OLEH:
AISYAH PRATIWI
NPM: 2019001006
Disusun Oleh:
AISYAH PRATIWI
NPM: 2019001006
Diketahui Oleh :
Mentor Preseptor
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas
Manajemen Kasus Singkat tentang Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah salah satu bentuk laporan
Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada
yang terhormat:
1. Drs. Imran Saputra Surbakti, M.M, selaku Ketua pengurus Yayasan Mitra
2. Dr. Siti Nurmawan Sinaga, SKM. M.Kes, selaku ketua STIKes Mitra
3. Febriana Sari, SST., M.Keb, selaku Ka. Prodi Pendidikan Profesi Bidan
Program Profesi,
5. Bapak dan Ibu Staf Dosen di STIKes Kebidanan Mitra Husada Medan
iii
Penulis menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan
penulis laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua yang
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
v
38. Askeb Pada Bayi Baru Lahir Fisiologi 38.................................................. 133
39. Askeb Pada Bayi Baru Lahir Fisiologi 39.................................................. 137
40. Askeb Pada Bayi Baru Lahir Fisiologi 40.................................................. 140
41. Askeb Pada Bayi Baru Lahir Fisiologi 41.................................................. 143
42. Askeb Pada Bayi Baru Lahir Fisiologi 42.................................................. 147
43. Askeb Pada Bayi Baru Lahir Fisiologi 43.................................................. 150
44. Askeb Pada Bayi Baru Lahir Fisiologi 44.................................................. 153
45. Askeb Pada Bayi Baru Lahir Fisiologi 45.................................................. 157
46. Askeb Pada Bayi Baru Lahir Fisiologi 46.................................................. 161
47. Askeb Pada Bayi Baru Lahir Fisiologi 47.................................................. 164
48. Askeb Pada Bayi Baru Lahir Fisiologi 48.................................................. 168
49. Askeb Pada Bayi Baru Lahir Fisiologi 49.................................................. 171
50. Askeb Pada Bayi Baru Lahir Fisiologi 50.................................................. 174
vi
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA HUSADA MEDAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FORMAT MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PENGKAJIAN TAHUN AJARAN 2020/2021
No. Dokumen Halaman Tgl Berlaku Revisi
FM-PM-I.IV.Pd3-05/05-10/BBL 1-4 18 Oktober 2017 00
Asasement
Neonatus cukup bulan umur 1 jam normal
1
Planning
1. Informasikan kepada ibu dan suami bahwa bayi dalam keadaan sehat.
Menginformasikan kepada ibu dan suami bahwa bayi dalam keadaan sehat,
dimana pernafasan bayi 50 kali/menit, HR 145 kali/menit, suhu 36,5 0C, hasil
pemeriksaan fisik normal, dan tidak ada cacat bawaan. Ibu dan suami tampak
senang dengan informasi yang diberikan.
Rasional: agar ibu dan suami mengetahui keadaan anaknya.
2. Beri salep/tetes mata profilaksis infeksi dan suntikkan vitamin K1 1 mg.
Memberi salep/tetes mata profilaksis infeksi dan menyuntik vitamin K1 1 mg
secara IM di paha kiri bawah lateral. Bayi sudah mendapatkan salep mata dan
sudah dilayani penyuntikan vitamin K.
Rasional: untuk mencegah infeksi pada mata dan mencegah perdarahan di
otak.
3. Beri suntikan imunisasi hepatitis B. Memberikan suntikan imunisasi hepatitis B
di paha kanan bawah lateral setelah satu jam pemberian vitamin K1. Bayi
sudah mendapatkan imunisasi hepatitis B.
Rasional: untuk mencegah penyakit hepatitis B.
4. Anjurkan ibu untuk selalu dekat atau kontak kulit ke kulit dengan bayi.
Menganjurkan ibu untuk selalu dekat atau kontak kulit ke kulit dengan bayi
agar bayi tidak kehilangan panas dan tetap menjaga kehangatan bayi dengan
selalu kontak kulit ke kulit dengan bayi, memakaikan selimut pada bayi dan
menggunakan topi pada kepala bayi serta akan segera mengganti pakaian bayi
jika basah. Ibu mengerti dan akan terus menjaga kehangatan bayi.
Rasional: untuk menjalin hubungan ibu dan anak, melatih refleks rooting dan
sucking.
5. Informasikan pada ibu dan suami tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru
lahir. Menginformasikan pada ibu dan suami tentang tanda-tanda bahaya pada
bayi baru lahir. Ibu dan suami mengerti dan paham dengan informasi yang
dijelaskan.
