Anda di halaman 1dari 7

Asuhan keperawatan adalah faktor penting dalam kelangsungan hidup pasien dan

aspek-aspek pemeliharaan, rehabilitatif dan prefentif perawatan kesehatannya. Menurut


Shore, untuk sampai pada hal ini, profesi keperawatan telah mengidentifkasi proses
pemecahan masalah yang “menggabungkan elemen yang paling diinginkan dari seni
keperawatan dengan elemen yang paling relevan dari sistem teori, dengan menggunakan
metode ilmiah”.
Standar asuhan keperawatan berfungsi sebagai pedoman maupun tolak ukur dalam
pelaksanaan praktek keperawatan agar sesuai dengan nilai-nilai profesional, etika dan
tanggung jawab.

Peningkatan mutu pelayanan adalah derajat memberikan pelayanan secara efisien dan
efektif sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh
sesuai dengan kebutuhan pasien, memanfaatkan teknologi tepat guna dan hasil penelitian
dalam pengembangan pelayanan kesehatan/ keperawatan sehingga tercapai derajat kesehatan
yang optimal.
Perencanan adalah pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi
masalah-masalah yang diidentifikasi dalam diagnosis keperawatan. Desain perencanaan
menggambarkan sejauh mana perawat mampu menetapkan cara menyelesaikan masalah dengan
efektiif dan efisien.

Perencanaan keperawatan atau biasa disebut intervensi keperawatan merupakan bagian


dari proses keperawatan yaitu tahap ketiga. Setelah mengetahui diagnose keperawatan yang
tepat untuk pasien, selanjutnya perawat menentukan dan memepersiapkan perencanaan
keperawatan untuk diiimplementasikan
ketika memberi asuhan keperawatan. Perencanaan keperawatan yang dipersiapkan oleh
perawat tentunya harus berhubungan dengan kondisi pasien berdasarkan pengkajian dan
diagnose keperawatan.

Hal penting yang perlu diketahui terkait perencanaan keperawatan ini perawat perlu
menentukan prioritas, menulis tujuan, dan merencanakan tindakan keperawatan tang akan
dilakukan. Pada tahap menentukan prioritas perawat menentukaan masalah pasien yang
terlebih dahulu diatasi.
Tahap perencanaan berfokus pada memprioritaskan masalah, merumuskan tujuan dan
kriteria hasil, membuat instruksi keperawatan, dan mendokumentasikan rencana
asuhan keperawatan. Tujuan dilakukannya perencanaan asuhan keperawatan adalah sebagai
berikut.

1. Meningkatkan komunikasi antara pemberi asuhan keperawatan.

2. Memberikan asuhan secara langsung dan didokumentasikan

3. Catatan dapat digunakan untuk evaluasi, penelitian, dan aspek legal.

4. Sebagai dokumentasi bukti untuk layanan asuransi.

Dalam tahap perencanaan ini terdapat langkah-langkah penyusanannya yaitu :

1. Menentukan Prioritas Masalah Pada tahap pengkajian perawat menemukan banyak


masalah pada pasien dan didapatkan diagnosanya. Kemudian perawat mengurutkan diagnosa
tersebut dari prioritas tertinggi, sedang, dan rendah. Prioritas tertinggi ini merupakan situasi
yang mengancam nyawa pasien seperti bersihan jalan nafas. Sedangkan prioritas sedang
merupakan situasi yang tidak terlalu darurat seperti persobal higiene. Serta prioritas rendah
memuat masalah yang tidak terlalu spesifik contohnya masalah kebutuhan pasien. Pengurutan
prioritas tersebut berpengaruh terhadap persepsi pasien, untuk itu perawat harus menanyakan
kepada pasien mengenai apa yang dirasakannya.

2. Menuliskan Tujuan dan Kriteria Hasil Tujuan perawatan adalah hasil yang diinginkan dari
asuhan keperawatan yang diharapkan dapat dicapai bersama pasien serta direncanakan untuk
mengurangi masalah yang telah diidentifikasi dalam diagnosis keperawatan.

3. Merumuskan rencana tindakan keperawatan Rencana tindakan keperawatan untuk


membantu pasien dalam mencapai tujuan dan kriteria hasil
yang diharapkan. Beberapa tipe rencana tindakan keperawatan yaitu:

a. Observasi, disini perawat akan mengobservasi terhadap kemajuan pasien dengan


memantau perubahan pasien setelah diberikan intervensi. Diharapakan sesuai dengan tujuan
dan kriteria yang diharapkan.

b. Terapeutik, tindakan yang dilakukan perawat untuk mengurangi, mencegah masalah.


Perawat harus bisa dipilih tindakan yang paling sesuai dengan keadaan pasien.

c. Penyuluhan, tindakan ini berupa pendidikan kesehatan ini berguna untuk partisipasi
pasien terhadap masalah kesehatan yang dialami pasien. Pasien bertanggungjawab untuk
perawatan dini pasien. Tindakan pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Dalam
penyuluhan ini perawat juga mnenyesuaikan materi yang akan diberikan dengan kondisi
pasien.

d. Kolaboratif, rencana kolaboratif disesuaikan dengan masalah yang terjadi. Masalah


yang berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh ataupun patologis memerlukan kolaboratif
dengan tenaga kesehatan lainnya. Perawat melindungi pasien dari hal yang dapat merugikan
dan memberikan saran yang bersifat konstruktif yang dapat menunjang kesembuhan pasien.

4. Menetapkan rasional rencana tindakan keperawatan Rasional rencana tindakan keperawatan


merupakan dasar ilmiah ditetapkannya rencana tindakan keperawatan. Rasional rencana tindakan
keperawatan menerapkan berfikir kritis dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah
pasien
rencana tindakan keperawatan dan rasional rencanatindakan keperawatan. Perencanaan
keperawatan yang dipersiapkan oleh perawat harus berhubungan
dengan kondisi pasien berdasarkan pengkajian dan diagnose keperawatan. Perencanaan
merupakan tahap memberi kesempatan kepada perawat, klien, keluarga dan orang terdekat
klien untuk merumuskan rencana tindakan keperawatan guna mengatasi masalah yang
dialami klien.

Saran :

Kinerja perawat yang baik harus di tingkatkan kembali dan perawat harus lebih
berpikir kritis, agar kinerja asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik. Jika perawat
tidak memiliki nilai sebagai salah satu pengambilan keputusan yang independent maka tujuan
pelayan kesehatan atau keperawatan dalam memenuhi klien tidak akan terwujud.

Perencanaan keperawatan harus dilakukan bertahap agar tindakan asuhan


keperawatan yang diberikan dapat berjalan dengan baik dan benar. Setiap perawat harus
memahami dengan sungguh konsep- konsep perencanaan yang meliputi penngertian, tujuan,
keuntungan/kerugian, ciri-ciri perencanaan, dan kriteria-kriteria perencanaan yang efektif.
Sebagai aplikasinya perlu dipahami pula
perencanaan program dalam keperawatan/ kesehatan dan perencanaan kebutuhan
tenaga perawatan di Rumah Sakit

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi., L., Pondaag., L & Babakal., A. (2015). Gambaran tingkat pengetahuan perawat
dalam penerapan standar asuhan keperawatan diruangan Rawat Inap Interna RSUD Datoe
Bhinagkang. E-Journal Keperawatan (e-Kp), 3(3), 1-4.
Astar., F., Tamsah., H., & Kadir., I. (2017). Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan
Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas Takalala Kab Soppeng, Journal of Management.
1(2), 33-57.

Budiono, & Pertami, S. B. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika

Bumulo., M., I., Bidjuni., H., & Bawotong., J. (2017). Pengaruh Manajemen Model Asuhan
Keperawatan Profesional Tim terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan Di Bangsal Pria
RSUD Datoe Binangkang Kab Bolaang Mongondow. e-Jurnal Keperawatan (e- Kp), 5(2), 1-
6.

Butar-Butar, J., & Simamora, R. H. (2016). Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah. Jurnal
Ners Indonesia, 6(1), 50-63.
Hutagalung Destri Nauli (2019). Tahapan Perencanaan Asuhan Keperawatan.

Mandagi, F. M. (2015). Analisis factor- faktor yang berhubungan dengan kinerja


perawat dalam menerapkan Asuhan Keperawatan. Jurnal e-Biomedik (eBm), 3(3), 885-891.

Nurlina., Hadju., V., & Nontji., W. (2013). Faktor - Faktor Yang Berhubungan dengan
Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap RSUD Labuang Baju
Makassar. 1-12.

Purba Angel Oktavia (2019). Komponen Intervensi dalam Proses Keperawatan.

Putra Aryata P.I. (2012) Analisis Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara. Yogyakarta. UGM. Tesis Universitas
Gajah Mada 2012.

Sari Suci Denita (2018). Intervensi Keperawatan berdasarkan NIC sebagai Panduan Perawat
dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Pasien.

Simanullang Megistira Virginia (2019). Perencanaan Keperawatan sebagai bagian dari


Asuhan Keperawatan.

Simamora, R. H. (2005). Hubungan Persepsi Perawat Pelaksana Terhadap Penerapan


Fungsi Pengorganisasian Yang Dilakukan Oleh Kepala Ruangan Dengan Kinerjanya
Diruang Rawat Inap RSUD Kota Jakarta Utara (Doctoral dissertation, Tesis FIK UI, Tidak
dipublikasikan).

Sinulingga Seri Bulan (2019). Langlah- langkah Perencanaan dalam Proses Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai