Nakes Lain
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH
KALIKAPAS LAMONGAN
Disusun Oleh :
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
Alamat : JL. Lamongan – Mantup Dsn Kalikapas Ds
Sidomukti
Telepon : +(62) 81331498900
1
2
3
Daftar Isi
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.2. TUJUAN......................................................................................................................5
1.3. DEFINISI....................................................................................................................5
BAB 2.........................................................................................................................................9
BATASAN OPERASIONAL..................................................................................................9
2.1. KEBIJAKAN...............................................................................................................9
2.5. MITRABESTARI......................................................................................................11
BAB 3.......................................................................................................................................12
TATA LAKSANA..................................................................................................................12
BAB 4.......................................................................................................................................13
DOKUMENTASI...................................................................................................................13
BAB 5.......................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
4
PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL NAKES LAIN
BAB 1
PENDAHULUAN
5
1.2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memastikan setiap staf klinis lain di Rumah sakit memiliki kompetensi dalam
melaksanakan tugasnya dalam upaya melindungi keselamatan pasien
2. Tujuan Khusus
- Sebagai acuan dalam pelaksanaan kredensial dan re-kredensial bagi staf klinis lain
pemberi asuhan di Rumah Sakit Muhammadiyah Kalikapas Lamongan
- Membatasi pemberian kewenangan dalam melaksanakan praktik pelayanan kesehatan
hanya bagi yang kompeten
1.3. DEFINISI
1. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga staf klinis lain untuk
menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis
2. Rekredensial adalah proses re–evaluasi terhadap tenaga staf klinis lain yang telah
memiliki kewenangan klinis untuk menentukan kembali kelayakan pemberian
kewenangan klinis tersebut.
3. Kewenangan staf klinis lain adalah uraian lingkup praktik yang dimiliki staf
klinis lain berdasarkan kompetensinya.
4. Penugasan Klinis adalah penugasan yang diberikan oleh Direktur Rumah Sakit
kepada staf klinis lain untuk melakukan asuhan klinis di Rumah Sakit
berdasarkan daftar kewenangan klinis.
5. Rincian Kewenangan Klinis (RKK) adalah daftar dari kewenangan dan atau
uraian tugas yang harus dikuasai oleh seorang tenaga kesehatan berdasarkan
kompetensi yang dicapainya.
6. Mitra bestari (peer group) adalah seseorang atau sekelompok profesi tenaga
kesehatan yang memiliki reputasi dan kompetensi yang baik untuk menelaah segala hal
yang terkait dengan profesi masing-masing
7. Staf klinis lain adalah tenaga kesehatan dalam rumah sakit yang diberikan
kewenangan dalam memberikan asuhan klinis kepada pasien
8. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan tinggi Farmasi dan
telah mengucpkan sumpah apoteker (PP no 51 tahun 2017 tentang pekerjaan
kefarmasian).
9. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam
menjalani pekerjaan kefarmasian, yang terdiri dari Sarjana Farmasi, Ahli Madya
6
Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/asisten Apoteker (PP no
51 tahun 2017 tentang pekerjaan kefarmasian).
10. Ahli Gizi adalah setiap orang yang telah lulus D3 gizi dan D4 gizi, S1 gizi,
Pendidikan profesi gizi, S2 gizi, S3 gizi dan memiliki kompetensi melakukan
pelayanan gizi disarana pelayanan kesehatan, industri (unit kerja
penyelenggaraan makan banyak, dan perbaikan gizi masyarakat) (Permenkes No
26 Tahun 2013)
11. Fisioterapis adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan fisioterapi sesuai
peraturan perundang undangan. (PMK No 65 tahun 2015)
12. Radiographer adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan radiologi yang
diberi tugas kewenangan dan tanggungjawab untuk melakukan kegiatan
radiografi dan imaging diunit pelayanan kesehatan. (SK Menkes No 375 tahun
2007)
13. Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) adalah tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi melakukan analisis terhadap cairan dan jaringan tubuh
manusia untuk menghasilkan informasi tentang kesehatan perorangan dan
masyarakat. (Permenkes No.42 Tahun 2015)
14. Terapis Gigi dan Mulut adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan
kesehatan gigi, perawat gigi atau terapis gigi dan mulut sesuai ketentuan
peraturan prundang-undanan. (PMK no 20 tahun 2016 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik terapis gigi dan mulut).
15. Terapis Wicara adalah seseorang yang telah lulus pendidikan terapi wicara
sesuai dengan peraturan perundang – undangan. (Permenkes No 81 Tahun 2014)
16. Log Book adalah catatan aktivitas sehari-hari yang dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan.
17. Portofolio adalah deskripsi diri tenaga kesehatan yang tidak hanya sekedar
kumpulan curriculum vitae tetapi juga menggambarkan tentang kompetensi dan
pencapaian prestasi.
18. Self Assesment/evaluasi diri adalah daftar deklarasi diri tentang kemampuan diri
terkait kompetensi yang akan diajukan kewenangan klinisnya.
19. On Going Profesional Performance Evaluasi (OPPE) adalah evaluasi kinerja
profesional tenaga kesehatan yang dilaksanakan secara terus menerus, meliputi
unsur perilaku mendukung budaya keselamatan pasien.
7
20. Focus Practice Proffesional Evaluation adalah Evaluasi terfokus apabila ada
suatu performance profesional tenaga kesehatan yang terus menerus
mendapatkan komplain atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
8
14. Permenkes RI Nomor 889/Menkes/PER/V/2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek
dan Izin Kerja Apoeteker.
15. SK Pengurus HISFARSI Pusat Nomor 01/SK/PP-HISFARSI/VI/2018 Tentang
Tim Penyusun Pedoman Kredensial Apoteker di Rumah Sakit
16. SK MENKES No 375 tahun 2007 Tentang Standart Profesi Radiografer
17. IFI tahun 2017 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kredensian dan Rekredensial
Fisioterapi.
18. MUNAS VIII PATELKI Tahun 2017 Tentang Standar Profesi Ahli Teknologi
Laboratorium Medik
9
BAB 2
BATASAN OPERASIONAL
2.1. KEBIJAKAN
Dalam panduan ini ditetapkan beberapa hal yang berkaitan dengan
kredensial/rekredensial staf klinis lain, yaitu :
1. Bahwa setiap staf klinis lain pemberi asuhan yang bekerja di Rumah Sakit
Muhammadiyah Kalikapas Lamongan wajib mengikuti kredensial dan re-
kredensial yang dilaksanakan oleh Komite Staf Klinis lain atau Mitra bestari
2. Komite Staf Klinis lain dapat melaksanakan kredensial dan rekredensial dengan
asesor internal yang memenuhi persyaratan atau Mitra bestari.
3. Kredensial staf klinis lain yang baru lulus dapat dilaksanakan setelah yang
bersangkutan telah melewati masa orientasi
4. Verifikasi keabsahan Ijazah, STR, SIPA/SIP/SIPP dan surat keterangan sehat
sebeluam proses kredensial dilakukan oleh Sumber Daya Insani Rumah Sakit
5. Rekredensial dilaksanakan 5 (lima) tahun terhitung sejak dikeluarkannya Surat
Penugasan Klinis atau kurang dari 5 tahun apabila ada penyebab lain, misalnya
karena perubahan kompetensi dan kondisi kesehatan.
10
terkait pelayanan kesehatan yang akan mereka lakukan di rumah sakit. Alasan
penting dilakukannya kredensial adalah:
a. Verifikasi pendidikan formal tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan tertentu sesuai profesinya.
b. Sebagai bahan evaluasi untuk pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi
tenaga kesehatan.
Kompetensi yang diperoleh tenaga kesehatan setelah menjalani pendidikan dan
pelatihan akan dilakukan evaluasi dan dijelaskan dalam bentuk Rincian
Kewenangan Klinis (Delineration clinical privilege). Rincian kewenangan klinis
seorang tenaga kesehatan suatu profesi dapat berbeda satu sama lain pada profesi
yang sama, tergantung pada spesifikasi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan tersebut. Rumah sakit mengetahui dan menjaga keamanan setiap
pelayanan kesehatan yang dilakukan dalam lingkungannya demi keselamatan
semua pasien yang dilayaninya.