Rasional: agar ibu bisa memperhatikan dan segera membawa ke faskes
apabila terdapat tanda bahaya pada bayi.
2
6. Anjurkan ibu untuk memberi ASI awal/menyusui dini pada bayinya sesering
mungkin. Menganjurkan ibu untuk memberi ASI awal/menyusui dini pada
bayinya sesering mungkin setiap ± 2-3 jam, setiap kali bayi inginkan, paling
sedikit 8-12 kali sehari tanpa dijadwalkan, menyusui bayi sampai payudara
terasa kosong lalu pindahkan ke payudara disisi yang lain sampai bayi
melepaskan sendiri agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi serta terjalin
hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi. Ibu memberi ASI awal kepada
bayi sesering mungkin.
Rasional: untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bayi.
7. Anjurkan ibu cara merawat tali pusat bayi. Mengajarkan ibu cara merawat tali
pusat bayi agar tetap bersih dan kering dengan membiarkan tali pusat terbuka
dan tidak dibungkus serta tidak akan memberi ramuan apapun pada tali pusat
bayi. Ibu mengerti dan akan merawat tali pusat bayi.
Rasional: untuk mencegah infeksi pada tali pusat.
8. Sampaikan kepada ibu dan suami bahwa penulis akan melakukan kunjungan
rumah. Menyampaikan kepada ibu dan suami bahwa penulis akan melakukan
kunjungan rumah untuk memeriksa keadaan bayi. Ibu dan suami bersedia
untuk dikunjungi.
Rasional: untuk memantau keadaan ibu.
(Aisyah Pratiwi)
2019001006
3
DOKUMENTASI
4
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA HUSADA MEDAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FORMAT MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PENGKAJIAN TAHUN AJARAN 2020/2021
No. Dokumen Halaman Tgl Berlaku Revisi
FM-PM-I.IV.Pd3-05/05-10/BBL 1-4 18 Oktober 2017 00
Asasement
By. Ny. I 26 tahun, cukup bulan umur 2 hari normal
5
Planning
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada Ibu dan menginformasikan bahwa
bayinya dalam keadaan baik, Ibu tersenyum mengerti.
Nadi : 140 x/menit
Pernapasan : 40 x/menit
Suhu : 36,9 °C
2. Memberikan penkes tentang ASI eksklusif, bahwa bayi harus diberikan ASI
saja selama 6 bulan pertama kehidupannya kecuali obat dan air putih, untuk
menghindari terjadinya alergi akibat makanan pendamping ASI yang belum
cocok dengan enzim dan system pencernaan byi yang masih rentan, Ibu
mengangguk mengerti dan mau memberikan ASI Eklusif.
3. Menjelaskan tentang tanda – tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi baru
lahir. Diantaranya bayi rewel, tali pusat bau, bengkak dan berwarna merah,
bayi kuning, dan tidak mau menyusu, jika terjadi tanda – tanda tersebut,
diharapkan ibu menghubungi petugas kesehatan secepatnya, Ibu mengerti.
4. Memberikan penkes tentang kebutuhan nutrisi, bahwa bayi tengah dalam masa
dimana tidur lebih banyak daripada beraktivitas, oleh karena itu, untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, ibu harus membangunkan dan memberikan
ASI kepada bayi setiap 2-3 jam, Ibu mengerti dan mau melakukan.
5. Menjelaskan tentang kebutuhan istirahat pada ibu, bahwa bayi memang sedang
dalam masa tidur, sehingga ibu tidak perlu khawatir, Ibu mengerti.
6. Memberikan penkes tentang imunisasi, bahwa bayi harus mendapatkan
imunisasi lengkap. Imunisasi pertama didapatkan pada saat bayi berusia
sebelum 7 hari, yaitu imunisasi hepatitis B, untuk melindungi anak dari
penyakit hepatitis sedini mungkin. Lalu pada saat bayi berusia sebelum 2
bulan, bayi diimunisasi BCG untuk melindungi bayi dari penyakit TBC.
Setelah itu usia lebih dari 2 bulan bayi diberikan imunisasi DPT dan polio,
pada usia 9 bulan bayi mendapatkan imunisasi campak, Ibu mengerti dan mau
melakukan Imunisasi.
