Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Om Swatyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga mengenai Tahapan Perkembangan Keluarga.
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk lebih memahami materi pembelajaran
matakuliah Keperawatan Keluarga, khususnya mengenai materitahapan Perkembangan Keluarga.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Om Santih Santih Santih Om.

Denpasar, September 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................

ii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................................

B. Rumusan Masalah ......................................................................................................

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN


A. Pengertian dari perkembangan keluarga .................................................................... 3
B. Konsep tentang tahapan tumbuh kembang keluarga ................................................... 4
C. Tugas keluarga sesuai tumbuh kembang keluarga. ...................................................... 14
BAB III. PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................................................... 18
B. Saran ........................................................................................................................... 18
EVALUASI ...................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 23

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan (Depkes RI, 1988). Keluarga merupakan kesatuan orang-orang yang
terikat dalam perkawinan, ada hbuungan darah, atau adopsi, atau tinggal dalam satu rumah
(Friedman, 2002). Keluarga sebagai kelompok yang terdiri atas dua atau lebih individu yang
dicirikan oleh istilah khusus, yang mungkin saja memiliki atau tidak memiliki hubungan darah
atau hukum yang mencirikan orang tersebut kedalam satu keluarga (Whall,1986).
Dari ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan kumpulan
dari individu. Seperti halnya seorang individu yang selama masa hidupnya akan mengalami
proses tumbuh kembang secara terus menerus, begitu juga halnya dengan keluarga, mengingat
keluarga di bentuk oleh individu-individu. Perkembangan keluarga adalah proses perubahan
yang terjadi pada sistem keluarga meliputi perubahan pola interaksi dan hubungan antar
anggotannya di sepanjang waktu. Perkembangan keluaraga ini terbagi menjadi beberapa tahap
atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapnya keluarga memiliki tugas perkembangan yang
harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Namun tidak jarang dalam proses tumbuh kembang keluarga ini timbul masalah-masalah
kesehatan yang dapat menggagu proses perkembangan keluarga. Masalah ini dapat terjadi akibat
ketidaktahuan ataupun ketidakmampuan anggota keluarga dalam menjalani setiap tugas pada
setiap tahap perkembangan. Oleh karena itu peran perawat keluarga sangat diperlukan untuk
membantu keluarga memahami setiap tahap perkembangan keluarga serta tugas-tugas
perkembangannya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagi berikut :
1. Apa pengertian dari perkembangan keluarga?
2. Bagaimana konsep tentang tahapan tumbuh kembang keluarga?
3. Apa saja tugas keluarga sesuai tumbuh kembang keluarga?
1

C. Tujuan
a. Tujuan pembelajaran umum
Tujuan umum ditulisnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
pada mata kuliah Keperawatan Keluarga mengenai tahapan perkembangan keluarga.
Serta agar mahasiswa mampu untuk memahami serta menjelaskan mengenai tahapan
perkembangan keluarga.
b. Tujuan pembelajaran khusus
Tujuan khusus di tulisnya makalah ini adalah agar mahasiswa mampu untuk :
1. Menjelaskan pengertian perkembangan keluarga.
2. Menjelaskan konsep tentang tahapan tumbuh kembang keluarga.
3. Menjelaskan tugas keluarga sesuai tumbuh kembang keluarga.

BAB II
PEMBAHASAN

A PENGERTIAN PERKEMBANGAN KELUARGA


Teori perkembangan keluarga menguraikan perkembangan keluarga dari waktu ke waktu
dengan membaginya ke dalam satu seri tahap perkembangan dianggap sebagai masa-masa
stabilitas relatif yang secara kuantitatif dan kualitatif berbeda dari tahap-tahap berdekatan
(Mederer and Hill, 1983). Tentang konsep tahap-tahap siklus kehidupan tergantung pada asumsi
bahwa dalam keluarga terdapat saling ketergantungan yang tinggi antara anggota keluarga :
keluarga dipaksa untuk berubah setiap kali ada penambahan atau pengurangan anggota keluarga,
atau setiap kali anak sulung mengalami perubahan tahap perkembangan. Misalnya, perubahan
dalam peran, penyesuaian terhadap perkawinan, mengasuh anak dan disiplin terbukti perubahan
dari satu tahap ke tahap lain (Mederer dan Bill, 1983).
William J. Godge menyatakan perubahan ke arah industrialisasi dan perubahan keluarga
merupakan proses pararel, keduanya dipengaruhi oleh perubahan social dan adicita-adicita
perorangan ( personal ideologis). Ada 3 (tiga) adicita yang merupakan sumber utama perubahan,
yaitu adicita kemajuan ekonomi, adicita keluarga konjugal, adicita persamaanderajat (Ihromi,
1999).
Duvall (1967) menyebutkan bahwa teori perkembangan keluarga adalah daur atau siklus
kehidupan keluarga yang terdiri dari beberapa tahap yang mempunyai tugas dan risiko-risiko
tertentu pada tiap-tiap perkembangannya. Perkembangan keluarga adalah sebuah proses
perubahan yang terjadi pada sistem keluarga. Meliputi perubahan pola interaksi danhubungan
antar anggota keluarga. Perkembangan keluarga didasarkan pada lamanya perkawinan dan tahaptahap membesarkan anak (Christensen, 1996).
Teori

perkembangan

keluarga

menjelaskan

perkembangan

keluarga

secara

dinamis, perubahan-perubahan pada keluarga dan sistem sosialnya, serta mengantisipasi potens
iterjadinya stres dalam setiap tahap perkembangannya dan mengklasifikasikannya ke
dalam satu rangkaian tahapan yang jelas (Supartini, 2002).

D. KONSEP TENTANG TAHAPAN TUMBUH KEMBANG KELUARGA


Dalam siklus kehidupan keluarga terdapat tahap-tahap yang dapat diprediksi seperti
halnya individu-individu yang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan secara terus
menerus. Keluarga sebagai sebuah unit juga mengalami tahap perkembangan yang terusmenerus. Tahap perkebangan keluarga dibagi sesuai dengan kurun waktu tertentu yang dianggap
stabil, misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan keluarga dengan remaja. Menurut
Rodgers (Friedman,2000), meskipun setiap keluarga melalui tahap perkebangannya secara unik,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama.
Charter dan Mc Goldrick (1988), merumuskan tahap siklus kehidupan keluarga yang
berfokus pada hal-hal penting dimana anggota keluarga masuk dan keluar dari keluarga, jadi
mengganggu keseimbangan keluarga. Penekanan disini diletakkan pada hubungan-hubungan
yang berubah, yang menjadi syarat sehingga keluarga bisa bergerak dari satu tahap siklus
kehidupan ke tahap berikutnya. Berikut 6 tahap perkebangan keluarga menurut Carter dan Mc
Goidrick :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Keluarga antara ( masa bebas/pacaran) dengan usia dewasa muda


Terbentukknya keluarga baru melalui suatu perkawinan
Keluarga dengan memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai anak usia sekolah)
Keluarga yang memiliki anak dewasa
Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah
Keluarga lansia.
Formulasi tahap-tahap perkembangan keluarga yang paling banyak digunakan untuk

keluarga inti dengan dua orang tua adalah 8 tahap siklus kehidupan keluarga dari Duval, 1977.
Dalam paradigma dari Dupall, ia menggunakan tingkat umur dan tingkat sekolah dari anak yang
paling tua sebagai tonggak untuk interval siklus kehidupan, dengan pengecualian untuk dua
tahap terakhir kehidupan keluarga ketika anak-anak sudah tidak ada lagi di rumah. Apalagi
terdapat beberapa anak dalam keluarga, terjadi beberapa tumpang tindih tahap-tahap yang
berbeda. Berikut diuraikan delapan tahap siklus kehidupan keluarga menurut Duval (1977) dan
Miller (1985) :
Tahap I

: Keluarga Pemula (Beginning Family)

Tahap II

: Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai umur 30 bulan)

Tahap III

: Keluarga dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2 hingga 6 tahun)

Tahap IV

: Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga 13 tahun).

Tahap V

: Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 25 tahun).

Tahap VI

: Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sampai
anak terakhir) yang meninggalkan rumah.

Tahap VII : Keluarga usia pertengahan (tanpa jabatan, pensiunan).


Tahap VIII : Keluarga usia lanjut.
Berikut adalah perbandingan tahap-tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan Miller
serta Charter dan McGoldrick :
Charter dan McGoldrick

Duvall dan Miller

(Perspektif Terapi Keluarga)

(Perspektif Sosiologis)

1. Keluarga antara : dewasa muda Tidak ada yang diidentifikasi di sini, meskipun Duvall
yang belum kawin

menganggap dewasa muda sedang proses dilepas.


Karena terdapat waktu yang cukup antara masa remaja
dan pernikahan.

2. Penyatuan

keluarga

melalui 1. Keluarga pemula atau tahap pernikahan.

perkawinan : pasangan yang baru


menikah
3. Keluarga dengan anak kecil (masa 2. Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua
bayi hingga usia sekolah)

adalah bayi sampai umur 30 bulan)


3. Keluarga dengan anak usia prasekolah (anak tertua
berumur 2 hingga 5 tahun).
4. Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua
umur 6 hingga 12 tahun)

4. Keluarga dengan anak remaja

5. Keluarga dengan akan remaja (anak tertua berumur


13 hingga 20)

5. Keluarga melepaskan anak dan 6. Keluarga melepaskan anak dewasa muda (semua
pindah

anak meninggalkan rumah)


5

6. Keluarga

dalam

kehidupan 7. Orangtua usia pertengahan (tidak ada jabatan lagi

terakhir

hingga pensiun)
8. Keluarga dalam masa pensiun dan lansia (mulai

dari pensiun hingga pasangan yang meninggal.


