Hambatan dalam Melakukan Perencanaan Asuhan Keperawatan
Nova Mahlini Harahap/ 181101065
novaharahap12@gmail.com
Abstrak
Tahap perencanaan merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi
keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien. Dalam menentukan tahap perencanaan bagi perawat diperlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan diantaranya pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan klien, nilai dan kepercayaan klien, batasan praktek keperawatan, peran dari tenaga kesehatan lainnya, kemampuan dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, menulis tujuan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan dalam melakukan perencanaan asuhan keperawatan. Dalam kajian ini metode yang dilakukan adalah literature review. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perawat dalam melakukan pekerjaan dalam melaksanakan asuhan keperawatan individu, yaitu: Motivasi merupakan dukungan dari orang lain, baik dari keluarga, teman, rekan kerja. Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan individu, diantaranya: pengakuan mempengaruhi kinerja seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan individu, diantaranya: pengakuan/ penghargaan, beban kerja, sarana dan prasana, pengetahuan, kerja tim (team work), dan jumlah tenaga kerja
Kata kunci : Hambatan, Perencanaan, Tahapan Perencanaan
Pendahuluan
Perencanaan merupakan tahap 2010). Tahap perencanaan merupakan
selanjutnya setelah pengkajian dan suatu proses penyusunan berbagai penentuan diagnosa keperawatan. intervensi keperawatan yang dibutuhkan Perencanaan juga merupakan petunjuk untuk mencegah, menurunkan atau tertulis yang menggambarkan secara mengurangi masalah-masalah klien. tepat mengenai rencana tindakan yang Dalam menentukan tahap perencanaan dilakukan terhadap pasien sesuai bagi perawat diperlukan berbagai dengan tingkat kebutuhan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan diagnosa keperawatan yang muncul. diantaranya pengetahuan tentang Untuk itu rencana tindakan yang baik kekuatan dan kelemahan klien, nilai dan tentunya harus berdasarkan pada kepercayaan klien, batasan praktek diagnosa keperawatan yang telah keperawatan, peran dari tenaga dirumuskan (Hartati, Handoyo, Anis, kesehatan lainnya, kemampuan dalam memecahkan masalah, mengambil (Aziz, 2002). Setiap pasien yang keputusan, menulis tujuan serta memilih memerlukan asuhan keperawatan perlu dan membuat strategi keperawatan yang suatu perencanaan yang baik. aman dalam memenuhi tujuan, menulis Perencanaan adalah bagian dari fase instruksi keperawatan serta pengorganisasian dalam proses kemampuan dalam melaksanakan kerja keperawatan yang meliputi tujuan sama dengan tingkat kesehatan lain. perawatan, penetapan pemecahan masalah, dan menentukan tujuan Rencana tindakan keperawatan perencanaan untuk mengatasi masalah dibuat berdasarkan kebutuhan klien. klien (Aziz, 2002). Suatu perencanaan Pelaksanaan praktik keperawatan yang kurang baik akan berakibat dilakukan sesuai dengan rencana yang rendahnya mutu pelayanan keperawatan telah disepakati bersama antara klien pada pasien sebagai akibat dari data dan keluarganya. Pelaksanaan praktik yang kurang lengkap. keperawatan harus berpedoman pada Tujuan standar profesi (Putra, A. 2010). Dalam memberikan pelayanan, perawat Tujuan dilakukannya penelitian memberikan asuhan keperawatan yang ini adalah untuk mengetahui hambatan terangkum dalam satu siklus yaitu dalam melakukan perencanaan asuhan proses keperawatan. Pelaksanaan keperawatan. asuhan keperawatan yang simultan tersebut akan mendatangkan implikasi Metode terhadap tingkat kepuasan klien. Salah Dalam kajian ini metode yang satu ciri profesionalisme adalah adanya dilakukan adalah literature review yaitu cara kerja profesional setiap subyek dengan menganalsis jurnal yang relevan yang ada di dalamnya dan diantaranya dan sesuai dengan hambatan dalam didukung dengan dokumentasi yang melakukan perencanaan asuhan akurat, jelas, terpercaya dan sah secara keperawatan. Dalam penelitian jenis ini, hukum (Rimbun LR, 2012). dikaji pengetahuan, gagasan, atau
Rencana keperawatan temuan yang terdapat di dalam
merupakan metode komunikasi tentang literature sehingga memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien informasi teoritis dan ilmiah. Adapun
data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data dari hasil pecarian dicapai dapat memuaskan perawat di dalam jurnal dan buku yang berkaitan maupun rumah sakit (Robbins, 2009). dengan hambatan melakukan penelitian yang dilakukan oleh perencanaan asuhan keperawatan. Germain (2010) dalam penelitiannya juga mengatakan perilaku Hasil kepemimpinan mempengaruhi motivasi Ada beberapa faktor yang dapat perawat dalam mendokumentasikan mempengaruhi kinerja perawat dalam asuhan keperawatan. Pemimpin yang melakukan pekerjaan dalam berhasil adalah pemimpin yang bisa melaksanakan asuhan keperawatan memahami perilaku, sifat-sifat individu, yaitu: Motivasi merupakan bawahannya, memiliki perhatian dukungan dari orang lain, baik dari terhadap kemajuan, pertumbuhan dan keluarga, teman, rekan kerja yang dapat prestasi bawahannya, kepemimpinan membantu untuk menyelesaikan bersifat terbuka, saling percaya, pekerjaan secara optimal dan dapat menghargai, ada kehangatan dan bisa menurunkan tingkat stress yang dialami. menjalin komunikasi baik formal Motivasi tidak hanya dari dukungan maupun informal seta menciptakan seseorang, namun dapat juga berupa lingkungan kerja yang sehat. ekonomi, lingkungan (Armaneh, 2017). Terdapat faktor-faktor yang Kepemimpinan dalam bidang dapat mempengaruhi kinerja seorang keperawatan merupakan salah satu perawat dalam melaksanakan asuhan faktor penting karena faktor keperawatan individu, diantaranya: kepemimpinan dapat memberikan pengakuan mempengaruhi kinerja pengaruh yang berarti terhadap kinerja seorang perawat dalam melaksanakan perawat karena pimpinan yang asuhan keperawatan individu, merencanakan, menginformasikan, diantaranya: pengakuan/ penghargaan, membuat, dan mengevaluasi berbagai beban kerja, sarana dan prasana, keputusan yang harus dilaksanakan pengetahuan, kerja tim (team work), dan dalam organisasi tersebut. jumlah tenaga kerja Kepemimpinan dapat memotivasi Pembahasan perawat untuk bekerja dengan penuh Rencana tindakan keperawatan semangat sehingga hasil yang ingin individu merupakan suatu proses penyusunan strategis atau intervensi c. Memilih intervensi keperawatan keperawatan berdasarkan yang d. Menulis program keperawatan dibutuhkan guna untuk mencegah, Pengakuan/penghargaan (reward) mengurangi atau mengatasi masalah Pekerja harus diberi kesehatan pasien yang telah tanggunggung jawab, tantangan, dan diidentifikasi dan validasi pada tahap pengakuan yang lebih besar untuk dapat perumusan diagnosa keperawatan. melaksanakan pekerjaannya dengan Perencanaan keperawatan dilakukan baik. Sistem penghargaan harus dengan menetapkan tujuan dan kriteria memenuhi kebutuhan motivasi untuk hasil. Kriteria hasil dirumuskan menciptakan lingkungan yang menggunakan NOC yang merfleksikan mendorong para pekerja untuk kondisi, perilaku dan persepsipasien. berpindah ke kebutuhan yang Sedangkan rumusan intervensi tingkatannya lebih tinggi (Marquis & keperawatan individu menggunakan Huston, 2016). Peters dan Waterman NIC. Intervensi keperawatan individu dalam Marquis & Huston (2016) dilakukan agar pemenuhan kebutuhan mengatakan bahwa penghargaan dan dasar pasien baik berupa fisiologis pujian sebaiknya diberikan secara tidak maupun psikososial tetap terpenuhi. terencana dan ditujukan untuk kejadian Intervensi ini dapat dilakukan secara yang dapat diperkirakan, penghargaan mmandiri oleh perawat dan kolaboratif dan pujian sebaiknya diberikan kapan dengan petugas kesehatan lainnya, juga pun jika memungkinkan dan kapan pun dapat dilakukan scara langsung dan pantas untuk diberikan. tidak langsung tergantung dari Beban Kerja pengobatan (Riasmini, et al., 2017). Alghamdi (2016) dalam penelitiannya tentang Bahwa beban kerja dapat Adapun tahap-tahap dalam pelaksanaan mempengaruhi kinerja perawat, beban proses perencanaan yang dilakukan oleh kerja merupakan salah satu faktor yang perawat dalam menentukan rencana mempengaruhi kinerja seseorang, beban keperawatan (Kozier, ERB, Berman, & kerja atau volume kerja yang Snyder, 2010).: berlebihan. a. Menetapkan prioritas Beban kerja juga dapat didefinisikan b. Menetapkan ujian/hasil yang bahwa jumlah waktu yang dibutuhkan diterapkan pada klien untuk menyelesaikan tugas yang harus Hagos, Alemseged, Balcha, Berhe, dilakukan selama waktu tertentu. Beban Aregay (2014) dalam penelitiannya kerja perawat adalah asuhan pengetahuan merupakan salah satu keperawatan yang diberikan secara faktor yang paling menentukan dalam langsung, intensitas keperawatan dan pelaksanaan proses keperawatan, karena pelaksanaan asuhan keperawatan yang dengan kurangnya informasi yang tidak langsung. diketahui mengenai cara pelaksanaan Sarana dan prasana asuhan keperawatan, pelaksanaan Sarana dan prasana ini sangat asuhan keprawatan tidak dapat mempengaruhi dalam pelayanan terlaksana dengan optimal. Kurangnya kesehatan di puskesmas, dengan pengetahuan perawat tentang proses tersedianya dan kelengkapan alat dapat keperawatan yang sebenarnya membuat mendukung pekerjaan, sehingga perawat kurang percaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan melakukan proses perawatan pasien dan kesehatan di puskesmas. Sarana menghambat penerapan pelayanan kesehatan adalah semua alat kesehatan keperawatan. Dengan demikian, penting yang digunakan oleh petugas kesehatan bagi manajer untuk memperluas dalam melakukan pelayanan kesehatan pengetahuan perawat dan membuat atau dikenal dengan istilah alat medis. mereka lebih mengenali makna proses Adapun yang dimaksud dengan prasana keperawatan yang sebenarnya (Diniz, ialah seegala macam peralatan, Cavalcente, Otoni, & Mata, 2015). kelengkapan, dan benda-benda yang Banyaknya pengetahuan yang harus digunakan petugas puskesmas untuk digunakan perawat dalam melaksanakan memudahkan pelaksanaan program asuhan keperawatan dan pesatnya puskesmas. Dengan tersedianya fasilitas pertumbuhan pengetahuan, tersebut dapat membantu petugas menghambat perawat menjadi praktisi kesehatan dalam melakukan yang efektif apabila mereka pekerjaannta dan dapat juga menjalankan pelaksanaan asuhan meningkatkan kinerja pelayanan keperawatan hanya dengan kesehatan yang dilakukan. menggunakan informasi yang diperoleh Pengetahuan perawat di sekolah atau yang dijelaskan di buku. Kerja sama (Team Work) Kerja sama dalam tim saat pengakuan mempengaruhi kinerja melakukan pekerjaan sangat seorang perawat dalam melaksanakan mempengaruhi suatu pekerjaan. asuhan keperawatan individu, Keperawatan tim merupakan pemberian diantaranya: pengakuan/ penghargaan, asuhan keperawatan yang diberikan beban kerja, sarana dan prasana, untuk klien oleh tim yang dipimpin oleh pengetahuan, kerja tim (team work), dan seorang perawat profesional. Tim ini jumlah tenaga kerja bertanggung jawab dalam memberikan Referensi asuhan keperawatan yang terkoordinasi Achmadi, L. D., Pondaag, L., & kepada sekelompok klien (Kozier, ERB, Babakal, A. (2015). Berman, & Snyder, 2010). Kerja tim Gambaran Tingkat antarprofesi dan kolaborasi dapat Pengetahuan Perawat Dalam memperbaiki hasil dari perawatan yang Penerapan Standar Asuahan diberikan kepada pasien. Selain itu Keperawatan Diruang Rawat petugas kesehatan yang berperan dalam Inap Interna Rsud Datoe anggota tim merasa lebih efektif dan Bhinangkang. E-Journal memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Keperawatan (E-Kp) , 3 (3). Kesimpulan Alimul, A. (2010). Pengantar Berdasarkan study yan telah Pendidikan Keperawatan . saya lakukan dapat diketahui bahwa Jakarta: Sagung Seto. hambatan dalam pelasanaan Barbara, K. (2010). Buku Ajar perencanaan asuhan keperawatan sangat Fundamental Keperawata : dipengaruhi oleh perawat itu sendiri. Konsep Proses Dan Praktik Adapun dalam pelaksanaannya perawat (7 Ed.). Jakarta: Egc. memiliki beberapa faktor yang menyebabkan perencanaan asuhan Budiono. (2016). Konsep Dasar keperawatan itu tidak dapat Keperawatan. Jakarta: dilaksanankan dengan optimal. Kementerian Kesehatan Terdapat faktor-faktor yang dapat Republik Indonesia. mempengaruhi kinerja seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan individu, diantaranya: Deswani. (2009). Proses Keperawatan Roshdahl, C. B., & Kowalski, M. T. Dan Berpikir Kritis . Jakarta: (2014). Buku Ajar Salemba Medika. Keperawatan Dasar (Edisi 10 Ed.). (E. A. Mardela, D. Doeges, & Dkk. (2014). Penerapan Yulianti, Penyunt., & W. Proses Keperawatan Dan Praptiani, Penerj.) Jakarta: Diagnosis Keperawatan. EGC. Jakarta: Egc. Sumijatun.(2009).Konsep Dasar Dan Hidayat, A. A. (2007). Konsep Dasar Aplikasi Pengambilan Keperawatan (Edisi 2 Ed.). Keputusan Klinis. Jakarta: Surabaya: Salemba Medika. Trans Info Media Kasim, M., & Abdurrouf, M. (2016). Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi Peningkatan Kualitas Proses Keperawatan. Jember Pelayanan Dan University Press. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Dengan Metode Simamora, R. H. (2010). Komunikasi Tim. Nurseline Journal , 1 Dalam Keperawatan. Jember (1), 62-72. University Press.
Muttaqin,A.(2010). Pengkajian Simamora, R. H. (2008). Peran
KeperawatanAplikasi pada Manajer Dalam Pembinaan Praktik Klinik. Jakarta: Etika Perawat Pelaksana Salemba medika Dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan Nursalam. (2008). Proses dan Keperawatan. IKESMA , 2 Dokumentasi Keperawatan. (4). Jakarta: Salemba Medika. Tarwoto,& Wartonah.(2010). Potter,A.&Perry,a.(2017) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Fundamental dan Proses Keperawatan. (7Ed.) .Jakarta:Salemba Jakarta: Salemba Medika Medika
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional