Anda di halaman 1dari 7

PENTINGNYA PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

Aisyah Pratiwi : pratiwiaisyah35@gmail.com

Latar Belakang

Asuhan Keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan, dalam upaya pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia (KDM), dengan
menggunakan metodologi proses keperawatan dan berpedoman pada standar
keperawatan,dilandasi kode etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta
tanggung jawab keperawatan.

Pelayanan kesehatan menggunakan Asuhan Keperawatan untuk menjamin


pelaksanaan pelayanan keperawatan yang diberikan memenuhi 5 kriteria kualitas pelayanan
yang terangkum dalam SMART, yaitu:

Specific Tujuan pelayanan yang dilakukan harus jelas dan spesifik. Jelas yang akan
membantu menguraikan apa yang akan dilakukan, dan spesifik yang akan membuat segala
upaya terfokus pada target yang akan dicapai.

Measurable: Apa yang ingin dicapai haruslah bisa diukur. Semisal seberapa efektif, seberapa
efisien atau seberapa lama dan seberapa sering.

Achievable: Tujuan yang ditetapkan haruslah bisa dicapai. Dengan begitu akan ada komitmen
yang kuat untuk mencapainya dengan sungguh-sungguh.

Realistic: Realistis atau masuk akal adalah hal lain yang harus dipenuhi dalam pemberian
pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai dengan sumber daya dan ketersediaan
instrumen pelayanan.

Timely: Pelayanan yang diberikan harus mempunyai waktu yang dapat diukur dan
ditentukan, dapat dicapai dan dievaluasi dalam kurun waktu tertentu.

Proses keperawatan adalah aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik


keperawatan yang dilakukan dengan cara yang sistematik. Selama melaksanakan proses
keperawatan, perawat menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji
status kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa, mengidentifikasi
hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi tindakan
keperawatan yang tepat guna mencapai hasil akhir tersebut.

Perencanaan keperawatan adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah yang


merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan, bagaimana dilakukan,
kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan keperawatan.

Metode

Metode dalam pembuatan kajian tersebut yaitu literasi, saya membaca dari berbagai
refrensi berupa buku dan jurnal. Melalui metode literature ini saya memahami dan
mengidentifikasi perencanaan keperawatan, bagaimana membuat prioritas masalah, membuat
tujuan dan kriteria hasil, memutuskan perencanaan keperawatan yang akan di
implementasikan.

Hasil

Hasil dari kajian ini yaitu dalam menjalankan proses keperawatan pada tahap
perencanaan, penting bagi perawat dalam menuliskan tujuan dan kriteria hasil dari
perencanaan itu. Dalam merumuskan tujuan, ada beberapa petunjuk umum yang harus
diperhatikan. Tujuan dinyatakan dengan istilah hasil yang ingin dicapai, bukan tindakan
keperawatannya, berdasarkan dari diagnosa keperawatan, harus realistis, dan dapat
menggambarkan perilaku yang dapat diukur dan dirasakan oleh perawat.

Pembahasan

Perencanaan asuhan keperawatan merupakan alat untuk mendokumentasikan dan


mengomunikasikan diagnosis keperawatan klien, kriteria hasil, strategi, intervensi
keperawatan, dan evaluasi. Rencana asuhan berfungsi sebagai sarana utama untuk
meningkatkan pendekatan asuhan keperawatan yang individual dan konsisten. Melalui
dokumentasi masalah utama klien dan melalui rencana untuk mengurangi atau memodifikasi
masalah, perawat memfasilitasi koordinasi seluruh anggota tim tim perawat kesehatan. Jika
rencana tertulis berdasarkan panduan yang dianjurkan maka tujuan jangka panjang dan
jangka pendek memberikan arahan perawatan yang diinginkan dan menjadi landasan akhir
evaluasi. Selain itu, strategi dan intervensi keperawatan memandu dan mengoordinasi klien,
perawat, dan individu lain dalam tindakan mereka untuk meningkatkan pencapaian hasil.
Rencana asuhan yang lengkap perlu digunakan untuk memnuhi tujuan ini. Rencana yang
disusun dengan baik trial and error yang menghabiskan banyak waktu, menghindari duplikasi
upaya, dan menurunkan kegagalan perawatan yang mahal dan membutuhkan banyak waktu.

