Anda di halaman 1dari 5

Tanggal : 26 Oktober 2017 Metodologi Penelitian

Nama Mahasiswa: Beny Isnaini


Prihatiningrum Lokasi Penelitian
NIM: 22020114120045 Emergency Department of Sahinbey
Informaasi Citasi Application and Research Hospital in
Pengarang Gaziantep University
1. Serap Parlar Kilic
2. Gulendam kardag Karakteristik Responden :
3. Serpil Oyucu Kriteria inklusi penelitian
4. Ozlem Kale dimasukkan ke dalam kelompok kontrol.
5. Suat Zengin Kriteria untuk dimasukkan dalam penelitian
6. Emine Ozdemir ini adalahmasuk triase warna hijau, hanya
7. Esra Akin Korhan memiliki keluhan rasa sakit karena mual /
Tahun muntah dan iare, sakit perut, sakit kepala,
2015 atau nyeri sendi;, tidak memiliki obat
Judul Artikel analgesik atau anestesi di rumah sakit lain,
Pengaruh musik pada nyeri, kecemasan, dan tidak memiliki masalah pendengaran, visual,
kepuasan pasien atau ucapan, tidak memiliki kebingungan
yang hadir ke gawat darurat di Turki mental atau masalah kejiwaan, berusia 18
tahun ke atas; dan dengan menyetujui
Effect of music on pain, anxiety, and patient menjadi responden penelitian.
satisfaction in
patients who present to the emergency Jumlah Responden
department in Turkey Jumlah responden keseluruhan 200
Penerbit/ Nama Judul pasien. dimana 100 pasien dengan kelompok
Japan Journal of Nursing Science inttervensi dan 100 pasien dengan kelompok
Volume : 12 kontrol.
Issue/No: 1
Halaman : 44-53 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan
adalah simple random sampling. Dimana
respondennya diambil secara acakyanhg
jumlah keseluruhannya 200 responden
dengan dibagi menjadi 2 kelompok.

Variabel yang diukur atau di teliti


1. Jenis kelamin
2. Tingkat pendidikan
3. Status perkawinan
4. Alasan mendaftar di igd seperti mual/
muntah, nyeri perut, sensitivitas abdomen
sakit kepala, vertigo, diare, nyeri sendi.

Prosedur Tindakan
1. Mengisi kelengkapan informed consent
pasien dengan memberikan informasi
singkat tujuan penelitian.
2. memberikan kuesioner dan menanyakan
skala pasien dengan wawancara
3. Musik diputar di ruang gawat darurat
secara umum.
4. Musik bergenre turki klasik.

Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan
memberikan qusioner State Anxiety Scale
(STAI-S) and the Visual Analog Scale
(VASP) dan wawancara langsung dengan
pasien.

Reliabilitas dan Validitas Instrumen yang


digunakan
Inventori Kecemasan Negara-Trait
dikembangkan oleh Spielberger, Gorsuch,
dan Lushene (1970) untuk menentukan
tingkat kecemasan keadaan dan sifat individu
secara terpisah, dan koefisien
kepercayaannya ditemukan antara 0,94 dan
0,96. Inventori Kecemasan Negara-Trait
terdiri dari Skala Kecemasan Negara (STAI-
S) dan Skala Kegelisahan Trauma (STAI-T).
Persediaan diuji untuk validitas dan
reliabilitasnya dalam bahasa Turki oleh Oner
dan Le Compte dan nilai konsistensi
internalnya masing-masing berkisar antara
0,83 dan 0,87, reliabilitas uji coba uji antara
0,71 dan 0,86, dan reliabilitas item-per-
itemnya antara 0,34 dan 0,72 (Civan,
zdemir, Tas, & elik, 2012; ner & Le
Compte, 1998). Hanya STAI-S yang
digunakan dalam penelitian ini. Koefisien
reliabilitas alpha Cronbach dari STAI-S
adalah 0,92 untuk uji klinis ini.
Nyeri diukur dengan VASP. VASP,
yang diuji validitas dan reliabilitasnya oleh
Price, McGrath,Rafii, dan Buckingham
(1983), adalah instrumen pengukuran yang
mudah diterapkan yang diberikan kepada
setidaknya 50 esponden dari masing-masing
budaya untuk mengukur tingkat keparahan
rasa sakit pada pasien

Uji Statistik yang digunakan


Untuk mengukur variabel kontinu,
asumsi normalitas menggunakan
Kolmogorov-Smirnov test. Uji pertama,
analisis univariat dilakukan untuk
membandingkan karakteristik dasar. dengan
t-Tes Student (untuk variabel kontinu) dan
2-tes (untuk variabel kategoris) digunakan
untuk bandingkan dua kelompok
implementasi.
Uji Kedua, degan regresi linear untuk
perhitungan koefisien yang disesuaikan
Multikolinearitas diperiksa oleh
menghitung varians faktor inflasi. Semua
analisisnya adalah dilakukan di SPSS for
Windows versi 11.5 (SPSS, Chicago, IL,
USA). Nilai dua sisi kurang dari 0,05
didefinisikan secara statistik significan