Adapted from Carter dan McGoldrick, (1988), Duvall and Miller, (1985)
Tahap-tahap siklus kehidupan keluarga berikut ini telah diuraikan oleh Duvall (1997) dan
Miller (1985) serta Charter dan McGoldrick (1988). Tahap-tahap tersebut terdiri dari 9 tahap
siklus kehidupan keluarga. Tahap keluarga antara dari tipologi Charter dan McGoldrick
ditambahkan pada model siklus kehidupan

delapan tahap dari Duvall dan Miller untuk

memberikan gambaran yang komprehensif tentang perubahan kehidupan keluarga.


1. Tahap Transisi : Keluarga antara (Dewasa Muda yang Belum Kawin)
Tahap ini menunjuk ke masa dimana individu berumur 20 tahunan yang telah mandiri
secara finansial, dan secara fisik telah meninggalkan keluarganya namun belum berkeluarga.
Tahap-tahap keluarga antara tidak dianggap tahap siklus kehidupan keluarga oleh Duvall dan
sosiolog lainnya. Namun, karena masa ini umumnya dialami seseorang (remaja tidak keluar
secara langsung dari keluarga asalnya dan membentuk keluarga, seperti yang sering ditemukan
pada masa lalu), dan karena masa ini merupakan masa transisi yang sangat penting, tahap ini
dimasukkan dalam makalah ini. Tahap ini benar-benar diabaikan oleh para profesional perawatan
kesehatan keluarga dan para ahli terapi keluarga (Aylmerm 1988). Namun data demografi
mendukung pentingnya tahap ini. Kini, di Amerika Serikat lebih banyak dewasa muda menunda
perkawinan, mereka hidup membujang atau kumpul kebo. Perkawinan pertama di Amerika
Serikat umumnya berlangsung 3 tahun lebih lambat dari generasi sebelumnya. Kini, dewasa
muda yang hidup bersama diluar pernikahan lima kali lebih banyak dari pada tahun 1960 (Glick,
1989).
Masalah-Masalah Kesehatan.
Selama masa transisi ini, penyakit-penyakit yang ditularkan secara seksual

lebih sering

ditemukan (penyakit kelamin, AIDS, dll). Kecelakaan dan bunuh diri merupakan penyebab
utama mortalitas. Masalah-masalah kesehatan mental juga umum terjadi, dan seperti dijelaskan
diatas, terutama menghadapi isu pisah dengan cara fungsional dari keluarga asal sehingga
hubungan homoseksual yang intim dan sehat dapat dijalin.
6

Peran Perawat
Karena dewasa muda sekarang ini mandiri, khususnya gaya hidup mereka tidak termasuk dalam
praktik perlindungan kesehatan yang direkomendasikan maka peran perawat adalah memberikan
informasi kesehatan dalam bentuk promosi kesehatan, seperti menghindari obat-obatan, alkohol
dan tembakau dan juga meningkatkan kesehatan mereka seperti dengan mendapatkan tidur,
nutrisi, istirahat dan latihan yang cukup, serta uji kesehatan dan perawatan yang adekuat.
2. Tahap I : Keluarga Pemula
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan perempuan
(istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masingmasing. Karena masih banyak kita temui keluarga baru yang tinggal dengan orang tua, maka
yang dimaksud dengan meninggalkan keluarga disini bukanlah secara fisik. Namun secara
psikologis keluarga tersebut sudah memiliki keluarga baru. Dua orang yang membentuk keluarga
perlu mempersiapkan kehidupan yang baru karena keduanya membutuhkan penyesuaian peran
dan fungsi sehari-hari. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan
sendiri dan pasangannya, misalnya kebiasaan makan, tidur, bangun pagi, dan sebagainya.
Masalah Kesehatan
Masalah-masalah utama adalah penyesuaian seksual dan peran perkawinan, penyuluhan dan
konseling keluarga berencana, penyuluhan dan konseling pranatal, dan komunikasi. Konseling
semakin perlu diberikan sebelum perkawinan. Kurangnya informasi sering mengakibatkan
masalah-masalah seksual dan emosional, ketakutan, rasa bersalah, kehamilan yang tidak
direncanakan, dan penyakit-penyakit kelamin baik sebelum maupun sesudah perkawinan.
Kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan ini menghambat pasangan tersebut merencanakan
kehidupan mereka dan memulai hubungan dengan dasar yang mantap.
Peran perawat
Konselon pada penyesuaian seksual & peran marital
Gusru konselon dalam perencanaan keluarga
Koordinator untuk konseling menjadi orang tua
Fasilitator dalam hubungan kekerabatan interpersonal
3. Tahap II : Keluarga Sedang Mengasuh Anak (Child bearing)

Tahap ini merupakan tahap dimana keluarga menantikan kelahiran, dimulai dari
kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berkelanjutan sampai anak pertama berusia 30
bulan. Kelahiran pertama memberi perubahan yang besar dalam keluarga, sehingga pasangan
harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan
kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada
bayi. Studi klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17% tidak bermasalah
selebihnya bermasalah pada :
a. Suami merasa diabaikan
b. Peningkatan perselisihan dan argument
c. Interupsi dalam jadwal kontinu
d. Kehidupan seksual dan social terganggu dan menurun
Masalah-Masalah Kesehatan.
Masalah-masalah utama keluarga dalam tahap ini adalah pendidikan maternitas yang terpusat
pada keluarga, perawatan bayi yang baik, pengenalan dan penanganan masalah-masalah
kesehatan fisik scara dini, imunisasi, konseling perkembangan anak, keluarga berencana,
interaksi keluarga dan bidang-bidang peningkatan kesehatan umum (gaya hidup). Masalahmasalah kesehatan lain selama periode dari kehidupan keluarga ini adalah inaksesibilitas dan
ketidakadekuatan fasilitas-fasilitas perawatan anak untuk ibu yang bekerja, hubungan akanorangtua, masalah-masalah mengasuh anak termasuk penyalahgunaan dan kelalaian terhadap
anak dan masalah-masalah transisi peran orang tua.
Peran perawat

Monitor perawatan prenatal dan perujukan untuk masalah-masalah kehamilan

Konselor pada nutrisi prenatal

Konselor pada kebiasaan maternal prenatal

Pendukung amnionsintesis

Konselor pada menyusui

Koordinator dengan layanan pediatrik

Penyedia imunisasi

Perujukan ke layanan-layanan tenaga sosial

4. Tahap III : Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah

Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2 tahun
dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluarga mungkin terdiri dari tiga hingga
lima orang, dengan posisi suami-ayah, istri-ibu, anak laki-laki-saudara, anak perempuan-saudari.
Keluarga lebih menjadi majemuk dan berbeda (Duvall dan Miller, 1985).
Kehidupan keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan anak sangat tergantung pada orang
tua. Kedua orang tua harus mengatur waktunya sedemikian rupa sehingga kebutuhan anak, suami
istri, dan pekerjaan dapat terpenuhi. Orang tua menjadi arsitek keluraga dalam merancang dan
mengarahkan perkembangan keluarga agar kehidupan perkawinan tetap utuh dan langgeng
dengan cara menguatkan hubungan kerja sama antar suami istri. Orang tua mempunyai peran
untuk menstimulasi perkembangan individual anak khususnya kemandirian anak agar tugas
perkembangan anak fase ini tercapai.
Masalah-Masalah Kesehatan.
Masalah kesehatan fisik yang utama adalah penyakit-penyakit menular yang lazim pada
anak dan jatuh, luka bakar, keracunan dan kecelakaan-kecelakaan yang lain yang terjadi selama
usia prasekolah.
Masalah-masalah kesehatan psikososial keluarga yang utama adalah hubungan
perkawinan. Beberapa studi mencoba meneliti menurunnya kepuasan yang dialami oleh banyak
pasangan selama tahun-tahun ini dan perlunya penanganan terhadap masalah ini untuk
memperkokoh dan memberikan semangat pada unit lain yang vital ini. Masalah-masalah
kesehatan lain yang penting adalah persaingan diantara kakak-adik, keluarga berencana,
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah pengasuhan anak seperti
membatasi lingkungan (disiplin), penganiayaan dan menelantarkan anak, keamanan di rumah
dan masalah-masalah komunikasi keluarga. membantu yang membentuk gaya hidup sehat dan
memfasilitasi tumbuh kembang anak
Peran perawat
Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan bila ada indikasi
Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan
Koordinator dengan layanan pediatri
Penyedia imunisasi
Konselor pada nutrisi dan latihan
Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan
9

Pendidik tentang higiene perawatan gigi


Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
Fasilitator dalam hubungan interpersonal
Membantu membentuk gaya hidup sehat
Memfasilitasi tumbuh kembang anak
5. Tahap IV : Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah
dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya mencapai
jumlah anggota maksimum, dan hubungan keluarga di akhir tahap ini (Duvall, 1977). Kini, anakanak mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-masing, disamping kegiatan-kegiatan
wajib dari sekolah dan dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua sendiri. Menurut Erikson
(1950), orangtua berjuang dengan tuntutan ganda yaitu berupaya mencari kepuasan dalam
mengasuh generasi berikutnya (tugas perkembangan generasivitas) dan memperhatikan
perkembangan

mereka

sendiri

sementara

anak-anak

usia

sekolah

bekerja

untuk

mengembangkan sense of industry kapasitas untuk menikmati pekerjaan dan mencoba


mengurangi atau menangkis perasaan rendah diri.
Masalah-Masalah Kesehatan
Kecacatan pada anak-anak akan ketahuan selama periode kehidupan anak ini. Para perawat
sekolah dan guru

akan mendeteksi banyak defek penglihatan, pendengaran, wicara, selain

kesulitan belajar, gangguan tingkah laku, dan perawatan gigi yang tidak adekuat, penganiayaan
anak, penyalahgunaan zat dan penyakit-penyakit menular (Edelman dan Mandle, 1986).
Peran Perawat
Fungsi pertama perawat kesehatan disini disamping fungsi rujukan, mengajar dan memberikan
konseling kepada orangtua mengenai kondisi tersebut akan membantu keluarga melakukan
koping sehingga pengaruh yang merugikan dari cacat tersebut pada keluarga dapat
diminimalkan. Peran perawat lainnya sama dengan pada tahap keluarga dengan anak usia pra
sekolah.