11
2.4. INSTRUMEN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL
Tata cara dan panduan kredensial dan rekredensial diperlukan agar diperoleh presepsi
yang sama agar proses dapat berjalan dengan baik. Instrumen kredensial dan re-
kredensial meliputi:
a. Panduan kredensial dan re-kredensial tenaga kesehatan
b. Standar Proseduar operasiaonal kredensial dan re-kreensial
c. Formulir pengajuan kredensial dan re-kredensial
d. Formulir Rincian Kewenangan Klinis bagi tenaga kesehatan
e. Formulir penilaian/evaluasi kredensial dan re-kredensial
f. Surat Penugasan Klinis (SPK) tenaga kesehatan
2.5. MITRABESTARI
Untuk menjalankan suatu mekanisme kredensial dan re-kredensial, rumah sakit dapat
membuat suatu tim, bagian atau sub yang menangani khusus kredensial dan
rekredensial staf klinis lain. Untuk mempermudah proses tersebut diperlukan mitra,
yang disini lebih dikenal sebagai mitra bestari atau peer review.
Mitra bestari adalah seseorang atau sekelompok profesi tenaga kesehatan yang memiliki
reputasi dan kompetensi yang baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan profesi
masing-masing
Adapun tugas mitra bestari adalah sebagai berikut:
1. Mitra bestari mengkaji setiap permintaan yang diajukan oleh pemohon dalam
bentuk rincian kewenangan klinis. Pengkajian dilakukan dengan metode
wawancara secara obyektif dan didasarkan pada penilaian suatu pendidikan,
pelatihan dan catatan kegiatan (logbook) serta keahlian pemohon dalam kegiatan.
Logbook yang dimaksud adalah catatan keseharian pemohon. Semua dokumen
pemohon disatukan dalam personal file tenaga kesehatan sehingga mitra bestari
dapat mengkaji dan mengevaluasi pemohon secara terperinci.
2. Menilai keahlian/ kompetensi pemohon
3. Mitra bestari juga menilai kemampuan berdasarkan kesehatan fisik dan mental
dalam pelayanan kesehatan yang diberikan
4. Memberikan rekomendasi, saran dan usulan terhadap tenaga kesehatan baik untuk
pengembangan potensi diri dan etika tenaga kesehatan.
12
BAB 3
TATA LAKSANA
13
BAB 4
DOKUMENTASI
Dokumen – dokumen dalam kredensial meliputi :
1. Panduan Kredensial dan Rekredensial Staf klinis lain
Panduan kredensial dan Rekredensial Staf klinis lain adalah dokumen yang berisi
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang staf klinis lain yang digunakan untuk
menentukan kewenangan klinis.
2. Formulir permohonan kredensial
Formulir permohonan kredensial merupakan surat permohonan seorang staf klinis lain
di rumah sakit untuk dilakukan proses kredensial. Formulir ini disertai pula dengan
daftar rincian kompetensi yang diinginkan untuk menjadi kewenangan.
3. Rincian kewenangan klinis
Riancian kewenangan klinis adalah daftar kewenangan atau uraian tugas yang harus
dikuasai oleh seorang staf klinis lain berdasarkan kompetensi yang dicapainya. Daftar
kewenangan klinis dapat mengacu pada standar kompetensi yang dikeluarkan oleh
masing-masing organisasi profesi
4. Hasil penilaian Kinerja professional On Going Professional Performance Evaluation
(OPPE)
5. Rekomendasi Kewenangan Klinis
Rekomendasi Kewenangan Klinis adalah rekomendasi yang dikeluarkan oleh komite
staf klinis lain sebagai hasil kesimpulan dari tim asessmen atau mitra bestari.
Rekomendasi kewenangan klinis ditujukan kepada Direktur rumah sakit sebagai
dasar pemberian surat penugasan klinis.
6. Surat Penugasan klinis
Surat Penugasan klinis (SPK) adalah penugasan Direktur RSML kepada staf klinis
lain untuk melakukan asuhan di rumah sakit berdasarkan kewenangan.
14
BAB 5
PENUTUP
Demikian panduan kredensial dan re-kredensial staf klinis lain di Rumah Sakit
Muhammadiyah Kalikapas Lamongan ini dibuat. Panduan ini bukanlah hal yang
sempurna sehingga perbaikan dan revisi akan dapat dilakukan bila didapatkan hal-hal
yang tidak seiring dengan regulasi yang ada. Semoga Allah senantiasa memberikan kita
semua limpahan rahmat dan Hidayah-Nya kepada hamba-hamba yang selalu berlomba
dalam kebaikan dan berusaha secara terus menerus memperbaiki amaliyahnya.
Ditetapkan : Lamongan
Tanggal : 6 Jumadil Akhir 1444H
Tepat tanggal : 30 November 2022
Direktur
RS Muhammadiyah Kalikapas
15
DAFTAR PUSTAKA
16
Kementrian Kesehatan (2016), Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80
tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan, Jakarta :
Kementrian Kesehatan
Kementrian Kesehatan (2017), Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 90
tentang Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia, Jakarta : Kementrian Kesehatan
Kementrian Kesehatan (2014), Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 81
tentang Standar Pelayanan Terapis Wicara, Jakarta : Kementrian Kesehatan
Kementrian Kesehatan (2008), Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 573
tentang Standart Profesi Asisten Apoteker, Jakarta : Kementrian Kesehatan
PP PARI, (2018), Panduan Kredensial Radiografer, Jakarta : Poltekes Kemenkes Jakarta II
SK MENKES No 375, (2007), Tentang Standart Profesi Radiografer. Jakarta : Menteri
Kesehatan.
IFI, (2017), Pedoman Penyelenggaraan Kredensian dan Rekredensial Fisioterapi.
MUNAS VIII PATELKI, (2017), Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik.
Surabaya : Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia.
17
LAMPIRAN
18
LAMPIRAN 1 : Formulir Pengajauan Kredensial Staf Klinis Lain
Rekredensial
D. PRASYARAT KREDENSIAL :
i. Apakah Saudara pernah dilakukan proses kredensial sebelumnya ? Kapan ?
Belum pernah
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……
ii. Apakah Saudara sudah memiliki Surat Penugasan Klinis ? Jika memiliki, tulis
tanggal dan nomer surat tersebut. (Jika Belum, berhenti sampai dengan pertanyaan
ini)
Tidak Ada
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……
iii. Apakah kewenangan klinis Saudara pernah dikurangi/dibekukan/dicabut ?
Kapan ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……
iv. Apakah Saudara pernah terlibat dalam kasus hokum berkaitan dengan
kewenangan klinik Saudara ?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……
v. Tuliskan program pendidikan berkelanjutan yang Saudara ikuti dalam 3 tahun terakhir
No Tahun No Sertifikat Penyelenggara Jenis
19
1
2
3
4
5
E. PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa segala hal yang tertulis di dalam dokumen ini adalah benar
adanya. Apabila di kemudian hari terbukti ada hal yang tidak benar maka saya bersedia
menanggung segala konsekuensi dengan aturan hukum yang berlaku.
Tanggal :
Nama Lengkap :
20
LAMPIRAN 2 : Rincian Kewenangan Klinis Apoteker
Nama Apoteker :
1 2 3
3 Farmakovigilans (MESO)
21
Umpan balik terhadap pencapaian unjuk kerja :
Seluruh Elemen Kompetensi/Kriteria Unjuk Kerja (KUK) yang diujikan telah tercapai
Disetujui tanggal :
Ditetapkan di : Lamongan
Mengetahui,
Tim Kredensial
22
( ____________________ )
23
LAMPIRAN 3: Rincian Kewenangan Klinis Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
Nama Lengkap :
Tempat/Tgl Lahir :
Pendidikan :
Tgl Mulai Kerja :
Tgl Dilakukan Penilaian :
No Rekomendasi
Kewenangan Diminta
Penuh Supervisi
1 Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
a Membantu Ka Unit untuk memeriksa ketersediaan sediaan
farmasi & perbekalan kesehatan
b Membantu Ka Unit untuk memeriksa tgl kadaluarsa sediaan
farmasi & perbekalan kesehatan
c Membantu Ka Unit untuk membuat perencanaan kebutuhan
farmasi & perbekalan kesehatan
2 Melaksanakan prosedur penerimaan sediaan dan perbekalan
kesehatan
a Menerima sediaan farmasi & perbekalan kesehatan sesuai
pesanan
b Memeriksa kualitas fisik sediaan farmasi & perbekalan
kesehatan
c Mengarsipkan dokumen
d Membimbing TTK yunior dalam pelaksanaan pekerjaan
tersebut
3 Melaksanakan penyimpanan sediaan farmasi & perbekalan
kesehatan
