Anda di halaman 1dari 25

2015

PANDUAN PEMBELAJARAN
ELEKTROFISIKA DAN
SUMBER FISIS
SEMESTER III

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
2
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis

JADWAL PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Elektrofisika dan Sumber Fisis


Semester : III
Tahun Ajaran : 2015/2016

NO TANGGAL TOPIK DOSEN


1 2 September 2015 Dasar-dasar Ari Wibawa
elektrofisika dan
sumber fisis
2 9 September 2015 Proses penyembuhan Ari Wibawa
dengan modalitas
3 16 September 2015 Menejemen nyeri Ari Wibawa
dengan modalitas
4 23 September 2015 Electrical modalities Ari Wibawa
5 30 September 2015 Superficial heat Ari Wibawa
modalities
6 7 Oktober 2015 Diskusi Ari Wibawa
UTS
7 4 November 2015 Deep heating Ari Wibawa
modalities
8 11 November 2015 Cryo terapi dan Ari Wibawa
whirpool terapi
9 18 November 2015 phototherapy Ari Wibawa
10 25 November 2015 Mechano therapy Ari Wibawa
11 9 Desember 2015 Diskusi Ari Wibawa
UAS

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


3
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis

Lecture 1 : Dasar-Dasar Elektrofisika dan Sumber Fisis

Tujuan pembelajaran :

 Mampu memahami dan menjelaskan dasar - dasar elektrofisika dan sumber fisis
 Mampu memahami dan menjelaskan tujuan pemberian intervensi modalitas
 Mampu menjabarkan dan menjelaskan jenis-jenis modalitas fisioterapi
 Mampu memahami konsep neurofisiologi elektrofisika dan sumber fisis

Konten Kurikulum :

 Dasar-dasar elektrofisika dan sumber fisis


 Tujuan pemberian modalitas dalam intervensi modalitas
 Jenis-jenis modalitas fisioterapi
 Konsep Neurofisiologi elektrofisika dan sumber fisis
Abstrak
Sumber fisis di dalam lingkup fisioterapi merupakan suatu rangkaian dari stresor
- stresor fisis yang dipakai dalam metodologi intervensi fisioterapi. Dalam sumber fisis
memanfaatkan beberapa komponen yaitu sinar/cahaya, zat cair dan gas, bunyi, partikel
zat dan listrik.

Salah satu tujuan pemberian modalitas fisioterapi adalah untuk memodulasi


nyeri. Nyeri merupakan pernyataan perasaan spesifik seseorang yg diinformasikan oleh
suatu mekanisme pertahanan organisme tubuh terhadap suatu lesi atau kerusakan
jaringan. Mekanisme terjadinya nyeri terdiri dari tranduksi, transmisi, modulasi dan
persepsi.

Skenario

Seorang pasien wanita berusia 50 tahun datang ke praktik fisioterapis, dengan keluhan
nyeri sendi, hambatan gerak sendi, kaku sendi pagi (morning stiffness), dan adanya
krepitasi pada lutut. Pasien tersebut juga meraskan nyeri meningkat saat jongkok-
berdiri, naik turun tangga dan saat berjalan jauh. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan bahwa pasien mengalami OA genu.

Learning Task

 Jelaskan manfaat dari pemberian modalitas pada kasus tersebut!


 Jelaskan konsep neurofisiologi elektrofisika dan sumber fisis yang berhubungan
dengan kasus tersebut!

Self Assessment
 Jelaskan dasar-dasar elektrofisika dan sumber fisis!

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


4
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis

 Jelaskan tujuan pemberian modalitas dalam intervensi modalitas!


 Sebutkan jenis-jenis modalitas fisioterapi!
 Jelaskan konsep Neurofisiologi elektrofisika dan sumber fisis!
Refrensi

 Prentice, William E. 2002. Therapeutic Modalities for Physical Therapists

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


5
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis

Lecture 2 : TISSUE HEALING PROCESS

Tujuan pembelajaran :

 Mampu memahami dan menjelaskan apa tissue healing process


 Mampu memahami dan menjelaskan bagaimana tissue healing process
 Mampu menjabarkan dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi tissue healing
process
 Mampu memahami bagaimana tissue healing process dalam jaringan spesifik

Konten Kurikulum :

 Pengertian tissue healing process


 Bagaimana tissue healing process
 Faktor yang mempengaruhi tissue healing process
 Tissue healing process dalam jaringan spesifik

Abstrak

Tissue healing process atau proses penyembuhan jaringan merupakan sebuah proses
penggantian bagian tubuh yang rusak oleh jaringan aktif. Tissue healing process sendiri
memiliki beberapa tipe sesuai dengan jaringan luka.

Adapun proses awal hingg akhir dari proses penyembuhan jaringan memiliki mekanisme
dan waktu yang berbeda beda. Demikian pula pada tiap jaringan spesifik seperti otot,
tulang, tendon, ligament yang memiliki waktu penyembuhan jaringan yang berbeda.

