Anda di halaman 1dari 20

UJIAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA Nn. T


UMUR 16 TAHUN DENGAN KEPUTIHAN DI
PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN
 

 
Pembimbing CI Institusi:
Melva Simatupang, SST, M.Kes

Pembimbing CI Lahan
Ferawati Br. Perangin Angin
FEBIOLA PRASTIKA
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan sangat penting
dan harus diperhatikan karena kebersihan akan
mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan
itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan. Jika seseorang sakit biasanya masalah kebersihan
kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap
masalah kebersihan adalah hal yang biasa, padahal jika hal
tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan
secara umum.(Yuni, 2015).
• Menurut WHO tahun 2016 memperkirakan 15 dari 20 remaja putri
pernah mengalami keputihan setiap tahunnya. Infeksi tersebut
disebabkan karena kurangnya kebersihan diri, terutama vulva
hygiene saat menstruasi (Agra, 2016).
• Perilaku kesehatan mengenai perilaku personal hygiene sangat
penting dilakukan karena jika tidak diterapkan dengan benar maka
akan menimbulkan infeksi saluran reproduksi, infeksi jamur, dan
bakteri.
• Personal hygiene memegang peranan penting, personal hygiene
saat menstruasi adalah tindakan untuk memelihara kesehatan dan
kebersihan pada organ kewanitaan saat menstruasi, indikator
dalam personal hygiene saat menstruasi. Keluhan yang ditimbulkan
akibat ketidaktahuan personal hygiene adalah penyakit pruritus
vulva yaitu penyakit yang ditandai dengan adanya sensasi gatal
parah dari alat kelamin.
Tujuan
Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada Remaja
T umur 16 tahun dengan masalah keputihan di Puskesmas
Medan Tuntungan. Atas dengan pendekatan manajemen
kebidanan dan di dokumentasikan dalam bentuk SOAP.

Tujuan Khusus
• Untuk mengetahui secara umum tentang kesehatan
reproduksi dan mengetahui pencegahan yang baik untuk
menjaga dari berbagai infeksi penyakit seperti keputihan.
• Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada Remaja T umur
16 tahun dengan masalah keputihan.
Manfaat
Bagi Tenaga Kesehatan
Menjadikan bahan evaluasi bagi tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan
tentang keputihan pada remaja.

Bagi Penulis
Hasil laporan komprehensif ini untuk menambah wawasan
dan pengetahuan, dan bertanggung jawab dalam mengambil
kasus, tindakan, memberikan pelajaran tersendiri dalam
mengasah kemandirian ketika menyikapi pasien, mampu belajar
menyakini seseorang ketika memberi penjelasan yang berkaitan
dengan asuhan kebidanan pada remaja.

 
BAB II
TINJAUAN TEORI
ASUHAN KEBIDANAN
• Kajian Masalah Kasus
 
Keputihan dikalangan medis dikenal dengan istilah leukore atau fluor
albus, yaitu keluarnya cairan dari vagina (Ababa, 2003). Leukore adalah
semua pengeluaran cairan dari alat genetalia yang bukan darah tetapi
merupakan manifestasi klinik berbagai infeksi, keganasan atau tumor jinak
organ reproduksi. Pengertian lebih khusus keputihan merupakan infeksi jamur
kandida pada genetalia wanita dan disebabkan oleh organisme seperti ragi
yaitu candida albicans.
Keputihan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal
(fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis). Keputihan normal dapat
terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase sekresi
antara hari ke 10-16 saat menstruasi, juga terjadi melalui rangsangan seksual.
Keputihan abnormal dapat terjadi pada semua alat genitalia (infeksi bibir
kemaluan, liang senggama, mulut rahim, rahim dan jaringan penyangga, dan
pada infeksi penyakit hubungan seksual) (Putri, N. A., & Setianingsih, A.
2016).
Kajian Teori
1. Pengertian
Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina. Secara
normal seorang wanita mengeluarkan cairan dari vagina yang
berasal dari transudat dinding vagina, lendir serviks, dan
kelenjar bartholini dan skene.

