Latar Belakang
Asuhan Keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan, dalam upaya pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia (KDM), dengan
menggunakan metodologi proses keperawatan dan berpedoman pada standar
keperawatan,dilandasi kode etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta
tanggung jawab keperawatan.
Specific Tujuan pelayanan yang dilakukan harus jelas dan spesifik. Jelas yang akan
membantu menguraikan apa yang akan dilakukan, dan spesifik yang akan membuat segala
upaya terfokus pada target yang akan dicapai.
Measurable: Apa yang ingin dicapai haruslah bisa diukur. Semisal seberapa efektif, seberapa
efisien atau seberapa lama dan seberapa sering.
Achievable: Tujuan yang ditetapkan haruslah bisa dicapai. Dengan begitu akan ada komitmen
yang kuat untuk mencapainya dengan sungguh-sungguh.
Realistic: Realistis atau masuk akal adalah hal lain yang harus dipenuhi dalam pemberian
pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai dengan sumber daya dan ketersediaan
instrumen pelayanan.
Timely: Pelayanan yang diberikan harus mempunyai waktu yang dapat diukur dan
ditentukan, dapat dicapai dan dievaluasi dalam kurun waktu tertentu.
Metode
Metode dalam pembuatan kajian tersebut yaitu literasi, saya membaca dari berbagai
refrensi berupa buku dan jurnal. Melalui metode literature ini saya memahami dan
mengidentifikasi perencanaan keperawatan, bagaimana membuat prioritas masalah, membuat
tujuan dan kriteria hasil, memutuskan perencanaan keperawatan yang akan di
implementasikan.
Hasil
Hasil dari kajian ini yaitu dalam menjalankan proses keperawatan pada tahap
perencanaan, penting bagi perawat dalam menuliskan tujuan dan kriteria hasil dari
perencanaan itu. Dalam merumuskan tujuan, ada beberapa petunjuk umum yang harus
diperhatikan. Tujuan dinyatakan dengan istilah hasil yang ingin dicapai, bukan tindakan
keperawatannya, berdasarkan dari diagnosa keperawatan, harus realistis, dan dapat
menggambarkan perilaku yang dapat diukur dan dirasakan oleh perawat.
Pembahasan
Tujuan klien dan tujuan keperawatan adalah standar atau ukuran yang digunakan untuk
mengeavluasi kemajuan klien atau keterampilan perawat. Tujuan klien seperti halnya semua
komponen proses perencanaan asuhan bersifat dinamis, oleh karen itu tujuan pasien dapat
berubah dengan cepat. Pernyataan tujuan pasien yang spesifik dan idivisual merupakan hal
yang penting digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan rencana tindakan.
a. Tujuan klien
Tujuan klien merupakan pernyataan yang menjelaskan suatu perilaku klien, keluarga,
atau kelompok yang dapat diukur setelah intervensi keperawatan diberikan. Tujuan
berpusat pada klien merupakan perilaku atau respon spesifik atau terukur yang
menggambarkan tingkat kemungkinan tertinggi dari kesejahteraan dan kemandirian
pasien.
b. Tujuan keperawatan
Tujuan keperawatan digunakan sebagai petunjuk untuk memilih intervensi
keperawatan dan kriteria dalam evaluasi intervensi keperawatan. Maksud penulisan
tujuan dan hasil yaitu : memberikan asuhan untuk intervensi keperawatan yang
individual, hasil dan tujuan digunakan untuk menentukan keefektivan intervensi..
Tujuan memiliki batas wakt. Batasan ini bergantung pada sifat masalah , etiologi, kondisi
keseluruhan klien dan lingkungan.
Tujuan jangka panjang merupakan perilaku atau respon klien yang diharapkan dalam waktu
yang lebih lama, biasanya beberapa minggu atau bulan. Tujuan jangka panjang ini mengarah
pada klien yang mengalami perubahan respon fisiologis dan psikologis, mencapai
keterampilan psikomotorik, meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan,
pernyataan tersebut menggambarkan hasil klien yang digunakan sebagai dasar untuk
mengevaluasi kemajuan klien.
Sifat tujuan jangka panjang bergantung pada diagnosa keperawatan yang mencerminkan
penulisan, pemeliharaan, atau peningkatan kesehatan.
Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien dalam
mencapai kriteria hasil. Rencana mendefinisikan suatu aktifitas yang diperlukan untuk
membatasi faktor-faktor pendukung terhadap suatu permasalahan.
Bulecheck & McCloskey (1989) menyatakan bahwa intervensi keperawatan adalah suatu
tindakan langsung kepada klien yang dilaksanakan oleh perawat. Tindakan tersebut meliputi
tindakan independen keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan, tindakan medis
berdasarkan diagnosa medis dan membantu pemenuhan kebutuhan dasar fungsi kesehatan
kepada klien yang tidak dapat melakukannya.
a.Tindakan yang dilakukan konsisten dengan rencana dan dilakukan setelah memvalidasi
rencana.
Validasi menentukan apakah rencana masih relevan, masalah mendesak, berdasar pada
rasional yang baik dan diindividualisasikan. Perawat memastikan bahwa tindakan yang
sedang diimplementasikan, baik oleh pasien, perawat atau yang lain, berorientasi pada tujuan
dan hasil. Tindakan selama implementasi diarahkan untuk mencapai tujuan.
b.Keterampilan interpersonal, intelektual dan teknis dilakukan dengan kompeten dan efisien
di lingkungan yang sesuai.
Perawat harus kompeten dan mampu melaksanakan keterampilan ini secara efisien guna
menjalankan rencana. Kesadaran diri dan kekuatan serta keterbatasan perawat menunjang
pemberian asuhan yang kompeten dan efisien sekaligus memerankan peran keperawatan
profesional.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tahap perencanaan dalam keperawatan ini
sangat penting, hal ini dilakukan agar proses keperawatan dapat dicapai sesuai apa yang
diharapkan. Rencana keperawatan yang akan disusun harus mempunyai beberapa komponen,
yaitu prioritas masalah, kriteria hasil, rencana intervensi, dan pendokumentasi. Komponen –
komponen tersebut sangat membantu pada proses evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan
yang telah diimplementasikan.
Daftar Pustaka
Butar –Butar, J., & Simamora, R. H. (2016). Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan
Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Jurnal Ners Indonesia, 6(11), 50-63.