A. Kerangka Teori
1. Sinusitis
sfenoid.
Pada anak hanya sinus maksila dan sinus ethmoid yang berkembang,
Gejala nyeri yang terjadi pada sinusitis itu sendiri tergantung dari
tengkuk kepala belakang bagian dalam dan apabila nyeri yang terkena
serta dahi, sedangkan jika nyeri yang dirasakan di bagian rahang atas
akumulasi pada sinus dan akan menekan dinding sinus yang bertulang
(1). Hidung
rongga hidung.
lendir yang dilapisi oleh epithelium silinder dan sel epitel. Sekresi
menjadi lembab.
Hidung menghubungkan lubang-lubang dari sinus udara
cuping hidung.
(2) Faring
(3) Laring
Pada laring terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada
(4) Trakea
bersilia dan sel cangkir. Silia ini berfungsi sebagai menolak debu
(5) Bronkus
paru. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih lebar daripada yang
kiri, sedikit lebih tinggi dari arteri pulmonalis. Bronkus kiri lebih
panjang dan lebih langsing dari yang kanan dan berjalan dibawah
disebut bronkiolus.
(6) Bronkioulus
dilepaskan.
(7) Alveolus
ke seluruh tubuh.
sisi hidung sinus frontal kanan dan kiri, sinus ethmoid kanan dan kiri
superior dan konka inferior rongga hidung terdapat sua tu celah sempit
yaitu hiatus semilunaris yakni muara dari sinus maksila, sinus frontalis
Mangunkusumo,2001).
Mangunkusumo,2001).
maxilae.
daerah P2 molar.
cavumnasi.
posterior.
compacta.
sfenoidalis.
frontal dan sinus etmoid anterior. Daerah ini rumit dan sempit
(Ralph, 2006).
lainnya.
tengkorak.
air-fluid level yang khas akibat akumulasi pus yang dapat di lihat pada
sinusitis berasal geligi ini didominasi oleh infeksi gram negative. Oleh
karena itulah infeksi ini menyebabkan pus yang berbau busuk dan
lebih rendah dari dasar hidung, ostium sinus maksilaris relative lebih
tinggi dari dasarnya serta ada hubungan yang erat antara sinus
penyebab itu termasuk dalam salah satu dari kategori besar, yaitu :
(3) Alergi.
etmoidalis.
(d) Dasar sinus maksilaris berdekatan dengan gigi molar rahang
akan saling bertemu. Hal ini menyebabkan silia tidak dapat bergerak
sinusitis non bakterial yang dapat sembuh tanpa pengobatan. Bila tidak
sembuh, maka sekret yang tertumpuk dalam sinus ini akan menjadi
media yang poten untuk tumbuh dan multiplikasi bakteri, dan sekret
bisa berlanjut, akan terjadi hipoxia dan bakteri anaerob akan semakin
mukus keluar dari rongga sinus. Asap rokok merupakan salah satu
sinus dalam jangka waktu yang lama merupakan tempat yang nyaman
hidung, berjuta spora fungus setiap hari juga ikut masuk ke dalam
2004)
melawan fungus atau bacteria. Apabila ada celah dalam system imunity,
activator ini antara lain adalah interleukin, protein dasar utama, dan
KOM, dan menuju bagian belakang rongga hidung. Pus ini cenderung
berkembang biak dan akan terjadi siklus ninusitis yang sering disebut
INFEKSI
PENYUMBATAN PEMBENGKAKAN
pertumbuhan bakteri, yang menyebabkan lebih lanjut dan sinus ini terus
Ada beberapa tanda gejala yang terjadi saat infeksi sinus. Gejala
sepanjang tengkuk.
indera pengecap.
tenggorokkan anda.
(f) Lesu
(h) Demam
hal ini karena sistem imun dalam tubuh sedang bekerja, tetapi
tidak terlalu tinggi. Demam yang tidak terlalu tinggi ini juga
atau gejala lain berlangsung lebih lama dari pada tiga bulan,
demam.
pernafasan.
dengan bebas dan lendir mengalir dari sinus. Tetapi jika terjadi
menimbulkan nyeri.
Maka lendir akan mengalir balik dan sinus pun akan tersumbat.
tersumbat akan dipenuhi oleh lendir. Pada lendir ini terdapat bakteri
2006)
adalah alat ukur yang digunakan untuk memeriksa intensitas dan tipe
sedang, hingga nyeri sekali atau tidak tertahankan. Pada saat pengukuran
pada saat pasien ditanya tentang nyeri, garis tersebut tidak perlu diberikan
subyektif.
0 100
3. Ultrasound
a). Definisi
gelombang suara yang kuat ini diperlukan kita untuk sebuah terapi.
akan membantu merubah energi ketika kristal ini terkena oleh aliran
dan waktu.
yaitu:
frekuensi US
semakin panjang.
“neurogeic inflammation”
bahan piezoeelektrik.
yaitu:
mengalami peradangan.
(b) Mengurangi Nyeri
jaringan.
mekanisme vibrasi.
penting.
relaksasi otot.
(ii) Hiposesibilitas
memenuhi sinus.
Akhirnya terbentuk gambaran air-fluid level yang khas akibat
maksilaris.
terpasang.
dari pemberian US
tersebut.
ultrasound.
(v) Dosis
1. Frekuensi : 3 MH
2. Intensitas : 1 W/cm2
3. Time : 7 menit
a. Definisi
positif dan ion negatif, oleh gelombang MWD akan terjadi vibrasi ion
dan akan berakibat panas pula. Oleh karena itu pada MWD tidak
panas.
antara emitter dan kulit didalam tehnik aplikasi terdapat jarak berupa
udara.
jaringan.
antara lain jenis emitter, output mesin dan spesifikasi struktur jaingan
yang diobati. Pada pengobatan daerah yang lebih luas diperlukan jarak
1) Perubahan temperatur
b) Reaksi general
aplikasinya lokal.
c) Consensual efek
lokasi pengobatan.
e. Efek Terapeutik
1. Indikasi
b) Perdarahan
c) Malignant tumor
d) Trombosis vena
sama
tersumbat dalam sinus. Pada lendir ini terdapat bakteri dalam jumlah
terperangkap bersama udara did lam sinus dan menekan dinding sinus
h. Prosedur Pelaksanaan
1) Persiapan alat
bersilangan.
2) Persiapan pasien
terapi optimal.
boleh bergerak.
gangguan sensasi.
3) Pelaksanaan terapi
1. Waktu : 15 menit
2. Intensitas: Subthermal
B. Kerangka Berfikir
Sinus paranasal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sulit
Ada beberapa jenis sinus yang terdapat dalam tengkorak kepala kita, yaitu:
ethmoidalis.
Peradangan pada sinus seringkali disebabkan oleh infeksi atau alergi yang
menyebabkan cairan pada sinus tidak dapat dialirkan secara baik sehingga
termasuk salah satu dari tiga kategori besar, yaitu; dilihat dari segi anatomis,
parut dan tumor. Dilihat dari segi genetis; fibrosis sistis, penyakit
imunodefisiensi, diskinesia, silia primer dan asma triad. Dan terakhir dilihat
dari segi lingkungan; polutan udara atau bahan kimia, alergi, asap rokok,
Sinusitis ini dibagi dua. Pertama, sinusitis akut yakni sinusitis yang
berlangsung selama sebulan, atau bahkan dua atau tiga bulan. Kedua, sinusitis
kronik, yakni sinusitis yang berlangsung lebih lama bisa tiga bulan atau bisa
Adapun gejala yang terjadi saat infeksi sinus yang sering dialami banyak
orang, yang pertama adalah nyeri dan tekanan. Nyeri dan tekanan yang
dalam sinus. Lokasi ini kerapkali khas untuk sinus yang terinfeksi, yaitu:
sinusitis frotalis menyababkan nyeri dahi atau sakit kepala; sinusitis maksilaris
menyababkan nyeri pipi yang mungkin menyebar ke gigi rahang atas; sinusitis
terutama di pipi. Sensasi ini disebabkan oleh tersumbatnya oleh cairan sinus
itu sendiri, dan jika osium yang membengkak tertutup maka membran mukosa
Ketiga, postnatal drip. Lendir dalam sinus secara normal mengalir dalam
atau hijau. Lendir ini yang mengandung banyak bakteri dan sel darah putih,
Adanya nyeri yang timbul pada kondisi sinusitis kronik, disebabkan oleh
lendir yang tersumbat didalam sinus. Pada lendir ini terdapat bakteri dalam
Meningkatkan Meningkatkan
regenerasi jaringan metabolisme sel-sel
lokal± 13 % tiap kenaikan
Meningkatkan sirkulasi temperatur 1⁰
darah (vasodilatasi )
karena adanya efek Meningkatkan vasomotor
thermal Spasme otot wajah sphingter sehingga
dan rasa penuh terjadi vasodilatasi lokal
Rileksasi otot
akibat penyumbatan Meningkatkan elastisitas
Peningkatan pada sinus jaringan otot serta
permebilietas jaringan ikat
membrane
Meningkatkan
Pengaruh terhadap saraf konduktifitas serta
perifer ambang rangsang saraf
Nyeri tekan wajah di
sekitar area sinus Menurunkan nyeri,
maksilaris
normalisasi tonus otot
melalui efek sedatif serta
perbaikan metabolisme
Nyeri lebih Nyeri
berkurang berkurang
X1
P1 P2
P S RA
X2
P3 P4
Keterangan :
P1 = Perlakuan 1
P2 = Perlakuan 2
D. Hipotesa
maksillaris kronik.
maksillaris kronik .