PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Otak merupakan bagian terdepan dari sistem saraf pusat yang mengalami
perubahan dan pembesaran. Bagian ini dilindungi oleh tiga selaput pelindung
(meningen) dan berada di dalam rongga tulang tengkorak. Pembagian otak terdiri
dari cortex cerebri, ganglion basalis, thalamus, serta hypothalamus,
mesenchepalon, batang otak dan cerebellum (Chusid, 1993). Otak terbagi menjadi
empat bagian, yaitu :
2. Cerebellum
Otak kecil atau cerebellum terletak di bagian belakang kepala,
dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak
fungsi otomatis otak, diantaranya : mengatur sikap atau posisi tubuh,
keseimbangan, koordinasi otot dan gerak tubuh. Otak kecil juga
menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang
dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat
menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.
Klasifikasi
Cerebral palsy merupakan gangguan motorik dengan berbagai
variasi tone, distribusi anatomi dan tingkat keparahnnya. Jenis
kerusakan motorik yang dominan adalah spastic, diskynetic (dystonia)
dan ataxia. Jenis spastic dapat diklasifikasikan lebih lanjut
berdasarkan distribusi anatominya yaitu, hemiplegia, dipelgia,
quadriplegia.
Sumber: Berkker, Nadine & Selim, Yalcin. 2010. The HELP Guide To Cerebral
Palsy Second Edition. Ebook Pediatric
b) Diplegia
Dengan diplegia, ekstremitas bawah mengalami gangguan
yang lebih parah dan lengan sedikit mengalami gangguan.
Kecerdasan biasanya normal, dan epilepsi jarang terjadi. Lima
puluh persen anak dengan CP spastic telah diplegia. Sejarah
prematuritas biasa terjadi. Diplegia menjadi lebih umum karena
bayi dengan berat lahir rendah lebih bertahan.
c) Quadriplegia
Dengan quadriplegia, keempat ekstremitas, trunk dan otot
yang mengendalikan mulut, lidah, dan faring mengalami
gangguan. Tiga puluh persen anak-anak dengan CP spastic
quadriplegia Melibatkan ekstremitas bawah yang lebih serius
sering terjadi pada bayi prematur. Beberapa memiliki
ensefalopati iskemik hipoksia perinatal.
Prenatal
Potensi yang mungkin terjadi pada tahap prenatal adalah infeksi pada masa
kehamilan. Infeksi merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan
kelainan pada janin, misalnya infeksi oleh toksoplasma, rubela dan penyakit
inklusi sitomegalik.
Natal
Pada masa bayi dilahirkan ada beberapa resiko yang dapat menimbulkan
Cerebral Palsy, antara lain Brain injury. atau cidera pada kepala bayi dapat
mengakibatkan: Anoksia/hipoksia, Pendarahan otak
Post natal
Pada masa postnatal bayi beresiko mendapatkan paparan dari luar yang
dapat mempengaruhi perkembangan otak, yang mungkin dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan pada otak.
Infeksi intrauterine
Eksposur teratogenik
Komplikasi plasenta
Kondisi ibu hami seperti: retradasi mental, kejang, atau hipertiroidisme
Pendarahan
Hipoglikemia
Hyperbilirubinemia
Ensefalitis
Traumatis
2.7 Diagnosis
No Level
1. Level 1 Berjalan tanpa menggunakan alat bantu
2. Level 2 Berjalan dengan keterbatasan
3. Level 3 Berjalan menggunakan alat bantu menggenggam
tangan
4. Level 4 Berjalan dengan sangat keterbatasan menggunakan
alat bantu, terkadang memerlukan bantuan kursi
roda untuk berpergian
5. Level 5 Diangkut menggunakan kursi roda manual
NO LEVEL
Kelompok Pemuda dapat berjalan didalam maupun di
untuk usia 12- luar ruangan.
18 Pemuda dapat berjalan naik dan turun
Level 1 trotoar atau tangga tanpa menggunakan alat
bantu pagar tangga.
