Anda di halaman 1dari 3

JURNAL KERJA FISIOTERAPI

PRAKTIK KOMPREHENSIF FISIOTERAPI


PROGRAM STUDI D3 FISIOTERAPI
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

Tempat praktek : RSUD Banyumas


Tanggal : 13 Mei 2019
No Kasus : 05
Diagnosa Medik : Post Sectio Caesarea
Proses Fisioterapi :
1. Nama Pasien : Ny. Yuliati
2. Umur : 24 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pekerjaan : Ibu Runahtangga
5. Alamat : Kedungringin, Jatilawang
6. Riwayat sakit : Pasien datang ke RSUD Banyumas pada tanggal 11 Mei 2019. Oleh dokkter
pasien dianjurkan untuk melakukan persalinan dengan operasi karena pinggul yang sempit, air
ketuban yang sedikit dan sudah lebih dari HPL 1 minggu. Pada 13 Mei pasien melakukan operasi sc.
Dari hasil operasi pasien mengeluh nyeri saat menggerakan badan. Untuk mengurangi nyeri,
pasien bedrest di tempat tidur.
7. Pemeriksaan FT :
a. Homan’s sign
Pasien tidur terlentang di bed, kemudian kaki pasien dorsofleksi.
Hasil: (-) tidak ditemukan potensial DVT
b. Pemeriksaan nyeri dengan Visual Analogue Scale (VAS)
Pemeriksaan dengan VAS adalah dengan mengukur nyeri yang dirasakan pasien melalui angka
dari 0-10. Cara mengukurnya adalah dengan meminta kepada pasien seberapa nyeri dengan
menunjuk angka dari 0-10 yang dirasakan ketika area yang bermasalah di tekan, saat diam, dan
saat bergerak. Nilai dari VAS:
Hasil pengukuran:
Pengukuran Nilai
Nyeri diam 1
Nyeri tekan 5
Nyeri Gerak 7
c. Pemeriksaan MMT pada trunk (masih ada nyeri gerak)
Gerakan Nilai
Fleksi Trunk 2
Rotasi Trunk (-)
d. Indeks Katz
- Inkontensia : belum bisa BAK dan BAB secara mandiri
- Mandi : seluruhnya dibantu
- Berpakaian : dibantu sebagian
- Toileting : belum bisa pergi ke toilet
- Berpindah : pasien masih belum bisa berpindah
- Makan : belum boleh makan
Dari hasil pemeriksaan diperoleh hasil G yaitu ketergantungan pada keenam fungsi.

8. Impairment :
- Adanya nyeri pada bekas sayatan di perut
- Penurunan kekuatan otot perut dan otot dasar panggul
- Potensial terjadi DVT
- Penurunan kemampuan fungsional
9. Disability : Pasien tidak dapat menjalankan kesehariannya sebagai ibu yang merawat
anaknya.
10. Functional Limitation : terjadinya gangguan aktifitas fungsional
11. Pelaksanaan Fisioterapi :
a. Deep breathing exercise dengan tujuan memelihara dan meningkatkan volume paru serta
rileksasi menghilangkan rasa nyeri pada saat latihan.
b. Static Contraction dengan tujuan mengurangi mekanisme pumping action memperlancar
aliran darah serta menjaga kekuatan otot agar tidak atrofi.
c. Senam nifas dengan tujuan mengurangi nyeripada daerah incise, mencegah DVT,
meningkatkan kekuatan otot perut.
d. Latihan active movement untuk memelihara keadaan, kemampuan dan kekuatan otot untuk
kontraksi setelah mendapat fisioterapi berupa latihan karena dengan adanya mobilisasi ini
akan membuat otot menjadi rileks dengan adanya pembuangan zat P sebagai penyebab nyeri
yang merupakan akumulasi satu hasil metabolism yang menumpuk.
e. Latihan dasar panggul. Latihan ini mengakibatkan kontraksi dan melancarkan supplay nutrisi ke
otot-otot tubuh yang terlibat dalam proses kehamilan dan persalinan sc. Dampak yang lebih
lanjut yaitu sirkulasi darah mengalami perbaikan sehingga meningkatkan kondisi umum pasien
dan dapat mengingkatkan kekuatan otot dasar panggul.
f. Positioning. Latihan ini untuk mengembalikan kemampuan fungsional miring kanan, miring kiri,
duduk, berdiri dab berjalan. Latihan ini memerlukan otot dengan kerja yang melawan gravitasi.
12. Evaluasi :
a. Evaluasi Nyeri dengan VAS
Pengukuran T1 T2 T3
Nyeri diam 2,3 2 0
Nyeri tekan 5,6 4,8 4,5
Nyeri Gerak 7,4 6,5 6
b. Evaluasi MMT pada trunk
Gerakan T1 T2 T3
Fleksi Trunk 2 2 3
Rotasi Trunk - 2 2
c. Evaluasi dengan indeks katz
Aktifitas T1 T2 T3
Mandi Tergantung Tergantung Tergantung
Berpakaian Tergantung Tergantung Tergantung
Toileting Tergantung Tergantung Mandiri
Berpindah Tergantung Tergantung Mandiri
Control BAK/BAB Tergantung Tergantung Mandiri
Makan Tergantung Mandiri Mandiri

13. Catatan :

Pembimbing Institusi,

Anda mungkin juga menyukai