A. Otonomi
Okupasi terapis harus selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk
kepuasan pasien, tanpa membedakan warna kulit, agama, suku, jenis kelamin,
kondisi penyakit, status sosial & ekonomi serta latar belakang budaya, harus
menginformasikan tentang kondisi penyakit pasien, hasil pengkajian dan terapi
serta prognosis fungsional, harus menghormati hak pasien bila menolak
terapi/intervensi yang diberikan, harus melibatkan pasien dalam proses
perencanaan dan pelaksanaan terapi, harus mempertahankan konsistensi program
terapi dan menjaga hubungan baik, selalu menjaga kerahasiaan informasi tentang
kondisi pasien kecuali diperlukan untuk proses peradilan, serta harus selalu
menjaga keselamatan pasien selama proses terapi.
B. Kompetensi
Okupasi terapis harus melakasanakan intervensi okupasi terapi berdasarkan
standar profesi, harus bertindak sesuai sesuai dengan kode etik profesi, standar
kompetesi, standar pelayanan okupasi terapi, dan dianjurkan aktif berpartisipasi
dalam pengembangan profesi okupasi terapi, serta harus mengkonsultasikan
pasien kepada profesi lain untuk mendapatkan pelayanan diluar kewenangan
profesi okupasi terapis.
D. Informasi Umum
Okupasi terapis harus menginformasikan kompetensi dan keahlian yang
dimiliki secara akurat kepada pasien, keluarga, masyarakat, serta pemangku
Andi Juliansyah 1506759383
Dian Ryzkyka Tria Pratiwi 1506759364
Endah Puspita Damyanti 1506759673
kepentingan dan dilarang berbuat curang, menipu, dan memberi informasi palsu
yang berhubungan dengan pelayanan okupasi terapi.
E. Hubungan Profesional
Okupasi terapis harus melaporkan praktek ilegal, inkompenten dan melanggar
standar profesi okupasi terapi kepada IOTI, Okupasi terapis dilarang
menginformasikan kebijakan ikatan yang bersifat rahasia kepada profesi lain dan
juga dilarang menginformasikan rahasia pasien kecuali berkaitan dengan proses
peradilan serta harus bekerja sama dengan sejawat dalam rangka memberikan
pelayanan okupasi terapi prima dan penyebarluasan okupasi terapi tentang OT
kepada pasien, keluarga dan masyarakat.
F. Perilaku Profesional
Okupasi terapis harus menunjukan perilaku profesional selama memberikan
pelayanan kepada pasien, keluarga dan masyarakat serta dilarang terlibat segala
bentuk konflik yang bisa memperburuk citra profesi baik terhadap sesama okupasi
terapis maupun profesi lain.