DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
A. Latar Belakang.
Keputihan merupakan keluhan yang sering menyerang wanita dan tidak
mengenal usia. Keputihan juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang
dapat mempengaruhi kepercayaan diri seorang wanita terutama bagi remaja.
Seringkali wanita merasa mampu mengenali sendiri bahwa dirinya sedang
menderita keputihan. Wanita yang menderita keputihan biasanya mengobati
sendiri dengan memakai pembersih vagina yang dijual bebas di pasar dan toko
tanpa merasa perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memperoleh
pemeriksaan secara lebih detail (Mannan, 2011). Banyak wanita mengeluhkan
keputihan sangat tidak nyaman, gatal, berbau, bahkan terkadang perih dan
ternyata itu berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari(Wijayanti,2009).
Dari data yang di dapat dari BKKBN 2009, di Indonesia sebanyak 75%
wanita pernah mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya dan
45% diantaranya mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih
(Nanlessy, 2013). Data menurut Zubier dalam penelitiannya Permatasari
(2012) jumlah wanita di dunia yang mengalami keputihan yaitu 75% minimal
satu kali dalam hidupnya. Penelitian yang dilakukan oleh Ayuningtias pada
tahun 2011, pada remaja kejadian keputihan sangat tinggi mencapai 96 %
responden mengalami keputihan (Permatasari, 2012).
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 60 menit, diharapkan mahasiswa mampu
memahami dan mengerti tentang Keputihan Pada Remaja.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit tentang Keputihan Pada
Remaja, diharapkan Mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian keputihan pada remaja
2. Menjelaskan Etiologi keputihan pada remaja
3. Menyebutkan tanda dan gejala keputihan
4. Menjelaskan patofisiologi keputihan pada remaja
5. Menjelaskna penatalaksanaan keputihan pada remaja
6. Menyebutkan komplikasi keputihan pada remaja
7. Menyebutkan pemeriksaan keputihan pada remaja
8. Menyebutkan pencegahan keputihan pada remaja
D. Metode
- Ceramah
- Diskusi
- Tanya jawab
E. Media
- Leaflet
- Video
- Poster
- Spanduk
- PPT
F. Setting tempat
Moderator Penyaji
Dokumentasi
G. Kegiatan Penyuluhan
A. MATERI
1. Pengertian keputihan pada remaja
Keputihan adalah kondisi ketika lendir atau cairan keluar dari
vagina. Keputihan merupakan cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan
dan kelembapan organ kewanitaan. Ketika seorang wanita mengalami
keputihan, cairan yang diproduksi kelenjar vagina dan leher rahim akan
keluar membawa sel mati dan bakteri, sehingga vagina tetap terlindung
dari infeksi.
Menurut WHO, bahwa 75% dari seluruh wanita di dunia pasti akan
mengalami keputihan paling sekali dalam seumur hidup dan sebanyak
45% akan mengalaminya 2 kali atau lebih dan keputihan yang paling
sering terjadi disebabkan oleh candida albicans9. Akibat dari keputihan
sangatlah fatal bila lambat ditangani.
World Health Organization (WHO) memperkirakan satu dari 20
remaja putri di dunia menderita keputihan yang berupa cairan berwarna
putih susu, kekuningan dan kehijauan disertai rasa gatal, panas dan rasa
perih saat berkemih pada setiap tahunnya.
2. Etiologi
Penyebab keputihan tergantung dari jenisnya yaitu penyebab dari
keputihan yang fisiologik dan patologik.
a. Keputikan fisiologik
1) Penyebab fisiologik
Penyebab keputihan fisiologik adalah faktor hormonal, seperti bayi
baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari disebabkan pengaruh
estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin. Kemudian
dijumpai pada waktu menarce karena mulai terdapat pengaruh
estrogen. Rangsangan birahi disebabkan oleh pengeluaran
transudasi dari dinding vagina. Kelelahan fisik dan kejiwaan
merupakan penyebab keputihan (Prawirohardjo, 2002).
2) Penyebab patologik
Menurut Andrews (2009), penyebab terjadinya keputihan secara
patologik yaitu :
a) Candida albicans
Candida albicans tumbuh subur dalam lingkungan yang
hangat, lembab, dan gelap yang menyebabkan vagina
menjadi inang yang ideal untuk infeksi. Faktor predisposisi
untuk candida yaitu kehamilan, antibiotik spektrum luas,
obat imunosupresan dan steroid, trauma pada mukosa
vagina karena vagina kering selama hubungan seksual atau
penggunaan tampon, stres sehingga dapat memicu
peningkatan hormon adrenalin.
b) Vaginosis bakteri
Vaginosis bakteri kadang disebut gardnerella dan
merupakan penyebab lazim keputihan. Manifestasi klinis
vagina bakteri yaitu keputihan berbau sangat tidak sedap
sering kali digambarkan sebagai cairan seperti susu
berkabut dan encer dengan bau amis atau keju dan sering
kali memburuk setelah hubungan seksual atau pada waktu
haid, ketidak nyamanan abdomen, pruritis, disuria.
c) Trichomonas vaginalis
Manifestasi klinis trichomoniasis yaitu keputihan yang
sering digambarkan sebagai keputihan yang banyak,
berwarna kuning sampai hijau, berbau menyengat,serta
berbusa; pruritus vagina dan lesi serta eritema vulva dapat
muncul meskipun tidak lazim; dispareunia; disuria; nyeri
abdomen bawah; makularis kolpitis (hemoragi, bintik kecil
serviks dapat muncul sehingga servik tampak seperti
strawberi).
d) Chlamydia trachomatis
Chlamydia trachomatis adalah parasit intraseluler obligat
dan tergantung pada sel inang untuk menyediakan sumber
energi dan bahan makanan lain yang diperlukan.
Manifestasi klinis infeksi ini yaitu keputihan vagina
mukopurulen; ektopi serviks hipertropi yang mudah edema,
kongesti, dan mengalami perdarahan; uretritis; bartholinitis;
endometritis; disuria; perdarahan pascakoitus; nyeri
abdomen bawah.
e) Neisseria gonorrhoea
Manifestasi klinis gonore yaitu keputihan mukopurulen;
servisitis; perdarahan uterus diantara dua siklus haid;
menoragi; eritema dan edema serviks; disuria; nyeri
abdomen bawah.
1) Keputihan normal