Anda di halaman 1dari 26

FISIOTERAPI TUMBUH KEMBANG

“ERB PALSY”

Kelompok 3 :
Fina Puspita Damayanti EFT10160043
Muhamad Ihsanurul Kamil EFT10160046
Siti Rachmah EFT10160057
Definisi
• Paralisis Erb palsy adalah paralisis pada ekstremitas
atas yang disebabkan oleh kerusakan plexus
brachialis C5 – C6 yang mempersarafi lengan dan
tangan.
Anatomi dan Fisiologi
Patofisiologi
Etiologi
Trauma

Radiation-induced

Entrapment

Idiopatik
Manifestasi Klinis
Prevalensi
• Menurut data yang didapatkan, prevalensi
terjadinya lesi pleksus brachialis pada kecelakaan
yang terjadi di Amerika Utara tahun 1900-an
adalah sekitar 1,2%. Pleksus brackhialis injury paling
sering ditemukan pada orang dewasa, dari usia 14
sampai 63 tahun, bersama dengan 50% pasien
berusia antara 19 dan 34 tahun, dan dengan
pasien laki-laki yang berisiko sekitar 89%. Diantara
44%-70% penyebab dari Brachial Plexus Injury
adalah trauma, kebanyakan terjadi pada
kecelakaan sepeda motor, saat aktivitas olahraga,
dan saat di tempat kerja. (Smania, 2012).
Klasifikasi
Komplikasi
Jenis Pemeriksaan
Computed
tomography
(CT)

Radiografi MRI
Penatalaksanaan Fisioterapi
Massage

Latihan aktif dan pasif

Fasilitasi perkembangan sesuai dengan usia(NDT)

Strengtening

Electrical Stimulation

IR

Edukasi pada orang tua pasien


SOAP
Anamnesis
a)Anamnesis Umum
• Nama : Janson
• Umur : 3 Bulan
• Alamat : Jl. Pangeran Hidayatullah
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Pekerjaan :-
b) Anamnesis Khusus
• Keluhan Utama : Kepala belum bisa mengangkat dan
tidak mampu menggerakkan lengan bagian kanan.
• Letak Keluhan : Pada lengan yang kanan mengalami
kelamahan.
• Kapan Terjadi : saat ibunya melahirkan.
• Riwayat Penyakit : Tidak ada.
• Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada.
• Riwayat Prenatal : Kehamilan yang di inginkan, ibunya
pernah jatuh dikamar mandi saat usia kehamilan 7
bulan dan usia ibunya saat hamil 30 tahun.
• Riwayat Natal : Kelahiran normal dengan sungsang
dengan adanya pemberian traksi pada bahu dan
mengalami kelebihan berat badan kelahiran yaitu 4,7
Kg.
• Riwayat Postnatal : Tidak ada.
c) Anamnesis Sistem
• Muskuloskeletal : Adanya spasme dan hipotonus
• Kardiovaskular : -
• Respirasi : -
• Neuromuskular : Masih ada reflek primitive dan
Adanya gangguan SST.
Pemeriksaan Fisik
a) Vital Sign
• Tekanan darah : -
• Denyut Nadi : 80x/menit
• Pernapasan : 15x/menit
• Temperatur : 36,5 °C
b) Inspeksi
• Statis : Posisi hanya keadaan diam, kepala condong
kearah yang lesi, mata simetris, bahu asimetris, sias
asimetris, pergelangan tangan hiperflexi, leher
cenderung kearah lateral flexi yang lesi, abdomen
menonjol ke aarah sisi yang lesi dan dada asimetris.
• Dinamis : Pasien di bawa oleh ibunya dengan di
gendong dan pasien mengalami keterbatasan gerak.
c) Palpasi
Adanya hipotonus dan spasme pada area yang lesi.
Pemeriksaan Spesifik
a) Denver test
• Gerakan seimbang (-)
• Mengangkat kepala (-)
• Kepala terangkat 45° (-)
• Kepala terangkat 90° (-)
• Duduk dengan kepala tegak (-)
• Menumpu beban pada kaki (+)
b) Tes sensoris
• Taktil (hiposensitif)
c) Tes reflek
• Reflek primitive (+)
d) Kognitif
• Dipanggil tidak menoleh pada sisi yang mengalami lesi
e)Pemeriksaan kekuatan otot (X0TR)
• X (Kekuatan normal) , bila ada kontraksi dan
gerakan.
• 0 (Zero) , bila tidak ada kontraksi.
• T (Trace) , bila ada kontraksi namun tidak terjadi
gerakan.
• R(Reflek) , bila gerakan yang terjadi merupakan
reaksi reflek
Nilai pasien nya adalah R(reflek).
f) Pemeriksaan Sensibilitas

• Keterangan :
• Nilai 0 : Tidak ada respon
• Nilai 1 : Ada respon tapi menolak
• Nilai 2 : Ada respon
Diagnosa Fisioterapi
“Gangguan keterlambatan tumbuh kembang,
kelemahan pada lengan bagian kanan dan posisi
abnormal menyebabkan keterbatasan aktivitas fisik
karena Erb’s Palsy”.
Problematik Fisioterapi
a) Impaiment
• Adanya spasme, hipotonus, kelemahan otot dan
keterbatan ROM pada lengan kanan.
b) Disability
• Keterlambatan tumbuh kembang dan belum
mampu melakukan yang seharusnya dilakukan
pada bayi usia 3 bulan.
c) Fungsional Limitation
• Gangguan Activitas Daily Living (ADL).
Program Perencanaan
Tindakan Fisioterapi
a) Tujuan jangka pendek
• Mengurangi spasme, menormalkan tonus otot,
meningkatkan ROM dan penguatan pada otot
yang mengalami kelemahan.
b) Tujuan jangka panjang
• Meningkatkan Activitas Daily Living.
Intervensi Fisioterapi
Problem Modalitas Intervensi

Spasme Massage F: 3x seminggu


I: 3x repetisi
T: Efflurage dan Stroking
T: 10 menit

IR F: 3x Seminggu
I: 30-45cm
T: Lominus
T: 15 menit

Kelemahan Otot Strengtening F: 3x seminggu


I: 5x repetisi
T: Hold relax
T: 10-15 menit
Intervensi Fisioterapi
Hipotonus NDT F: 3x seminggu
I: 3x repetisi
T: Key Point of Control
T: 10-20 menit (toleransi
pasien)

Keterlambatan Tumbuh Bobath F: 3x seminggu


Kembang I: 8x repetisi
T: NDT
T: 30-45 menit (toleransi
pasien)
a) Prognosis
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad sanam : Bonam
• Quo ad fungsionam : Bonam
• Quo ad cosmeticam : Bonam
b) Evaluasi
• Evaluasi sesaat : Evaluasi setiap seminggu sekali
• Evaluasi berkala: Evaluasi setiap sebulan sekali
c) Home Program
• Orang tuanya di ajarkan memberikan latihan pada
anaknya berupa latihan aktivitas dasar, latihan
aktivasi fungsional berupa menengkurapkan anak
sesuai dengan yang di ajarkan Fisioterapi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai