Anda di halaman 1dari 17

2020

PROGRAM KERJA UNIT REHABILITASI MEDIK

RUMAH SAKIT dr. H.


MARZOEKI MAHDI BOGOR

1
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI 2
BAB I. PENDAHULUAN 3
BAB II. LATAR BELAKANG 4
BAB III TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 7
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 8
BAB V JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 11
BAB VI EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN 16
BAB VII PENUTUP 17

DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Struktur Organigram Unit Rehabilitasi Medik 4

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Ketenagaan Unit Rehabilitasi Medik 5
Tabel 2. Alat Terapi 5
Tabel 3. Alat Tenun 5
Tabel 4. Alat Kantor 6
Tabel 5. Alat Rumah Tangga 6
Tabel 6. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan Unit Rehabilitasi Medik 7
Tabel 7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pokok Unit Rehabilitasi Medik 11
Tabel 8. Faktor Resiko di Unit Rehabilitasi Medik 13

2
I. PENDAHULUAN

Rumah sakit pemerintah merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh pemerintah untuk
memudahkan masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan. Tujuan pemberian pelayanan
kesehatan tidak lain untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam memberikan
pelayanannya, pemerintah menetapkan standar yang harus dimiliki oleh tiap-tiap rumah sakit demi
menjamin mutu pelayanan yang akan diberikan dan diterima oleh masyarakat.

Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi sebagai salah satu rumah sakit pemerintah yang memiliki
pelayanan unggulan pada Rehabilitasi Psikososial. Walaupun demikian, Rumah Sakit dr. H.
Marzoeki Mahdi tetap membuka pelayanan terhadap pasien-pasien non psikososial. Salah satu unit
yang dimiliki oleh Rumah Sakit dr H. Marzoeki Mahdi adalah Unit Rehabilitasi Medik. Unit
Rehabilitasi Medik menunjang pemberian pelayanan kesehatan secara paripurna.

Demi tercapai pemberian pelayanan yang sesuai standar mutu, efektif dan efisien serta selalu
terperbaharukan, maka disusunlah Program Kerja Unit Rehabilitasi Medik tahun 2020 sebagai
bentuk monitoring dan evaluasi yang telah rutin dilakukan setiap tahunnya.

3
II. LATAR BELAKANG

Unit Rehabilitasi Medik merupakan bagian dari rumah sakit yang berperan menyelenggarakan
program kesehatan yang mencakup usaha peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),
penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif). Rehabilitasi Medik merupakan salah satu
fasilitas pelayanan penunjang untuk mendukung pulihnya fungsi-fungsi motorik pasien yang
didahului atau tidak dengan tindakan medis di rumah sakit. Dengan berkembangnya dunia
kedokteran, rehabilitasi medik pada saat ini menjadi unit pelayanan terpadu yang spesialistik.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka diperlukan pedoman teknis yang dapat dijadikan acuan bagi
pengelola rumah sakit. Menyikapi tingginya tuntutan masyarakat akan pelayanan rehabilitasi
medik yang optimal dan berkualitas, maka Unit Rehabilitasi Medik dibawah Rumah Sakit dr. H.
Marzoeki Mahdi Bogor berusaha meningkatkan pelayanan rehabilitasi medik dengan melengkapi
sarana dan prasarana yang ada.

A. Struktur Organisasi
Bagan 1. Struktur Organisasi Unit Rehabilitasi Medik

DOKTER REHABILITASI MEDIK


juga selaku
KEPALA UNIT REHABILITASI MEDIK

Dr. Vico Lie Bing Hoat, Sp. KFR

FISIOTERAPIS
TERAPIS WICARA
1. Susilowati
2. Eliarosa br. Tarigan
1. Dewi Mega Pertiwi
3. Fikri Helmi Nugraha
2. Juwita Rahmawati Ayuningtyas
4. Enung Chairiningrum Sochiri

