Anda di halaman 1dari 13

Disc Bulging Lumbal

Disusun Oleh:
Hening Desy Kartika
Definisi
Disc Bulging merupakan suatu keadaan patologis yang
diakibatkan adanya suatu penonjolan pada discus
intervertebralis karena kerusakan dan kelemahan pada
annulus fibrosus sehingga nucleus pulposus bergeser
kearah posterior atau posterolateral dan menekan
ligamen longitudinal posterior serta jaringan disekitarnya.
Etiologi
Disc Bulging terjadi karena mengangkat
beban yang berlebihan dalam posisi
membungkuk, duduk dalam posisi statis dan
dalam posisi yang salah, dan berputar secara
mendadak atau berlebihan.
Epidemiologi
Berdasarkan hasil penelitian Albert et al di
Inggris pada tahun 2011, terdapat sekitar
65,2% pasien yang mengalami disc
bulging dari 400 MRI lumbar spine di
beberapa rumah sakit yang telah ditelititi.
Hasil Anamnesis
• Nyeri jenis ngilu/pegal pada Lumbar spine
menyebar sampai ke kaki
• Paraesthesia hingga ke kaki pada area
dermatome L5-S1
• Posisi duduk lama, jongkok; gerak fleksi
lumbal meningkat nyeri dan paraesthesia
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi
Posisi lumbal scoliosis
• Tes cepat
Gerak fleksi lumbal nyeri dan paraesthesia pada
tungkai-kaki
• Tes gerak aktif
Gerak fleksi lumbal nyeri dan paraesthesia hingga tungkai
belakang kaki
• Tes gerak pasif
- Nyeri dan terbatas dengan springy end feel
pada gerak fleksi lumbal
- Gerak ekstensi lumbal terasa nyaman
• Tes gerak isometric
Kadang ekstensi ibu jari kaki lemah
• Tes khusus
- Palpasi teraba otot paravertebra spasm
- Lasegue sign positif, bragard test positif

- Tes sensasi dijumpai hypoaesthesia/paraesthesia


area dermatom tertentu
Pemeriksaan Penunjang
• X-ray dijumpai flat back
• MRI dijumpai disc bulging
Penegakan Diagnosis
1. Activity Limitation:
- Keterbatasan saat membungkuk
- Keterbatasan saat meraih benda
- Keterbatasan saat duduk lama
- Keterbatasan saat mengangkat benda atau barang
- Keterbatasan dari posisi jongkok ke berdiri

2. Body Function and Structure Impairment:


Fleksi nyeri, inflamasi, otot paravertebra spasm, athropy
otot-otot paralumbal karena guarding spasme,
paraesthesia, penekanan pada ligament longitudinal,
keterbatasan ROM.
Penegakan Diagnosis
3. Participation Restriction:
- Hambatan dalam pekerjaan
- Hambatan dalam beribadah
- Hambatan dalam olahraga
- Hambatan dalam rekreasi
Rencana Penatalaksanaan
1. Tujuan: Mengembalikan gerak fungsional
lumbal sehingga pasien dapat melakukan
aktivitas seperti biasanya.
2. Prinsip Terapi: Menurunkan nyeri,
mengembalikan ROM normal, menurunkan
spasme
3. Konseling-Edukasi : Hindari posisi membungkuk,
membatasi aktifitas mengangkat barang dengan
beban berat, hindari posisi mengangkat barang
dengan posisi membungkuk. Mengajarkan posisi
mengangkat barang dengan posisi benar.
4. Kriteria Rujukan : Dari Dokter Orthopedi
Prognosis
Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali terapi
terjadi penurunan nyeri dan peningkatan
aktivitas fungsional.

Sarana dan Prasarana


• Sarana: Bed, bantal, ultrasound, TENS
• Prasarana: Ruang terapi (fisioterapi)
I. Referensi
- North American Spine Society. 2012. Diagnosis and
Treatment of Lumbar Disc Herniation with
Radiculopathy. America: NASS.
- Bogduk Nikolai. 2012. Clinical and Radiological
Anatomy of the Lumbar Spine 5th Edition. United
Kingdom: Elsevier.
- Mulligan Brian R. 2010. Manual Therapy :NAGs”,
“SNAGs”. “MWMs”. New Zealand: FNZSP (Hon): 76-
82.
- Krouwel Oliver. 2009. An investigation into the
potential hypoalgesic effects of different
amplitudes of PA mobilisations on the lumbar spine
as measured by pressure pain thresholds (PPT).
United Kingdom: Elsevier, Manual Therapy 15.

Anda mungkin juga menyukai