Anda di halaman 1dari 16

Kelompok IV

ANALISIS
JURNAL

Judul :
EFEKTIVITAS PENURUNAN SUHU TUBUH
MENGGUNAKAN KOMPRES AIR HANGAT
DAN KOMPRES PLESTER PADA ANAK
DENGAN DEMAM DI RUANG KANTHIL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
Kata kunci :
Demam, Kompres air hangat, kompres plester
Penulis :
Djuwariyah, Sodikin, Mustiah Yulistiani

Telaah Step 1 Problems


Bermacam penyakit itu biasanya makin mewabah pada musim

peralihan, baik dari musim kemarau ke penghujan maupun


sebaliknya. Sebagai wilayah tropis Indonesia merupakan
tempat yang cocok bagi kuman untuk berkembang biak
contohnya flu, malaria, demam berdarah, dan diare. Terjadinya
perubahan cuaca tersebut mempengaruhi perubahan kondisi
kesehatan anak. Kondisi anak dari sehat menjadi sakit
mengakibatkan tubuh bereaksi untuk meningkatkan suhu.
Demam dapat dialami oleh siapa saja, dari bayi sampai orang
lanjut usia. Demam merupakan tanda klinis suatu penyakit
pada anak. Demam dapat terjadi ketika seseorang mengalami
gangguan kesehatan.
Ada beberapa teknik dalam memberikan kompres dalam upaya
menurunkan suhu tubuh antara lain kompres air hangat,
kompres air dingin , kompres plester ,dsb.

Selama ini kompres dingin atau es menjadi

kebiasaan yang diterapkan saat anaknya


demam. Namun kompres menggunakan es
sudah
tidak
dianjurkan
karena
pada
kenyataannya demam tidak turun, bahkan naik
dan dapat menyebabkan anak menangis,
menggigil dan kebiruan. Pada saat sekarang
kompres yang dianjurkan adakah kompres air
hangat karena dianggap lebih efektif dari pada
kompres dingin. Ada juga kompres yang
dianggap praktis yaitu kompres plester buatan
pabrik. Kompres ini pemakaianya dengan cara
ditempelkan pada dahi anak.
Kompres air hangat maupun plester kompres
memiliki keunggulan dan kekurangan masing
masing.

Dilihat dari distribusi umur balita penderita


diare di tahun 2010 didapatkan proporsi
terbesar adalah kelompok umur 6-11 bulan
yaitu sebesar 21,65%, lalu kelompok umur 1217 bulan sebesar 14,43%, kelompok umur 2429 bulan sebesar 12,37%. Program lintas diare
dimaksudkan
untuk
mencegah
anak
mengalami dehidrasi dan menjaga asupan
nutrisi anak agar pertumbuhan anak tidak
terganggu akibat diare. Begitu pula dengan
anak yang mendapatkan susu formula tetap
harus diberikan susu formula seperti biasanya.

Intervention
Pemberian kompres air hangat dan kompres plester.

Comparation Intervention
Pemberian kompres
kompres plester

air

hangat

dan

Outcome
Tujuan

: mengetahui perbedaan efektivitas


penurunan suhu tubuh pada anak usia balita
yang mengalami demam sebelum di berikan
terapi kompres hangat dan plester kompres
dengan setelah diberikan terapi kompres air
hangat dan plester kompres.

Telaah Step 2 (Validitas)


RECRUITMEN
Metode penelitan yang digunakan adalah metode
quasi eksperimen design dengan rancangan pre
test
dan
post
test
two
group
desain
(menggunakan dua kelompok dua perlakuan).
Kedua perlakuan tersebut diukur suhu tubuh
sebelum dan sesudah perlakuan. Kelompok
pertama
mendapatkan
perlakuan
dengan
kompres air hangat dan kelompok sampel ke dua
mendapatkan perlakuan dengan kompres plester.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60
orang pasien yang dibagi ke dalam dua kelompok
yaitu kelompok

MAINTENANCE
Teknik pengukuran penurunan suhu dalam
penelitian ini dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut :
Sebelum dan sesudah melakukan kompres air
hangat dan kompres plester.
Kompres
air hangat dilakukan sebelum
pemberian antipiretik. Kompres air hangat
dilakukan sebanyak 3 kali.
Kompres plester dilakukan sebelum pemberian
antipiretik. Kompres dilakukan sebanyak 3 kali.
Dari masing-masing data tersebut akan di
ambil rata-rata.

Inklusi

Maintenance
Setelah didapatkan sampel, dilakukan dua

kali pengukuran yaitu pengukuran I


(sebelum pemberian susu bebas laktosa)
dan pengukuran II (sesudah pemberian
susu bebas laktosa). Pengukuran dilakukan
terhadap dua aspek yaitu konsistensi feses
dan frekuensi BAB selama 24 jam.

Measurement
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

variabel independent dan variabel dependent.


Variabel indipendent nya adalah pemberian
susu bebas laktosa. Variabel dependent nya
adalah konsistensi feses sebelum dan sesudah
perlakuan dan frekuensi BAB sebelum dan
sesudah perlakuan
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian
ini yang digunakan adalah lembar observasi.
Uji tes dengan menggunakan Analisis bivarit
Uji statistik yang dilakukan adalah uji Tdependen atau uji beda dua mean dependen


Telaah Step 3 (Aplikabilitas)
Penelitian ini dapat diterapkan baik di masyarakat umum maupun di
rumah sakit khususnya di Ruang perawatan anak dimana pemberian
kompres hangat pada anak dengan demam ini tidak membutuhkan
banyak biaya dan terbukti lebih efektif digunakan dibandingkan
kompres plester yang membutuhkan lebih banyak biaya.
Kelebihan :
Hasil dalam jurnal ini mudah diterapkan.
Intervensi dalam penelitian ini khususnya pmberian kompres air
hanyat tidak memakan banyak biaya, dan bahannya mudah di
dapatkan.
Penelitian ini dapat diterapkan di mana saja.
Penelitian ini menunjukkan dua hasil pengukuran suhu setelah
diberi terapi kompres hangat dan kompres plester dan juga
perbandingan keefektifan kedua tekhnik kompres tersebut.
Kekurangan :
Tidak ada tekhnik pengambilan sampel yang dijelaskan dalam
penelitian ini.
Tidak adanya SOP yang dijelaskan dalam penelitian ini.

THAN
K
YOU

Anda mungkin juga menyukai