Skenario

Seorang pasien laki-laki berusia 10 tahun datang ke praktik fisioterapis, dengan keluhan
keseleo sejak kemarin sore, hambatan gerak sendi, nyeri gerak, dan adanya oedema di
area maleolus lateral. Pasien tersebut juga meraskan nyeri meningkat saat jongkok-
berdiri, naik turun tangga dan saat berjalan jauh. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan bahwa pasien mengalami ankle sprain.

Learning Task

 Sebutkan fase proses penyembuhan yang terjadi pada saat itu!


 Jelaskan mekanisme dan waktu terjadinya fase tersebut!

Self Assessment
 Jelaskan penngertian tissue healing process!
 Jelaskan mekanisme proses inflamasi!

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


6
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis

 Sebutkan fase proses penyembuhan jaringan dari awal hingga akhir!


 Jelaskan proses penyembuhan jaringan pada tulang!
Refrensi

 Prentice, William E. 2002. Therapeutic Modalities for Physical Therapists


 Watson, Tim. 2014. Soft Tissue Healing Review

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


7
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis

Lecture 3 : Mekanisme Nyeri dan Management Nyeri dengan Terapi Modalitas

Tujuan pembelajaran :

 Mampu memahami dan menjelaskan mekanisme nyeri dan tipe nyeri


 Mampu memahami dan menjelaskan goal dalam management nyeri
 Mampu memahami dan menjelaskan persepsi nyeri terkit dengan transmisi neural
 Mampu memahami proses neurophysiologic dari pengontrolan nyeri
 Mampu memahami management nyeri dengan terapi modalitas

Konten Kurikulum :
 mekanisme nyeri dan tipe nyeri
 goal dalam management nyeri
 persepsi nyeri terkit dengan transmisi neural
 proses neurophysiologic dari pengontrolan nyeri
 management nyeri dengan terapi modalitas

Abstrak

Nyeri merupakan gejala umum dari hampir setiap penyakit, bersifat subjektif dan
disertai konsekwensi patologis yang berfariasi, menyebabkan nyeri memiliki definisi
bermacam-macam. Nyeri merupakan suatu pengalaman hidup kompleks, sinyal
neurologis dari jaringan tubuh yang terluka akan menyatu dengan emosi dan pikiran
berproses menghasilkan nyeri. Nyeri juga merupakan suatu sensai tidak nyaman yang
dirasakan bagian tubuh tertentu, disebabkan proses yang merusak atau berpotensi
merusak jaringan tubuh. Nyeri juga berarti pengalaman sensorik dan emosional tidak
menyenangkan yang berhubungan dengan terjadinya kerusakan jaringan atau yang
cenderung merusak jaringa.

Kerusakan di jaringan kulit atau jaringan perifer menyebabkan lepasnya mediator


kimiawi dan merangsang nosiseptor sehingga terjadi penurunan nilai ambang nyeri.
Selanjutnya terjadi proses transmisi, yang menghantarkan impluls nosiseptif melalui
serabut aferen primer nosiseptif dari perifer melewati radik posterior menuju kornu
posterior medula spinalis. Di kornu posterior terdapast sistem medula impuls nosiseptif
yang disebut gerbang kendali nyeri (gate control theory of pain).

Gerbang kendali nyeri ini berperan sebagai modulator terhadap semua impuls
nosiseptif yang masuk, dengan cara memperbesar atau menghambat impuls. Serabut
fasikulus desendens keluar dari otak berjalan menuju gerbang kendali nyeri pada setiap
segmen medula spinalis. Serabut ini berfungsi membantu menghambat impuls nosiseptif
yang berjalan dari perifer menuju sentral dan melewati gerbang kendali nyeri. Apabila

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


8
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis

intensitas impuls nosiseptif melampaui ambang set transmisi T, maka impuls nosiseptif
akan berjalan mengikuti sistem aksi menuju pusat supraspinal untuk dipersepsi di pusat
somatosensoris sebagai pengalaman nyeri.

Skenario

Seorang pasien wanita usia 35 tahun yang bekerja sebagai sekertaris mendatangi
sebuah klinik fisioterapi dengan keluhan sakit pada bagian bahu kanan. Pasien juga
mengalami keterbatasan gerak lateral fleksi kiri. Setelah melakukan pemeriksaan
Fisioterapis tersebut mendiagnosa bahwa rasa sakit dan keterbatasan gerak yang
dialami oleh pasien dikarenakan oleh adanya kekakuan (spasme) pada otot upper
trapezius

Learning Task

 Berdasarkan skenario di atas, apakah manfaat pemberian modalitas sinar pada


pasien tersebut?
 Macam-macam sinar apa saja yang dapat digunakan padas kenario tersebut?
 Jelaskan efek fisiologis dan terapiutik dari pemberian modalitas sinar!
 Jelaskan aplikasi dan presedur penggunaan modalitas sinar pada skenario
tersebut!

Self Assessment

 Jelaskan mekanisme dari nyeri dan perbedaan tipe nyeri!


 Jelaskan goal dalam management nyeri!
 Jelaskan persepsi nyeri terkit dengan transmisi neural!
 Jelaskan proses neurophysiologic dari pengontrolan nyeri!
 Jelaskan management nyeri dengan terapi modalitas!

Refrensi

 Cameron , Michelle H. 2003. Physical Agent in Rehabilitation (2th Edition ed.).


California: Elsevier Saunders.
 Prentice, William E. 2002. Therapeutic Modalities for Physical Therapists
 Shamley D, Gifford L. 2005. Pathophysiology. An Essential Text for the Allied
Health Professions. First Edition. Philadhelpia. Elsevier. 293-306

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


9
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis

Lecture 4 : Electrical Stimulation

Tujuan pembelajaran :

 Mengetahui mengetahui macam-macam gelombang ES


 Mampu memahami dan menjelaskan modulasi arus dari ES
 Mampu memahami dan menjelaskan Respon Otot & Saraf terhadap Arus Listrik
 Mampu memahami protocol dalam pengaplikasian ES
 Mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan kontraindikasi ES
 Mampu memahami dan menjelaskan prosedur aplikasi iontophoresis spesifik dan
teknik.
 Mampu memahami dan menjelaskan aplikasi klinis yang tepat untuk
menggunakan teknik iontophoresis.
 Mampu memahami dan menjelaskan definisi dari EMG biofeedback.
 Mamapu memahami dan menjelaskan peralatan dan teknik yang di gunakan
pada EMG Biofeedback.
 Mampu mengidentifikasi kegunaan EMG Biofeedback dalam pengaturan klinis.

Konten Kurikulum :

 Prinsip dasar dari ES


 Macam-macam gelombang ES
 Modulasi arus dari ES
 Respon Otot & Saraf terhadap Arus Listrik
 Efek fisiologis dan efek terapiutik dari ES
 Protocol dalam pengaplikasian ES
 Indikasi dan kontraindikasi ES
 Teknik Aplikasi
 Aplikasi klinis
 Indikasi dan Kontraindikasi

Abstrak

Arus frekuensi rendah berfungsi untuk menstimulasi saraf serta dapat


memodulasi nyeri. Electrical stimulation merupakan modalitas fisioterapi yang memiliki
frekuensi rendah dengan tipe arus AC, DC, dan PC.
Arus AC (Alternating Current) merupakan arus kontinyu dan bolak-balik dari
kutub negatif menuju ke kutub positif. Dirrect Current (DC) atau yang sering disebut
Arus Galvanic merupakan arus satu arah yang bersifat kointinyu, menuju kutub positif.
Pulsitile Current (PC) merupakan arus intermittent yang memiliki waktu interupsi. Pada

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


1
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 0

umumnya terdiri dari 3 pulses atau lebih. Biasa digunakan pada Interferential dan
Russian-Current.
Arus frekuensi rendah memiliki efek fisiologis serta terapiutik terhadap jaringan
yang diobati apabila di aplikasikan sesuai dengan indikasinya. Tapi jika diaplikasikan
pada kasus yang bersifat kontraindikasi maka dapat memperburuk keadaan. Makadari
itu sangan penting mengetahui pemberian dosis serta indikasi dan kontra indikasinya.
Iontophoresis adalah teknik terapi yang melibatkan pengenalan ion ke dalam
jaringan tubuh dengan cara mengalirkan arus listrik langsung. (melalui kulit) Sebagian
besar pengaplikasikan ion dengan menggunakan obat untuk memaksimalkan efek terapi.
Ion obat akan masuk melalui saluran kelenjar keringat, folikel rambut dan kelenjar
sebasea. Pemindahan ion melalui jaringan ditentukan oleh kekuatan medan listrik dan
impedansi listrik. Dalam chapter ini dibahas teknik aplikasi iontoporesis dalam praktek
klinis. Selain itu membahas ion-ion yang tepat di gunakan pada kasus-kasus klinis
seperti rheumatoid, muscle spasm, inflamasi, gout dan lain-lain serta indikasi dan
kontraindikasi pemberian iontoporesis.
Dalam chapter ini juga dibahas peranan EMG Biofeedback dalam aplikasi klinis
contohnya pada muscle reeducation (kondisi neurologis) yakni memberikan umpan balik
yang akan membangun kembali kontrol neuromuskular dan mengetahui kemampuan
otot atau kelompok otot dalam berkontraksi. Biofeedback digunakan untuk menunjukkan
aktivitas listrik yang terkait dengan kontraksi otot. Aplikasi klinis lainnya yakni dalam
mengurangi nyeri dan rileksasi otot

Skenario

1. Seorang pasien wanita usia 60 tahun mendatangi klinik fisioterapi dengan posisi
wajah yang tidak simetris. kondisi yang tidak simetris terswbut sudah dirasakan
dari dua hari yang lalu. Setelah melakukan pemeriksaan Fisioterapis
mendiagnosis pasien mengalami Bell’s palsy pada wajah sisi kanan.

