Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. T UMUR 23 TAHUN


P1A0 DENGAN MASA NIFAS NORMAL KF 2
DI PMB SUMIARIANI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidan Pada Ibu Nifas dan Ibu
Menyusui

Oleh:
FEBIOLA PRASTIKA
NIM : P07524720 014

PEMBIMBING INSTITUSI
Tri Marini, SST, M.Keb

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MEDAN
T.A 2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. T UMUR 23 TAHUN


P1A0 DENGAN MASA NIFAS NORMAL KF 2
DI PMB SUMIARIANI

Oleh:
FEBIOLA PRASTIKA

Menyetujui,
No. Nama Pembimbing Tanda Tangan
1. Sumiariani, SST
(Pembimbing Lahan Praktik)
2. Tri Marini, SST, M.Keb
NIP :198003282001122001
(Pembimbing Lahan Institusi)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Ardiana Batubara, SST,M.Keb


NIP : 196605231986012001
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Komprehensif dalam Asuhan Kebidanan Masa Nifas ini dengan baik. Dalam
kesempatan ini penulis menghanturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar
– besarnya kepada dosen pembimbing ibu Tri Marini, SST, M.Keb dan CI lahan
Ibu Sumiariani, SST.
Penulis juga mengakui bahwa dalam proses penulisan laporan ini, masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
Dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan dan saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dikemudian hari.
Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca. Dan dapat memberikan kontribusi yang positif serta bermakna dalam
proses perkuliahan Profesi bidan.

Penyusun

Febiola Prastika

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ..........................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................................1
C. Ruang Lingkup ..........................................................................................2
D. Manfaat ......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Masa Nifas ...............................................................................3
B. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas..................................................3
C. Fisiologi Pada Masa Nifas..........................................................................4
D. Kebutuhan Dasar Ibu Pada Masa Nifas......................................................6
E. Psikologi Pada Masa Nifas ........................................................................8
BAB III ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS NORMAL ........................9
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................14
B. Saran ........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandung kembali seperti pra hamil. Masa nifas (Puerperium) dimualai
setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira enam minggu.
wanita yang melalui periode puerperium disebut puerpura. Peuerperium 9nifas)
berlangsung selama enam minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan
untuk pulihnya alat kandung pada keadaann yang normal (Ambarwati dkk, 2015)
Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah
persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Dengan
demikian asuhan pada masa nifas diperlukan dalam periode ini kerenakan
merupakan amsa kritis baik ibu maupun bayinya (Saefudin, 2017)
Peran bidan dlam memberikan asuhan masa nifas adalah memberikan asuhan
yang konsisten, ramah dan memberikan dukungan pada setiap ibu dalam proses
penyembuhannya dari sterss fisik akibat persalinan dan meningkatkan
kepercayaan diri ibu dalam merawat bayinya. Dalam proses penyesuaian ni,
dituntut kontribusi bidan dalam melaksanan asuhan masa nifas. Bidan harus dapat
merencanakan asuhan yang dapat diberikan pada ibu sesuai dengan kebutuhan ibu
tersebut (Ambarwati dkk, 2015)

B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan laporan ini, sebagai
berikut :
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan masa nifas normal
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa diharapkan mengetahui dan menerapkan managemen asuhan
kebidanan masa nifas normal.

1
b. Mahasiswa diharapkan dapat membuat dokumentasi asuhan kebidanan
masa nifas normal.

C. Ruang Lingkup
1. Lokasi dan Waktu :
Lokasi yang dilakukan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Komprehensif
ini adalah di PMB Sumiariani, sedangkan waktu dan penyusunan Laporan
Komprehensif di mulai 30 September - 20 November 2020.
2. Subjek Laporan Kasus :
Subjek yang diambil untuk penyusun Laporan Komprehensif ini adalah ibu
nifas normal.

