Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMAN KEPERAWATAN

PENJADWALAN STAF KEPERAWATAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan


Dengan dosen pembimbing Ibu Hurun Ain, S.kep., Ns., M.kep

Oleh :
Nisya Diyah Anggraeni (P17220184064)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN LAWANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini telah diperiksa dan disetujui untuk dipresentasikan pada tanggal……

Pembimbing

Hurun Ain, S.kep., Ns., M.kep


NIP. ……………………….
Kata Pengantar
Dengan menyebut Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
segala puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Penjadwalan Staf
Keperawatan”. Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini
untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kaliamat maupun tata bahanya oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.Akhir kata kami berharap semoga makalah ini ada manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pemabaca.

Lawang, 22 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………
Lembar Pengesahan………………………………………………………………...
Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................3


BAB III TINJAUAN KASUS......................................................................................4

4.1 Pengertian Penjadwalan staf keperawatan .............................................................26


4.2 Model Penjadwalan staf keperawatan....................................................................26
4.3 Prinsip-Prinsip penjadwalan staf keperawatan.......................................................27
4.4 Faktor yang mempengaruhi penjadwalan staf keperawatan...................................29
4.5 Tupoksi implementasi praktek keperawatan professional......................................30

BAB III PENUTUP


5.1 Kesimpulan.........................................................................................................31
5.2 Saran...................................................................................................................31

Daftar Rujukan.........................................................................................................32
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penjadwalan perawat dan pengaturan shift kerja adalah permasalahan yang
sangat rumit dan sering terjadi pada instansi-instansi kesehatan seperti rumah
sakit. Hampir setiap rumah sakit memiliki banyak ruang pelayanan baik rawat
inap, rawat jalan maupun IGD . Ruang an- ruangan tersebut t adalah unit yang
sangat sibuk yang siaga selama 24 jam per hari. Oleh sebab itu dibutuhkan jam
kerja yang tinggi oleh perawat yang harus selalu siap berjaga pada shift yang
berbeda yaitu pada shift pagi, sore dan malam. Untuk mengatasi hal tersebut
diperlukan persiapan yang matang dalam pengaturan penjadwalan untuk perawat.
Hal itu diperlukan agar tidak terjadi kelelahan dan keletihan secara fisik, emosi
dan psikologis pada perawat yang nantinya akan memberikan dampak buruk bagi
kinerja perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien. Kelelahan dan
keletihan fisik seperti itu biasanya terjadi karena perawat harus berjaga pada shift
pagi, sore dan malam secara berturut-turut sehingga mengkibatkan mereka kurang
tidur. Menurut penelitian oleh( Grantcharov,2018)kurangnya jam tidur akan
meningkatkan tingginya tingkat kesalahan pada manusia. Untuk menghindari hal
tersebut pihak rumah sakit perlu membuat peraturan yang jelas untuk mengatur
jam kerja perawat agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan aturan-aturan
yang ada.

Untuk itu pada makalah ini , akan di uraikan suatu software pengaturan
shift atau jadwal perawat dengan menggunakan software Ansos One –Staff untuk
membuat sistem penjadwalan perawat yang lebih optimal sehingga diharapkan
mampu memberikan informasi pada para pengambil keputusan di rumah sakit
atau klinik agar dapat melakukan penjadwalan menjadi lebih efektif dan efisien.
Ansos One – Staff adalah Suatu contoh dari system pengaturan jadwal perawat
berbasis Web. Modul Penugasan dan Beban Kerja software Ansos One-
Staff menggunakan data persepsi (acuity) pasien sebagai input untuk
memprakirakan kebutuhan staf. Manajer Keperawatan akan dengan mudah dapat
mengatur jadwal para staf pada suatu tingkat yang sangat rinci yaitu
menugaskan untuk merawat pasien pasien dan tugas-tugas yang spesifik kepada
seorang perawat yang memiliki keahlian khusus (yang tepat,dan kompeten).
Ansos One Staff ini sendiri akan memungkinkan perawat untuk mengakses
jadwal yang telah di susun oleh manajerkeperawatan , mengajukan preferensi, dan
memilih shift yang tersedia dimana mereka akan memberikan pelayanan
keperawatan dalam suatu rumah sakit (Fikawati, 2017).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu penjadwalan staf keperawatan?
2. Bagaimana model penjadwalan staf keperawatan?
3. Bagaimana prinsip-prinsip penjadwalan staf keperawatan?
4. Apa daja fakto yang mempengaruhi penjadwalan staf keperawatan?
5. Bagaimana tupoksi perawat dalam implementasi praktek keperawatan
professional?

1.3Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui Pengertian Penjadwalan staf keperawatan.
2.Untuk mengetahui Model Penjadwalan staf keperawatan.
3.Untuk mengetahui Prinsip penjadwalan staf keperawatan.
4.Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi penjadwalan staf.
5.Untuk mengetahui Tupoksi perawat dalam implementasi praktek
keperawatan professional.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Mampu mempermudah penyusun dan pemabaca guna memahami
materi tentang Penjadwalan staf keperawatan.
2. Menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa perawat tentang sistem
penjadwalan staf keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengaturan jadwal perawat merupakan salah satu hal yang sangat penting
dalam rumah sakit. Baik buruknya penjadwalan perawat yang dilakukan oleh
menejemen rumah sakit memegang peranan penting dalam mempengaruhi kinerja
rumah sakit dimata pengguna jasa rumah sakit. Oleh sebab itu, diperlukan suatu
penjadwalan perawat yang baik, sehingga pelayanan perawat terhadap pasien akan
menjadi baik pula. Hal inilah yang membuat Rumah Sakitbaik swasta maupun
pemerintah menjadikan permasalahan penjadwalan perawat menjadi salah satu
permasalahan yang penting dalam setiap evaluasi kinerjanya (Belham, 2018).

Tujuan untuk mengetahui gambaran sistem informasi manajemen yang


yang membahas bagaimana penerapan metode Ansos one – Staff untuk membuat
model penjadwalan perawat di Rumah Sakit. Model yang dibuat didasarkan pada
peraturan- yang berlaku di rumah sakit dan preferensi dari perawat (keinginan
perawat misalnya dalam hal pembagian shift secara adil dan hari libur kerja).
Disamping itu juga dipertimbangkan kebijakan dari rumah sakit, beban kerj .

Kata kunci : Ansos One-Staff , penjadwalan perawat


BAB III
TINJAUAN KASUS

Pengaturan jadwal pekerja kesehatan termasuk sub-kategori untuk para


dokter, namun pengaturan jadwal untuk para perawat mendapat perhatian paling
banyak (lebih). Penekanan ini bisa dilihat baik dalam literature maupun software
yang secara komersial tersedia di pasaran. Untuk pengaturan jadwal perawat,
(Ernst, 2004) membahas bagaimana biaya harus diimbangi dengan hambatan-
hambatan terkait (pemenuhan jadwal) 24/7, staf tetap dan temporer, berbagai
persyaratan, dan preferensi pegawai. Karena pengaturan jadwal perawat
merupakan bidang aplikasi yang luas, banyak Website yang menakankan bahwa
produk mereka dapat digunakan untuk mengatur jadwal kerja para perawat.
Sebagian besar software pengatur jadwal industri spesifik adalah Web-based,
namun paket aplikasi spreadsheet-based dan desk-top based ini.

Dalam halaman Spreadsheet Selector, shiftschedules.com menunjukkan


khususan untuk mengatur jadwal para perawat dan dokter. Untuk pengaturan
jadwal perawat dan staf rumah sakit, situs tersebut menyatakan bahwa produk
Serial mereka 15 Easy Scheduler dibuat dengan “sangat memperhatikan
pengaturan jadwal perawat.” De Causmackker dkk (2004) mengamati bahwa
suatu rumah sakit dan organisasi perawat (berkunjung) menggunakan spreadsheet
untuk mengatur (pengaturan) jadwal pegawai, meskipun survey mereka dilakukan
pada saat software pengatur jadwal pegawai yang tersedia di pasaran masih sedikit
(terbatas jumlahnya).

Sistem Desktop-based yang secara spesifik ditujukan untuk pekerja kesehatan


sangat sedikit jumlahnya.

Sementara system berbasis Web, banyak produk yang dirancang secara


khusus untuk aplikasi pekerja kesehatan. Karena kemampuan “akses jarak jauh”
(remote access) bagi pegawai sangat bermanfaat bagi pengaturan jadwal pekerja
kesehatan, hal tersebut menjadi salah satu sebab apapun software yang
dikembangkan secara khusus untuk aplikasi ini tidak akan kompetitif (laku) di
pasaran jika tidak berbasis Web. Berdasarkan laporan di Healthcare IT News,
“dorongan yang besar dari dunia teknologi adalah untuk menyiapkan
fungsionalitas Web front end (dari hulu ke hilir) seperti pengaturan jadwal sendiri
“self-scheduling” Berita tersebut juga menyebutkan bahwa integrasi komponen
pembayaran (payroll) dengan waktu (time) dan kehadiran (attendance) adalah
kebutuhan (permintaan) besar yang lain.