Latar Belakang Hasil Penelitian/ studi


Pelayanan di instalasi gwat darurat Hasil penelitian pada uji univariat
memerlukan adanya sebuah pendekatan tim didapatkan bahwa usia rata-rata pasien pada
multidisiplin yang memberikan penanganan kelompok intervensi adalah 30,15 13,18,
dan perawatan untuk mengurngi nyeri. Selain 51% laki-laki dan 49% perempuan. Jenjang
itu perawat melakuka perawatan sesuai pendidikan ditemukan bahwa 46%
dengan kemampuannya. Untuk alasan ini, merupakan lulusan universitas, status
menjamin kepuasan pasien dan memenuhi perkawinan 53% lajang, dan 45% sudah
harapan pasien adalah penentu yang sangat menikah. 41% dari mereka dipresentasikan
sensitif dalam mengurangi dan ke keadaan darurat dengan keluhan sakit
menghilangkan keluhan seperti nyeri dan kepala, 35% dengan mual / muntah, dan 25%
kecemasan. Banyak studi yang dilakukan sakit perut. Usia rata-rata pasien dalam
telah menunjukkan bahwa musik memiliki kelompok kontrol adalah 34,71 14,14, 55%
efek positif pada rasa sakit dan kecemasan di antaranya laki-laki 45% dan perempuan,
dan meningkatkan kualitas hidup pada orang 37,0% adalah lulusan SMA, 39% adalah
sakit dan sehat lajang, dan 53% sudah menikah. 42% dari
Pemberian terapi musik untuk mereka dipresentasikan ke gawat darurat
perbaikan emosional, fisik, fungsional, dan dengan keluhan sakit kepala, 36% disertai
pendidikan di berbagai pengaturan dan nyeri sendi, dan 34% dengan sakit perut Ada
kondisi. Terapi musik digunakan untuk perbedaan yang signifikan antara kedua
mengurangi persepsi individu dari rasa sakit kelompok dalam hal usia, tingkat pendidikan,
dan kecemasan, menghilangkan efek status perkawinan, dan nyeri sendi
samping dari perawatan dan pengobatan, dan Uji regresi linear didapatkan bahwa.
meningkatkan kepuasan. Mendengarkan kelompok intervensi dan kontrol
musik memiliki efek mengurangi pada dibandingkan dalam hal tingkat keparahan
tingkat kebisingan dan stres pada pasien yang nyeri (VASP) dan tingkat kecemasan (STAI-
berada di instalasi gawat darurat. Sebuah S), terjadi penurunan VASP yang signifikan
penelitian menemukan bahwa terapi musik skor (kelompok intervensi, 4,63 2,08;
menurunkan keparahan nyeri pada pasien kelompok kontrol,6,00 1,74) dan nilai
dengan trauma muskuloskeletal yang berada STAI-S (kelompok intervensi, 38,96 3,70;
di IGD. Penelitian sebelumnya banyak yang kelompok kontrol, 43,31 5,70) yang
menyatakan bahwa pemberian terapi musik mendukungkelompok intervensi (P = 0,001)
dapat menurunkan kecemasan pada pasien di (Tabel 2). Sebagai hasil dari model regresi
ruang IGDPasien yang diberikan terapi yang dirancang untuk mengungkapkan faktor
musik menunjukkan hasil yang signifikan yang mempengaruhi keparahan nyeri
dalam penurunan nyeri dibandingkan dengan (VASP), ditemukan Usia itu (P = 0,002) dan
pasien yang tidak diberikan terapi musik (P = 0,001) memiliki efek statistik
nonfarmakologi.1,2 yang signifikan terhadapnya. Hal itu diamati
Hal yang perlu diperhatikan dalam bahwa seiring bertambahnya usia tingkat
memberikan terapi musik adalah lama dan keparahan nyeri meningkat ( = 0,044) dan
minat pasien terhadap musik yang diberikan. Tingkat keparahan nyeri lebih tinggi pada
Diskusi terkait variasi musik yang disukai kelompok kontrol daripada dikelompok
pasien sangat penting karena mempengaruhi intervensi ( = 1.200) (Tabel 3).
kenyamanan dan kepuasan pasien dalam Sebagai hasil dari model regresi yang
mendengarkan musik yang diputar. Lama bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor
pemberian musik pada pasien juga yang mempengaruhi tingkat kecemasan
ditanyakan. Namun dalam penelitian waktu (STAI-S),ditemukan bahwa musik memiliki
pemberian terapi musik sudah terbukti dalam efek signifikan secara statistik dengan (P =
penurunan nyeri. Musik dimainkan selama 0,001) . Ketika efek musik pada kepuasan
60 menit dapat mengurangi keparahan rasa dievaluasi, ditemukan bahwa 21% pasien di
sakit yang dirasakan pada pasien dengan kelompok intervensi sangat senang
nyeri kronis. Selain itu musik yang mendengarkan musik di gawat darurat,
dimainkan selama 20-30 menit juga dapat 18% di antaranya merasa senang, 27%
menurunkan nyeri. 1,2 cukup senang, 13% sedikit senang, dan
Penelitian tentang efek pemberian 21% tidak senang sama sekali
terapi musik pada pasien yang mengalami
nyeri masih minim. Mengetahui bahwa rasa
sakit adalah alasan paling sering yang
dikeluhkan di ruang IGD sehingga sangat
penting dilakukan penelitian penelitian
dengan tujuan untuk mengevaluasi efek
terapi musik terhadap rasa sakit, kecemasan,
dan kepuasan pasien pada pasien di ruang
IGD.
Tujuan Penelitian/ Studi Implikasi Hasil Penelitian
Untuk mengevaluasi pengaruh terapi Minat pasien terhadap genre musik
musik terhadap rasa sakit, kegelisahan, dan yang berbeda menjadikan respon pasien
kepuasan pasien pada pasien yang hadir IGD terhadap musik yang diputar juga berbeda
di Turki sehiingga dapat mempengaruhi efektivitas
pemberian terapi musik terhadap penurunan
nyeri, kecemasan dan tingkat kepuasan
pasien.

