“ASKEP PARKINSON”
DOSEN PENGAMPU:
Disusun Oleh :
Kelompok 1
M.RADHISTA 191012114201001
ELATIFA 191012114201004
A. LATAR BELAKANG........................................................................
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................
C. TUJUAN PENULISAN......................................................................
BAB IV PENUTUP.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “askep parkinson ”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Keperawatan Neurologi di institut kesehatan prima nusantara bukittinggi. Dalam Penulisan
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen pengampung mata kuliah ini yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
PENULIS
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis
progresif,merupakan penyakit terbanyak kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit
ini memiliki dimensi gejala yang sangat luas sehingga baik langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi kualitas hidup penderita maupun keluarga. Pertama kali
ditemukan oleh seorang dokter inggris yang bernama James Parkinson pada tahun
1887. Penyakit ini merupakan suatu kondisi ketikaseseorang mengalami ganguan
pergerakan.
Tanda-tanda khas yang ditemukan pada penderita diantaranya resting tremor,
rigiditas, bradikinesia, dan instabilitas postural. Tanda-tanda motorik tersebut
merupakan akibat daridegenerasi neuron dopaminergik pada system nigrostriatal.
Namun, derajat keparahan defisitmotorik tersebut beragam. Tanda-tanda motorik
pasien sering disertai depresi, disfungsi kognitif, gangguan tidur, dan disfungsi
autonom. Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria
dan wanitaseimbang. 5 – 10 % orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala
awalnya muncul sebelumusia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia
65 tahun. Secara keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai 1 % di seluruh
dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkatdari 0,6 % pada usia 60 – 64 tahun sampai 3,5 %
pada usia 85 – 89 tahun.Penyakit Parkinson dimulai secara samar-samar dan
berkembang secara perlahan. Pada banyak penderita, pada mulanya Penyakit
Parkinson muncul sebagai tremor (gemetar) tangan ketika sedang beristirahat, tremor
akan berkurang jika tangan digerakkan secara sengaja danmenghilang selama tidur.
Stres emosional atau kelelahan bisa memperberat tremor. Padaawalnya tremor terjadi
pada satu tangan, akhirnya akan mengenai tangan lainnya, lengan
dantungkai.Tremor juga akan mengenai rahang, lidah, kening dan kelopak mata.
Penderita penyakit parkinson mengalami kesulitan dalam memulai suatu pergerakan
danterjadi kekakuan otot. Jika lengan bawah ditekuk ke belakang atau diluruskan oleh
orang lain,maka gerakannya terasa kaku. Kekakuan dan imobilitas bisa menyebabkan
sakit otot dan kelelahan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi dari parkinson ...?
2. Apa etiologi dari parkinson ...?
3. Bagaimana patofisiologi dari parkinson...?
4. Apa saja manifestasi klinis parkinson...?
5. Apa saja pemeriksaan penunjang pada parkinson...?
6. Bagaimana penatalaksanaan parkinson ...?
7. Bagaimana askep parkinson ...?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa defenisi dari parkinson
2. Untuk mengetahui apa etiologi dari parkinson
3. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari parkinson
4. Untuk mengetahui apa saja manifestasi klinis parkinson
5. Untuk mengetahui apa saja pemeriksaan penunjang pada parkinson
6. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan parkinson
7. Untuk mengetahui bagaimana askep parkinson
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. DEFENISI
Parkinson merupakan istilah dari suatu sindrom yang ditandai dengan tremor ritmik,
bredikinesia, kekuatan otot, an hilangnya reflek-reflek postural (Muttaqin, 2008).
Penyakit gangguan syaraf kronis dan progresif yang mengenai pusat otak yang
bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengatur gerakan (Suzanne & Smaltzer,
2001).
Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sistem ekstrapiramidal
yang merupakan bagian dari Parkinsonism yang secara patologis ditandai oleh adanya
degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNC) yang
disertai adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy bodies).
Parkinsonism adalah suatu sindrom yang ditandai oleh tremor pada waktu istirahat,
rigiditas, bradikinesia dan hilangnya refleks postural akibat penurunan dopamin
dengan berbagai macam sebab (PERDOSSI, 2003).
2. ETIOLOGI
Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di substansi nigra. Suatu
kelompok sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak dikehendaki (involuntary).
Akibatnya, penderita tidak bisa mengatur/menahan gerakan-gerakan yang tidak
disadarinya. Mekanisme bagaimana kerusakan itu belum jelas benar.
- Faktor Genetik
Genetik sangat berpengaruh terutama pada parkinson yang didiagnosis sebelum
usia 50 tahun, beberapa mutasi genetik ditemukan pada penderita Parkinson yang
berhubungan dengan protein α-synuclein yang merupakan protein komponen
mayor dari Lewy bodies. Penyakit Parkinson yang diturunkan secara autosomal
dominan diakibatkan oleh point mutation yang terjadi pada N terminal pada α-
synuclein, sedangkan gejala menyerupai penyakit Parkinson disebabkan
misfolding atau agregasi α-synuclein yang telah bermutasi. Penyakit Parkinson
yang diturunkan secara autosomal dominan cenderung merupakan penyakit
Parkinson yang menyerang pada awitan dini, yakni usia 40 hingga 50 tahun.
Gejala yang akan ditimbulkan pada penyakit Parkinson dengan awitan dini pada
umumnya merupakan gejala motorik yang berespon baik terhadap pemberian
levodopa
- Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang berperan sangat penting terhadap
penyakit Parkinson. Penelitian menyebutkan tidak hanya logam berat, namun juga
pestisida, herbisida dan insektisida. Dua jenis pestisida yang diketahui memiliki
peran penting dalam perkembangan penyakit Parkinson adalah Rotenone dan
Paraquat. Keduanya berpotensi menimbulkan gangguan pada fungsi mitokondria
sel sehingga mengganggu fungsi respirasi sel dan menyebabkan stres oksidatif. Di
samping faktor-faktor yang meningkatkan risiko penyakit Parkinson, penelitian
menemukan faktor-faktor yang dapat menurunkan risiko penyakit Parkinson,
yakni kafein dan nikotin. Senyawa di dalam rokok dan kopi yang berperan aktif
dalam menurunkan risiko penyakit Parkinson adalah Nrf-2 dan cafestol. Walau
demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat kedua zat ini
dan aplikasi klinisnya untuk penyakit Parkinson
- Faktor Risiko
Faktor risiko dari penyakit Parkinson adalah :
o Pria
o Umur >60 tahun
o Etnis Kaukasian
o Genetik
o Riwayat terpapar pestisida, herbisida, atau insektisida
o Riwayat melanoma
o Trauma kepala
o Diabetes
o Kurangnya aktivitas fisik
Selain faktor risiko di atas, terdapat juga studi yang menemukan potensi
peningkatan risiko terjadinya Parkinson pada orang dengan inflammatory
bowel disease. Hal ini berhubungan dengan konsep gut-brain axis. Walau
demikian, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
3. PATOFISIOLOGIS
WOC
4. MANIFESTASI KLINIS
Secara umum penyakit parkinson memiliki gejala-gejala primer, seperti:
- Tremor pada saat istirahat (resting tremor).
- Kekakuan atau rigiditas.
- Lamban dalam melakukan gerakan (bradikinesia).
- Keseimbangan terganggu.
- Koordinasi tubuh yang terganggu.
Beberapa gejala sekunder termasuk:
- Kegelisahan.
- Depresi.
- Demensia.
Terdapat beberapa sistem staging untuk penyakit Parkinson. Menurut The Parkinson's
Disease Foundation, gejala yang sering terjadi terbagi menjadi 5 tahap, antara lain:
a. Stadium 1, dengan gejala ringan dan tidak mengganggu kualitas hidup pengidap.
b. Stadium 2, dengan gejala yang mulai memburuk. Ini ditandai dengan sulitnya
melakukan kegiatan sehari-hari dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk
menyelesaikannya.
c. Stadium 3 yang dianggap sebagai penyakit Parkinson stadium menengah.
pengidap mulai kehilangan keseimbangan, lebih lambat bergerak, dan mudah
sekali terjatuh. Selain itu, pengidap semakin sulit dalam melakukan aktivitas
ringan sehari-hari, misalnya saat berpakaian, makan, dan menyikat gigi.
d. Stadium 4, dengan gejala yang menjadi lebih berat. Pengidap membutuhkan
bantuan ketika berjalan dan melakukan kegiatan sehari-hari.
e. Stadium 5 adalah stadium paling lanjut dari penyakit Parkinson. Pengidap tidak
dapat berjalan dan akan membutuhkan bantuan seumur hidupnya.
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EEG (biasanya terjadi perlambatan yang progresif)
2. CT Scan kepala (biasanya terjadi atropi kortikal difus, sulki melebar, hidrosefalua
eks vakuo). Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan
penanganan secara holistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi
untuk menyembuhkan penyakit ini, tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi
gejala yang timbul.
6. PENATALAKSANAAN
Pengobatan penyakit parkinson bersifat individual dan simtomatik, obat-obatan yang
biasa diberikan adalah untuk pengobatan penyakit atau menggantikan atau meniru
dopamin yang akan memperbaiki tremor, rigiditas, dan slowness. Perawatan pada
penderita penyakit parkinson bertujuan untuk memperlambat dan menghambat
perkembangan dari penyakit itu. Perawatan ini dapat dilakukan dengan pemberian
obat dan terapi fisik seperti terapi berjalan, terapi suara/berbicara dan pasien
diharapkan tetap melakukan kegiatan sehari-hari.
1. Terapi Obat-Obatan
Beberapa obat yang diberikan pada penderita penyakit Parkinson (Muttaqin, 2008;
Suzanne & Smaltzer, 2001; Brugham & JoAnn, 2000):
a) Antikolinergik
Benzotropine ( Cogentin), trihexyphenidyl ( Artane). Berguna untuk
mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Untuk mengaluskan pergerakan,
mengontrol tremor dan kekakuan.
b) Carbidopa/levodopa
Merupakan preparat yang paling efektif untuk menghilangkan gejala.
c) Derivat dopamin-agonis-ergot berguna jika ditambahkan kedalam levodopa
untuk mempelancar fluktasi klinis.
d) Obat-obat antihistamin untuk menghilangkan tremor. Preparat antivirus,
Amantandin hidroklorida, digunakan untuk mengurangi kekakuan,tremor dan
bradikinestesia.
e) Inhibitor MAO untuk menghambat pemecahan dopamine
f) Obat-obat antidepresan
1. ANAMNESIS
Anamnesis pada Parkinson meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, pengkajian psikososial.
a) Identitas klien
Meliputi naman, umur (lebih sering pada kelompok usia lanjut, pada usia 50-
an dan 60-an), jenis kelamin (lebih banyak pada laki-laki), pendidikan, alamat,
pekerjaaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register dan
diagnosa medis.
b) Keluhan utama
Hal yang sering menjadi alas an klien untuk meminta pertolongan kesehatan
adalah gangguan gerakan, kaku otot, tremor menyeluruh, kelemahan otot dan
hilangnnya refleks postular
c) Riwayat penyakit sekarang
Pada anamnesis klien sering mengeluhkan adanya tremor, seringkali pada
salah satu tangan dan lengan, kemudian ke bagian yang lain dan akhirnya
bagian kepala, walaupun tremor ini tetap unilateral. Karakteristik tremor dapat
berupa: lambat, gerakan membalik (pronasi-supinasi) pada lengan bawah dan
telapak tangan, serta gerakan ibu jari terhadap jaro-jari lain seolah-olah
memiutar pil di antara jari-jari. Keadaan ini meningkat jika klien sedang
berkonsentrasi atau merasa cemas dan muncul pada saat klien istirahat.
