LAPORAN KASUS
“ PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA GANGGUAN
BERJALAN ET CAU
CAUSE
SE CEREBR
CEREBRAL
AL PALSY DIPLEGI ”
DISUSUN OLEH :
ANDI ASTUTI
(PO.71.4.241.16.1.006)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diplegi adalah paralisis yang menyertai kedua sisi tubuh, paralisis bilateral
(Dorlan, 2005). Diplegi merupakan salah satu bentuk CP yang mengenai kedua
belah kaki. Cerebral Palsy Spastik Diplegi adalah suatu gangguan tumbuh
kembang motorik anak yang disebabkan karena adanya kerusakan pada otak yang
terjadi pada periode sebelum, selama dan sesudah lelahiran yang ditandai dengan
kelemahan pada anggota gerak bawah yang lebih berat dari pada anggota gerak
atas.
pusat (Molnar, 1992). Terdapat tiga jenis lesi neuropati (1) lesi yang dihasilkan
oleh perdarahan dibawah lapisan ventrikel (subependimal), (2) enchepalopathy
yang disebabkan oleh anoxia dan hypoxia, (3) neuropathy akibat malformasi
system saraf pusat.
2
motor neuron dari tungkai dan trunk. Pelebaran di kapsula interna menyebabkan
gangguan di piramidalis dan menyebabkan cerebral palsy spastik diplegi (
Sheperd, 1995).
NDT yaitu suatu teknik yang dikembangkan oleh Karel dan Bertha
Bobath pada tahun 1997. Metode ini khususnya ditujukan untuk menangani
gangguan system saraf pusat pada bayi dan anak-anak. Agar lebih efektif,
penanganan harus dimulai secepatnya, sebaiknya sebelum anak berusia 6 bulan.
Hal ini sesungguhnya masih efektif untuk anak pada usia yang lebih tua, namun
ketidak normalan akan semakin tampak seiring dengan bertambahnya usia anak
dan biasanya membawa terapi pada kehidupan sehari-hari sangat sulit dicapai. ).
Dasar dari tehnik terapi latihan dengan metode pendekatan NDT yaitu
menginhibisi pola spastisitas dan fasilitasi pola-pola sikap dan gerakan. Melalui
tindakan inhibisi spastisitas dan fasilitasi maka akan dicapai tonus yang mendekati
normal dan diharapkan anak dapat bergerak bebas serta pengalaman sensoris akan
bertambah banyak.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bagian-bagian otak
1. Cortex Cerebri
Beberapa daerah tertentu dari cortek serebri memiliki fungsi yang spesifik
, yang oleh para ahli berkebangsaan Jerman bernama Brodmann dibagi menjadi
47 area berdasarkan struktur selularnya .Cortex serebri dapat dianggap
mempunyai area primer dan juga area asosiasi untuk berbagai fungsi (Price dan
Wilson , 1992).
4
Pada lobus parientalis terdiri dari area 3, 1, dan 2 yang merupakan daerah
sensorik postsentralis yang utama, area 4 dan 7 adalah
adala h daerah asosiasi sensorik.
Pada lobus occipitalis terdiri dari area 17 yaitu cortex striata, cortex visual yang
utama, area 18 dan 19 merupakan daerah asosiasi visual (Chusid,1993)
2. Cerebllum
5
aspek posterior batang otak melalui tiga berkas serabut saraf yang simetris yang
disebut pendunculus cereberallis superior, medius,daninferior.
Peredaran darah otak dapat dipengaruhi oleh tekanan darah di kepala dan
resistensi cerebrovasculer. Resistensi cerebrovasculerdipengaruhi oleh beberapa
faktor:
6
Circulus willisi dibentuk oleh hubungan antara arteri karotis interna, arteri
basilaris, arteri cerebri anterior, arteri comunicans anterior, arteri cerebri posterior
dan arteri comunicans posterior.
B. Patologi
CP spastic diplegi dari beberapa literature diasumsikan oleh karena adanya
haemorage dan periventricular leukomalacia pada area substansi alba yang
merupakan area terbesar dari kortek motor. Periventrium leukomalacia adalah
nekrosis dari substansi alba sekitar ventrikel akibat menurunnya kadar oksigen
dan arus darah pada otak yang biasanya terjadi pada spastic diplegi.
Periventricular leukomalacia sering terjadi bersamaan dengan lesi haemoragic dan
potensi terjadi selama apnoe pada bayi premature.