Pemuda dapat melakukan keterampilan
motoric kasar seperti berlari dan melompat
Ashworth Scale
Nilai Keterangan
0 Tidak ada peningkatan tonus otot
1 Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai dengan terasanya
tahanan minimal (catch and release) pada akhir ROM pada
waktu sendi digerakkan fleksi atau ekstensi
1+ Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai dengan adanya
pemberhentian gerakan (catch) dan diikuti dengan adanya
tahanan minimal sepanjang sisa ROM, tetapi secara umum
sendi tetap mudah digerakkan
2 Peningkatan tonus otot lebih nyata sepanjang sebagian besar
ROM, tapi sendi masih mudah digerakkan
3 Peningkatan tonus otot sangat nyata, gerak pasif sulit dilakukan
4 Sendi atau ekstremitas kaku/rigid pada gerakan fleksi atau
ekstensi
Bobat Metode
Bobath yaitu suatu teknik yang dikembangkan oleh Karel dan Bertha
Bobath pada tahun 1997. Metoda yang didasarkan pada neurologi dan reflek-
reflek primitif dan fasilitasi dari keseimbangan yang lebih tinggi dari reflek
righting yang dipersiapkan untuk keterampilannya. Metode ini khususnya
ditujukan untuk menangani gangguan system saraf pusat pada bayi dan anak-anak
(Sheperd, 1997). Agar lebih efektif, penanganan harus dimulai secepatnya,
sebaiknya sebelum anak berusia 6 bulan. Hal ini sesungguhnya masih efektif
untuk anak pada usia yang lebih tua, namun ketidaknormalan akan semakin
tampak seiring dengan bertambahnya usia anak dengan cerebral palsy dan
biasanya membawa terapi pada kehidupan sehari-hari sangat sulit dicapai
(Sheperd, 1997).
b. Inhibisi
Suatu upaya untuk menghambat dan menurunkan tonus otot.
Tekniknya disebut Reflex Inhibitory Paternt. Perubahan tonus postural dan
patern menyebabkan dapat bergerak lebih normal dengan menghambat
b. Stimulasi
Diberikan untuk merangsang arah gerak yang kita kehendaki
bertujuan untuk menimbulkan reaksi gerakan pada anak.Stimulasi terdiri
dari dua bentuk yaitu :
1) Stimulasi verbal berupa aba-aba dan suaraYaitu upaya untuk
menimbulkan reaksi yang diharapkan pada anak lewat verbal.
2) Stimulasi non verbal berupa rangsangan propioseptif & taktil yaitu
upaya untuk memperkuat dan meningkatkan tonus otot melalui
propioseptif dan taktil. Berguna untuk meningkatkan reaksi pada anak,
memelihara posisi dan pola gerak yang dipengaruhi oleh gaya
gravitasi secara automatic. Tapping: ditujukan pada group otot
antagonis dari otot yang spastic. Placcing dan Holding: Penempatan
pegangan. Placcing Weight Beariang : Penumpukan berat badan.
3) Tujuan
a. Memperbaiki dan mencegah postur dan pola gerakan
abnormal.
b. Mengajarkan postur dan pola duduk yang normal.
4) Intervensi
d. Vibrasi Therapy
STATUS KLINIS
1. IDENTITAS
a. Nama lengkap : An. K B P
b. Tempat dan Tanggal lahir : Lampung, 25 Januari 2009
c. Usia : 11 tahun
d. Jenis kelamin : Perempuan
e. Alamat : Jl. Flamboyan Terusan RT.7 RW.11 No.21
f. Diagnosa medis : CP Spastik Quadriplegi
g. Medika mentosa : Baclofen (Obat untuk ketegangan otot)
3. RIWAYAT PENYAKIT
a. Pre Natal :
1. Saat hamil ibu berusia 20 tahun.
2. Riwayat penyakit ibu menderita Hipertensi, Asma, Diabetes
Mellitus dan Maag.
3. Saat hamil ibu berkonsultasi dengan bidan secara rutin
4. Asupan gizi saat hamil tercukupi
5. Ibu mengkonsumsi obat maag saat hamil yang telah di resepkan
oleh bidan
6. Tidak ada riwayat trauma saat hamil
b. Natal :
1. Anak lahir di usia kehamilan cukup bulan (39 minggu)
c. Post Natal :
1. Tidak ada riwayat kejang
2. Ada riwayat bayi jatuh saat usia 6 bulan
3. Imunisasi lengkap Hepatitis B (+), Polio (+), BCG (+), Campak
(+), DPT (+)
4. Konsumsi ASI sampai 8 bulan
4. RIWAYAT PERKEMBANGAN
Riwayat Pengakuan Orang Waktu
Perkembangan Tua Normal
Angkat kepala 3 bulan 3 bulan
Miring kanan-kiri 3 bulan 4 bulan
Tengkurap 5 bulan 4-6 bulan
Duduk Belum mampu 7-8 bulan
Bersimpuh Belum mampu 9-10 bulan
Merangkak Belum mampu 10-11 bulan
Berdiri Belum mampu 11-12 bulan
Berjalan Belum mampu 12-17 bulan
Berbicara Belum mampu 12-17 bulan
5. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien merupakan anak tunggal. Pasien sudah menjalani terapi dari tahun
2010 sampai 2011 di RSIA Harapan Kita. Sempat terhenti terapinya
karena keterbatasan biaya, lalu di lakukan terapi lagi pada tahun 2017 di
6. PEMERIKSAAN UMUM
a. Keadaan umum
Inspeksi (Supine Position)
1) Inspeksi Statis :
a. Head control kurang baik
b. Head and Neck lateral fleksi sinistra
c. Mata tampak stabismus, anak menggunakan kacamata
karena ada silinder
d. Elbow dan wrist dextra pasien dalam posisi fleksi
e. Round back
f. Terdapat pola ATNR
g. Swan neck finger
h. Pelvic asimetris
i. Tungkai sinistra lebih panjang di banding tungkai dextra
j. Knee dextra tampak semi fleksi
k. Ankle inversi, cenderung pattern dan flat foot pada
telapak kaki
2) Inspeksi Dinamis :
a. Pasien datang menggunakan wheel chair dan diantar oleh
Ibu nya
b. Saat dipangil dengan nama pasien mampu menoleh ke
sumber suara
c. Dari kursi roda ke tempat tidur diperlukan bantuan
maksimal, dari telentang ke rolling mampu dilakukan,
dari tidur ke duduk dibutuhkan bantuan, duduk masih
belum stabil.
h. Kemampuan sensorik
1. Taktil : Baik (Karena pasien dapat merespon ketika
diberikan sentuhan)
2. Propioseptif : Kurang baik (Karena sulit untuk merespon saat
diberikan stimulasi)
3. Vestibular : Kurang baik (Karena belum mampu
mempertahankan posisi tubuh)
4. Visual : Kurang baik (Karena pasien ada Strabismus dan
silinder)
5. Auditory : Kurang baik(Pasien kurang merespon saat di
panggil karena mengalami gangguan ringan)
m. Deformitas
1. Terdapat perbedaan panjang tungkai dimana sinistra lebih panjang
dibandingkan dextra dikarenakan dislokasi pada hip (panjang
tungkai sinistra 67 cm dan dextra 62cm)
2. Adanya swanneck finger pada jari dextra
Upper Extermity 2 2
Lower Extermity 3 3
2. Pemeriksaan GMFCS
Pengukuran fungsional menggunakan Gross Motor Function
Measure (GMFCS) : Level GMFCS 5
Pasien memliki keterbatasan dalam mengontrol kepala dan
tubuh dan membutuhkan bantuan saat beraktifitas.
o. Associated problem
1. Visual : Strabismus dan silinder 3
2. Gangguan gustatori
3. Pasien tidak pernah kejang
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan studi kasus yang telah dijelaskan dalam
pembahasan sebelumnya yang dapat diambil yaitu:
1. Penanganan fisioterapi pada kondisi anak cerebral palsy, sangat
penting guna memelihara kondisi anak.
2. Penatalaksanaan pelayanan fisioterapi pada kasus cerebral palsy
quardriplegi sesuai dengan kebutuhannya
3. Penatalaksanaan pelayanan fisioterapi di YPAC Jakarta sesuai
dengan proses fisioterapi
B. Saran
Berdasarkan hasil laporan studi kasus yang telah dijelaskan sebelumnya
maka penulis memberikan beberapa saran berupa:
1. Penanganan fisioterapi bukan hanya pada saat terapi tetapi saat
dirumah, dan fisioterapi berhak memberikan home program
2. Sebaiknya orang tua agar selalu memperhatikan kondisi anak agar
tidak terjadi dislokasi yang lebih parah
3. Memperhatikan kondisi external faktor
https://www.academia.edu/13568316/ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_OTAK_M
ANUSIA
Kerr Graham, Peter Rosenbaum, Nigel Paneth, Bernard Dan, Jean-Pierre Lin,
Diane L. Damiano, Jules G. Becher, Deborah Gaebler-Spira, Allan Colver,
Dinah S. Reddihough, Kylie E. Crompton And Richard L. Lieber. 2016.
“CEREBRAL PALSY”.