KAJIAN TEORITIS
Ankle adalah sendi yang paling utama bagi tubuh guna menjaga
menjadi salah satu lokasi tubuh yang sering mengalami cedera. Umumnya
cedera ankle terjadi pada saat kaki melakukan belokan atau memutar
2017)
Sprain ankle juga dikenal sebagai cedera ankle atau cedera ligament
ankle. Pada umumnya sprain ankle ini terjdi karena robeknya sebagian dari
ligament) dan hampir 85% kasus sprain ankle ini mengenai ligament
terutama pada ligamentum lateral complex, karena adanya gaya inversi dan
plantar fleksi yang tiba-tiba terjadi saat kaki tidak menumpu dengan
sempurna pada lantai atau tanah, dimana umumnya terjadi pada permukaan
lantai atau tanah yang tidak rata. Ligament-ligament yang terkena adalah
9
10
dan tender, tidak ada instabilitas mekanis pada pemeriksaan tidak ada
(superfisial atau dalam, terlokalisir atau difus). Meskipun nyeri adalah suatu
(Baharudin, 2017).
nosiseptor. Ada tiga tipe serabut saraf yang terlibat dalam proses ini,
spinal.
reseptor opioid seperti mu, kappa, dan delta dapat ditemukan di kornu
Hasil dari proses inhibisi desendens ini adalah penguatan, atau bahkan
Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf
bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang
ada juga yang tidak bermiyelin dari syaraf aferen (Tamsuri, 2006).
a. Klasifikasi Nyeri
atau ketika anggota tubuh tersebut digerakkan secara pasif atau aktif.
merupakan otot tipe slow twitch (tipe 1). Otot gastrocnemius ini adalah satu
kelompok dengan otot soleus yaitu masuk kedalam kelompok otot betis.
Otot gastrocnemius berkontraksi pada saat berjalan, naik turun tangga dan
berlari. Misalkan saja dalam aktifitas berjalan dan berlari jalan merupakan
salah satu dari ambulasi, pada manusia ini dilakukan dengan cara bipedal
prestasi. Performa otot yang tinggi tersebut ditentukan oleh kekuatan dan
daya tahan otot. Dengan kata lain kemampuan suatu otot untuk
menghasilkan gaya dalam suatu kontraksi otot atau yang dikenal dengan
kontraksi dalam jumlah tertentu. Secara umum serabut otot terbagi atas
serabut otot cepat dan serabut otot lambat. Kedua serabut otot tersebut
dikenal dengan nama slow twicht muscle dan fast twicht muscle. Pada otot
tipe slow twitch (tipe 1) ketahanan terhadap kelelahan tinggi sehingga otot
tersebut relatif memiliki daya tahan yang lebih baik. Sedang otot tipe fast
1. Kekuatan otot
3. Keseimbangan
posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri (static balance) atau pada
keseimbangan bila berjalan dipermukaan yang tidak rata. Sendi ini tersusun
2002).
Sendi ankle adalah sendi yang paling utama bagi tubuh untuk menjaga
keseimbangan saat berjalan dipermukaan yang tidak rata. Sendi ini tersusun
dari tulang, ligamen, tendon, dan seikat jaringan penghubung (Paul, 2002).
Sendi ankle dibentuk oleh empat tulang yaitu tibia, fibula, talus dan
calcaneus. Pergerakan utama dari sendi ankle terjadi pada tulang tibia, talus
a. Tulang
ditarik oleh otot dan tendon untuk menciptakan gerak. Tulang mudah
2018).
Os. Femur
Os. Patela
Os. Ankle
Otot adalah satu dari empat tipe utama jaringan tubuh. Otot
1
2
4 3
5
Keterangan 2.2 :
4. M. Semitendinosu 8. M. Soleus
18
1
Gambar 2.2 Otot Lateral Ankle
Sumber: Paulsen dan Wasckhe 2015
Keterangan 2.2 :
1. M. Ekstensor digitorum brevis
3. M. Interosei Dorsal
4. M. Interosei Plantar
c. Ligament
gerak pada sendi dan memberi stabilitas sendi. Otot dan tendon
adalah membran interoseus yaitu lapisan luas jaringan ikat padat yang
inversi dan eversi. ROM (Range of Motion) dalam keadaan normal untuk
dorso fleksi adalah 20˚, plantar fleksi adalah 50˚, gerakan eversi adalah 20˚,
dan gerakan inversi adalah 40˚. Penulisan yang disesuaikan dengan standar
dorso fleksi dan 12 plantar fleksi akan tertulis (S) 20-0-50 dan gerak inversi
mungkin terjadi adalah dorso fleksi (fleksi) dan plantar fleksi (ekstensi)
dengan jangkauan gerakan yang bervariasi untuk dorso fleksi antara 13-33˚
jangakauan gerak sendi ankle adalah dorso fleksi 20˚ dan plantar fleksi 50o.
Sendi ankle terdiri atas sendi talocrularis dan sendi talotarsalis. Secara
gerakan sendi ini dapat melakukan gerakan dorso fleksi, plantar fleksi, eversi,
dan inversi. Range Of Motion (luas gerakan sendi) dalam keadaan normal
2.3 Patologi
lunak yang di ikuti proses inflamasi (Fong, 2009). Pada sprain ankle memiliki 3
cedera berulang.
menimbulkan nyeri.
pergelangan kaki menjadi tidak stabil dan tidak mampu menahan beban.
2.3.1 Etiologi
faktor intrinsik dan ekstrinsik. Yang termasuk didalam faktor ekstrinsik yaitu
kesalahan pelatihan, kinerja yang buruk , teknik yang salah dan menapak pada
permukaan yang tidak rata, sedangkan untuk faktor intrinsik terdiri dari
kaki dan ankle (muscle weaknes), poor proprioceptive, hypermobile kaki dan
a. Usia
tubuh akan berkurang sekitar 1% per tahun. Hal ini membuat tubuh akan
b. Jenis Kelamin
c. Jenis Olahraga
lawan tanding untuk mendapat nilai sudah pasti akan menimbulkan risiko
luka robek, sedangkan pada atlet tenis, sepak bola atau bulu tangkis lebih
dominan digunakan.
f. Faktor Gizi
zat gizi lainnya yang tepat akan sangat menjaga kebugaran dan ketahanan
atlet. Beberapa jenis cedera yang sering terjadi pada kegiatan olahraga
antara lain adalah kontusio dan hematoma (benturan), strain (cedera pada
otot atau tendon yang menggerakkan suatu sendi atau tulang), sprain
a. Nyeri
2017).
b. Odema
cairan dan beberapa sel yang berpindah dari aliran darah ke jaringan
interstitial (Robbins et al, 2015). Edema adalah salah satu tanda adanya
2013).
26
c. Hematoma
di bawah kulit hanya tampak sebagai benjolan jika dilihat dari luar. Nyeri
pada daerah kepala, bahu, siku, tangan, dada, perut dan kaki. Benturan
2.3.3 Patofisiologi
lateral ankle dengan posisi inversi dan plantar fleksi yang terjadi secara tiba-
tiba saat kaki tidak menumpu sempurna pada lantai atau tanah, dimana
umumnya terjadi pada permukaan lantai atau tanah yang tidak rata, sehingga
sisi luar (lateral) dan sisi (medial) dari pergelangan kaki yang terjadi secara
dalam dan terbalik. Tipe ini merupakan cedera yang paling umum terjadi pada
pergelangan kaki. Hal ini disebabkan oleh banyaknya tulang stabilisasi pada
sisi lateral yang mengakibatkan tekanan pada kaki menjadi terbalik. Jika
(Sumartiningsih, 2012).
adanya respon dari tubuh dengan ditandai peradangan yang terdiri dari rubor
(penurunan fungsi). Pembuluh darah dilokasi cedera atau bagian ankle akan
melebar yaitu terjadi vasodilatasi untuk mengirim lebih banyak nutrisi dan
Cairan darah yang banyak dikirim ke lokasi cedera akan merembes keluar
dari kapiler menuju ruang antar sel dan menyebabkan bengkak (tumor).
mengalami cedera akan lebih panas (kalor) dibandingkan dengan lokasi lain
yang tidak mengalami cedera. Tumpukan sisa metabolisme dan zat kimia lain
akan merangsang ujung saraf dibagian ankle yang mengalami cedera dan
akan menimbulkan nyeri (dolor). Rasa nyeri tersebut juga dipicu oleh
dislokasi cedera yang dikenal dengan istilah penurunan sendi atau functional
(Kushartanti, 2007).
28
kulit bisa intesitas tinggi maupun rendah seperti perenggangan dan suhu serta
oleh lesi jaringan. Sel yang mengalami nekrotik akan merilis K+ dan protein
kerusakan jaringan.
merangsang nosiseptor. Jika terjadi oklusi pembuluh darah maka akan terjadi
darah. Hal ini menyebabkan edema lokal, tekanan jaringan meningkat dan
peptida P (SP) dan kalsitonin gen terkait peptida (CGRP), yang akan
nya kelamahan otot, untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot ialah
keadaan anaerobik dalam otot yang disebabkan oleh karena adanya ischaemia
(kekurangan darah). Keadaan ini terjadi pada waktu dan selama otot
menggunakan beban yang cukup berat, karena dengan makin beratnya beban
yang harus diangkat maka makin panjang dan makin besar pula komponen
komponen kontraksi isometriknya saja yaitu tatkala beban itu sama sekali
Bila ditinjau dari segi otot itu sendiri, maka makin panjang keadaan
anaerobik itu berarti makin tidak mampu otot itu mengatasi beban. Kekuatan
keadaan anaerobik (kondisi iskemik) yang terjadi, yang ditinjau dari segi
atau dengan perkataan lain makin besar kekuatan maupun durasi kontraksi
gastrocnemius.
biasanya.
31
bawah pasien sisi lateral distal dan tangan satunya untuk menyanggah
tumit pasien dalam posisi sedikit plantar fleksi (sekitar 20 derajat) dan
capsular sprain.
Prosedur tes : pasien duduk dengan posisi kedua tungkai diluar tepi
bawah pasien pada sisi medial distal. Praktik selanjutnya secara pasif
ligament.
pasien.
atau tanpa tanda pada tiap sentimeter. Tanda pada kedua ujung garis
yang lain mewakili rasa nyeri terparah yang mungkin terjadi. Skala
didesain untuk orang dewasa, misalnya anak-anak dan orang tua dapat
2014).
otot, sistem vena dan limfatik dan sendi, NMT mempunyai enam tujuan
(2011) theraband adalah kekuatan karet tipis atau tabung yang digunakan
ankle. Theraband memiliki ukuran meliputi tipis, sedang, dan tebal sesuai
tingkatan dan ketebalan, warna kode band tersebut adalah warna Tan,
Kuning, Merah, Hijau, Biru, Hitam, Silver, dan Gold (PRMOB, 2011).
al, 2007) terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu metode isotonis, isometrik,
harus diangkat, makin berat beban luar yang harus diangkat, makin panjang
40
2012).
gerakan anggota tubuh, dan panjang otot tidak berubah, seperti mendorong,
minggu, sedangkan lama latihan adalah 4-6 minggu (Juliantie et al, 2007).
pada pangkal jari kaki yang cedera dan kaki satunya menginjakkan
pada pangkal jari kaki yang cedera dan silangkan kaki satunya untuk
Sprain ankle juga dikenal sebagai cedera ankle atau cedera ligament
ankle. Pada umumnya sprain ankle ini terjdi karena robeknya sebagian dari
ligament (torn partial ligament) atau keseluruhan dari ligament (torn ligament)
dan hampir 85% kasus sprain ankle ini mengenai ligament talofibular anterior
terutama pada ligamentum lateral complex, karena adanya gaya inversi dan
plantar fleksi yang tiba-tiba terjadi saat kaki tidak menumpu dengan sempurna
pada lantai atau tanah, Dimana umumnya terjadi pada permukaan lantai atau
Sprain ankle grade 1 disebut dengan sprain ringan, hasil dari regangan
tidak ada instabilitas mekanis pada pemeriksaan tidak ada kehilangan fungsi atau
intrinsik dan ekstrinsik. Yang termasuk didalam faktor ekstrinsik yaitu kesalahan
pelatihan, kinerja yang buruk , teknik yang salah dan menapak pada permukaan
yang tidak rata, sedangkan untuk faktor intrinsik terdiri dari kerusakan jaringan
penyangga, ketidakstabilan aktif oleh otot - otot penggerak kaki dan ankle
(muscle weaknes), poor proprioceptive, hypermobile kaki dan ankle (Kisner dan
Colby, 2012). Faktor resikonya yaitu Usia, jenis kelamin, olahraga, Pengalaman
Gizi.
ekstensor digitorum brevis , adanya odema dan hematoma pada medial kaki.
jaringan, adanya keterbatasan lingkup gerak sendi pada gerakan, dorso fleksi,
Inversion Talar Tilt Test. Pengukuran dilakukan dengan Vas (Visual Analog
Theraband adalah kekuatan karet tipis atau tabung yang digunakan sebagai
dekompresi dan dilatasi pada daerah yang tertutupi yang digunakan untuk tujuan
Pemeriksaan :
1. Anterior Drawer Tes
2. Inversion Talar Till Tes
1. Nyeri
2. Penurunan MMT M. Gastrocnemius
Neuromuscular Taping Theraband Exercise