Anda di halaman 1dari 27

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

FISIOTERAPI KESEHATAN WANITA

PROGRAM PROFESI FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021

1
VISI MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI PROFESI

VISI
Program studi Profesi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malang
memiliki visi menjadi Program Studi Profesi Fisioterapi terkemuka dalam
penyelenggaraan pendidikan profesi fisioterapi yang professional dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dibidang praktek
profesi fisioterapi berdasarkan nilai-nilai islam.

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran di bidang praktik
fisioterapi berdasarkan pengembangan IPTEK serta nilai-nilai islam
secara professional dan berwawasan global
2. Menyelenggarakan penelitian dan publikasi ilmiah di bidang praktik
fisioterapi berdasarkan pengembangan IPTEK serta nilai-nulai islam
secara professional dan berwawasan global
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang praktik
fisioterapi berdasarkan pengembangan IPTEK dan nilai-nilai islam
secara professional dan berwawasan global
4. Menyelenggarakan kerjasama di bidang praktik fisioterapi dalam
meningkatkan pengembangan IPTEK dan nilai-nilai islam secara
professional dan berwawasan global

TUJUAN
1. Menghasilkan fisioterapis yang profesonal di bidang praktik
fisioterapi berdasarkan perkembangan IPTEK serta nilai-nilai islam
dan berwawasan global
2. Menghasilkan penelitian dan publikasi ilmiah di bidang praktik
fisioterapi berdasarkan perkembangan IPTEK serta nilai-nilai islam
secara professional dan berwawasan global
3. Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang
praktik fisioterapi berdasarkan perkembangan IPTEK dan nilai-nilai
islam secara professional dan berwawasan global
4. Menghasilkan berbagai kerjasama dengan semua pihak di bidang
praktik fisioterapi berdasarkan perkembangan IPTEK dan nilai-nilai
islam secara professional dan berwawasan global

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................. 1


VISI MISI PROGRAM STUDI PROFESI ............................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
Capaian Pembelajaran ......................................................................................... 4
Kasus Dismenore ................................................................................................. 5
Kasus Adnexitis .................................................................................................. 7
Kasus Post Sectio Secctio Caesarea.................................................................. 9
Kasus Asma Kehamilan ...................................................................................... 11
Format Penulisan ................................................................................................ 13
Aspek Penilaian .................................................................................................. 28

3
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran pada mahasiswa Profesi Fisioterapi UMM adalah Mampu


melakukan secara mandiri Assesment, pemeriksaan, penatalaksanaan dan
evaluasi kasus dan mengaplikasian ilmu fisioterapi serta manajemen pelayanan
fisioterapi pada kasus fisioterapi Kesehatan wanita yang ada di klinik atau
rumahsakit.

Pada stase Pilihan (Kesehatan Wanita) Mahasiswa dapat mengidentifikasi


kasus-kasus/ kejadian permasalahan Kesehatan wanita yang ada di lapangan
dan dituliskan dalam laporan makalah yang telah dibimbing oleh pembimbing
lapangan dan di presentasikan dengan Clinical Edukator dengan terjadwal.

Mahasiswa selama dalam kegiatan Stase Pilihan Kesehatan Wanita diwajibkan


memberikan penyululuhan terkait kasus yang diambil/ kasus yang masih
berhungan. Dengan menyiapkan materi (PPT. Pamflet, Leaflet, form identifikasi
permasalahan)

4
Dismenore

a. Tujuan
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengidentifikasi gangguan nyeri pada
kasus dismenore
2. Mahasiswa mampu melakukan manajemen pelayanan fiisoterapi berupa
anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnose, intervensi dan evaluasi.

b. Pendahuluan
Dismenore merupakan nyeri yang dirasakan ketika wanita mengalami
menstruasi. Nyeri haid/dismenore terjadi akibat ketidak seimbangan hormone
progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan rasa nyeri, faktor psikologis
juga ikut berperan terjadinya dismenore pada beberapa wanita. Wanita pernah
mengalami dismenore sebanyak 90%. Masalah ini setidaknya mengganggu 50%
wanita masa reproduksi dan 60-85% pada usia remaja, yang mengakibatkan
banyaknya absensi pada sekolah maupun kantor. Pada umumnya 50-60% wanita
diantaranya memerlukan obat-obatan analgesik untuk mengatasi masalah
dismenore ini

c. Anamnesis
Pasien remaja berusia 15 tahun mengeluhkan nyeri pada perut bagian bawahnya
setiap kali mulai menstruasi. Remaja tersebut mengeluhkan nyeri hingga mual
dan muntah dan muncul keringat dingin. Nyeri ini dirasakan ketka awal
menstruasi hingga hari ke 3-4 menstruasi

d. Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign :
-Blood Preasure : Normal
-Heart Rate : Normal
-Respiratory Rate : Normal