Perawat profesional bertanggung jawab dan dapat diandalkan untuk menyusun


rencna asuhan keperawatan. Idealnya, perawat primer, manajer kasus, atau perawat yang
bertanggung jawab terhadap perawatan yang bersinambungan melengkapi rencana asuhan
klien. Banyak implikasi yang dibuat dalam menusun suatu rencana. Pengkajian yang akurat
dan multiforal adalah landasan rencana yang penting. Diagnosis keperawatanberkembang
dari analisis dan sintesis data, yang membutuhkan dasar pengetahuan yang komperehensif
dankemampuan berpikir kritis. Diagnosis diurutkan berdasarkan prioritas intervensi, tujuan
jangka panjang, yang ditetapkan, tujuan jangka pendek yang disusun, strategi yang
diidentifikasi, dan intervensi keperawatan yang diuraikan dengan menggunakan rsional
ilmiah. Anggotatim lainnya dapat memberikan input dan umpan balik mengenai pendekatan
kepada klien, tetapi perawat profesional bertanggung jawab terhadap penyusunan asuhan
keperawatan tersebut.

Asuhan keperawatan dimulai pada permulaan layanan keprawatan. Setelah


pengkajian awal stuasi klien sudah lengkap, perawat mengonsolidasikan informasi tersebut
untuk digunakan saat ini atau dimasa mendatang.

Langkah – langkah merumuskan perencanaan keperawatan yaitu :

1.Menentukan prioritas masalah

Penetapan prioritas adalah penyusunan urutan diagnosis keperawatan/masalah klien


dengan menggunakan tingkat kepentingan untuk memperoleh tahapan intervensi
keperawatan yang dibutuhkan. Bersama klien, anda akan memilih prioritas berdasarkan
kedaruratan masalah, keselamatan dan keinginan klien, sifat dan terapi dan hubungan antar
diagnosis. Berdasarkan kepentingannya, prioritas dapat dikategorikan menjadi :

1. Prioritas tinggi : prioritas yang mencerminkan situasi yang mengancam kehidupan


(nyawa seseorang) sehingga perlu dilakukan tindakan terlebih dahulu.
2. Prioritas sedang : prioritas ini menggambarkan situasi yang tidak gawat dan tidak
mengancam kehidupan klien
3. Prioritas rendah : prioritas yang menggambarkan situasi yang tidak berhubungan
langsung dengan prognosis dari suatu penyakit yang secara spesifik.
Menjelaskan kriteria evaluasi (hasil)/(outcome)

Tujuan klien dan tujuan keperawatan adalah standar atau ukuran yang digunakan untuk
mengeavluasi kemajuan klien atau keterampilan perawat. Tujuan klien seperti halnya semua
komponen proses perencanaan asuhan bersifat dinamis, oleh karen itu tujuan pasien dapat
berubah dengan cepat. Pernyataan tujuan pasien yang spesifik dan idivisual merupakan hal
yang penting digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan rencana tindakan.

a. Tujuan klien
Tujuan klien merupakan pernyataan yang menjelaskan suatu perilaku klien, keluarga,
atau kelompok yang dapat diukur setelah intervensi keperawatan diberikan. Tujuan
berpusat pada klien merupakan perilaku atau respon spesifik atau terukur yang
menggambarkan tingkat kemungkinan tertinggi dari kesejahteraan dan kemandirian
pasien.
b. Tujuan keperawatan
Tujuan keperawatan digunakan sebagai petunjuk untuk memilih intervensi
keperawatan dan kriteria dalam evaluasi intervensi keperawatan. Maksud penulisan
tujuan dan hasil yaitu : memberikan asuhan untuk intervensi keperawatan yang
individual, hasil dan tujuan digunakan untuk menentukan keefektivan intervensi..

Tujuan memiliki batas wakt. Batasan ini bergantung pada sifat masalah , etiologi, kondisi
keseluruhan klien dan lingkungan.

1. Tujuan jangka panjang

Tujuan jangka panjang merupakan perilaku atau respon klien yang diharapkan dalam waktu
yang lebih lama, biasanya beberapa minggu atau bulan. Tujuan jangka panjang ini mengarah
pada klien yang mengalami perubahan respon fisiologis dan psikologis, mencapai
keterampilan psikomotorik, meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan,
pernyataan tersebut menggambarkan hasil klien yang digunakan sebagai dasar untuk
mengevaluasi kemajuan klien.

Sifat tujuan jangka panjang bergantung pada diagnosa keperawatan yang mencerminkan
penulisan, pemeliharaan, atau peningkatan kesehatan.