2. Klasifikasi Keputihan
Ada dua jenis keputihan yaitu :
Keputihan Normal (Fisiologis) :
Keputihan normal ciri-cirinya ialah : warnanya bening,
kadang-kadang putih, kental, tidak berbau, tanpa disertai
keluhan (misalnya gatal, nyeri, dan rasa terbakar), keluar pada
saat menjelang dan sesudah menstruasi atau pada saat stress
dan kelelahan.
Keputihan Tidak Normal (Patologis) :
Keputihan yang tidak normal ialah keputihan dengan ciri-ciri : jumlahnya
banyak, timbul terus-menerus, warnanya berubah ( misalnya kuning,
hijau, abuabu, menyerupai susu/yogurt) disertai adanya keluhan (seperti
gatal, panas, nyeri, serta berbau).

3. Gejala Dan Tanda Keputihan


• Pada keputihan normal gejala dan tandanya sebagian besar
berkaitan dengan siklus menstruasi. Biasanya berupa cairan
lengket berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran
vagina. Cairan ini dapat encer ataupun kental dan biasanya pada
keputihan yang normal tidak disertai gatal serta akan menghilang
dengan sendirinya.
• Sedangkan pada keputihan abnormal gejala dan tandanya biasanya
bisa bervariasi dalam warna, berbau dan disertai keluhan seperti
gatal, nyeri atau rasa terbakar disekitar vagina. Infeksi ini dapat
menjalar dan menimbulkan peradangan pada saluran kencing.
4. Penyebab Keputihan
Keputihan bukan merupakan penyakit tetapi hanya suatu gejala penyakit,
sehingga penyebab yang pasti perlu ditetapkan.Oleh karena itu untuk
mengetahui adanya suatu penyakit perlu dilakukan berbagai pemeriksaan cairan
yang keluar dari alat genitalia tersebut. Pemeriksaan terhadap keputihan meliputi
pewarnaan gram (untuk infeksi jamur), preparat basah (infeksi trikomonas),
preparat KOH (infeksi jamur), kultur atau pembiakan (menentukan jenias bakteri
penyebab), dan pap smear (untuk menentukan adanya sel ganas).

5. Pencegahan Dan Penanganannya


Keputihan dapat dicegah dengan :
• Selalu cuci daerah keperempuanan dengan air bersih setelah buang air, jangan
hanya menyekanya dengan tisu.
• Jaga daerah keperempuanan tetap kering
• Hindari betukar celana dalam dengan teman atau saudara
• Potonglah secara berkala bulu disekitar kemaluan
• Dalam kasus keputihan, pencegahan bisa dilakukan dengan berbagai cara
seperti menggunakan alat pelindung (kondom), pemakaian obat atau cara
profilaksis (pemakaian obat antibiotika disertai dengan pengobatan terhadap
jasad renik penyebab penyakit), dan melakukan pemeriksaan dini
6. Pemeliharaan Organ Reproduksi
 Pembersihan Vagina
Membersihkan vagina dengan cara membasuh bagian di antara vulva (bibir
vagina) secara hati-hati menggunakan air bersih dan sabun yang lembut
(mild) setiap habis buang air kecil, buang air besar ataupun ketika mandi.
Apabila anda alergi dengan sabun yang lembut, anda bisa membasuhnya
dengan air hangat.

 Mengganti celana dalam secara teratur


Celana dalam adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam menjaga
kebersihan daerah kewanitaan.Oleh karena itu sangat dianjurkan bagi kaum
wanita untuk mengganti celana dalam 2x sehari di saat mandi.Apalagi, jika
anda termasuk wanita yang aktif dan mudah berkeringat.

 Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh vaginaMencuci tangan


sebelum menyentuh vagina penting untuk dilakukan agar mencegah
masuknya kuman masuk ke dalam vagina.
Memilih celana dalam
Selalu gunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan
katun. Bahan lain, seperti nylon dan polyester akan emmbuat gerah
dan panas sehingga vagina menjadi lembab sehingga memberikan
kesempatan bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak.

Handuk/washlap
Hindari juga menggunakan handuk atau washlap milik orang lain
untuk mengeringkan vagina anda.

Mencukur rambut kemaluan


Bagi wanita dianjurkan untuk mencukur sebagian dari rambut
kemaluan untuk menghindari kelembaban yang berlebihan di
daerah vagina. Selain melakukan perawatan daerah kewanitaan,
pemeriksaan rutin oleh dokter juga perlu dilakukan untuk menjaga
kesehatan secara menyeluruh dan agar dokter mengetahui jika
terdapat gangguan sehingga dapat segera ditangani.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
Nama : Nn. T
Umur : 16 tahun
Agama : Kristen
Suku : Batak
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Simalingkar B
2. Alasan datang
Nn. T mengatakan mengalami keputihan yang berwarna bening, tidak berbau, tidak gatal atau nyeri,
keputihan terjadi selama seminggu

3. Riwayat Menstruasi

a. Menarche : 12 tahun
b. Siklus : 30 hari, lama 4-5 hari
c. Banyaknya : Ganti pembalut 2-3 kali/hari saat terasa penuh
d. Dismeorhe : Tidak pernah
e. Keluhan : Keluar cairan putih menjelang menstruasi
4. Riwayat Kesehatan
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung, hipertensi,
asma, DM, ginjal, TBC, Kelainan darah.Belum pernah melakukan
pemeriksaan hepatitis, IMS dan HIV/AIDS.Tidak ada alergi obat.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tidak Ada riwayat penyakit jantung dan hipertensi, DM, ginjal, jantung,
asma, alergi, TBC, HIV, Hepatitis maupun kanker.

6. Keadaan emosional : Tidak dalam keadaan stres.


7. Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
• Menggunakan pakaian dalam secara bergantian dengan teman/saudara :
Ya
• Menggunakan pakaian dalam yang tidak menyerap dan terlalu ketat : Ya
• Selalu cuci daerah kewanitaan dengan air bersih dari depan
kebelakang : Ya
• Menggunakan obat pembilas vagina : Tidak
 
8. Pola Fungsional Kesehatan
a. Nutrisi : Makan 3 kali sehari, ( Nasi, ikan, sayur) dengan porsi
sedang, buah, minum air putih 8-9 gelas sehari. Tidak ada
pantangan/ alergi makanan.
b. Eliminasi : tidak ada keluhan, BAB 1 kali sehari, BAK 5-6 kali
sehari.
c. Istirahat : Tidur malam 7-8 jam, tidak pernah tidur siang
d. Aktivitas : sekolah
e. Hygiene : Mandi 2 kali sehari, ganti celana dalam 2 kali/hari.
Tidak pernah menggunakan sabun pembersih kewanitaan.

9. Data pengetahuan Klien


Nn.T mengatakan belum begitu paham dengan keputihan.
Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum: baik
Kesadaran : composmentis
Antropometri
BB : 55 kg
TB : 155 cm
Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit RR : 18 x/menit

2. Pemeriksaan Fisik
Bentuk tubuh : Normal
Wajah : Wajah tidak pucat
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
Telinga : Simetris, tidak ada serumen
Mulut : Bibir tidak pucat, lembab tidak kering
Leher : Tidak ada benjolan pada kelenjar tyroid, limfe
Dada : Payudara simetris, tidak ada benjolan yang abnormal, tidak ada retraksi dada,
Abdomen : Tidak ada luka operasi, tidak teraba massa
Genitalia : Keputihan berwarna bening, kental tidak berbau
Ekstremitas : Tidak ada odema.

