KAJIAN PUSTAKA
Otak adalah organ vital yang terdiri dari 100 - 200 milyar sel aktif yang
saling berhubungan dan bertanggung jawab atas fungsi mental dan intelektual kita.
Otak terdiri dari sel - sel otak yang disebut neuron. Otak merupakan organ yang
sangat mudah beradaptasi meskipun neuron - neuron di otak mati tidak mengalami
regenerasi kemampuan adaptif atau plastisitas. Pada otak dalam situasi tertentu
bagian - bagian otak dapat mengambil alih fungsi dari bagian-bagian yang rusak.
Otak sepertinya belajar kemampuan baru. Ini merupakan mekanisme paling penting
Secara garis besar sistem saraf dibagi menjadi 2, yaitu sistem saraf pusat
dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat (SSP) terbentuk oleh otak dan medulla
spinalis. Sistem saraf disisi luar SSP disebut sistem saraf tepi (SST). Fungsi dari
SST adalah menghantarkan informasi bolak balik antara SSP dengan bagian tubuh
bagiannya adalah :
1) Cerebrum
sepasang hemisfer kanan dan kiri serta tersusun dari korteks. Korteks ditandai
a) Lobus Frontalis
lebih tinggi, seperti kemampuan berpikir abstrak dan nalar, bicara (area
premotor). Pada lobus ini terdapat daerah broca yang mengatur ekspresi
bicara, lobus ini juga mengatur gerakan sadar, perilaku sosial, berbicara,
b) Lobus Temporalis
berjalan ke bawah dari fisura lateral dan sebelah posterior dari fisura
c) Lobus Parietalis
gyrus post sentralis (area sensorik primer) untuk rasa raba dan
d) Lobus Oksipitalis
e) Lobus Limbik
Gambar 2.1 Lobus dan cerebrum, dilihat dari atas dan samping.
2) Cerebellum
Bagian - bagian dari cerebellum adalah lobus anterior, lobus medialis dan
3) Brainstem
batang otak yang penting adalah jaras asenden dan desenden traktus
longitudinalis antara medulla spinalis dan bagian - bagian otak, anyaman sel
saraf dan 12 pasang saraf cranial. Secara garis besar brainstem terdiri dari
diperlukan bagi fungsi jaringan hidup yang baik. Kebutuhan otak sangat mendesak
dan vital, sehingga aliran darah yang konstan harus terus dipertahankan. Suplai
darah arteri ke otak merupakan suatu jalinan pembuluh - pembuluh darah yang
bercabang - cabang, berhubungan erat satu dengan yang lain sehingga dapat
Suplai darah ini dijamin oleh dua pasang arteri, yaitu arteri vertebralis
circulus willisi. Arteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteri karotis
komunis yang berakhir pada arten serebri anterior dan arteri serebri medial. Di
dekat akhir arteri karotis interna, dari pembuluh darah ini keluar arteri
communicans anterior. Arteri vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteria
subklavia sisi yang sama. Arteria subklavia kanan merupakan cabang dari
setinggi perbatasan pons dan medula oblongata. Kedua arteri ini bersatu
Aliran darah vena dari otak terutama ke dalam sinus - sinus duramater,
suatu saluran pembuluh darah yang terdapat di dalam struktur duramater. Sinus
longitudinalis superior yang berada di medial. Dua buah vena cortex yang utama
transversus. Vena -vena serebri profunda memperoleh aliran darah dari basal
sensorik menjelaskan bahwa dengan indera yang kita miliki, kita mampu menerima
rangsangan ini secara klasik terdapat pada organ mata, telinga, kulit, lidah, dan
hidung sedangkan pada permukaan tubuh maupun didalam tubuh terdapat pada
memiliki empat elemen stimulasi yaitu modalitas, intensitas, durasi dan lokalisasi.
Setiap jenis sensor adalah memiliki stimulus unik yang spesifik atau mampu
getaran, suhu, nyeri, rasa, bau, juga posisi tubuh dan gerakan lain -lain. Masing -
masing modalitas memiliki submodalitas seperti rasa yang bisa manis atau pun
Consciousness
101-102bits/s
Environment
Transmission Reception 109
107/bits/S bits/5
Environment
meraka. Dimana potensi sensor itu perlahan - lahan beradaptasi menjadi sebanding
dengan intensitas stimulus (P sensor atau tonik sensor). Sensor merespon dengan
beradaptasi secara cepat hanya pada awal dan akhir dari stimulus. Pada proses
sentral pada fase pertama impuls inhibisi dan stimulasi berkonduksi ke saraf pusat
yang terintegrasi untuk meningkatkan kontras rangsangan. Dalam hal ini impuls
stimulasi yang berasal dari sensor yang berdekatan dilemahkan pada prosesnya
(lateral inhibition). Pada fase kedua sebuah kesan rangsangan sensorik mengambil
bentuk dalam tingkat yang rendah dari korteks sensoris dan hal ini merupakan
langkah pertama fisiologi sensorik secara subjektif. Kesadaran adalah sarat utama
10
dalam proses ini. Kesan sensorik akan diikuti dengan interpretasi dan hasil tersebut
disebut sebagai sebuah persepsi. Yang didasarkan pada pengalaman dan alasan dan
a. Sensasi nyeri, yang dicetuskan oleh rangsang yang dapat menciderai (noxious)
b. Sensasi suhu (termal), terdiri dari rasa panas dan rasa dingin
c. Rasa (sensasi) sikap, dicetuskan oeh perubahan mekanis di otot dan persendian
serta mencakup rasa sikap anggota gerak serta gerakan anggota gerak
(kinesthesia)
d. Sensasi (rasa) tekan, dicetuskan oleh stimulasi mekanis yang diberikan pada
permukaan tubuh.
Menurut Guyton dan Hall (2006), tentang bagian motorik dari sistem saraf
(efektor) menjelaskan bahwa peran terakhir yang paling penting dari sistem saraf
adalah untuk mengontrol berbagai kegiatan tubuh. Hal ini dicapai dengan
mengendalikan kontraksi yang tepat dari kerangka otot - otot pada seluruh tubuh,
kontraksi dari otot polos dalam organ internal, dan sekresi zat kimia aktif oleh kedua
kelenjar eksokrin dan endokrin di banyak bagian tubuh. Kegiatan ini secara kolektif
disebut fungsi motorik dari sistem saraf, otot dan kelenjar yang disebut sebagai
Gambar 2.6 menunjukkan bahwa axis saraf motorik kerangka dari sistem
saraf untuk mengontrol kontraksi otot rangka. Operasi sejajar dengan surnbu ini
merupakan sistem lain yang berbeda, yang disebut sistem saraf otonom untuk
mengendalikan otot halus, kelenjar, dan sistem internal tubuh lainnya. Pada gambar
tersebut pula dijelaskan bahwa otot rangka dapat dikendalikan dari banyak
tingkatan pada sistem saraf pusat termasuk sumsung tulang belakang, subtansi
reticular pada medula, batang otak, dan mesenchepalon, basal ganglia, serebellum,
dan korteks motorik. Masing - masing area tersebut memainkan peran sendiri secara
spesifik, area yang lebih rendah terutama berkaitan dengan sistem otonom, respon
otot seketika untuk rangsangan sensorik, dan pada area yang lebih tinggi untuk
12
gerakan otot kompleks yang sengaja dikendalikan oleh proses berpikir otak
struktur motor di otak besar, terutama korteks. Area korteks tepat di depan sulcus
sentralis adalah korteks motorik primer. Korteks motorik merupakan asal dari
neuron motorik atas (upper motor neuron) milik jaras kortikobulbar dan
kortikospinal yang turun melalui kapsula interna dan jaras (traktus) motorik, untuk
meneruskan ke neuron motor bawah di batang otak dan korda spinalis. Serabut
kortikobulbar mengatur gerakan otot dalam kepala (mata, wajah, lidah), serabut
impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor (otot atau kelenjar
dalam tubuh). Neuron dendrit ini disebut neuron penggerak karena neuron motor
Terdapat banyak jaras motorik yang turun dari korteks serebri dan batang
otak. akan tetapi, untuk mengklasifikasi gangguan gerakan volunter, maka UMN
dapat dianggap sama dengan neuron yang badan selnya terletak di korteks motorik
bersinaps dengan sel - sel kornuanterior. Neuron - neuron ini dianggap sebagai
substrat anatomis untuk inisiasi gerakan yang terencana, terutama gerakan yang
kelemahan yang khas. Lesi UMN lebih berhubungan dengan gerakan volunter dan
bukan otot secara terpisah - pisah, dimana UMN berada pada tingkat organisasi
sistem saraf yang lebih tinggi. Terminologi UMN pada anggota gerak adalah
yang lebih berat daripada fleksor, sedangkan pada ekstremitas bawah kelemahan
fleksor lebih berat. Sehingga, pada pasien yang menderita hemiparesis setelah
serangan stroke pada satu sisi hemisfer serebri biasanya mengalami fleksi lengan
2.1.4 Neuroplasticity
mendasari proses pemulihan fungsi motorik setelah stroke. Area motorik - bilateral
pada otak mengalami reorganisasi yang luas, meliputi perubahan kekuatan interaksi
intervensi yang diterapkan pada periode akut pasca stroke. Lebih dari 50% survival
stroke pada stadium kronik mengalami defisit motorik permanen (Webster et al.,
2006).