Keluhan lainnya pada penyakit meliputi adanya perubahan pada sensasi wajah,
sikap tubuh dan gaya berjalan. Adanya keluhan rigiditas deserbrasi,
berkeringat, kulit berminyak dan sering dermatis peboroik, sulit menelan,
konstipasi, serta gangguan kandung kemih yang diperberat oleh obat-obatan
anti kolinergik dan hipertfofi prostat.
d) Riwayat penyakit dahulu
Pengkajian yang perlu ditanyakan meliputi adanya riwayat hipertensi, diabetes
mellitus, penyakit jantung, anemia, penggunaan obat-obat antikoagulan,
aspirin, vasodilator dan penggunaan obat-obat antikolinergik dalam waktu
yang lama.
2. PEMERIKSAAN FISIK
Klien dengan penyakit Parkinson umunya tidak mengalami penurunan kesadaran.
Adanya perubahan tanda-tanda vital, meliputi bradikardia, hipotensi dan
penurunan frekuensi pernafasan.
a) B1 Breathing
Gangguan fungsi pernafasan berkaitan dengan hipoventilasi, inaktivitas,
aspirasi makanan atau saliva, dan berkurangnya fungsi pembersihan saluran
nafas.
1) Inspeksi umum. Didapatkan klien batuk atau penurunan kemampuan
untuk batuk efektif, peningkatan produksi sputum, sesak nafas dan
penggunaan otot bantu nafas.
2) Palpasi. Taktil premitus seimbang kanan dan kiri.
3) Perkusi. Adanya suara resonal pada seluruh lapangan paru.
4) Auskultasi. Binyi nafas tambahan seperti nafas berbunyi, stridor, ronki
pada klien dengan peningkatan produksi secret dan kemampuan batuk
yang menurun yang sering didapatkan pada klien dengan inaktivitas.
b) B2 (Blood)
Hipotensi postural : berkaitan dengan efek samping pemberian obat dan juga
gangguan pada pengaturan tekanan darah oleh system persarafan otonom.
Rasa lelah berlebihan dan otot terasa nyeri : otot-otot lelah karena rigiditas.
c) B3 (Brain)
Inspeksi umum : didapatkan perubahan pada gaya berjalan, tremor secara
umum pada seluruh otot, dan kaku pada seluruh gerakan.
- Pengkajian refleks
Terdapat kehilangan refleks postural, apabila klien mencoba untuk berdiri,klien akan
berdiri dengan kepala cenderung kedepan dan berjalan dengan gaya berjalan seperti
didorong. Kesulitan dalam berputar dan hilangnya keseimbangan(salah satunya
kedepan atau kebelakang) dapat menimbulkan sering jatuh.
5. RENCANA KEPERAWATAN
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan
secaraholistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi untuk
menyembuhkan penyakitini, tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala
yang timbul . Obat-obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala-gejala
parkinson, sedangkan perjalanan penyakit itu belum bisadihentikan sampai saat
ini. Sekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan menemanisepanjang
hidupnya.Tanpa perawatan, gangguan yang terjadi mengalami progress hingga
terjadi totaldisabilitas, sering disertai dengan ketidakmampuan fungsi otak
general, dan dapat menyebabkan kematian.Dengan perawatan, gangguan pada
setiap pasien berbeda-berbeda. Kebanyakan pasien berespon terhadap medikasi.
Perluasan gejala berkurang, dan lamanya gejala terkontrol sangat bervariasi. Efek
samping pengobatan terkadang dapat sangat parah.
2. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan , silahkan sampaikan kepada
kami .
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf , alfa, dan lupa .
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/Acer/Downloads/d77e61686d0023524d92f6bf94ac6355.pdf
file:///C:/Users/Acer/Downloads/43-Article%20Text-137-1-10 20200730%20(2).pd
file:///C:/Users/Acer/Downloads/DIAN%20TRI%20WAHYUNI%20BAB%20II.pdf
https://sg.docs.wps.com/l/sAM1Nio_51OFKn_zHy6qnFA