Disusun oleh :
RETNO NAWANGSARI
NIM. 16616807
UNIVERSITAS KADIRI
2017
KATA PENGANTAR
I 38 minggu 1 hari dengan KPD. Janin tungal hidup intrauteri. Asuhan kebidanan
ini dibuat dengan rinci dan sebisa mungkin memudahkan pembaca dalam
memahaminya.
membimbing kami dalam pelajaran dan dalam penyusunan asuhan kebidanan ini.
Tiada gading yang tak retak begitu pula dengan asuhan kebidanan ini
masih amat jauh dari kesempurnaan .maka dari itu kritik dan saran yang
Tim Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
(sperma) dengan lama kehamilan kira-kira 280 hari (40 minggu), dn tidak
minggu ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih
merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan janin dalam
atau yang sering disebut dengan ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini
waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun
2008).
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian
5. Menyusun intervensi
Adapun tata cara yang digunakan dalam pengumpulan data, antara lain :
1.3.1 Wawancara
1.3.2 Observasi
Membaca dan mempelajari sumber buku, status pasien, catatan medis, dan
kebidanan
BAB 1 PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
Terdiri dari konsep kehamilan, konsep ketuban pecah dini dan manajemen
asuhan kebidanan.
BAB 5 PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
telur yang matang dari saluran telur yang kemudian dibuahi oleh
Ginekologi Internasional)
a. Plasenta
b. HCG
2009 )
d. Progresteron
a. Uterus
besar dan jumlah sel baru. Pada awal kehamilan uterus menjadi
(FK Unpad,1986)
b. Vagina
c. Ovarium
d. Dinding perut
e. Payudara
f. Kulit
dan linea alba. Linea alba yang tampak hitam di sebut linea
(Arianto,2009)
b. Sistem pernafasan
c. Sistem pencernaan
e. Sistem urinaria
kencing. (Arianto,2009)
f. Sistem reproduksi
g. Sistem integumen
h. Perubahan psikis
1) Trimester I
pada dirinya.
2) Trimester II
menerima kehamilannya
fisik.
3) Trimester III
yang kosong.
a. Nutrisi
b. Aktifitas
c. Personal hygien
d. Pemeliharaan payudara
f. Senam hamil
2) Mengurangi pembengkakan
g. Pengawasan gigi
h. Istirahat
pertumbuhan janin
i. Seksual
lebih kecil.
j. Imunisasi
8. Tes laboratorium
9. Tatalaksana kasus
10.Temu wicara (konseling)
(Manuaba, 2008 )
Menurut Rustam, 2010, penyebab dari PROM tidak atau masih belum
infeksi. Menurut Varney, insiden ketuban pecah dini lebih tinggi pada
wanita dengan :
1. Servik inkompeten
3. Malpresentasi janin
4. Kehamilan kembar/gemeli
5. Infeksi vagina/serviks
7. Nulipara
vagina. Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak,
pucat. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus di
Nugroho, 2010)
1. Persalinan Prematur
gawat.
1. Pastikan diagnosis
vagina perempuan hamil sekitar 4,5 ; bila ada cairan ketuban pecah
vagina.
periksa lebih lanjut. Jika pada perawatan air ketuban berhenti keluar,
pasien dapat pulang untuk rawat jalan. Bila terdapat persalinan dalam
pasien ketuban pecah dini yang tidak dalam persalinan serta tidak ada
kehamilan.
1. Diagnosis
tidaknya infeksi. Tanda – tanda infeksi adalah bila suhu ibu lebih
dari 38 ◦C serta air ketuban keruh dan berbau. Leukosit darah >
kehamilan ).
2. Penanganan
di rawat selam air ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban
3. Aktif
gagal lakukan seksio sesarea. Bila ada tanda – tanda infeksi berikan
I. Pengkajian
A. Data subjektif
1. Biodata
bertujuandapatmengenal,memanggil
lain.
pasien.
2. Keluhan Umum
kehamilannya.