14
fungsional adalah sprouting dendrite yang terus - menerus, formasi sinaps baru,
potensiasi jangka panjang dan depresi jangka panjang. Reorganisasi setelah stroke
mungkin juga terjadi pada area korteks yang tidak rusak mengambil alih fungsi area
merupakan sifat yang menunjukkan kapasitas otak untuk berubah dan beradaptasi
saraf dan organisasi otak. Plastisitas juga terjadi pada proses perkembangan dan
Plastisitas dapat tejadi pada level sinaps. level kortikal dan level sistem.
Reorganisasi sistem saraf dapat terjadi dalam beberapa bentuk sebagai berikut:
sementara atau merupakan gangguan laten dari aktivitas neuronal di dekat area
kerusakan. Hal ini dimungkinkan juga oleh karena menurunnya suplai darah
pada neuron.
15
2. Unmasking: ,
a. Denervation supersensitivity
Dalam aktivitas sehari - hari, banyak akson dan sinaps yang tidak aktif
atau belum terlibat dalam menghasilkan gerak. Apabila jalur utama mengalami
kerusakan maka fungsinya akan digantikan oleh akson dan sinaps yang tidak
aktif. Menurut Wall dan Kabat, jalur sinapsis mempunyai threshold yang sangat
3. Sprouting:
a. Axonal regeneration
b. Collateral sprouting
Sifat plastisitas otak ini memiliki keuntungan dan kerugian dalam hal
Akan tetapi, dapat rnerugikan jika metode yang diterapkan tidak tepat
karena dengan sifat plastisitasnya akan terbentuk pola gerak yang tidak
2.2 Stroke
Stroke adalah cedera vascular akut pada otak yang disebabkan oleh
atau pecahnya pembuluh darah. Semua ini menyebabkan kurangnya pasokan darah
yang memadai dengan gejala tergantung pada tempat dan ukuran kerusakan (Feigin.
2006).
atau pecahnya pembuluh darah otak sehingga menyebabkan sel - sel otak tertentu
kekurangan darah, oksigen atau zat - zat makanan dan akhirnya dapat terjadi
kematian sel - sel tersebut dalam waktu yang sangat singkat (Raine, 2006).
Jadi stroke adalah gangguan fungsi saraf yang terjadi karena gangguan
aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak dengan gejala atau
Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks dan berperan penting
bagi kesehatan dan kehidupan yang baik. Ukurannya relatif kecil dibandingkan
bagian tubuh yang lain. Beratnya hanya 1,5 kg atau sekitar 2 % dari berat total tubuh
kita. Namun organ ini menerima hampir seperlima dari total oksigen dan pasokan
darah. Nutrisi yang kita makan sangat diperlukan untuk menjaga agar otak tetap
saja sudah dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada bagian
Otak mendapat banyak pasokan darah. Ada aliran darah konstan yang
membawa neuronutrient (nutisi penting untuk saraf) seperti asam amino, vitamin,
17
dan mineral. Neuronutrient bersama oksigen dan glukosa akan menyediakan energi
untuk otak. Gangguan aliran darah selama satu atau dua menit dapat menurunkan
fungsi otak. Jika gangguan berlangsung lebih lama, maka kerusakan permanen di
dan disability. Stroke Non hemoragik yaitu suatu gangguan fungsional otak akibat
gangguan aliran darah ke otak karena adanya bekuan darah yang telah menyumbat
aliran darah (Yastroki, 2007). Pada stroke non hemoragik aliran darah ke sebagian
jaringan otak berkurang atau berhenti. Hal ini bisa disebabkan oleh sumbatan
berkurang atau oleh tekanan perfusi yang menurun. Stroke hemoragik adalah stroke
ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak
Penyakit stroke yang terjadi sekitar 80% adalah iskemik, dan 20% adalah
menjadi stroke iskhemik adalah hasil dan proses patofisiologi yang terjadi secara
dan terhambatnya pembuluh darah arteri. Hasil dari kerusakan terhadap aliran darah
yang menuju pada tanda dan gejala iskemik, termasuk penurunan neurologik fokal.
Tanda dan gejala ini yang memelihara perkembangannya setiap jam setiap harinya,
Stroke hemoragik dibagi menjadi 2 yaitu Intracerebri hemorage sebesar 10% dari
kasus stroke dan diiringi dengan gejala sakit kepala dan Subarachnoid hemorage
sebesar 7% dari kasus stroke, yang juga dapat disebabkan sakit kepaia yang berat,
Intracereberal hemorage dipengaruhi oleh usia, ras, jenis kelamin (laki - laki),
sering terjadi sobek atau rupture dari kongenital aneurysms atau vascular
kemudian muncul tanda dan gejala sesuai dengan daerah yang mengalami
gangguan. Untuk membatasi kerusakan otak dan mencegah stroke berulang maka
(Schretzman. 2001).
1) Stroke Hemoragik
pembuluh darah di otak yang menghambat aliran darah normal dan darah
atas dua macam, yaitu stroke hemoragik intra serebrum dan stroke hemoragik
subaraknoid.
yaitu:
neurologis yang akan menghilang antara > 24 jam sampai dengan 21 hari.
neurologis yang berlangsung secara bertahap dari yang ringan sampai menjadi
berat.
bahwa stroke yang didiagnosis secara klinis dan kemudian diverifikasi oleh autopsi
penyebabnya adalah
e) 6% adalah adalah kasus TIA yang pada autopsi tidak memperhatikan kelainan
2004).
dengan 78%, dan yang kedua Diabetes Mellitus (40,3%), Rokok (21%) (Taj: 2010).
Menurut Feigin (2006) faktor resiko stroke dibagi menjadi dua yaitu faktor
resiko yang dapat dimodifikasi seperti gaya hidup dan faktor resiko yang tidak dapat
2006).
(2) Hipertensi
tebal dan kaku sehingga mengurangi elastisitasnya. Hal ini dapat pula merusak
arteri koroner. Hal ini meningkatkan resistensi pada aliran darah yang pada
jantung terutama arteria coronaria dapat terlepas dan dapat mengalir ke otak
sehingga dapat menyumbat arteri di otak dan dapat mencetuskan stroke iskemik
(Feigin, 2006).
mereka gunakan dalam aktivitas sehari - hari, kelebihan kalori tersebut akan
(5) Merokok
22
zat seperti adrenalin dapat merangsang denyut janlung dan tekanan darah.
kuat daripada sel darah merah (hemoglobin) untuk menarik atau menyerap
2004).
Pathways
1. Akson dari motor cortex primer turun ke medulla spinalis melalui dua kelompok
yaitu:
(1) Lateral group yang berfungsi sebagai pengontrol gerakan anggota tubuh
tubuh
dari :
(d) Ventral corticospinal tract: otot - otot tungkai atas dan trunk
gangguan.
Structure and Body Function yaitu gangguan tonus otot secara postural,
24
semakin tinggi tonus otot maka akan terjadi spastisitas ke arah fleksi atau
terjadi gangguan kokontraksi dan koordinasi yang halus dan bertujuan pada
kecepatan dan ketepatan gerak anggota gerak atas dan bawah pada sisi lesi, serta
keseimbangan atau protective reaction anggota gerak atas dan bawah pada sisi
lesi saat melakukan gerakan, contoh lainnya seperti kelemahan otot pada sisi
sensibilitas).
tidur terlentang seperti mampu melakukan gerakan tangan dan kaki secara aktif
saat miring, terlentang duduk disamping tempat tidur seperti mampu melakukan
gerakan menggangkat kepala namun saat menurunkan kaki butuh bantuan orang
lain agar mampu duduk disamping tempat tidur, keseimbangan duduk seperti
bantuan dari orang lain, fungsi anggota gerak atas seperti gerakan
terampil seperti mengambil benda dan memindahkan dari satu tempat ke tempat
lain.
melakukan aktivitas bekerja karena gangguan psikis dan fisik seperti kurang
termasuk bagi penderita stroke, karena kegiatan pekerjaan rutin sehari - hari
Penurunan fungsi ADL bisa terjadi pada kasus stroke karena dipengaruhi
oleh menurunnya ROM sendi, kekuatan otot, tonus otot, proprioseptif, persepsi
aktivitas hidup sehari - hari, karena melemahnya otot. Secara khusus banyak orang
menyikat gigi, atau bahkan menyapa orang lain dengan menjabat tangan. Ketika
pasien tidak dapat menyelesaikan tugas - tugas mereka yang dulu mampu
dilakukan, nilai diri dan harga diri mereka mungkin menurun. Tidak bisa mandiri
mengurus diri sendiri juga mungkin memiliki efek negatif pada sikap seseorang
bersifat fungsional. Gejala stroke dapat bersifat fisik, psikologis dan atau perilaku.
Gejala fisik paling khas adalah hemiparalisis, kelemahan, hilangnya sensasi pada
wajah, lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh, kesulitan bicara atau memahami
penglihatan di satu sisi. Ganguan sensorik dan motorik pasca stroke mngakibatkan
gangguan kontrol motorik dan sensorik. Fungsi yang hilang akibat gangguan
untuk mempertahankan posisi tertentu). Pemulihan spontan dari fungsi motorik tiap
penderita sangat bervariatif, semakin sedikit kelemahan yang terjadi semakin cepat
pemulihannya. Teknik bervariatif namun terdapat dua hal penting yang menjadi
acuan, yaitu inhibisi dan fasilitasi serta berkaitan dengan kemampuan fungsional
(Irfan, 2010).
tangan secara substansial dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien setelah stroke
kemeja, menggunakan ritsleting, dan perawatan diri sangat sulit dilakukan ketika
pada anggota gerak atas. Tugas - tugas motorik yang dihasilkan oleh anggota gerak
problem derajat kebebasan gerak dan problem gerakan spesifik. Dalam kehidupan
sehari - hari, tujuan akhir dari gerakan lengan adalah peletakkan tangan
27
Lebih spesifik, tangan itu sendiri terbentuk oleh objek yang dipegang. Sebagai
contoh, bentuk gelas dan level air di dalamnya dapat menentukan genggaman
tangan dan ditambah pula lokasi mulut dapat menentukan bagaimana tangan
bergerak melalui suatu ruang/space, besarnya rotasi shoulder dan lengan bawah.
Tangan akan terbentuk pada suatu objek karena sifat objek dan penggunaan tangan.
Aktivasi otot diperlukan untuk memegang gelas secara keseluruhan dan membawa
a. Sensasi nyeri, yang dicetuskan oleh rangsang yang dapat menciderai (noxious).
c. Rasa (sensasi) sikap, dicetuskan oeh perubahan mekanis di otot dan persendian
serta mencakup rasa sikap anggota gerak serta gerakan anggota gerak
(kinesthesia).
d. Sensasi (rasa) tekan, dicetuskan oleh stimulasi mekanis yang diberikan pada
permukaan tubuh.
Virtual Reality (VR) adalah salah satu aplikasi dari teknologi multimedia
dimana visualisasi yang ditampilkan tidak hanya dapat dilihat dari satu sudut
pandang saja namun dapat dilihat dari segala sudut, karena memiliki 3 dimensi
merupakan kebalikan dari Virtual Reality, dimana model atau objek sengaja
Virtual Reality (VR) secara bahasa berarti keadaan nyata atau ide yang
"dimasukkan" ke dalam dunia maya atau memvirtualkan objek nyata atau ide yang
dengan animasi 3D, yang terdapat pada film dan game, karena tidak
memperhitungkan data dan kondisi fisik dari objek - objek yang berada di dalamnya
antropometri. Ini adalah added value sebuah VR. Ergonomis berarti barang yang
divirtualkan harus cocok dengan anatomi tubuh manusia, ketika digunakan seperti
kita menggunakan barang - barang yang biasa berada di sekitar kita, sedangkan
gerakan manusia terhadap semua objek virtual di sekelilingnya. Dua hal tersebut
objek dapat dirasakan, objek yang kita pegang atau sentuh memiliki berat ataupun
29
kontur permukaan, dan accessability berarti objek dalam dunia virtual memiliki
perilaku sama dengan objek dalam dunia nyata, misalkan bila dalam tubuh manusia
terdapat 25 derajat kebebasan maka dalam dunia virtual pun harus sama.
