PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan perawat untuk
mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat maupun sakit yang berada dalam satu
rumah.Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali perkawinan yang
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari secara Bio-Psiko
Sosio-kultur-spritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi untuk menuruskan
kelangsungan menambah SDM.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat memberikan
perawatan dan melakukan pengkajian langsung dengan keluarga, apakah keluarga sudah
memenuhi tugas perkembangan anak pada usia ini atau belum, serta mejelaskan kepada
keluarga tugas perkembangan anak usia sekolah, selain itu perawat juga melakukan
pengkajian disekitar lingkungannnya, apakah tempat keluarga yang ditempati keluarga layak
untuk ditempati atau tidak, serta melakukan perawatan dan memberi solusi kepada keluarga
untuk mencegah terjadinya penyakit
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui
tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah dan asuhan keparawatannya
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah
a. Mengatahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
b. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap perkembangan anak usia
sekolah
1
C. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN TEORI
BAB III PENUTUP
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
3. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah(anak tertua berumur 2,5-5
th)Family with preschool Children (Oldest Child 2,5-5 years)
4. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 5-13 th) Family
with School Children (Oldest Child 5-13 Years)
5. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja(Anak tertua umur 13-20 th) Family with
teenegers(Oldest Child 13-20 Years)
6. Tahap VI : Keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak
pertama sampai terakhir yang meninggalkan rumah) Family As launching Center
(Oldest Child Gone to departure of youngest)
7. Tahap VII : Keluarga orang tua usia pertengahan ( Tanpa jabatan atau pensiun)
8. Tahap VIII : Keluarga dalam tahap pension, dan lansia aging family ( retirement to
death of both spouses)
4
ulang tahun ke enam.Perbedaan kecil terjadi antara jenis kelamin,
walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih banyak otot
dan kurang jaringan lemak.Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada
anak-anak berusia dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A dan
C serta zat besi.Konsumsi karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang
sangat besar dari makanan yang berlemak bisa menimbulkan
kegemukan dan menjadikan anak prasekolah dalm kondisi sangat
lapar.Orang tua dan pemberi pelayanan perlu membuat usaha secara
sadar untuk membantu anak prasekolah mengembangkan kebiasaan
makan yang sehat dan mencegah defisiensi dan kelebihan.
b) Perkembangan psikoseksual (Sigmund Freud)
Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk
pada fase falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik
dan area tubuh yang sensitif.Anak mulai mengetahui perbedaan jenis
kelamin dengan mengetahui adanya perbedaan jenis kelamin.
Negatif : Memegang genetalia
Positif : Egosentris: sosial interaksi
Mempertahankan keinginan
c) Perkembangan psikososial (Eric Ericson)
Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah
inisiatif vs rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara
mengkaji lingkungan melalui kemampuan bereksplorasi terhadap
lingkungannya. Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi
lingkungan.Inisiatif berkembang dengan teman
sekelilingnya.Kemampuan anak berbahasa meningkat.Anak mulai
menuntut untuk melakukan tugas.Hasil akhir yang diperoleh adalah
menghasilkan suatu prestasinya.
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu
berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang
5
bersosialisasi, lebih marah, mengalami regresi, yaitu kembali ke
perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap
jempol.
d) Perkembangan kognitif (Jean Piaget)
Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase
praoperasional. Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap
ini didasari sifat egosentris. Pemikiran di dominasi oleh apa yang
dilihat, dirasakan dan dengan pengalaman lainnya.
6
Ex : sebagai orang tua, harus memberikan contoh pembagian waktu
yang tepat untuk diri sendiri, pasangan dan anak, misal : seorang
suami bekerja dengan patnernya harus memperhatikan waktu dengan
istri dan anaknya
e) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
Ex : pembaguian peran dalam sebuah keluarga : ayah : member
nafkah, ibu : mengurus RT, anak : belajar dan membentu orang tua
f) Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan
dan perkembangan anak.
Ex : meluangkan waktu untuk diberikan kepada anak ..contoh :
mengajak anak ke tempat rekreasi dan mengenalkan berbagai
pengetahuan yang baru kepada anak
7
e) Memberikan pola asuh anak sesuai dengan kebutuhan tumbangnya dan
menerapkan kedisiplinan
f) Memfasilitasi anak bergerak bebas
g) Memfasilitasi anak bermain dengan anak lainnya
h) Banyak berbicara dengan kalimat pendek yang mudah
i) Bacakan buku cerita
j) Ajak ke Taman, Kebun Binatang
k) Fasilitasi anak merapikan mainannya setelah bermain
l) Latih BAB BAK
m) Latih menggunakan sendok-garpu
n) Beri latihan permainan : Balok-Gambar
o) Hindari memberi banyak larangan
p) Tidak menuruti segala permintaan anak (selektif)
8
b. Tugas Perkembangan Keluarga
a) Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan
b) Mempertahankan keintiman pasangan,
c) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
d) Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, member kesempatan
pada anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di
luar sekolah
9
mempelajari beberapa ketrampilan tertentu(missal aritmatika atau
membaca) sehingga kemajuan mereka di sekolah menjadi terhambat.
Disabilitas belajar menggabungkan 3 gangguan yaitu : Gangguan
perkembangan belajar, gangguan berkomunikasi, dan Gangguan
ketrampilan motorik
d) Kecemasan dan Depresi
Kecemasan dianggap tidak normal apabila berlebihan dan
menghambat fungsi akademik dan social atau menjdi menyusahkan/
Persisten. Contoh gangguan kecemasan yang dialami oleh anak dan
remaja antara lain : Foba spesifik, Foba Sosial, gangguan kecemasan
menyeluruh, gangguan mood, termasuk Depresi mayor dan gangguan
bipolar. Remaja perempuan mengalami depresi dua kali lebih banyak dari
laki-laki.
e) Retardasi Mental
Retardasi mental adalah keterlambatan yang mencakup tentang
yang luas dalam perkembangan fungsi kognitif dan social. Kriteria :
Fungsi intelektual yang secara signifikan dibawah rata-rata, IQ < 70
Kurangnya fungsi social adaptif dalam minimal 2 bidang berikut :
komunikasi, mengurus diri sendiri, kehidupan keluarga, ketrampilan
interpersonal, penggunaan sumber daya komunitas, kemempuan untuk
mengambil keputusan sendiri, ketrampilan akademik fungsional,
rekreasi, pekerjaan, kesehatan dan keamanan.
Onset sebelum usia 18 th
f) Gangguan Autistik (Gangguan perkembangan Pervasif)
Karateristk gagguan Autistik adalah dimana individu autis tidak
mampu berhubungan dengan orang lain secara wajar. Mereka memiliki
keterbatasan yang parah dalam bahasa dan keinginan obsessive yang kuat.
Mereka mengalami ketertarikan dan menciptakan kelekatan yang kuat
dengan berbagai benda-benda mati dan berbagai benda mekanis.
g) Gangguan Koordinasi ( Developmental Coordination Disordes /DCD)
Suatu keadaan dimana perkembangan koordinasi motorik lebih
rendah dibandingkan dengan teman sebaya. Penyebab tidak di ketahui tapi
10
diperkirakan tidak berhubungan dengan gangguan intelektual atai adanya
lesi otak
11
membaca dan menulis dengan cara yang logis, berurutan, dan multi
indrawi seperti membaca dengan keras seraya disupervisi dengan
teliti.Model ini mengajarjan ketrampilan bahasa secara bertahap,
membantu murid-murid menangakp struktur dan menggunakan kata-
kata.
Model Kognitif : Berfokus pada bagaiman aanak mengatur pemikiran
mereka ketika belajar metaeri-materi akademik. Anak menerapkan
strategi-strategi untuk menyelesaikan tugas-tugas dan memonitor
kesuksesan strategi-strategi mereka
e) Terapi Kognitif
Terapi kognitif behavioral yang digunakan untuk menangani anak depresi
biasanya melibatkan model ketrampilan koping dimana anak-anak dan
remaja memperoleh ketrampilan sosial
f) Intervensi Retardasi mental
Intervensi behavioral berbasis pengondisian operant
Dalam metode operant, anak-anak diajari berbagai ketrampilan
selangkah demi selangkah dan berurutan. Prinsip-prinsip pengondisian
operant kemudian diterapkan untuk mengajarkan berbagai komponen
aktivitas pada anak. Juga digunakan untuk mengurangi perilaku yang
tidak pada tempatnya dan perilaku mencederai diri sendiri.
Latihan Intrusional Diri
Mengajari mereka yang mengalami retardasi mental untuk memnadu
upaya penyelesaian masalah mereka melalui kata-kata yang diucapkan.
g) Penanganan untuk anak autis
Biasanya mencoba mengurangi perilaku mereka yang tidak wajar dan
meningkatkan ketrampilan komunikasi dan social. Meski teori biologis
lebih banyak mendapat dukungan empiris, intervesi psiologislah yang
paling menjanjikan.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keluarga merupakan hubungan antar individu yang terkait dalam
kelompok dari masyarakat. Dalam interaksinya dengan lingkungan maupun
dengan sesama manusia mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Perkembangan keluarga melalui berbagai tahapan yang terjadi secara berurutan
mulai dari awal pernikahan hingga kehilangan dan kematian pasangan. Dalam
setiap masa perkembangannya baik yang berperan sebagai istri maupun suami
memiliki suatu tanggung jawab bersama dalam menjaga keutuhan keluarga
mereka yang dipengaruhi dengan pelaksanaan masing-masing peran secara
maksimal berdsarkan tugas-tugas yang telah dibebankan.
Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada atau sekitar periode
tertentu dalam kehidupan individu, pencapaian (tugas perkembangan) yang
sukses berperan penting untuk kebahagiaannya dan untuk pencapian tugas-tugas
selanjutnya, sedangkan kegagalan (pencapaian tugas-tugas perkembangan)
mengarah timbulnya ketidakbahagiaan dalam diri individu itu dan sulit untuk
mencapai tugas perkembangan selanjutnya.
Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga
banyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas perkembangan
masa-masa sebelumnya.
B. SARAN
13
Dengan adanya makalah ini mudah-mudahan dapat membantu pembaca
untuk lebih tahu tentang tahap-tahap perkembangan. Semoga kita terutama
penulis bisa mengambil manfaat dengan adanya makalah tentang tahap
perkembangan keluarga anak usia pra sekolah dan anak usia sekolah. Sehingga
kita biasa memahaminya dan bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA
14