2. Seorang pasien wanita berusia 52 tahun datang mengunjungi klinik fisioterapi


dengan keluhan mengalami nyeri pada lutut tungkai kiri dan sendi ibu jari kaki
kanan. Pasien datang juga membawa hasil lab yang menunjukkan kadar uric acid
9.2 mg/dl. Nyeri muncul sehari setelah klien mengkonsumsi makanan daging sapi
dan jeroan, nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk dengan jarum, nyeri lebih
dirasakan bila sendi digerakkan.

3. Rn adalah seorang atlet lari datang ke klinik fisioterapi mengalami nyeri pada
daerah lutut dan sekitarnya. Nyeri di perberat ketika melakukan aktivitas seperti

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


1
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 1

jongkok dan naik tangga. Menurut hasil CT-Scan Rn mengalami chondromalasia


patella yang menyebabkan kelemahan pada otot – otot quadricepsnya.

Learning Task

1. Apakah tujuan pemberian ES pada pasien tersebut?


Jelaskan proses pengaplikasian ES pada kasus tersebut (intensitas, frekuensi,
jenis arus, durasi, dll)!
2. Apa yang anda ketahui tentang penyakit gout arthritis?
Berapakah kadar normal uric acid dalam tubuh laki-laki dan perempuan?
Apa penyebab timbulnya nyeri pada kasus diatas?
Ion apakah yang paling tepat digunakan dalam pengaplikasian iontoporesis pada
kasus ini? Jelaskan
3. Apa yang anda ketahui tentang penyakit chondromalasia?
Bagaimanakah pengaplikasian electrode pada kasus ini?
Jenis gerakan yang dapat dilakukan adalah

Self Assessment
 Jelaskan Macam-macam gelombang ES!
 Jelaskan Modulasi arus dari ES!
 Jelaskan Respon Otot & Saraf terhadap Arus Listrik!
 Jelaskan Protocol dalam pengaplikasian ES!
 Jelaskan Indikasi dan kontraindikasi ES!
 Jelaskan yang di maksud dengan iontophoresis!
 Bagaimanakah pergerakan ion dalam larutan?
 Bagaimanakah pergerakan ion dalam jaringan?
 Berapakah intensitas dan waktu yang di butuhkan pada pengaplikasian
iontophoresis?
 Jelaskan yang kamu ketahui tentang EMG Biofeedback
 Bagaimana pengaplikasian elektroda pada EMG Biofeedback

Refrensi

 Prentice, William E. 2002. Therapeutic Modalities for Physical Therapists

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


1
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 2

Lecture 5 : SUPERFICIAL HEAT MODALITY

Tujuan pembelajaran :

 Mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan metode transfer dari


superficial heat modality
 Mampu memahami dan menjelaskan macam-macam superficial heat modality
 Mampu memahami dan menjelaskan efek fisiologis dan terapiutik dari superficial
heat modality
 Mampu memahami indikasi dan kontra indikasi dari superficial heat modality
 Mampu mengetahui prosedur penggunaan dari superficial heat modality

Konten Kurikulum :
 Definisi dan metode transfer superficial heat modality
 Macam-macam superficial heat modality
 Efek fisiologis dan terapiutik dari superficial heat modality
 Indikasi dan kontra indikasi superficial heat modality
 Presedur penggunaan dari modalitas superficial heat modality

Abstrak

Superficial heat modality merupakan modalitas fisioterapi thermal dengan


kedalaman penetrasi 1 cm. ada berbagai macam alat modalitas fisioterapi yang
termasuk dalam superficial heat modality dimana sangat sering digunakan dalam proses
terapi pasien.

Setelah melakukan terapi dengan superficial heat modality maka tubuh akan
mendapatkan efek fisiologis maupun efek terapiutik, yang selalu memperhatikan indikasi
serta kontraindikasinya. Makadari itu pemberian terapi dengan superficial heat modality
akan berdampak baik bila dimanfaatkan dengan optimal.

Skenario

Seorang pasien wanita usia 35 tahun yang bekerja sebagai sekertaris mendatangi
sebuah klinik fisioterapi dengan keluhan sakit pada bagian bahu kanan. Pasien juga
mengalami keterbatasan gerak lateral fleksi kiri. Setelah melakukan pemeriksaan
Fisioterapis tersebut mendiagnosa bahwa rasa sakit dan keterbatasan gerak yang
dialami oleh pasien dikarenakan oleh adanya kekakuan (spasme) pada otot upper
trapezius

Learning Task

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


1
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 3

 Berdasarkan skenario di atas, apakah manfaat pemberian superficial heat


modality pada pasien tersebut?
 Jelaskan efek fisiologis dan terapiutik dari pemberian superficial heat modality!
 Jelaskan aplikasi dan presedur penggunaan modalitas IRR pada skenario
tersebut!