IMMERSIVE VR
30
NON-IMMERSIVE VR
Gambar 2.7.
dimensi yang di bangkitkan komputer, yang terlihat nyata dengan bantuan sejumlah
dirancang untuk tujuan tertentu, teknologi ini mampu menjadikan orang yang
merasakan dunia maya tersebut terkecoh dan yakin bahwa yang dialaminya adalah
nyata. Sherman dalam (Mihelj et al 2014) mengatakan bahwa ada 4 elemen dasar
Definisi dari VR dan VE terus berkembang dan pada saat ini istilah
b. Virtual Presence
memberikan fasilitas atau kemampuan kepada sensor aktual dan imersi fisik
satu atau lebih sensor yang dapat merubah posisi pengguna dan gerakannya.
32
pada tujuan yang ingin dicapai melalui Virtual Reality. Jika Virtual Reality
c. Sensory Feedback
d. Interactivity
Interaktivitas adalah salah satu fitur media baru yang paling banyak
dalam dunia cyber baru, kadang sulit memahami arti sebenarnya dari kata itu.
dipakai minimal dalam dua makna berbeda. Orang - orang dengan latar
a. Definisi
tersebut meliputi pendeteksian jari tangan, jumlah jari yang terdeteksi, dan
komputer yang rnendukung gerakan tangan dan jari sebagai masukan, yang
Motion dapat juga berarti perusahaan Leap Motion yang mengeluarkan Leap
Motion Controller. Maka dari itu alat yang berupa sensor gerak tangan ini
Dikarenakan bentuknya yang kecil, alat ini dapat dengan mudah diletakkan
maupun bawah dengan bantuan alat tertentu seperti Oculus Rift. Meskipun
tangan yang sejajar dengan tubuh pengguna pada tampilan antar muka.
monokromatik dan tiga inframerah LED seperti pada gambar 2.7. Dengan
1 meter. Jarak jangkauan ini nantinya akan membuat wilayah seperti kotak
yang disesuaikan dengan layar. Jarak jangkauan ini sendiri bisa dibentuk
c) 2GB RAM
2) Warranty Terms
3) Perangkat Lunak
http://leapmotion.com/setup.
Controller akhirnya mampu mengamati hal - hal yang lebih detail pada
bagian tangan seperti ruas tangan, kiri atau kanan, skala genggaman tangan,
2) Pinch: fitur ini mendukung gerakan jari yang bersentuhan dengan jari
menggenggam, dengan skala nol sampai satu. Setiap jari yang tidak ikut
4) Data Confidence: fitur ini mendeteksi ketika tangan sulit untuk diamati
pinggiran layar atau saling menutup satu sama lain, nilai fitur ini akan
jari yang dapat diambil nilai posisi dan rotasinya masing - masing.
7) Bone Positions: fitur ini mengembalikan nilai posisi dan rotasi dari
masing - masing tulang yang terdapat pada telapak jangan dan jari.
Game ini membawa kita ke sebuah kolam yang tenang, dan sebuah
bunga muncul dari kolam yang tenang tersebut. Warna dan sound
tujuan memetik bunga adalah berisi logika untuk meraih dan mencari
sampai ke 100.
38
dua dan tiga angka dan harus berhasil menavigasi secara berurutan
frekuensi set dua dan tiga angka juga meningkat, menambah potensi
Semua orang paling termotivasi oleh aktivitas yang mereka sukai. Ada
2016) menyebutnya sebagai fase 'flow\ Flow adalah fase ketika seseorang
secara langsung antara deskripsi visual dari suatu kegiatan motorik dengan
prinsip gerakan yang diamati. Sirkuit inti neuron dari imitasi terdiri dari
area visual yang lebih tinggi (bagian posterior dari sulkus temporal
superior). Pada latihan ini juga dapat memberikan informasi visual yang
berada. Penglihatan muncul ketika mata menerima sinar yang berasal dari
obyek sesuai jarak pandang. Dengan informasi visual, maka tubuh dapat
40
pada setiap pola gerakan yang dilatih sehingga terjadi proses pembelajaran
terhadap apa yang telah diingat atau direkam. Teknologi Virtual Reality
dinilai lebih efektif karena pengalaman yang direkam oleh otak penderita
akan terasa lebih nyata. (Adler et al., 2008). Dengan pemberian tugas -
repetitif pada anggota gerak atas sehingga memberikan stimulasi fisik yang
hemiparese.
yang diberikan.
a. Definisi
latihan aktif dimana latihan ini akan dilakukan oleh pasien sendiri dan
harus dapat:
palmar dan rotasi (oposisi) pada sendi karpometakarpal ibu jari, gerakan
oposisi pada tiap jari ke arah ibu jari, fleksi ekstensi metacarpofalangeal,
lengan penderita stroke yang harus menjadi fokus penanganan antara lain:
3) Fleksi siku yang tidak diperlukan, internal rotasi dari pronasi siku.