Suatu contoh dari system pengaturan jadwal perawat berbasis Web adalah
ANSOS One-Staff (www.mckesson.com). Modul Penugasan dan Beban Kerja
software ini menggunakan data persepsi (acuity) pasien sebagai input untuk
memprakirakan kebutuhan staf. Manajer dengan begitu dapat mengatur jadwal
para staf pada suatu tingkat yang sangat rinci yaitu menugaskan pasien dan tugas-
tugas yang spesifik kepada seorang perawat yang memiliki keahlian khusus (yang
tepat, memadai).Modul software Web Scheduler Ansos one-Staff memungkinkan
perawat untuk mengakses jadwal dari manapun, mengajukan preferensi, dan
memilih shift yang tersedia dimana mereka memenuhi syarat.

Ansos one-Staff adalah Produk unggulan dari Suite McKesson perusahaan


yang bergerak di bidang Manajemen Tenaga Kerja, Ansos Satu-Staf membantu
organisasi khususnya organisasi kesehatan dalam meningkatkan produktivitas dan
mutu pelayanan dari suatu rumah sakit melalui pengaturan jadwal shift secara
elektronik dimana pihak manajemen membuat perencanaan ketenagaan yang
disesuaikan dengan beban kerja, ketenagaan, kompetensi perawat dan
perencanaan tersebut akan dapat di acces oleh seluruh staff khususnya perawat
sehingga mereka dapat mengetahui secara on linetempat mereka akan bertugas
merawat pasien. Selama lebih dari 28 tahun, Ansos Satu-Staf telah
membantu manajemen kesehatan dalam memenuhi target anggaran
dan menyelesaikan kesenjangan kinerja dengan efektif, mengantisipasi kondisi
beban kerja yang relevan secara klinis dan membuat penyesuaian staff (Shelov,
2004)

Pekerjaan di susun dan di rencanakan sesuai sistem, berdasarkan


dokumentasi keperawatan, transparan kepada staf keperawatan dan berguna untuk
alokasi sumber daya yang maksimal. Ansos one-staff Memanfaatkan kekuatan
Internet untuk menyediakan komunikasi secara nyata setiap saatantara manajemen
dengan komunitas karyawan untuk penjadwalan staf yang efektif. Tugas
dari Manajer yaitu menganalisa Beban Kerja Menggunakan data pasien secara
akurat, memperkirakan kebutuhan staf dengan menganalisa beban kerja dan
memberikan kualitas perawatan kepada pasien yamg professional (Kowalak,
2011).
BAB 1V
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian
Penjadwalan adalah suatu aspek dari fungsi kepegawaian.
Kepegawaian adalah penghimpunan dan persiapan pekerja yang
dibutuhksn untuk melakukan misi dari sebuah organisasi, penjadwalan
adalah penentuan pola jam kerja masuk dan libur mendatang untuk
pekerja sebuah unit, seksi dan devisi (Andriani, 2015).

4.2 Model penjadwalan staf keperawatan


Menurut Gilbrey, 2016. Rumah sakit merupakan instansi yang
memiliki kesibukan kerja yang sangat tinggi. Kesibukan ini akan lebih
tampak pada ruangan unit IGD, rawat inap dimana pada ruangan ini
pengaturan seluruh sumber daya yang meliputi dokter, perawat,
kendaraan ambulan, obat-obatan sampai pengaturan shift jaga harus
dioptimalkan. Misalkan pada suatu ruang di sebuah rumah sakit waktu
jaga perawat dalam sehari dibagi kedalam 3 shift, yaitu shift pagi, sore
dan shift malam. Penjelasan untuk masing-masing shift adalah sebagai
berikut :

1. shift pagi :

a. Kebutuhan dalam 1 hari = 7 jam kerja


b. Durasi waktu = antara pukul 7.00 pagi s.d 14.00 sore

2. shift sore :

a. Kebutuhan dalam 1 hari = 7 jam kerja


b. Durasi waktu = antara pukul 14.00 sore s.d 21.00 malam

3. shift malam :
a. kebutuhan dalam 1 hari = 10 jam kerja 
b. Durasi waktu = antara pukul 21.00 malam s.d 7.00 pagi dihari
berikutnya.

