D3 KEBIDANAN / SM 4
DISUSUN OLEH :
1810105119_B5
2020
Isi Reflesi Kasus Vidio 1
1. Deskripsi
Pada tanggal 05 Juni 2020 pukul 10.00 WIB Ny. R , usia 23 tahun, pasien primigravida G1P0A0 hamil
aterm datang dengan keluhan kenceng-kenceng teratur, lendir darah (-), air ketuban (-), gerakan janin
(+). UK: 39+3. Vital sign: TD: 130/90; N: 93x; T: 36 C; RR: 18x; BB: 64 kg; TB: 153 cm Dari pemeriksaan
fisik: inspeksi: pembesaran perut sesuai UK, palpasi Leopold: L1: teraba massa keras dan bulat serta
balotemen menempati bagian fundus uteri; L2: Teraba punggung kanan; L3&4: teraba massa empuk
(bokong) pada segmen bawah perut. Pemeriksaan dalam diperoleh pembukaan 1 cm, portio tebal di
belakang, selaput ketuban (+), teraba bokong. DJJ 138x. Dari pemeriksaan USG diperoleh gambaran
janin dengan presentasi bokong. Pasien didiagnosis primigravida hamil aterm dengan presbo.Karena
persalinan ibu sungsang dan ibu sudah siap untuk mengejan maka bidan melakukan penangan dengan
beberapa teknik antara lain :
1. Spontan breech untuk bokong, yaitu Setelah bokong lahir maka tangan penolong mencengkramnya
secara Bracht yaitu kedua ibu jari sejajar sumbu
panjang paha bayi, sedangkan jari-jari lain memegang panggul (dapat juga perasat Bracht ini dilakukan
dengan menggunakan duk steril)
2. Teknik lovset untuk bahu,yaitu Dengan memegang bayi secara duimbekken greep putar badan bayi
1800 (setengah lingkaran) beberapa kali sampai bahu dan lengan lahir, bila lengan tidak bisa lahir
dengan sendirinya, kait lengan bayi
3. Maureiceau untuk kepala, yaitu Setelah bahu dan lengan lahir, posisikan badan bayi menunggangi
lengan kiri penolong.Jari tengah tangan kiri penolong dimasukan ke dalam mulut bayi sedangkan jari
yang lain mencengkram fosa kanina. Tangan kanan penolong mencengkram leher bayi bagian belakang
dengan posisi leher dijepit oleh jari telunjuk dan tangah Kemudian kepala bayi ditarik curam ke bawah
sambil asisten melakukan dorongan Kristeller .Setelah suboksiput tampak di bawah simpisis, kepala
janin dielevasi ke atas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga berturut-turut lahir dagu,
mulut,hidung, mata, dahi, UUB dan akhirnya lahirlah seluruh badan bayi. Setelah dilakukan beberapa
teknik persalinan sungsang. Bayi lahir pada tanggal 05 juni 2020 jam 12.00 WIB, Laki-laki, BB 3000gr,
plasenta lahir lengkap, kondisi bayi dan ibu berangsur membaik.
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang/membujur dengan kepala di
fundus uteri dan
bokong di bagian bawah kavum uteri. Letak sungsang diantaranya presentasi bokong (50-70%),
presentasi bokong
kaki sempurna (5-10%), presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki (10-30%).
Tuliskan hal yang menurut saudara menarik/ mencemaskan/ kontroversi/ ingin diketahui lebih lanjut :
2. Emosi Pribadi
Tujuan: memperkuat pengalaman yang menyenangkan serta dapat mengatasi pengalaman yang tidak
menyenangkan (Inhibit Learning).
Perasaan yang menyenangkan: dapat mengamati pertolongan persalinan presbo secara pervagina.
Perasaan yang tidak menyenangkan: bingung karena teknik yang dilakukan dalam Vidio ada yg tidak
sesuai dengan cheklist yang kami pelajari
3. Evaluasi
Pengalaman yang baik: mempelajari teknik dan mengetahui cara pertolongan pada presbo
Pengalaman yang buruk: kurang faham karna Vidio menggunakan bahasa asing dan tidak ada subtitle
nya,
4. Analisis
Tulis analisis kasus secara prospektif, misalnya dengan mengkaji berbagai kemungkinan
penatalaksanaan (anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, terapi) yang berbeda :
Apakah tindakan persalinan sungsang atau presbo selalu bisa melahirkan pervaginam? Kapan tindakan
persalinan presbo dengan SC dilakukan?
Persalinan letak sungsang dengan pervaginam mempunyai syarat yang harus dipenuhi yaitu pembukaan
benar-benar lengkap, kulit ketuban sudah pecah, his adekuat dan tafsiran berat badan janin < 3600
gram. Terdapat situasi-situasi tertentu yang membuat persalinan pervaginam tidak dapat dihindarkan
yaitu ibu memilih persalinan pervaginam, direncanakan bedah sesar tetapi terjadi proses persalinan
yang sedemikian cepat, persalinan terjadi di fasilitas yang tidak memungkinkan dilakukan bedah sesar,
presentasi bokong yang tida terdiagnosis hingga kala II dan kelahiran janin kedua pada kehamilan
kembar. Persalinan pervaginam tidak dilakukan atau dilakukannya tindakan SC apabila didapatkan
kontra indikasi persalinan pervaginam bagi ibu dan janin, presentasi kaki, hiperekstensi kepala janin dan
berat bayi > 3600 gram, tidak adanya informed consent, dan tidak adanya petugas yang berpengalaman
dalam melakukan pertolongan persalinan
5. Kesimpulan
Pertolongan persalinan letak sungsang memerlukan perhatian karena dapat menimbulkan komplikasi
kesakitan, cacat permanen sampai dengan kematian bayi.Persalinan diselesaikan dengan pertolongan
pervaginam dengan pertolongan fisiologis secara brach, ekstraksi parsial (secara klasik, Mueller,
loevset), persalinan kepala (secara mauriceau veit smellie, menggunakan forcep ekstraksi). Ekstraksi
bokong totalis (ekstraksi bokong, ekstraksi kaki) atau pertolongan persalinan dengan sectio caesaria
6. Tindak Lanjut
Mahasiswa
(1810105119)