Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH MATERNITAS

“PENGKAJIAN KEHAMILAN”

OLEH :
SARTIKA SARI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019– 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah”
Pengkajian awal Pada Ibu Hamil ” sebagai salah satu tugas akademik mata kuliah
Maternitas , dalam rangka menyelesaikan Program Pendidikan S1 Keperawatan di
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Farida Umamah, S.Kep., Ns, M.Kep selaku dosen Maternitas
2. Teman teman sekelas program S1 Keperawatan jalur alih jenjang UNUSA
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal dan perbuatan
yang telah diberikan dan penyusun menyadari bahwa makalah ini belum sempurna,
oleh karena itu saran yang membangun dari pembaca sangat penyusun harapakan
demi perbaikan makalah ini. Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat baik bagi penyusun dan pihak yang membutuhkannya.

Surabaya, 05 Maret 2020

Penulis

DAFTAR ISI

i
COVER ....................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.............................................................................01
1.1 Latar Belakang ............................................................................01
1.2 Tujuan Penulisan..........................................................................01
BAB II Tinjauan Teori .......................................................................02

2.1 Konsep Kehamilan ......................................................................02


2.2 Penatalaksaan Pelayanan Antenatal ............................................05

BAB III Konsep Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil ................10

3.1 Pengkajian ...................................................................................10


BAB IV PENUTUP .............................................................................20
DAFAR PUSTAKA .............................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang
mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus,
untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada
persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal
care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal
care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah
satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat
mengurangi angka kematian ibu.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik
dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan teerampil memeberikan
pelayanan sesuai dengan standart yang diterapkan.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dan untuk mengetahui
pengkajian awal ibu hamil langsung kepada pasien secara optimal d selama
dalam kehamilan, persalinan, sehingga didapat ibu dan anak yang sehat.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melaksanakan pengkajian data.
2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.

1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Kehamilan
2.1.1 Pengertian
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu
disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu
disebut sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36
minggu disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan,
kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing:
a. Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu)
b. Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu)
c. Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 42 minggu) Janin yang
dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup). (Hanifa
Wiknjosastro, 2009)
2.1.2Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut (Mochtar, 2010 :
17 ) yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah
dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium

2
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
2.1.3 Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-
laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan).
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang
perempuan membuahi sel tePlur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata
mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan
mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini
akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur
matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim. (Kusmiyati, Yuni,
dkk.2009). Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma
bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam
waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya
pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan
tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang
matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian
kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian
ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah
dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur
hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.

3
Patway

Coitus

Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita)

Sperma bergerak menuju tuba fallopi

Konsepsi Tidak terjadi

Fertilisasi Tidak terjadi fertilisasi

Konsepsi dan pertumbuhan zigot Endometrium runtuh

Implantasi di uterus Menstruasi

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7 hari)

Mencapai cavum uteri

Embrio (3-5 minggu)

Fetus ( >5 minggu)

(www.dokter.indo.net.id)

4
2.2 Penatalaksaan Pelayanan Antenatal
2.2.1 Pengertian ANC
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2010;
110). Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti
dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Pedoman
Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar, 2011 : 1). Pemeriksaan
antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi
terhadap kegawatan yang ditemukan (Depkes RI, 2010 : 12)
2.2.2 Tujuan ANC
Menurut Manuba, 2010 : 111 tujuan ANC adalah :
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan,
dan kala nifas.
3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
2.2.3 Pelayanan ANC
1. Standart minimal asuhan antenatal care (10T)
a. Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan
Menurut Prawirohardjo (2010), Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata
antara 11,5 sampai 16 kg. Bila berat badan naik lebih dari semestinya, anjurkan
untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan
dikurangi, terlebih sayur mayur dan buah-buahan. Ada pula cara untuk
menentukan status gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) dari
berat badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil menurut Manuaba (2010):
Rumus IMT =   BB /TBcm2Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya
antara 18,5-25,0. Kriteria IMT :

5
a) Nilai IMT < 18,5          : Status gizi kurang
b) Nilai IMT 18,5-25        : Status gizi normal
c) Nilai IMT >25  : Status gizi lebih/ obesitas
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm.
b. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas)
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu cara untuk
mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan
gizi. Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin
berkurang, sehingga pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan
bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan
volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran
LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka
panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
Cara melakukan pengukuran LILA :
1. Ukur dengan menggunakan meteran dari akromnion sampai olekranon
2. Menentukan titik tengah antara akromnion dan olekranon dengan meteran
3. Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
Baca menurut tanda panah.
c. Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan kunjungan, hal ini
bertujuan untuk mendeteksi adanya kemungkinan kenaikan tekanan darah yang
disebabkan kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal yaitu
dibawah 140/90 mmHg.
d. Menghitung Berat Badan Janin Dalam Kandungan
Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara
Menurut Jonson :
Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU –11 ) x 155
Bila bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU – 12 ) x 155
Menurtu John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)

