1. Pendahuluan
1.1 Ruang Lingkup
Performa (kualitas) otot ditujukan untuk kapasitas suatu otot untuk bekerja (Force x
Distance). Faktor yang mempengaruhi performa otot meliputi Morfologi, kualitas otot,
neurologi, biochemikal dan pengaruh biomekanik, metabolik, kardiovaskuler, respirasi, kognitif
dan emosional.
Elemen terpenting dalam performa otot adalah kekuatan, daya ledak dan daya tahan.
Resistance Exercise adalah suatu bentuk latihan aktif yang terdiri dari kontraksi dinamis ataupun
kontraksi statik dimana menggunakan tahanan manual maupun mekanik.
Pembahasan ini merupakan dasar informasi terhadap Resistance Exercise. Identifikasi
penentuan program, menyimpulkan prinsip-prinsip dan petunjuk untuk aplikasi manual dan
Resistance Exercise serta berbagai bentuk Variasi latihan Resistance Exercise.
1.2 Sasaran Pembelajaran
Kompetensi Dasar (TIU) : Memahami konsep Resistance Exercise sebagai Dasar
Penerapan Terapi Latihan
2. Penyajian Materi
2.1 Pengertian
Adalah satu bentuk latihan aktif dimana sifat dinamis dan statis otot yang berkontraksi di beri
tahanan melalui kekuatan dari luar.
1. Latihan tahanan secara manual merupakn latihan aktif dimana tahanan itu di berikan
oleh terapis atau pekerja kesehatan lainnya
2. Latihan tahanan secara mekanis merupakan salah satu bentuk dari latihan aktif dimana
tahanan yang di berikan menggunakan alat- alat mekanis.
2.2 Tujuan dan Indikasi
Tujuan spesifiknya, antara lain:
1. Meningkatkan kekuatan
2. Meningkatkan daya tahan otot
3. Meningkatkan power( tenaga )
2.3 Peringatan dan Kontraindikasi
Meskipun penggunaan latihan tahanan adalah dasar dari program latihan yang di
tunjukkan untuk meningkatkan kapabilitas fungsional pasien, terapis harus
mempertimbangkan sejumlah pencegahan dan kontraindikasi sebelum menjalankan dan
sementara menjalankan program latihan tahanan.
1. Hal-hal yang harus diperhatikan
a. Pencegahan cardiovasculer
1) Valsaval maneuver
2) Deskripsi dari rangkaian kegiatan
3) Latihan yang signifikan
4) Pencegahan valsava maneuver selama latihan
b. Kelelahan
c. Recovery dari latihan
1) Pencegahan otot setempat
2) Kelelahan seluruh tubuh
3) Kelelahan terkait penyakit tertentu
d. Kelebihan latihan
e. Gerakan pengganti
f. Osteoporosis
g. Kekakuan otot yang di induksi latihan
2. Kontraindikasi
a. Inflamasi (peradangan)
Resistance exercise dinamis tidak diusulkan ketika otot atau sendi mengalami
peradangan atau bengkak. Penggunaan resistance dapat menyebabkan peningkatan
bengkak atau kerusakan yg lebih pada otot atau sendi.
b. Pain (nyeri)
Jika pasien mengalami nyeri sendi atau otot berat selama exercise atau lebih
dari 24 jam setelah exercise, aktifitas sebaiknya dihilangkan sama sekali atau harus
dikurangi. Evaluasi yg hati-hati harus dilakukan oleh terapist.
2.4 Tipe Latihan Resistance
Resistance dapat digunakan pada kontraksi otot dinamis atau statis. Resistance
exercise dapat dilakukan secara isotonic ( dengan kontraksi otot concentric atau eccentric),
isokinetic, dan isometric. Dalam semua kasus, sasaran akhir nya untuk memperbaiki
keaadan fungsional kemampuan melalui perkembangan dari peningkatan kekuatan otot,
daya tahan, atau tenaga. Sebelum memilih bentuk khusus exercise, terapist harus
mempertimbangkan konsep spesifisitas latihan dan pergantian latihan.
1. Specificity of Training and Transfer Training
1. Specificity of training
Kekhususan latihan adalah anggapan yg diterima secara luas, atau prinsip tetap,
yg menganjurkan efek adaptif dari latihan seperti perbaikan kekuatan, tenaga, dan
daya tahan,cenderung menjadi terlalu khusus pada peng gunaan metode latihan.
2. Transfer of training
Pemindahan efek latihan dari jenis yang satu ke jenis yg lainnya dicatat.
Fenomena seperti ini disebut transfer training, overflow atau cross training.
2. Isotonic Exercise
Isotonic resistance exercise adalah bentuk dinamis dari exercise yg dilakukan
melawan beban konstan atau berubah sebagai pemanjangan atau pemendekan otot
melalui range of motion yg tersedia. Kekuatan dinamis, ketahanan otot, dan tenaga dapat
diperkuat dgn isotonic exercise.
a. Manual or mechanical resistance
Isotonic exercise dapat dilakukan melawan tahana manual atau mekanik,
tergantung kebutuhan dan kemampuan pasien.
b. Constant versus variable resistance
1) Isotonic resistance exercise tradisional dilakukan dengan dengan beban tetap
seperti tahanan bebas.
2) Istilah isotonic secara harafiah berarti tegangan sama atau tetap.
3) Variable-resistance exercise
4) Ketika isotonic exercise dilakukan dengan menggunakan alat resistance berubah-
ubah, kontraksi otot diperlakukan dengan sejumlah resistance yg berubah-ubah
secara terus menerus dari range sampai beban otot yang lbh efektif
5) Ketika kontraksi otot isotonic diberi manual resistance, terapist dapat merubah
resistance sewajarnya untuk menemukan perubahan kemampuan kekuatan otot
pada ROM keseluruhan.
c. Concentric versus eccentric exercise
1) Isotonic resistance exercise dapat juga dilakukan concentrically, eccentrically,
atau keduanya. Resistance dapat dilakukan pada otot memendek atau memanjang.
2) Sebagian besar program isotonic exercise melibatkan kombinasi concentric dan
eccentric, keduanya memiliki nilai berbeda, tergantung kemampuan kekuatan
pasien dan kebutuhan fungsional.
3) Meskipun kontraksi concentric maximal menghasilkan gaya yang lebih kecil
daripada kontraksi eccentric maximal kekuatan adaptif dapat tercapai jika
program concentric dan eccentric exercise tampak sama.
d. Open kinematic chain versus closed kinematic chain
1) Open chain exercise berkenaan dgn pergerakan yg terjadi pada rantai kinematic
terbuka, pada distal segment (the foot or hand) bergerak bebas. Contohnya,
pergerakan rantai terbuka terjadi ketika lengan mengangkat atau menurunkan
beban pegangan tangan.
2) Closed-chain exercise berkenaan dengan pergerakan yg terjadi pada rantai
kinematik tertutup dimana pergerakan tubuh melalui segmen distal tetap.
Contohnya, pada posisi berat tubuh ketika kaki berpijak ke tanah dan gerak otot
mengangkat atau menurunkan tubuh pada saat menaiki tangga atau berjongkok.
Pada upper extrimity, saat seorang melakukan push-up.
3. Isokinetic Exercise
Isokinetic exercise adalah bentuk exercise dinamis yang mana kecepatan
pemendekan dan pemanjangan otot dikendalikan oleh alat rate-limiting yang mengontrol
(batas) kecepatan pergerakan bagian tubuh. Istilah isokinetic mengarah pada terjadinya
kecepatan tetap (sama). Gaya otot biasanya digunakan untuk mempercepat extrimitas
bertemu sebagai resistance.
a. Karena kecepatan pergerakan extremitas tetap, resistance yang merupakan penyedia
unit isokinetik exercise akan berubah. Karena itu, isokinetic exercise kadang disebut
accommodating resistance exercise.
b. Ketika isokinetic exercise unit pertama kali dikembangkan, hanya concentric training
yang mungkin. Kemajuan teknologi telah membawa perkembangan alat eccentric
isokinetic.
c. Kecepata pergerakan extremitas adalah aspek exercise yang mengendalikan selama
isokinetic exercise.
d. Berbeda dgn isotonic exercise, yg biasanya dilakukan pada kecepatan lambat untuk
mengatur momentum dan menjaga otot atau sendi dari cedera, isocinetic exercise
dapat dilakukan dengan aman pada kecepatan tinggi pada waktu yang tepat dalam
program rehabilitasi.
e. Isokinetic exercise merupakan cara efektif kekuatan otot dan ketahanan serta tenaga.
4. Eccentric Exercise
Eccentric exercise adalah tipe beban otot dinamis dimana tegangan dalam
perkembangan otot dan perpanjangan otot secara fisik yang terjadi sebagai suatu gaya
external dipakai pada otot.
5. Isometric Exercise
Isometric exercise adalah bentuk exercise statis terjadi ketika otot berkontraksi tanpa
perubahan yg cukup besar pada panjang otot atau tanpa gerakan sendi yg tampak.
Bermacam bentuk isometric exercise dan intensitas kontraksi otot statis digunakan
untuk menemukan sasaran yang berbeda dan hasil fungsional pada masing-masing
tingkat penyembuhan jaringan setelah cedera dan pembedahan.
a. Muscle setting excercise
Muscle setting exercise pada intensitas rendah, isometric exercise diakukan
melawan tahanan yang kecil atau tidak ada tahanan.
b. Resisted isometric exercise
Isometric exercise yang dilakukan melawan tahanan manual atau mekanis
digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot ketika gerakan sendi mengalami nyeri
setelah cedera.
c. Stabilization exercise
2.5 Latihan Resistance Manual
1. Definisi
Merupakan suatu bentuk latihan yang dilakukan secara aktif dimana resistance
force berasal dari terapis sendiri.