Dalam memenuhi kebutuhan perawat untuk seluruh shift, haruslah


mematuhi peraturan-peraturan yang ada pada rumah sakit. Karena
banyaknya batasan-batasan dalam pembuatan jadwal, hal ini
mengakibatkan hampir tidak ada solusi yang benar-
benar feasible untuk digunakan. Dalam prakteknya pasti terdapat
pelanggaran-pelanggaran terhadap satu atau beberapa peraturan.

4.3 Prinsip-prinsip Penjadwalan staf keperawatan.


Menurut Wasisjoer, 2019. Di dalam rumah sakit keputusan yang
paling penting yang harus dibuat diantaranya adalah perencanaan
kebutuhan dan penjadwalan perawat. Ada tiga hal yang berkaitan
dengan proses dan pengambilan keputusan perencanaan kebutuhan
dan penjadwalan perawat yaitu:

a. Staffing Decision yaitu merencanakan tingkat atau jumlah


kebutuhan akan perawat prakualifikasinya.

b. Scheduling decision Yaitu menjadwalkan hari masuk dan libur juga


shift. Shift kerja untuk setiap harinya sepanjang periode penjadwalan
dalam rangka memenuhi kebutuhan mínimum tenaga perawat yang
harus tersedia.

c. Allocation Decision yaitu membentuk kelompok perawat untuk


dialosikan ke shift-shift atau hari-hari yang kekurangan tenaga kibat
adanya variasi demand yang tidak diprediksi, misalnya absennya
perawat

Menurut Warner  (1976) seperti yang dikutip oleh Jaumard (1998)


penjadwalan perawat memiliki prinsip yang penting, antara lain:
a. Coverage

Jumlah perawat dengan berbagai tingkat yang akan ditugaskan


sesuai jadwal berkenaan dengan pemakaian minimum personel
perawat tersebut.

b. Quality

Sebuah alat untuk menilai keadaan pola jadwal.

c. Stability

Bagaimana agar seseorang perawat mengetahui kepastian jadwal


libur masuk untuk beberapa hari mendatang dan supaya mereka
mempunyai pandangan bahwa jadwal ditetapkan oleh suatu
kebijaksanaan yang stabil dan konsisten, seperti weekend policy,
rotation policy.

d. Flexibility

Kemampuan jadwal untuk mengantisipasi setiap perubahan-


perubahan seperti pembagian fulltime, part time, rotasi shift dan
permanen shift.

e. Fairness

Alat untuk menyatakan bahwa tiap-tiap perawat akan merasa


diberlakukan sama.

f. Cost

Jumlah resource yang dikonsumsi untuk penyusunan maupun


operasional penjadwalan.
4.4 Faktor-faktor yang mempengaruh penjadwalan staf keperawatan.
Menurut Masrizal,2017

1. Kendala utama :

Merupakan batasan-batasan yang merepresentasikan peraturan-


peraturan kerja yang tidak boleh dilanggar. Contoh kendala utama
adalah :

a. Seorang perawat tidak dapat berjaga pada shift pagi, sore dan
malam dalam secara berturut-turut.

b. Setiap perawat tidak boleh ditugaskan pada lebih dari empat hari
aktif kerja berturut-turut.

2. Kendala tambahan :

Merupakan batasan-batasan yang merepresentasikan peraturan-


peraturan kerja yang sewaktu-waktu dapat dilanggar, namun sebisa
mungkin pelanggaran terhadap kendala tambahan tersebut
diminimalkan. Contoh kendala tambahan adalah:

a. Setiap perawat tidak boleh ditugaskan pada dua shift malam


berturut-turut

b. Setiap perawat tidak boleh ditugaskan pada tiga shift sore berturut-
turut

3. Seringan dan sulit ditebaknya variasi di dalam sensus pasien.

4. Kecenderungan manajer perawatan untuk mengganti variasi sensus


minimum atau rata-rata.
Banyak faktor yang memotivasi kepala perawat atau supervisor
menyusun staf untuk sensus maksimum. Diantaranya adalah keluhan
pasien akan perawatan yang tidak berppengaruh dan tidak dirasakan
dari perawat-perawat yang mengganggu, penyerahan diagnosa
tambahan dan prosedur terapi kepada perawat oleh dokter yanng
kelebihan beban kerja, dan pertumbuhan ketegasan oleh para perawat
di dalam mempertanyakan penugasannya (Dian, 2010).