6
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu
e. Mengukur tinggi Fundus Uteri
Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau menggunakan jari
– jari tangan sesuai dengan usia kehamilan (menurut Leopold) :

Gambar 2.1 Pemeriksaan Fundus Uteri Untuk Menentukan Usia Kehamilan

Umur TFU Keterangan


kehamilan
8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek
12 mgg 3 jari atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg 3 jari bawah pusat -

24 mgg Sepusat -
28 mgg 3 jr ats pusat -
32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada di atas
pintu panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun kembali,
karena kepala janin masuk
ke rongga panggul.

Tabel 2.1 Menentukan umur kehamilan dengan Leopold

7
Usia kehamilan TFU(cm)
12 minggu -
16 minggu -
20 minggu 20 cm (±2cm)
22-27 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
28 minggu 28 cm (±2cm)
29-35 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
36 minggu 36 cm (±2cm)
Tabel 2.2 Menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald

i.Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung janin


Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi secara dini ada atau
tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia,
gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut jantung
janin adalah salah satu cara untuk memantau janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut
jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan.
Gambaran DJJ:
a. Takikardi berat; detak jantung diatas 180x/menit
b. Takikardi ringan: antara 160-180x/menit
c. Normal: antara 120-160x/menit
d. Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit
e. Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit
f. Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit
j. Menghitung HTHP
Cara menghitung HTHP Memperkirakan usia kehamilan dan tanggal perkiraan
kelahiran yang dihitung berdasarkan rumus Naegele rule , Cara menghitungnya:
Tentukan hari pertama menstruasi terakhir. Angka ini dihitung dari hari pertama
menstruasi terakhir (LMP = Last Menstrual Periode).
a. Jika HPHT Ibu ada pada bulan 1 Januari – 24 Maret
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0).
Misal, HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir (10+7), (1+9), (2010 +
0) = 17-10-2010 atau 17 Oktober 2010.
b. Jika HPHT Ibu ada pada bulan 25 Maret – 31 Desember
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan – 3),(Tahun + 1)

8
Misal, HPHT 10 Oktober 2010, maka perkiraan lahir  (10 + 7), (10 – 3),
(2010 + 1) = 17-7-2011 atau 17 Juli 2011.
Catatan:
Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur haidnya teratur,
yakni antara 28-30 hari. Perkiraan tanggal persalinan sering meleset antara 7 hari
sebelum atau setelahnya. Hanya sekitar 5% bayi yang akan lahir sesuai
perhitungan ini. Untuk mengurangi kemungkinan terlalu melesetnya perhitungan
pada wanita yang daur haidnya pendek, akan ditambahkan beberapa hari dari
hari-H. Sedang yang daur haidnya panjang, akan dikurangi beberapa hari.

BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

9
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada pasien
Jam Untuk mengetahui jam berapa melakukan pengkajian pada pasien
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain
dalam suatu ruangan.
A. Data Subyektif
a) Biodata
a. Nama : Nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan. (Christina, 2000 :41)
b. Umur : Ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana kehamilan
normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang
dari 35 tahun.
c. Agama : Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya
agama pasien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di
dalam melaksanakan asuhan kebidanan. (Depkes RI, 2002:14)
d. Suku: untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan
menentukan carapendekatan serta pemberian asuhan.
e. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan.
f. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi klien dan apakah pekerjaanibu / suami dapat
mempengaruhi kesehatan klien / tidak.
g. Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi kesehatan
klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai
apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta
mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.
b) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
c) Keluhan Utama

10
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat
pengkajian. Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang
sangat penting untuk mengontrol kehamilan ibu.
d) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu
sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung,
darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita
kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui apakah ibu pernah
dirawat di rumah sakit atau tidak.
e) Riwayat Kehamilan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan
seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu
sedang menderita kanker ataupun tumor.
f) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama: Anggota
keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular
seperti TBC, hepatitis. Penyakit keluarga yang diturunkan seperti
kencing manis, kelainan pembekuan darah, jiwa, asma.
g) Riwayat kehamilan kembar.
Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil kembar adalah
faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila
ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus
diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.(Manuaba, 2000:265)
h) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai : Menarche adalah terjadi haid yang pertama
kali. Menarche terjadi pada usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal /
dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju
sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang
biasa pada manusia adalah 25-32 hari.

11
Lamanya haid Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti
darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita
biasanya lama haid ini tetap. Kemudian keeluhan yang dirasakan,
adakah keputihan, warnanya, bau, gatal / tidak.
i. Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang : Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur
pertama kali menikah Umur pertama kali menikah < 18 tahun,
pinggulnya belum cukup pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko
waktu melahirkan. Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi
hipertensi, plasenta previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar /
macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR.
j. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang
terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat
memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan yang dapat
mempengaruhi kehamilan selanjutnya.
k. Riwayat Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kehamilan ibu saat ini.
Adapun hal-hal yang perlu dikaji, adalah :
a) Hari pertama haid terakhir (HPHT) dan taksiran persalinan
(TP), untuk mengethui usia kehamilan ibu saat berkunjung,
kesesuaian perbesaran perut dengan usia kehamilan, dapat
mengklasifikasi kehamilan ibu sesuai dengan trimesternya dan
keluhan-keluhan yang mungkin muncul.
b) Keluhan pada trimester I, trimester II, dan trimester III, untuk
mengetahui apakah keluhan-keluhan tersebut fisiologis atau
patologis.
c) Berapa kali periksa dan dimana : Pemeriksaan sebaiknya
dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai
kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap
2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.

12
d) Gerakan janin : Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada
kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16
minggu pada multi gravida. Pengamatan pergerakan janin
dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28
minggu.
e) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
f) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x
dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu
pernah mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau pada
calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali (TT
boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan
janin walupun diberikan pada kehamilan muda.
g) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa
mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
h) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk
menentukan usia kehamilan, memberikan konseling tentang
keluhan hamil yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya
komplikasi.
l. Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya,
ada keluhan / tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan
KB apa.
m. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a) Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat
besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan
makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang
seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk menghindari
kelebihan berat badan yang berlebihan.
b) Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering
kencing, hal ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar

13
secara fisiologis dan pada akhir kehamilan biasanya ibu juga
mengeluh sering kencing karena kandung kemih tertekan oleh
kepala janin. Perubahan hormonal mempengaruhi aktifitas usus
halus dan usus besar sehingga mengakibatkan obstipasi. Sembelit
dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena
menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin terhadap
usus besar dan rektum.
n. Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita
hamil, juga dianjurkan untuk tidur siang (Christina, 2000:168).
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena
istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan
jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan
perkembangan janin (Manuaba, 2000:140).
o. Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan
rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan
menimba, mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal guru,
pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat
mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan
di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat
mengganggu janin dalam kandungannya (Christina, 2000:163).
p. Personal Higiene
a) Rambut harus sering dicuci.
b) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah
caries.
c) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan
kehamilan dan nifas, sebagai persiapan untuk produksi
makanan bayi oleh karena itu bila kurang kebersihannya bisa
menyebabkan infeksi.

14
d) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih.
Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang
dari depan ke belakang.
e) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku
bisa tersembunyi kuman penyakit.
f) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi
tidak hanya membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan,
karena pembuluh darah terangsang dan badan terasa nyaman.
g) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih,
kalau dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti
BH dan celana dalam. (Christina, 2000:159-160)
q. Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap
kehamilannya serta bagaiamana tanggapan suami dan keluarga
tentang kehamialn. Budaya ditanyakan untuk mengetahui
kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga
berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul, kebiasaan
berobat dan semua yang berhubungan dengan kondisi kesehatan
ibu.
r. Pola Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.
B. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum : Baik/cukup/lemah
b)Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen
c) Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi
d)badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit. Berat
badan sebelum hamil : Mengetahui perubahan berat badan sebelum
hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau
penurunan berat badan

15
e) Berat badan sekarang : Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir
kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
f) Lingkar lengan atasNormal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik / buruk,
sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR
g)Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur
b. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
a) Kepala dan leher
Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka ataulesi
Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata
Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan
tidak pucat
Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus
Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada
stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran
kalenjar limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b) Dada
Inspeksi : lihat bentuk mamae simetris/tidak, hiperpigmentasi
pada areola, puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau
dimpling
Palpasi : tidak ada masa/ benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
c) Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,nilai pembesaran uterus
sesuai dengan umur kehamilan, ada atau tidaknya linea dan stirae
Palpasi
Leopold I:
a. Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha

16
b. Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah
muka klien
c. Rahim dibawah ke tengah
d. Tinggi fundus uteri ditentukan
e. Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus
uteri.
f. Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong
adalah lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak
lintang fundus uteri kosong.
g. Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong
dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
Leopold II :
a. Kedua tangan pindah ke samping
b. Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
c. Tentukan letak punggung anak
d. Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
e. Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak
dan dimana letaknya bagian-bagian kecil).
f. Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan
satu tangan menekan di fundus
Leopold III :
a. Dipergunakan satu tangan saja
b. Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
c. Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
d. Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang
oleh pintu atas panggul)
e. Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan
pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.

Leopold IV :

17
a. Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si
penderita
b. Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian
bawah
c. Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu
atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam
rongga panggul
d. Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
e. Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar
kepala sudah melewati pintu atas panggul)
f. Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar
kepala belum melewati pintu atas panggul). Leopold IV untuk
menentukan bagian yang terendah danberapa masuknya bagian
yang bawah ke dalam ronggapanggul.
g. Tinggi Fundus Uteri (TFU), untuk mengetahui apakah
perbesaran rahim sesuai/tidak dengan usia kehamilan atau ada
kemungkinan kehmilan kembar.
h. Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ), untuk mengetahui
perkiraan berat badan janin.
Auskultasi
Detak Jantung Janin (DJJ), untuk memantau kesejahteraan
janin. Memantau Frekuensi, irama, Intensitas, Punctum
Maximum untuk mengetahui posisi terjelas terdengarnya DJJ.
d) Ekstremitas
a) Ekstremitas Atas
Inspeksi : Llihat apakah ada tanda-tanda udem, varises, dan
sebagainya.
Palpasi : raba apakah ada udem, varises, dan sebagainya.
b) Ekstremitas Bawah
Inspeksi : lihat apakah ada tanda-tanda udem, varises, dan
sebagainya.
Palpasi : raba apakah ada udem, varises, dan sebagainya

18
Perkusi : untuk menilai refleks patella kiri dan kanan.
e) Genitalia
Inspeksi : Vulva dan vagina, apakah ada udem, varises,
hipervaskularisasi, dan sebagainya, Pengeluaran pervaginam
Perineum, lihat kebersihan perineum dan genitalianya.
f) Anogenitalia
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui keadaan jalan
lahir ibu, apakah normal atau abnormal
a) Inspeksi
- Pemeriksaan Dalam : Pembukaan Servik, Portio, Ketuban,
Presentasi, Posisi, Penurunan, Bagian Terkemuka
- Ukuran Panggul Dalam (UPD) : Promotorium, Linea
Innominata, Os Sakrum, Dinding samping panggul, Spina
Ischiadica, Arcus Pubis.
- Ukuran Panggul Luar (UPL) : Distantia Inter Tuberosum
(DIT).
g) Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium), Buku KIA, pemeriksaan
Khusus
a. Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah
perdarahan berasal dari osteum uteri eksternum atau dari
kelaianan cervik dan vagina. Apabila perdarahan dari osteum
uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
b. USG : Untuk menentukan letak placenta.
c. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum
pasien lemahserta pucat, kemungkinan pasien mengalami
anemia
Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberat
kehamilan

19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan secara singkat bahwa
pengkajian merupakan hal yang sangat penting, karena tanpa dilakukannya
pengkajian, tidak akan ada penegakan diagnosa, perencanaan, dan evaluasi.
Sehingga untuk mengkaji secara benar, diperlukan pula format pengkajian
yang terstandar, sehingga dapat mengoptimalkan asuhan yang akan diberikan,
perencanaan, pelaksanaan asuhan dan sebagainya.
Oleh karena itu, tenaga kesehatan sangat diharuskan untuk
mendokumentasikan data-data yang telah dikumpulkan dengan baik dan
benar.
4.2 Saran
Penulis sangat mengharapkan mahasiswa mampu memahami dan
mengaplikasikan cara pendokumentasian dalam bentuk format pengkajian
pada ibu hamil dan ibu bersalin secara baik dan benar, sehingga bisa
bermanfaat bagi berbagai pihak.

20
21
DAFTAR PUSTAKA

Budiman Rizki (2012), konsep antenatal care.


http://nerskiky.blogspot.com/2011/10/askep-anc.html, [Internet]. Diakses tanggal
18/09/2014

Haerani Aisyah (2011), Konsep Kehamilan.


http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar-kehamilan-
lengkap.html, [Internet].Diakses tanggal 18/09/2014

Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012),


hlm. 111-116

Syukriah Windayani (2012), Konsep anc kehamilan normal.


http://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/konsep-kehamilan-antenatal-
care_29.html, [Internet]. Diakses tanggal 18/09/2014

iii

Anda mungkin juga menyukai