Anda di halaman 1dari 4

STANDARD OPERATION PROSEDUR (SOP)

PUSKESMAS PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA


.. PASCA FRAKTUR HUMERUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Prosedur Tetap Tanggal terbit Ditetapkan,


PELAYANAN Kepala Puskesmas
FISIOTERAPI

Pengertian Adalah proses fisioterapi yang diterapkan pada pasca fraktur Humerus
Tujuan Melaksanakan penatalaksanaan fisioterapi secara akurat, paripurna, efektif
dan efisien dengan hasil yang optimal
Kebijakan Indikasi :
- Asesmen fisioterapi dan temuannya pada kasus pasca fraktur regio
shoulder.
- Intervensi fisioterapi pada pasca fraktur regio shoulder baik dengan
komplikasi atau tanpa komplikasi.
Kontra indikasi :
- Neoplasma
- Osteoporosis
Prosedur Dosis :
- Pengulangan fisioterapi tiap hari.
- Pengulangan gerakan : 8 x 3 pengulangan dengan interval 1 menit.
Teknik Aplikasi :
Asesmen fisioterapi
1. Anamnesis
- Ada riwayat trauma
- Nyeri pada area bahu
- Nyeri meningkat pada seluruh gerak bahu
2. Inspeksi:
Odema, elastic bandage, draine,
3. Tes gerak aktif
Gerak fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, internal rotasi dan eksternal
rotasi terbatas, nyeri area bahu dan springy/firm end feel.
4. Tes gerak pasif
Gerak fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, internal rotasi dan
eksternal rotasi terbatas, nyeri area bahu dan springy/firm end feel.
4. Tes gerak isometric
Mampu melawan tahanan minimal dan nyeri area shoulder.
5. Tes khusus
- VAS/VDS
- LGS
- MMT
- Odema
- ADL
6. Pemeriksaan lain
Rongten: diskontinuitas os humerus
Laboratorium: Hb, Leuco, Dif count.

Diagnosis
Nyeri area bahu/Keterbatasan gerak sendi bahu/Penurunan kekuatan otot-otot
area bahu/Odema area bahu/Penurunan kemampuan ADL disebabkan oleh
pasca fraktur humerus.
Rencana tindakan
- Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target, tujuan, rencana intervensi
dan hasil yang diharapkan
- Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindkan intervensi
fisioterapi
- Perencananaan intervensi secara bertahap

Intervensi
- Fase inflamasi: General exercise (Breathing exercise, aktif exercise,
free aktif exercise)
- Fase proliferasi (hari I III): elevasi, isometric exercise, aktif exercise,
sitting, standing dan walking exc,
- Fase produksi (>3 hari): modalitas IR , pasif gentle, resisted exercise,
Contract relax stretch
- Fase remodeling (>3 minggu): mobilisasi sendi intensif.
- Fase unifikasi (>3 bulan): Strengthening dan functional training.
Evaluasi
- Vital sgn, Nyeri, ROM, MMT, Odema dan ADL

Dokumentasi:
- Rekam Fisioterapi dan Rekam Medik RS.

Unit terkait Dilaksanakan oleh fisioterapis terampil atau ahli pada muskuloskeletal.

Acuan Juknis (Petunjuk Teknis) asesmen


Juknis isometric, aktif, pasif, resisted exercise
Juknis modalitas Infra Red
Juknis Contract relax stretch
Juknis mobilisasi sendi intensif

Anda mungkin juga menyukai