Anda di halaman 1dari 6

ABSTRAK

Latar Belakang: Munculnya masalah yang cukup menonjol yaitu ketidakjelasan tujuan dan hasil dari
perencanaan keperawatan menggambarkan tidak semua perawat pelaksana di pelayanan kerehatan
mengetahui pentingnya menuliskan tujuan dan kriteria hasil perencaan keperawatan itu penting dilakukan
untuk memberikan kemudahan tersendiri bagi perawat dalam menjalankan tugasnya memberikan asuhan
keperawatan sehingga diperlukan penggetahuan perawat dalam menuliskan tujuan dan kriteria hasil
perencanaan keperawatan yang ada.
Tujuan : untuk menjelaskan serta memberitahukan kepada mahasiswa keperawatan bagaimana
menuliskan tujuan serta kriteria hasil dari perencanaan proses keperawatan, agar mahasiswa dapat
memahami mengaplikasikannya langsung dalam proses belajar.
Metode : Pada kajian ini digunakan metode kualitatif, yang dimana metode ini lebih cenderung bersifat
memberikan penjelasan dengan menggunakan analisis.
Hasil : Dalam menuliskan tujuan dan hasil kriteria keperawatan dapat menggunakan pedoman SMART
yaitu Specific, Measureable , Achievable, Realistic, Time. Selain itu pedomen penulisan tujuan dan
kriteria hasil dapat berfokus pada pasien, singkat dan jelas, dapat diobservasi dan dapat diukur, ada batas
waktu, ditentukan oleh perawat dan pasien.
Kesimpulan :Perawat sebagai tenaga kerja yang dapat menjalankan asuhan keperawatan dalam
menjalankan tahap-tahap proses keperawatan. Pada tahap perencanaan keperawatan perawat perlu
menuliskan tujuan dan kriteria hasil dari perencanan keperawatan tersebut menggunakan pedomana
SMART yaitu Specific, Measureable , Achievable, Realistic, Time.
Kata Kunci : Perencanaan Keperawatan, Proses Keperawatan, Hasil Perencanaan.
PENDAHULUAN Perencanaan keperawatan adalah bagian dari
fase pengorganisasian dalam proses
Proses keperawatan adalah serangkaian keperawatan sebagai pedoman untuk
tindakan yang sistematis berkesinambungan mengarahkan tindakan keperawatan dalam
meliputi tindakan untuk mengidentifikasi usaha membantu, meringankan,
masalah kesehatan individu atau kelompok memecahkan masalah atau untuk memenuhi
baik yang aktual maupun potensial kebutuhan pasien (Setiadi, 2012).
kemudian merencanakan tindakan untuk
Menurut penelitian Susanto (2010), Hasil
menyelesaikan, mengurangi, atau mencegah
observasi penerapan standar proses
terjadinya masalah baru dan melaksanakan
keperawatan tahap perencanaan adalah
tindakan atau menugaskan orang lain untuk
sebesar 16,67%, yang berarti termasuk
melaksanakan tindakan keperawatan serta
kategori tidak baik. Pada tahap perencanaan
mengevaluasi keberhasilan dari tindakan
ini ada beberapa kekurangan yang cukup
yang dikerjakan (Rohmah, N dan Walid, S.
menonjol yaitu perencanaan tidak disusun
2009).
sebelumnya, tetapi lebih mengarah kepada
Menurut Ali (2009), Proses keperawatan hal-hal yang sifatnya mendadak ketika
mempunyai 5 komponen yaitu : pengkajian, respon pasien muncul. Hal ini berarti suatu
diagnosa, perencanaan, implenentasi, dan masalah potensial dibiarkan menjadi aktual
evalusi. Perencanaan keperawatan adalah baru kemudian ditangani. Perencanaan
suatu proses di dalam pemecahan masalah tersebut tidak ditulis sebelumnya dan
yang merupakan keputusan awal tentang sebagian besar tidak didasarkan pada urutan
sesuatu apa yang akan dilakukan, bagaimana prioritas. Selain itu tidak dibuatnya tujuan
dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang rumusan perencanaan yang menjadi kurang
melakukan dari semua tindakan keperawatan baik. Masalah lain yang cukup menonjol
(Dermawan, 2012). yaitu rencana tindakan tidak
menggambarkan kerja sama dengan tim
Perencanaan keperawatan adalah rencana
kesehatan lain, lebih pada penyelesaian
tindakan keperawatan tertulis yang
masalah secara mandiri. Keadaan ini
menggambarkan masalah kesehatan pasien,
disebabkan oleh di puskesmas memang tidak
hasil yang akan diharapkan, tindakan-
ada sumber daya dari profesi lain misalnya
tindakan keperawatan dan kemajuan pasien
secara spesifik (Manurung, 2011).
gizi, fisiotherapi dan laboratorium yang yang lebih ditonjolkan sehingga metode ini
secara khusus mempelajari masalah ini. bersifat subjektif dimana proses penelitian

