KAJIAN PUSTAKA
yang bersifat non progresif dengan manifestasi berupa abnormalitas tonus postural
yang akan mengakibatkan gangguan postur dan kontrol gerak pada keempat
ekstremitas karena gangguan susunan saraf pusat otak yang dapat terjadi sebelum
otak mencapai kematangan dari proses konsepsi hingga anak berumur 5 atau 6
karakteristik yaitu : (1) tahanan meningkat terhadap gerakan pasif, (2) deep
tendon reflex meningkat, (3) bila berat menimbulkan clonus (Stanley, 2000).
Otak merupakan bagian pertama dari sistem saraf pusat yang mengalami
perubahan dan pembesaran. Bagian ini dilindungi oleh tiga selaput pelindung
(meninge) dan berada di dalam rongga tulang tengkorak. Pada sub bab ini akan
7
8
a. Corteks cerebri
total hemispherium cerebri. Struktur ini terdiri dari substansia grisea dan
(gyrus). Bagian tersebut terdiri dari campuran sel saraf, serabut saraf ,
mata dan perubahan pupil. Area 9, 10, 11 dan 12 adalah daerah asosiasi
pada tonus otot yang berupa spastisitas, (2) lobus parientalis : area 1,2,
ialah daerah asosiasi sensorik, (3) lobus temporalis : area 41 adalah daerah
atau asosiatif. Area 38, 40, 20, 21 dan 22 adalah daerah asosiasi, (4) lobus
occipitali s: area 17 yaitu cortex striata, cortex visual yang utama. Area 18
b. Ganglia basalis
postur, gerakan otomatis (ayunan lengan saat berjalan) dan gerakan yang
c. Cerebellum
memisahkan setiap folia yang satu dengan yang lain. Cerebellum terdiri
atas bagian medial yang kecil dan tidak berpasangan, yaitu vermis dan 2
2.1.3 Etiologi
genetik ataupun faktor lainnya. Penyebab dari faktor genetik adalah apabila
ditemukan lebih dari satu anak dalam satu hubungan keluarga menderita kelainan
adalah :
11
rhesus darah antara ibu dan anak, (4) kebiasaan-kebiasaan ibu seperti
penyakit keturunan, (6) letak janin tidak normal akibat trauma, (7)
tidak diketahui.
12
2.1.4 Patofisiologi
yaitu induksi dorsal yang terjadi pada minggu ke 3-4 masa gestasi dan induksi
ventral yang berlangsung pada minggu ke 5-6 masa gestasi. Setiap gangguan pada
proliferasi neuron, yang terjadi pada masa gestasi bulan ke 2-4. Gangguan pada
Stadium selanjutnya yaitu stadium migrasi yang terjadi pada masa gestasi
bulan 3-5. Migrasi terjadi melalui dua cara yaitu secara radial, sel berdiferensiasi
serebri, sedangkan migrasi secara tangensial sel berdiferensiasi dan zone germinal
terjadi pada saat lahir sampai beberapa tahun postnatal. Pada stadium ini terjadi
kerusakan. Jadi kelainan neoropatologik yang terjadi sangan kompleks dan difus
ganglia basalis, batang otak dan serebelum yang akan berakibat pada gangguan
dasar yaitu postural control, yang meliputi righting reflex, equilibrium dan
aktivitas fungsional adalah spastisitas yang sulit dikontrol. Spastisitas sangat erat
berhubungan dengan kualitas tonus otot yang akan dihasilkan ketika akan
melakukan gerakan yang terstruktur atau sesuai pola tumbuh kembang. Semakin
tinggi nilai spastisitas pada anak CP spastik quadriplegi, maka semakin tinggi
disekitarnya. Bentuk alat ukur untuk mengetahui nilai spastisitas pada anak CP
Nilai Keterangan
otot berupa spastisitas, gangguan sensoris, gangguan pada head control dan
gangguan atensi konsentrasi, serta tantrum atau emosi (2) functional limitation :
head control dan fleksibilitas neck, trunk dan tungkai, (3) participation restriction
Pertumbuhan fisik bayi dimulai dari kepala, leher, dan berlanjut pada
anggota gerak pada tubuh. Hal ini sesuai dengan prinsip perkembangan yaitu
kepalanya karena kemampuan gerak dan otot–otot disekitar leher masih sangat
kepala walau hanya sebentar dan mampu mengubah posisi kepala dengan
menoleh ke kanan dan kekiri saat tengkurap. Bayi usia 6-8 minggu, akan
mampu menahan kepalanya lebih lama dan mulai terkoordinasi, dimana pada
saat terlentang bayi akan mengangkat kepalanya ketika kita menarik kedua
lengannya. Pada usia 3–4 bulan bayi mampu mengangkat kepalanya sampai
450 ketika kita menarik kedua lengannya dengan perut berkontraksi. Dan pada
usia 6 bulan bayi akan mampu menahan kepala dengan tegak dan lebih stabil
(Shamsoddini, 2014).
dimana posisi tubuh dan kepala saat bergerak (di berbagai permukaan).
dan integrasi. Beberapa struktur anatomi pada cervical antara lain sendi facet
dan kapsul, ligamen, dan input propioseptif dari otot–otot cervical yang akan
memberikan input postural afferent untuk jalur neurologis yang lebih tinggi,
ketika sendi facet pada cervical terjadi immobile, maka vestibular akan
terganggu, hal ini akan mengakibatkan postur tubuh menjadi tidak stabil.
hubungan yang sangat erat dengan cervical. Terkait dengan tiga refleks
penting dalam postural control yang timbul dari reseptor sensoris cervical
termasuk otot splenius capitis, rectus capitis major posterior dan obliqus
hal ini mempunyai dampak apabila terjadi gangguan pada salah satu
yang sedikit saja pada cervical maka cervicocollic akan bereaksi, hal ini
karena banyak nya muscle spindle pada otot–otot cervical. Hal ini
18
(Shamsoddini, 2014).
otot. Refleks sangat penting untuk perkembangan head control , tonus otot
Refleks primitif akan muncul sebagai gerakan yang di tunjukkan oleh bayi
reaksi tegak kepala dan tubuh terhadap ruang dan tanah (ground).
input, (b) labyrinthine righting reaction yaitu orientasi kepala agar tetap
reaction yaitu orientasi kepala agar tetap tegak melalui respon sinyal dari
dari cervical afferent yaitu memberi reaksi atas perubahan posisi dari leher
reaction, yaitu reaksi pertahanan tubuh terhadap tekanan dari luar agar
untuk mendeteksi percepatan gerakan lurus dari kepala melalui utricle dan
postural. Sedangkan yang berasal dari lateral dan medial vestibular nuclei,
dan STNR. Menurut Masgutova (2011) bahwa prinsip dari stimulasi ini
adalah : (1) gerak rotasi kepala diikuti ekstensi lengan homolateral fleksi
lengan heterolateral, (2) fleksi leher diikuti oleh fleksi tungkai dan trunk
serta kebalikannya yaitu ekstensi leher diikuti oleh ekstensi trunk dan
tungkai.
minggu di dalam kandungan. Refleks ini aktif sampai usia 4–6 bulan
minggu di dalam kandungan. STNR reflex aktif sampai usia 6–10 bulan di
a. Rolling (berguling)
dalam posisi flexi kemudian merotasikan ke salah satu sisi, respon yang
diharapkan adalah rotasi trunk pada salah satu sisi, sehingga akan diikuti
b. Creeping (merayap)
satu sisi, kemudian diikuti flexi pada lengan dan tungkai homolateral
lurus.
e. Crawling (merangkak)
tumpuan pada kedua lutut dan keduanya dibuka selebar bahu, kepala
bergantian
25
Salah satu alat intervensi yang merangsang dalam proses kematangan anak
CP spastik quadriplegi pada tahap awal gerakan atau head control adalah dengan
menggunakan wedge terapi. Kemiringan papan atau wedge terapi tersebut adalah
pada sudut 25º dalam posisi anak tengkurap dan tetap dalam kondisi pantauan dari
seorang terapis sambil memberikan alat permainan edukasi ketika proses tindakan
fisioterapis dari University of the Free State South Africa mengenai stimulasi
pada peningkatan head control sangat efektif saat anak diposisikan tengkurap
selama 30 menit. Hal ini sangat berdampak positif terhadap perkembangan head
anak terutama pada head control pada anak CP spastik quadriplegi adalah dengan
motorik kasar terutama pada tahap head control. Reliabilitas dan validitas dari
GMFM intraobserver ditemukan setiap dimensi dan total skore berkisar 0.92-0.99
perubahan head control anak (Russel, 2002). Untuk lebih jelasnya tentang
Penilaian Akhir
Tanggal :
Total.Dimensi. A
A. x100 ......%
51