PANDUAN PEMBELAJARAN
ELEKTROFISIKA DAN
SUMBER FISIS
SEMESTER III
JADWAL PERKULIAHAN
Tujuan pembelajaran :
Mampu memahami dan menjelaskan dasar - dasar elektrofisika dan sumber fisis
Mampu memahami dan menjelaskan tujuan pemberian intervensi modalitas
Mampu menjabarkan dan menjelaskan jenis-jenis modalitas fisioterapi
Mampu memahami konsep neurofisiologi elektrofisika dan sumber fisis
Konten Kurikulum :
Skenario
Seorang pasien wanita berusia 50 tahun datang ke praktik fisioterapis, dengan keluhan
nyeri sendi, hambatan gerak sendi, kaku sendi pagi (morning stiffness), dan adanya
krepitasi pada lutut. Pasien tersebut juga meraskan nyeri meningkat saat jongkok-
berdiri, naik turun tangga dan saat berjalan jauh. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan bahwa pasien mengalami OA genu.
Learning Task
Self Assessment
Jelaskan dasar-dasar elektrofisika dan sumber fisis!
Tujuan pembelajaran :
Konten Kurikulum :
Abstrak
Tissue healing process atau proses penyembuhan jaringan merupakan sebuah proses
penggantian bagian tubuh yang rusak oleh jaringan aktif. Tissue healing process sendiri
memiliki beberapa tipe sesuai dengan jaringan luka.
Adapun proses awal hingg akhir dari proses penyembuhan jaringan memiliki mekanisme
dan waktu yang berbeda beda. Demikian pula pada tiap jaringan spesifik seperti otot,
tulang, tendon, ligament yang memiliki waktu penyembuhan jaringan yang berbeda.
Skenario
Seorang pasien laki-laki berusia 10 tahun datang ke praktik fisioterapis, dengan keluhan
keseleo sejak kemarin sore, hambatan gerak sendi, nyeri gerak, dan adanya oedema di
area maleolus lateral. Pasien tersebut juga meraskan nyeri meningkat saat jongkok-
berdiri, naik turun tangga dan saat berjalan jauh. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan bahwa pasien mengalami ankle sprain.
Learning Task
Self Assessment
Jelaskan penngertian tissue healing process!
Jelaskan mekanisme proses inflamasi!
Tujuan pembelajaran :
Konten Kurikulum :
mekanisme nyeri dan tipe nyeri
goal dalam management nyeri
persepsi nyeri terkit dengan transmisi neural
proses neurophysiologic dari pengontrolan nyeri
management nyeri dengan terapi modalitas
Abstrak
Nyeri merupakan gejala umum dari hampir setiap penyakit, bersifat subjektif dan
disertai konsekwensi patologis yang berfariasi, menyebabkan nyeri memiliki definisi
bermacam-macam. Nyeri merupakan suatu pengalaman hidup kompleks, sinyal
neurologis dari jaringan tubuh yang terluka akan menyatu dengan emosi dan pikiran
berproses menghasilkan nyeri. Nyeri juga merupakan suatu sensai tidak nyaman yang
dirasakan bagian tubuh tertentu, disebabkan proses yang merusak atau berpotensi
merusak jaringan tubuh. Nyeri juga berarti pengalaman sensorik dan emosional tidak
menyenangkan yang berhubungan dengan terjadinya kerusakan jaringan atau yang
cenderung merusak jaringa.
Gerbang kendali nyeri ini berperan sebagai modulator terhadap semua impuls
nosiseptif yang masuk, dengan cara memperbesar atau menghambat impuls. Serabut
fasikulus desendens keluar dari otak berjalan menuju gerbang kendali nyeri pada setiap
segmen medula spinalis. Serabut ini berfungsi membantu menghambat impuls nosiseptif
yang berjalan dari perifer menuju sentral dan melewati gerbang kendali nyeri. Apabila
intensitas impuls nosiseptif melampaui ambang set transmisi T, maka impuls nosiseptif
akan berjalan mengikuti sistem aksi menuju pusat supraspinal untuk dipersepsi di pusat
somatosensoris sebagai pengalaman nyeri.