Self Assessment

 Jelaskan pengertian dari superficial heat modality


 Jelaskan metode transfer panas
 Sebutkan macam-macam superficial heat modality
 Jelaskan efek fisiologis dan terapiutik dari superficial heat modality
 Jelaskan indikasi dan kontra indikasi dari superficial heat modality
 Jelaskan aplikasi penggunaan modalitas superficial heat modality

Refrensi

 Prentice, William E. 2002. Therapeutic Modalities for Physical Therapists

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


1
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 4

Lecture 6 : High Frequency Current (US)

Tujuan pembelajaran :

 Mampu memahami dan menjelaskan definisi US


 Mengetahui transmisi energi acustic pada jaringan biologis
 Mampu memahami prinsip dasar dari US
 Mampu memahami dan menjelaskan tujuan pemberian US
 Mampu memahami efek fisiologis dan efek terapiutik dari US
 Mampu mengetahui tehnik treatment us
 Mampu memahami indikasi dan kontraindikasi US

Konten Kurikulum :

 Definisi US
 transmisi energi acustic pada jaringan biologis
 Prinsip dasar dari US
 Tujuan pemberian US
 Efek fisiologis dan efek terapiutik dari US
 Prosedur tehnik treatment us
 Indikasi dan kontraindikasi US

Abstrak

US merupakan modaltitas yang menghasilkan panas pada jaringan yg lebih


dalam. Gelombang suara merupakan getaran mekanik dengan bentuk gelombang
longitudinal dan gelombang transfersal yang berjalan melalui medium tertentu dengan
frekuensi antara 0,75-3 MHz. Mesin ultrasound memiliki dua sirkuit yaitu sirkuit primer
dan sirkuit sekunder. Dalam dunia medis ultrasound digunakan untuk berbagai tujuan,
antara lain diagnosis, pembedahan dan terapeutik.

Dalam hal terapeutik ultrasound digunakan oleh fisioterapis untuk intervensi


fisioterapi. Ultrasound akan memberikan efek termal dan non termal. Adapun efek
fisiologis dari ultrasound yaitu meningkatkan sirkulasi darah, relaksasi otot,
meningkatkan permeabilitas membran, meningkatkan kemampuan regenerasi jaringan,
pengaruh terhadap saraf perifer, dan mengurangi nyeri. Ultrasound biasanya digunakan
pada kondisi patologis pada musculoskeletal. Disisi lain dalam penggunaan US ada
kontra indikasi yang harus diperhatikan sehingga perlu pemahaman lebuh lanjut
mengenai modalitas uS dalam fisioterapi

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


1
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 5

Skenario

Seorang pasien laki-laki berusia 20 tahun mengalami keterbatasan gerak inversi dan
nyeri saat aktivitas weight bearing di sisi lateral ankle. Pasien tersebut mendatangi klinik
fisioterapi. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh fisioterapis didiagnosa bahwa
keterbatasan gerak dan nyeri yang dirasakan disebabkan oleh kerobekan pada Anterior
Talofibular Ligament yang sering disebut dengan sprain ankle

Learning Task

4. Berdasarkan skenario di atas, apakah tujuan pemberian US pada pasien tersebut


beserta dosis penggunaan US pada kasus diatas?
5. Jelaskan proses pengaplikasian US dan prosedur penggunaan US pada kasus
tersebut!
 Jelaskan Efek fisiologis dan efek terapiutik dari pemberian US pada kasus
tersebut1
Self Assessment
 Jelaskan Definisi US
 Jelaskan transmisi energi acustic pada jaringan biologis
 Jelaskan Prinsip dasar dari US
 Jelaskan Tujuan pemberian US
 Jelaskan Efek fisiologis dan efek terapiutik dari US
 Jelaskan Prosedur tehnik treatment us
 Jelaskan Indikasi dan kontraindikasi US

Refrensi

 Prentice, William E. 2002. Therapeutic Modalities for Physical Therapists

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


1
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 6

Lecture 7 : Diathermy

Tujuan pembelajaran :

 Mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar dari SWD dan MWD
 Mampu memahami dan menjelaskan efek termal dan non termal yang dihasilkan
oleh penggunaan modalitas diathermy
 Mampu memahami electrode yang terdapat pada SWD
 Mampu memahami efek fisiologis dan efek terapiutik dari SWD dan MWD
 Mampu mengetahui prosedur pengaplikasian dari SWD dan MWD
 Mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan kontraindikasi SWD dan MWD

Konten Kurikulum :

 Konsep dasar dari SWD dan MWD


 Efek termal dan non termal yang dihasilkan oleh penggunaan modalitas
diathermy
 Elektrode yang terdapat pada SWD
 Efek fisiologis dan efek terapiutik dari SWD dan MWD
 Prosedur pengaplikasian dari SWD dan MWD
 Indikasi dan kontraindikasi SWD dan MWD

Abstrak

Arus frekuensi tinggi adalah arus listrik bolak balik yang frekuensinya lebih dari
500.000 cycle/ detik. Arus ini sering juga disebut dengan arus oscilasi. Diathermy
menggunakan gelombang gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi dengan tujuan
utama penggunaan diathermy untuk menghasilkan panas dalam jaringan tubuh.
Diathermy dibagi menjadi 2 yaitu Shortwave Diathermy dan Microwave Diathermy.