Pertanyaan Penelitian Kekuatan Penelitian/ studi


Terapi musik yang dilaksanakan di
1. Bagaimana pengaruh efektivitas ruang IGD dterbukti dapat menurunkan nyeri
pemberian terapi musik terhadap tingkat pada pasien. Tidak hanya nyeri penelitian ini
nyeri, kecemasan dan kepuasan pasien juga meneliti tentang pemberian terapi
yang dirawat di ruang IGD? musik dapat menurunkan nyeri, kecemasan
dan juga meningkatkan kepuasan pasien di
ruang IGD.
Desain Penelitian / Studi Keterbatasan Penelitian/ studi
Riset Experimental: Dimana Penelitian ini hanya dilakukan pada
penelitian dilakukan pada dua kelompok satu rumah sakit didaerah Turki sehingga
dimana kelompok satu disebut kontrol tanpa hasil sehifektivitas pemberian musik tidak
diberi perlakukan sedangkan pada kelompok dapat dijadikan patokan secara umum. Selain
ke dua diberikan perlakuan itu musik yang diputar hanya satu jenis saja
sehingga adanya perbedaan terhadap
efektivitas terapi musik yang diterima oleh
pada penurunan tingkat nyeri, keemasan dan
juga nilai kepuasan psien dalam
mendengarkan musik. Penelitian ini juga
tidak dilengkapi skor penurunan tingkat nyeri
dan tidak dijelaskan prosedur pemberian
terapi musik pada pasien seperti lama waktu
pemberian musik pada pasien.
Kesimpulan

Penanganan nyeri pada pasien di instalasi gawat darurat merupakan salah satu tindakan utama
yang harus segera diberikan pada pasien. Teknik nonfarmakologi yang telah terbukti dapat
menurunkan nyeri adalah dengan memberikan terapi musik. Pemberian terapi musik selama
20 30 menit ataupun selama 60 menit terbukti dapat menurunkan nyeri yang dirasakan oleh
pasien. Selain dapat menurunkan nyeri terapi musik yang diberikan pada pasien juga dapat
menurunkan kecemasan dan meningkatkan kepuasan pasien. Penelitian ini terbukti
significant dengan p value < 0.001. Efek pemberian musik terhadap kepuasan pasien yaitu
musik pada kepuasan dievaluasi, ditemukan bahwa hanya 21% pasien yang mengatakan tidak
senang mendengarkan musik.

DAFTAR PUSTAKA

S. Parlar Kilic et al. (2015). Effect of music on pain, anxiety, and patient satisfaction in
patients who present to the emergency department in Turkey. Japan Journal of
Nursing Science. Vol 12(1): 4453

Richard, T. et al. (2007). The Effect of Music Therapy on Patients Perception and
Manifestation of Pain, Anxiety, And Patient Satisfaction. MEDSURG Nursing. Vol.
16 (1):7-15

Anda mungkin juga menyukai