Skenario
Seorang pasien wanita usia 35 tahun yang bekerja sebagai sekertaris mendatangi
sebuah klinik fisioterapi dengan keluhan sakit pada bagian bahu kanan. Pasien juga
mengalami keterbatasan gerak lateral fleksi kiri. Setelah melakukan pemeriksaan
Fisioterapis tersebut mendiagnosa bahwa rasa sakit dan keterbatasan gerak yang
dialami oleh pasien dikarenakan oleh adanya kekakuan (spasme) pada otot upper
trapezius
Learning Task
Self Assessment
Refrensi
Tujuan pembelajaran :
Konten Kurikulum :
Abstrak
umumnya terdiri dari 3 pulses atau lebih. Biasa digunakan pada Interferential dan
Russian-Current.
Arus frekuensi rendah memiliki efek fisiologis serta terapiutik terhadap jaringan
yang diobati apabila di aplikasikan sesuai dengan indikasinya. Tapi jika diaplikasikan
pada kasus yang bersifat kontraindikasi maka dapat memperburuk keadaan. Makadari
itu sangan penting mengetahui pemberian dosis serta indikasi dan kontra indikasinya.
Iontophoresis adalah teknik terapi yang melibatkan pengenalan ion ke dalam
jaringan tubuh dengan cara mengalirkan arus listrik langsung. (melalui kulit) Sebagian
besar pengaplikasikan ion dengan menggunakan obat untuk memaksimalkan efek terapi.
Ion obat akan masuk melalui saluran kelenjar keringat, folikel rambut dan kelenjar
sebasea. Pemindahan ion melalui jaringan ditentukan oleh kekuatan medan listrik dan
impedansi listrik. Dalam chapter ini dibahas teknik aplikasi iontoporesis dalam praktek
klinis. Selain itu membahas ion-ion yang tepat di gunakan pada kasus-kasus klinis
seperti rheumatoid, muscle spasm, inflamasi, gout dan lain-lain serta indikasi dan
kontraindikasi pemberian iontoporesis.
Dalam chapter ini juga dibahas peranan EMG Biofeedback dalam aplikasi klinis
contohnya pada muscle reeducation (kondisi neurologis) yakni memberikan umpan balik
yang akan membangun kembali kontrol neuromuskular dan mengetahui kemampuan
otot atau kelompok otot dalam berkontraksi. Biofeedback digunakan untuk menunjukkan
aktivitas listrik yang terkait dengan kontraksi otot. Aplikasi klinis lainnya yakni dalam
mengurangi nyeri dan rileksasi otot
Skenario
1. Seorang pasien wanita usia 60 tahun mendatangi klinik fisioterapi dengan posisi
wajah yang tidak simetris. kondisi yang tidak simetris terswbut sudah dirasakan
dari dua hari yang lalu. Setelah melakukan pemeriksaan Fisioterapis
mendiagnosis pasien mengalami Bell’s palsy pada wajah sisi kanan.
3. Rn adalah seorang atlet lari datang ke klinik fisioterapi mengalami nyeri pada
daerah lutut dan sekitarnya. Nyeri di perberat ketika melakukan aktivitas seperti
Learning Task
Self Assessment
Jelaskan Macam-macam gelombang ES!
Jelaskan Modulasi arus dari ES!
Jelaskan Respon Otot & Saraf terhadap Arus Listrik!
Jelaskan Protocol dalam pengaplikasian ES!
Jelaskan Indikasi dan kontraindikasi ES!
Jelaskan yang di maksud dengan iontophoresis!
Bagaimanakah pergerakan ion dalam larutan?
Bagaimanakah pergerakan ion dalam jaringan?
Berapakah intensitas dan waktu yang di butuhkan pada pengaplikasian
iontophoresis?
Jelaskan yang kamu ketahui tentang EMG Biofeedback
Bagaimana pengaplikasian elektroda pada EMG Biofeedback
Refrensi
Tujuan pembelajaran :
Konten Kurikulum :
Definisi dan metode transfer superficial heat modality
Macam-macam superficial heat modality
Efek fisiologis dan terapiutik dari superficial heat modality
Indikasi dan kontra indikasi superficial heat modality
Presedur penggunaan dari modalitas superficial heat modality
Abstrak
Setelah melakukan terapi dengan superficial heat modality maka tubuh akan
mendapatkan efek fisiologis maupun efek terapiutik, yang selalu memperhatikan indikasi
serta kontraindikasinya. Makadari itu pemberian terapi dengan superficial heat modality
akan berdampak baik bila dimanfaatkan dengan optimal.