a Menyimpan sediaan farmasi & perbekalan kesehatan sesuai
golongannya
b Menyimpan sediaan farmasi & perbekalan kesehatan sesuai
bentuk sediaannya
c Menyimpan sediaan farmasi & perbekalan kesehatan sesuai
sifat fisika dan kimia berdasarkan informasi dalam kemasan
d Mengecek barang yang datang ke gudang
e Melakukan penataan barang sesuai SOP
f Mendokumentasikan semua kegiatan
g Membimbing TTK yunior dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut
4 Melaksanakan prosedur pemberian harga sediaan farmasi &
perbekalan kesehatan
a Melakukan pengkajian resep
b Menghitung dosis / jumlah sediaan farmasi & perbekalan
kesehatan dalam resep yang akan diberikan
c Menghitung harga sediaan farmasi & perbekalan kesehatan
dalam resep yang diberikan
d Membimbing TTK yunior dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut
24
5 Melaksanakan prosedur penyiapan sediaan farmasi & perbekalan
kesehatan
a Menyiapkan sediaan farmasi & perbekalan kesehatan sesuai
prosedur
b Menulis etiket
c Menyiapkan bahan pengemas ( sediaan racikan )
d Melakukan verifikasi resep-barang-etiket-struk
e Melakukan peracikan
f Melakukan pencatatan & dokumentasi
g Membimbing TTK yunior dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut
6 Melaksanakan prosedur penyerahan obat
a Melakukan verifikasi resep-barang-etiket
b Melakukan penyerahan obat disertai konseling
c Membuat dokumentasi
d Membimbing TTK yunior dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut
7 Melaksanakan prosedur pengadaan sediaan farmasi & perbekalan
kesehatan
a Memonitor order pengadaan
8 Melaksanakan prosedur pencatatan pengadaan sediaan farmasi
& perbekalan kesehatan
a Membantu apoteker dalam produksi obat & persiapan
pelaksanaan prosedur produksi sediaan obat non steril
b Melaksanakan produksi dibawah pengawasan apoteker
c Mengirim produk ke gudang dan membuat dokumentasi
9 Melaksanakan prosedur penerimaan sediaan farmasi &
perbekalan kesehatan
a Mengevaluasi kualitas barang
10 Melaksanakan prosedur distribusi sediaan farmasi & perbekalan
kesehatan
a Verifikasi barang yang harus segera didistribusikan
b Menacatat persediaan barang yang Fast moving
c Menerima permintaan barang yang ada di unit RS
d Mendistribusikan barang ke unit pemesanan sesuai SOP
e Mendistribusikan pada pasien rawat inap
f Membuat dokumentasi
11 Melaksanakan prosedur penyerahan obat unit dose dispensing /
resep individu dibawah pengawasan apoteker
a Verifikasi kesesuaian resep dan obat yang diberikan sesuai
SOP
b Melakukan penyerahan obat pada pasien rawat inap
c Membuat dokumentasi
d Membimbing TTK yunior dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut
12 Melaksanakan kegiatan repackaging sediaan injeksi dibawah
pengawasan Apoteker
a Menerima permintaan dokter sediaan repackaging
b Melakukan pengkajian resep repackaging
c Menyiapkan alat dan bahan
25
d Melakukan kegiatan repackaging
e Mendokumentasikan kegiatan
( ………………………………….) (……………………………………..)
26
LAMPIRAN 4: Rincian Kewenangan Klinis AHLI GIZI
27
28
LAMPIRAN 5: Rincian Kewenangan Klinis Radiografer
29
30
31
LAMPIRAN 6: Rincian Kewenangan Klinis Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATML) dan
Patologi Anatomi (PA)
ATLM
Identitas :
Unit Kerja :
Pendidikan Formal :
Pernyataan
Saya menyatakan bahwa saya kompeten untuk memberikan pelayanan laboratorium dengan
prosedur teknis seperti tercantum dibawah ini dengan bagian dari kewenangan klinis ( clinical
Privilege ) berdasarkan status kesehatan saat ini. Pendidikan dan pelatihan yang telah saya jalani
serta pengalaman yang saya miliki.
Kode untuk ATLM ( penilaian mandiri untuk Kode untuk Mitra Bestari ( Sebagai
ATLM ) rekomendasi )
Lamongan,……….,……..tahun 20……
(………………………………………..)
KOMPETENSI ATLM
32
NO KOMPETENSI Diminta ( Penilaian Rekomendasi
Diri ATLM Secara dari Mitra
Mandiri ) Bestari
11 Memelihara laboratorium
33
24 Melakukan pemeriksaan dalam bidang Toksikologi
34
Klinik,Imunologi,Imunohematologi
35
59 Memberikan informasi secara analitis hasil
pemeriksaan laboratorium khusus dan canggih
Tanggal
Catatan :
REKOMENDASI ASESOR
36
( Berwenang Penuh )
Tanggal
Catatan :
Mengetahui A((sesor
( ) ( )
37
LAMPIRAN 7: Rincian Kewenangan Klinis Fisioterapis
38
39
40
41
LAMPIRAN 8: Rincian Kewenangan Klinis Terapis Gigi dan Mulut
42
43
44
45
46
47
48
49
Lampiran 9. Rincian Kewenangan Klinis Terapis Wicara
1. ________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________ __________
50
4. Memperhatikan perkembangan lateralisasi anak.
5. Memperhatikan pergerakkan oral motor anak.
6. Memperhatikan perkembangan bahasa anak.
7. Memperhatikan perkembangan bicara (artikulasi, irama kelancaran dan suara) anak.
8. Memperhatikan perkembangan sosio-emosi, dan kognitif anak.
Pada kasus dewasa:
1. Memperhatikan tingkat kesadaran dan kewaspadaan pasien.
2. Memperhatikan riwayat permasalahan, emosi dan kepribadian pasien.
3. Memperhatikan persepsi dan kognitif pasien.
4. Memperhatikan gejala permasalahan yang timbul dari ganggguan komunikasi bahasa (reseptif
dan ekspresif) pasien.
5. Memperhatikan gejala permasalahan yang timbul dari ganggguan komunikasi bicara
(artikulasi/ kejelasan bicara) pasien.
6. Memperhatikan gejala permasalahan yang timbul dari ganggguan komunikasi suara (fonasi,
respirasi dan resonansi).
7. Memperhatikan gejala permasalahan yang timbul dari ganggguan komunikasi irama
kelancaran (terlalu cepat, sering di ulang-ulang atau terlalu lambat).
8. Memperhatikan gejala permasalahan yang timbul dari gangguan makan dan menelan (fase
prepatory oral, fase oral, fase faringeal, hingga fase esophageal).
B. Pengkajian informasi tentang kondisi klien melalu wawancara, observasi, tes dan analisis data:
1. Mendapatkan data yang diperlukan tentang diri klien atau hal lain yang berhubungan dengan
kondisi bahasa-bicara dan menelan.
2. Memperhatikan tahapan perkembangan normal sesuai usia kalender, usia mental, dan gejala-
gejala yang menjadi ciri khas pada masing-masing diagnosis spesifik.
3. Mengukur kemampuan dasar/awal klien dengan menggunakan alat ukur yang obyektif dan
subyektif, berkaitan dengan perilaku komunikasi (bahasa, bicara, suara, irama kelancaran)
makan dan menelan.
4. Mempelajari hasil pemeriksaan-pemeriksaan ahli yang terkait.
C. Penegakan Diagnosis
1. Penetapan dari suatu jenis gangguan atau permasalahan bahasa pasien.
2. Penetapan dari suatu jenis gangguan atau permasalahan bicara pasien.
3. Penetapan dari suatu jenis gangguan atau permasalahan suara pasien.
4. Penetapan dari suatu jenis gangguan atau permasalahan irama kelancaran pasien.
5. Penetapan dari suatu jenis gangguan atau permasalahan makan dan menelan pasien.
52
Lampiran 10. FORMULIR SURAT PENUGASAN KLINIS / SPK
Dengan ini memberi Kewenangan klinis sebagaimana tercantum dalam lampiran Rincian
Kewenangan Klinis sebagai Profesional Pemberi Asuhan Apoteker/Tenaga Teknis
Kefarmasian/Ahli Gizi/Radiografer/Fisioterapis/analis laboratorium/tenaga teknis rawatan
gigi/terapis wicara (coret yang tidak perlu), kepada :
Nama :
NIK :
Pendidikan :
Kepada yang bersangkutan berhak dan dapat memberikan asuhan kepada pasien. Sesuai Rincian
kewenangan Klinik ( Terlampir).
Demikian Surat penugasan kerja Klinis ini dibuat dan disampaikan, untuk dilaksanakan dengan ikhlas
dan penuh tanggung
Ditetapkan di : …………..
Direktur
(………………………………………….)
53