Pada Tangan :
3) Kesulitan untuk abduksi dan rotasi dari ibu jari untuk menggenggam
dan melepaskan
pergelangan tangan
5) Ekstensi berlebih pada jari-jari dan ibu jari saat melepaskan benda.
7) Kesulitan menggenggam.
atas hanya memiliki sedikit hingga tidak ada aktivitas motorik yang
adalah :
dan menunjuk
jam terapi pasien harus tetap latihan, postur anggota gerak yang menetap
merupakan problem yang sering muncul pada tahap awal post stroke.
45
Prinsip Latihan
sistem saraf pusat dimana akan terjadi motor relearning dan plastisitas
dan melihat apa yang dia lakukan sehingga akan mengaktifkan sistem
saraf pusat yang menuju sistem saraf motorik dan juga akan
Ada banyak instrumen atau alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
fungsional AGA diantaranya adalah tes WMFT. Menurut Derenzo dan Fritz (2010),
digunakan untuk menilai fungsi motorik AGA. Tes ini melakukan kuantitatifikasi
kemampuan gerakan ekstremitas atas berdasarkan ukuran waktu terhadap satu atau
group lingkup gerakan sendi dan tugas fungsional. Gerakan progresif dari
proksimal ke distal, tes ini terdiri dari limabelas item, dua item merupakan
pengukuran kekuatan dan kualitas skala fungsi motorik untuk masing-masing item
waktunya. Kualitas skala fungsi motorik terdiri dari enam poin skala kemampuan
fungsional dimana "nol" berarti tidak terlihat upaya keterlibatan lengan sama sekali
sedangkan "lima" berarti terlihat pasrtisipasi gerakan dan terlihat normal. Tugas
satu sampai dengan enam dari WMFT berisi ukuran waktu untuk segmen gerakan
sedangkan pada tugas tujuh sampai dengan ke limabelas berisi ukuran waktu untuk
dapat disefesaikan dengan tuntas dan kualitas gerakan saat menyelesaikan tugas
menuntaskan suatu tugas item yang diperbolehkan adalah seratus dua puluh detik.
WMFT dimulai dengan item yang sederhana seperti menempatkan tangan di atas
47
meja dan diteruskan ke tugas yang lebih menantang tugas motorik halus seperti
Menurut Derenzo dan Fritz (2010), penjelasan instruksi tugas dalam tes
WMFT adalah:
e. Tangan ke meja (depan): subjek berupaya untuk meletakkan tangan ke atas meja
f. Tangan ke box (depan): subjek berupaya untuk meletakkan tangan ke atas box
g. Meraih dan mengambil (depan): subjek berupaya untuk menarik benda beban 1
dilengkungkan
j. Mengambil klip kertas (depan): subjek berupaya mengambil klip kertas dengan
k. Menumpuk papan main dam (depan): subjek berupaya menumpuk papan main
sambil mempertahankan kontak, subjek memutar kunci secara penuh ke kiri dan
ke kanan
gunakan tangan yang sedang di tes untuk melipat handuk separuh lagi
a. Nilai 0, jika tidak ada upaya sama sekali dari AGA yang di tes.
b. Nilai 1, jika AGA yang di tes tidak bisa berpartisipasi secara fungsional, namun,
ia mencoba untuk menggunakan AGA, pada sisi AGA unilateral yang tidak di
tes boleh digunakan untuk membantu gerakan AGA yang sedang di tes.
c. Nilai 2, jika bisa melakukan, tapi membutuhkan bantuan dari AGA yang tidak
di tes untuk sedikit menyesuaikan diri atau merubah posisi, atau membutuhkan
lebih dari dua kali percobaan untuk menyelesaikan tugas, atau diselesaikan
49
dengan sangat lambat. Pada tugas bilateral AGA yang di tes akan dipakai hanya
sebagai penolong.
d. Nilai 3, jika bisa melakukan, tapi gerakan dipengaruhi beberapa derajat oleh
e. Nilai 4, jika bisa melakukan, gerakan dilakukan secara normal, tapi masih