3. Riwayat Kesehatan
b. Penyakit sekarang
c. Penyakit keluarga
hepatitis, HIV/AIDS.
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Amenorhea : 3 bulan
Menarche : 12 – 16 tahun
Lama : 5 – 7 hari
Siklus : 21 – 30 hari
Teratur/tidak : teratur
menstruasi)
gatal/tidak.
HPHT : 27-8-216
TP/HPL : ( tanggal + 7)
( bulan + 9 / -3)
` ( tahun + 1 / tetap )
komplikasi.
dapat.
5. Riwayat KB
ganti.
6. Riwayat Perkawinan
7. Riwayat Psikologi
kehamilannya.
8. Riwayat Budaya
membahayakan kehamilannya.
9. Perilaku Kesehatan
a. Pola nutrisi
b. Pola eliminasi
c. Pola istirahat
e. Pola aktifitas
pertumbuhan janin.
f. Pola seksual
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
sempurna )
kuat )
RR : 16 – 24 x per menit
LiLa : ≥23,5 cm
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
tidak.
kelenjar limfe.
mammae, pengeluarancolostrum,
oedem/ tidak ).
b. Palpasi
menentukan
belum
masuk PAP
Divergen: sebagianbesarsudah
masuk PAP
Variasi :
c. Auskultasi
Distansia spinarum : 24 – 26 cm
Distansia cristarum : 26 – 29 cm
Boudeloque : 18 – 20 cm
e. Perkusi
yang diberikan.
f. Pemeriksaan laboratorium
Janin T/H/intrauterin
V. Intervensi
Janin T/H/intrauterin
tanpaada komplikasi
kebutuhan
Kehamilan
kebutuhan
VI. Implementasi
VII. Evaluasi
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Umur : 24 th Umur : 27 th
Penghasilan :- Penghasilan :-
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan
b. Penyakit sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menahun
HIV/AIDS.
c. Penyakit keluarga
hepatitis, HIV/AIDS.
4. Riwayat obstetric
a. Riwayat menstruasi
1. Hamil
ini
c. Riwayat Kehamilan dan persalinan sekarang
bulan.
ANC TM I : 1 kali
Nutrisi
ANC TM II : 1 kali
5. Riwayat KB
6. Riwayat perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 5 tahun
Usia pertama menikah :1 tahun
7. Riwayat Psikososial
8. Riwayat Budaya
9. Perilaku kesehatan
mpe
Minum 1 botol aqua
Minum 5x gelas belimbing
besar
lembek.
jernih,bau khas.
sebelum tidur.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 130/80mmHg
Nadi : 88 x / mnt
Suhu : 36,2 oC
RR : 24x/mnt
BB sekarang (16-4-14) : 50 kg
Lila : 24 cm
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Rambut : bersih, tidak rontok, tidak ada kutu, tidak ada
ketombe
gravidarum
gangguan nafas
pembesaran tonsil
sesar
dari vaginanya
Ekstremitas : simetris, tidak ada lesi, tidak ada odem, tidak ada
varises
b. Palpasi
3561gram
c.Pemeriksaan dalam
pembukaan : 3 cm
effasment :24%
Hod :1
Presentasi : kepala
Ketuban (+)
d.pemeriksaan penunjang
DO : TTV : TD : 130/780mmHg
Nadi : 88x / mnt
Suhu : 36,2 oC
RR : 24x/mnt
Pemeriksaan dalam:
pembukaan : 3 cm
effasment :24%
Hod :1
Presentasi : kepala
Ketuban (+)
V. INTERVENSI
g. IMPLEMENTASI
Jam
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa
pembukaan 3 cm
h. EVALUASI
O : Ku : cukup
Ketuban (-)
11.05
BAB 4
PEMBAHASAN
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban
persalinan normal.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
perlu dilakukan pada wanita dengan pecah ketuban dini, karena ia akan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
YBP-SP.
Gede, Ida Bagus. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Manuaba
DSOD. EGD