B. Sumber Daya Manusia

a. Tenaga Medis
Tenaga Medis terdiri dari 1 (satu) dokter rehabilitasi medik.
b. Fisioterapis
Fisioterapis terdiri dari 4 (empat) orang
c. Terapis Wicara
Terapis Wicara terdiri dari 2 (dua) orang
d. Tenaga penunjang
1. Tenaga Administrasi 1 (satu) orang
2. Cleaning Service 1 (satu) orang

4
Tabel 1. Daftar Ketenagaan Unit Rehabilitasi Medik

Jumlah yang Jumlah yang Jumlah yang


No. Daftar Ketenagaan
Seharusnya Ada Senjang
1 Kepala Ruangan 1 1
2 Dokter Rehabilitasi Medik 1 1 1
3 Fisioterapis 4 4
4 Terapis Wicara 2 2
5 Okupasi Terapis 1 1
6 Ortetik prostetik 1 1
7 Administrasi 1 1
8 Cleaning Service 1 1

C. Sarana dan Prasarana


Unit Rehabilitasi Medik terdiri dari :
a. Ruang Pemeriksaan : 1 (satu) ruang
b. Ruang Terapi : 9 (sembilan) ruang
c. Ruang administrasi : 1 (satu) ruang
d. Ruang tunggu : 1 (satu) ruang
e. Toilet : 2 (dua) ruang

Tabel 2. Alat Terapi


KONDISI
No. NAMA ALAT JUMLAH KETERANGAN
BAIK RUSAK
1 Infra Red 1 1
2 Short Wave Diathermy (SWD) 1 1
3 Micro Wave Diathermy (MWD) 2 2
4 Electrical Stimulation (ES) 4 4
5 Ultra Sound (US) 3 3
6 Traksi 2 2
7 Parafin Bath 1 1
8 Talting Table 1 1
9 Static Bicycle 1 1 Sedel sudah
tidak nyaman
10 Paralel Bar 1 1 Rusak ringan
11 Walker 2 2
12 Kruck 2 2
13 Tripod 1 1
14 Kursi Roda 3 3 Rusak ringan 2,
Rusak berat 1
15 Cermin Terapi 3 3
16 Timbangan Berat Badan 1 1
17 Tensi Meter 2 2
18 Stetoskop 2 2
19 Matras 3 3

Tabel 3. Alat Tenun


KONDISI
No. NAMA ALAT JUMLAH KETERANGAN
BAIK RUSAK
1 Sprei 30 30
2 Sarung Bantal 18 18
3 Selimut 20 20
4 Gorden Panjang 22 22

5
Tabel 4. Alat Kantor
KONDISI
No. NAMA ALAT JUMLAH KETERANGAN
BAIK RUSAK
1 Telepon 1 1
2 Papan White Board 1 1
3 Komputer 2 2
4 Printer 1 1

Tabel 5. Alat Rumah Tangga


KONDISI
No. NAMA ALAT JUMLAH KETERANGAN
BAIK RUSAK
1 Meja Kerja ½ Biro 3 3 Kaca pecah 1
2 Meja Kerja 1 Biro 1 1 Kaca pecah
3 Lemari Kayu 4 4
4 Filing Kabinet 1 1
5 Tempat Tidur Kayu 6 6
6 Tempat Tidur Besi (Periksa) 1 1
7 Kasur 6 6
8 Kursi Putar Besar 3 3
9 Kursi Putar Kecil 1 1
10 Kursi Futura 8 8
11 Kursi Kayu Rangka Besi 1 1
12 Kursi Tunggu Pasien 5 5
13 Televisi 1 1
14 VCD 1 1
15 Radio 1 1
16 AC 4 3 1 Tidak ada kipas
outdoor-nya
17 Kipas Angin 2 1 1 Tidak berputar

6
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A. Visi, Misi, dan Tujuan Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi


1. Visi

Menjadi rumah sakit jiwa rujukan nasional dengan unggulan layanan rehabilitasi psikososial
pada tahun 2019

2. Misi
a. Mewujudkan layanan kesehatan jiwa dengan unggulan rehabilitasi psikososial
b. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan riset unggulan dalam bidang
kesehatan jiwa.
c. Meningkatkan peran strategis dalam program kesehatan jiwa.
d. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan stakeholder.
e. Meningkatkan komitken dan kinerja pegawai untuk mencapai kesehateraan.
3. Tujuan
a. Tercapainya jasa layanan kesehatan jiwa dengan kualitas prima.
b. Terciptanya produk unggulan dalam bidang kesehatan jiwa.
c. Tersedianya sumber Daya Manusia bagi kesehatan jiwa yang professional dan
berkompeten.
d. Terciptanya Cost Recovery Romah Sakit

B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum

Sebagai bahan acuan kerja Unit Rehabilitasi Medik dalam 1 tahun kedepan agar terwujud
pelayanan rehabilitasi medik yang profesional dan bermutu dengan mengutamakan kepuasan
pelanggan dan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pelayanan rehabilitasi medik secara terpadu dan komperhensif.
b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan professional sesuai dengan prosedur, sumpah
profesi, peraturan perundang-undangan dan etika profesi.
c. Memastikan bahwa program kerja dan indikator mutu Unit Rehabilitasi Medik tercapai
dengan baik.
d. Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan Unit Rehabilitasi Medik dan keselamatan
pasien dengan menekan angka Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) seminimal mungkin.
e. Tersusunnya sistem Monitoring dan evaluasi pada Unit Rehabilitasi Medik

7
Tabel 6. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan Unit Rehabilitasi Medik
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN CARA PELAKSANAAN SASARAN
1 Memberikan A. Memberikan Pelayanan - Memberikan assessment rehabilitasi medik kepada pasien sesuai Tercapainya Indikator Mutu yang
Pelayanan Rehabilitasi Rehabilitasi Medik secara prosedur keilmuan rehabilitasi medik memuaskan
Medik profesional - Memberikan terapi rehabilitasi medic sesuai instruksi dokter rehab 1. Tidak adanya kesalahan
(Memberikan assessment medik, apabila ada ketidak cocokan pemberian terapi antara dokter pemberian terapi RM 100%
rehabilitasi medik, melakukan rehab medik dan petugas pemberi terapi segera dikomunikasikan 2. Kejadian DO < 50%
terapi, dan memberikan evaluasi dengan baik 3. Kepuasan Pelanggan >80%
pasca terapi) - Melakukan tindakan terapi sesuai dengan SOP yang ada 4. Waktu Tunggu Pasien < 60
- Mengevaluasi perkembangan kesembuhan pasien selama melakukan menit
terapi di Unit Rehabilitasi Medik 5. Resiko pasien jatuh 100%
- Melakukan komunikasi efektif kepada pasien, teman seprofesi
kesehatan lain, dan unit kerja lainnya
- Segala bentuk kegiatan Rehab Medik mulai assessment awal,
pemberian terapi, dan evaluasi wajib diisikan dalam CPPT ( Berlaku
untuk Dokter Rehab, Fisioterapi, serta Terapi Wicara)

B. Memanfaatkan & memelihara Selalu mengecek kondisi alat terapi sebelum dan sesudah alat 1. Keselamatan pasien (menekan
alat terapi yang sudah ada secara digunakan dan mengembalikan alat terapi pada tempat semula bila angka KNC & KTD)
maksimal sudah selesai digunakan. 2. Indikator Mutu (tidak ada
Apabila ada alat terapi yang rusak segera melapor kesalahan tindakan terapi dan
kepuasan pelanggan)

8
2 Peningkatan SDM A. Mengusulkan penambahan Open rekrutmen untuk Dokter Rehab Medik Penambahan 1 Dokter Rehabilitasi
SDM Open rekrutmen untuk Okupasi Terapi Medik
- Dokter Rehab Medik = 1 Penambahan 1 pegawai Fisioterapi
- Fisioterapi = 1 Penambahan 1 pegawai Okupasi
- Okupasi Terapi Terapi
B. Sekolah berjenjang Membiayai kuliah untuk pegawai Fisioterapi dan Terapi Wicara ke > 25% melanjutkan kuliah ke D4
jenjang yang lebih tinggi & Profesi
C. Seminar & Pelatihan Membiayai & memfasilitasi pegawai Unit Rehabilitasi Medik (Dokter > 50% mengikuti seminar &
Rehabilitasi Medik, Fisioterapi, dan Terapi Wicara) untuk mengikuti pelatihan (Dokter Rehabilitasi
seminar dan pelatihan secara bergantian . Medik, Fisioterapi, dan Terapi
Seminar tersebut mencakup 5 lingkup ilmu : Wicara)
1. Neuromuskuler,
2. Muskuloskeletal,
3. Pediatri,
4. Kardiopulmonal,
5. Sport
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN CARA PELAKSANAAN SASARAN
3 Peningkatan Pelayanan A. Pemeliharaan alat terapi yang - Selalu mengecek kondisi alat terapi sebelum dan sesudah alat 1. Keselamatan pasien (menekan
& Sarana Prasarana sudah ada digunakan dan mengembalikan alat terapi pada tempat semula bila angka KNC & KTD)
sudah selesai digunakan. 2. Indikator Mutu (tidak ada
- Apabila ada alat terapi yang rusak segera melapor kesalahan tindakan terapi dan
- Mengusulkan kalibrasi alat terapi minimal 1-2 tahun sekali kepuasan pelanggan)
B. Penambahan alat terapi & - Mengusulkan kepada rumah sakit untuk penggadaan alat baru - Meningkatkan Indikator Mutu
sarana prasarana Unit Rehab Medik (Kepuasaan
- Penambahan alat Fisioterapi : pelanggan & waktu tunggu pasien)
1. IR general = 2 - Menambah income RS
2. Shoulder Wheel Exc = 1
3. Pulley Exc = 1
4. Quadroisep Bench = 1

9
5. Static Bycicle = 1
- Penambahan alat Terapi
Wicara
- Mengusulkan kepada rumah sakit untuk penggadaan sarana & - Meningkatkan Indikator Mutu
- Penambahan Sarana & prasarana baru Unit Rehab Medik (Kepuasaan
Prasarana pelanggan & mengurangi resiko
1. Kasur Rebonit = 6 buah pasien jatuh)
(Kasur yang digunakan selama
ini sudah tidak layak dipakai)
2. Tangga trap kecil untuk naik
bed = 6
3. Matras Rebonit = 1

4 Perbaikan Alat dan 1. Perbaikan ruang belakang Mengusulkan kepada rumah sakit untuk perbaikan alat terapi & sarana - Meningkatkan Indikator Mutu
Sarana prasarana Yang segera serta pemasangan sarana prasarana yang rusak Unit Rehab Medik (Kepuasaan
Rusak & prasarana lainnya = pelanggan & mengurangi resiko
a. Atap masih bocor pasien jatuh)
b. Pemasangan AC
c. Sekat untuk bilik ruang terapi
d. Korden penutup ruang terapi

2. Perbaikan Alat Terapi yang Mengusulkan kepada rumah sakit untuk perbaikan alat terapi & sarana
rusak (rincian alat yang rusak prasarana yang rusak
bias dilihat di BAB II tentang - Meningkatkan Indikator Mutu
sarana & prasarana) Unit Rehab Medik (Kepuasaan
pelanggan, mengurangi resiko
pasien jatuh, sera mengurangi
waktu tunggu pasien)

10
Tabel 7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pokok Unit Rehabilitasi Medik
BULAN KETERANGAN
No RINCIAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Memberikan Pelayanan Rehabilitasi Medik secara profesional 


          
Memanfaatkan dan memelihara alat terapi yang sudah ada secara
2 
maksimal           

3 Mengusulkan penambahan SDM (Dokter Rehab & Okupasi Terapi)  

4 Sekolah berjenjang (Untuk semua pegawai Unit Rehab Medik)  

5 Seminar dan Pelatihan (Untuk semua pegawai Unit Rehab Medik)  

6 Pemeliharaan alat terapi yang sudah ada 


          
7 Penambahan alat terapi dan sarana prasarana 

Perbaikan ruang belakang segera serta pemasangan sarana & prasarana


8 
lainnya

9 Perbaikan Alat Terapi yang rusak 

11
IV. DAFTAR RISIKO UNIT REHABILITASI MEDIK

Manajemen risiko menurut JCI adalah aktifitas klinik dan administratif yang dilakukan oleh
rumah sakit untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan pengurangan risiko terjadinya cedera atau
kerugian pada pasien, pengunjung dan institusi rumah sakit. Manajemen risiko merupakan upaya
yang proaktif untuk mencegah masalah dikemudian hari, dilakukan terus menerus dan dalam
suasana no blame culture. Manajemen risiko di rumah sakit adalah upaya-upaya yang dilakukan
rumah sakit yang dirancang untuk mencegah cedera pada pasien atau meminimalkan kerugian
finansial/ sumber daya. Manajemen risiko dilakukan dengan mengenali kelemahan dalam sistem
dan memperbaiki kelemahan tersebut (dilakukan dengan menerapkan no blame culture).
Pelaksanaan Identifikasi Resiko Unit Rehabilitasi Medik dilakukan dengan melihat potensi adanya
suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi tujuan yang ingin dicapai dalam
program kerja Unit Rehabilitasi Medik. Kemudian ditentukan prioritas resiko untuk membantu
proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisa resiko. Analisis resiko dilakukan dengan
menghitung asumsi probabilitas kejadian (PELUANG), besaran dampak (AKIBAT), dan asumsi
frekuensi terjadi (FREKUENSI), serta score / tingkat resiko adalah hasil perkalian P X F X A

12
Tabel 8. Faktor Resiko di Unit Rehabilitasi Medik
No Risiko Dampak P F A R Kriteria Keterangan Pengendalian Risiko PJ
Melakukan Prosedur
1 Kesalahan Identifikasi Pasien Kerugian Pada Pasien 3 1 1 3 Rendah Resiko Dapat Diterima KA Unit
sesuai SOP
Melakukan Prosedur
2 Luka Bakar Kerugian Pada Pasien 3 0.5 7 10.5 Rendah Resiko Dapat Diterima KA Unit
sesuai SOP
Kerugian Pada Pasien & Melakukan Prosedur
3 Tersetrum 3 0.5 7 10.5 Rendah Resiko Dapat Diterima KA Unit & IPRS
Petugas sesuai SOP
Melakukan Prosedur
4 Penyakit Kulit Kerugian Pada Pasien 1 0.5 1 0.5 Rendah Resiko Dapat Diterima KA Unit & SPI
sesuai SOP
Penyakit menular ringan Kerugian Pada Pasien &
5 6 1 1 6 Rendah Resiko Dapat Diterima Memakai APD KA Unit & SPI
(Influensa) Petugas
Tindakan perbaikan - Cermat dalam
dapat dijadwalkan membaca status
Penyakit menular berat (TBC, Kerugian Pada Pasien & kemudian dan
6 3 15 15 22.5 Menengah - Memakai APD KA Unit & SPI
Hepatitis, HIV) Petugas penanganan cukup
dilakukan dengan
prosedur yang ada
Tindakan perbaikan - Melakukan Prosedur
dapat dijadwalkan sesuai SOP
kemudian dan
penanganan cukup - Cermat dalam KA Unit, IPSRS,
7 Resiko Jatuh Kerugian Pada Pasien 3 1 15 45 Menengah
dilakukan dengan identifikasi pasien & KPRS
prosedur yang ada (pita kuning)

13
Melakukan Prosedur KA Unit, SPI, &
8 Tertusuk jarum suntik Kerugian Pada Petugas 0.5 0.5 1 0.25 Rendah Resiko Dapat Diterima
sesuai SOP KPRS
Tindakan perbaikan - Melakukan Prosedur
dapat dijadwalkan sesuai SOP.
kemudian dan
Memakai korset
9 LBP Kerugian Pada Petugas 5 2 3 30 Menengah penanganan cukup KA Unit
dilakukan dengan
prosedur yang ada

- Melakukan Prosedur
Luka fisik akibat pasien (tergigit / sesuai SOP. KA Unit, SPI, &
10 Kerugian Pada Petugas 1 0 1 0 Rendah Resiko Dapat Diterima
terpukul pasien jiwa) KPRS

- Perawatan Alat
Terapi sebaik mungkin
KA Unit, IPSRS,
11 Alat terapi rusak Kerugian pada RS 6 0.5 3 9 Rendah Resiko Dapat Diterima - Rutin mengadakan Pengadaan
Kalibrasi Alat Barang
- Pengadaan Barang
- Melakukan Prosedur
Sarana & prasarana rusak (pintu / sesuai SOP. KA Unit, IPSRS,
12 tembok jebol karena pasien jiwa / Kerugian pada RS 3 1 1 3 Rendah Resiko Dapat Diterima
-Segera melapor ke Rumah Tangga
autis & hiperaktif)
IPSRS
- Komunikasi Efektif
pada pasien KA Unit,
13 Pasien umum tidak membayar Kerugian pada RS 1 0 1 0 Rendah Resiko Dapat Diterima Administrasi
- Melakukan Prosedur Pasien
sesuai SOP.

14
- Pelayanan Prima
- Komunikasi Efektif
Salah pemberkasan pasien BPJS pada pasien & instansi KA Unit,
14 sehingga tidak dapat diklaim Kerugian pada RS 3 1 1 3 Rendah Resiko Dapat Diterima lain Administrasi
BPJS Pasien

15
MASALAH

A. Masalah yang Dihadapi

1. Ruang terapi yang baru tidak kunjung diselesaikan oleh pihak rumah sakit
2. Sarana dan prasarana yang kurang
3. Tempat kasir yang jauh dari Unit Rehabilitasi Medik

B. Penyelesaian Masalah

1. Permohonan kepada rumah sakit agar ruang terapi yang baru segera diselesaikan
2. Mengajukan penambahan perbaikan fasilitas untuk penunjang kinerja
3. Mengoptimalkan SDM yang ada
4. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada
5. Melakukan komunikasi yang efektif dengan profesi lain agar tercipta pelayanan yang
optimal
6. Meningkatkan kwalitas SDM dengan mengikutsertakan program pendidikan berkelanjutan,
mengikutsertakan dalam seminar dan pelatihan secara bergantian.

16
V. PENUTUP

Sesuai dengan maksud dan tujuan dari pembuatan program kerja ini, mudah-mudahan target
program kerja Unit Rehabilitasi Medik tahun 2020 dapat tercapai. Dan mudah-mudahan di tahun
yang akan datang jumlah kunjungan Rumah sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor semakin
meningkat.

Demikian Program Kerja Unit Rehabilitasi Medik ini dibuat, sebagai pertanggungjawaban dan
bahan evaluasi bagi semua pihak untuk dan demi kemajuan pelayanan rumah sakit pada umumnya
dan pelayanan di Unit Rehabilitasi Medik pada khususnya. Mudah mudahan Allah Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa membimbing dan mengarahkan kita kepada arah perbaikan dan pencapaian
yang maksimal.

Kepala Unit Rehabilitasi Medik

Dr. Vico Lie Bing Hoat, Sp.RM


NIP. 196108081987031007

17

Anda mungkin juga menyukai