Analisa Data
Nn. T umur 16 tahun dengan leukore fisiologis (keputihan)

Penatalaksanaan
 Menganjurkan Nn T untuk mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, jaga jarak minimal 1,5
meter, dan semua pasien, pendamping/pengunjung menggunkan masker. Petugas kesehatan
menggunakan APD level 2.
 Memberitahu hasil pemeriksaan
BB : 55 kg
TB : 155 cm
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 18 x/menit
Keputihan : Warna bening dan tidak berbau
Keadaan Nn. T dalam batas normal
Memberitahu klien konseling akan diberikan melalui via telepon, konseling
yang diberikan :
• Perbedaan keputihan normal dan tidak normal
• Beberapa faktor yang dapat menimbulkan keputihan
a. Menjelang haid dan setelah haid
b. Keadaan stres
c. Kelelahan

 Pencegahan dan penanganannya keputihan :


a. Selalu cuci daerah keperempuanan dengan air bersih setelah buang air, jangan
hanya menyekanya dengan tisu.
b. Jaga daerah keperempuanan tetap kering
c. Hindari betukar celana dalam dengan teman atau saudara
d. Potonglah secara berkala bulu disekitar kemaluan

 Pemeliharaan Organ Reproduksi


a. Pembersihan Vagina
• Membersihkan vagina dengan cara membasuh bagian di antara vulva (bibir vagina)
secara hati-hati menggunakan air bersih dan sabun yang lembut (mild) setiap habis
buang air kecil, buang air besar ataupun ketika mandi.
b. Mengganti celana dalam secara teratur
• Celana dalam adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam
menjaga kebersihan daerah kewanitaan. Oleh karena itu sangat
dianjurkan bagi kaum wanita untuk mengganti celana dalam 2x sehari
di saat mandi. Apalagi, jika anda termasuk wanita yang aktif dan
mudah berkeringat.
• Pada saat menstruasi gunakan pembalut dengan bahan yang lembut
sehingga dapat menyerap dengan baik dan tidak mengandung bahan
yang bis membuat alergi ( misalnya parfum atau gel). Pembalut perlu
diganti sekitar 4-5 kali dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan
bakteri yang berkembang biak pada pembalut

c. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh vagina. Mencuci tangan


sebelum menyentuh vagina penting untuk dilakukan agar mencegah
masuknya kuman masuk ke dalam vagina.
d. Memilih celana dalam
Selalu gunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katun.
e. Handuk/washlap
Hindari juga menggunakan handuk atau washlap
milik orang lain untuk mengeringkan vagina anda.

f. Mencukur rambut kemaluan


Bagi wanita dianjurkan untuk mencukur sebagian
dari rambut kemaluan untuk menghindari
kelembaban yang berlebihan di daerah vagina.
Apabila keputihan semakin parah seperti ciri-ciri
keputihan yang tidak normal, klien dianjurkan ke
fasilitas kesehatan, namun sebelumnya tetap
membuat janji dengan Bidan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perlu disadari bahwa menjaga kesehatan reproduksi sangat penting. Salah satu hal yang
dapat kita lakukan adalah menjaga kebersihan atau higienitas, terutama pada daerag sekitar
vagina. Dalam vagina terdapat mikroorganisme (flora normal) yang bila tidak dijaga dapat
terganggu keseimbangannya. Bila hal ini terjadi maka bisa timbul gangguan dan keluhan
pada daerah tersebut.Salah satu gejala adanya gangguan adalah melalui timbulnya
keputihan.

B. Saran
a. Bagi Remaja
Bagi remaja diharapkan agar tetap senantiasa memperdulikan kesehatan reproduksi dengan
cara menjaga personal hygiene agar terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri,
virus dan jamur seperti keputihan. Pada masa pandemi agar tetap melakukan protokol
kesehatan, dan harus melakukan janji terlebih dahulu kepada petugas kesehatan apabilan
ingin melakukan kunjungan.

b. Bagi tenaga kesehatan


Bagi tenaga kesehatan diharapkan untuk dapat memberikan pelayanan berupa pendidikan
kesehatan secara maksimal tentang kesehatana reproduksi pada remaja. Dan memberikan
penyuluhan tentang protokol kesehatan yang harus di patuhi oleh pasien atau klien.

Anda mungkin juga menyukai