D. Manfaat
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan khususnya pada Ibu nifas
normal.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil laporan komprehensif ini dapat digunakan sebagai bahan kepustakaan
untuk menambah pengetahuan khususnya untuk program study Profesi
Kebidanan di Politeknik Kebidanan Poltekkes Kemenkes Medan.
3. Bagi Lahan Praktik
Sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan masa
nifas normal.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI DAN ASUHAN KEBIDANAN

A. Pengertian Masa Nifas


Masa nifas atau puerperium berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “puer”
yang artinya bayi dan “parous’ yang berarti melahirkan. Defenisi masa nifas
adalah masa dimana tubuh ini melakukan adatasi pasca persalinan, meliputi
perubahan kondisi tubuh ibu hamil kembali ke kondisi sebelum hamil. Masa ini
dimulai setelah plasenta lahir, dan sebagai penanda berakhirnya masa nifas adalah
ketika alat-alat kandungan sudah kembali seperti keadaan sebelum hamil (Astuti
Sri, dkk 2015).

B. Kebijakan program nasional masa nifas


Kebijakan program nasional masa nifas yaitu paling sedikit empat kali
melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk:
1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan - kemungkinan adanya
gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu
kesehatan ibu nifas maupun bayinya.
4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu
kesehatan ibu nifas maupun bayinya (Walyani, E.S., 2015)
Program dan kebijakan teknik masa nifas
1. Kunjungan 6 jam 3 hari post partum
a. Mencegah perdarahan masa nifas dan infeksi
b. Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan rujuk bila ada
perdarahan berlanjut.
c. Memberikan konseling pada ibu dan keluarga cara mencegah
perdarahan pada masa nifas.
d. Mengajari ibu cara menyusui pada pemberian ASI awal.

3
e. Mengajari ibu cara merawat bayi agar tidak terjadi hipotermi dan
menjaga kebersihan bayi terutama pada tali pusat.
f. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada masa nifas
2. Kunjungan 4-28 hari post partum
a. Memastikan involusi uterus berjalan dengan normal, uterus
berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada tanda-tanda infeksi dan lochea sanguinolenta.
b. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai pentingnya
pemenuhan kebutuhan nutrisi, cairan dan istirahat.
c. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan memperhatikan tanda-
tanda penyulit.
d. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan
merawat bayi sehari-hari
3. Kunjunagn 29-42 hari post partum
a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang di alami ibu maupun bayi.
b. Memberikan konseling KB secara dini (Ibid, 2015)

C. Fisiologi Pada Masa Nifas


Perubahan fisiologi pada masa nifas
1. Involusi Uterus
Involusi uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana
uterus kembali ke kondisi sebelum hamil (Yanti & Sundawati, 2014).
Tabel 2.1 Involusi Uterus
Diamet
Berat
Involusi uterus TFU er
Uterus
Uterus
Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm
Pertengahan pusat
7 hari ( 1 minggu) 500 gram 7,5 cm
dan simpisis
14 hari (2
Tidak teraba 350 gram 5 cm
minggu)
6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm

4
Sumber : (Yanti & Sundawati, 2014).

2. Lochia
Lochia adalah ekskresi cairan Rahim selama masa nifas dan
mempunyainreaksi basa/alkalis yang membuat organisme berkembang
lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada vagina normal. Menurut
(Yanti & Sundawati, 2014).berikut ini pengeluaran lochia berdasarkan
waktu dan warnanya:
Tabel 2.2 Lochia Pada Masa Nifas
Lochia Waktu Warna Ciri-ciri
Terdiri dari sel desidua, verniks caseosa,
Merah
Rubra 1-3 hari rambut lanugo, sisa meconium dan sisa
kehitaman
darah.
Putih
Sanguil
3-7 hari bercampur Sisa darah bercampur lender
enta
merah
Lebih sedikit darah dan lebih banyak
Kekuningan/
Serosa 7-14 hari serum, juga terdiri dari leukosit dan
kecoklatan
ribekan laserasi plasenta
Mengandung leukuosit, selaput lender
Alba >14 hari Putih
serviks dan serabut jaringan yang mati.
Sumber : (Yanti & Sundawati, 2014).

3. Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama dengan uterus. Bentuk serviks
akan menganga seperti corong, hal ini disebabkan oleh korpus uteri yang
berkontraksi sedangkan serviks tidak berkontraksi. Warna serviks berubah
menjadi kehitaman karna banyak mengandung pembuluh darah dengan
konsistensi lunak (Maritalia, 2014).
4. Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan, setelah
beberapa hari persalinan kedua organ ini kembali dalam keadaan

5
kendor.Rugaetimbul kembali pada minggu ke-3. Ukuran vagina akan
selalu lebih besar dibandingkan keadaan saat sebelum persalinan (Yanti &
Sundawati, 2014).
Perubahan tanda-tanda vital
1. Suhu badan
Setelah perrsalina, suhu tubuh dapat meningkat ±0,50C dari keadaan
normal (36,0 C-.37,50C) namun tidak lebih dari 380C. Kenaikan suhu ini
akibat dari kerja keras sewaktu melahirkan, kehilangan cairan maupun
keleahan. Setelah 12 jam postpartum, suhu kembali kekeadaan semula
(Yanti & Sundawati, 2014).
2. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Pasca
melahirkan, denyut nadi dapat menjadi bradikardia maupun lebih cepat.
Denyut nadi yang melebihi 100 kali per menit, harus waspada
kemungkinan infeksi atau perdarahan postpartum (Yanti & Sundawati,
2014).
3. Tekanan darah
Pasca melahirkan pada kasus normal, tekanan darah biasanya tidak
berubah. Perubahan tekanan darah menjadi lebih rendah pasca melahirkan
dapat diakibatkan oleh perdarahan (Yanti & Sundawati, 2014).
4. Pernafasan
Saat bersalin respirasi dapat meningkat karena ketegangan atau stress
akibat nyeri kontraksi. Pada kala dua ibu perlu meningkatkan frekuensi
pernapasannya untuk mengimbangi peningkatan konsumsi oksigen oleh
miometrium yang berkontraksi dan menajaga cadangan oksigen dalam
darah. Setelah partus frekuensi pernapasan akan kembali seperti keadaan
normal (Astuti & Dkk, 2015).

5. Perubahan sistem Kardiovaskuler


Peningkatan cairan intravaskular dapat mencapai 40% volume darah
sebelum hamil, meliputi penambahan komponen sel darah dan plasma.

6
Perubahan volume darah ini dibutukan karena penambahan ruang sirkulasi
serta terjadinya vasodilatasi pembuluh darah secara umum sebagai dampak
hormon kehamilan. Menurunnya volume darah dalam sirkulasi ibu dimulai
saat terjadinya pelepasan plasenta dari tempat insersinya (Astuti & Dkk,
2015).

D. Kebutuhan Dasar Ibu Pada Masa Nifas


1. Kebutuhan gizi ibu menyusui
Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi akan sangat
mempengaruhi produksi ASI. Ibu menyusui harus mendapatkan tambahan
zat makanan sebesar 800 kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI
dan untuk aktifitas ibu senidiri. Selama menyusui, ibu dengan status gizi
baik rata-raya memproduksi ASI sekitar 800 cc yang mengandung sekitar
600 kkal, sedangkan pada ibu dengan status gizi kurang, biasanya
memproduksi kurang dari itu.
a. Energi
Penambahan kalori sepanjang 3 bulan pertama pasca post partum
mencapai 500 kkal. Rekomendasi ini berdasarkan pada asumsi bahwa
tiap 100 cc ASI berkemampuan memasok 67-77 kkal.
b. Protein
Selama menyusui ibu membutuhan tambahan protein diatas normal
sebesar 20 gr/hari. Dasar ketentuan ini adalah tiap 100 cc ASI
mengandung 1,2 gr protein. Dengan demikan 830 cc ASI mengandung
10 gr protein.
c. Ambulasi dini
Ambulasi dini adalah kebijakan untuk selekas mungkin membimbing
pasien keluar dari tempat tidurnya dan membimbing untuk bejalan.
Adapun keuntungannya adalah antara lain :
d. Eliminasi

