Anda di halaman 1dari 89

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

DENGAN PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT


TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG
DI PUSKESMAS SEDAYU I
BANTUL

CASE STUDY RESEARCH

Disusun Oleh :
Desi Kurniawati
1610104414

PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘ AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017

HALAMAN PERSETUJUAN

i
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DENGAN PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT
TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG
DI PUSKESMAS SEDAYU I
BANTUL

CASE STUDY RESEARCH

Disusun oleh :
Desi Kurniawati
NIM.1610104414

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui untuk Mengikuti Ujian


Case Study Research Program Studi Bidan Pendidik
Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan di
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Oleh :

Pembimbing : Intan Mutiara Putri,S.ST.,M.Keb

Tanggal :

Tanda Tangan :

ii
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III


DENGAN PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT
TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG
DI PUSKESMAS SEDAYU I
BANTUL

CASE STUDY RESEARCH

Disusun Oleh :
Desi Kurniawati
1610104414

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Laporan Praktik
Klinik Kebidanan pada Program Studi Bidan Pendidik
Jenjang Diploma IVFakultas Ilmu Kesehatan di
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Pada tanggal:

Penguji Pembimbing

Eka Fitrianti,S.ST.,M.Kes Intan Mutiara Putri,S.ST.,M.Keb

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam dan shalawat serta
salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, beserta keluarga, sahabat, dan orang-
orang yang mengikuti beliau dengan benar hingga akhir zaman. Berkat rahmat dan
pertolongan Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi kasus yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Pemberian Kompres Air Hangat Pada Ibu Hamil TM III Dengan Nyeri
Punggung Di Puskesmas Sedayu I Bantul”. Penyusunan Studi kasus ini adalah sebagai bukti
pertanggung jawaban penulis dalam melakukan studi kasus di Puskesmas Sedayu I Bantul.
Terlaksananya studi kasus dan penyusunan Studi kasus ini tidak lepas dari
bimbingan dari banyak pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp. Mat, Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
2. Ismarwati, S.KM., S.ST., M.PH, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta.
3. Fitria Siswi Utami, S.SiT.,M.NS, selaku Ketua Program Studi Kebidanan Jenjang
Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
4. Eka Fitrianti,S.ST.,M.Kes selaku penguji Studi Kasus yang membantu dan memberikan
masukan sebagai kesempurnaan penulisan.
5. Intan Mutiara Putri,S.ST.,M.Keb, selaku pembimbing Studi Kasus yang membantu dan
memberikan masukan sebagai kesempurnaan penulisan.
6. Endah Bekti Rahayu, Amd.Keb., selaku pembimbing Studi Kasus yang membantu dan
memberikan masukan sebagai kesempurnaan penulisan.
7. Puskesmas Sedayu I yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan Studi kasus
mengenai “Asuhan Kebidanan Pemberian Kompres Air Hangat Pada Ibu Hamil TM III
Normal Dengan Nyeri Punggung”.
8. Ny “I” selaku subyek penelitian yang telah bersedia membantu dan bersedia melakukan
intervensi yang diberikan dalam penelitian ini.
9. Ny ”H” selaku subyek penelitian yang telah bersedia membantu dan bersedia melakukan
intervensi yang diberikan dalam penelitian ini.
10. Teman-teman yang telah memberikan bantuan dan dukungan hingga terselesaikannya
Studi kasus.
Semoga Proposal Studi kasus ini dapat bermanfaat. Tidak lupa semua ini kita
kembalikan kepada Allah SWT, semoga segala niat baik dalam penyusunan Proposal studi
kasus ini mendapat ridho-Nya, amin ya Robbal’alamin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Yogyakarta, Juni 2017

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian (Umum dan Khusus) ............................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
E. Ruang Lingkup ................................................................................... 5
F. Keaslian Penelitian ............................................................................. 6
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 11
B. Kerangka Teori................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 30
C. Subyek Penelitian ............................................................................... 30
D. Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................................. 31
E. Uji Keabsahan Data............................................................................ 32
F. Analisa Data ....................................................................................... 33
G. Etika Penelitian .................................................................................. 34
H. Jalannya Penelitian ............................................................................. 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Tempat Penelitian ............................................................. 38
B. Gambaran Subjek Penelitian .............................................................. 39
C. Analisis Jurnal .................................................................................... 40
D. Analisis PICOT Pasien ....................................................................... 43
E. Hasil Penelitian .................................................................................. 50
F. Pembahasan ....................................................................................... 55
G. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................... 60
B. Saran .................................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skala Intensitas Nyeri Deskriptif ................................................. 25


Gambar 2.2 Skala Intensitas Nyeri Numerik ................................................... 25
Gambar 2.3 Skala Numerik ............................................................................. 25
Gambar 2.4 Skala Nyeri Menurut Bourbanis .................................................. 26
Gambar 2.5 Face Rating Scale ........................................................................ 27
Gambar 2.6 Kerangka Teori ............................................................................ 28

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian (Time Schedule)


Lampiran 2. Surat Permohonan Responden
Lampiran 3. Surat Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4. ASKEB
Lampiran 4. Data Perkembangan
Lampiran 5. Rasionalisasi
Lampiran 6. Lembar Hasil Wawancara
Lampiran 7. Gambar Kantong Buli-buli

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu kondisi yang sangat dikenang dalam hidup seorang

perempuan yang sejak menit pertama sadar akan kehamilannya, akan di penuhi rasa

ingin tahu. Ingin memastikan kehamilannya berjalan lancar, aman serta bayi yang

dilahirkan dalam kondisi sehat. Kehamilan juga merupakan tonggak peristiwa

penting dalam hubungan sebuah pasangan karena didalamnya terdapat kebutuhan

dan harapan antar pasangan tersebut (Choopra, 2009). Kehamilan sebagai suatu

kondisi dimana seorang perempuan sedang mengandung dan mengembangkan fetus

didalam rahimnya selama sembilan bulan atau selama fetus masih ada di dalam

kandungan ibu (WHO, 2014).

Kehamilan memungkinkan terjadinya perubahan. Perubahan yang terjadi selama

kehamilan meliputi perubahan fisiologid maupun psikologis. Perubahan fisiologis

yang di jumpai saat kehamilan salah satunya terjadi pada sistem muskuloskeletal.

Perubahan pada sistem muskuloskeletal dapat menyebabkan terjadinya nyeri tulang

belakang pada kehamilan yang sering terjadi belakangan ini (Salmah, dkk 2010).

International Assosiation FOR The Study of Pain (IASP) 2012, menjelaskan

bahwa nyeri sebagai kondisi subyektif yang tidak menyenangkan meliputi

pengalaman sensorik maupun emosional, aktual maupun potensial yang menandakan

terjadinya kerusakan jaringan. Nyeri tulang belakang pada kehamilan menjadi

masalah yang mengganggu kenyamanan ibu saat kehamilan. National Health System

(NHS) 2014, menjelaskan bahwa sebagian besar perempuan akan mengalami nyeri

tulang belakang saat kehamilan sebagai gejala ketidaknyamanan.


9

Prevalensi terjadi nyeri tulang belakang pada ibu hamil terjadi lebih dari 50%

di Amerika Serikat, Kanada, Iceland, Turki, Korea, dan Israel. Sementara yang

terjadi di negara non-skandinavia seperti Amerika bagian utara, Afrika, Timur

Tengah, Norwegia, Hongkong maupun Nigeria lebih tinggi prevalensinya yang

berkisar antara 21% hingga 89,9% (Ashari, 2010). Di Indonesia ibu hamil yang

mengalami low back pain (nyeri punggung sekitar 60%-80%.

Nyeri tulang belakang saat kehamilan disebabkan terjadi perubahan struktur

anatomi, hormonal dan stres. Perubahan anatomis terjadi karena peran tulang

belakang semakin berat untuk menyeimbangkan tubuh dengan membesarnya uterus

dan janin. Penyebab lainnya disebabkan karena peningkatan hormon relaksin yang

menyebabkan ligamen tulang belakang menjadi tidak stabil sehingga mudah

menjepit pembuluh darah dan serabut syaraf (APO, 2014). Nyeri tulang belakang

yang dialami akan memicu terjadinya stres dan perubahan mood pada ibu hamil yang

berujung terhadap semakin memburuknya nyeri tulang belakang (ACP for Woman

Health, 2011).

Nyeri tulang belakang saat kehamilan apabila tidak ditangani dengan baik

dapat menyebabkan kualitas hidup ibu hamil menjadi buruk. Ibu hamil yang

mengalami nyeri tulang belakang akan kesulitan didalam menjalankan aktifitas

seperti berdiri setelah duduk, berpindah dari tempat tidur, duduk terlalu lama, berdiri

terlalu lama, membuka baju dan melepaskan baju, maupun mengangkat dan

memindahkan benda-benda sekitar (Vermani, 2009). Kondisi yang lebih parah

terjadi ketika nyeri sampai menyebar ke area pelvis dan lumbar yang menyebabkan

kesulitan berjalan sehingga memerlukan kruk atau alat bantu jalan. Masalah lain

yang ditimbulkan yaitu ketidakmampuan berpartisipasi didalam sexual intercouse.


10

Penatalaksanaan nyeri tulang belakang saat kehamilan bervariatif, seperti

penetalaksanaan farmakologis maupun non farmakologis. Pemberian analgesik

seperti paracetamol, NSAID dan ibuprofen termasuk penatalaksanaan nyeri secara

farmakologis, sedangkan penatalaksanaan non farmakologis meliputi manual terapi,

seperti pijat dan latihan mobilisasi, akupuntur, Transcutaneous Electrical Nerves

Stimulation (TENS), relaksasi dan terapi air hangat atau dingin (Nursing & Allied

Health,2015).

Berdasarkan uraian diatas dan telah dilakukan studi pendahuluan di Puskesmas

Sedayu I pada bulan februari sampai april didapatkan ibu hamil yang berkunjung di

puskesmas ada 333 ibu hamil. Dan dari 10 ibu hamil pada trimester III terdapat 8

yang mengalami nyeri punggung. Sehinggapenulis tertarik untuk mengambil judul

studi kasus “Asuhan Kebidanan Pemberian Kompres Hangat pada Ibu Hamil

Trimester III dengan Nyeri Punggung di Puskesmas Sedayu I Tahun 2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yaitu “Bagaimana

asuhan kebidanan pemberian kompres hangat pada ibu hamil trimester III dengan

nyeri punggung” ?

C. Tujuan

Merupakan penjabaran tentang hal-hal/kondisi/hasil yang akan dicapai bukan

proses yang dilakukan. Tujuan studi kasus terdiri dari 2, yaitu :

1. Tujuan umum
11

Mampu memberikan asuhan kebidanan pemberian kompres hangat pada ibu

hamil trimester III dengan nyeri punggung secara holistik di Puskesmas Sedayu

I.

2. Tujuan khusus

a. Mampu melakukan penatalaksanaan pada kasus nyeri punggung pada ibu

hamil trimester III dengan pemberian kompres hangat

b. Mampu mengetahui perbandingan hasil penelitian ke dua subyek penelitian

c. Mampu membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil

trimester III dengan nyeri punggung

D. Manfaat

Merupakan manfaat yang diharapkan dari hasil studi kasus, meliputi :

1. Bagi Bidan

Hasil studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam upaya

meningkatkan dan menambah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil,

khususnya untuk ibu hamil dengan keluhan nyeri punggung. Dan dapat

meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin dengan memberikan asuhan kebidanan

sesuai dengan kasus.

2. Bagi Paien

Hasil studi kasus ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan

terhadap ibu mengenai penatalaksanaan nyeri punggung pada ibu hamil.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat melakukan penelitian yang berguna untuk menambah referensi mengenai

penanganan yang digunakan untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hami.

E. Ruang Lingkup
12

1. Lingkup materi

Ruang lingkup pada studi kasus ini dibatasi mengenai asuhan kebidanan

pemberian kompres pada ibu hamil dengan nyeri punggung. Karena nyeri tulang

belakang yang dialami ibu trimester III akan memicu terjadinya stres dan

perubahan mood pada ibu hamil yang berujung terhadap semakin memburuknya

nyeri tulang belakang tersebut jika tidak tertangani (ACP for Woman Health,

2011).

2. Lingkup subjek studi kasus

Ruang lingkup responden studi kasus ini adalah 2 orang ibu hamil trimester III

dengan nyeri punggung. Karena ibu yang memasuki masa kehamilan trimester

III akan lebih sering terserang nyeri punggung akibat uterus yang semakin

membesar dan membuat tulang belakang tertekan (Hakiki, 2015).

3. Lingkup waktu

Studi kasus ini dilakukan mulai bulan April-Mei 2017

4. Lingkup tempat

Studi kasus ini dilakukan di Puskesmas Sedayu I karena di Puskesmas Sedayu I

terdapat kasus ibu hamil dengan nyeri punggung yang cukup banyak yaitu dari

10 responden terdapat 8 yang mengalami nyeri punggung.

F. Keaslian Penelitian

1. Ilham Nuzulul Hakiki pada tahun 2015 dengan judul “Efektivitas Terapi Air

Hangat Terhadap Nyeri Tulang Belakang Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja

Puskesmas Pisangan ” hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang

signifikan terapi air hangat terhadap nyeri tulang belakang. Jenis penelitian

adalah eksperimen, dilakukan pada 17 ibu hamil.


13

Dari penelitian diatas menunjukan beberapa perbedaan yaitu tempat

penelitian di wilayah kerja Puskesmas Pisangan, waktu penelitian yaitu pada

tahun 2015, judul penelitian yaitu “Efektivitas Terapi Air Hangat Terhadap

Nyeri Tulang Belakang Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan”

hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan terapi air hangat

terhadap nyeri tulang belakang. Perbedaan lainnya adalah jenis penelitian ini

adalah eksperimen dengan 17 subyek penelitian dan penelitian yang akan

dilakukan adalah studi kasus dengan 2 subyek penelitian. Untuk persamaan

karena dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti mengambil judul Asuhan

Kebidanan pemberian kompres air hangat pada ibu hamil trimester III dengan

nyeri punggung di Puskesmas Sedayu I tahun 2017. Persamaan terletak pada

subyek penelitian yaitu ibu hamil dengan nyeri punggung, pada variable bebas

yaitu kompres air hangat dan variabel terikat yaitu nyeri punggung.

2. Isma’ul Lichayati dan Ratih Indah pada tahun 2013 dengan judul “ Hubungan

Senam Hamil dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak

Kecamatan Kedungpring Kabupaten lamongan” hasil penelitian menunjukkan

bahwa lebih dari sebagian (75%) ibu hamil yang tidak pernah melakukan senam

hamil mengalami nyeri punggung dan seluruh (100%) ibu hamil yang sering

melakukan senam hamil tidak mengalami nyeri punggung. Hasil pengujian nyeri

punggung.

Dari penelitian diatas menunjukan beberapa perbedaan yaitu tempat

penelitian di Polindes Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten

Lamongan, waktu penelitian yaitu pada tahun 2013, judul penelitian yaitu

“Hubungan Senam Hamil dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes

Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten lamongan”, jenis penelitian


14

ini adalah penelitian survey analitik dan variabel bebas yang digunakan yaitu

senam hamil. Pada penelitian diatas terdapat persamaan karena dalam penelitian

yang akan dilakukan peneliti mengambil judul Asuhan Kebidanan pada ibu

hamil trimester III dengan nyeri punggung di Puskesmas Sedayu I tahun 2017.

Persamaan terletak pada subyek penelitian yaitu ibu hamil dengan nyeri

punggung dan pada variabel terikat yaitu nyeri punggung.

3. Nursing & Allied Health pada tahun 2010 dengan judul “Natural Treatment For

Rheumatoid Arthritis” penelitian ini dilakukan di USA dan hasil penelitian

menunjukkan bahwa penanganan efektif untuk nyeri tulang belakang adalah

menggunakan kompres air hangat selama 15 menit. Jenis penelitiannya adalah

eksperimen. Dengan meggunkan 30 subyek penelitian

Persamaan dengan penelitian ini adalah subyek penelitian yang bebasnya

yaitu kompres air hangat. Untuk perbedaan terdapat pada tempat, judul, waktu,

jenis penelitian yaitu studi kasus, dan untuk subyek penelitian ini menggunakan

2 subyek penelitian.

4. Penelitian Faizatuul Ummah pada tahun 2012 dengan judul “Nyeri Punggung

Pada Ibu Hamil Ditinjau Dari Body Mekanik Dan Paritas Di Desa Ketanen

Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik” dengan hasil penelitian menunjukkan

ada pengaruh yang signifikan antara Body Mekanik dan paritas ibu dengan nyeri

tulang belakang saat hamil. Desain penelitian ini analitik observasional dengan

pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu hamil tahun 2012

berjumlah 32 orang, sampel diambil dengan tehnik simple random sampling

berjumlah 30 orang. Variabel independent yaitu body menkanik dan paritas,

sedangkan variabel dependent yaitu nyeri punggung. Instrument pengumpulan


15

data menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan model Regresi

Linier Ganda dengan tingkat kemaknaan 0.05 .

Dari penelitian diatas menunjukan beberapa perbedaan yaitu tempat

penelitian, waktu penelitian yaitu pada tahun 2015, judul penelitian yaitu

“Asuhan Kebidanan Pemberian Kompres Air Hangat pada ibu hamil Trimester

III dengan nyeri punggung”. Perbedaan lainnya adalah jenis penelitian ini studi

kasus dengan tekhnik pengumpulan data observasi dan wawancara dengan 2

subyek penelitian. Untuk persamaan karena dalam penelitian yang akan

dilakukan peneliti mengambil judul Asuhan Kebidanan pemberian kompres air

hangat pada ibu hamil trimester III dengan nyeri punggung di Puskesmas Sedayu

I tahun 2017. Persamaan terletak pada subyek penelitian yaitu ibu hamil dengan

nyeri punggung.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kehamilan

a. Definisi

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

dihitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan

pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai

dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh

sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008).

Menurut Muhimah dan Safe’i (2010), kehamilan adalah rentan

waktu antara awal terjadinya pembuahan (bertemunya sel telur wanita

dengan sel sperma laki-laki) sampai bayi dalam kandungan ibu lahir. Masa

ini secara normal akan berlangsung selama kurang lebih 38-40 minggu.

Dalam hitungan hari akan sama dengan 266 hari atau kira-kira selama 40

minggu dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Jika menggunakan

hitungan kalender akan sama dengan 9,5 bulan, dan tentunya angka ini akan

bervariasi untuk setiap wanita yang mengalami kehamilan. Dari kedua

pengertian diatas disimpulkan bahwa kehamilan itu adalah masa konsepsi

sampai janin dalam kandungan ibu lahir. Masa ini secara normal akan

berlangsung selama kurang lebih 38-40 minggu.

b. Pembagian Trimester Kehamilan

Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, yaitu :


17

1) Trimester pertama (0 – 12 minggu)

2) Trimester kedua (13 - 28 minggu)

3) Trimester ketiga (29 - 42 minggu) (Manuaba, 2010)

c. Adapun ketidaknyamanan yang biasa terjadi pada ibu hamil trimester III

adalah (Sulistyawati,2011) :

1) Konstipasi atau sembelit

Konstipasi atau sembelit adalah kondisi sulit buang air besar secara

teratur, tidak bisa benar-benar tuntas, atau tidak bisa sama sekali. Secara

umum, seseorang bisa dianggap mengalami konstipasi apabila buang air

besar kurang dari tiga kali dalam seminggu. Tiap pengidap bisa

mengalami konstipasi dengan tingkat keparahan berbeda-beda. Ada

yang mengalaminya untuk waktu singkat dan ada juga yang jangka

panjang atau kronis. Konstipasi kronis biasanya menyebabkan rasa sakit

dan tidak nyaman yang bisa mempengaruhi rutinitas sehari-hari.

2) Edema atau pembengkakan

Edema adalah akumulasi abnormal cairan di dalam ruang interstitial

(celah di antara sel) atau jaringan tubuh yang menimbulkan

pembengkakan.

3) Insomnia

Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan untuk

tidur. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun.

Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat

adanya permasalahan psikologis.

4) Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang)


18

Nyeri punggung adalah salah satu rasa tidak nyaman yang paling umum

selama kehamilan. Nyeri punggung dapat terjadi karena adanya tekanan

pada otot punggung ataupun pergeseran pada tulang punggung sehingga

menyebabkan sendi tertekan.

5) Kegerahan

Kepanasan dan gerah adalah satu kondisi yang pasti akan dialami oleh

para ibu hamil yang telah mencapai usia kehamilan tua. Kepanasan dan

gerah terjadi selain karena adanya perubahan hormonal dalam tubuh,

juga karena disebabkan oleh meningkatnya aliran darah dalam kulit

sehingga suhu tubuh ibu menjadi tinggi.

6) Sering buang air kecil

Sering kencing saat hamil tentu banyak dialami oleh ibu hamil terutama

ibu yang usia kehamilannya memasuki trimester ketiga. Memang

frekuensi buang air kecil saat hamil meningkat dibandingkan saat tidak

hamil. Tidak jarang ibu sampai mengalami ngompol di celana karena,

tidak bisa menahan keinginannya untuk buang air kecil. Hal tersebut

sangat menganggu ibu yang sedang hamil dikarenakan untuk perjalanan

jauh ibu hamil tidak bisa menahan keinginannya tersebut untuk buang

air kecil. Tidak jarang ibu merasa malu dengan kebiasaannya yang

sering buang air kecil tersebut, sehingga banyak ibu hamil yang mencari

solusi untuk mengatasi kebiasaan sering buang air kecil ini.

2. Nyeri Punggung Pada Kehamilan

a. Definisi
19

Nyeri punggung adalah salah satu rasa tidak nyaman yang paling

umum selama kehamilan. Nyeri punggung dapat terjadi karena adanya

tekanan pada otot punggung ataupun pergeseran pada tulang punggung

sehingga menyebabkan sendi tertekan (Fraser, 2009).

b. Faktor yang menyebabkan nyeri punggung pada kehamilan

1) Paritas ibu

Otot-otot abdomen wanita yang lemah sehingga gagal menopang

uterus yang membesar menyebabkan uterus akan mengendur, yang

membuat lengkung punggung semakin memanjang (Varney.2007).

Hal ini akan meningkatkan risiko nyeri punggung. Kelemahan otot

oabdomen lebih umum terjadi pada wanita yang terlalu sering hamil

(grand multipara) yang tidak melakukan latihan untuk

mengembalikan tonus otot abdomennya tiap kali selesai

melahirkan. Dengan demikian, keparahan nyeri punggung bagian

bawah biasanya meningkat seiring paritas(Ummah,2012).

2) Usia kehamilan Nyeri punggung ini biasanya akan

meningkat intensitasnya seiring bertambahnya usia kehamilan

karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi

wanita dan postur tubuhnya. Perubahan ini disebabkan oleh berat

uterus yang membesar, membungkuk yang berlebihan, berjalan

tanpa istirahat, dan angkat beban (Varney, 2007)

3) Kenaikan berat badan Bahwa kenaikan berat badan untuk ibu hamil

trimester II dan III yang normal yaitu 10-12 kg. Jika kenaikan berat

badan melebihi normal dapat menyebabkan postur tubuh yang

berlebihan sehingga pusat gravitasi tubuh bergeser kedepan yang


20

mengakibatkan otot disekitar pelvis tidak seimbang sehingga

mengalami nyeri punggung (Fraser, 2009).

4) Aktivitas

Ibu hamil pada trimester III menyebabkan pembesaran uterus yang

membesar mengikuti usia kehamilan. Dengan semakin

membesarnya uterus menyebabkan ibu merasa berat dan lebih lebih

lelah untuk beraktivitas dan membuat punggung menyangga perut

lebih lama dalam keadaan yang besar pada saat ibu melakukan

aktivitas sehari-hari. Sehingga untuk ibu hamil Trimester III

diharapkan untuk mengurangi aktivtasnya sehari-hari untuk

mengurangi adanya nyeri punggung (Sulistyawati,2011).

c. Tinjauan Keislaman

Al-Qur’an surat Luqman ayat 14, yang berbunyi:

Artinya:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua

orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan

lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.

Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya

kepada-Kulah kembalimu”

Berdasarkan ayat di atas, jika dikaitkan dengan kasus dalam

penelitian ini adalah sesungguhnya seorang ibu hamil dalam keadaan

yang lemah bertambah-tambah, seperti halnya keluhan nyeri punggung

pada ibu hamil akan bertambah sejalan dengan bertambahnya usia


21

kehamilan. Sesuai dengan kasus nyeri punggung yang dialami oleh ibu

hamil seiring dengan bertambah besarnya ukuran perut dan

bertambahnya usia kehamilan. Mengingat perjuangan seorang wanita

saat hamil bersusah payah dan semakin lemah sebagai anak hendaknya

harus berbakti dan hormat kepada kedua orangtua kita terutama ibu yang

sangat mulia, ikhlas berjuang demi anak-anaknya.

3. Menurut Varney, dkk (2007) cara mengatasi nyeri punggung antara

lain:

a. Penanganan Non Farmakologis :

1) Postur tubuh yang baik

2) Mekanik tubuh yang tetap saat mengangkat beban

3) Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan

tanpa istirahat

4) Ayunkan panggul/miringkan panggul

5) Gunakan sepatu tumit rendah, sepatu btumit tinggi tidak stabil dan

memperrberat maslah pada pusat gravitasi dan lordosis

6) Jika masalah bertambah parah, menggunakan penyokong abdomen

eksternal dianjurkan

7) Kompres hangat pada punggung (bantalan pemenas, mandi pakai

air hangat, duduk dibawah siraman air hangat)

8) Kompres es pada punggung

9) Pijatan/usapan pada punggung

10) Untuk istirahat/tidur:

a) Kasur yang menyokong


22

b) Posisikan badan dengan menggunakan bantal sebagai

pengganjal untuk meluruskan punggung dan meringakan

tarikan dan regangan.

b. Menurut Huldani (2012) penanganan Farmakologi yang dilakukan

untuk nyeri punggung :

1) Asetaminofen

Penggunaan asetaminofen dosis penuh (2 sampai 4 g per hari)

sebagai terapi lini pertama didukung oleh bukti-bukti yang kuat dan

beberapa pedoman terapi (rekomendasi A). Harus diketahui bahwa

pada pasien dengan riwayat alkoholisme, sedang puasa, memiliki

penyakit liver, secara substansial jika dikonsumsi bersamaan dengan

dengan inhibitor siklooksigenase-2 spesifik (COX-2) atau obat-obat

anti-inflamasi (NSAID).

2) NSAID

Salisilat non-asetil(kolin magnesium trisalicylate, salsalat) terbukti

efektif dan memiliki lebih sedikit efek samping gastrointestinal

dibandingkan NSAID non spesifik dengan biaya lebih rendah

daripada lebih agen selektif. Jika NSAID non spesifik\yang dipilih,

sitopro teksi lambung harus dipertimbangkan berdasarkan profil

risiko pasien. NSAID harus dipertimbangkan ketika peradangan

diyakini memainkan peran penting dalam proses produksi nyeri.

3) Opioid

Sebuah badan literatur ekstensif melaporkan efektivitas jangka

pendek opioid dalam berbagai sindrom nyeri (rekomendasi A).

Beberapa pihak mendukung penggunaan opioid dalam berbagai


23

sindrom nyeri ketika strategi lain tidak mengurangi rasa sakit secara

adekuat, dan ada bukti jelas bahwa obat ini tidak merugikan pasien

dan memberikan peningkatan yang signifikan dan berkelanjutan.

4) Anti depresan ajuvan dan Antikonvulsan

Meskipun tidak ada penelitian acak berkualitas terkontrol untuk

penggunaan agen ini secara khusus pada nyeri kronis dan

neuropatik, secara didukung secara luas oleh berbagai literatur

(rekomendasi A). Juga harus dicatat bahwa dalam sindrom nyeri

kronis, depresi sering terjadi bersamaan, dan pengobatan depresi

secara agresif sering memberikan bermanfaat.

c. Tinauan Keislaman

Apabila dilihat dari pandangan islam, hadist riwayat Bukhari yang

berbunyi:

‫َما أ َ ْنزَ َل هللاُ دَا َء ِإالَّ أ َ ْنزَ َل لَهُ ِشفَا َء‬


Artinya: “tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan akan

menurunkan pula obat untuk penyakit tersebut (H.R Bukhari)”.

Hadist ini menjelaskan bahwa seluruh jenis penyakit, memiliki

obat yang dapat digunakan untuk mencegah, menyembuhkan, ataupun

untuk meringankan penyakit tersebut. Oleh karena itu sebagai manusia

kita wajib untuk berusaha dan berdo’a untuk kesembuhan sebuah

penyakit. Hadist ini juga mengandung dorongan untuk mempelajari

pengobatan penyakit-penyakit badan sebagaimana kita mempelajari

obat untuk penyakit-penyakit hati. Karena Allah Ta’ala telah

menjelaskan kepada kita bahwa seluruh jenis penyakit memiliki obat,


24

sehingga kita dapat berusaha untuk mempelajari dan

memperhatikannya.

4. Konsep Kompres Hangat

a. Pengertian kompres hangat

Hakiki (2015), mengemukakan bahwa kompres hangat adalah

pengompresan yang dilakukan dengan mempergunakan buli-buli panas

yang dibungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan

panas dari buli-buli ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan

pelebaran pembuluh darah dan akan terjadi penurunan ketegangan otot

sehingga nyeri haid yang dirasakan akan berkurang atau hilang. Selain

itu kompres hangat mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah

ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri dengan

mempercepat penyembuhan.

b. Tujuan Kompres Hangat

Tujuan dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa,

membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan rasa nyeri, dan

memperlancar pasokan aliran darah dan memberikan ketenangan pada

klien. Kompres hangat yang digunakan berfungsi untuk melebarkan

pembuluh darah, menstimulasi sirkulasi darah, dan mengurangi

kekakuan (Hakiki,2015).

c. Prosedur Pelaksanaan

Peralatan yang harus dipersiapkan untuk kompres hangat adalah

buli-buli panas dengan sarungnya atau botol dengan sarungnya, perlak

dan pengalas, termos dan air panas 45º-50,5ºC, termometer air dan lap

kerja.
25

Prosedur pemberian kompres hangat adalah sebagai berikut:cuci

tangan, jelaskan pada klien mengenai prosedur yang akan dilakukan,

selanjutnya isi kantung karet dengan air hangat dengan suhu 45º-50,5ºC,

tutup kantung karet yang telah diisi air hangat kemudian dikeringkan,

masukkan kantung karet ke dalam kain, tempatkan kantung karet pada

daerah pinggang, perut dan daerah yang terasa nyeri dengan posisi klien

miring kanan atau miring kiri, angkat kantung karet tersebut setelah 20

menit, kemudian isi lagi kantung karet dengan air hangat, lakukan

kompres ulang jika klien menginginkan, catat perubahan yang terjadi

selama kompres dilakukan pada menit 15-20, cuci tangan

(Hakiki,2015).

d. Manfaat kompres hangat

Terapi air hangat atau kompres hangat didalam penatalaksanaan

masalah nyeri bereaksi dengan cara menghambat reseptor nyeri dengan

vasodilatasi pembuluh darah sekitar yang diterapi (Alloya, 2016).

Penggunaan terapi air hangat sangat direkomendasikan untuk masalah

nyeri tulang belakang karena mudah dan tidak mengeluarkan banyak

biaya untuk melaksanakannya.

Manfaat lainnya yang dihasilkan dari terapi air hangat atau

kompres hangat yaitu meningkatkan aliran darah ke area tubuh yang

diterapi, meningkatkan alirin nutrisi terhadap area yang diterapi,

membuang sisa metabolisme yang tidak digunakan, membuat otot

menjadi relaksasi, mengurangi spasme otot, maupun mati rasa

(Hakiki,2015).

e. Indikasi penggunaan terapi kompres hangat


26

Penggunaan terapi kompres hangat dapat diterapkan untuk

mengatasi masalah-masalah seperti spasme otot, kekurangan sirkulasi

pada area tertentu, nyeri pada otot seperti nyeri otot persendian, arthritis,

dan nyeri pada tulang belakang. Masalah lainnya yang dapat diatasi oleh

terapi kompres hangat seperti cedera otot pada atlet saat berolahraga,

migran maupun masalah persyarafan yang menegang dapat

menggunakan terapi air hangat untuk mengatasi nyeri (Nursing & Allied

Health, 2015). Terapi kompres hangat juga digunakan didalam

mengatasi masalah reproduksi wanita seperti kram pada saat menstruasi,

nyeri pada area tertentu seperti kram pada saat menstruasi nyeri pada

area tertentu seperti abdomen ataupun tulang belakang ataupun nyeri

perineum saat akan memasuki persalinan.

f. Prosedur terapi kompres hangat menggunakan buli-buli

Terapi menggunakan buli-buli yang diisi dengan air hangat

merupakan terapi yang mudah dilaksanakan dan disesuaikan dengan

lokasi yang diinginkan. Terapi menggunakan air hangat mudah untuk

dilaksanakan karena tidak memerlukan terlalu banyak alat yang

digunakan. Terapi hangat memerlukan termometer, buli-buli tempat

air hangat yang akan diisi, stopwatch dan air hangat yang dibutuhkan.

Langkah pertama untuk melaksanakan terapi kompres hangat

yaitu mengkaji tanda-tanda kontraindikasi penggunaan terapi air

hangat seperti terjadi perdarahan, luka, ataupun cidera pada area yang

akan diintervensi. Selanjutnya inform consent disampaikan kepada

klien tentang manfaat dan dampak akan intervensi terapi air hangat.
27

Langkah selanjutnya isilah satu setengah buli-buli sampai dua

pertiga buli-buli dengan air hangat lalu ukur suhu menggunakan

termometer dengan suhu 400-500C. Selanjutnya tempatkan buli-buli

ke area punggung dengan beralaskan pakaian atau handuk tipis

selama 15-20 menit. Minta kepada klien untuk menyampaikan

apabila buli-buli terlalu panas dirasa maupun timbul rasa yang tidak

nyaman. Selama pelaksanaan terapi amatilah keadaan kulit seperti

terbakar pada klien dan hentikan apabila terjadi demikian

(Hakiki,2015).

5. Alat Pengukur Intensitas Nyeri

Menurut Potter dan Perry dalam bukunya Fundamental Keperawatan

(2008) menjelaskan berbagai cara untuk mengetahui skala nyeri yang

dialami seseorang :

a. Skala Intensitas Nyeri Deskriptif

Gambar 1. Skala Deskriptif

b. Skala Intensitas Nyeri Numerik

Gambar 2. Skala Numerik

c. Skala Analog Visual


28

Gambar 3. Skala Analog Visual

d. Skala Nyeri Menurut Bourbanis

Gambar 4. Skala nyeri menurut Bourbanis

Keterangan :

0 : Tidak Nyeri

1-3 : (Nyeri ringan) secara pbyektif klien dapat berkomunikasi

dengan baik

4-6 : (Nyeri sedang) secara obyektif klien mendesis,

menyeringai, dapat menunjukan lokasi nyeri, dapat

mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik,

7-9 : (Nyeri berat) secara obyektif klien terkadang tidak dapat

mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan,

dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat

mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi

nafas panjang dan distraksi.

10 : (Nyeri sangat berat) klien sudah tidak mampu lagi

berkomunkasi, memukul

e. Face Rating Scale

Instrumen dengan menggunakan Face Rating Scale terdiri dari 6

gambar wajah kartun :


29

Gambar 5. Skala Wajah

Wajah yang bertingkat dari wajah tersenyum untuk tidak nyeri

sampai wajah yang berlinang air mata menunjukkan nyeri.

Penjelasan Face Ratting Scale yaitu :

1) Nilai 0 : Nyeri tidak dirasakan oleh pasien

2) Nilai 2 : Nyeri dirasakan sedikit saja

3) Nilai 4 : Nyeri agak dirasakan oleh klien

4) Nilai 6 : Nyeri yang dirasakan klien lebih banyak

5) Nilai 8 : Nyeri yang dirasakan klien secara keseluruhan

6) Nilai 10 : Nyeri sekali sampai klien menangis

Kelebihan dari skala wajah ini yaitu klien dapat menunjukkan

sendiri rasa nyeri yang baru dialaminya sesuai dengan gambar yang

telah ada dan skala wajah ini baik digunakan anak usia prasekolah.

B. Kerangka Teori

Pembersaran Uterus Aktivitas (Body Mekanik)

Nyeri Punggung

Cara Mengatasi
30

Non Farmakologi : Farmakologi :


Kompres Air hangat menggunakan a. Asetaminofen
kantong buli-buli, selama 15-30 menit, b. NSAID
dilakukan 2x sehari pagi setelah c. Opioid
beraktivitas dan malam sebelum tidur d. Anti Depresan ajuvan dan Antikonvulsan

Penurunan Skala Tidak terjadi


Nyeri Penurunan Skala Nyeri

Gangguan rasa nyaman

Stress, insomnia, dan gangguan tidur,


memperparah terjadinya sakit
punggung yang dapat memicu
terjadinya wasir, membuat pencernaan
kurang efesien, mengganggu
pernafasan serta peredaran darah, dan
mungkin menyebabkan tekanan darah
rendah (hipotensi).

Gambar 2.6. Kerangka Teori


Sumber : Faser (2009);Huldani (2012); Sulistyawati (2011);
Varney (2007);
Keterangan:

Gangguan nyeri punggung pada ibu hamil disebabkan oleh adanya pembesaran

uterus yang mendorong tulang belakang dan aktivitas ibu yang berlebihan. Kompres air

hangat dan mengubah posisi tidur dapat meringankan nyeri punggung yang dialami oleh ibu

hamil. Ketika nyeri punggung pada ibu hamil tidak diatasi dapat mengakibatkan gangguan

rasa nyaman sehingga dapat menyebabkan Stress, insomnia, dan gangguan tidur,
31

memperparah terjadinya sakit punggung yang dapat memicu terjadinya wasir, membuat

pencernaan kurang efesien, mengganggu pernafasan serta peredaran darah, dan mungkin

menyebabkan tekanan darah rendah (hipotensi).


BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Jenis Penelitian

Penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu

dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui studi kasus yang terdir

dari unit tunggal. Meskipun hanya berbentuk unit tunggal, namun dianalisis secara

mendalam, meliputi berbagai aspek yang cukup luas, serta menggunakan teknik

secara integratife (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilakukan untuk dapat

memberikan gambaran dalam penanganan nyeri punggung ibu hamil TM III dengan

kompres air hangat pada 2 pasien ibu hamil rawat jalan puskesmas Sedayu I.

B. Tempat dan Waktu Studi Kasus

Lokasi studi kasus ini dilaksanakan di puskesmas Sedayu I Bantul. Kunjungan

rumah (follow up) dilakukan ditempat tinggal responden yang beralamat di Kemusuk

Lord dan Polaman, Sedayu, Bantul, DIY. Waktu pelaksanaan studi kasus ini yaitu

selama bulan April sampai Mei 2017. Follow up dilakukan sebanyak 3 kali

kunjungan. Yaitu tanggal 30 April , follow up ke-1, 3 Mei follow up ke-2 dan 6 Mei

2017 untuk follow up ke-3.

C. Subyek Studi Kasus

Subyek studi kasus ini adalah 2 orang pasien rawat jalan dari puskesmas Sedayu

I Bantul dengan kriteria sebagai berikut :

1. Kriteria Inklusi :

a. Ibu Hamil TM III

b. Bersedia menjadi responden

c. Memiliki keluhan nyeri punggung

32
33

2. Kriteria Eksklusi :

a. Ibu hamil TM III dengan mempunyai nyeri punggung kronis

b. Tidak bersedia menjadi responden

c. Memiliki kelainan jiwa yang tidak memungkin untuk menjadi subyek

penelitian.

D. Pengumpulan Data

1. Alat pengumpulan data

Alat yang digunakan dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut :

a) Buku tulis

b) Alat tulis (bolpoint)

c) Perekam

d) Daftar pertanyaan wawancara

2. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam studi kasus ini, penulis

menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam sebuah

proses penelitian. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan meliputi :

a) Wawancara mendalam (indepth interview)

Wawancara dilakukan penulis diawali dengan mencatat pokok penting

yang akan dibicarakan sebagai pegangan untuk mencapai tujuan wawancara,

dan responden bebas menjawab menurut isi hati dan pikirannya. Lama

wawncara juga tidak dibatasi dan diakhiri menurut keinginan penulis.

Dengan demikian, penulis dapat memperoleh gambaran yang lebih luas

karena setiap responden bebas meninjau berbagai aspek menurut pendirian

dan masing-masing sehingga dapat memperkaya pandangan penulis.

b) Observasi
34

Observasi dilakukan penulis dengan mengamati responden saat

dilakukan wawancara. Pengamatan dilakukan untuk mengamati dan melihat

respon pasien saat peneliti melakukan pengkajian data atau ketika dilakukan

follow up.

c) Telaah Dokumentasi

Telaah dokumentasi dilakukan untuk melihat riwayat dan status

kesehatan pasien yang dapat ditemukan pada dokumen resmi maupun tidak

resmi seperti status pasien, catatan asuhan kebidanan, dan rekam medik.

E. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dilakukan oleh penulis dengan melakukan klarifikasi kepada

petugas kesehatan yaitu bidan jaga yang telah memberikan asuhan kepada ibu dan

memberikan diagnosa sesuai dengan keluhan pasien, serta kepada suami ibu untuk

memastikan bahwa hasil pengkajian data yang dilakukan telah benar-benar sesuai

dengan kondisi yang sebenarnya.

F. Analisa Data

Analisa data diawali dengan studi kepustakaan dan evidence based mengenai

nyeri punggung. Setelah mengkaji evidence based penulis melakukan pengkajian

data pada pasien rawat jalan puskesmas wirobrajan Yogyakarta yang sesuai dengan

kriteria untuk menjadi subyek penelitian dalam studi kasus ini. Analisa data dalam

studi kasus ini menggunakan analisa berbasis PICOT (Patient-Intervensi-

Comparison-Outcome-Theori/time).

1. Patient

Merupakan keadaan atau hasil pengkajian pada data subyek penelitian yang

menjadikan dasar peneliti dalam memberikan penatalaksanaan kepada

responden.
35

2. Intervensi

Merupakan asuhan atau penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien.

Intervensi yang diberikan berdasarkan evidence based.

3. Comparison

Merupakan perbedaan penatalaksanaan anatar pasien satu dengan pasien yang

lainnya.

4. Outcome

Merupakan hasil ataupun perubahan yang diharapkan terjadi setelah pasien

diberikan asuhan atau penatalaksanaan atas masalah nyeri punggung pada ibu

hamil yang dihadapi.

5. Theory

Merupakan dasar atau evidence based dalam memberikan penatalaksanaan

atas masalah yang dihadapi oleh pasien. Teori diperoleh melalui studi pustaka

dari buku atau jurnal yang berkaitan dengan permasalahan nyeri punggung pada

ibu hamil.

(Glasziou,P, Chris D, & Janet, 2012).

Analisa data dilakukan oleh penulis saat penulis telah selesai melakukan

pengkajian data dan memberikan asuhan kepada pasien yang pertama kali dan

setiap kali penulis selesai melakukan follow up (kunjungan rumah).

G. Etika Penelitian

Sebelum dilakuka npengumpulan data, terlebih dahulu penulis melakukan

etika dalam penelitian dimana etika ini merupakan salah satu syarat dilakukaannya

studi kasus terhadap subyek berupa manusi (Notoatmodjo, 2010).Beberapa prinsip

penelitian pada manusia yang harus dipahami anatara lain :

1. Informed consent
36

Sebelum melakukan studi kasus, maka akan diberikan lembar persetujuan

untuk menjadi respon dan dengan tujuan agar subyek mengerti maksud dan

tujuan studi kasus jika subyek bersedia maka harus menan datangani lembar

persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka penelitian harus

menghormati hak responden.

2. Anonimity

Pada pengumpulan data dijelaskan terlebih dahulu alat ukur penelitian

dengan tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data sehingga

nama responden bias dirahasiakan, cukup dengan memakai kode pada masing-

masing lembar tersebut.

3. Confidentaly

Penelitian menjamin kerahasiaan masalah-masalah responden yang harus

dirahasiakan dalampenelitian. Kerahasiaan informasi yang telah terkumpul

dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tersebut yang

dilaporkan pada hasilpenelitian

4. Keamanan Responden

Penelitian ini tidak membahayakan jiwa responden atau nama untuk

kesehatan dan keselamatan responden.

H. Jalannya Penelitian

1. Mengajukan judul penelitian

Penelitian ini dimulai dengan mengajukan judul kepada pembimbing Case Study

Research.

2. Melakukan studi pendahuluan


37

Setelah pembimbing menyetujui judul penelitian yang akan diteliti kemudian

peneliti melakukan pengambilan data pada saat penyuluhan tanda bahaya

kehamilan trimester III.

3. Penyusunan Case Study Research

Penyusunan Case Study Research dilakukan dengan mencari pasien ibu hamil

trimester III dengan nyeri punggung sebanyak 2 orang di Puskesmas Sedayu I,

kedua pasien didapatkan pada waktu pemeriksaan ANC tanggal 25 April 2017,

setelah dilakukan pemeriksaan ANC dan diberikan konseling, peneliti

memberikan informed consent sebelum dilakukan penelitian. Setelah kedua

pasien menyetujui dan melakukan tanda tangan pada lembar persetujuan menjadi

subyek penelitian. Peneliti melakukan follow up atau kunjungan rumah dilakukan

selama 3 kali. Pengkajian awal pada tanggal 30 April lalu tanggal 3 Mei dan

terakhir 6 Mei 2017 dengan melakukan kunjungan rumah dan memberikan

konseling pada ibu bagaimana cara efektif untuk mengatasi nyeri punggung yang

dirasakan yaitu dengan kompres air hangat. Setelah itu dilakukan pengukuran

skala nyeri dari awal kunjungan hingga kunjungan terakhir. Setelah itu peneliti

mencari sumber data dan teori yang mendukung penelitiannya tersebut data

secara langsung dari pasien, internet, buku, dan jurnal.

4. Hasil Penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa terjadi penurunan skala nyeri

ibu hamil dengan pemberian kompres air hangat. Intervensi di lakukan pada saat

pagi hari setelah beraktivitas dan malam hari menjelang tidur.

5. Konsultasi Case Study Research


38

Konsultasi dilakukan sebanyak 4 kali dengan melakukan revisi penelitian sampai

dengan pembimbing Case Study Research menandatangai lembar persetujuan

untuk melakukan ujian.

6. Ujian Hasil

7. Melakukan revisi dari ujian hasil sampai dengan Case Study Research disyahkan

oleh kedua penguji

8. Pengumpulan Case Study Researc


39
40

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Tempat Penelitian

Puskesmas Sedayu I merupakan salah satu pelayanan kesehatan tingkat pertama

yang terletak di Panggang, Argomulyo, Sedayu, Bantul. Puskesmas Sedayu I

merupakan salah satu tempat pelayanan dasar dalam masyarakat yang memberikan

pelayanan rawat inap. Pelayanan rawat inap yang ada di puskesmas Sedayu I terdiri

dari BP Umum, Poli gigi, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), Pelayanan Fisioterapi,

Pelayanan Gizi, Ruang Rawat Inap dan UGD 24 jam. Pelayanan KIA terdiri dari

perlayanan KB (Keluarga Berencana), Imunisasi, dan antenatal care. Pelayanan

antenatal care dilakukan setiap hari Senin dan selasa. Selain pelayanan BP Umum,

KIA dan antenatal care, di Puskesmas Sedayu I juga di lengkapi dengan ahli gizi

yang dapat menunjang pemeriksaan antenatal care. UGD dan ruang ranap untuk

persalinan yang buka 24 jam. Dan di Puskesmas Sedayu I pada bulan februari sampai

april didapatkan ibu hamil yang berkunjung di puskesmas ada 333 ibu hamil. Dan

dari 10 ibu hamil pada trimester III terdapat 8 yang mengalami nyeri punggung.

Sehingga penulis tertarik untuk mengambil judul studi kasus “Asuhan Kebidanan

Pemberian Kompres Hangat pada Ibu Hamil Trimester III dengan Nyeri Punggung

di Puskesmas Sedayu I Tahun 2017”(Profil Kesehatan Puskesmas Sedayu I, 2015).

B. Gambaran Subjek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah 2 ibu hamil yang melakukan

pemeriksaan antenatal di Puskesmas Sedayu I. Pasien yang dipilih menjadi

responden adalah ibu hamil dengan nyeri punggung yang telah dilakukan

pemeriksaan oleh bidan.


41

Subyek penelitianalam studi kasus ini adalah 2 orang ibu yang telah di lakukan

pemeriksaan oleh bidan dan pasien mengeluhkan nyeri punggung. Subyek penelitian

pertama, Ny. I berusia 26 tahun G1P0A0Ah0. Ibu mengalami nyeri punggung dan sulit

untuk melakukan aktifitas seperti kegiatan rumah tangga sehingga ibu membutuhkan

bantuan suami. Karena nyeri punggung yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas.

Subyek penelitian kedua, adalah Ny. H berusia 25 tahun G1P0A0Ah0. Ibu hamil

yang mengalami nyeri punggung tetapi ibu masih bisa melakukan kegiatan rumah

tangga sendiri.
42

C. Analisis Jurnal

Tabel 4.1 Analisis PICOT Jurnal


No. Population Intervention Comparation Outcome Theory
1. Penelitian ini Responden diberikan Skala nyeri punggung rata-rata Alloya, Ardiana. (2016).
dilakukan pada ibu terapi air hangat dari 6,8 menjadi 5,4. Beda Pengaruh Antara
hamil trimester 3 menggunakan air Pebandingan data Senam Hamil Dengan
dengan nyeri dengan suhu sesuai ditunjukkan nilai p value 0,038 Kompres Hanga Dan
punggung yang kehendak pasien. < 0,05. Dari hasil penelitian Massage Terhadap
berjumlah 27 dilakukan satu kali a pengaruh sebelum dan Penurunan Nyeri
responden menjadi 1 saat ibu merasakan sesudah pemberian kompres Punggung Bawah Pada
kelompok (sebelum nyeri tulang belakang hangat dan massage. Hal ini Ibu Hamil Trimester III.
dan sesudah diberikan kapan saja. menunjukkan bahwa pemberian Vol.03.No.1. Jurnal
kompres air hangat) kompres hangat dan massage Kesehatan Fakultas Ilmu
terbukti efektif menurunkan Kesehatan Universitas
nyeri punggung bawah rata-rata Muhammadiyah
dari 7,2 menjadi 3,6. Surakarta

2. Penelitian ini Responden diberikan Skala sebelum dilakukan Hakiki, Ilzam Nuzulul.
dilakukan pada ibu terapi air hangat intervensi 5,06 setelah (2015). Efektifitas Terapi
hamil trimester 3 menggunakan air dilakukan intervensi 2,35. Air Hangat Terhadap
dengan nyeri dengan suhu 37º-40º Perbandingan data sebelum dan Nyeri Tulang Belakang
punggung yang C. dilakukan satu kali sesudah dilakukan terapi air pada Ibu Hamil. Vol.1
berjumlah 17 saat ibu merasakan hangat terhadap nyeri tulang No.2 Jurnal Fakultas
responden menjadi 1 nyeri tulang belakang belakang. Dengan hasil Kedokteran UII
kelompok (sebelum kapan saja selama p=0,000 (<0,05). Dari hasil
dan sesudah diberikan 15-20 menit. penelitian ini menunjukan
Terapi Air Hangat) menggunakan terapi air hangat
sangat efektif untuk
mengurangi nyeri tulang
belaknag pada ibu hamil.
43

3. Penelitian ini Kompres air hangat Penurunan skala nyeri sebelum Nursing, Allied Health.
dilakukan pada ibu selama 15-20 menit dan sesudah diberikan berikan (2010). Natural
hamil trimester 3 setiap kali merasakan intervensi adalah dari 7 menjadi Treatments for
dengan nyeri punggungnnya nyeri. Rheumatoid Arthritis. ID:
punggung yang 1642456595. United
berjumlah 30 States : Anthem Media
responden menjadi 1 Group. Proquest.com
kelompok (sebelum akses tanggal 11 April
dan sesudah diberikan 2017.
Kompres Air Hangat)
4. Penelitian ini Kompres air hangat Penurunan skala nyeri sebelum Juliarni,N. (2013).
dilakukan pada ibu selama 15-30 menit dan sesudah diberikan berikan Tindakan Ibu Hamil
hamil trimester 3 setiap kali merasakan intervensi sangat signifikan Mengatasi Nyeri
dengan nyeri punggungnnya nyeri. adalah dari 6 menjadi 2. Punggung saat Kehamilan
punggung yang Trimester III di Klinik Hj.
berjumlah 30 Ramini Medan Tahun
responden menjadi 1 2013. Jurnal Kesehatan
kelompok(sebelum Uniersitas Sumatra Utara.
dan sesudah diberikan
kompres Air hangat).
5. Penelitian ini Kompres air hangat Penurunan skala nyeri sebelum Nutriyana, Eni. (2016).
dilakukan pada ibu pada saat merasakan dan sesudah diberikan berikan Upaya Penanganan
hamil trimester 3 nyeri, lamanya sesuai intervensi sangat signifikan Nyeri Pinggang Pada
dengan nyeri dengan nyeri yang adalah dari 6 menjadi 2. Ibu Hamil Trimester Ke-
punggung yang rasakan hingga Iii Di Puskesmas Grogol
berjumlah 20 hilang Sukoharjo. Jurnal
responden menjadi 1 Kesehatan Universitas
kelompok (sebelum Muhammadiyah
dan sesudah diberikan Surakarta
intervensi kompres air
hangat).
44

Setelah dianalisis jurnal diatas, peneliti menentukan intervensi yang akan dberika kepada pasien sesuai acuan jurnal, yaitu sesuai dengan tabel
dibawah ini :

Tabel 4.2 IMPLEMENTASI PICOT PADA IBU HAMIL TM III DENGAN NYERI PUNGGUNG
Patient Intervention Comparation Outcome Theory
2 Ibu hamil TM III a. Pemberian kompres air a. Di harapkan dari intervensi Efektivitas Terapi Air Hangat
dengan nyeri hangat dengan tersebut skala nyeri yang Terhadap Nyeri Tulang
punggung. Dengan menggunakan buli-buli dialami oleh ibu berkurang. Belakang pada Ibu Hamil.
karakteristik yang selama 15-30 menit. (menggunakan skala nyeri Terapi air hangat dapat
sama yaitu : b. Dilakukan pada saat pagi Deskriptif) berperan sebagai kondukor
a. Ibu Hamil TM setelah beraktivitas dan b. Pengecekan skala nyeri panas yang dapat melepaskan
III malam menjelang tidur dilakukan pada hari pertama otot serta menurunkan nyeri
b. Hamil yang c. Kompres dilakukan selama 7 Follow Up, keempat dan dan adanya efek hidrokinesis
pertama (G1) hari berturut-turut. ketujuh dimana air dapat mengurangi
c. Memiliki d. Tingkat panas 37º-40ºC. pengaruh gravitasi dan
keluhan nyeri e. Konseling tentang posisi ketidaknyamanan akibat
punggung tidur yang benar tekanan pada tulang belakang
d. Tidak yang semakin berat akibat
mempunyai membesarnya uterus
nyeri punggung (Hakiki,2015).
kronis
45

D. Analisis PICOT Pasien

No Patient Intervention Comparation Outcome Theory


Hari/Tanggal : a. Pemberian kompres a. Hasil pengecekan skala Efektivitas Terapi Air Hangat Terhadap Nyeri
Minggu, 30 april 2017 air hangat dengan nyeri dilakukan pada hari Tulang Belakang pada Ibu Hamil. Terapi air hangat
Follow Up I menggunakan buli- pertama Follow Up adalah dapat berperan sebagai kondukor panas yang dapat
buli selama 15-30 8.
melepaskan otot serta menurunkan nyeri dan
menit. b. Ibu telah mengompres
Ny. H usia 26 tahun b. Dilakukan pada saat punggungnya sebanyak 2x adanya efek hidrokinesis dimana air dapat
G1P0A0, UK 33+4 mg pagi setelah dalam 1 hari, setiap pagi mengurangi pengaruh gravitasi dan
dengan nyeri beraktivitas dan sehabis braktivitas dan ketidaknyamanan akibat tekanan pada tulang
punggung. malam menjelang malam menjelang tidur belakang yang semakin berat akibat membesarnya
tidur c. Ibu melakukan anjuran yang uterus (Hakiki,2015).
a. Keluhan : ibu c. Kompres dilakukan diberikan bidan yaitu Posisi tidur terbaik untuk ibu hamil dan
mengatakan setiap selama 7 hari memperbaiki posisi tidur janin adalah tidur melingkar atau lurus pada sisi
selesai bersih- berturut-turut. dengan semi duduk dan tubuh, lebih di pilih miring ke kiri dengan satu
bersih rumah d. Tingkat panas 37º- mengurangi untuk tidur tungkai berada di atas tungkai lainnya dengan
punggung nyeri, 40ºC. terlentang, tidur kurang lebih sebuah bantal, diantaranya posisi tidur seperti itu
I pegal-pegal dan e. Konseling tentang 7 jam dan mengurangi dapat mengurangi rasa nyeri pada punggung ibu
sehabis bangun posisi tidur yang aktivitas yang berlebihan hamil (Mafikasari, 2015).
tidur juga sakit. benar Ibu hamil pada trimester III menyebabkan
Dengan skala nyeri f. Konseling tentang pembesaran uterus yang membesar mengikuti usia
:8 pola istirahat yang kehamilan. Dengan semakin membesarnya uterus
b. KU : Baik, benar dan menyebabkan ibu merasa berat dan lebih lebih
Kesadarn : CM mengurangi lelah untuk beraktivitas dan membuat punggung
c. TD : 110/70 aktivitas yang menyangga perut lebih lama dalam keadaan yang
mmHg, N : berlebihan besar pada saat ibu melakukan aktivitas sehari-hari.
81x/menit, R : Sehingga untuk ibu hamil Trimester III diharapkan
20x/menit, S : untuk mengurangi aktivtasnya sehari-hari untuk
361ºC, TB : 162 mengurangi adanya nyeri punggung
(Sulistyawati,2011).
46

cm, BB : 58 kg,
LILA : 23,2 cm.
Hari/Tanggal : a. Pemberian kompres a. Hasil pengecekan skala Dengan diterapkan kompres hangat selama 15
Minggu, 30 April 2017 air hangat dengan nyeri dilakukan pada hari menit pada suatu waktu dengan setidaknya 30
Follow Up Hari Ke-1 menggunakan buli- pertama Follow Up adalah menit istirahat di antara perawatan. Panas kompres
buli selama 15-30 6.
mengendurkan otot dan merangsang aliran darah.
menit. b. Ibu telah mengompres
Ny. H usia 25 tahun b. Dilakukan pada saat punggungnya sebanyak 2x Hal ini seperti bantal pemanas lembab, hangat
G1P0A0, UK 33 mg pagi setelah dalam 1 hari, setiap pagi seorang,handuk basah, paket panas microwave,
dengan nyeri beraktivitas dan sehabis braktivitas dan atau mandi hangat (Nursing & Allied Health,2010).
punggung. malam menjelang malam menjelang tidur Posisi tidur terbaik untuk ibu hamil dan janin
tidur c. Ibu melakukan anjuran yang adalah tidur melingkar atau lurus pada sisi tubuh,
a. Keluhan : ibu c. Kompres dilakukan diberikan bidan yaitu lebih di pilih miring ke kiri dengan satu tungkai
mengatakan selama 7 hari memperbaiki posisi tidur berada di atas tungkai lainnya dengan sebuah
punggung terasa berturut-turut. bantal, diantaranya posisi tidur seperti itu dapat
dengan semi duduk dan
nyeri dan pegal- d. Tingkat panas 37º- mengurangi rasa nyeri pada punggung ibu hamil
I pegal setiap habis 40ºC. mengurangi untuk tidur
(Mafikasari, 2015).
bersih-bersih e. Konseling tentang terlentang, tidur kurang lebih
rumah dan sehabis posisi tidur yang 7 jam dan mengurangi
bangun tidur. benar aktivitas yang berlebihan.
Dengan skala nyeri f. Konseling tentang
:6 pola istirahat yang
b. KU : Baik, benar
Kesadaran : CM
c. TD : 110/70
mmHg, N :
81x/menit, R :
20x/menit, S :
361ºC, TB : 160
cm, BB : 59 kg,
LILA : 23,5 cm.
47

d. Skala nyeri yang


dirasakan ibu 6.
Analisa :
Ibu hamil pada trimester III menyebabkan pembesaran uterus yang membesar mengikuti usia kehamilan.
Dengan semakin membesarnya uterus menyebabkan ibu merasa berat dan lebih lebih lelah untuk
beraktivitas dan membuat punggung menyangga perut lebih lama dalam keadaan yang besar pada saat ibu
melakukan aktivitas sehari-hari. Sehingga untuk ibu hamil Trimester III diharapkan untuk mengurangi
aktivtasnya sehari-hari untuk mengurangi adanya nyeri punggung (Sulistyawati,2011). Efektivitas Terapi
Air Hangat Terhadap Nyeri Tulang Belakang pada Ibu Hamil. Terapi air hangat dapat berperan sebagai
kondukor panas yang dapat melepaskan otot serta menurunkan nyeri dan adanya efek hidrokinesis dimana
air dapat mengurangi pengaruh gravitasi dan ketidaknyamanan akibat tekanan pada tulang belakang yang
semakin berat akibat membesarnya uterus (Hakiki,2015).

Hari/Tanggal : a. Pemberian kompres a. Hasil pengecekan skala nyeri Efektivitas Terapi Air Hangat Terhadap Nyeri
Rabu, 3 april 2017 air hangat dengan dilakukan pada hari keempat Tulang Belakang pada Ibu Hamil. Terapi air hangat
menggunakan buli- Follow Up adalah 2. dapat berperan sebagai kondukor panas yang dapat
buli selama 15-30 melepaskan otot serta menurunkan nyeri dan
Follow up hari Ke-4 b. Ibu telah mengompres
menit. adanya efek hidrokinesis dimana air dapat
Ny. I usia 26 tahun b. Dilakukan pada saat punggungnya sebanyak 2x mengurangi pengaruh gravitasi dan
G1P0A0, UK 34 mg pagi setelah dalam 1 hari, setiap pagi ketidaknyamanan akibat tekanan pada tulang
dengan nyeri beraktivitas dan sehabis braktivitas dan belakang yang semakin berat akibat membesarnya
punggung. malam menjelang malam menjelang tidur uterus (Hakiki,2015).
tidur c. Ibu melakukan anjuran yang Posisi tidur terbaik untuk ibu hamil dan janin
a. Keluhan : ibu c. Kompres dilakukan adalah tidur melingkar atau lurus pada sisi tubuh,
diberikan bidan yaitu
mengatakan sudah selama 7 hari lebih di pilih miring ke kiri dengan satu tungkai
mulai berkurang memperbaiki posisi tidur
II berturut-turut. berada di atas tungkai lainnya dengan sebuah
nyeri d. Tingkat panas 37º- dengan semi duduk dan bantal, diantaranya posisi tidur seperti itu dapat
punggungnya. 40ºC. mengurangi untuk tidur mengurangi rasa nyeri pada punggung ibu hamil
Dengan Skala terlentang, tidur kurang lebih (Mafikasari, 2015).
nyeri 4
48

b. KU : Baik, e. Konseling tentang 7 jam dan mengurangi Ibu hamil pada trimester III menyebabkan
Kesadaran : CM posisi tidur yang aktivitas yang berlebihan pembesaran uterus yang membesar mengikuti usia
c. TD : 110/70 benar kehamilan. Dengan semakin membesarnya uterus
mmHg, N : f. Konseling tentang menyebabkan ibu merasa berat dan lebih lebih
80x/menit, R : pola istirahat yang lelah untuk beraktivitas dan membuat punggung
21x/menit, S : cukup dan menyangga perut lebih lama dalam keadaan yang
365ºC, TB : 162 mengurangi besar pada saat ibu melakukan aktivitas sehari-hari.
cm, BB : 59 kg, aktivitas yang Sehingga untuk ibu hamil Trimester III diharapkan
LILA : 23,5 cm. berlebihan untuk mengurangi aktivtasnya sehari-hari untuk
mengurangi adanya nyeri punggung
(Sulistyawati,2011).

Hari/Tanggal : a. Pemberian kompres a. Hasil pengecekan skala Dengan diterapkan kompres hangat selama 15
Rabu, 3 Mei 2017 air hangat dengan nyeri dilakukan pada hari menit pada suatu waktu dengan setidaknya 30
menggunakan buli- keempat Follow Up adalah menit istirahat di antara perawatan. Panas kompres
buli selama 15-30 2.
Follow up hari Ke-4 mengendurkan otot dan merangsang aliran darah.
menit. b. Hasil Ibu telah mengompres
Ny. H usia G1P0A0, b. Dilakukan pada saat punggungnya sebanyak 2x Hal ini seperti bantal pemanas lembab, hangat
UK 33+3 mg dengan pagi setelah dalam 1 hari, setiap pagi seorang,handuk basah, paket panas microwave,
nyeri punggung. beraktivitas dan sehabis braktivitas dan atau mandi hangat (Nursing & Allied Health,2010).
malam menjelang malam menjelang tidur Posisi tidur terbaik untuk ibu hamil dan janin
a. Keluhan : ibu tidur c. Ibu melakukan anjuran yang adalah tidur melingkar atau lurus pada sisi tubuh,
II mengatakan c. Kompres dilakukan diberikan bidan yaitu lebih di pilih miring ke kiri dengan satu tungkai
punggungnya selama 7 hari berada di atas tungkai lainnya dengan sebuah
memperbaiki posisi tidur
masih terasa nyeri berturut-turut. bantal, diantaranya posisi tidur seperti itu dapat
sedikit. Dengan dengan semi duduk dan
d. Tingkat panas 37º- mengurangi rasa nyeri pada punggung ibu hamil
skala nyeri 4 40ºC. mengurangi untuk tidur
(Mafikasari, 2015).
b. KU : Baik, e. Konseling tentang terlentang, tidur kurang lebih
Kesadaran : CM posisi tidur yang 7 jam dan mengurangi
c. TD : 110/70 benar aktivitas yang berlebihan
mmHg, N :
49

83x/menit, R : f. Konseling tentang


19x/menit, S : pola istirahat yang
362ºC, TB : 160 cukup
cm, BB : 60 kg,
LILA : 24 cm.
Analisa :
Pada kunjungan yang kedua pasien masih diberikan intervensi yang sama yaitu kompres air hangat. Ny. I
mengatakan nyeri yang dirasakan mulai berkurang karena selain dikompres ibu juga memperbanyak
istirahat dan mengurangi aktivitasnya beberapa hari ini. Menurut Sulistyowati (2011) aktivitas ibu hamil
yang berlebihan akan berakibat pada timbulnya nyeri punggung, sehingga dengan mnegurai aktivitas akan
membantu mempercepat pengurangan nyeri punggung yang dirasakan. Sedakan Ny.H mengatakan nyeri
punggung yang dirasakan berkurang hanya saja proses pengurangan nyerinya biasa saja tidak terlalu cepat
maupun lambat.
Hari/Tanggal : d. Pemberian kompres a. Hasil pengecekan skala Efektivitas Terapi Air Hangat Terhadap Nyeri
Sabtu, 6 Mei 2017 air hangat dengan nyeri dilakukan pada hari Tulang Belakang pada Ibu Hamil. Terapi air hangat
menggunakan buli- ketujuh Follow Up adalah 0 dapat berperan sebagai kondukor panas yang dapat
buli selama 15-30 melepaskan otot serta menurunkan nyeri dan
Follow up hari Ke-7: b. Ibu telah mengompres
menit. adanya efek hidrokinesis dimana air dapat
Ny. I usia 26 tahun e. Dilakukan pada saat punggungnya sebanyak 2x mengurangi pengaruh gravitasi dan
+2
G1P0A0, UK 34 mg pagi setelah dalam 1 hari, setiap pagi ketidaknyamanan akibat tekanan pada tulang
dengan nyeri beraktivitas dan sehabis braktivitas dan belakang yang semakin berat akibat membesarnya
punggung. malam menjelang malam menjelang tidur uterus (Hakiki,2015).
tidur c. Ibu melakukan anjuran yang Posisi tidur terbaik untuk ibu hamil dan janin
a. Keluhan : ibu f. Kompres dilakukan adalah tidur melingkar atau lurus pada sisi tubuh,
diberikan bidan yaitu
mengatakan masih selama 7 hari lebih di pilih miring ke kiri dengan satu tungkai
sedikit nyeri yang memperbaiki posisi tidur
berturut-turut. berada di atas tungkai lainnya dengan sebuah
III dirasakan. Skala g. Tingkat panas 37º- dengan semi duduk dan bantal, diantaranya posisi tidur seperti itu dapat
nyeri 2 40ºC. mengurangi untuk tidur mengurangi rasa nyeri pada punggung ibu hamil
b. KU : Baik, h. Konseling tentang terlentang, tidur kurang lebih (Mafikasari, 2015).
Kesadaran : CM posisi tidur yang 7 jam dan mengurangi Ibu hamil pada trimester III menyebabkan
benar aktivitas yang berlebihan pembesaran uterus yang membesar mengikuti usia
50

c. TD : 100/60 i. Konseling tentang kehamilan. Dengan semakin membesarnya uterus


mmHg, N : pola istirahat yang menyebabkan ibu merasa berat dan lebih lebih
80x/menit, R : benar dan lelah untuk beraktivitas dan membuat punggung
21x/menit, S : mengurangi menyangga perut lebih lama dalam keadaan yang
364ºC, TB : 162 aktivitas yang besar pada saat ibu melakukan aktivitas sehari-hari.
cm, BB : 59 kg, berlebihan. Sehingga untuk ibu hamil Trimester III diharapkan
LILA : 23,5 cm. untuk mengurangi aktivtasnya sehari-hari untuk
mengurangi adanya nyeri punggung
(Sulistyawati,2011).

Hari/Tanggal : a. Pemberian kompres a. Hasil pengecekan skala Dengan diterapkan kompres hangat selama 15
Sabtu, 6 Mei 2017 air hangat dengan nyeri dilakukan pada hari menit pada suatu waktu dengan setidaknya 30
menggunakan buli- ketujuh Follow Up adalah menit istirahat di antara perawatan. Panas kompres
buli selama 15-30 0.
Follow up hari Ke-7: mengendurkan otot dan merangsang aliran darah.
menit. b. Ibu telah mengompres
Ny. H usia 33 tahun b. Dilakukan pada saat Hal ini seperti bantal pemanas lembab, hangat
punggungnya sebanyak 2x
G1P0A0, UK 33+6 mg pagi setelah seorang,handuk basah, paket panas microwave,
dalam 1 hari, setiap pagi
dengan nyeri beraktivitas dan atau mandi hangat (Nursing & Allied Health,2010).
sehabis braktivitas dan
punggung. malam menjelang Posisi tidur terbaik untuk ibu hamil dan janin
tidur malam menjelang tidur
adalah tidur melingkar atau lurus pada sisi tubuh,
a. Keluhan : ibu c. Kompres dilakukan c. Ibu melakukan anjuran yang lebih di pilih miring ke kiri dengan satu tungkai
mengatakan tidak selama 7 hari diberikan bidan yaitu berada di atas tungkai lainnya dengan sebuah
III ada keluhan berturut-turut. memperbaiki posisi tidur bantal, diantaranya posisi tidur seperti itu dapat
punggungnya d. Tingkat panas 37º- dengan semi duduk dan mengurangi rasa nyeri pada punggung ibu hamil
sudah tidak terasa 40ºC. (Mafikasari, 2015).
mengurangi untuk tidur
lagi sakitnya. e. Konseling tentang
Skala nyeri 0 terlentang, tidur kurang lebih
posisi tidur yang
b. KU : Baik, benar 7 jam dan mengurangi
Kesadaran L CM f. Konseling tentang aktivitas yang berlebihan
c. TD : 110/70 pola istirahat yang
mmHg, N : benar
51

80x/menit, R :
20x/menit, S :
363ºC, TB : 160
cm, BB : 60,5 kg,
LILA : 24 cm.
Analisa :
Pada kunjungan ke 3 hari ke 7, didapatkan hasil bahwa Ny.I masih merasakan nyeri dengan skala nyeri 2
dan Ny. H sudah tidak merasakan nyeri kembali. Meskipun Ny.I mengalami penurunan skala daripda hari
sebelumnya namun dalam penyembuhan Ny.H lebih cepat. Dikarenakan usia kehamilan Ny.I dan Ny.H
lebih besar Ny.I dan ativitas yang dilakukan sehari-hari juga lebih banyak Ny.I daripada Ny.H. Ini sesuai
karena ibu hamil pada trimester III menyebabkan pembesaran uterus yang membesar mengikuti usia
kehamilan. Dengan semakin membesarnya uterus menyebabkan ibu merasa berat dan lebih lebih lelah untuk
beraktivitas dan membuat punggung menyangga perut lebih lama dalam keadaan yang besar pada saat ibu
melakukan aktivitas sehari-hari. Sehingga untuk ibu hamil Trimester III diharapkan untuk mengurangi
aktivtasnya sehari-hari untuk mengurangi adanya nyeri punggung (Sulistyawati,2011).
52

E. Pembahasan

1. Pemberian Intervensi Kompres Air Hangat dengan Kantong Buli-buli

Berdasarkan pengkajian dan pengumpulan data dasar yang merupakan

tahap awal dari manajemen kebidanan dilaksanakan dengan pengkajian data

subyektif dan data obyektif. Didapatkan hasil bahwa ibu mengeluh nyeri

punggung dan mengganggu aktifitasnya sehari-hari. Oleh sebab itu, peneliti

memberikan intervensi kepada kedua pasien berupa kompres air hangat

menggunakan kantong buli-buli yang dilakukan selama satu minggu untuk

membantu mengurangi nyeri punggung yang dirasakan ibu.

Setelah dilakukan intervensi, didapatkan hasil yaitu pada follow up

pertama Ny. I dan Ny.H mengatakan punggungnya terasa nyeri dan pegal

sehabis bangun tidur dan sesudah beres-beres rumah. Hasil pengkajian yang

dilakukan, kedua pasien memiliki pengetahuan yang kurang mengenai ketidak

nyamanan ibu hami trimester III yang salah satunya adalah nyeri punggung. Dan

ibu kurang mengetahui cara mengatasi nyeri punggung tersebut karena ini

merupakan kehamilan pertamanya. Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu

akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh

pada perilakunya (Proverawati,2009).

Adapun menurut simon dalam penelitian Budi Iswanto (2012)

menyatakan, pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan pengalaman dan penelitian

ternyata tindakan yang disadari oleh pengetahuan akan lebih teratur daripada

tindakan yang tidak disadari oleh pengetahuan. Pengetahuan tentang cara

mengatasi nyeri punggung dapat menghindari ketidak nyaman ibu hamil

trimester III. Dengan tingkat pengetahuan yang baik, ibu hamil dapat
53

mengetahui cara mengatasi nyeri punggung secara alami sehingga tidak

menimbulkan ketidak nyamanan yang berlebihan saat uterus semakin besar.

Serta dapat memilih hal-hal yang dapat mengurangi nyeri punggung tanpa harus

menggunakan obat selama kehamilan.

Sehingga, peneliti terus memberikan motivasi kepada kedua pasien untuk

terus melakukan kompres air hangat yang dapat mengurangi nyeri punggung

yang dirasakan.

Hasil follow up kedua Ny.I mengatakan punggungnya nyeri dengan skala

nyeri 6. Dan mengatakan nyeri punggung terjadi setelah beraktivitas. Menurut

penelitian sulistyowati (2011) nyeri punggung yang terjadi pada ibu hamil

trimester III dapat terjadi karena ibu melakukan banyak aktivitas yang membuat

punggung menahan beban terlalu lama dan timbullah nyeri punggung.

Hasil follow up kedua pada Ny.H didapatkan hasil bahwa Ny.H

mengatakan punggungnya nyeri punggung dengan skala nyeri 4. Ibu

mengatakan nyeri dirasakan pada saat ibu bangun tidur pada pagi hari. Menurut

penelitian Mafikasari (2015) Posisi tidur terbaik untuk ibu hamil dan janin

adalah tidur melingkar atau lurus pada sisi tubuh, lebih di pilih miring ke kiri

dengan satu tungkai berada di atas tungkai lainnya dengan sebuah bantal,

diantaranya posisi tidur seperti itu dapat mengurangi rasa nyeri pada punggung

ibu hamil.

Pada follow up yang ketiga didapatkan hasil Ny.I mengatakan bahwa tidak

ada keluhan, nyeri punggung yang dirasakan sudah berkurang banyak dengan

skala nyeri 0. Aktivitas yang dilakukan ibu juga sudah tidak terlalu banyak dan

aktivitasnya tidak terganggung, posisi tidur pada malam hari sudah diperbaiki
54

dan terus melakukan kompres air hangat untuk menghindari timbulnya nyeri

punggung.

Sedangkan pada Ny.H didapatkan hasil ibu sudah tidak merasakan nyeri

punggungnya lagi pada beberapa hari yang lalu pada saat beraktvitas dan bangun

tidur tidak merasakan nyeri kembali. Namun, ibu akan terus mengompres

punggungnya karena merasa rileks jika melakukan kompres air hangat. Dan

untuk menghindari timbulnya kembali nyeri punggung yang mengganggu

aktivitas ibu. Dari hasil penatalaksanaan tersebut ternyata memberikan hasil

yang baik bagi kesembuhan Ny. H pada akhirnya nyeri punggung hilang.

2. Hasil pada 2 Pasien Setelah Pemberian Intervensi

Dari hasil follow up pada kedua pasien didapatkan hasil bahwa penurunan

nyeri sudah dirasakan. Dari kedua pasien didapatkan penurunan nyeri yang lebih

cepat adalah Ny.H daripada Ny.I. Hal ini terjadi dikarena usia kehamilan Ny.H

33-6 dan Ny.I 34+2 sehingga itu dapat mempengaruhi terjadinya nyeri punggung

khususnya pada ibu trimester III. Menurut Varney (2007) Usia kehamilan Nyeri

punggung ini biasanya akan meningkat intensitasnya seiring bertambahnya usia

kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi wanita

dan postur tubuhnya. Perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang

membesar, membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat, dan angkat

beban. Karena uterus akan membesar mengikuti usia kehamilan pasien yang

menyebabkan beban pada punggung ibu semakin berat.

Selain diakibatkan dari usia kehamilan aktivitas yang dilakukan oleh kedua

ibu hamil ini juga berbeda. Ny.I tinggal berdua dengan suami sehingga semua

perkejaan dikerjakannya sendiri, membuat ibu beraktivitas berlebihan.

Sedangakan pada Ny.H tinggal dengan ibunya sehingga untuk pekerjaan rumah
55

sebagian ada yang membantu. Jadi disitulah yang menjadi penyebab lebih

lamanya penurunan nyeri Ny.I. Sesuai dengan penelitian sulistyawati (2015) ibu

hamil Trimester III diharapkan untuk mengurangi aktivtasnya sehari-hari yang

berlebihan untuk mengurangi adanya nyeri punggung.

Harapan yang dapat diberikan untuk ke dua paisen adalah dengan

diberikannya intervensi kompres air hangat dengan kantong buli-buli pada saat

kehamilannya semakin membesar akan mencegah terjadinya nyeri punggung

kembali dan ibu akan merasa lebih rileks dengan melakukan kompres hangat

tersebut.

Menurutt penelitian yang dilakukan Hakiki (2015) Efektivitas Terapi Air

Hangat Terhadap Nyeri Tulang Belakang pada Ibu Hamil sangat tinggi. Terapi

air hangat dapat berperan sebagai kondukor panas yang dapat melepaskan otot

serta menurunkan nyeri dan adanya efek hidrokinesis dimana air dapat

mengurangi pengaruh gravitasi dan ketidaknyamanan akibat tekanan pada tulang

belakang yang semakin berat akibat membesarnya uterus. Cara menyiapkan isi

buli-buli panas dengan air panas sesuai kebutuhan kemudian tempelkan pada

bagian yang nyeri untuk kompres panas temperatur kisaran 40-50 derajat celcius

atau ssuaikan panasnya dengan kenyamanan yang akan di kompres, lama

kompres sekitar 15-20 menit dapat dilakukan 1-2x sehari..Terapi ini dilakukans

selama 15-30 menit selama 7 hariberturut-turut guna mengetahui efektifitas

terhadap nyeri punggung.

3. Faktor yang mempengaruhi Nyeri Punggung pada Kedua Pasien


56

Faktor yang menjadi masalah penyebab nyeri punggung pada kedua pasien

adalah usia kehamilan ibu. Dimana Ny.I usia kehamilan lebih besar dari Ny.H

34+2 minggu. Dan penyebab lainnya adalah aktivitas ibu yang berlebihan.

Menurut sulistyawati (2015) Ibu hamil pada trimester III menyebabkan

pembesaran uterus yang membesar mengikuti usia kehamilan. Dengan semakin

membesarnya uterus menyebabkan ibu merasa berat dan lebih lebih lelah untuk

beraktivitas dan membuat punggung menyangga perut lebih lama dalam keadaan

yang besar pada saat ibu melakukan aktivitas sehari-hari. Sehingga untuk ibu

hamil Trimester III diharapkan untuk mengurangi aktivtasnya sehari-hari untuk

mengurangi adanya nyeri punggung. Sedangkan pada Ny.H nyeri punggung

hanya disebabkan oleh pembesaran uterus akibat usia kehamilan,

Menururt penelitian Mafikasari (2015) faktor lain penyebab nyeri

punggung adalah posisi tidur. Posisi tidur terbaik untuk ibu hamil dan janin

adalah tidur melingkar atau lurus pada sisi tubuh, lebih di pilih miring ke kiri

dengan satu tungkai berada di atas tungkai lainnya dengan sebuah bantal,

diantaranya posisi tidur seperti itu dapat mengurangi rasa nyeri pada punggung

ibu hamil (Mafikasari, 2015). Dan cara mengatasi nyeri punggung yang lebih

efektif lagi adalah dengan menggunakan kompres.

F. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan yang ditemukan selama melakukan penelitian ini adalah intervensi

dan semua informasi dipercayakan kepada subyek penelitian, sehingga ada

kemungkinan responden tidak menampakkan sikap atau perilaku yang sesuai

dengan hasil wawancara ketika peneliti melakukan pengkajian data.


57

2. Untuk pengkajian yang dilakukan kepada subyek penelitian, peneliti juga tidak

dapat menanyakan kepada suami tentang intervensi yang diberikan apakah

dilakukan dengan baik dan benar oleh istrinya.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dalam melakukan pengkajian pada ibu hamil trimester III dengan pemberian

kompres hangat terhadap penurunan nyeri punggung dilaksanakan dengan

mengumpulkan data subyektif ynag diperoleh dari hasil wawancara dan

observasi. Ny. I dan. Ny.H mengatakan punggungnya terasa nyeri saat bangun

tidur dan setelah beraktivitas. Pada data obyektif didapatkan usia kehamilan

Ny.I 34+2 dan Ny.H 33+6. Analisa yang didapatkan pada kasus ini yaitu Ny. I

umur 26 tahun G0P0A0 dengan nyeri punggung dan Ny. H berumur 25 tahun

G0P0A0 engan nyeri punggung. Penatalaksanaan Nyeri Punggung pada kedua

pasien yaitu dengan mengajurkan pasien untuk minum air putih yang banyak,

tidur dengan posisi miring kiri dan jangan terlentang terlalu lama serta

menganjurkan ibu untuk mengompres air hangat punggungnya dengan

menggunakan kantong buli-buli setiap pagi setelah berktivitas dan malam

sebelum tidur, selama 15-30 menit 7 hari berturut-turut untuk mengurangi rasa

nyeri punggung yang ibu alami.

2. Hasil yang didapatkan setelah pemberian intervensi pada Ny.I didapatkan hasil

nyeri punggung lebih cepat yaitu nyeri berkurang pada hari ke 2 karena

mengikuti anjuran yang diberikan dan mengurangi banyak aktivitas yang

dilakukan. Sedangkan pada pasien Ny.H nyeri punggung berkurang pada hari ke

3 dikarena posisi tidur ibu yang kurang benar.

3. Faktor yang mempengaruhi Nyeri punggung yaitu akibat pergeseran pusat

gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan ini

disebabkan oleh berat uterus yang membesar. Jika wanita tersebut tidak memberi

58
59

perhatian penuh terhadap postur tubuhnya maka ia akan berjalan dengan ayunan

tubuh kebelakang akibat peningkatan lordosis. Lengkung ini kemudian akan

meregangkan otot punggung dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Faktor lain

dari aktivitas ibu yang berlebihan akan membuat otot punggung menjadi tegang

sehingga menyebabkan adanya nyer punggung atau merasa pegal-pegal. Serta

posisi tidur yang tidak benar juga dapat menjadi faktor terjadinya nyeri

punggung pada ibu hamil trimester III

B. Saran

1. Bagi Bidan Puskesmas

Agar bisa memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil yang mengalami

nyeri punggung sedini mungkin dan perlunya kerjasama antara bidan dan ibu

hamil dalam mengatasi nyeri punggung agar tidak berkelanjutan dengan

menerapkan penatalaksanaan untuk tidur dengan posisi miring kanan kiri secara

bergantian serta melakukan kompres air hangat sebanyak 2x sehari secara

teratur.

2. Bagi Pasien

Agar dapat meningkatkan pemahaman dan mengatasi sendiri terhadap kejadian

nyeri punggung pada saat hamil dengan menyadari bahwa nyeri punggung

merupakan hal fisiologis yang terjadi pada wanita hamil trimester III, namun bila

berlanjut sampai mengganggu istirahat dan menimbulkan efek negatif lainnya

diharapkan untuk segera menghubungi tenaga kesehatan untuk pemeriksaan

lebih lanjut.

3. Bagi peneliti selanjutnya


60

Dengan mempelajari dan memahami tentang nyeri punggung pada ibu hamil,

diharapkan peneliti selanjutnya mampu memberikan asuhan kebidananan yang

tepat
DAFTAR PUSTAKA

Alloya, Ardiana. (2016). Beda Pengaruh Antara Senam Hamil Dengan Kompres Hanga Dan
Massage Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester
III. Vol.03.No.1. Jurnal Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 233. (2008). Al-Quran dan Terjemahan. Bandung : CV
Diponegoro

American Pregnancy Association (2015) Depression During Pregnancy: Signs,


Symptoms and Treatment. Available at: http://americanpregnancy.org/pregnancy-
health/depression-duringpregnancy/.

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogjakarta: Power Book

Association Chartred Physiotherapist for Woman Health. (2015). Pelvic Obstetric &
Gynaecological Physiotherapy. http://pogp.csp.org.uk/sites/association-chartered-
physiotherapists-womens-health

Chopra, V., et al. (2009). Type 2 Diabetes Mellitus and the Risk of Open-Angle Glaucoma.
J. O phtha. 115(2):227-232. Available
from:http://www.researchgate.net/publication/6122768_Type_2_diabetes_mellitu
s_and_the_risk_of_open_angle_glaucoma_the_Los_Angeles_Latino_Eye_Study
diakses 25 April 2017

Fraser Diane,M dan Cooper M.A. 2009. Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak.
Yogyakarta : Nuha Medika

Glasziou,P, Chris D, Janet. (2012). Buku Kerja Evidence-Based Practice. Yogyakarta :


PT.Buku Seru. Tim Penerjemah Fakultas UGM

Hakiki, Ilzam Nuzulul. (2015). Efektifitas Terapi Air Hangat Terhadap Nyeri Tulang
Belakang pada Ibu Hamil. Vol.1 No.2 Jurnal Fakultas Kedokteran UII

Huldani. (2012). Nyeri Punggung. Banjarmasin : Universitas Lambung Mangkurat Fakultas


Kedokteran. Thesis

Juliarni,N. (2013). Tindakan Ibu Hamil Mengatasi Nyeri Punggung saat Kehamilan Trimester
III di Klinik Hj. Ramini Medan Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Uniersitas Sumatra
Utara.

Mafikasari,A , Ratih Indah Kartikasari. (2015). Posisi Tidur Dengan Kejadian Bak Pain
(Nyeri Punggung) pada Ibu Hamil Trimester III. Vol.07,No.02.Jurnal Program
Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

National Health System United Kingdom. (2014). Sepsis [Internet]. [cited 2013 des 3].
Available from: http://www.nhs.uk/Conditions/blood-
poisoning/Pages/introduction.aspx
Notoatmojo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursing, Allied Health. (2010). Natural Treatments for Rheumatoid Arthritis. ID:
1642456595. United States : Anthem Media Group. Proquest.com akses tanggal 11
April 2017.

Nutriyana, Eni. (2016). Upaya Penanganan Nyeri Pinggang Pada Ibu Hamil Trimester
Ke-Iii Di Puskesmas Grogol Sukoharjo. Jurnal Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Potter & Perry.2005.Fundamental Keperawatan Vol.2.Jakarta : EGC

Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka sarwono


Prawirohardjo

Proverawati, Atikah. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

Puskesmas Sedayu I. 2015. Profil Kesehatan Puskesmas Sedayu I Tahun 2015. Buku

Safe’i, A & Muhimah, N. 2010. Panduan Lengkap Senam Sehat Khusus Ibu Hamil.
Yogjakarta: Power Book.
Saifudin, Abdul Bari. 2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Bina
Pustaka
Salmah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Antenatal. Jakarta: EGC

Sulistyawati, Ari. (2015). Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Yogyakarta : Salemba
Medika

Varney, Hellen. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume 2. Jakarta : EGC

World Health Organization. (2014). The World Health Report 2007-A Safer Future:Global
Public Health Security in the 21st Century.
http://www.who.int/whr/2014/en/index.html. diakses 25 April 2017
JADWAL PELAKSANAAN PENYUSUNAN CSR

2017
Waktu Kegiatan April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

Pembagian pembimbing dan tema

Penyusunan Penelitian:
Topik
Bab I

Bab II

Bab III

Bab IV

Bab V

Penyusunan Laporan
Ujian Hasil CSR
Revisi Hasil CSR
Pengumpulan CSR
Tabel Rasionalisasi

Tabel Rasionalisasi
Penatalaksanaan yang
No Data Dasar / Rasionalisasi Referensi
dilakukan

1. Memberitahukan ibu dan Nyeri pungung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya Varney, H, Kriebs, JM, & Gegor,
keluarga bahwa nyeri seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan CL. 2007. Buku Ajar Asuhan
punggung pada masa akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur Kebidanan Volume 1. Jakarta: EGC.
kehamilan adalah fisiologis. tubuhnya. Perubahan-prubahan ini disebabkan oleh berat uterus
yang membesar.

2. Memberikan KIE untuk Cara mengatasi dengan pemberian kompres air hangat dengan Hakiki, Ilzam Nuzulul. (2015).
mengompres punggung menggunakan buli-buli selama 15-30 menit. Dilakukan pada saat Efektifitas Terapi Air Hangat
dengan air hangat secara rutin pagi setelah beraktivitas dan malam menjelang tidur. Kompres Terhadap Nyeri Tulang Belakang
untuk mengurangi nyeri dilakukan selama 7 hari berturut-turut. Tingkat panas 37º-40ºC. pada Ibu Hamil. Vol.1 No.2 Jurnal
punggung yang ibu alami. Fakultas Kedokteran UII

3. Memberikan KIE ibu untuk Cara mengatasi nyeri punggung pada kehamilan yaitu dengan Mafikasari, A. 2015. Posisi Tidur
jangan terlalu lama tidur posisi tidur yang baik. Posisi tidur yang baik bagi ibu hamil Dengan Kejadian Back Pain(Nyeri
dengan posisi terlentang. tergantung dengan usia kehamilannya,setelah umur kehamilan 16 Punggung) Pada Ibu Hamil
minggu tidak dianjurkan untuk tidur dengan posisi terlentang Trimester III. Jurnal Kesehatan vol.
4. Memberikan KIE tentang melainkan dnegan posisi tidur miring kiri ataupun kekanan secara 07, No 02, Agustus 2015. STIKES
cara mengatasi pegel bergantian. Muhamadyah Lamongan: Program
Studi DIII Kebidanan.
pinggang yang ibu alami
dengan cara tidur miring
kanan kiri secara bergantian.
5. Memberikan KIE ibu Penelitian yang dilakukan di Washington University ini Asrinah, dkk. 2010. Asuhan
menyarankan untuk minum menemukan bahwa minum air putih antara 8-10 gelas per hari Kebidanan Masa Kehamilan.
air putih yang banyak. mampu menurunkan risiko sakit punggung hingga 80%. Yogjakarta: Power Book
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
Ny. I UMUR 26 TAHUN G1 P0 A0 UMUR KEHAMILAN 33+4 MINGGU
DENGAN NYERI PUNGGUNG Di PUSKESMAS SEDAYU I
No.Register :
Pengkajian data oleh : Desi Kurniawati
Tanggal, jam : 30 April 2017, Jam 09.30 WIB
Ruang : KIA Puskesmas Sedayu I

A. DATA SUBYEKTIF
Identitas Istri Suami
Nama : Ny. I Tn. H
Umur : 26 th 30 th
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA SLTA
Pekerjaan : IRT Karyawan Swasta
Alamat : Polaman, Sedayu Bantul

1. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin ingin memeriksakan kehamilan rutin.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan punggungnya sakit sehabis digunakan untuk beraktivitas sehari-
hari dan setelah bangun tidur. Dengan skala nyeri 8.
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 7-9-2016
HPL : 14-6-2017
Umur : ±13 tahun
Siklus : 28hari
Lama : 8 hari
Keluhan : Tidak ada keluhan
4. Riwayat Perkawinan
Menikah umur : Ibu menikah saat usia 25 tahun.
Lama pernikahan : Ibu mengatakan lama pernikahan 1 tahun.
Banyak menikah : Ibu mengatakan ini pernikahan pertama dan terakhir.
5. Riwayat Kehamilan ini
a. HPHT : 7-09-2016
HPL : 14-06-2017
b. Gerakan janin : Ibu mengatakan gerakan janin aktif, minimal 1 kali dalam 1
jam.
c. Riwayat ANC
Frekuensi :
Trimester I : 1 kali.
Trimester II : 1 kali.
Trimester III: 3 kali.
d. Imunisasi TT
Ibu mengatakan imunisasi TT saat SD dan sebelum menikah. T3
e. Keluhan yang dirasakan selama hamil
Trimester I : Ibu mengatakan 3 bulan pertama terasa mual dan pusing,
ditangani dengan makan sedikit tapi sering dan unuk pusing
diperbanyak istirahat yang teratur.
Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Trimester III : Nyeri punggung sehabis digunakan untuk beraktivitas dan
setelah bangun tidur, ditangani dengan istirahat yang teratur
dan posisi tidur dibenahi
6. Riwayat Obstetri
G1 P0 A0
7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan belum pernah hamil ataupun melahirkan sebelumnya.
8. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun.
9. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit yang lalu : ibu mengatakan tidak pernah menderita
penyakit serius selama hamil ataupun sebelum hamil.
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun) :
Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit menular,
menurun ataupun menahun.
c. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (TBC, HIV, Hepatitis, Asma,
DM, Ginjal, Epilepsi) : ibu mengatakan keluarga tidak perna ataupun tidak
sedang menderita penyakit seperti TBC, HIV, Hepatitis, Asma, DM, Ginjal,
Epilepsi.
d. Riwayat keturunan kembar : ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunan
kembar.
10. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi
Ibu mengatakan ada perubahan pola makan dan porsi makan sebelum ataupun
selama hamil.
Sebelum hamil
1) Makan
Frekuensi : 1 kali sehari.
Jenis : Nasi, sayur sop, lauk telur, ayam.
Keluhan : Tidak ada keluhan
2) Minum : Minum air putih kurang lebih 5-6 gelas sehari.
Selama hamil
1) Makan
Frekuensi : 2-3 kali sehari.
Jenis : Nasi, sayur sop, lauk telur, ayam.
Keluhan : Tidak ada keluhan.
2) Minum : minum air putih 7-8 gelas sehari.
b. Eliminasi
Sebelum hamil
1) BAB :
Ibu mengatakan sebelum hamil BAB 1 kali sehari.
2) BAK :
Ibu mengatakan sebelum hamil 6 kali sehari.
Selama hamil
1) BAB :
Ibu mengatakan selama hamil BAB 1-2 kali sehari.
2) BAK :
Ibu mengatakan selama hamil lebih sering buang air kecil, dalam 1 hari
bisa 7-8 kali buang air kecil.
c. Pola Aktivitas :
Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci,
bersih-bersih rumah dan memasak.
d. Pola Istirahat
Sebelum hamil :
Ibu mengatakan sebelum hamil tidur siang jarang, tidur malam sekitar 7 jam.
Selama hamil :
Ibu mengatakan selama hamil tidur siang kurang lebih 1-2 jam, tidur malam
dari 7-8 jam.
e. Personal Hygne
Mandi : ibu mengatakan mandi 2 kali sehari.
Ganti daleman : ibu mengatakan ganti celana dalam 3 kali sehari.
Cuci rambut : ibu mengatakan mencuci rambut 3 kali dalam seminggu.
Gosok gigi : ibu mengatakan gosok gigi 2 kali sehari.
f. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan : ibu mengatakan di rumah suami
merokok.
g. Riwayat Psikososial spiritual dan Ekonomi
1) Perasaan tentang kehamilan ini : ibu mengatakan senang dengan
kehamilannya yang pertama.
2) Kehamilan ini direncanakan atau tidak : ibu mengatakan kehamilannya
direncanakan dan sangat diharapkan.
3) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : ibu mengatakan keluarga
mendukung penuh terhadap kehamilannya.
4) Keluarga lain yang serumah : ibu mengatakan serumah dengan ibu dan
bapak mertua.
5) Pantangan makanan : ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan
apapun.
h. Hewan Peliharaan dan Keadaan Lingkungan
Ibu mengatakan tidak ada hewan peliharaan hanya saja rumah ibu dekat dengan
sungai.
11. Rencana Persalinan
a. Penolong : Bidan
b. Tempat : Puskesmas Sedayu I
c. Transportasi : Mobil
d. Pendonor darah : Kakak perempuan ibu

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis
b. Vital Sign
1) TD : 110/70 mmHg
2) R : 20 x/menit
3) S : 36,1
4) N : 81 kali/ menit
c. Antropometri
1) BB sebelum hamil : 51kg
BB sekarang : 58kg
2) TB : 162cm
3) Lila : 23,2cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : kepala tidak ada benjolan, rambut bersih warna pirang, tidak
berketombe.
b. Muka : tidak pucat, tidak odema, simetris.

c. Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak strabismus.

d. Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret berlebih, lubang hidung

dua lengkap.

e. Mulut : bibir tidak pucat, tidak pecah-pecah, gigi tidak caries, tidak ada

sariawan.

f. Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran normal.

g. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan vena

jugularis.

h. Payudara : tidak ada benjolan, putting menonjol, areola hyperpigmentasi,

tidak ada pengeluaran abnormal.

i. Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada striae gravidarum.
Leopold I : TFU dipertengahan anatara px dan pusat, fundus teraba

bulat, lunak (bokong).

Leopold II : kanan teraba keras memanjang seperti papan (punggung),

kiri teraba tidak beraturan (ekstremitas).

Leopold III : teraba keras, bulat(kepala).

Leopold IV : belum masuk panggul (konvergen).

TFU : 28 cm TBJ : (27-12) x 155 = 2325

DJJ : 148 x/menit

j. Genetalia : tidak dikaji.

k. Anus : tidak dikaji.

l. Ekstremitas : tidak pucat, tidak odema, gerak aktif, kuku tidak kebiruan

3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan.

C. ANALISA
Tanggal/ jam : 30 April 2017, jam 09.45 WIB.
Ny. I umur 26 tahun G1 P0 A0 Ah0 umur kehamilan 33+4 minggu dengan nyeri
punggung.

D. PENATALAKSANAAN
Tanggal / jam : 04 Mei 2016, jam 10.15 WIB.
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan sehat
 Ibu mengerti tentang kondisinya
2. Memberitahu ibu bahwa ia sedang mengalami ketidaknyamanan ibu hamil TM3
yaitu nyeri punggung. Dan itu masih dalam batas normal. Karena nyeri punggung
tersebut disebabkan oleh bertambah besarnya perut ibu karena makin banyaknya
usia kehamilan.
 Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan merasa lebih tenang.
3. Mengajari ibu untuk melakukan kompres air hangat untuk mengurangi nyeri
punggungnya dengan kompres air hangat menggunakan kantong buli-buli selama
15-30 menit. Dilakukan pada pagi hari. Setelah beraktivitas dan malam menjelang
tidur. Dilakukan selama 7 hari berturut-turut.
 Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia mengikuti apa
yang dianjurkan bidan yaitu dengan mengompres air hangat punggungnya.
4. Memberikan ibu lembar obvervasi untuk di bawa kerumah agar dapat diisi saat ibu
melakukan kompres sesuai dengan yang diajarkan bidan.
 Ibu mengerti dan akan mengisi lembar observasi tersebut.
5. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kanan kiri secara bergantian, jangan terlalu
lama tidur terlentang, menyarankan untuk minum air putih yang banyak dan banyak
makan makanan yang bergizi
 Ibu bersedia mengikuti saran bidan.
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu 1-2 jam disiang hari dan 7-8 jam
pada malam hari dan tidak melakukan aktivitas yang berlebihan.
 Ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan bidan
7. Menyepakati kunjungan ulang 2 minggu lagi tanggal 9 Mei 2016 atau saat ibu
mempunyai keluhan lain
 Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang
8. Melakukan pendokumentasian di RM dan buku KIA
 Sudah dilakukan

Bantul, 30 Aprl 2017


Mahasiswa

(Desi Kurniawati)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III


Ny. H UMUR 25 TAHUN G1 P0 A0 UMUR KEHAMILAN 33-1 MINGGU
DENGAN NYERI PUNGGUNG.
No.Register :
Pengkajian data oleh : Desi Kurniawati
Tanggal, jam : 30 Mei 2016, Jam 08.30 WIB
Ruang : KIA Puskesmas Sedayu I

B. DATA SUBYEKTIF
Identitas Istri Suami
Nama : Ny. H Tn. N
Umur : 25th 27th
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : Akademi SMA
Pekerjaan : Swasta Buruh
Alamat : Kemusuk Lor Sedayu Bantul

1. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin ingin memeriksakan kehamilan rutin.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan akhir-akhir ini punggungnya sakit ketika digunakan untuk
beraktivitas sehari-hari. Dengan skala nyeri 6.
3. Riwayat Menstruasi
HPHT: 14-9-2016
HPL : 21-06-2017
Umur : 12tahun
Siklus: 28hari
Lama : 7hari
Keluhan: Nyeri perut saat haid hari pertama dan kedua menstruasi
4. Riwayat Perkawinan
Menikah umur : Ibu menikah saat usia 20 tahun.
Lama pernikahan : Ibu mengatakan lama pernikahan 5 tahun.
Banyak menikah : Ibu mengatakan ini pernikahan pertama dan terakhir.
5. Riwayat Kehamilan ini
a. HPHT : 14-09-2016
HPL : 21-06-2017
b. Gerakan janin : rasakan pada usia kehamilan 5 bulan, Aktif, biasanya sekitar 1x
dalam 1 jam.
c. Riwayat ANC
Frekuensi :
Trimester I : 1 kali.
Trimester II : 1 kali.
Trimester III: 1 kali.
d. Imunisasi TT
Ibu mengatakan imunisasi TT saat SD, sebelum menikah
e. Keluhan yang dirasakan selama hamil
Trimester I : Mual, muntah.
Trimester II : tidak ada keluhan.
Trimester III : Pegel/nyeri pada punggung.
6. Riwayat Obstetri
G1 P0 A0
7. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun sebelumnya
8. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit yang lalu : ibu mengatakan tidak pernah menderita
penyakit serius selama hamil ataupun sebelum hamil.
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun) :
Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit menular,
menurun ataupun menahun.
c. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (TBC, HIV, Hepatitis, Asma,
DM, Ginjal, Epilepsi) : ibu mengatakan keluarga tidak perna ataupun tidak
sedang menderita penyakit seperti TBC, HIV, Hepatitis, Asma, DM, Ginjal,
Epilepsi.
d. Riwayat keturunan kembar : ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunan
kembar.

9. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


a. Nutrisi
Ibu mengatakan ada perubahan pola makan sebelum dan selama hamil, hanya
saja porsi yang sedikit lebih banyak.
Sebelum hamil
1) Makan
Frekuensi : 2-3 kali sehari.
Jenis : Nasi, sayur, lauk ikan atau ayam.
Keluhan : Tidak ada.
2) Minum : Lebih banyak minum air putih, 5-6 gelas sehari.
Selama hamil
1) Makan
Frekuensi : 3-4 kali sehari.
Jenis : Nasi, sayur, lauk ikan atau ayam.
Keluhan : tidak ada.
2) Minum : minum air putih 7-8 gelas sehari.
b. Eliminasi
Sebelum hamil
1) BAB :
Ibu mengatakan sebelum hamil BAB 1 kali sehari.
2) BAK :
Ibu mengatakan sebelum hamil 5-6 kali sehari.
Selama hamil
1) BAB :
Ibu mengatakan selama hamil BAB 1 kali/hari.
2) BAK :
Ibu mengatakan selama hamil lebih sering buang air kecil, dalam 1 hari
bisa 8-9 kali buang air kecil.
c. Pola Aktivitas :
Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, memasak,
mencuci, bersih-bersih rumah dan jalan-jalan ringan. Untuk kerja ibu sudah
mengambil masa cuti.
d. Pola Istirahat
Sebelum hamil :
Ibu mengatakan sebelum hamil tidak pernah tidur siang, tidur malam 6 jam
Selama hamil :
Ibu mengatakan selama hamil tidur siang kurang lebih 1 sampai 2 jam, tidur
malam dari jam 9 malam sampai jam 5 pagi (8 jam).
e. Personal Hygne
Mandi : ibu mengatakan mandi 2 kali sehari.
Ganti daleman : ibu mengatakan ganti celana dalam 3 kali sehari.
Cuci rambut : ibu mengatakan mencuci rambut 3-4 kali dalam seminggu.
Gosok gigi : ibu mengatakan gosok gigi setiap habis mandi.
f. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan : ibu mengatakan di rumah suami
merokok.
10. Riwayat Psikososial spiritual dan Ekonomi
a. Perasaan tentang kehamilan ini : ibu mengatakan senang dengan kehamilannya.
b. Kehamilan ini direncanakan atau tidak : ibu mengatakan kehamilannya
direncanakan.
c. Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : ibu mengatakan keluarga
mendukung penuh terhadap kehamilannya.
d. Keluarga lain yang serumah : ibu mengatakan serumah dengan ibu kandung.
e. Pantangan makanan : ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun.
f. Hewan Peliharaan dan Keadaan Lingkungan
Ibu mengatakan tidak ada hewan peliharaan hanya saja rumah ibu dekat dengan
sungai.
11. Rencana Persalinan
a. Penolong : Bidan
b. Tempat : Puskesmas
c. Transportasi : Motor
d. Pendonor darah : sudah ada dari pihak keluarga

C. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis
b. Vital Sign
TD : 110/80 mmHg
R : 21 x/menit
S: 36,3 0C
N : 81 kali/ menit
c. Antropometri
BB sebelum hamil : 53kg
BB sekarang : 69kg
TB : 160cm
Lila : 27cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : kepala tidak ada benjolan, rambut bersih, tidak berketombe.
b. Muka : tidak pucat, tidak odema, simetris.

c. Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak strabismus.

d. Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret berlebih, lubang hidung

dua lengkap.

e. Mulut : bibir tidak pucat, tidak pecah-pecah, gigi tidak caries, tidak ada

sariawan.

f. Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada pembengkakan,

pendengaran normal.

g. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan

venajugularis.

h. Payudara : tidak ada benjolan, putting menonjol, areola hyperpigmentasi,

tidak ada pengeluaran.

i. Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada benjolan.

Leopold I : TFU pertengahan px dan pusat, fundus teraba bulat, tidak

melenting (bokong).

Leopold II : kiri teraba keras memanjang seperti papan (punggung)

PUKI, kanan teraba tidak beraturan (ekstremitas).

Leopold III : teraba keras, bulat, melenting (kepala).

Leopold IV : belum masuk panggul (konvergen).


TFU : 28 cm TBJ : (24-12) x 155 = 1860

DJJ : 138 x/menit

j. Genetalia : tidak dikaji.

k. Anus : ibu mengatakan tidak punya hemoroid

l. Ekstremitas : tidak pucat, tidak odema, gerak aktif, kuku tidak kebiruan

3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

D. ANALISA

Tanggal/ jam : 30 April 2017, jam 08.45 WIB.


Ny. H umur 25 tahun G1 P0 A0 umur kehamilan 33-1 minggu dengan nyeri punggung.

E. PENATALAKSANAAN

Tanggal / jam : 30 April 2017, jam 08.45 WIB.

1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan sehat


 Ibu mengerti tentang kondisinya
2. Memberitahu ibu bahwa ia sedang mengalami ketidaknyamanan ibu hamil TM3
yaitu nyeri punggung. Dan itu masih dalam batas normal. Karena nyeri punggung
tersebut disebabkan oleh bertambah besarnya perut ibu karena makin banyaknya
usia kehamilan.
 Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan merasa lebih tenang.
3. Mengajari ibu untuk melakukan kompres air hangat untuk mengurangi nyeri
punggungnya dengan kompres air hangat menggunakan kantong buli-buli selama 15-30
menit. Dilakukan pada pagi hari. Setelah beraktivitas dan malam menjelang tidur.
Dilakukan selama 7 hari berturut-turut.
 Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia mengikuti apa
yang dianjurkan bidan yaitu dengan mengompres air hangat punggungnya.
4. Memberikan ibu lembar obvervasi untuk di bawa kerumah agar dapat diisi saat ibu
melakukan kompres sesuai dengan yang diajarkan bidan.
 Ibu mengerti dan akan mengisi lembar observasi tersebut.
5. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kanan kiri secara bergantian, jangan terlalu
lama tidur terlentang, menyarankan untuk minum air putih yang banyak dan
banyak makan makanan yang bergizi
 Ibu bersedia mengikuti saran bidan.
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu 1-2 jam disiang hari dan 7-8
jam pada malam hari dan tidak melakukan aktivitas yang berlebihan.
 Ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang dianjurkan bidan
7. Menyepakati kunjungan ulang 2 minggu lagi tanggal 9 Mei 2016 atau saat ibu
mempunyai keluhan lain
 Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang
8. Melakukan pendokumentasian di RM dan buku KIA
 Sudah dilakukan

Bantul, 30 April 2017


Mahasiswa

(Desi Kurniawati)

DATA PERKEMBANGAN

Nama : Ny. I Tanggal / Jam : 30 April 2017 jam 12.30 WIB


Umur : 26 tahun Oleh : Desi Kurniawati

Alamat : Polaman Tempat : Kediaman Ny. I

Tanggal / Catatan Perkembangan


Jam
30 April 2017 S = Ibu mengatakan punggungnya terasa nyeri terutama saat bangun
12.30 WIB tidur pagi hari dan sehabis digunakan untuk beraktivitas. Skala
nyeri yang dirasakan 8.

O=
a. Keadaan umum baik,
b. kesadaran Compos Mentis
c. Vital Sign
TD : 110/70mmHg
R : 20 x/menit
S : 36,1
N : 81 kali/ menit

A= Ny. I umur 26 tahun G1 P0 A0 Ah0 umur kehamilan 33+4


minggu dengan nyeri punggung.

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu dan keluarga bahwa nyeri punggung pada
masa kehamilan adalah fisiologis.
 Ibu mengerti tentang kondisinya
2. Memberikan KIE ibu menyarankan untuk minum air putih yang
banyak.
 Ibu mengerti dan bersedia untuk lebih banyak minum air
putih.
3. Mengajari ibu cara melakukan kompres air hangat secara rutin
untuk mengurangi nyeri punggung yang ibu alami. Di kompres
menggunakan kantong buli-buli selama 15-30 menit, dilakukan
pada pagi hari setelah beraktivitas dan malam sebelum tidur,
dilakukan selama 7 hari berturut.
 Ibu mengerti dan bersedia mengompres air hangat
punggungnya
4. Memberikan KIE ibu untuk jangan terlalu lama tidur dengan
posisi terlentang.
 Ibu mengerti dan bersedia.
5. Memberikan KIE tentang cara mengatasi pegel pinggang yang
ibu alami dengan cara tidur miring kanan kiri secara bergantian.
 Ibu bersedia mengikuti saran bidan.

DATA PERKEMBANGAN

Nama : Ny. I Tanggal / Jam : 3 Mei 2017 jam 12.30 WIB

Umur : 26 tahun Oleh : Desi Kurniawati


Alamat : Polaman Tempat : Kediaman Ny. I

Tanggal / Catatan Perkembangan


Jam
3 Mei 2017 S = Ibu mengatakan punggungnya masih terasa nyeri namun
12.30 WIB sudah sedikit berkurang. Skala nyeri yang dirasakan 2

O=
a. Keadaan umum baik,
b. kesadaran Compos Mentis
c. Vital Sign
TD : 110/700mmHg
R : 21 x/menit
S : 36,5
N : 80 kali/ menit

A= Ny. I umur 26 tahun G1 P0 A0 umur kehamilan 34 minggu


dengan nyeri punggung.

Penatalaksanaan
1. Memberikan KIE ibu menyarankan untuk tetap minum air
putih yang banyak.
 Ibu mengerti dan bersedia untuk lebih banyak minum air
putih.
2. Memberikan KIE untuk tetap melakukan kompres air hangat
pada punggungnya secara rutin seperti yang sudah
dijelaskan. Yaitu kompres air hangat secara rutin untuk
mengurangi nyeri punggung yang ibu alami. Di kompres
menggunakan kantong buli-buli selama 15-30 menit,
dilakukan pada pagi hari setelah beraktivitas dan malam
sebelum tidur, dilakukan selama 7 hari berturut.
 Ibu mengerti dan bersedia mengikuti senam hamil.
3. Memberikan KIE ibu untuk jangan terlalu lama tidur dengan
posisi terlentang.
 Ibu mengerti dan bersedia.
4. Memberikan KIE agar ibu saat tidur miring kanan kiri secara
bergantian.
 Ibu bersedia mengikuti saran bidan.
DATA PERKEMBANGAN

Nama : Ny. I Tanggal / Jam : 6 Mei 2017 jam 12.30 WIB

Umur : 26 tahun Oleh : Desi Kurniawati

Alamat : Polaman Tempat : Kediaman Ny. I

Tanggal / Catatan Perkembangan


Jam
6 Mei 2017 S = Ibu mengatakan punggungnya sudah tidak nyeri lagi, sudah
12.30 WIB merasa nyaman dan terbiasa dalam menjalani kehamilan tuanya.
Skala nyeri 0

O=
a. Keadaan umum baik.
b. kesadaran Compos Mentis.
c. Vital Sign
TD : 100/60mmHg
R : 21 x/menit
S : 36,4ºC
N : 80 kali/ menit

A= Ny. I umur 22 tahun G1 P0 A0 Ah0 umur kehamilan 34+2


minggu dengan kehamilan normal.

Penatalaksanaan
1. Memberikan KIE ibu untuk mempertahankan keadaannya
dengan cara tetap minum air putih yang banyak.
 Ibu mengerti dan bersedia untuk lebih banyak minum air
putih.
2. Memberikan KIE ibu untuk mempertahankan keadaannya
dengan cara untuk tetap rutin mengompres punggungnya
untuk relaksasi dan mencegah nyeri punggung dating lagi.
 Ibu mengerti dan bersedia mengikuti senam hamil.
3. Memberikan KIE ibu untuk mempertahankan keadaannya
dengan cara tidak terlalu lama tidur dengan posisi terlentang.
 Ibu mengerti dan bersedia.
4. Memberikan KIE ibu untuk mempertahankan keadaannya
dengan cara saat tidur miring kanan kiri secara bergantian.
 Ibu bersedia mengikuti saran bidan.
DATA PERKEMBANGAN

Nama : Ny. H Tanggal / Jam : 30 April 2017 jam 14.00 WIB

Umur : 25 tahun Oleh : Desi Kurniawati

Alamat : Kemusuk Lor Tempat : Kediaman Ny. H

Tanggal / Catatan Perkembangan


Jam
30 April 2017 S = Ibu mengeluh masih terasa nyeri di punggung setelah
14.00 WIB digunakan untuk beraktivitas. Skala nyeri 6

O=
a. Keadaan umum baik,
b. kesadaran Compos Mentis
c. Vital Sign
TD : 110/70mmHg
R : 20 x/menit
S : 36,1ºC
N : 81 kali/ menit

A= Ny. H umur 25 tahun G2 P1 A0 Ah1 umur kehamilan 33+1


minggu dengan nyeri punggung.

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu dan keluarga bahwa nyeri punggung pada
masa kehamilan adalah fisiologis.
 Ibu mengerti tentang kondisinya
2. Memberikan KIE ibu menyarankan untuk minum air putih
yang banyak.
 Ibu mengerti dan bersedia untuk lebih banyak minum air
putih.
3. Mengajari ibu cara untuk melakukan kompres air hangat secara
rutin untuk mengurangi nyeri punggung yang ibu alami. Di
kompres menggunakan kantong buli-buli selama 15-30 menit,
dilakukan pada pagi hari setelah beraktivitas dan malam
sebelum tidur, dilakukan selama 7 hari berturut, rutin untuk
mengurangi nyeri punggung yang ibu alami.
 Ibu mengerti dan bersedia melakukan kompres air hangat
pada punggungnya.
4. Memberikan KIE ibu untuk jangan terlalu lama tidur dengan
posisi terlentang.
 Ibu mengerti dan bersedia.
5. Memberikan KIE tentang cara mengatasi pegel pinggang yang
ibu alami dengan cara tidur miring kanan kiri secara
bergantian.
 Ibu bersedia mengikuti saran bidan.
DATA PERKEMBANGAN

Nama : Ny. H Tanggal / Jam : 3 Mei 2017 jam 14.00 WIB

Umur : 25 tahun Oleh : Desi Kurniawati

Alamat : Kemusuk Lor Tempat : Kediaman Ny. H

Tanggal / Catatan Perkembangan


Jam
3 Mei 2017 S = Ibu mengatakan sudah berkurang nyeri pada punggungnya.
14.00 WIB Skala nyeri 2

O=
a. Keadaan umum baik,
b. kesadaran Compos Mentis
c. Vital Sign
TD : 110/70mmHg
R : 19 x/menit
S : 36,2ºC
N : 83 kali/ menit

A = Ny. OS umur 25 tahun G1 P0 A0 umur kehamilan 33+2


minggu dengan nyeri punggung.

Penatalaksanaan
1. Memberikan KIE ibu menyarankan untuk tetap minum air
putih yang banyak.
 Ibu mengerti dan bersedia untuk lebih banyak minum air
putih.
2. Memberikan KIE untuk tetap mengompres punggungnya
dengan air hangat secara rutin untuk mengurangi nyeri
punggung yang ibu alami. Di kompres menggunakan kantong
buli-buli selama 15-30 menit, dilakukan pada pagi hari setelah
beraktivitas dan malam sebelum tidur, dilakukan selama 7 hari
berturut, rutin untuk mengurangi nyeri punggung yang ibu
alami.
 Ibu mengerti dan bersedia mengompres punggungnya
dengan air hangat.
3. Memberikan KIE ibu untuk jangan terlalu lama tidur dengan
posisi terlentang.
 Ibu mengerti dan bersedia.
4. Memberikan KIE agar ibu saat tidur miring kanan kiri secara
bergantian.
 Ibu bersedia mengikuti saran bidan.
DATA PERKEMBANGAN

Nama : Ny. H Tanggal / Jam : 6 Mei 2017 jam 14.00 WIB

Umur : 25 tahun Oleh : Desi Kurniawati

Alamat : Kemusuk Lor Tempat : Kediaman Ny. H

Tanggal / Catatan Perkembangan


Jam
6 Mei 2017 S = Ibu merasa jauh lebih sehat, tidak merasakan nyeri punggung.
14.00 WIB Skala nyeri 0

O=
a. Keadaan umum baik.
b. kesadaran Compos Mentis.
c. Vital Sign
TD : 110/70mmHg
R : 20 x/menit
S : 36,3ºC
N : 80 kali/ menit

A= Ny. H umur 25 tahun G0 P0 A0 umur kehamilan 34-1 minggu


dengan kehamilan normal.

Penatalaksanaan
1. Memberikan KIE ibu untuk mempertahankan keadaannya
dengan cara tetap minum air putih yang banyak.
 Ibu mengerti dan bersedia untuk lebih banyak minum air
putih.
2. Memberikan KIE ibu untuk mempertahankan keadaannya
dengan cara untuk tetap rutin untuk mengompres punggungnya
dengan air hangat selain menghindari nyeri punggung dan
membuat ibu rileks.
 Ibu mengerti dan bersedia mengompres air hangat pada
punggungnya.
3. Memberikan KIE ibu untuk mempertahankan keadaannya
dengan cara tidak terlalu lama tidur dengan posisi terlentang.
 Ibu mengerti dan bersedia.
4. Memberikan KIE ibu untuk mempertahankan keadaannya
dengan cara saat tidur miring kanan kiri secara bergantian.
 Ibu bersedia mengikuti saran bidan.
SURAT PERMOHONAN KE RESPONDEN

Kepada Yth
Ibu Calon Responden
Di Tempat

Dengan hormat,
Saya mahasiswa D IV Bidan Pendidik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, saat ini
saya sedang melakukan pengumpulan data terkait dengan case study reserach yang berjudul
“Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III dengan Pemberian Kompres Air
Hangat terhadapat Penurunan Nyeri Punggung di Puskesmas Sedayu I”.
Saya menjamin kerahasiaan dan tidak akan saya gunakan di luar kepentingan case
study reserach ini serta hasilnya dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
pengembangan ilmu pengetahuan. Atas ketersediaan Ibu saya ucapkan terima kasih.

Bantul, Mei 2017

Penulis,

( Desi Kurniawati )
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Assalamu’alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakaatuh

Dengan ini saya,

Nama : .................................................................................................
Alamat : .................................................................................................
.................................................................................................

Menyatakan bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia ikut
berpartisipasi sebagai responden dan bersedia dilakukan pemeriksaan yang akan dilakukan
kepada saya terkait dengan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan luka perineum yang
dilakukan oleh mahasiswa Bidan Pendidik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yaitu,

Nama : Desi Kurniawati


NIM : 1610104414

Pemeriksaan tersebut tersebut dilakukan guna memperoleh data dalam case study
reserach yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III dengan
Pemberian Kompres Air Hangat terhadapat Penurunan Nyeri Punggung di
Puskesmas Sedayu I”.
.

Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa unsur paksaan
dari pihak manapun.

Wassalamu’alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakaatuh

Bantul, Mei 2017

Responden,

(..........................................)
Hasil Wawancara

1. Subyek Penelitian 1
Penelitian : Mohon maaf ini benar dengan ibu I nggeh ?
Subyek Penelitian : Iya mbak, benar.
Peneliti : Iya ibu, Menyambung percakapan kita kemarin sewaktu
dipuskesmas saya ingin menanyakan lagi apakah saran saya
kepada ibu untuk mengompres air hangat untuk mengurangi
nyeri punggung yang ibu rasakan sudah dilakukan?
Subyek Penelitian : kemarin, Cuma saya lakukan 1 kali saja mbak, dan sampai
skrg punggung saya masih nyeri.
Peneliti : baiklah ibu, kalau begitu, sekarang lebih di rutinkan lagi ya
kmpres air hangatnya, supaya nyeri punggungnya berkurang
dan tidak merasakan sakit lagi.
Subyek Pnelitia : iya mbak, tp maaf kemarin bagaimana ya mbak cara
mengompresnya?saya lupa. (sambal tersenyum).
Peneliti : oh, iya ibu saya beritahu kembali bahwa kompres air hangatnya
dengan kantong buli-buli yang saya bawa ini, dengan air
hangat,selama 15 menit, sebanyak 2x sehari, pagi setelah
beraktivitas dan malam sebelum tidur. Bagaimana ini apakah
sudah mengerti? Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi ibu?
Subyek Penelitian : iya mbak, mengerti. Nanti saya akan coba terapinya
dirumah. Terimakasih atas saran yang diberikan.

2. Subyek Penelitian 2

Penelitian : Mohon maaf ini benar dengan ibu H nggeh ?


Subyek Penelitian : Iya mbak, benar.
Peneliti : Iya ibu, Menyambung percakapan kita kemarin sewaktu
dipuskesmas saya ingin menanyakan lagi apakah saran saya
kepada ibu untuk mengompres air hangat untuk mengurangi
nyeri punggung yang ibu rasakan sudah dilakukan?
Subyek Penelitian : kemarin, Cuma saya lakukan 1 kali saja mbak, dan sampai
skrg punggung saya masih nyeri.
Peneliti : baiklah ibu, kalau begitu, sekarang lebih di rutinkan lagi ya
kompres air hangatnya, supaya nyeri punggungnya
berkurang dan tidak merasakan sakit lagi.
Subyek Penelitian : iya mbak, tp maaf kemarin bagaimana ya mbak cara
mengompresnya?saya lupa. (sambal tersenyum).
Peneliti : oh, iya ibu saya beritahu kembali bahwa kompres air hangatnya
dengan kantong buli-buli yang saya bawa ini, dengan air
hangat,selama 15 menit, sebanyak 2x sehari, pagi setelah
beraktivitas dan malam sebelum tidur. Bagaimana ini apakah
sudah mengerti? Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi ibu?
Subyek Penelitian : iya mbak, mengerti. Nanti saya akan coba terapinya
dirumah. Terimakasih atas saran yang diberikan.

KANTONG BULI-BULI

Anda mungkin juga menyukai