Skenario
Seorang pasien wanita usia 35 tahun yang bekerja sebagai sekertaris mendatangi
sebuah klinik fisioterapi dengan keluhan sakit pada bagian bahu kanan. Pasien juga
mengalami keterbatasan gerak lateral fleksi kiri. Setelah melakukan pemeriksaan
Fisioterapis tersebut mendiagnosa bahwa rasa sakit dan keterbatasan gerak yang
dialami oleh pasien dikarenakan oleh adanya kekakuan (spasme) pada otot upper
trapezius
Learning Task
Self Assessment
Refrensi
Tujuan pembelajaran :
Konten Kurikulum :
Definisi US
transmisi energi acustic pada jaringan biologis
Prinsip dasar dari US
Tujuan pemberian US
Efek fisiologis dan efek terapiutik dari US
Prosedur tehnik treatment us
Indikasi dan kontraindikasi US
Abstrak
Skenario
Seorang pasien laki-laki berusia 20 tahun mengalami keterbatasan gerak inversi dan
nyeri saat aktivitas weight bearing di sisi lateral ankle. Pasien tersebut mendatangi klinik
fisioterapi. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh fisioterapis didiagnosa bahwa
keterbatasan gerak dan nyeri yang dirasakan disebabkan oleh kerobekan pada Anterior
Talofibular Ligament yang sering disebut dengan sprain ankle
Learning Task
Refrensi
Lecture 7 : Diathermy
Tujuan pembelajaran :
Mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar dari SWD dan MWD
Mampu memahami dan menjelaskan efek termal dan non termal yang dihasilkan
oleh penggunaan modalitas diathermy
Mampu memahami electrode yang terdapat pada SWD
Mampu memahami efek fisiologis dan efek terapiutik dari SWD dan MWD
Mampu mengetahui prosedur pengaplikasian dari SWD dan MWD
Mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan kontraindikasi SWD dan MWD
Konten Kurikulum :
Abstrak
Arus frekuensi tinggi adalah arus listrik bolak balik yang frekuensinya lebih dari
500.000 cycle/ detik. Arus ini sering juga disebut dengan arus oscilasi. Diathermy
menggunakan gelombang gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi dengan tujuan
utama penggunaan diathermy untuk menghasilkan panas dalam jaringan tubuh.
Diathermy dibagi menjadi 2 yaitu Shortwave Diathermy dan Microwave Diathermy.
Arus frekuensi tinggi memiliki efek fisiologis serta terapiutik terhadap jaringan
yang diobati apabila di aplikasikan sesuai dengan indikasinya. Tapi jika diaplikasikan
pada kasus yang bersifat kontraindikasi maka dapat memperburuk keadaan. Makadari
itu sangan penting mengetahui pemberian dosis serta indikasi dan kontra indikasinya
Skenario
Seorang pasien laki-laki usia 40 tahun yang bekerja sebagai supir taksi mendatangi
sebuah klinik fisioterapi dengan keluhan sakit pada bagian bokong kiri terutama saat
menjongkok. Keluhan ini sudah dirasakan dari 1 minggu yang lalu. Setelah melakukan
pemeriksaan, Fisioterapis mendiagnosa bahwa rasa sakit dikarenakan oleh adanya
kekakuan (spasme) pada otot bagian dalam yaitu otot piriformis
Learning Task
6. Berdasarkan skenario di atas, modalitas apakah yang akan diberi? SWD atau
MWD ?
7. Apakah tujuan pemberian SWD atau MWD pada pasien tersebut?
8. Jelaskan prosedur pengaplikasian SWD atau MWD pada kasus tersebut!
Jelaskan Efek fisiologis dan efek terapiutik dari pemberian SWD atau MWD pada
kasus tersebut!
Self Assessment
Jelaskan konsep dasar dari SWD dan MWD!
Jelaskan efek termal dan non termal yang dihasilkan oleh penggunaan modalitas
diathermy!
