Anda di halaman 1dari 7

Pengkajian data kuantitatif dan kualitatif

1. Data Kuantitatif
a. Pengertian Data Kuantitatif
Apa itu data kuantitatif? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kemdikbud,
penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data
yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan
atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Sedangkan arti dari kuantitatif sendiri yaitu berdasarkan jumlah atau banyaknya.
Maka bisa disimpulkan bahwa data kuantitatif adalah informasi yang didapatkan dari
hasil penelitian bersifat terstruktur atau berpola dari suatu riset sehingga dapat
dibaca lebih mudah oleh peneliti. 
Selain itu, data kuantitatif adalah jenis penelitian yang menyajikan informasi dalam
bentuk angka atau data kualitatif diubah menjadi skoring (baik sekali = 4, baik = 3,
kurang baik =2 dan tidak baik = 1).

b. Jenis Data Kuantitatif


Dalam praktiknya, data kuantitatif dibagi menjadi dua jenis. Adapun jenis data
kuantitatif adalah sebagai berikut:
1. Data diskrit atau nominal
Data diskrit merupakan data yang hanya bisa digolongkan secara terpisah atau
dibentuk dalam kategori-kategori. Secara umum, untuk mendapatkan hasil dari data
ini harus dilakukan dengan penghitungan, misalnya dalam suatu kelas setelah
dihitung terdapat 50 mahasiswa, terdiri atas 30 pria dan 20 wanita. Dalam suatu
kelompok terdapat 100 orang suku Batak dan 50 suku Jawa dan lain-lain. 
2. Data kontinum
Selanjutnya, jenis data kuantitatif adalah kontinum. Data ini merupakan kumpulan
informasi yang bervariasi dan didasarkan oleh tingkatan serta didapatkan dari hasil
pengukuran. Secara umum, kontinum dibagi lagi menjadi data ordinal, interval, dan
ratio.

c. Teknik Analisis Data Kuantitatif


Teknik analisis data kuantitatif menurut Sugiyono (2018, hlm. 147) merupakan
kegiatan setelah data dari seluruh responden (populasi/sampel) terkumpul. Kegiatan
dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan.
Dalam penelitian kuantitatif yang mengandalkan data berupa nilai dan angka,
analisis data dilakukan menggunakan statistik. Bagi penelitian kuantitatif
(numerical) tentu saja analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif
dengan ukuran-ukuran statistik (Sanjaya, 2015, hlm. 296). Secara umum terdapat
dua macam statistik yang dapat digunakan sebagai metode analisis data kuantitatif,
yakni statistik deskriptif, dan statistik inferensial yang terdiri dari statistik
parametrik dan statistik nonparametrik (parametris/parametris).

Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Sugiyono, 2018, hlm. 207).
Penelitian yang dilakukan pada populasi (seluruh kelompok bukan hanya sampel)
jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian
dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif
maupun inferensial.
Statistik deskriptif dapat digunakan jika peneliti hanya ingin mendeskripsikan data
sampel dan tidak membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi. Tetapi jika
peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku bagi populasi, maka teknik yang
digunakan adalah statistik inferensial.

Statistik Inferensial
Statistik inferensial atau sering juga disebut dengan statistik induktif atau
probabilitas adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel
dan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2018, hlm. 209).
Statistik ini sering disebut statistik probabilitas karena kesimpulan yang
diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat
peluang (probable). Statistik ini memiliki peluang kesalahan dan kebenaran
(kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Contohnya, jika peluang
kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%. Peluang kepercayaan tersebut disebut
dengan taraf signifikansi.
Terdapat dua macam statistik inferensial, yakni statistik parametris dan
nonparametris.