4.5 Tupoksi perawat dalam implementasi praktek keperawatan


professional.
Menurut Luther Gulick, 2016. Tupoksi perawat praktek yang
professional adalah
1. Dengan menggunakan model penjadwalan berbasis web, maka
diperoleh penjadwalan perawat yang lebih baik dibandingkan jadwal
yang dibuat secara manual.

2. Jadwal yang dihasilkan dengan model Ansos One-Staff dapat


mengatasi seluruh kendala utama maupun kendala tambahan yang
merupakan faktor yang dapat menghambat pemberian pelayanan
keperawatan yang profesional.

Rekomendasi :

Berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang dapat dipakai untuk


pengembangan pegaturan penjadwalan shift perawat di rumah sakit :

1. Perencanaan penjadwalan perawat di rumah sakit sebaiknya


dilakukan diawal pembuatan jadwal dan memperhatikan aturan yang
ditetapkan oleh manajemen rumah sakit.

2. Penggunaan model penjadwalan Ansos One-Staff , dapat menjadi


alternative bagi manajemen rumah sakit dalam menentukan jadwal
perawatnya.
3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian
pada kasus dimana terdapat permintaan hari libur, permintaan shift
pagi, sore dan shift malam dari perawat atau pada kasus dimana setiap
perawat mendapatkan jumlah shift yang merata.

BAB V
PENUTUP
4.6 Kesimpulan
Sulit untuk menciptakan sebuah organisasi atau perusahaan yang
dapat mengoptimalkan kerja nya tanpa adanya fungsi staffing yang
baik, sebagai contoh banyak perusahaan yang failied karena kesalahan
dalam menempatkan karyawan pada suatu perusahaan. Menurut
Luther Gullick “ fungsi manajemen yang baik harus lah memiliki
Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting
and budgeting ”. Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
fungsi staffing tidak dapat di pisahkan dari aktivitas perusahaan
meskipun ada perbedaan pendapat yang menyatakan bahwa Sebagian
orang menganggap staffing suatu fungsi manajer tersendiri, sedangkan
yang lain menganggapnya sebagai sebuah bagian dari fungsi
pengorganisasian.

4.7 Saran
Bertolak dari strategi dalam Manajemen Staffing ,maka penyusun
memberikan saran sebagai berikut :

-   Patuhilah segala aturan/tips-tips dalam manajemen staffing sebagai


landasan dalam meniti sebuah keprofesionalan dalam pekerjaan.

-  Banyaklah belajar dari seorang yang sudah terbukti mampu


menangani masalah ini,karena pengalaman adalah guru yang terbaik.

DAFTAR RUJUKAN

1. Behrman,. 2018. Ilmu Manajemen Keperawatn. Jakarta: EGC.


2. Shelov, 2004. Panduan Lengkap manajajemen keperawatan. Jakarta:
Arcan.
3. Wong, D. L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
4. Kowalak, 2011. Buku Ajar Keperawatan. Jakarta: EGC.
5. Andriani, 2015. Pengertian penjadwalan staf keperawatan.
Semarang:Poltekkes (Online) . Di akses pada tanggal 22 April 2020 .
(Http://ejurnal.poltekkes-tjk.com)
6. Gultom, 2013. Manajemen keperawatan. Bandung: Gramedia . (Online) di
akses pada tanggal 22 April 2020. (Http://library.usu.ac.id)
7. Gilbney, 2016 .Model penjadwalan staf keperawatan di Rumah sakit.
Yogjakarta:Media perawat (online) di akses pada tanggal 22 April 2020.
8. Masisjoer, 2019. Prinsip penjadwalan staf keperawatan . Jakarta: Puspa
swara lion (online) di akses pada tanggal 22 April 2020
(http://ejurnalmalahayati.ac.id)
9. Masrizal, 2017. Gaktor yang mempengaruhi penjadwalan staf
keperawatani. Jakarta: ECG (online) di akses pada tanggal 22 April 2020
(Http://  Jurnal Kesehatan, 2017 - journal.unnes.ac.id)
10. Fikawati, 2017. penjadwalan staf keperawatan. Bandung: Gramedia.
11. Gratcharov, 2018. Manajemen Keperawatan. Jakarta : EGC
12. Warner 1976 dan Javanoard 1998. Prinsip penjadwalan keperawatan.
Jakarta: Puspa swara lion (online) di akses pada tanggal 22 April 2020
(http://ejurnalmalahayati.ac.id)
13. Lutter Gulick, 2016. Tupoksi Implementasi praktek keperawatan
profesional.Malang: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai