PROGRAM STUDI D3 FISIOTERAPI STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
Tempat praktek : RSUD Banyumas
Tanggal : 9 Mei 2019 No Kasus : 03 Diagnosa Medik : Bell’s Palsy Proses Fisioterapi : 1. Nama Pasien : Tn. Pariman 2. Umur : 56 tahun 3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Pekerjaan : Pedagang 5. Alamat : Kemranjen 6. Riwayat sakit : 1 bulan lalu pasien mengeluh sakit gigi. Kemudian tiga hari setelahnya saat pagi hari tiba-tiba pasien merasakan pelo kesusahan untuk bicara. Keluarga mendapati muka pasien menceng ke sebelah kiri. Hal keusahan untuk makan dan minum serta mata kiri terus terbuka. Pasien memperingan keadaan dengan menminum obat dari PUSKESMAS. Karena dirasa tidak ada perubahan, maka pasien RSUD Banyumas. Kemudian dirujuk kembali untuk dilakukan terapi ke fisioterapi. 7. Pemeriksaan FT : Inspeksi (statis) - Muka tidak simetris - Mata kiri setengah terpejam - Alis kanan lebih tinggi dibanding kanan - Bibir turun ke sebelah kiri Inspeksi (dinamis) - Pasien susah mengangkat alis, dan menutup mata dengan sempurna, pasien juga kesusahan masih tidak jelas saat berbicara. MMT Pada wajah - M. Frontalis : 3 - M. Corrugator supercilli : 3 - M. Orbicularis oris : 3 - M. Nasalis : 3 - M. Zigomaticum : 3 - M. Orbicularis : 3 8. Impairment : - Adanya kelemahan otot wajah sebelah kanan - Rasa tebal pada pipi sebelah kanan - Adanya penurunan kemampuan fungsional 9. Disability : - Pasien kesulitan beraktifitas sebagai seorang pedagang 10. Functional Limitation : - Kesusahan saat makan, bocor saat minum, kesusahan saat berkomunikasi - Kesusahan saat menutup mata sebelah kanan - Mata kiri susah untuk membuka 11. Pelaksanaan Fisioterapi : a. Infra Red - Pasien tidur terlentang di bed - Tutup mata pasien dengan handuk - Arahkan IR dengan posisi tegak lurus kea rah muka pasien - Nyalakan IR lalu jaga jarak sekitar 60 cm - Set timer selama 15 menit b. Electrical Stimulation - Pasien tidur di bed - Area yang diterapi terbebas dari hal yang mengganggu - Pasang pad hitam pada cervical dan pad merah sebagai stimulasi pada wajah - Kemudian berikan stimulasi dengan arus impulse, emission 3,0, pause 1,5, dengan timer 10 menit - Berikan stimulasi pada otot yang mengalami kelemahan c. Massage - Pasien tidur terlentang - Lakukan pijatan pada area yang kaku lalu berikan tarikan yang berulang ulang pada otot yang lemah d. Edukasi - Pasien di depan cermin belajar untuk tersenyum, membuka mulut, mecucu, membuka mata lebar dan menutup mata. - Pasien disarankan memberikan kompres hangat pada muka sebelah kanan - Pasien disarankan menggunakan kacamata untuk mengurangi iritasi mata 12. Evaluasi : Setelah dilakukan satu kali terapi, pasien merasa kaku berkurang dan nyaman. 13. Catatan :