6. Tahap V : Keluarga Dengan Anak Remaja


Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai
6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga ini
10

adalah melepaskan anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang terbesar
untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa. Ini merupakan tahapan yang paling sulit,
karena orang tua melepaskan otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab.
Sering kali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak menginginkan kebebasan
untuk melakukan aktivitasnya sementara orang tua mempunyai hak untuk mengontrol aktivitas
anak, dalam hal ini orang tua perlu menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari,
kecurigaan dan permusuhan sehingga hubungan orang tua dengan remaja tetap harmonis.
Masalah-Masalah Kesehatan
Pada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik, tapi promosi kesehatan tetap
menjadi hal yang penting. Faktor-faktor resiko harus diidentifikasikan dan dibicarakan dengan
keluarga, seperti pentingnya gaya hidup keluarga yang sehat. Mulai dari usia 35 tahun, resiko
penyakit jantung koroner meningkat dikalangan pria dan pada usia ini anggota keluarga yang
dewasa merasa lebih rentan terhadap penyakit sebagai bagian dari perubahan-perubahan
perkembangan dan biasanya mereka ini menerima strategi-strategi promosi kesehatan.
Sedangkan pada remaja, kecelakaan-terutama kecelakaan mobil-merupakan bahaya yang amat
besar, dan patah tulang dan cidera karena atletik juga umum terjadi. Penyalahgunaan obat-obatan
dan alkohol, keluarga berencana, kehamilan yang tidak dikehendaki, dan pendidikan dan
konseling seks merupakan bidang-bidang perhatian yang relevan. Kebutuhan kesehatan yang lain
adalah dalam bidang dukungan dan bantuan untuk memperkokoh hubungan perkawinan dan
hubungan remaja dengan orangtua.
Peran Perawat

Pendidik tentang faktor-faktor resiko terhadap kesehatan

Pendidik dalam issu pemecahan masalah mengenai alkohol, merokok, diit dan latihan

Fasilitator tentang keterampilan-keterampilan interpersonal dengan remaja dan orang tua

Pendukung, konselor, perujukan langsung pada sumber-sumber kesehatan mental

Konselor pada keluarga berencana

Perujukan untuk penyakit hubungan seksual

Peserta dalam organisasi komunitas pada pengendalian penyakit

7. Tahap VI : Keluarga Dengan Anak Dewasa


Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam
11

keluarga atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasikan kembali keluarga

untuk tetap

berperan dalam melepaskan anak untuk hidup sendiri. Keluarga mempersiapkan anaknya
yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk
mandiri. Pada saat semua anak meninggalkaan rumah, pasangan perlu menata ulang dan
membina hubungan suami istri seperti pada fase awal. Orang tua akan merasa kehilangan
peran dalam merawat anak dan merasa kosong karena anak-anak sudah tidak tinggal
serumah lagi. Untuk mengatasi keadaan ini orang tua perlu melakukan aktivitas kerja,
meningkatkan peran sebagai pasangan dan tetap memelihara hubungan dengan anak.
Masalah-Masalah Kesehatan
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan
orangtua mereka ; masalah-masalah transisi peran bagi suami istri, masalah orang yang
membutuhkan perawatan (bagi orangtua lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan
tingkat kolesterol tinggi, obesitas dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana bagi remaja
dan dewasa muda tetap penting. Masalah-masalah manupouse dikalangan wanita umum
terjadi. Efek-efek yang dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek
diet semakin lebih jelas. Terakhir, perlunya strategi promosi kesehatan dan gaya hidup
sehat menjadi lebih penting bagi anggota keluarga yang dewasa.
Peran Perawat
Sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat

untuk diberikan.
Perawat sebagai naraseumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan
Membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala
penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari
klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

8. Tahap VII : Keluarga Dengan Usia Pertengahan


Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dirasakan sulit
karena masalah lanjut usia, perpisahan dengan anak, dan perasaan gagal sebagai orang tua.
Setelah semua anak meninggalkan rumah, maka pasangan berfokus untuk mempertahankan
kesehatan denganberbagai aktivitas : pola hidup yang sehat, diet seimbang, olah raga rutin,
menikmati hidup dan pekerjaan, dan sebagianya. Pasanagan juga mempertahankan
12

hubungan dengan teman sebaya dan keluarga anaknya dengan cara mengadakan pertemuan
keluarga antar generasi (anak dan cucu) sehingga pasangan dapat merasakan kebahagiaan
sebagai kakek nenek. Hubungan antar pasangan perlu semakin dieratkan dengan
memperhatikan ketergantungan dan kemandirian masing-masing pasangan.
Masalah-Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan yang disebut dalam seluruh deskripsi tahap siklus kehidupan ini
meliputi :
1. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang cukup, kegiatan waktu luang dan tidur,
nutrisi yang baik, program olahraga yang teratur, pengurangan berat badan hingga berat
badan yang optimum, berhenti merokok, berhenti atau mengurangi penggunaan alkohol,
pemeriksaan skrining kesehatan preventif.
2. Masalah-masalah hubungan perkawinan.
3. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan orangtua yang berusia
lanjut.
4. Masalah yang berhubungan dengan perawatan ; membantu perawatan orangtua yang
berusia atau tidak mampu merawat diri.
9. Tahap VIII : Keluarga Usia Lanjut
Tahap ini dimulai saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan
meninggal sampai keduanya meninggal. Proses lanjut usia dan pensiun merupakan realitas
yang tidak dapat dihindari karena berbagai stressor dan kehilangan yang harus dialami
keluarga. Stressor tersebut adalah berkurangnya pendapatan, kehilangan berbagai hubungan
sosial, kehilangan pekerjaan serta perasaan menurunnya produktivitas dan fungsi kesehatan.
Dengan memenuhi tugas-tugas perkembangan pada fase ini diharapkan orang tua mampu
beradaptasi menghadapi stressor tersebut.
Masalah-Masalah Kesehatan
Faktor-faktor seperti menurunnya fungsi dan kekuatan fisik, sumber-sumber finansial yang
tidak memadai, isolasi sosial, kesepian, dan banyak kehilangan lainnya yang dialami oleh
lansia menunjukan adanya kerentanan psikofisologi dari lansia (Kelley et al, 1977).
Kompleknya perubahan yang terjadi pada lansia menimbulkan masalah-masalah yang
multiple, sehingga pasangan lansia tersebut banyak membutuhkan bantuan secara medis.
Peran Perawat

13

1. Promosi kesehatan khususnya dalam bidang nutrisi, latihan, pencegahan cedera,


penggunaan obat yang aman, pemakaian pelayanan preventif, dan berhenti merokok.
Perawat mengkaji respon klien terhadap sakit dan pengobatan serta kemampuaan
koping.
2. Melakukan pengkajian dan penggunaan sistem dukungan sosial keluarga atau
individu. Pengkajian ini mengenali dan mengatasi masalah-masalah isolasi sosial,
depresi, gangguan koghnitif dan masalah-masalah psikologis.
3. Perawat bekerjasama dengan pemerintah dan petugas kesehatan keluarga lainya
mengoptimalkan pelayanan bagi lansia di komunitas, misalnya konseling keluarga,
posyandu lansia dan lain-lain.
4. Melakukan riset-riset yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan lansia
dan keluarga dalam menyesuaikan diri pada fase

C. TUGAS KELUARGA SESUAI TUMBUH KEMBANG KELUARGA


1. Tahap Keluarga Antara
Tugas-tugas perkembangannya bersifat individual, bukan berorientasi pada keluarga. Carter
dan McGoldrick (1980) menjelaskan bahwa tugas perkembangan utama dari dewasa muda
yang belum kawin adalah menerima keluarga asalnya (hal. 13). Tiga tugas perkembangan
yang dicantumkan oleh Carter dan McGoldrick (1988, hal. 15) :
1. Pembedaan diri dalam hubungannya dengan keluarga asalnya.
2. Menjalin hubungan dengan teman sebaya yang akrab.
3. Pembentukan diri yang berhubungan dengan kemandirian pekerjaan dan finansial.
Sudah waktunya dewasa muda membentuk tujuan hidup pribadi dan perasaan bangga akan
diri sendiri sebelum hidup bersama orang lain dalam sebuah ikatan perkawinan. Umumnya
hal ini merupakan tahap transisi yang sulit, karena memisahkan diri dari keluarga asal baik
secara fisik, finansial maupun emosional umumnya lambat di banyak keluarga saat ini.
2.

Tahap I : Keluarga Pemula


a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
c. Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua)
14

d. Menetpkan tujuan bersama


e. Persiapan menjadi orang tua
f. Memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan, dan menjadi orang tua)
3. Tahap II : Keluarga Sedang Mengasuh Anak (Child bearing)
Tugas perkembangan keluarga tahap ini adalah :
a. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (integrasi bayi dalam
keluarga)
b. Rekkonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga
c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
d. Memperluas persahabatan keluarga besar dengan menambah peran orang tua, kakek,
e.
f.
g.
h.
i.
j.

dan nenek
Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak
Konseling KB post partum 6 minggu
Menata ruang untuk anak
Menyiapkan biaya Child bearing
Memfasilitasi role learning anggota keluarga
Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin

4. Tahap III : Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah


Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
a. Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi, dan
keamanan.
b. Mensosialisasikan anak
c. Mengintegrasikan anak yang baru dan memenuhi kebutuhan anak yang lain
d. Mempertahankan hubungan yang sehat (hubunagn perkawinan dan hubungan orang tuaanak) serta hubungan di luar keluarga (keluarga besar dan komunitas)
e. Pembagian waktu, individu, pasangan, dan anak
f. Pembagian tanggung jawab
g. Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak
5. Tahap IV : Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah
Tugas perkebangan keluarga yaitu :
a. Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan
b.
c.
d.
e.

prestasi

mengembangakan hubungan dengan teman sebaya secara sehat


Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga
Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
Menyediakan aktivitas untuk anak

15

sekolah

dan

6. Tahap V : Keluarga Dengan Anak Remaja


Tugas perkembangan keluarga yaitu :
a. Memberikan kesempatan antara kebebasan dan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri
b. Memfokuskan kembali hubungan intim perkawinan
c. Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak
d. Mempersiapkan perubahan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh dan kembang anggota
keluarga
7. Tahap VI : Keluarga Dengan Anak Dewasa
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini yaitu :
a. Memperluas siklus keluarga dengan memaskukkan anggota keluarga baru dari
b.
c.
d.
e.
f.

perkawinan anak-anaknya.
Melanjtkan dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan
Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau istri
Membantu anak untuk mandiri sebagi keluarga baru di masyarakat
Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya
Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya

8. Tahap VII : Keluarga Dengan Usia Pertengahan


Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
a. Menyediakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh artidengan para orang
tua(lansia) dan anak-anak
c. Memperkokoh hubungan perkawinan
d. Persiapanmasa tua/pensiun
9. Tahap VIII : Keluarga Usia Lanjut
Tugas perkebangan keluarga pada tahap ini adalah :
a. Penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup
b. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
c. Menyesuaikan terhadap pendapaan yang menurun
d. Mempertahankan hubungan perkawinan
e. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
f. Mempertahankan ikatan keluarga anar generasi
g. Melakukan life review masa lalu

16

BAB III
PENUTUP

A Simpulan
Teori perkembangan keluarga menguraikan perkembangan keluarga dari waktu ke waktu
dengan membaginya ke dalam satu seri tahap perkembangan dianggap sebagai masa-masa
stabilitas relatif yang secara kuantitatif dan kualitatif berbeda dari tahap-tahap berdekatan
(Mederer and Hill, 1983).
Tahap-tahap siklus kehidupan keluarga yang telah diuraikan oleh Duvall (1997) dan
Miller (1985) serta Charter dan McGoldrick (1988) dipadukan untuk memberikan gambaran
yang komprehensif tentang perubahan keluarga. Dimana tahap keluarga antara dari tipologi
Charter dan McGoldrick ditambahkan pada model siklus kehidupan delapan tahap dari Duvall
dan Miller. Tahap-tahap tersebut yaitu menjadi : Tahap transisi (keluarga antara); Tahap I:
Keluarga Pemula (Beginning Family); Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua
adalah bayi sampai umur 30 bulan); Tahap III : Keluarga dengan anak usia prasekolah (anak
tertua berumur 2 hingga 6 tahun); Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua
berumur 6 hingga 13 tahun); Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13
hingga 25 tahun); Tahap VI

: Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak

pertama sampai anak terakhir) yang meninggalkan rumah; Tahap VII :Keluarga usia pertengahan
(tanpa jabatan, pensiunan); Tahap VIII : Keluarga usia lanjut.
Pada setiap tahap perkembangan terdapat tugas-tugas perkembangan yang harus dilalui
keluarga untuk dapat mewujudkan keluarga yang sejahtera.
E. Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui penyuluhan
mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan keluarga sesuai jenjang merupakan langkah
yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang optimal.Upaya ini perlu
dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli
terhadap kesehatan keluarga.

17

EVALUASI
1. Menurut Duvall teori perkembangan keluarga adalah?
a. tahap-tahap siklus kehidupan tergantung pada asumsi bahwa dalam keluarga terdapat
saling ketergantungan yang tinggi antara anggota keluarga
b. daur atau siklus kehidupan keluarga yang terdiri dari beberapa tahap yang mempunyai
tugas dan risiko-risiko tertentu pada tiap-tiap perkembangannya
c. perkembangan keluarga secara dinamis, perubahan-perubahan pada keluarga dan
sistem sosialnya, serta mengantisipasi potens iterjadinya stres dalam setiap tahap
perkembangannya dan mengklasifikasikannya ke dalam satu rangkaian
tahapan yang jelas
d. perubahan pola interaksi danhubungan antar anggota keluarga
e. Perkembangan keluarga didasarkan pada lamanya perkawinan dan tahap-tahap
membesarkan anak
2. Berikut ini yang merupakan tahap perkembangan keluarga menurut Carter dan Mc

3.

4.

5.

6.

Goidrick, kecuali ?
a. Keluarga antara ( masa bebas/pacaran) dengan usia dewasa muda
b. Terbentukknya keluarga baru melalui suatu perkawinan
c. Keluarga dengan memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai anak usia sekolah)
d. Keluarga dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2 hingga 6 tahun)
e. Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah
Masalah kesehatan apa saja yang dialami pada tahapan transisi ?
a. HIV/ AIDS dan penyakit kelamin
b. Hipertensi
c. Diabetes Militus
d. Gonorea
e. Stroke
Apakah peran perawat pada tahap ke II ( keluarga pemula ), kecuali ?
a. Perujukan ke layanan-layanan tenaga sosial
b. Konselon pada penyesuaian seksual & peran marital
c. Fasilitator dalam hubungan kekerabatan interpersonal
d. Koordinator untuk konseling menjadi orang tua
e. Gusru konselon dalam perencanaan keluarga
Kapankah dimulai tahap ketiga siklus kehidupan keluarga ?
a. Awal pernikahan
b. Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah
c. keluarga menantikan kelahiran anak
d. keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2 tahun
e. ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah
Masalah apa yang sering terjadi pada tahap Child bearing ?
a. Anak merasa diabaikan
b. Kehidupan seksual dan social terganggu dan menurun
18

c. orang tua tidak diperhatikan


d. persaingan antara suami dan istri
e. persaingan antara adik dan kakak

7. Apakah masalah utama yang sering dihadapi pada tahap keluarga pemula adalah ?
a. penyesuaian seksual dan peran perkawinan
b. kehidupan seksual dan sosial yang terganngu
c. HIV/ AIDS dan penyakit kelamin
d. pendidikan maternitas yang terpusat pada keluarga
e. perawatan bayi yang baik
8. Apakah peran orang tua dalam tahap keluarga dengan anak usia prasekolah ?
a. menstimulasi perkembangan individual anak khususnya kemandirian anak agar tugas
perkembangan anak tercapai
b. membangun motivasi anak untuk meningkatkan prestasi
c. mengajarkan pada anak tentang pendidikan dasar
d. sebagai arsitek keluarga dalam merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga
e. memonitor perawatan prenatal dan perujukan untuk masalah-masalah kehamilan
9. Kapan tahap keluarga dengan anak remaja dimulai ?
a. anak pertama mulai meninggalkan rumah orang tua
b. anak pertama mulai masuk di sekolah menengah pertama
c. anak pertama mulai masuk di sekolah menengah atas
d. anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian
e. anak pertama kelas 6 sekolah dasar hingga keluar meninggalkan rumah orang tuanya
10. Menurut Edelman dan Mandle, 1986 masalah yang muncul pada saat memiliki anak
dengan usia remaja adalah sebagai berikut, kecuali ?
a. penyalahgunaan zat dan penyakit-penyakit menular
b. Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol
c. gangguan tingkah laku
d. persaingan diantara kakak-adik
e. kehamilan yang tidak dikehendaki
11. Apakah tugas perkembangan menurut Carter dan McGoldrick ?
a. Pembedaan diri dalam hubungannya dengan keluarga asalnya dan menjalin hubungan
dengan teman sebaya yang akrab.
b. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
c. Menetpkan tujuan bersama
d. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
e. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (integrasi bayi dalam
keluarga)
12. Apa tugas perkembangan tahap Keluarga Dengan Usia Pertengahan ?
a. Membantu anak untuk mandiri sebagi keluarga baru di masyarakat
b. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya
c. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
d. Mempertahankan ikatan keluarga anar generasi
e. Persiapanmasa tua/pensiun
19

13. Masalah kesehatan yang dihadapi keluarga dengan usia lanjut, kecuali ?
a. Menurunnya fungsi organ
b. Kerentanan fisiologis
c. Menurunnya kekuatan fisik
d. Menurunnya sumber financial
e. Rentan terkena penyakit menular
14. Peran perawat pada fase keluarga dengan anak usia remaja, kecuali ?
a. Pendidik tentang faktor-faktor resiko terhadap kesehatan
b. Pendidik dalam issu pemecahan masalah mengenai alkohol, merokok, diit dan latihan
c. Perujukan untuk penyakit hubungan seksual
d. membantu keluarga melakukan koping sehingga pengaruh yang merugikan dari cacat
tersebut pada keluarga dapat diminimalkan
e. Pendukung, konselor, perujukan langsung pada sumber-sumber kesehatan mental
15. Pernyataan yang tepat mengenai beginning family adalah ?
a. Masa dimana individu berumur 20 tahunan yang telah mandiri secara finansial, dan
secara fisik telah meninggalkan keluarganya namun belum berkeluarga.
b. Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan perempuan
(istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga
masing-masing.
c. Tahap dimana keluarga menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berkelanjutan sampai anak pertama berusia 30 bulan
d. Masa dimana kelahiran pertama memberi perubahan yang besar dalam keluarga,
sehingga pasangan harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan
bayi.
e. Semua jawaban salah.

KUNCI JAWABAN :
1.
2.
3.
4.
5.

B
D
A
A
C

6. B
7. A
8. A
9. D
10.D

11. A
12. E
13. E
14. D
15. B

20

DAFTAR PUSTAKA

Admin._____.BAB II. Konsep Dasar.Diakses di http://digilib.unimus.ac.id/download.php?


id=7725. Diakses tanggal 15 September 2016.
Conny,Onny.2013.Makalah Teori Perkembangan Keluarga.Diakses di
https://www.scribd.com/doc/119156115/makalah-teori-perkembangan-keluarga.Diakses
pada 15 September 2016
Hartawinata Donny.2012.Teori Perkembangan Keluarga.Diakses di
https://www.scribd.com/presentation/82137951/Teori-Perkembangan-Keluarga. Diakses
pada 15 September 2016
Muhlisin,Abi.2012.Keperawatan Keluarga.Gosyen Publsihing : Yogyakarta
Padila.2012.Buku Ajar Keperawatan Keluarga.Nuha Medika: Yogyakarta

21

Anda mungkin juga menyukai