2. Inspeksi :
-wajah tampak menahan nyeri
-postur agak membungkuk akibat menahan nyeri

3. Palpasi
-Nyeri tekan pada perut bagian bawah
-Suhu normal

4. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar


-Aktif
-Pasif
-Tes isometric melawan tahanan
5. Pemeriksaan Penunjang : -
6. Permasalahn Fisioterapi
▪ Activity Limitation : -
▪ Body Structure & Function :-
▪ Participation Restriction :
o Mengganggu aktivitas bersekolah dan aktifitas sehari-hari

10. Diagnosa Fisioterapi :


Nyeri abdominal karena dismenore

5
e. Rencana Penatalaksanaan
▪ Tujuan :
o Mengurangi nyeri
▪ Prinsip Terapi :
o Penguatan otot abdominal
o Pengurangan nyeri

▪ Edukasi :
o Mengajarkan cara menutup mata dan mengontrol air liur yang
keluar dari mulut
o Mengajarkan Mirror Exercise
▪ Kriteria Rujukan :
o Dokter Spesialis Saraf
f. Sarana dan Prasana
▪ Sarana :
o Bed
o IR
o TENS
▪ Prasarana :
o Ruangan Terapi
g. Referensi

Murthy, J., Saxena, A. 2011. Bell’s palsy: Treatment guidelines. Ann Indian
Acad Neurol. 14:S70-S72
Ikatan Fisioterapi Indonesia. 2017. Panduan praktik Klinis Fisioterapi. Jakarta

6
Adnexitis

a. Tujuan
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengidentifikasi gangguan gerak dan fungsi
gerak pada kasus adnexitis
2. Mahasiswa mampu melakukan manajemen pelayanan fiisoterapi berupa
anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnose, intervensi dan evaluasi.

b. Pendahuluan
Adnexitis adalah inflamasi yang mengenai adnexa yaitu salah satu atau
kedua tuba falopii dan ovarium. Adnexitis menyebabkan rasa nyeri pada perut
bagian bawah sebelah kanan atau kiri atau keduanya. Umumnya disertai demam
juga rasa keram perut

c. Alat Pemeriksan

1. Tensi
2. Alat pemeriksaan sensoris (panas dingin, tajam tumpul dan kasar halus)
3.Goniometer
4.Vas

d. Anamnesis
Pasien wanita berumur 35 tahun mengelukan nyeri hebat pada perut bagian
bawah setiap kali datang bulan. Pasien merasakan nyeri hingga tidak bisa
melaksanaan aktifitas sehari-hari.

e. Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign :
-Blood Preasure : 120/80 mmHg
-Heart Rate : 64 kali/menit
-Respiratory Rate : 20 kali/menit

2. Kognitif :
-Komunikasi : Cukup Baik
-Atensi : Cukup Baik

-Motivasi : Kurang

-Emosi : Cukup Baik

-Problem solving : Kurang

3. Inspeksi
-Badan Simetris

4. Palpasi
-Hangat pada perut bagian bawah sebelah kanan kiri

5. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar


-Aktif
-Pasif
-Tes isometric melawan tahanan

6. Pemeriksaan Spesifik
-

7
7. Pemeriksaan Penunjang : USG

8. Permasalahn Fisioterapi
▪ Activity Limitation :
o Sulit berjalan
o Sulit duduk
o Sulit untuk berdiri lama

▪ Body Structure & Function :


-
▪ Participation Restriction :
o Sulit bekerja
o Sulit berolahraga

9. Diagnosa Fisioterapi :
Belum bisa melakukan aktivitasnya secara mandiri karena adanya nyeri hebat
pada perut bagian bawah sebelah kanan dan kiri dikarenakan adnexitis

f. Rencana Penatalaksanaan
▪ Tujuan :
o Mengurangi nyeri
▪ Prinsip Terapi :
o Merelaksasi otot-otot bagian perut dan mengurangi perlegketan
adnexa
▪ Edukasi :
o Mengajarkan cara ambulasi
▪ Kriteria Rujukan :
o Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi
g. Sarana dan Prasana
▪ Sarana :
o Bed
o SWD

▪ Prasarana :
o Ruangan Terapi
o Toilet
h. Referensi

Ikatan Fisioterapi Indonesia. 2017. Panduan praktik Klinis Fisioterapi. Jakarta

8
Post Sectio Secarea

a. Tujuan
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengidentifikasi gangguan gerak dan
fungsi gerak pada kasus Post sectio secarea
2. Mahasiswa mampu melakukan manajemen pelayanan fiisoterapi berupa
anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnose, intervensi dan evaluasi.

b. Pendahuluan
Sectio cesarea adalah suatu cara yang dilakukan untuk melahirkan janin
dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau
vagina, dengan kata lain sectio caesarea adalah suatu histerotomia untuk
melahirkan janin dalam Rahim. Setelah dilakukan sectio secarea umumnya ibu
hamil akan merasakan nyeri hebat yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari

c. Alat Pemeriksan
1. Tensi
2. Alat pemeriksaan sensoris (panas dingin, tajam tumpul dan kasar halus)
3.Vas

d. Anamnesis
Pasien wanita berusia 25 tahun melahirkan banyinya melalui operasi sectio
secarea kemarin sore. Saat ini ibu tersebut belum bisa bangkit dari tempat tidur
karena nyeri yang dirasakannya

e. Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign :
-Blood Preasure : 120/195 mmHg
-Heart Rate : 82 kali/menit
-Respiratory Rate : 20 kali/menit

2. Inspeksi
-Pasien dalam keadaan baring
-Pasien sulit miring kanan kiri

3. Palpasi
-Suhu normal

4. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar


-Aktif
-Pasif
-Tes isometric melawan tahanan

5. Pemeriksaan Spesifik
-Tes sensoris (Tajam tumpul, rasa posisi dan rasa sakit)
-Tes Motorik
-Index Barthel

6. Pemeriksaan Penunjang :
7. Permasalahn Fisioterapi
▪ Activity Limitation :
o Sulit miring kanan kiri
o Belum bisa bangun dari tempat tidur
▪ Body Structure & Function :-
▪ Participation Restriction :

9
o Mengganggu Aktivitas

8. Diagnosa Fisioterapi :
Nyeri dan gangguan aktifitas karena nyeri akibat sectio secarea

f. Rencana Penatalaksanaan
▪ Tujuan :
o Mengurangi nyeri
o Meningkatkan ambulasi pasien

▪Prinsip Terapi :
o Penguatan otot
o Pengurangan nyeri
▪ Kriteria Rujukan :
o Dokter Spesialis Obgyn
g. Sarana dan Prasana
▪ Sarana :
o Bed
o IR
▪ Prasarana :
o Ruangan Terapi
h. Referensi

Tandel, H., Vanza, J., Pandya, N., Jani, P. 2016. Gullain-Barre Syndrome
(GBS): A Review. Ejpmr. 3(2): 366-371

Ikatan Fisioterapi Indonesia. 2017. Panduan praktik Klinis Fisioterapi. Jakarta

10
Astmha Kehamilan

a. Tujuan
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengidentifikasi gangguan gerak dan
fungsi gerak pada kasus Astmha Kehamilan
2. Mahasiswa mampu melakukan manajemen pelayanan fiisoterapi berupa
anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan diagnose, intervensi dan evaluasi.

b. Pendahuluan
Asma kehamilan adalah gangguan pernafasan yang dialami oleh ibu hamil
karena adanya tekanan akibat kehamilan. Asma kehamilan umumnya membuat
ibu hamil tidak nyaman beraktifitas .

c. Alat Pemeriksan

1. Tensi
2. Alat pemeriksaan sensoris (panas dingin, tajam tumpul dan kasar halus)

d. Anamnesis
Wanita berusia 25 tahun sedang mengandung anak pertama dengan usia kehailan
30 minggu. Beliau kerap mengeluh merasakan sesak saat beraktifitas.

e. Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign :
-Blood Preasure : 110/90 mmHg
-Heart Rate : 84 kali/menit
-Respiratory Rate : 20 kali/menit

2. Kognitif :
-Komunikasi : Cukup Baik
-Atensi : Cukup Baik

-Motivasi : baik

-Emosi : baik

-Problem solving : baik

3. Inspeksi
-Postur hiperlordosis
4. Palpasi
-
5. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
-Aktif
-Pasif
-Tes isometric melawan tahanan

6. Pemeriksaan Spesifik : -
7. Pemeriksaan Penunjang : -
8. Permasalahn Fisioterapi
▪ Activity Limitation :
o Sulit berjalan

11
o Sulit untuk berdiri lama
▪ Body Structure & Function :
o Hiperlordosis
▪ Participation Restriction :
o Sulit bekerja
o Sulit berolahraga
9. Diagnosa Fisioterapi :
Belum bisa melakukan melakukan aktifitas secara normal akibat adanya
tekanan pada thrax akibat kehamilan
f. Rencana Penatalaksanaan
▪ Tujuan :
o Mengembalikan aktivitas fungsional
▪ Prinsip Terapi :
o Latihan peningkatan ekspansi thorax
o Relaksasi otot-otot pernapasan
▪ Edukasi :
o Mengajarkan cara relaksasi secara mandiri
▪ Kriteria Rujukan :
o Dokter Spesialis Obgyn
g. Sarana dan Prasana
▪ Sarana :
o Bed
▪ Prasarana :
o Ruangan Terapi
o Toilet
h. Referensi

Ikatan Fisioterapi Indonesia. 2017. Panduan praktik Klinis Fisioterapi. Jakarta

12
PENATAAN DAN FORMAT PENULISAN

Pada bab ini akan diuraiakan tentang penataan dan format penulisan

A. Penataan Penulisan

1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul

Pada halaman sampul luar berisi komponen :

1) Judul penulisan, jumlah kata pada judul tidak lebih dari 20


kata. Judul pada proposal diupayakan sama dengan judul akhir
penulisan. Jika ada perubahan perlu dikonsultasikan dengan
pembimbing.
2) Tempat penelitian dilaksanakan (sesuai kesepakatan)
3) Proposal Penelitian atau Penulisan
4) Logo UMM
5) Nama peneliti disertai NIM
6) Nama Program Studi, Fakultas, dan Universitas
7) Tahun dilaksanakan
8) Sampul luar ini tidak dibubuhi nomor halaman (lampiran 8)

Pada halaman sampul dalam berisi komponen

1. Judul penulisan
2. Tempat penelitian dilaksanakan (sesuai kesepakatan)
3. Logo UMM
4. Tujuan penulisan dilaksanakan
5. Nama peneliti disertai NIM
6. Nama Program Studi, Fakultas, dan Universitas
7. Tahun dilaksanakan
8. Sampul dalam ini dibubuhi nomor halaman dengan menggunakan
angka Romawi (lampiran 9).

b. Pernyataan Persetujuan

Pernyataan persetujuan ini berisi kalimat yang menyatakan bahwa kedua


pembimbing telah menyetujui penulisan ini untuk dipertahankan (baik
dipertahankan dalam seminar proposal atau sidang akhir penulisan).
Secara rinci komponen pada pernyataan persetujuan adalah :
1) Tempat, bulan dan tahun disetujui

2) Nama pembimbing I dan II disertai tanda tangan dan NIDN


3) Otoritas Kaprodi disertai tandatangan dan NIP

c. Panitia seminar hasil penulisan (hanya untuk laporan penelitian saat


seminar hasil penulisan).
Panitia seminar hasil penulisan terdiri dari 4 (empat) orang yang terdiri dari
2 orang pembimbing serta 2 orang dewan penguji yang lain. Yang telah

13
ditunjuk. Secara rinci komponen pada halaman panitia sidang akhir
penulisan adalah :
1) Nama Program Studi
2) Tempat, tanggal, bulan dan tahun dilaksanakan sidang akhir
penulisan .
3) Nama Penguji I dan tanda tangan beserta NIDN.
4) Nama Penguji II dan tanda tangan beserta NIDN
5) Nama Penguji III (pembimbing) dan tanda tangan beserta NIDN
6) Nama Penguji IV (pembimbing) dan tanda tangan beserta NIDN
(lampiran 12).
7) Otorisasi atas nama Dekan disertai tandatangan dan NIP.

d. Kata pengantar

Isi kata pengantar diserahkan peneliti. Pada dasarnya halaman ini memuat
pernyataan terima kasih mahasiswa kepada mereka yang telah membantu
dalam melakukan penelitian dan dalam penyusunan penulisan, bantuan
beberapa pihak yang dianggap penting dan berperan penting dalam
penyelesaian penulisan.

e. Daftar Isi

Lembaran daftar isi merupakan daftar setiap Bab dan sub Bab yang
terdapat di dalam naskah penelitian dengan spasi 1 (lampiran 15).

f. Daftar Tabel

Lembar daftar tabel berisi urutan tabel yang terdapat pada laporan
penelitian. Nomor tabel menggambarkan nomor Bab dan nomor urut tabel,
contoh : Tabel 1.1 artinya tabel pertama pada Bab I (lampiran 16).

g. Daftar Gambar (bila ada)

Lembar daftar gambar berisi urutan gambar yang terdapat pada laporan
penelitian (lampiran 17). Nomor gambar mengikuti ketentuan yang sama
seperti penomoran tabel.
h. Daftar Skema

Lembar daftar skema berisi urutan skema yang terdapat pada laporan
penelitian (lampiran 18). Nomor skema mengikuti ketentuan yang sama
dengan tabel.

i. Daftar Lampiran

Lembar daftar lampiran berisi urutan lampiran yang terdapat pada laporan
penelitian. Daftar lampiran ini tidak meneruskan urutan halaman laporan
penelitian. Masing-masing lampiran mempunyai urutan halaman tersendiri.

Untuk Proposal penelitian hanya terdiri dari point a, b, f, g, h, i, dan j.

2. Bagian Utama

a. Pendahuluan
Pada bagian ini berisi tentang :

14
1) Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah membahas tentang tinjauan pustaka secara


ringkas dan padat area yang akan diteliti. Pada latar belakang masalah,
peneliti mengupas ide-ide secara keseluruhan yang merupakan
kerangka kerja yang akan dijalani. Isi latar belakang masalah juga
menggambarkan alasan penting dilakukan penelitian.

Identitas masalah penelitian merupakan langkah awal seorang peneliti


yang harus dilaksanakan. Masalah kesehatan atau fisioterapi terjadi
apabila terdapat kesenjangan antara apa yang seharusnya ada (teori)
dengan kenyataan yang dijumpai di lapangan dan memerlukan suatu
pemecahan. Dalam rumusan masalah pada karya tulis seperti hal
sebagai berikut :
a) Introduksi masalah

b) Justifikasi/skala masalah berupa besarnya masalah dan


pengaruh yang timbul terhadap kesehatan, waktu terjadi pada saat
ini (apakah semakin meningkat), tempat kejadian. Karakteristik
masyarakat yang terkena.
c) Kronologis masalah berupa penyebab masalah dan dampak
dari masalah
d) Konsep solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan
akan digunakan.
e) Penelitian pendahuluan

2) Perumusan Masalah

Perumusan masalah diawali dengan membandingkan kenyataan atau


fenomena dengan harapan sesuai dengan teori dan konsep. Peneliti
akan membuat pernyataan yang sangat mendasar yang pada
penelitian nantinya akan menjawab tujuan penelitian.
Perumusan masalah merupakan rumusan secara konkrit masalah yang
ada, dalam bentuk pertanyaan penelitian yang dilandasi oleh pemikiran
teoritis yang kebenarannya perlu dibuktikan.

a) Pernyataan
Masalah Contoh :
Keterlambatan perkembangan anak dapat dicegah dengan
stimulasi dini. Tetapi sampai saat ini masih ada sikap ibu yang
bersikap pasif sehingga rangsangan pada anak kurang maksimal
yang disebabkan karena tingkat pengetahuan dan pendidikan yang
masih rendah. Dengan demikian perkembangan bicara mengalami
keterlambatan yaitu kesulitan dalam berbahasa dan kadang-
kadang bersifat menetap yang akan berpengaruh dalam
bersosialisasi dengan orang lain.

b) Rumusan Masalah

(a) Bagaimana tingkat pengetahuan orang tua tentang


perkembangan bicara pada bayi usia 9-12 bulan?

15
(b) Bagaimana sikap orang tua tentang perkembangan
bicarapada bayi usia 9-12 bulan?
(c) Bagaimana perkembangan bicara bayi usia 9-12 bulan?
(d) Apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan
perkembangan bicara pada bayi usia 9-12 bulan?

3) Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian terdiri dari penjelasan tujuan umum dan khusus,


sehingga pembaca mengerti tentang pentingnya penelitian ini
dilaksanakan.

Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang


ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan khusus merupakan penjabaran
atau pentahapan tujuan umum sifatnya lebih operasional dan spesifik.
Bila semua tujuan khusus tercapai maka tujuan umum penelitian juga
terpenuhi. Kata – kata operasional dalam tujuan khusus adalah:
mengukur, mengidentifikasi, menganalisa, membandingkan, menilai,
dan lain-lain.

4) Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian membahas manfaat untuk layanan kesehatan


termasuk Fisioterapi juga perkembangan ilmu pengetahuan terutama
ilmu Fisioterapi, sehingga hasilnya dapat digunakan oleh ilmuwan lain
dalam mengembangkan IPTEK. Manfaat penelitian dijabarkan menjadi
manfaat teoritis dan manfaat praktis.
5) Keaslian Penelitian
Pada pemaparan rujukan yang diambil dari peneliti lain, perlu
disebutkan:

1) Area yang diteliti


2) Sampel penelitian
3) Tempat penelitian dilakukan
4) Koefisien reliabilitas dan validitas instrumen penelitian tersebut.
5) Hasil temuan dan kritik terhadap temuan tersebut.

b. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang
relevan, fakta, hasil penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka
mutakhir yang memuat teori, proposisi, konsep atau pendekatan terbaru
yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Teori dan fakta
yang digunakan seharusnya diambil dari sumber primer.

Beberapa petunjuk untuk menelusuri pustaka adalah :

1) Identifikasi berbagai sumber dari buku, artikel dan internet.


2) Pilih sumber yang sesuai.
3) Kritik (analisa dan sintesa) sumber tersebut untuk
mendapatkan informasi yang sesuai dengan area penelitian yang
dilakukan.
4) Informasi yang diperoleh disajikan dalam bentuk tulisan
termasuk mengintegrasikan hasil penelitian terkait.

16
5) Rujukan pustaka yang digunakan memiliki tahun terbit
maksimal 10 tahun ke bawah dari tahun yang berjalan.
6) Jumlah pustaka yang digunakan minimal 20 rujukan.

Tinjauan pustaka ini akan membantu peneliti untuk membuat kerangka


teori dan kerangka konsep.

c. Kerangka Konsep

Kerangka koseptual disintesis, diabstraksi dan dari berbagai teori dan


pemikiran ilmiah, yang mencerminkan paradigma sekaligus tuntunan untuk
memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis. Kerangka
konseptual penelitian dapat berbentuk bagan, model matematik, atau
persamaan fungsional, yang dilengkapi dengan uraian kualitatif.

Langkah-langkah membuat kerangka konsep :

1) Tentukan fenomena – variabel yang akan diteliti


2) Uraikan konsep masing-masing variabel yang akan diteliti.
3) Kaitkan masalah penelitian dengan konsep yang telah diuraikan

17
Contoh: ALGORITMA

INPUT PROSES OUTPUT


variabel
Variabel Independen Dependen
Kelompok Intervensi

Perlakuan
menyusui ASI
Ibu post
dini dan teratur
partum dengan
setelah SC.
SC, dengan Produksi ASI

karakteristik : optimal pada


- Umur Kelompok Kontrol hari ke 14
- Pendidikan setelah SC
Tidak ada
- Pekerjaan
perlakuan
- Paritas
menyusui ASI
dini dan teratur

Variabel Confounding

Diteliti - sosio budaya


- penyakit ibu dan bayi
- kebijakan RS
Tidak diteliti

d. Hipotesis

Hipotesis merupakan proposisi keilmuan yang dilandasi oleh kerangka


konseptual penelitian dan merupakan jawaban sementara terhadap
permasalahan yang dihadapi, yang dapat diuji kebenarannya berdasarkan
fakta empiris.

Pada penulisan hipotesa peneliti menentukan apakah akan menetapkan


hipotesis nol (H0) atau hipotesis kerja/alternatif (H1), tergantung dari
prediksi peneliti terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan.

Contoh :

18
H1 : Ada pengaruh menyusui ASI dini dan teratur dimulai maksimal 4 jam
setelah operasi terhadap produksi ASI yang optimal pada ibu post partum
dengan sectio caesaria.

e. Definisi Operasional

Definisi operasional (lampiran 19) terdiri dari :


1) Variabel penelitian
2) Definisi Operasional

19
3) Alat ukur

4) Hasil ukur
5) Skala ukur

f. Metode Penelitian

1) Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan wadah menjawab pertanyaan penelitian
atau menguji kesahihan hipotesis. Macam tipe desain penelitian yang
sering digunakan dalam Fisioterapi misalnya: deskriptip-analitik, studi
kasus, korelasi, cross-sectional, quasy eksperimen dan true
eksperimen.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan menentukan desain penelitian:

a) Apakah akan ada intervensi Fisioterapi yang perlu


dilaksanakan kepada responden.
b) Perbandingan tipe apakah yang akan dipergunakan.
c) Prosedur apakah yang akan kali data akan dikumpulkan dari
responden.
d) Dalam situasi yang bagaimanakah riset akan dilaksanakan,
di klinik atau di rumah atau tempat lain.

Contoh : penelitian ini merupakan penelitian cross sectional untuk


menentukan hubungan antara faktor demografi dan gangguan konsep
diri pada klien ………

2) Populasi, Sampel dan Sampling

Populasi adalah seluruh subjek atau data dengan karakteristik tertentu


yang akan diteliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan
diteliti. Agar hasil dapat dianalisa dengan uji statistik untuk penelitian
kuantitatif, jumlah minimal 30 responden. Selain itu penentuan jumlah
sampel juga dapat dihitung dengan formula/rumus yang sesuai.
Sampel dipilih sesuai dengan metode pemilihan sampel (sampling).
Pada bagian ini juga dituliskan cara penghitungan dan pemilihan
sampel tersebut.

3) Tempat Penelitian

Penetapan tempat penelitian atau lokasi penelitian harus disertai


dengan alasan pemilihan tersebut.

4) Waktu Penelitian

Waktu penelitian terdiri dari waktu persiapan, pelaksanaan dan


penyusunan laporan

5) Etika Penelitian

Uraian tentang risiko penelitian yang mungkin timbul pada responden


dan peneliti selama penelitian serta cara mengatasi risiko. Juga
diuraikan bagaimana memperoleh persetujuan dari calon responden
dan persetujuan dari komite etik dan responden. Lembar persetujuan

20
komite etik dilampirkan pada laporan akhir penelitian. Etika penelitian
terdiri dari Informed Consent, Anonimity, confidentiality

21
6) Alat Pengumpul Data

Tuliskan data yang akan dikumpulkan dan uraikan instrumen penelitian


yang akan digunakan dan cara penyusunannya serta lampirkan.
Uraikan juga bagaimana proses validitas dan reliabilitas instrumen.
Apabila menggunakan instrumen yang sudah digunakan sebelumnya,
perlu mencantumkan nilai validitas dan reliabilitasnya instrumen
sebelumnya.

7) Prosedur Pengumpulan Data

Uraikan langkah-langkah pengumpulan data secara rinci.

8) Rencana Analisis data

Uraikan bagaimana data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis.


Sebutkan metode statistik yang akan digunakan. Tentukan tingkat
kemaknaan (0.05). Rencanakan cara mempresentasikan data.

g. Hasil Penelitian

Hasil penelitian merupakan bagian utama dalam laporan penelitian, namun


biasanya merupakan bagian yang paling ringkas yang disajikan dalam
bentuk teks, tabulasi atau piktorial agar lebih jelas dengan susunan sebagai
berikut :

1) Pengantar Bab

Berisi penjelasan umum tentang Bab hasil, cukup satu paragraf.


2) Penjelasan tentang karakteristik sampel
Gambarkan karakteristik sampel meliputi semua data demografi yang
diambil dan berkaitan datanya seperti usia, tingkat pendidikan, agama,
dll.
3) Penjelasan tentang hasil untuk setiap tujuan khusus penelitian,
pertanyaan penelitian atau hipotesis penelitian (bila ada). Gambarkan jawaban untuk
setiap pertanyaan/hipotesis penelitian dalam penampilan sejumlah data atau tabel dengan
jelas.

h. Pembahasan

Pada bagian ini peneliti menjelaskan makna hasil penelitiannya.


Pembahasan bukanlah pengulangan ringkasan hasil penelitian, namun
merupakan penjelasan rinci hasil penelitian yang dikaitkan dengan tujuan
penelitian. Hasil penelitian yang sudah dibahas di tinjauan teoritis tidak
perlu diulang, tetapi hasil yang didapat dibandingkan, atau diperkuat
dengan hasil penelitian sebelumnya. Isi pembahasan minimal 50% dari
jumlah halaman tinjauan pustaka.

Pembahasan terdiri dari :

1) Pengantar Bab

Menjelaskan tentang isi/kontens Bab ini secara singkat, cukup satu


paragraf.

2) Interpretasi dan Diskusi hasil

22
Membandingkan hasil penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya
yang telah dipublikasikan: apakah memperkuat, berlawanan, ataukah
memberikan hasil yang baru. Tiap pernyataan tersebut harus
dijelaskan dan didukung oleh literatur yang sudah dibahas pada
tinjauan pustaka.

3) Keterbatasan penelitian

Berisikan alasan-alasan rasional yang bersifat metodologik akan hasil


penelitian yang didapat. Apakah pemilihan desain yang kurang tepat,
populasi dan sampel atau instrumentasi khususnya uji validitas.
Keterbatasan ini tidak diperuntukkan bagi alasan-alasan yang berasal
dari keterbatasan peneliti seperti waktu penelitian, terbatasnya literatur
yang dibaca dan lain-lain.

4) Implikasi untuk Fisioterapi

Hal ini menyampaikan tentang kaitan hasil penelitian dengan tatanan


layanan kesehatan umumnya dan layanan Fisioterapi khususnya.

i. Kesimpulan dan saran

Bagian ini memuat kesimpulan hasil pembahasan penelitian secara


sistematis yang berkaitan dengan upaya menjawab hipotesis dan/atau
tujuan penelitian. Saran-saran yang disampaikan berkaitan dengan
kesimpulan penelitian yang telah dilakukan. Saran tersebut harus berkait
dengan hasil penelitian yang dilakukan, dapat berupa bentuk kebijakan,
upaya praktis pemecahan masalah yang dihadapi dan aspek yang dapat
diteliti lebih lanjut. Saran tersebut hendaknya dibuat secara operasional
sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima saran tersebut.

3. Bagian Akhir

Bagian ini tidak menggunakan judul Bab. Bagian akhir ini terdiri dari daftar
pustaka, lampiran dan riwayat hidup penulis.

a. Daftar Pustaka

Pembahasan tentang cara penulisan Daftar Pustaka dapat dibaca pada


Bab IV buku panduan ini. Daftar pustaka ini tidak diberi nomor halaman.

b. Lampiran

Bagian ini diawali dengan halaman yang ditulis kata LAMPIRAN di tengah
bidang pengetikan dan diletakkan sesudah daftar pustaka. Halaman
lampiran ini tidak diberi nomor (lampiran 20). Halaman berikutnya adalah
lampiran dengan nomor lampiran dinyatakan dengan angka arab dan
diketik di bagian kanan atas bidang pengetikan (lampiran 21)

Isi lampiran mencakup hal-hal penting yang diperlukan untuk melengkapi


penjelasan antara lain:
1) Instrumen yang digunakan.
2) Informed Consent
3) Hasil pengolahan data dengan komputer.

4) Izin penelitian

23
c. Daftar Riwayat Hidup

Pada daftar riwayat hidup penulis mencantumkan nama, tempat/tanggal


lahir, riwayat pendidikan dan pekerjaan serta artikel yang pernah
dipublikasikan (lampiran 22).

24
B. Format Penulisan

1. Bahan-bahan

Pengetikan proposal penelitian diketik pada kertas kwarto, tebal 70 gram


sedangkan pada laporan penulisan tebal 80 gram, polos, tidak bergaris.
Tulisan diketik dengan menggunakan tinta hitam yang tidak mudah terhapus,
kecuali gambar atau skema.

2. Pengetikan

Penulisan diketik dengan menggunakan komputer dengan :


a. Tipe huruf Times New Roman

b. Ukuran (font).
1) Naskah 12

2) Judul Bab 14
3) Judul Penulisan 14 diketik dengan huruf Bold dan disesuaikan
dengan pajang pendeknya judul penelitian serta disusun dengan format
segitiga terbalik.

c. Ketik naskah dengan spasi ganda (2 spasi).


d. Batas ketikan 3 cm dari tepi atas, 3 cm dari tepi bawah, 4 cm dari
tepi kiri dan 3 cm dari tepi kanan.
e. Setiap Bab dimulai dari halaman baru.
f. Naskah diketik rata kanan dan kiri
g. Judul Bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris
penggunakan huruf besar tebal (Bold) tanpa garis bawah atau titik diakhir judul, dengan
jarak 3 cm dari tepi atas.
h. Judul sub-bab diberi huruf kapital A,B,C dst di awal dari tepi kiri dan dicetak
tebal. Judul sub BAB diketik dengan huruf kapital pada setiap awal kata.
e. Judul anak sub-sub diketik dari batas kiri bidang pengetikan dengan
menggunakan angka 1 lalu a,b,c dst.
i. Halaman penulisan diberi nomor dengan angka (1,2,3 dst) dimulai dengan
angka 1 dan seterusnya. Semua nomor halaman diketik pada pojok kanan atas pada setiap
halaman, kecuali untuk Bab baru, nomor halaman diketik di tengah bagian bawah.
j. Bila terdapat tabel pada naskah, maka tabel diketik dengan huruf yang sama
dengan naskah secara keseluruhan dan diketik dengan spasi 1. Tabel dan gambar diberi
nomor urut dan pada setiap halaman hanya boleh memuat 1 (satu) tabel. Keterangan atau
catatan tabel ditulis dengan spasi tunggal pada akhir tabel. Judul tabel diketik di atas tabel
dengan posisi di tengah (centre) dan disusun dengan format segitiga terbalik yang meliputi
nama tabel, tempat penelitian, bulan dan tahun, beserta sumber.

25
l. Penomeran ditulis secara konsisten dari awal sampai akhir naskah. Cara
yang digunakan adalah gabungan antara Romawi dan Desimal, seperti contoh
di bawah ini :

A
1
a
1)
a)
(1)
(a)

3. Penjilidan

Penulisan dijilid dengan sampul biru toscha dengan tulisan warna kuning mas

4. Sistematika Penulisan Penulisan

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS


A. Kerangka Berpikir

BAB IV HASIL PENELITIAN


- Hasil Identifikasi ( A. Karakteristik Responden & B Hasil Analisa
Data
- Status Klinis

BAB V PEMBAHASAN
A. Interpretasi dan Diskusi
B. Keterbatasan Penelitian
C. Implikasi Terhadap Pelayanan Fisioterapi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN (Dokumntasi identifikasi, dokumentasi kegiatan, SOP)

26
27

Anda mungkin juga menyukai