• 1 Injury Prevention
• 2 Acute Intervention
• 3 Rehabilitation
• 4 Performance
Enhancement
Pengetahuan khusus
• Sport biomekanik dan kinesiologi
• Sport psikologi
• Sport farmakologi
• Sport fisiologi
Ketrampilan khusus
• Manual terapi
• Mampu mengaplikasikan taping, straping dan
bandaging
• Mampu melakukan on field asesmen dengan akurat
• Mampu melakukan pre season examination
• Mampu nenegakan diagnosa dengan tepat
• Dengan pengalamannya mampu mencegah cidera
• Mampu menyusun disain latihan bagi atlit
• Mampu melakukan manajemen emergensi
Hal yang harus menjadi perhatian
• Memahami peraturan olahraga
• Memahami aturan intervensi medis pada
olahraga
– Seragam
– Masuk kelapangan
– Aturan pergantian pemain
– Aturan yang terkait dengan cidera
DEFINISI
CEDERA
CEDERA OLAHRAGA
Repetitive Injury
Traumatic Injury
Disebabkan oleh
gerakan berulang benturan atau
yang terlalu banyak gerak melebihi
dan terlalu cepat kemampuan
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
Vasodilation
Loss of
Pain Swelling Redness Heat Function
Cedera dapat terjadi karena…
Tidak atau Kurangnya
Pemanasan 01
Option
Pendinginan
02 Kurang
Option
Overuse
04
Option
Macam-macam Cedera OR
Bahr, R. and I. Holme (2003). "Risk factors for sports injuries—a methodological approach." Britishjournal of sports medicine 37(5): 384.
Macam-macam Cedera OR
DISLOKASI
cedera pada sendi yang terjadi
ketika tulang bergeser dan keluar
dari posisi normalnya
Different classification
CEDERA OTOT,TENDON, LIGAMEN
• STRAIN
• SPRAIN
Complete rupture of tendo achilles
Tenosynovitis
Achilles tendonitis
Complete tendon rupture (long head of biceps)
Joint Injury
Traumatic synovitis
Differential diagnosis in joint effusion
Air Mineral
Bandage
Taping
Peralatan Luka
Petrolium Gel
Kompres Es
T 1. Tanyakan bagaimana A 1. Mintalah pemain untuk
Talk to the cederanya terjadi Active menggerakkan area yg
athletes 2. sisi manakah yang sakit mengalami sakit
2. Perhatikan kekuatan otot,
ROM, nyeri
3. Hentikan jika ditemui nyeri
dan kertebatasan gerak
O 1. Lihat tanda radang P 1. Lakukan gerakan pada
Observes 2. Apakah ada deformitas antara Passive area/sendi cedera dengan
sisi sakit dengan sehat perahan untuk mengetahui
ROM, Fleksibilitas & Endfeel
2. Hentikan jika ditemui nyeri
dan kertebatasan gerak
Ya Tidak S
R.I.C.E/Ic Nyeri
e Therapy
1.Melakukan pemeriksaan
lanjutanmendiagnosa
2.Memberikan intervensi
3.Edukasi
4.Follow Up Manajer & Pelatih
Intervensi Cedera Muskuloskeletal Jaringan Lunak
Protection
• Ditujukan untuk mencegah cidera menjadi
tambah buruk
• Umumnya diarahkan untuk menghindari
gerakan yang berlebihan dari atlet. Dan
memposisikan atlet dalam keadaan yang
nyaman dan aman
• Dapat dilakukan dengan memberikan sling,
cructh, padding, straping atau bandage
REST
Ditujukan untuk
meminimalkan derajat
kerusakan jaringan yang
terkait dengan perdarahan
dan nyeri
Pada kondisi awal cidera
atlet diminta istirahat secara
umum
Rest juga dapat digunakan
untuk melakukan
pemeriksaan yang lebih
seksama
ICE
Es diberikan untuk
meminimalkan
perdarahan, bengkak
Dapat digunakan
mengurangi nyeri dan
meminimalkan secondary
hipoxia
Pemberian es tergantung
kepada tiap terapis tetapi
direkomendasikan selama
20 menit (Arnheim 1985)
Ice Terapi
• Kontak lansung diberikan secara kontinus
maksimal 4 menit
• Kontak langsung diberikan secara intermiten 2
menit tempel 2 menit lepas
• Dengan media plastik atau handuk dapat
dilakukan 15 menit dengan cara kontinus
Compresion
Digunakan untuk mengontrol
bengkak dan meminimalisasikan
fase respon inflamasi
Compresion juga akan membantu
mempercepat proses normal
sirkulasi dan aliran limpatik
Comprseion paling baik dilakukan
dengan menggunakan bandage
dengan tambahan padding pada
bagian yang menonjol sehingga
menghasilkan tekanan yang rata
Elevation
Tujuan utamanya adalah
untuk mengurangi tekanan
pada lokal intravasculer
karena adanya kerusakan
pada pembuluh darah
Memfasilitasi aliran dari
akumulasi penumpukan
cairan di perifer
Elevasi dilakukan dengan
memposisikan lebih tinggi
dari jantung
Referral
• Setiap orang yang terlibat dalam tim olahraga
harus menyadari kemampuan yang dapat
dilakukannya
• Harus mengetahui limitasinya dalam
melakukan penanganan pada first touch
management pada cidera olahraga
• Dilakukan rujukan dengan melaporkan secara
sistimatis ke RS terdekat
Obat obatan
• Diberikan obat obatan
NSAID
• Jika tidak ada inflamasi
(dapat dicegah dengan
RICE) tidak perlu obat
obatan
• Penggunaan lebih baik
topical (dioleskan)
Kinesiotaping
• Kinesiotaping dapat
digunakan pada setiap
kondisi mulai dari akut, sub
akut, pemulihan dan kronis
• Kinesiotaping sebagai
treatment yang bisa
dikombinasikan dengan
penanganan lainnya
• Kinesiotaping dapat
memberikan efek langsung
ataupun efek jangka panjang
Prinsip umum Kinesiotape
• Jangkar dari kinesiotapi tidak boleh ditarik
• Taping bisa digunakan 3 – 5 hari tetapi tidak
boleh lebih dari 5 hari
• Kulit harus istirahat 24 jam setelah
penggunaan taping
• Dapat dipakai mandi
• Lakukan pelepasan taping yg tepat
• Cukur rambut bila terlalu banyak rambut
Prinsip stretch dan recoil
• Ada tiga bagian tape jangkar, zona terapi dan ekor
• Tarik taping menjauhi jangkar (anchor) dan ekor
(tail) akan recoil ke jangkar
• Untuk mendorong pemendekan otot untuk
fasilitasi pasang tape dari origo ke insertio dengan
tarikan 10 – 35 %
• Untuk mendorong pemanjangan otot untuk
inhibisi pasang tape dari insertio ke origo dengan
tarikan 10 – 25 %
Proses Recovery
1. Kompensatie
mekanisme
2. Shrink dan lift effect di
tubuh:
- elastisitasnya
- tekanan di kulit
berkurang
Persiapan
1. Warna
2. Cara memotong (ujungnya
dipotong)
3. Kertas di belakang
dipotong
4. Luka di kulit
5. Jangkar dalam posisi netral
6. Menghasilkan kerutan
Konsep Inhibisi
• Tape dipasang dari distal ke proksimal atau
dari insertio ke origo
• Tarikan pada terapi zona adalah 15 s/d 25%
• Tape recoil kearah jangkar untuk untuk
menginhibisi otot
• Recoil akan berhasil jika ada kerutan pad zona
terapinya
Konsep Fasilitasi
• Tape dipasang dari proksimal ke distal atau
dari origo ke insertio
• Tarikan pada terapi zona adalah 15 s/d 35%
• Tape recoil kearah jangkar untuk untuk
mengfasilitasi otot
• Recoil akan berhasil jika ada kerutan pada
zona terapinya
Kontra Indikasi Kinesiotape
• Luka terbuka
1. Warna
2. Cara memotong (ujungnya
dipotong)
3. Kertas di belakang
dipotong
4. Luka di kulit
5. Jangkar dalam posisi netral
6. Menghasilkan kerutan
Konsep Inhibisi
• Tape dipasang dari distal ke proksimal atau
dari insertio ke origo
• Tarikan pada terapi zona adalah 15 s/d 25%
• Tape recoil kearah jangkar untuk untuk
menginhibisi otot
• Recoil akan berhasil jika ada kerutan pad zona
terapinya
Konsep Fasilitasi
• Tape dipasang dari proksimal ke distal atau
dari origo ke insertio
• Tarikan pada terapi zona adalah 15 s/d 35%
• Tape recoil kearah jangkar untuk untuk
mengfasilitasi otot
• Recoil akan berhasil jika ada kerutan pada
zona terapinya
Kontra Indikasi Kinesiotape
• Luka terbuka
Kecepatan
Kelentukan
Kelentukan
Kecepatan
Kelentukan
Kelentukan
Strength end.
PERENCANAAN KEMAMPUAN BIOMOTOR
2 Push – Ups 2 x 12 3 x 13 3 x 15 2 x 15 3 x 18 3 x 20
3 Bent-knee sit- 2 x 12 3 x 12 3 x 15 2 x 12 3 x 15 3 x 18
ups
4 Uprigth rowing 40%: 12, 40%: 15, 50%: 15, 50%: 15, 60%: 12, 70%: 10,
2set 3set 3set 2set 3set 3set
5 Back Arches 2 x 10 2 x 12 3 x 12 2 x 12 3 x 12 3 x 15
(medicine ball)
6 Step-ups 2 x 30 dtk 3 x 30 dtk 3 x 45 dtk 2 x 45 dtk 3 x 45 dtk 3 x 60 dtk
10 Burpees 2 x 10 2 x 12 3 x 15 2 x 12 3 x 15 3 x 18
Daya tahan Aerobik
Aerobik atau dayatahan oxidatif dikembangkan setelah phase transisi dan awal phase
persiapan (1-3 bulan), biasanya didapat dengan menggunakan metode keseragaman dan
terus menerus dengan intensitas yang sedang (misal lari jarak jauh yang perlahan).
• Adapun fungsi peningkatan daya tahan caridorespirasi Peningkatan fungsi sistem otot
adalah : rangka :
1. Meningkatkan kapilarisasi, yang memungkinkan untuk
meningkatkan penyaluran oksigen dan zat makanan.
1. Meningkatkan isi serabut otot
2. Meningkatkan konsentrasi hemoglobin, jumlah sel
tipe I
darah merah, dan volume darah. 2. Meningkatkan kapasitas oxidasi
3. Menurunkan denyut nadi submaximal dan tekanan enzim
darah istirahat. 3. Meningkatkan ukuran dan
4. Meningkatkan power aerobik maksimal (VO 2 max) kepadatan mitokondria
5. Meningkatakna curah jantung (cardiac output) 4. Meningkatkan konsentrasi
6. Meningkatkan strok volume (stroke volume) mioglobin
7. Meningkatkan aliran darah untuk kerja otot
5. Meningkatkan kapasitas
8. Meningkatkan pergantian oksigen dalam paru-paru
dayatahan otot
9. Menurunkan tingkat volume stroke submaximal
Aerobik dan Dayatahan Khusus
• Latihan dayatahan aerobik dan daya tahan
khusus adalah komponen latihan daya
tahan, targetnya adalah melatih sistem
energi yang spesifik dengan cabang
olahraga yang ada.
• Dayatahan khusus dikembangkan
menggunakan latihan interval dengan
intensitas yang tinggi atau menggunakan
metode latihan interval sesuai kebutuhan
cabang olahraganya.
Periodisasi Dayatahan
Latihan Dayatahan Khusus
Pengembangan latihan daya tahan khusus
bertepatan dengan phase pra-kompetisi dan
kompetisi pada perencanaan latihan
tahunan.
Metode latihan yang cocok tergantung pada
karakteristik bioenergetic dari cabang
olahraga dan kebutuhan individu dari atlet.
Untuk beberapa cabang olahraga, pelatih
harus memperhatikan kebutuhan intensitas
latihan melebihi intensitas saat
pertandingan atau perlombaan.
Periodisasi Dayatahan
Variabel program disain latihan Aerobik
Model ●
●
Model latihan melibatkan otot otot bear
Tergantung kepada aktifitasnya seperti Lari,
latihan sepeda, jalan dll
Frekwensi ●
●
Frekwensi latihan umumnya 3 kali perminggu
Untuk pemulihan cidera bisa 5 kali perminggu
Latihan ●
Tidak dibuat tanpa recovery
Intensitas ●
●
Menentukan latihan bersifat overload
Dapat menggunakan Target Vo2 max, %HRR, %
Latihan MHR
Lama ●
Lama latihan adalah berapa waktu yang akan
dilakukan dalam latihan
●
Waktu yang terbaik 30 – 60 menit
Latihan ●
Makin lama waktu makin kecil intensitas latihan
Metode Metode
Prediksi umur Karvonen
●
220 - umur ●
220 – umur
●
HRR = MHR - RHR
●
THR = MHR ●
THR = HRR x
x Intensitas intensitas + RHR
TERIMA KASIH