Statistik Parametris dan Nonparametris


Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik
atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Parameter populasi meliputi:
rata-rata, simpangan baku (sigma), dan varian. Sedangkan statistiknya meliputi: rata-
rata, simpangan baku, dan varian.
Contohnya nilai suatu pelajaran 1000 mahasiswa rata-ratanya adalah 7,5.
Selanjutnya diambil sampel 50 orang dari 1000 mahasiswa tersebut. Nilai rata-rata
dari sampel 50 mahasiswa itu 7,6. Maka hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan antara parameter (data populasi) dengan statistik (data sampel). Hanya
dalam penelitian nyata di lapangan, nilai parameter itu jarang diketahui.
Sementara itu, statistik nonparametris sesederhana statistik inferensial yang tidak
menguji parameter populasi, melainkan menguji distribusi (Sugiyono, 2018, hlm.
211).

Univariat
Teknik ini bisa diterapkan saat melakukan penelitian yang mengandung satu
variabel.

Bivariat
Teknik ini bisa digunakan untuk melihat hubungan pada dua variabel yakni
dependen dan independen.

Multivariat
Biasanya mirip dengan bivariat namun dengan variabel yang dianalisis dari dua yang
mana variabel independen memiliki sub-subnya. Adapun tekniknya dengan analisis
faktor, diskriminan, konikal, MANOVA, dan MANCOVA.
Multivariat Gen-2
Ada beberapa pilihan yaitu LISREL (Linear Structural Relationship), PLS (Partial
Least Square), dan AMOS (Analysis of Moment Structure).

d. Metode Pengumpulan Data Kuantitatif


Dalam sebuah penelitian, pengumpulan data menjadi tahapan penting dan tak boleh
dilewatkan. Oleh karena itu, sangat penting bagi peneliti untuk mengetahui jenis
penelitian apa yang akan dilakukan. Adapun teknik pengumpulan data kuantitatif
adalah sebagai berikut:
1. Kuesioner
Pertama, teknik pengumpulan data kuantitatif adalah dengan menyebarkan
kuesioner. Biasanya, peneliti akan menuliskan beberapa pertanyaan yang nantinya
akan diberikan ke responden guna mendapatkan informasi. Perlu diketahui bahwa
semakin banyak jumlah responden yang terlibat, maka akan makin bagus juga untuk
mendapatkan informasinya. Sehingga nantinya juga akan berpengaruh terhadap hasil
analisis penelitian tersebut.
2. Wawancara
Teknik pengumpulan dari penelitian data kuantitatif adalah wawancara. Secara
umum, proses wawancara atau interview ini dibagi menjadi dua jenis dalam
pelaksanaannya, yaitu terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam wawancara terstruktur
biasanya peneliti akan menggunakan sebuah pedoman pada pertanyaannya.
Sementara itu, wawancara tidak terstruktur dilakukan secara bebas alias tanpa
menggunakan pedoman.
3. Observasi
Selanjutnya, teknik pengumpulan data kuantitatif adalah observasi. Metode ini
dilakukan dengan cara mengamati fenomena atau gejala pada suatu komunitas
tertentu yang menjadi objek penelitian. Observasi umumnya dibagi ke dalam dua
bagian yakni participant dan non participant.

2. Data Kualitatif
a. Pengertian data Kualitatif
Data kualitatif adalah suatu informasi tentang objek atau subjek yang tidak dapat
dihitung dengan angka, namun bisa dilihat atau dirasakan. Data ini biasanya
dikumpulkan melalui teks, gambar, audio, hingga video. Data kualitatif biasa juga
disebut “data kategorikal”. Artinya, data ini digunakan untuk mengkategorikan
sesuatu berdasarkan keterangan dan kata sifat.

b. Jenis Data Kualitatif


Nominal Data
Nominal data adalah data yang bisa digunakan untuk memberi label sesuatu tanpa
harus ada nilai kuantitatif atau urutan. Jenis data ini disebut juga dengan labeled
data atau skala nominal.
Sebagai contoh, kamu mengumpulkan data kota asal karyawan di kantor dan
terkumpul berbagai kota. Kamu bisa memberinya label tapi tidak bisa
membandingkan antara satu kota dengan kota lain (tidak bisa membandingkan mana
yang lebih baik atau lebih buruk karena ini hanya tentang perbedaan kota).
Ordinal Data
Ordinal data adalah data yang dikategorikan dalam skala atau urutan tertentu.
Beberapa jenis data yang diambil dapat diurutkan berdasarkan posisinya pada skala. 
Data yang dihasilkan dari hasil survei pelanggan merupakan salah satu contoh
ordinal data.
Meski data itu berbentuk skala, kamu tetap belum bisa melakukan analisis statistik
dengan data ini, sebab posisi datanya masih bersifat relatif. 
Ordinal data dianggap berada di tengah data kualitatif dan kuantitatif. 
Binary Data
Binary data adalah data kualitatif yang sifatnya seperti bilangan biner (hanya
memiliki basis dua angka, yaitu 0 dan 1). Artinya, binary data digunakan untuk
mengambil data dari dua sifat yang saling bertolak belakang atau tidak bisa terjadi
bersamaan.

c. Teknik Analisis Data Kualitatif


Dalam penelitian kuantitatif yang lebih banyak menggunakan nilai dan angka sudah
dapat ditebak bahwa analisis yang akan dilakukan juga akan melibatkan perhitungan
matematis. Pada penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan
dilakukan secara terus menerus hingga datanya jenuh. Pengamatan yang dilakukan
terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data yang tinggi. Sehingga teknik
analisis data yang digunakan belum ada pola yang jelas.
Bogdan (dalam Sugiyono, 2018, hlm. 334) menyatakan bahwa analisis data dalam
penelitian kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga
lebih mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Teknik analisis pengelolaan data ini juga terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

Tekstual
Pengkajian data tekstual juga dikenal sebagai text mining, dimana dalam analisis ini
terjadi proses seleksi dan data teks dalam jumlah besar. Jika menerapkan dalam
dunia bisnis, maka pola teks yang ditemukan dari penelitian berfungsi sebagai acuan
dari putusan perusahaan yang diambil.

Wacana
Teknik pengkajian data wacana digunakan untuk menganalisis interaksi manusia.
Fokus penelitian dari teknik ini adalah konteks sosial di sekitar responden dan
peneliti itu sendiri.

Naratif
Tidak jauh dari namanya, teknik pengkajian data naratif dipakai ketika peneliti ingin
mengetahui budaya sebuah organisasi. Peneliti harus berfokus pada cara suatu
gagasan disampaikan kepada para objek penelitian.
Teknik analisis data kualitatif menurut Sugiyono (2018, hlm. 335) adalah bersifat
induktif, yakni suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya
dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis, kemudian
berdasarkan hipotesis tersebut maka dicarikan data lagi secara berulang-ulang
hingga dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak.

Jika berdasarkan data yang dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik


triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi
teori.
Menurut Sugiyono (2018, hlm. 336) proses analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah
selesai di lapangan. Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum
peneliti turun ke lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan,
atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
Selama di lapangan atau pada saat pengumpulan data berlangsung penelitian
kualitatif juga telah melakukan analisis. Misalnya pada saat wawancara, peneliti
sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai, jika jawaban
kurang memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai
diperoleh data yang dianggap kredibel.

Teknik Analisis Data Kualitatif Model Miles dan Huberman


Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2018, hlm. 337) mengemukakan bahwa
metode atau teknik pengolahan data kualitatif dapat dilakukan melalui tiga tahap,
yakni data reduction, data display, dan conclusion drawing/Verification.
Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya tentu cukup banyak dan dalam bentuk
yang tidak seajeg data kuantitatif. Oleh karena itu dapat dilakukan reduksi data yang
berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak diperlukan.
Data Display (Penyajian data)
Setelah direduksi, maka tahap selanjutnya adalah menampilkan atau menyajikan
data agar memiliki visibilitas yang lebih jelas. Penyajian data yang dimaksud di sini
dapat sesederhana tabel dengan format yang rapi, grafik, chart, pictogram, dan
sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut maka data terorganisasikan, tersusun
dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah untuk dipahami.
Conclusion Drawing/Verification (Menarik kesimpulan)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Hubermn adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan sifatnya
masih sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan
yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Teknik Analisis Data Model Spradley


Sementara itu menurut Spradley (dalam Sugiyono, 2018, hlm. 346) tahapan teknik
analisis data kualitatif meliputi analisis domain, taksonomi, dan komponensial, dan
analisis tema kultural yang akan dijelaskan dalam pemaparan di bawah ini.
Analisis Domain
Analisis domain adalah upaya untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh
dari objek atau isu sosial yang diteliti. Ketika kita mencari gambaran umum dari
suatu objek atau isu kita akan menemukan berbagai domain atau kategori. Kemudian
peneliti menetapkan domain tertentu sebagai pijakan tahap penelitian yang
selanjutnya. Tentunya semakin banyak domain yang dipilih, maka akan semakin
banyak waktu yang diperlukan untuk penelitian.
Analisis Taksonomi
Domain-domain yang telah dipilih selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci, untuk
mengetahui struktur internalnya. Caranya adalah dengan melakukan observasi
terfokus pada masing-masing domain. Intinya pada tahap ini masing-masing domain
yang telah dipilih dibedah dan dikaji secara detail untuk diketahui apa saja unsur-
unsur yang membangunnya.
Analisis Komponensial
Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengontraskan antar
unsur atau elemen yang telah diketahui dari analisis taksonomi. Hal lini dilakukan
melalui observasi dan jika perlu wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang
mengontraskan (menjelaskan perbedaan utama dari masing-masing unsur).
Analisis Tema Kultural
Mencari hubungan di antara domain, dan bagaimana hubungannya dengan
keseluruhan, dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul penelitian.

d. Metode Pengumpulan Data Kuantitatif


1. Teknik wawancara
Wawancara merupakan pembuktian terhadap informasi yang telah diperoleh.
Teknik yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam,
yang merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian.
Wawancara dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka dengan mengajukan
pertanyaan yang telah disiapkan, dan memberikan pertanyaan lagi, ketika
informan memberikan jawaban. Tanya semua kepada informan, untuk memenuhi
kebutuhan data yang diperlukan.
2. Observasi
Observasi merupakan proses peneliti dalam melihat situasi dalam melihat situasi
penelitian. Informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah tempat, pelaku,
kegiatan atau peristiwa, dan waktu.
3. Teknik Dokumen
Dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian,
berupa sumber tertulis, film, dan gambar. Dokumen tersebut akan memberikan
informasi bagi proses penelitian.
4. Focus group discussion
Teknik pengambilan data ini dilakukan dalam format diskusi kelompok.
Biasanya, peneliti akan mengelompokkan 6-10 orang dalam satu grup sesuai
dengan karakteristik tertentu. Jalannya diskusi akan dipandu oleh moderator.
Agar data yang didapat relevan, peneliti memilih peserta diskusi yang sesuai
dengan topik penelitian. Katakanlah Anda sedang meneliti tentang perilaku
belanja online. Maka, Anda bisa memilih responden yang sering berbelanja
melalui e-Commerce atau website toko online.
5. Teknik Triangulasi
Triangulasi merupakan cara pemeriksaan kebenaran data yang paling umum
digunakan. Cara ini dilakukan dengan pengumpulan data dari beragam sumber
yang berbeda, dengan menggunakan suatu metode yang sama. Peneliti
menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber
data yang sama secara serempak.
6. Studi kasus
Dalam teknik ini, data diperoleh dari analisis mendalam terhadap beberapa studi
kasus. Bisa dibilang, studi kasus merupakan teknik pengumpulan data yang
fleksibel karena bisa digunakan untuk menganalisis subjek yang sederhana
maupun kompleks. Menariknya lagi, teknik ini bisa dikombinasikan dengan
teknik lain untuk menarik kesimpulan yang tepat.
Referensi
1. Kaelan, M.S. (2012). Metode penelitian kualitatif interdisipliner. Yogyakarta:
Paradigma.
2. Sanjaya, Wina. (2015). Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
3. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
4. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
5. questionpro– Qualitative Data – Definition, Types, Analysis and Examples

Anda mungkin juga menyukai