Jelaskan elektrode yang terdapat pada SWD!
Jelaskan efek fisiologis dan efek terapiutik dari SWD dan MWD!
Jelaskan prosedur pengaplikasian dari SWD dan MWD!
Jelaskan indikasi dan kontraindikasi SWD dan MWD!
Refrensi
Tujuan pembelajaran :
Tujuan utama dari chapter ini adalah memahami cryotherapy dan hidroterapi
(whirlpool) serta masing-masing jenisnya yang nantinya tepat digunakan dalam kondisi
klinis tertentu.
Skenario
Seorang pelari pemula berumur 27 tahun datang ke klinik fisioterapi. Keluhan utamanya
adalah nyeri pada lutut bagian lateral, diperburuk ketika akan mulai berjalan. Rasa nyeri
hanya terlokalisasi hanya pada bagian proksimal sendi lateral. Sebuah krepitasi ringan
sangat terasa pada saat melakukan gerakan fleksi dan ekstensi Kedua tes Noble dan
Ober positif. Dan akhirnya di ketahui bahwa ia mengalami tendonitis iliotibial band akut.
Learning Task
Lecture 9 : FOTOTERAPI
Tujuan pembelajaran :
Konten Kurikulum :
Definisi dan metode fototerapi
Macam-macam fototerapi
Efek fisiologis dan terapiutik dari fototerapi
Indikasi dan kontra indikasi fototerapi
Presedur penggunaan dari modalitas fototerapi
Abstrak
Setelah melakukan terapi dengan fototerapi maka tubuh akan mendapatkan efek
fisiologis maupun efek terapiutik, yang selalu memperhatikan indikasi serta
kontraindikasinya. Makadari itu pemberian terapi dengan fototerapi akan berdampak
baik bila dimanfaatkan dengan optimal.
Skenario
Seorang pasien wanita usia 20 tahun datang dengan keluhan keseleo pada pergelangan
kaki kiri sejak 3 hari yang lalu. Terdapat bengkak, nyeri saat berjalan maupun saat
beristirahat. Setelah diperiksa pasien mengalami ankle sprain.
Learning Task
Self Assessment
Refrensi
Tujuan pembelajaran :
Mampu memahami dan menganalisis efek fisik serta nilai terapeutik traksi pada
tulang, otot, ligamen, struktur sendi, saraf, pembuluh darah, dan diskus
intervertebralis.
Mampu memahami dan menjelaskan prosedur serta pertimbangan parameter
penggunaan mekanik traksi lumbal dan cervical.
Konten Kurikulum :
Abstrak
Traksi dapat dilakukan secara mekanik, menggunakan mesin traksi atau tali dan
katrol untuk menerapkan gaya traksi, atau mungkin dilakukan secara manual oleh
seorang terapis. Traksi dibedakan menjadi dua yakni traksi cervical dan traksi lumbal
dengan prosedur penerapan yang berbeda. Dalam penerapan kedua traksi tersebut yang
paling penting diperhatikan ialah posisi, traksi intermitten/sustained, kekuatan, durasi,
langkah progresif/regresif.
Tujuan utama dari chapter ini adalah mahasiswa mampu memahami efek fisik
dari traksi selain itu mampu memahami dan menjelaskan prosedur yang tepat dalam
penggunaan traksi lumbal maupun cervical dalam praktek klinis. Indikasi dan
kontraindikasi dalam penggunaan traksi wajib dipahami oleh mahasiswa.
Skenario
Seorang apoteker yang berusia 58 tahun memiliki riwayat nyeri punggung sejak 7 tahun
yang lalu. Nyeri tersebut muncul 3 hingga 4 kali dalam setahun. Keluhan tersebut
muncul kembali 10 hari yang lalu setelah bermain golf selama 5 jam. Ia merasakan rasa
sakit yang terus-menerus di daerah lumbosakral yang tepat. Rasa sakit terasa dari
pantat kanan menjalar ke arah posteriolateral paha dan kaki diikuti dengan paresthesia
di kaki bagian lateral adanya kelemahan dalam myotome S1, ia dirujuk oleh dokter saraf
untuk melakukan MRI. Hasil MRI menunjukkan adanya tonjolan kearah posteriolateral
kanan pada diskus intervertebralis di L5-S1, dengan kehilangan tinggi disk. Pasien
memilih untuk pengobatan konservatif kemudian pasien dirujuk untuk fisioterapi untuk
melakukan traksi lumbal dan latihan terapi.
Learning Task
Jaringan apakah yang terkena? analisis gejala khas yang muncul pada kondisi
tersebut !
Jelaskan prosedur traksi lumbar secara lengkap yang harus yang harus di
terapkan pada kondisi pasien ssat ini! (Posisi, kekuatan, durasi)
Sebutkan hal-hal yang harus dihindari pasien dengan kondisi seperti ini!
Self Assessment
Bagaimana efek fisik dan nilai terapeutik traksi terhadap tulang, otot, ligamen,
sendi facet, saraf, pembuluh darah, dan diskus intervertebralis?
Jelaskan yang anda ketahui tentang intermittent dan sustained traction!
Jelaskan bagaimana prosedur penggunaan traksi lumbal!
Jelaskan bagaimana prosedur penggunaan traksi cervical!
Sebutkan indikasi dan kontraindikasi penggunaan spinal traksi!
Refrensi
Tujuan pembelajaran :
Konten Kurikulum :
Electrical modalities
Superficial heat modalities
Deep heat modalities
Cryo terapi dan whirpool terapi
Phototherapy
Mechano therapy
Abstrak
Seorang fisioterapi dalam memberikan pelayanan fisioterapi sangat berkaitan
dengan penggunaan modalitas. Dalam satu kasus tidak menutup kemungkinan bahwa
pasien akan mendapatkan terapi dengan menggunakan lebih dari 1 alat. Penggunn
beberapa alat dalam 1 kasus harus dipertimbangkan dengan baik. Sebelum
mengkombinasi penggunaan alat, seorang fisioterapis harus mengetahui dengan pasti
target kerja dari masing-masing alat tersebut. Sehingga tidak akan menyebabkan efek
yang ganda.
Selain itu, dengan pengetahuan baik mengenai masing masing modalitas maka
seorang fisioterapi akan mengetahui beberapa indikasi dan kontra indikasi dari masing-
masing modalitas, sehingga saat nanti mengkonbinasi bberapa alat tidak akan
menimbulkan efek yang bertolak belakang yang nantinya malah mengurangi efek dari
salah satu modalitas tersebut.
Makadari itu, pada lecture kali ini akan mengulang kembali secara singkat
mengenai masing masing modalitas dan membahas bagaimana penggunaan kombinasi
beberapa modalitas dalam contoh kasus.
Skenario
dirasakan sakit yang tertarik. Aktifitas 2 hari terakhir yang dilakukan yaitu
mengerjakan tugas-tugas kuliah di depan laptop hingga larut malam. Setelah
terapis melakukan pemeriksaan, didapatkan hasil bahwa nyeri yang dirasakan
pada leher dikarenakan oleh adanya ketegangan otot.
2. I Made Ronaldo berusia 24 tahun, 3 hari yang lalu mengalami cidera akibat
terpleset di tangga. Setelah 3 hari, Ronaldo masih merasakan sakit pada
pergelangan kaki, masih tampak bengkak pada bagian lateral pergelangan kaki
dan tidak mampu melakukan inversi serta jongkok, sehingga terasa menggangu
aktifitas sehari-hari.
3. Seorang ibu berusia 55 tahun mengeluh nyeri pada kedua jari-jari tangan, nyeri
dan kaku sendi dirasakan lebih berat di pagi hari, tampak terdapat nodul pada
jari-jari tangan. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium didapatkan rheumatoid
factor yang meningkat.
Learning Task
Sebutkan modalitas apa saja yang bisa digunakan pada masing masing kasus
diatas!
Jelaskan mengenai waktu treatment pada penggunaan masing-masing modalitas
sesuai dengan masing-masing kasus
Jelaskan clinical reasoning pada penggunaan masing-masing modalitas sesuai
dengan masing-masing kasus
Self Assessment
Jelaskan perbedaan dari masng-masing modalitas!
Jelaskan keuntungan dari masing-masing modalitas terhadap jaringan tubuh!
Refrensi