(Aisyah Pratiwi)
2019001006
6
DOKUMENTASI
7
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA HUSADA MEDAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FORMAT MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PENGKAJIAN TAHUN AJARAN 2020/2021
No. Dokumen Halaman Tgl Berlaku Revisi
FM-PM-I.IV.Pd3-05/05-10/BBL 1-4 18 Oktober 2017 00
Objektif :
Ny. M, 28 tahun telah melahirkan anaknya yang ke-3 di klinik pada pukul
04.00 wib. Ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan hasil: pemeriksaan fisik: bayi dengan jenis kelamin perempuan,
menangis kuat, gerakan aktif dan warna kulit kemerahan.
Afgar score : 1 menit: 10 dan 5 menit: 10, HR: 145 x/i, RR: 45 x/i, T: 36,8
ºC, BB: 2700 gram, PB: 49 cm, LK: 33 cm, LD: 35 cm dan LILA: 12 cm. Reflek
sucking (+), Morrow (+), Rooting (+), Sucking (+), Tonic neck (+) dan Graphs
(+). Pemeriksaan paru-paru: Tidak ada bunyi wheezing. Pemeriksaan genetalia:
anus (+) Eliminasi BAK (+) dan mekonium (+).
Asasement
Neonatus cukup bulan umur 6 jam normal.
8
Planning
1. Menjelaskan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum bayi
baik, denyut jantung 145 x/menit, pernapasan 45 x/menit, suhu 36,8 ºC, berat
badan 2700 gram, panjang badan 49 cm, lingkar lengan 12 cm, bayi dalam
keadaan baik.
Rasional: agar ibu dan suami mengetahui keadaan anaknya.
2. Membersihkan tubuh bayi dan memakaikan pakaian yang bersih dan kering,
sarung tangan, sarung kaki dan topi dan membedong bayi kemudian
meletakkan bayi ditempat yang hangat.
Rasional : Menjaga kehangatan bayi mampu mencegah bayi dari kejadian
hipotermi. Jika bayi kedinginan, biasanya mereka akan memiliki kulit yang
lebih pucat dari biasanya.
3. Memberikan injeksi vitamin K 0,5 ml pada paha kiri 1/3 bagian luar secara
intramuscular untuk mencegah terjadinya perdarahan pada otak, 1 jam
kemudian melakukan penyuntikan imunisasi Hb 0 pada paha kanan, serta
memandikan bayi setelah 6 jam.
Rasional : Setiap bayi baru lahir perlu mendapatkan vitamin K lewat suntikan
di paha kiri, Manfaat vitamin K ini adalah membantu proses pembekuan
darah dan mencegah perdarahan yang bisa terjadi pada bayi dan setiap bayi
baru lahir juga perlu di berikan Imunisasi HB 0 manfaatnya untuk mencegah
penularan penyakit Hepatiti B yang di suntikkan di paha kanan, serta
memandikan bayi agar tetap terjaga kebersihan dan kesehatan kulit bayi.
4. Memberikan salep mata pada bayi dari mata bagian luar sampai mata bagian
dalam untuk mencegah terjadinya infeksi mata.
Rasional : Untuk mencegah infeksi mata akibat bakteri dari ibu, biasanya
dalam satu jam setelah kelahirannya bayi akan diberikan tetes mata atau
salep. Jenis salep yang diberikan adalah Erythromycin. Salep atau obat tetes
mata yang bisa membantu mengatasi penyakit Ophthalmya neonatorum akibat
bakteri gonore
dan klamidia.
5. Memberikan bayi kepada ibunya agar segera disusui (Rawat gabung)
9
Rasional : Bayi yang dirawat gabung dan dibiarkan menyusu pada ibu juga
akan mendapat cukup kolostrum dan ASI yang mengandung banyak antibodi
sehingga bayi lebih kuat terhadap penyakit infeksi dan Rawat gabung juga
dapat memper erat ikatan batin antara ibu dan bayinya.
(Aisyah Pratiwi)
2019001006
10
DOKUMENTASI
11
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA HUSADA MEDAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FORMAT MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PENGKAJIAN TAHUN AJARAN 2020/2021
No. Dokumen Halaman Tgl Berlaku Revisi
FM-PM-I.IV.Pd3-05/05-10/BBL 1-4 18 Oktober 2017 00
Asasement
By. Ny. R 29 tahun, cukup bulan umur 4 hari normal
12
Planning
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada Ibu dan menginformasikan bahwa
bayinya dalam keadaan baik, Ibu tersenyum mengerti.