2. Tujuan jangka pendek


Tujuan jangka pendek merupakan perilaku atau respon klien yang diharapkan dalam
jangka waktu pendek, biasanya dalam 1 minggu. Sasaran diharapkan tercapai dalam
periode waktu yang singkat sehingga pelayanan kesehatan saat ini dalam merawat lebih
singkat, diarahkan untuk rencana perawatan yang mendesak.

Menentukan rencana tindakan

Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien dalam
mencapai kriteria hasil. Rencana mendefinisikan suatu aktifitas yang diperlukan untuk
membatasi faktor-faktor pendukung terhadap suatu permasalahan.

Bulecheck & McCloskey (1989) menyatakan bahwa intervensi keperawatan adalah suatu
tindakan langsung kepada klien yang dilaksanakan oleh perawat. Tindakan tersebut meliputi
tindakan independen keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan, tindakan medis
berdasarkan diagnosa medis dan membantu pemenuhan kebutuhan dasar fungsi kesehatan
kepada klien yang tidak dapat melakukannya.

1) Diagnosa keperawatan aktual, intervensi ditujukan untuk :

- Mengurangi atau membatasi faktor penyebab dan masalah.

- Meningkatkan status kesehatan klien.

- Memonitor status kesehatan.

2) Diagnosa keperawatan risiko tinggi, intervensi ditujukan untuk :

- Mengurangi dan membatasi faktor resiko

- Mencegah maslah yang akan timbul

- Memonitor terjadinya masalah.

3) Diagnosa keperawatan kemungkinan, intervensi ditujukan pada :

- Pengkajian aktifitas untuk menyusun diagnosa keperawatan dam masalah kolaburasi.

- Memonitor aktifitas untuk mengevaluasi status fisiologi tertentu.

- Rencana tindakan keperawatan.

- Tindakan medis, berhubungan dengan respon dari tindakan medis.


Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat dan pasien
(Riyadi, 2010).

Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan


yang telah disusun pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012).

Pedoman implementasi keperawatan

Pedoman implementasi keperawatan menurut

Dermawan (2012) sebagai berikut:

a.Tindakan yang dilakukan konsisten dengan rencana dan dilakukan setelah memvalidasi
rencana.

Validasi menentukan apakah rencana masih relevan, masalah mendesak, berdasar pada
rasional yang baik dan diindividualisasikan. Perawat memastikan bahwa tindakan yang
sedang diimplementasikan, baik oleh pasien, perawat atau yang lain, berorientasi pada tujuan
dan hasil. Tindakan selama implementasi diarahkan untuk mencapai tujuan.

b.Keterampilan interpersonal, intelektual dan teknis dilakukan dengan kompeten dan efisien
di lingkungan yang sesuai.

Perawat harus kompeten dan mampu melaksanakan keterampilan ini secara efisien guna
menjalankan rencana. Kesadaran diri dan kekuatan serta keterbatasan perawat menunjang
pemberian asuhan yang kompeten dan efisien sekaligus memerankan peran keperawatan
profesional.

c. Keamanan fisik dan psikologis pasien dilindungi.

Selama melaksanakan implementasi, keamanan fisik dan psikologis dipastikan dengan


mempersiapkan pasien secara adekuat, melakukan asuhan keperawatan dengan terampil dan
efisien, menerapkan prinsip yang baik, mengindividualisasikan tindakan dan mendukung
pasien selama tindakan tersebut.
Penutup

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tahap perencanaan dalam keperawatan ini
sangat penting, hal ini dilakukan agar proses keperawatan dapat dicapai sesuai apa yang
diharapkan. Rencana keperawatan yang akan disusun harus mempunyai beberapa komponen,
yaitu prioritas masalah, kriteria hasil, rencana intervensi, dan pendokumentasi. Komponen –
komponen tersebut sangat membantu pada proses evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan
yang telah diimplementasikan.

Daftar Pustaka

Butar –Butar, J., & Simamora, R. H. (2016). Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan
Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Jurnal Ners Indonesia, 6(11), 50-63.

Kusbianto D, R. Ardiansyah dan D. A. Hamadi. 2017. Implementasi Sistem Pakar Forward


Chaining Untuk Identifikasi Dan Tindakan Perawatan. Jurnal Informatika Polinema. 4 edisi 1
Nov 2017

Siamamora, R. H. (2005). Hubungan Persepsi Perawat Pelaksana Terhadap Penerapan Fungsi


Pengorganisasian Yang Dilakukan Oleh Kepala Ruangan Dengan Kinerjanya Diruang Rawat
Inap RSUD Kota Jakarta Utara (Doctoral dissertation, Tesis FIK UI,

Anda mungkin juga menyukai