Arus frekuensi tinggi memiliki efek fisiologis serta terapiutik terhadap jaringan
yang diobati apabila di aplikasikan sesuai dengan indikasinya. Tapi jika diaplikasikan
pada kasus yang bersifat kontraindikasi maka dapat memperburuk keadaan. Makadari
itu sangan penting mengetahui pemberian dosis serta indikasi dan kontra indikasinya

Skenario

Seorang pasien laki-laki usia 40 tahun yang bekerja sebagai supir taksi mendatangi
sebuah klinik fisioterapi dengan keluhan sakit pada bagian bokong kiri terutama saat
menjongkok. Keluhan ini sudah dirasakan dari 1 minggu yang lalu. Setelah melakukan
pemeriksaan, Fisioterapis mendiagnosa bahwa rasa sakit dikarenakan oleh adanya
kekakuan (spasme) pada otot bagian dalam yaitu otot piriformis

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


1
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 7

Learning Task

6. Berdasarkan skenario di atas, modalitas apakah yang akan diberi? SWD atau
MWD ?
7. Apakah tujuan pemberian SWD atau MWD pada pasien tersebut?
8. Jelaskan prosedur pengaplikasian SWD atau MWD pada kasus tersebut!
 Jelaskan Efek fisiologis dan efek terapiutik dari pemberian SWD atau MWD pada
kasus tersebut!
Self Assessment
 Jelaskan konsep dasar dari SWD dan MWD!
 Jelaskan efek termal dan non termal yang dihasilkan oleh penggunaan modalitas
diathermy!
 Jelaskan elektrode yang terdapat pada SWD!
 Jelaskan efek fisiologis dan efek terapiutik dari SWD dan MWD!
 Jelaskan prosedur pengaplikasian dari SWD dan MWD!
 Jelaskan indikasi dan kontraindikasi SWD dan MWD!

Refrensi

 Prentice, William E. 2002. Therapeutic Modalities for Physical Therapists

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


1
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 8

Lecture 8 : Thermal (Cryotherapy dan Whirpool)

Tujuan pembelajaran :

 Mampu memahami dan menjelaskan definisi cryotherapy dan whirpool


 Mampu memahami dan menjelaskan jenis-jenis cryotherapy dan whirpool
 Mampu mengidentifikasi kegunaan cryotherapy dan whirpool dalam praktek klinis
Konten Kurikulum :

 Definisi cryotherapy dan whirpool


 Jenis cryotherapy dan whirpool
 Efek fisiologis jaringan
 Indikasi dan kontraindikasi
 Teknik aplikasi
Abstrak
Cryotherapy adalah penggunaan dingin dalam penanganan trauma akut maupun subakut
serta dapat digunakan untuk menurunkan rasa ketidaknyamanan pasca rekondisi atau
rehabilitasi. Hidroterapi merupakan suatu teknik menggunakan air sebagai media
perantara. Salah satu contoh hidroterapi adalah whirlpool.

Tujuan utama dari chapter ini adalah memahami cryotherapy dan hidroterapi
(whirlpool) serta masing-masing jenisnya yang nantinya tepat digunakan dalam kondisi
klinis tertentu.

Skenario

Seorang pelari pemula berumur 27 tahun datang ke klinik fisioterapi. Keluhan utamanya
adalah nyeri pada lutut bagian lateral, diperburuk ketika akan mulai berjalan. Rasa nyeri
hanya terlokalisasi hanya pada bagian proksimal sendi lateral. Sebuah krepitasi ringan
sangat terasa pada saat melakukan gerakan fleksi dan ekstensi Kedua tes Noble dan
Ober positif. Dan akhirnya di ketahui bahwa ia mengalami tendonitis iliotibial band akut.

Learning Task

 Apa yang anda ketahui tentang tendonitis iliotibial band?


 Jenis terapi es apakah yang paling optimal digunakan pada kasus ini?
 Bagaimana mekanisme fisiologis untuk menghilangkan rasa nyeri?
Self Assessment
 Apakah yang dimaksud dengan cryotherapy?
 Sebutkan beberapa contoh cryotherapy yang anda ketahui!
 Apakah efek dingin terhadap fisiologis jaringan?
 Sebutkan indikasi dan kontraindikasi dari cryotherapy!

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


1
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 9

 Apakah yang anda ketahui tentang hydrotherapy ?