Nadi : 135 x/menit
Pernapasan : 42 x/menit
Suhu : 36 °C
2. Memberikan penkes tentang ASI eksklusif, bahwa bayi harus diberikan ASI
saja selama 6 bulan pertama kehidupannya kecuali obat dan air putih, untuk
menghindari terjadinya alergi akibat makanan pendamping ASI yang belum
cocok dengan enzim dan system pencernaan byi yang masih rentan, Ibu
mengangguk mengerti dan mau memberikan ASI Eklusif.
3. Menjelaskan tentang tanda – tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi baru
lahir. Diantaranya bayi rewel, tali pusat bau, bengkak dan berwarna merah,
bayi kuning, dan tidak mau menyusu, jika terjadi tanda – tanda tersebut,
diharapkan ibu menghubungi petugas kesehatan secepatnya, Ibu mengerti.
4. Memberikan penkes tentang kebutuhan nutrisi, bahwa bayi tengah dalam masa
dimana tidur lebih banyak daripada beraktivitas, oleh karena itu, untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, ibu harus membangunkan dan memberikan
ASI kepada bayi setiap 2-3 jam, Ibu mengerti dan mau melakukan.
5. Menjelaskan tentang kebutuhan istirahat pada ibu, bahwa bayi memang sedang
dalam masa tidur, sehingga ibu tidak perlu khawatir, Ibu mengerti.
6. Memberikan penkes tentang imunisasi, bahwa bayi harus mendapatkan
imunisasi lengkap. Imunisasi pertama didapatkan pada saat bayi berusia
sebelum 7 hari, yaitu imunisasi hepatitis B, untuk melindungi anak dari
penyakit hepatitis sedini mungkin. Lalu pada saat bayi berusia sebelum 2
bulan, bayi diimunisasi BCG untuk melindungi bayi dari penyakit TBC.
Setelah itu usia lebih dari 2 bulan bayi diberikan imunisasi DPT dan polio,
pada usia 9 bulan bayi mendapatkan imunisasi campak, Ibu mengerti dan mau
melakukan Imunisasi.
(Aisyah Pratiwi)
2019001006
13
DOKUMENTASI
14
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA HUSADA MEDAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FORMAT MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PENGKAJIAN TAHUN AJARAN 2020/2021
No. Dokumen Halaman Tgl Berlaku Revisi
FM-PM-I.IV.Pd3-05/05-10/BBL 1-4 18 Oktober 2017 00
Objektif :
Ny. F, 29 tahun telah melahirkan anaknya yang ke-1 di klinik pada pukul
06.00 wib. Ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan hasil: pemeriksaan fisik: bayi dengan jenis kelamin laki-laki, menangis
kuat, gerakan aktif dan warna kulit kemerahan.
Afgar score : 1 menit: 9 dan 5 menit: 10, HR: 135 x/i, RR: 45 x/i, T: 36,9 ºC,
BB: 2900 gram, PB: 49 cm, LK: 33 cm, LD: 35 cm dan LILA: 12 cm. Reflek
sucking (+), Morrow (+), Rooting (+), Sucking (+), Tonic neck (+) dan Graphs
(+). Pemeriksaan paru-paru: Tidak ada bunyi wheezing. Pemeriksaan genetalia:
anus (+) Eliminasi BAK (+) dan mekonium (+).
Asasement
Neonatus cukup bulan umur 8 jam normal.
15
Planning
1. Informasikan kepada ibu dan suami bahwa bayi dalam keadaan sehat.
Menginformasikan kepada ibu dan suami bahwa bayi dalam keadaan sehat,
dimana pernafasan bayi 45 kali/menit, HR 135 kali/menit, suhu 36,9 0C, hasil
pemeriksaan fisik normal, dan tidak ada cacat bawaan. Ibu dan suami tampak
senang dengan informasi yang diberikan.
Rasional: agar ibu dan suami mengetahui keadaan anaknya.
2. Beri suntikan imunisasi hepatitis B. Memberikan suntikan imunisasi hepatitis B
di paha kanan bawah lateral setelah satu jam pemberian vitamin K1. Bayi
sudah mendapatkan imunisasi hepatitis B.
Rasional: untuk mencegah penyakit hepatitis B.
3. Anjurkan ibu untuk selalu dekat atau kontak kulit ke kulit dengan bayi.
Menganjurkan ibu untuk selalu dekat atau kontak kulit ke kulit dengan bayi
agar bayi tidak kehilangan panas dan tetap menjaga kehangatan bayi dengan
selalu kontak kulit ke kulit dengan bayi, memakaikan selimut pada bayi dan
menggunakan topi pada kepala bayi serta akan segera mengganti pakaian bayi
jika basah. Ibu mengerti dan akan terus menjaga kehangatan bayi.
Rasional: untuk menjalin hubungan ibu dan anak, melatih refleks rooting dan
sucking.
4. Informasikan pada ibu dan suami tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru
lahir. Menginformasikan pada ibu dan suami tentang tanda-tanda bahaya pada
bayi baru lahir. Ibu dan suami mengerti dan paham dengan informasi yang
dijelaskan.
Rasional: agar ibu bisa memperhatikan dan segera membawa ke faskes
apabila terdapat tanda bahaya pada bayi.
5. Anjurkan ibu untuk memberi ASI awal/menyusui dini pada bayinya sesering
mungkin. Menganjurkan ibu untuk memberi ASI awal/menyusui dini pada
bayinya sesering mungkin setiap ± 2-3 jam, setiap kali bayi inginkan, paling
sedikit 8-12 kali sehari tanpa dijadwalkan, menyusui bayi sampai payudara
terasa kosong lalu pindahkan ke payudara disisi yang lain sampai bayi
melepaskan sendiri agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi serta terjalin
16
hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi. Ibu memberi ASI awal kepada
bayi sesering mungkin.
Rasional: untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bayi.
6. Anjurkan ibu cara merawat tali pusat bayi. Mengajarkan ibu cara merawat tali
pusat bayi agar tetap bersih dan kering dengan membiarkan tali pusat terbuka
dan tidak dibungkus serta tidak akan memberi ramuan apapun pada tali pusat
bayi. Ibu mengerti dan akan merawat tali pusat bayi.
Rasional: untuk mencegah infeksi pada tali pusat.
7. Sampaikan kepada ibu dan suami bahwa penulis akan melakukan kunjungan
rumah. Menyampaikan kepada ibu dan suami bahwa penulis akan melakukan
kunjungan rumah untuk memeriksa keadaan bayi. Ibu dan suami bersedia
untuk dikunjungi.
Rasional: untuk memantau keadaan ibu.
(Aisyah Pratiwi)
2019001006
17
DOKUMENTASI
18
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA HUSADA MEDAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FORMAT MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PENGKAJIAN TAHUN AJARAN 2020/2021
No. Dokumen Halaman Tgl Berlaku Revisi
FM-PM-I.IV.Pd3-05/05-10/BBL 1-4 18 Oktober 2017 00
Asasement
Neonatus cukup bulan umur 3 jam normal.
19
Planning
1. Informasikan kepada ibu dan suami bahwa bayi dalam keadaan sehat.
Menginformasikan kepada ibu dan suami bahwa bayi dalam keadaan sehat,
dimana pernafasan bayi 40 kali/menit, HR 130 kali/menit, suhu 36,8 0C, hasil
pemeriksaan fisik normal, dan tidak ada cacat bawaan. Ibu dan suami tampak
senang dengan informasi yang diberikan.
Rasional: agar ibu dan suami mengetahui keadaan anaknya.
2. Membersihkan tubuh bayi dan memakaikan pakaian yang bersih dan kering,
sarung tangan, sarung kaki dan topi dan membedong bayi kemudian
meletakkan bayi ditempat yang hangat.
Rasional : Menjaga kehangatan bayi mampu mencegah bayi dari kejadian
hipotermi. Jika bayi kedinginan, biasanya mereka akan memiliki kulit yang
lebih pucat dari biasanya.
3. Memberikan injeksi vitamin K 0,5 ml pada paha kiri 1/3 bagian luar secara
intramuscular untuk mencegah terjadinya perdarahan pada otak, 1 jam
kemudian melakukan penyuntikan imunisasi Hb 0 pada paha kanan, serta
memandikan bayi setelah 6 jam.
Rasional : Setiap bayi baru lahir perlu mendapatkan vitamin K lewat suntikan
di paha kiri, Manfaat vitamin K ini adalah membantu proses pembekuan
darah dan mencegah perdarahan yang bisa terjadi pada bayi dan setiap bayi
baru lahir juga perlu di berikan Imunisasi HB 0 manfaatnya untuk mencegah
penularan penyakit Hepatiti B yang di suntikkan di paha kanan, serta
memandikan bayi agar tetap terjaga kebersihan dan kesehatan kulit bayi.
4. Memberikan salep mata pada bayi dari mata bagian luar sampai mata bagian
dalam untuk mencegah terjadinya infeksi mata.
Rasional : Untuk mencegah infeksi mata akibat bakteri dari ibu, biasanya
dalam satu jam setelah kelahirannya bayi akan diberikan tetes mata atau
salep. Jenis salep yang diberikan adalah Erythromycin. Salep atau obat tetes
mata yang bisa membantu mengatasi penyakit Ophthalmya neonatorum akibat
bakteri gonore
dan klamidia.
20
5. Memberikan bayi kepada ibunya agar segera disusui (Rawat gabung)
Rasional : Bayi yang dirawat gabung dan dibiarkan menyusu pada ibu juga
akan mendapat cukup kolostrum dan ASI yang mengandung banyak antibodi
sehingga bayi lebih kuat terhadap penyakit infeksi dan Rawat gabung juga
dapat memper erat ikatan batin antara ibu dan bayinya.
(Aisyah Pratiwi)
2019001006
21
DOKUMENTASI
22
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA HUSADA M
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FORMAT MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PENGKAJIAN TAHUN AJARAN 2020/2021
No. Dokumen Halaman Tgl Berlaku Rev
FM-PM-I.IV.Pd3-05/05-10/BBL 1-4 18 Oktober 2017 00
No. Reg : 007
Nama Pemeriksa : Aisyah Pratiwi
Hari/Tgl : Minggu /20 September 2020
Waktu pengkajian : 10.00 WIB
Tempat : Klinik Pratama Madina
Pengumpulan Data
Subjektif :
- Ibu mengatakan baru melahirkan 6 jam yang lalu
- Ibu mengatakan ini melahirkan anak yang ke-2
- Ibu mengatakan bahagia atas kelahiran bayinya
- Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat dan menyusu dengan baik dan
kuat.
Objektif :
Ny. F, 29 tahun telah melahirkan anaknya yang ke 2 di klinik pada pukul
04.00 wib. Ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan hasil: pemeriksaan fisik: bayi dengan jenis kelamin laki-laki, menangis
kuat, gerakan aktif dan warna kulit kemerahan.
Afgar score : 1 menit: 10 dan 5 menit: 10, HR: 135 x/i, RR: 42 x/i, T: 36,8
ºC, BB: 3400 gram, PB: 50 cm, LK: 32 cm, LD: 34 cm dan LILA: 12 cm. Reflek
sucking (+), Morrow (+), Rooting (+), Sucking (+), Tonic neck (+) dan Graphs
(+). Pemeriksaan paru-paru: Tidak ada bunyi wheezing. Pemeriksaan genetalia:
anus (+) Eliminasi BAK (+) dan mekonium (+).
Asasement
Neonatus cukup bulan umur 6 jam normal.
23
Planning
1. Informasikan kepada ibu dan suami bahwa bayi dalam keadaan sehat.
Menginformasikan kepada ibu dan suami bahwa bayi dalam keadaan sehat,
dimana pernafasan bayi 42 kali/menit, HR 135 kali/menit, suhu 36,8 0C, hasil
pemeriksaan fisik normal, dan tidak ada cacat bawaan. Ibu dan suami tampak
senang dengan informasi yang diberikan.
Rasional: agar ibu dan suami mengetahui keadaan anaknya.
2. Memandikan dan mengganti pakaian bayi dengan pakaian bersih dan kering;
bayi sudah dimandikan dan menggunakan pakaian bersih dan kering.
Rasional : agar bayi merasa nyaman
3. Memberikan imunisasi Hb 0 secara IM di 1/3 paha luar sebelah kanan bayi;
imunisasi telah diberikan.
Rasional : Imunisasi HB 0 manfaatnya untuk mencegah penularan penyakit
Hepatiti B yang di suntikkan di paha kanan, serta memandikan bayi agar tetap
terjaga kebersihan dan kesehatan kulit bayi.
4. Menjaga kehangatan bayi dengan membungkus bayi menggunakan kain
bersih ; bayi dibungkus dan tetap hangat.
Rasional: Menjaga kehangatan bayi mampu mencegah bayi dari kejadian
hipotermi. Jika bayi kedinginan, biasanya mereka akan memiliki kulit yang
lebih pucat dari biasanya.
5. Anjurkan ibu untuk memberi ASI awal/menyusui dini pada bayinya sesering
mungkin. Menganjurkan ibu untuk memberi ASI awal/menyusui dini pada
bayinya sesering mungkin setiap ± 2-3 jam, setiap kali bayi inginkan, paling
sedikit 8-12 kali sehari tanpa dijadwalkan, menyusui bayi sampai payudara
terasa kosong lalu pindahkan ke payudara disisi yang lain sampai bayi
melepaskan sendiri agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi serta terjalin
hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi. Ibu memberi ASI awal kepada
bayi sesering mungkin.
Rasional: untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bayi.
6. Memberikan bayi kepada ibunya agar segera disusui (Rawat gabung)
24
Rasional : Bayi yang dirawat gabung dan dibiarkan menyusu pada ibu juga
akan mendapat cukup kolostrum dan ASI yang mengandung banyak antibodi
sehingga bayi lebih kuat terhadap penyakit infeksi dan Rawat gabung juga
dapat memper erat ikatan batin antara ibu dan bayinya.
(Aisyah Pratiwi)
2019001006
25
DOKUMENTASI
26
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA HUSADA MEDAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FORMAT MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PENGKAJIAN TAHUN AJARAN 2020/2021
No. Dokumen Halaman Tgl Berlaku Revisi
FM-PM-I.IV.Pd3-05/05-10/BBL 1-4 18 Oktober 2017 00
Subjektif :
- Ibu mengatakan baru melahirkan 1 jam yang lalu
- Ibu mengatakan ini melahirkan anak yang ke-2
- Ibu mengatakan bahagia atas kelahiran bayinya
- Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat dan menyusu dengan baik dan
kuat.
Objektif :
Ny. T, 23 tahun telah melahirkan anaknya yang ke 2 di klinik pada pukul
07.00 wib. Ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan hasil: pemeriksaan fisik: bayi dengan jenis kelamin perempuan,
menangis kuat, gerakan aktif dan warna kulit kemerahan.
Afgar score : 1 menit: 10 dan 5 menit: 10, HR: 145 x/i, RR: 40 x/i, T: 36,5
ºC, BB: 2600 gram, PB: 48 cm, LK: 30 cm, LD: 33 cm dan LILA: 11 cm. Reflek
sucking (+), Morrow (+), Rooting (+), Sucking (+), Tonic neck (+) dan Graphs
(+). Pemeriksaan paru-paru: Tidak ada bunyi wheezing. Pemeriksaan genetalia:
anus (+) Eliminasi BAK (-) dan mekonium (-).
27
Asasement
Neonatus cukup bulan umur 1 jam normal.
Planning
1. Informasikan kepada ibu dan suami bahwa bayi dalam keadaan sehat.
Menginformasikan kepada ibu dan suami bahwa bayi dalam keadaan sehat,
dimana pernafasan bayi 40 kali/menit, HR 145 kali/menit, suhu 36,5 0C, hasil
pemeriksaan fisik normal, dan tidak ada cacat bawaan. Ibu dan suami tampak
senang dengan informasi yang diberikan.
Rasional: agar ibu dan suami mengetahui keadaan anaknya.
2. Memberikan imunisasi Hb 0 secara IM di 1/3 paha luar sebelah kanan bayi;
imunisasi telah diberikan.
Rasional : Imunisasi HB 0 manfaatnya untuk mencegah penularan penyakit
Hepatiti B yang di suntikkan di paha kanan, serta memandikan bayi agar tetap
terjaga kebersihan dan kesehatan kulit bayi.
3. Menjaga kehangatan bayi dengan membungkus bayi menggunakan kain
bersih ; bayi dibungkus dan tetap hangat.
Rasional: Menjaga kehangatan bayi mampu mencegah bayi dari kejadian
hipotermi. Jika bayi kedinginan, biasanya mereka akan memiliki kulit yang
lebih pucat dari biasanya.
4. Anjurkan ibu untuk memberi ASI awal/menyusui dini pada bayinya sesering
mungkin. Menganjurkan ibu untuk memberi ASI awal/menyusui dini pada
bayinya sesering mungkin setiap ± 2-3 jam, setiap kali bayi inginkan, paling
sedikit 8-12 kali sehari tanpa dijadwalkan, menyusui bayi sampai payudara
terasa kosong lalu pindahkan ke payudara disisi yang lain sampai bayi
melepaskan sendiri agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi serta terjalin
hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi. Ibu memberi ASI awal kepada
bayi sesering mungkin.
Rasional: untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bayi.
5. Memberikan bayi kepada ibunya agar segera disusui (Rawat gabung)
Rasional : Bayi yang dirawat gabung dan dibiarkan menyusu pada ibu juga
akan mendapat cukup kolostrum dan ASI yang mengandung banyak antibodi
28
sehingga bayi lebih kuat terhadap penyakit infeksi dan Rawat gabung juga
dapat memper erat ikatan batin antara ibu dan bayinya.
(Aisyah Pratiwi)
2019001006
29
DOKUMENTASI
30
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA HUSADA MEDAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FORMAT MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PENGKAJIAN TAHUN AJARAN 2020/2021
No. Dokumen Halaman Tgl Berlaku Revisi
FM-PM-I.IV.Pd3-05/05-10/BBL 1-4 18 Oktober 2017 00
Asasement
By. Ny. N 25 tahun, cukup bulan umur 3 hari normal
31
Planning
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada Ibu dan menginformasikan bahwa
bayinya dalam keadaan baik, Ibu tersenyum mengerti.
Nadi : 130 x/menit
Pernapasan : 45 x/menit
Suhu : 36,6 °C
2. Memberikan penkes tentang ASI eksklusif, bahwa bayi harus diberikan ASI
saja selama 6 bulan pertama kehidupannya kecuali obat dan air putih, untuk
menghindari terjadinya alergi akibat makanan pendamping ASI yang belum
cocok dengan enzim dan system pencernaan byi yang masih rentan, Ibu
mengangguk mengerti dan mau memberikan ASI Eklusif.
3. Menjelaskan tentang tanda – tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi baru
lahir. Diantaranya bayi rewel, tali pusat bau, bengkak dan berwarna merah,
bayi kuning, dan tidak mau menyusu, jika terjadi tanda – tanda tersebut,
diharapkan ibu menghubungi petugas kesehatan secepatnya, Ibu mengerti.
4. Memberikan penkes tentang kebutuhan nutrisi, bahwa bayi tengah dalam masa
dimana tidur lebih banyak daripada beraktivitas, oleh karena itu, untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, ibu harus membangunkan dan memberikan
ASI kepada bayi setiap 2-3 jam, Ibu mengerti dan mau melakukan.
5. Menjelaskan tentang kebutuhan istirahat pada ibu, bahwa bayi memang sedang
dalam masa tidur, sehingga ibu tidak perlu khawatir, Ibu mengerti.
(Aisyah Pratiwi)
2019001006
32
DOKUMENTASI
33
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA HUSADA MEDAN
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
FORMAT MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
PENGKAJIAN TAHUN AJARAN 2020/2021
No. Dokumen Halaman Tgl Berlaku Revisi
FM-PM-I.IV.Pd3-05/05-10/BBL 1-4 18 Oktober 2017 00
Asasement
By. Ny. A 28 tahun, cukup bulan umur 5 hari normal
Planning
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada Ibu dan menginformasikan bahwa
bayinya dalam keadaan baik, Ibu tersenyum mengerti.
34
Nadi : 130 x/menit
Pernapasan : 40 x/menit
Suhu : 36 °C
2. Memberikan penkes tentang ASI eksklusif, bahwa bayi harus diberikan ASI
saja selama 6 bulan pertama kehidupannya kecuali obat dan air putih, untuk
menghindari terjadinya alergi akibat makanan pendamping ASI yang belum
cocok dengan enzim dan system pencernaan byi yang masih rentan, Ibu
mengangguk mengerti dan mau memberikan ASI Eklusif.
3. Menjelaskan tentang tanda – tanda bahaya yang dapat terjadi pada bayi baru
lahir. Diantaranya bayi rewel, tali pusat bau, bengkak dan berwarna merah,
bayi kuning, dan tidak mau menyusu, jika terjadi tanda – tanda tersebut,
diharapkan ibu menghubungi petugas kesehatan secepatnya, Ibu mengerti.
4. Memberikan penkes tentang kebutuhan nutrisi, bahwa bayi tengah dalam masa
dimana tidur lebih banyak daripada beraktivitas, oleh karena itu, untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, ibu harus membangunkan dan memberikan
ASI kepada bayi setiap 2-3 jam, Ibu mengerti dan mau melakukan.
5. Menjelaskan tentang kebutuhan istirahat pada ibu, bahwa bayi memang sedang
dalam masa tidur, sehingga ibu tidak perlu khawatir, Ibu mengerti.
(Aisyah Pratiwi)
2019001006
35
DOKUMENTASI
36