7
Dalam 6 jam pertama post partum, pasien harus sudah dapat buang air
kecil. Semakin lama urin tertahan dalam kandung kemih maka dapat
mengakibatkan kesulitan pada organ perkemihan, misalnya infeksi
e. Kebersihan diri
Karena keletihan dan kondisi psikis yang belum stabil, biasanya ibu
post patum masih belum cukup kooperatif untuk membesihkan dirinya.
f. Istirahat
Istirahat ibu post partum sangat membutuhkan istirhat yang berkualitas
suntuk memulihkan kembali keadaan fisiknya.
g. Laktasi
Pada payudara, terjadi proses laktasi. Pada keadaan fisiologis tidak
terdapat benjolan, pembesaran kelenjar atau abses. Keluarnya ASI
dengan lancar dapat dipengaruhi oleh reflek hisap bayi/ reflek socking,
semakin kuat hisapan bayi, semakin lancar ASI yang keluar, tahapan
ASI dibedakan menjadi 3 yaitu kolostrum yang berwarna kekuningkan
dan keluar pertama kali sampai hari ke 3, ASI transisi yang keluar
sejak hari ke 4 sampai hari ke 10 berwarna putih kekuningan, dan ASI
matur yang keluar pada hari ke 10 dan seterusnya berwarna putih.
h. Senam Nifas
Organ-organ tubuh wanita akan kemabli seperti semula sekita 6
minggu. Oleh karena itu, ibu akan berusaha memulihkan dan
mengencangkan bentuk tubuhnya. Hal tersebut dapat dilakukansengan
cara latihan senam nifas. Senam nifas adalah senam yang dilakukan
sejak hari pertama melahirkan sampai dengan hari kesepuluh.
(Astuti & Dkk, 2015).

E. Psikologi Masa Nifas


Adapatasi psikologis postpartum yaitu ibu biasanya mengalami penyesuaian
psikologis selama masa postpartum. Dikemukakan bahwa setiap fase meliputi
rentang waktu tertentu dan berkembang melalui fase secara berurutan.
Tahapan Rubin dalam adaptasi psikologi ibu pada Astuti and Dkk, (2015), yaitu :

8
1. Fase taking in ( fase ketergantungan)
Lamanya 3 hari pertama setelah melahirkan.Fokus pada diri ibu sendiri
tidak pada bayi.Ibu mebutuhkan waktu untuk tidur dan istirahat. Pasif, ibu
mempunyai ketergantungan dan tidak bias membuat keputusan. Ibu
memerlukan bimbingan dalam merawat bayi dan mempunyai perasaan
takjub ketika melihat bayinya yang baru lahir.
2. Fase taking hold ( fase independen)
Akhir hari ke-3 sampai hari ke-10. Aktif, mandiri dan bias membuat
keputusan. Memulai aktifitas perawatan diri, focus pada perut dan
kandung kemih. Focus pada bayi dan menyesui. Merespons instruksi
tentang perawatan bayi dan perawatan diri, dapat mengungkapkan
kurangnya kepercayaan diri dalam merawat bayi.
3. Fase letting go (fase interdependen)
Terakhir hari ke-10 sampai 6 minggu postpartum.Ibu sudah mengubah
peran barunya.Meyadari bayi merupakan bagian dari dirinya, ibu sudah
dapat menjalankan perannya.

9
BAB III
PEMBAHASAN

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS NORMAL


KF 2 DI PMB SUMIARIANI

Kunjungan Nifas 2 ( KF 2 6 hari post partum )


Tanggal : 06 Desember 2020 Jam : 08.15 WIB
Tempat : PMB Sumiariani

S (SUBJEKTIF)
Identitas/ Biodata
Nama ibu : Ny. T Nama Suami : Tn. O
Umur : 23 tahun Umur : 28 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Karya Jaya

1. Ibu mengatakan masih keluar cairan berwarna putih bercampur merah


2. Ibu menyusui bayinya dengan baik
3. Ibu sudah beraktifitas lebih leluasa
Riwayat Menstruasi :
 Haid Pertama : 12 Tahun
 Warna : Merah
 Siklus : 28 hari
 Lamanya : 7 hari
 Banyaknya : 2-3x ganti pembalut
 Sifat darah : encer
Riwayat sosial ekonomi dan psikologi

10
Ibu mengatakan kawin sah 1 kali pada umur 20 tahun, respon ibu dan keluarga
terhadap kelahiran senang, pengambilan keputusan dalam keluarga suami,
adaptasi psikososial selama masa nifas baik.

Riwayat persalinan
 P1 A0
 HPHT : 22 February 2020
 TTP : 29 November 2020
 ANC : 8x teratur di PMB Monika Sembiring
TM I : 2x
TM II : 3x
TM III: 3x
 UK : 38 minggu
 Imnunisasi TT : Lengkap
 Tanggal / Jam Persalinan : 30 November 2020 / 21.40 WIB
 Tempat persalinan : PMB Sumiariani
 Penolong persalinan : Bidan Sumiariani
 Jenis persalinan : Normal
 Komplikasi persalinan : Retensio Plasenta
 Keadaan plasenta : Lengkap
 Tali pusat : Tidak Ada Lilitan
 Bayi : BB : 3400 gram PB : 50 cm
LK : 36 cm LD :
36 cm
Nilai Apgar : 8/9 JK : Pr
Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi

Riwayat penyakit yang pernah diderita sekarang/yang lalu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita sakit jantung, hipertensi, DM,
malaria, ginjal, asma, hepatitis, dan tidak ada riwayat operasi abdomen/SC.

11
Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
Hipertensi, DM,Asma, dan tidak ada riwayat kembar

Pola Nutrisi :
Makan : 3 kali/hari 1 porsi habis dengan lauk pauk, dan sayur dan buah
jika ada
Minum : 8-9 gelas/hari
Pola Istirahat
Siang : 1 jam
Malam : 6-7 jam
Keluhan : Tidak ada
Pola Eliminasi
BAB : 1 kali sehari, dengan warna kuning kecoklatan konsistensi lunak
BAK : 7-8 kali sehari, dengan warna kuning jernih
Personal Hygine
Mandi : 2 kali sehari dan rajin mengganti pakaian dalam
Pola aktivitas
Ibu sekarang mulai beraktifitas dirumah
Pola Hubungan seksual : belum melakukan hubungan seksual

(O) Data Objektif


1. Pemeriksaan umum
a. Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 120/70 mmHg RR : 20 x/i
N : 80 x/menit S : 37℃
b. Antopometri
BB : 62 kg
TB : 157 cm
c. Pemeriksaan Fisik

12
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih dan palpebra tidak odema
Payudara : Puting susu tidak lecet, ASI keluar lancar tidak ada bendungan
ASI
Abdomen : TFU pertengahan pusat dan simpisi, kontraksi uterus baik, TFU
pertengahan pusat dan simpisis, konsistensi keras, kandung
kemih kosong.
Genetalia : Lochea sanguinolenta 25 cc dan tidak ada tanda-tanda infeksi
Perineum : Tidak terdapat luka jahitan dan tidak ada laserasi

(A) Analisa Data


Ny. T P1A0 post partum hari ke 6 fisiologis

(P) Penatalaksanaan
1. Menjelaskan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa hasil
pemeriksaan normal,
Evaluasi : Ibu mengatakan senang dengan keadaannya saat ini
2. Mengatakan pada ibu bahwa involusi uterus berjalan normal, uterus
berkontraksi, tinggi fundus uterus pertengahan pusat dan simpisis.
3. Mengatakan pada ibu tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada tanda-tanda
infeksi dan lochea sanguilenta, dan tidak ada tanda-tanda infeksi
Evaluasi : Ibu mengerti akan keadaannya
4. Memastikan ibu makan makanan bergizi seimbang tidak tarak makan dan
istirahat yang cukup, ibu mengerti dan bersedia.
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin, ibu mengerti
6. Memberikan KIE tentang personal hygiene untuk mencegah terjadinya infeksi
pada masa nifas, serta menjaga kebersihan ibu, ibu mengerti
7. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan merawat bayi
sehari-hari dan agar selalu menyusui bayinya secara ondemend
8. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang jika ada keluhan keluhan, ibu bersedia

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada kasus Ny. T usia 23 tahun dengan asuhan masa nifas normal dan telah
dilakukan penatalaksaan asuhan masa nifas normal. Setelah dilakukan
penatalaksanaan pada Ny. T tidak ditemukannya masalah pada masa nifas seperti
perdarahan, lochea berbau, bendungan ASI dan infeksi.

B. Saran
1. Bagi Pasien
Senantiasa mengingatkan pesan bidan apabila terjadi masalah pada waktu
masa nifas agar datang ke klinik untuk memeriksakan .
2. Bagi Wahana Praktek
Diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan masa nifas normal di PMB
Sumiariani.

14
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, S., & Dkk. (2015). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Eny Retna Ambarwati dan Diah Wulandari. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas.
Nuha Medika

Khumaira, M., 2012.Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Citra Pustaka Yogyakarta.

Sulistyawati, A., 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.Yogyakarta:
C.V ANDI OFFSET.

Walyani, E.S., 2015. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Materna Dan


Neonatal. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Yanti, D., & Sundawati, D. (2014). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Bandung: PT.
Refika Aditama.

15

Anda mungkin juga menyukai