 Apakah yang dimaksud dengan whirlpool ?
 Berapakah suhu rata-rata yang digunakan pada pengaplikasian whirlpool?
 Bagaimanakah prosedur pemelihaan whirlpool?
 Jenis kasus-kasus apakah yang banyak menggunakan whirlpool dalam praktek
klinis?
Refrensi

 Prentice, William E. 2002. Therapeutic Modalities for Physical Therapists

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


2
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 0

Lecture 9 : FOTOTERAPI

Tujuan pembelajaran :

 Mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan metode transfer dari


fototerapi
 Mampu memahami dan menjelaskan macam-macam fototerapi
 Mampu memahami dan menjelaskan efek fisiologis dan terapiutik dari fototerapi
 Mampu memahami indikasi dan kontra indikasi dari fototerapi
 Mampu mengetahui prosedur penggunaan dari fototerapi

Konten Kurikulum :
 Definisi dan metode fototerapi
 Macam-macam fototerapi
 Efek fisiologis dan terapiutik dari fototerapi
 Indikasi dan kontra indikasi fototerapi
 Presedur penggunaan dari modalitas fototerapi

Abstrak

Fototerapi merupakan modalitas terapi sinar yang menggunakan energy tinggi


yang dapat menembus jaringan. Adapun jenis fototerapi yang pernah digunakan di
fisioterapi adalah sinar laser dan ultraviolet.

Setelah melakukan terapi dengan fototerapi maka tubuh akan mendapatkan efek
fisiologis maupun efek terapiutik, yang selalu memperhatikan indikasi serta
kontraindikasinya. Makadari itu pemberian terapi dengan fototerapi akan berdampak
baik bila dimanfaatkan dengan optimal.

Skenario

Seorang pasien wanita usia 20 tahun datang dengan keluhan keseleo pada pergelangan
kaki kiri sejak 3 hari yang lalu. Terdapat bengkak, nyeri saat berjalan maupun saat
beristirahat. Setelah diperiksa pasien mengalami ankle sprain.

Learning Task

 Berdasarkan skenario di atas, apakah manfaat pemberian fototerapi pada pasien


tersebut?
 Jelaskan efek fisiologis dan terapiutik dari pemberian fototerapi!

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


2
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 1

 Jelaskan aplikasi dan presedur penggunaan modalitas laser pada skenario


tersebut!

Self Assessment

 Jelaskan pengertian dari fototerapi


 Sebutkan macam-macam fototerapi
 Jelaskan efek fisiologis dan terapiutik dari fototerapi
 Jelaskan indikasi dan kontra indikasi dari fototerapi
 Jelaskan aplikasi penggunaan modalitas fototerapi

Refrensi

 Prentice, William E. 2002. Therapeutic Modalities for Physical Therapists

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


2
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 2

Lecture 10 : Modalitas mekanik (Traksi)

Tujuan pembelajaran :

 Mampu memahami dan menganalisis efek fisik serta nilai terapeutik traksi pada
tulang, otot, ligamen, struktur sendi, saraf, pembuluh darah, dan diskus
intervertebralis.
 Mampu memahami dan menjelaskan prosedur serta pertimbangan parameter
penggunaan mekanik traksi lumbal dan cervical.

Konten Kurikulum :

 Efek fisik traksi


o Tulang
o Otot
o Ligamen
o Struktur sendi
o Saraf
o Pembuluh darah
o Diskus Intervertebral
 Mechanical Lumbar Traction
 Mechanical Cervical Traction
 Indikasi dan kontraindikasi

Abstrak
Traksi dapat dilakukan secara mekanik, menggunakan mesin traksi atau tali dan
katrol untuk menerapkan gaya traksi, atau mungkin dilakukan secara manual oleh
seorang terapis. Traksi dibedakan menjadi dua yakni traksi cervical dan traksi lumbal
dengan prosedur penerapan yang berbeda. Dalam penerapan kedua traksi tersebut yang
paling penting diperhatikan ialah posisi, traksi intermitten/sustained, kekuatan, durasi,
langkah progresif/regresif.

Tujuan utama dari chapter ini adalah mahasiswa mampu memahami efek fisik
dari traksi selain itu mampu memahami dan menjelaskan prosedur yang tepat dalam
penggunaan traksi lumbal maupun cervical dalam praktek klinis. Indikasi dan
kontraindikasi dalam penggunaan traksi wajib dipahami oleh mahasiswa.

Skenario

Seorang apoteker yang berusia 58 tahun memiliki riwayat nyeri punggung sejak 7 tahun
yang lalu. Nyeri tersebut muncul 3 hingga 4 kali dalam setahun. Keluhan tersebut

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


2
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 3

muncul kembali 10 hari yang lalu setelah bermain golf selama 5 jam. Ia merasakan rasa
sakit yang terus-menerus di daerah lumbosakral yang tepat. Rasa sakit terasa dari
pantat kanan menjalar ke arah posteriolateral paha dan kaki diikuti dengan paresthesia
di kaki bagian lateral adanya kelemahan dalam myotome S1, ia dirujuk oleh dokter saraf
untuk melakukan MRI. Hasil MRI menunjukkan adanya tonjolan kearah posteriolateral
kanan pada diskus intervertebralis di L5-S1, dengan kehilangan tinggi disk. Pasien
memilih untuk pengobatan konservatif kemudian pasien dirujuk untuk fisioterapi untuk
melakukan traksi lumbal dan latihan terapi.