1. Definisi
7
(Dorlan,
2005). Diplegia merupakan salah satu bentuk CP yang utamanya mengenai
kedua
belah kaki (Dorlan, 2005).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa CP Spastik Diplegi adalah
suatu
gangguan tumbuh kembang motorik anak yang disebabkan karena adanya
kerusakan pada otak yang terjadi pada periode sebelum, selama dan sesudah
kelahiran yang ditandai dengan kelemahan pada anggota gerak atas, dengan
karakteristik tonuspostural otot yang tinggi terutama pada region trunk bagian
bawah menuju ekstremitas bawah. Pada CP spastic diplegi kadang-kadang
disertai dengan retardasi mental, kejang dan gambaran ataksia.
2. Etiologi
Penyebab cerebral palsy sangat bervariasi biasanya tergantung pada suatu
klasifikasi yang luas yang meliputi terminology tentang anak yang secara
neurologic sakit sejak dilahirkan, anak yang lahir kurang bulan dengan berat
badan lahir rendah yang beresiko cerebral palsy dan terminology tentang anak
yang lahir dalam keadaan sehat dan mereka yang mengalami resiko cerebral
8
(3) anoxia janin yang disebabkan oleh perdarahan akibat pemisahan plasenta
yang terlalu dini atau kelainan pertumbuhan plasenta
(4) inkompatibilitas rhesus (Rh) yang meliputi :
(2) kompresi otak akibat proses persalinan yang lama atau sulit
suli t
(3) asfiksia akibat sedasi obat
(4) gawat janin
dalam persalinan
(5) solutio placentae
(6) placentae previa
(7) prematuritas.
3) Post natal
Pada masa ini faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan otak
diantaranya :
(1) gangguan pembuluh darah otak,
(2) cedera kepala
(3) infeksi otak yang disebabkan bakteri atau encephalopati virus (4) keadaan
toksik seperti keracunan Pb (plumbum / timah hitam)
(5) anoxia karena tenggelam
(6) serangan epilepsy
(7) tumor
(8) cardiac arrest (Campbell, 1991).
1991).
9
(1) Gangguan yang lebih berat yang mengenai anggota gerak bawah dengan
distribusi yang seimbang diantara kedua tungkai, pada anggota gerak atas
mengalami gangguan yang sangat ringan bahkan tidak ada
(4) Gerakan yang terjadi adalah gerakan dengan pola gerak inner range pada sendi
anggota gerak.
10
- Bobath Exercise
Exercise
B. Massage
11
BAB III
PROSES FISIOTERAPI
3. Pre natal :pada saat hamil usia 5 bulan,ibu pasien mengalami
pendarahan ,lalu bedrest selama 2 bulan.
4. Natal :proses melahirkan dengan section Caesar ,pasien
lahir premature sekitar 32 minggu ,saat lahir berat bayi 1,8 kg dan panjang
43 cm.
5. Post natal :Riwayat kejang ada
6. RPP :pasien lahir denga section Caesar,ketika lahir bayi
mengalami kekurangan oksigen(asfiksia),dan pasien sempat di rawat dan
di incubator selama 1 bulan dan pada saat usia 3 bulan pasien belum bisa
12
C. Inspeksi/Observasi
Statis :
Ekspresi wajah normal,semifleksi pada cervical.
13
6.Asworth scale
Hasil:2
IP: Peningkatan tonus otot lebih nyata hampir seluruh lingkup gerak sendi
,namun masih bisa di gerakkan.
7.Tes MMT :
- Ekstremitas superior:4
- Ekstremitas inferior:-4
14
History Taking :
Inspeksi :
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
Diagnosa ICF :
Kondisi/penyakitGangguan aktifitas
fungsional duduk,berdiri dan berjalan
et cause cerebral palsy diplegi.
Impairment (Body structure Participation Restriction
keseimbangan,dan
gangguan koordinasi.
16
IT :: Toleransi pasien
kontak langsung
T : 30 menit
- Stretching
Tujuan : meningkatkan fleksibilitas tubuh, melatih sensorik dan
motorik serta penguluran otot-otot.
Posisi pasien : terlentang di bed
Posisi terapis : di samping pasien
Teknik pelaksanaan :
Pasien tidur terlentang kemudian fisioterapis menggerakkan kedua tungkai
bergantian secara pasif disetiap persendian ke segala arah dan ditambah
dengan penguluran.
Dosis :
F : setiap hari
17
I : penguluran max
T : pasif stretching
T : 8x hitungan
- Massage
Tujuan : adalah memperlancar peredaran darah dan getah bening.
Posisi pasien : terlentang di bed
Posisi terapis : di samping pasien
Teknik pelaksanaan :
Pasien tidur terlentang kemudian fisioterapis memijat bagian tubuh tertentu
seperti punggung tangan dan kaki
Latihan jongkok ke berdiri
Tujuan : adalah untuk melatih keseimbangan
Posisi pasien : duduk di hadapan fisioterapis
Posisi terapis : di di hadapan pasien
Teknik pelaksanaan :
Fisioterapis membantu pasien untuk mencoba berdiri dari posisi jongkok
secara mandiri dan mempertahankan keseimbangannya
Latiha berjalan
Tujuan
:Agar anak dapat mempersiapkan tungkainya dari duduk
berlutut untuk selanjutnya berdiri.
Posisi pasien :duduk
berdiri dan bertahan selama 5 kali hitungan ,setelah itu pasien di pegang
dan di bantu berjalan.
Dosis
:F:settiap hari
I:toleransi pasien
T:mengamati
T:10 menit
18
K.Edukasi
Orang tua pasien ataupun keluarga berperan penting dalam menyemangati dan
memberikan motivasi pada pasien ,dimana ii dapatberpengaruh penting dalam proses
penyembuhan pasien .dan melatih pasien untuk mengenggam,membuka
tangan,duduk,berdiri dan melatih keseimbangan.dengan pengawasan orang tua atau
keluarga.
19
Umur :3 tahun
Jenis kelamin :perempuan
Diagnosa fisiotrapi:”Gangguan
fisiotrapi:”Gangguan aktifitas fungsional duduk,berdiri dan
berjalan et cause cerebral palsy diplegi”.
diplegi”.
meningkatkan dan
memelihara ROM Memperlancarsirkulasi
darah/limfe.
20
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Cerebral Palsy yang dikenal sebagai gangguan yang berefek pada gerakan
dan postur. Pada cerebral palsy spastic otot-otot menjadi kaku.spastic diplegi
merupakan gangguan yang mengenai pada keempat ekstremitas tubuh
(ekstremitas atas dan bawah) dengan tingkat spastic ekstremitas bawah lebih berat
dibandingkan ekstremitas atas.
Diplegi adalah paralisis yang menyertai kedua sisi tubuh, paralisis bilateral
(Dorlan, 2005). Diplegi merupakan salah satu bentuk CP yang mengenai kedua
belah kaki. Cerebral Palsy Spastik Diplegi adalah suatu gangguan tumbuh
kembang motorik anak yang disebabkan karena adanya kerusakan pada otak yang
terjadi pada periode sebelum, selama dan sesudah lelahiran yang ditandai dengan
kelemahan pada anggota gerak bawah yang lebih berat dari pada anggota gerak
atas.
21
DAFTAR PUSTAKA
Pediatric Physical Therapy, Jan
J an S. Tecklin.2008. Functional Movement
Development, Donna J. Cech. Suzanne “Tink” Martin. 2012 Motor skill
Acquisition in the First Year,Lois Bly, M.A.,PT. 1994. Principal Of Neural
Science, Eric R. Candel. 2000. Motor Control,
Control, Anne Shumway Cook,
Cook, PT, PhD. ,
Marjorie H. Wollacott, PhD. 2001. Bobath Concept, Sue Raine, Linzie Meados,
Marry Lynce- Ellerington. 2009
http://eprints.ums.ac.id/39694/20/NASK
http://eprints.ums.ac.id/39694/20/NASKAH%20PUBL
AH%20PUBLIKASI.pdf
IKASI.pdf
http://eprints.ums.ac.id/39655/15/NASK
http://eprints.ums.ac.id/39655/15/NASKAH%20PUBL
AH%20PUBLIKASI.pdf
IKASI.pdf
https://fisioterapidotme.wordpress.c
https://fisioterapidotme.wordpress.com/tag/latihan-
om/tag/latihan-bobath-pada-
bobath-pada-anak-cerebra
anak-cerebral-palsy/
l-palsy/
http://eprints.ums.ac.id/36998/23/NASK
http://eprints.ums.ac.id/36998/23/NASKAH%20PUBL
AH%20PUBLIKASI-2.pdf
IKASI-2.pdf
22
23