Munculnya masalah yang cukup menonjol ini lebih memperlihatkan dan cenderung

yaitu ketidakjelasan tujuan dan hasil dari lebih focus pada landasan teori.

perencanaan keperawatan menggambarkan HASIL


tidak semua perawat pelaksana di pelayanan
Hasil dari kajian ini yaitu dalam
kerehatan mengetahui pentingnya
menjalankan proses keperawatan pada tahap
menuliskan tujuan dan kriteria hasil
perencanaan, penting bagi perawat dalam
perencaan keperawatan itu penting
menuliskan tujuan dan kriteria hasil dari
dilakukan untuk memberikan kemudahan
perencanaan itu. Dalam merumuskan tujuan,
tersendiri bagi perawat dalam menjalankan
ada beberapa petunjuk umum yang harus
tugasnya memberikan asuhan keperawatan
diperhatikan, Tujuan dinyatakan dengan
sehingga diperlukan penggetahuan perawat
istilah hasil yang ingin dicapai, bukan
dalam menuliskan tujuan dan kriteria hasil
tindakan keperawatannya, berdasarkan dari
perencanaan keperawatan yang ada.
diagnosa keperawatn, harus realistis, dan
TUJUAN dapat menggambarkan perilaku pasien yang

Tujuan dari penulisan kajian ini yaitu untuk dapat di ukur dan dirasakan oleh perawat.

menjelaskan serta memberitahukan kepada Dalam menuliskan tujuan dan hasil kriteria
mahasiswa keperawatan bagaimana keperawatan dapat menggunakan pedoman
menuliskan tujuan serta kriteria hasil dari SMART yaitu Specific, Measureable ,
perencanaan proses keperawatan, agar Achievable, Realistic, Time. Selain itu
mahasiswa dapat memahami pedomen penulisan tujuan dan kriteria hasil
mengaplikasikannya langsung dalam proses dapat berfokus pada pasien, singkat dan
belajar. jelas, dapat diobservasi dan dapat diukur,

METODE ada batas waktu, ditentukan oleh perawat


dan pasien.
Pada kajian ini digunakan metode kualitatif,
yang dimana metode ini lebih cenderung PEMBAHASAN

bersifat memberikan penjelasan dengan Perencanaan keperawatan adalah bagian dari


menggunakan analisis. Proses dan maknanya fase pengorganisasian dalam proses
keperawatan sebagai pedoman untuk 4. Setiap tujuan berdasarkan dari satu
mengarahkan tindakan keperawatan dalam diagnosis keperawatan.
usaha membantu, meringankan,
Menurut Dermawan (2012), Pedoman
memecahkan masalah atau untuk memenuhi
penulisan tujuan dan kriteria hasil
kebutuhan pasien (Setiadi, 2012).
berdasarkan SMART yaitu :
Penting untuk perawat Menuliskan tujuan
Specific
dan kriteria hasil dari perencanaan
keperawatan. Tujuan perawatan adalah hasil Tujuan harus spesifik tidak boleh memiliki
yang diinginkan dari asuhan keperawatan arti ganda, tujuan dan hasil difokuskan
yang diharapkan dapat dicapai bersama kepada klien yang mencerminkan perilaku
pasien serta direncanakan untuk mengurangi serta respon klien yang dapat diperkirakan
masalah yang telah diidentifikasi dalam sebagai hasil dari intervensi keperawatan
diagnosis keperawatan (Manurung, 2011).
Measureable
Perawat perlu menuliskan tujuan dari
perencanaan asuhan keperawatan yang akan Tujuan dapat di ukur khususnya pada
diberikan kepada klien untuk memudahkan prilaku klien yang dapat dirasakan, dilihat
perawat dalam menjalankan tindakan yang dan diraba.
dapat menghasilkan hasil yang menjadi
Achievable
prioritas. Saat merumuskan tujuan, ada
Tujuan yang harus dicapai dituliskan dalam
beberapa petunjuk umum yang perlu
istilah yang dapat di ukur sehingga
diperhatikan menurut Manurung (2011),
memungkinkan perawat dapat mengukur
yaitu :
serta menilai secara objektif perubahan
1. Tujuan dinyatakan dengan istilah hasil
status klien.
yang ingin dicapai, bukan tindakan
Realistic
keperawatannya.
2. Tujuan keperawatan harus Tujuan yang harus dapat
menggambarkan perilaku pasien yang dipertanggungjawabkan secra ilmiah
dapat diamati dan diukur. diharapkan singkat dan jelas dengan ceeoat
3. Tujuan harus realistis, mencerminkan dapat memberikan perawat serta klien bisa
kemampuan dan keterlibatan pasien. merasakan pencapaian
Time Dalam menuliskan tujuan dan hasil kriteria
keperawatan, perawat dapat menggunakan
Batasan waktu yang dapat membantu pedoman SMART yaitu Specific,
perawat dank lien dalam menetukan Measureable , Achievable, Realistic, Time.
kemajuan dengan cepat dan jelas. Selain itu pedomen penulisan tujuan dan

Kriteria hasil perencanaan keperawatan kriteria hasil dapat berfokus pada pasien,

mempunyai ciri-ciri menurut Dermawan singkat dan jelas, dapat diobservasi dan

(2012) yaitu setiap kriteria hasil dapat diukur, ada batas waktu, ditentukan

berhubungan dengan tujuan yang telah oleh perawat dan pasien.

ditetapkan, hasil yang ditetapkan dalam DAFTAR PUSTAKA


kriteria hasil, memungkinkan untuk dicapai,
Abd. Wahid dan Imam Suprapto. (2012).
setiap kriteria hasil adalah pernyataan satu
Dokumentasi Proses Keperawatan.
hal yang spesifik, kriteria harus sekonkrit
Yogyakarta :Nuha Medika
mungkin untuk memudahkan pengukuran,
kriteria cukup besar atau dapat diukur, Ali, Z. (2009). Dasar-Dasar Dokumentasi
kriteria menggunakan kata-kata positif Keperawatan. Jakarta : EGC.
bukan menggunakan kata negatif.
Cristensen, Paula J. (2009). Proses
Pedoman penulisan kriteria hasil menurut Keperawatan Aplikasi Model Konseptual
Setiadi (2012) adalah berfokus pada pasien, Edisi 4. Jakarta : EGC
singkat dan jelas, dapat diobservasi dan
Dermawan, D. (2012). Proses
dapat diukur, ada batas waktu, ditentukan
Keperawatan: Penerapan Konsep &
oleh perawat dan pasien.
Kerangka Kerja. Yogyakarta : Gosyen.
KESIMPULAN
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan
Perawat sebagai tenaga kerja yang dapat Berpikir Kritis. Jakarta : Salemba
menjalankan asuhan keperawatan dapat Medika.
menjalankan tahap-tahap proses
Manurung, S. (2011). Keperawatan
keperawatan. Pada tahap perencanaan
Professional. Jakarta : Trans Info Media
keperawatan perawat perlu menuliskan
tujuan dan kriteria hasil dari perencanan
keperawatan tersebut.
Potter & Perry. (2009). Fundamental
Keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba
Medika.

Riyadi, S. (2010). Keperawatan


Professional. Yogyakarta : Gosyen

Rohmah & Walid. (2009). Proses


Keperawatan: Teori Dan Aplikasi.
Yogyakarta : Ar-Ruzz

Rosdahl, Caroline Bunker. (2014). Buku


Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC.

Setiadi. (2012). Konsep & Penulisan


Dokumentasi Asuhan Keperawatan;
Teori dan Praktik. Yogyakarta : Graha
Ilmu.

Simamora, R. H. (2010). Komunikasi Dalam


Keperawatan. Jember University Press.

Simamora, R.H. (2008). Peran Manajer


Dalam Pembinaan Etika Perawat
Pelaksana Dalam Peningkatan Kualitas
Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal
IKESMA, 4(2).

Simamora, R.H. (2009). Dokumentasi


Proses Keperawatan. Jember University.

Susanto, Rachmat. (2010). Penerapan


Standar Proses Keperawatan Di
Puskesmas Rawat Inap Cilacap. Jurnal
Keperawatan Soedirman (The Soedirman
Journal of Nursing). 5(2),80- 84

Anda mungkin juga menyukai