NB : Tinggi : 170 cm BB: 80kg

Learning Task

 Jaringan apakah yang terkena? analisis gejala khas yang muncul pada kondisi
tersebut !
 Jelaskan prosedur traksi lumbar secara lengkap yang harus yang harus di
terapkan pada kondisi pasien ssat ini! (Posisi, kekuatan, durasi)
 Sebutkan hal-hal yang harus dihindari pasien dengan kondisi seperti ini!

Self Assessment
 Bagaimana efek fisik dan nilai terapeutik traksi terhadap tulang, otot, ligamen,
sendi facet, saraf, pembuluh darah, dan diskus intervertebralis?
 Jelaskan yang anda ketahui tentang intermittent dan sustained traction!
 Jelaskan bagaimana prosedur penggunaan traksi lumbal!
 Jelaskan bagaimana prosedur penggunaan traksi cervical!
 Sebutkan indikasi dan kontraindikasi penggunaan spinal traksi!
Refrensi

 Prentice, William E. 2002. Therapeutic Modalities for Physical Therapists

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


2
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 4

Lecture 11 : Review dan Diskusi

Tujuan pembelajaran :

 Mampu memahami dan menjelaskan berbedaan dari masng-masing modalitas


 Mampu menjabarkan dan menjelaskan keuntungan dari masing0masing
modalitas
 Mampu memahami konsep pemilihan beberapa modalitas modalitas dalam satu
kasus

Konten Kurikulum :

 Electrical modalities
 Superficial heat modalities
 Deep heat modalities
 Cryo terapi dan whirpool terapi
 Phototherapy
 Mechano therapy

Abstrak
Seorang fisioterapi dalam memberikan pelayanan fisioterapi sangat berkaitan
dengan penggunaan modalitas. Dalam satu kasus tidak menutup kemungkinan bahwa
pasien akan mendapatkan terapi dengan menggunakan lebih dari 1 alat. Penggunn
beberapa alat dalam 1 kasus harus dipertimbangkan dengan baik. Sebelum
mengkombinasi penggunaan alat, seorang fisioterapis harus mengetahui dengan pasti
target kerja dari masing-masing alat tersebut. Sehingga tidak akan menyebabkan efek
yang ganda.

Selain itu, dengan pengetahuan baik mengenai masing masing modalitas maka
seorang fisioterapi akan mengetahui beberapa indikasi dan kontra indikasi dari masing-
masing modalitas, sehingga saat nanti mengkonbinasi bberapa alat tidak akan
menimbulkan efek yang bertolak belakang yang nantinya malah mengurangi efek dari
salah satu modalitas tersebut.

Makadari itu, pada lecture kali ini akan mengulang kembali secara singkat
mengenai masing masing modalitas dan membahas bagaimana penggunaan kombinasi
beberapa modalitas dalam contoh kasus.

Skenario

1. Seorang mahasiswa fisioterapi berusia 20 tahun, mengeluhkan sakit pada leher.


Rasa sakit dirasakan semenjak 2 hari yang lalu, terutama saat fleksi leher

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi


2
Study Guide Elektrofisika dan Sumber Fisis 5

dirasakan sakit yang tertarik. Aktifitas 2 hari terakhir yang dilakukan yaitu
mengerjakan tugas-tugas kuliah di depan laptop hingga larut malam. Setelah
terapis melakukan pemeriksaan, didapatkan hasil bahwa nyeri yang dirasakan
pada leher dikarenakan oleh adanya ketegangan otot.

2. I Made Ronaldo berusia 24 tahun, 3 hari yang lalu mengalami cidera akibat
terpleset di tangga. Setelah 3 hari, Ronaldo masih merasakan sakit pada
pergelangan kaki, masih tampak bengkak pada bagian lateral pergelangan kaki
dan tidak mampu melakukan inversi serta jongkok, sehingga terasa menggangu
aktifitas sehari-hari.

3. Seorang ibu berusia 55 tahun mengeluh nyeri pada kedua jari-jari tangan, nyeri
dan kaku sendi dirasakan lebih berat di pagi hari, tampak terdapat nodul pada
jari-jari tangan. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium didapatkan rheumatoid
factor yang meningkat.

Learning Task

 Sebutkan modalitas apa saja yang bisa digunakan pada masing masing kasus
diatas!
 Jelaskan mengenai waktu treatment pada penggunaan masing-masing modalitas
sesuai dengan masing-masing kasus
 Jelaskan clinical reasoning pada penggunaan masing-masing modalitas sesuai
dengan masing-masing kasus

Self Assessment
 Jelaskan perbedaan dari masng-masing modalitas!
 Jelaskan keuntungan dari masing-masing modalitas terhadap jaringan tubuh!

Refrensi

 Prentice, William E. 2002. Therapeutic Modalities for Physical Therapists

Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai