FISIOTERAPI INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pedoman kredensial profesi fisioterapi ini diterbitkan dengan tujuan umum untuk
melindungi keselamatan pasien melalui mekanisme kredensial fisioterapi di rumah
sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pedoman mekanisme kredensial dan re-kredensial bagi petugas
kesehatan ( Fisioterapi ) di rumah sakit
b. Memberikan pedoman bagi tim fisioterapi untuk menyusun jenis kewenangan
klinis ( Clinical Privilege ) bagi setiap tenaga kesehatan di rumah sakit
c. Memberikan pedoman bagi jajaran manajemen RS untuk menerbitkan
kewenangan klinis bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan fisioterapi di
rumah sakit
d. Meningkatkan profesionalitas dan akuntabilitas tenaga kesehatan / fisioterapi di
institusi fasilitas pelayanan kesehatan dimana fisioterapis menjalankan praktik
BAB 2
A. KREDENSIAL FISIOTERAPI
h. Brevet adalah
Pengakuan terhadap keahlian seseorang oleh kolegium keahlian bidang ilmu tertentu.
Salah satu upaya rumah sakit dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk
menjaga keselamatan pasiennya adalah dengan menjaga standar profesi dan kompetensi para
tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas kewenangnnya. Upaya ini dilakukan dengan cara
mengatur agar setiap tindakan yang dilakukan terhadap pasien hanya dilakukan oleh tenaga
kesahatan yang benar benar kompeten.
BAB III
2. Rumah sakit menugaskan komite nakes lainnya /Tim kredensial untuk menyiapkan
Mitra Bestari. Mitra bestari tersebut tidak harus anggota tim kredensial, bahkan dapat
berasal dari rumahsakit lain atau institusi profesi jika diperlukan. Mitra bestari
mengkaji dan memberikan rekomendasi tindakan fisioterapi yang diajukan oleh
pemohon. Berdasarkan core kompetensi fisioterapi yang terdiri dari :
a. Kemampuan menganalisis ilmu sebagai dasar praktik.
b. Kemampuan menganalisis kebutuhan pasienl klien.
c. Kemampuan merumuskan diagnosis fisioterapi.
d. Kemampuan merencanakan tindakan fisioterapi.
e. Kemampuan melakukan intervensi fisioterapi.
f. Kemampuan melakukan evaluasi dan re-evaluasi,
g. Kemampuan berikomunikasi dan berkoordlnasi yang efisien dan efektif.
h. Kemampuan melakukan pendidikan (edukasipasien/klien).
i. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam praktik fisioterapi.
j. Kemampuan melaksanakan penelitian.
k. Kemampuan melakukan tanggung jawab dan tanggung gugat praktik fisioterapi.
Kepala rumah sakit / Direktur menerbitkan surat penugasan klinis kepada fisioterapis
pemohon berdasarkan rekomendasi tersebut. Surat penugasan tersebut memuatsejumlah
daftar kewenangan klinis untuk melakukan tindakan fisioterapi pemohon. Setiap
fisioterapis dapat saja memiliki kewenangan klinis yang berbeda diantara satu fisioterapis
dengan fisioterapis yang lain.
Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan habis masa berlakunya atau
dicabut oleh kepala Rumah Sakit / Direktur RS.Surat penugasan untuk setiap tenaga
kesehatan memiliki masa berlaku untuk periode tertentu, misalnya tuga tahun. Pada akhir
masa berlakunya surat penugasan tersebut rumah sakit harus melaksanakan re kredensial
terhadap tenaga kesehatan yang bersangkutan. Proses rekredensial ini lebih sederhana
dibandingkan dengan proses kredensial awal sebagaimana diuraikan diatas.
Surat penugasan dapat berakhir setiap saat bila tenaga kesehatan tersebut dinyatakan
tidak kompeten untuk melakukkan tindakan tertentu. Walaupun seorang fisioterapis
sebelumnya telah memperoleh kewenangan untuk melakukan tindakan tertentu, namun
kewenangan tersebut dapat dicabut berdasarkan pertimbangan tertentu. Atau bias jadi
kewenangan dicabut karena terjadi kecelakaan yang diduga karena inkompetensi atau
karena tindakan disiplin dari komite medik/ nakes lainnya. Namun demikian kewenangan
klinis dapat diberikan kembali setelah yang bersangkutan pulih kembali dan
direkomendasikan kembali oleh komite nakes lainnya setelah melalui pembinaan.
Mekanisme kredensial dan re-kredensial fisioterapi di rumah sakit adalah tanggung jawab
tim kredensial fisioterapi yang dilaksanakan oleh ka fisioterapi atau yang ditugaskan. Pada
proses kredensial dilakukan oleh tim kredensialdengan melakukan serangkaian kegiatan
berupa proses permohonan kebutuhan tenaga fisioterapi dari unit fisioterapi ke unit SDM/
HRD, SDM melakukan proses recruit pelamar, tim kredensial fisioterapi melakukan proses
kredensial melalui uji tulis dan wawancara pada waktu tertentu. Pada akhir proses kredensial
tim kredensial fisioterapi memberikan rekomendasi kepada jajaran direksi terkait.
Pada proses re-kredensial dilakukan oleh tim kredensial atau yang ditugaskan profesi
dengan melakukan serangkaian kegiatan orientasi tenaga baru, on the job training di unit
kerja melalui proses bimbingan preceptorship dan selanjutnya ada proses evaluasi yang
dilakukan oleh manajerial di unit kerja yang bersangkutan. Hasil evaluasi dapat dijadikan
sebagai data untuk memberikan rekomendasi untuk diterima atau tidak sebagai tenaga tetap
di lingkungan Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi.
BAB IV
KESIMPULAN
Dengan adanya pengaturan mekanisme kredensial fisioterapi di rumah sakit oleh tim
kredensial/komite fisioterapi diharapkan dapat :
Lampiran 1
Nama :………………………………….
Pernyataan
Saya menyatakan bahwa saya kompeten untuk memberikan asuhan fisioterapi dengan prosedur
teknis seperti tercantum dibawah ini dengan bagian dari kewenangan klinis (Clinical Privilege)
berdasarkan status kesehatan saat ini. Pendidikan dan pelatihan yang telah saya jalani serta
pengalaman yang saya miliki.
( ....................................... )
Kompetensi Fisioterapi
Tanggal :
Catatan :
REKOMENDASI ASESOR
DISETUJUI
TIDAK DISETUJUI
KOMPETEN
DENGAN SUPERVISI
( Berwenang Penuh)
Tanggal :
Catatan :
Mengetahui Asesor
Ka. Sub Komite Kredensial
( ) ( )
Lampiran 2
Nama :…………………………………………………………………………………………..
Dengan ini memberi Kewenangan Klinis sebagaimana tercantum dalam lampiran Rincian
Kewenangan Klinis fisioterapi, kepada :
Nama : ………………………………….
NIK / Nopeg : ...................................................
Dikeluarkan di : ……………………….
Pada Tanggal :……………………….
……………………………………………….
Direktur Utama
Lampiran 3
PENILAIAN PROFESI FISIOTERAPI
Nama Pegawai : ………………..
Nomor Pegawai : …………………..
Periode Penilaian : …………………………………….
Isilah dengan tanda (√) pada kolom 1 = kurang; 2 = cukup, 3 = baik; 4 = baik sekali
1 2 3 4
NO KOMPETENSI
Penilai