Kes
SERTA SOP
DI SUSUN
OLEH KELOMPOK IV
AHMAD ZAIFUL
AZIZ ANANG SAPUTRO
STELAMARIS GIMBO
halaman
HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pemeriksaan fisik headto toe .............................................. 3
B. Tujuan .................................................................................................. 4
C. Manfaat ................................................................................................ 4
D. Teknis yang diperlukan dalampengkajian fisik .................................... 4
E. Indikasi ................................................................................................ 8
F. Prosedur tindakan ................................................................................ 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
berpikir dan menginterpretasi secara kritis tentang arti perilaku klien dan
perubahan fisik yang ditampilkan merupakan hal yang sangat penting bagi perawat.
keterampilan pengkajian dan pemeriksaan fisik menjadi alat kuat bagi perawat
untuk mendeteksi perubahan baik halus maupun nyata yang terjadi pada kesehatan
dengan terapi.
model keperawatan yang berfokus pada respon yang ditimbulkan pasien akibat
adanya masalah kesehatan atau dengan kata lain pemeriksaan fisik keperawatan
harus mencerminkan diagnosa fisik yang secara umum perawat dapat membuat
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2. Untuk megetahui apa tujuan dari pemeriksaan fisik head toe toe.
to toe.
2
BAB II
PEMBAHASAN
tertentu yang di anggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematis dan
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang
ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit.
Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan
perawatan pasien.
Pendekatan ini dilakukan mulai dari kepala dan secara berurutan sampai ke
kaki. Mulai dari : keadaan umum, tanda-tanda vital, kepala, wajah, mata, telinga,
hidung, mulut dan tenggorokan, leher, dada, paru, jantung, abdomen, ginjal,
3
4
B. Tujuan
dan penatalaksanaan.
C. Manfaat
keperawatan.
1. Inspeksi
status fisik. Mulailah melakukan inspeksi pada saat pertama kali bertemu
c. Buka bagian yang di inspeksi dan yakinkan bahwa bagian tersebut tidak
penampilan umum, pakaian, postur tubuh dan gerakan dengan waktu yang
cukup.
g. Lakukan inspeksi secara sistematis, bila perlu bandinkan satu bagian sisi
2. Palpasi
seperti tangan dan jari-jari, untuk mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau organ
hasil.
6
nyeri tekana.
3. Perkusi
c. Pekak : suara perkusi jaringan yang padat seperti pada perkusi daerah
4. Auskultasi
suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut
b. Ronchi : nada rendah dan sangat kasar terdengar baik saat inspirasi
maupun saat ekspirasi. Ciri khas ronchi adalah akan hilang bila klien
asma.
pleura.
E. Indikasi
F. Prosedur Tindakan
kontrak dengan pasien, yang didalamnya ada penjelasan maksud dan tujuan,
6. Genetalia
8. Neurologi
10
- suhu tubuh
- denyut nadi
- pernafasan
- tekanan darah
6. Lakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan jika
memungkinkan
7. Lakukan pemeriksaan kepala dan leher :
a. Kepala :
- Amati bentuk kepala, keadaan kulit kepala, keadaan
rambut dan wajah
- Rada ubun-ubun (bila umur < 2 tahun) dan adanya
benjolan
- Amati kelengkapan dan kesimetrisan mata, pupil
(ukuran, bentuk, respon terhadap cahaya), kornea,
konjungtiva, warna sklera
- Amati dan palpasi kelopak mata/palpebra
- Lakukan test ketajaman penglihatan dengan kartu
snellen (kp)
- Ukur tekanan bola mata dengan tonometer (kp)
- Lakukan test luas lapang pandang (kp)
b. Mata :
- Amati kelengkapan dan kesimetrisan mata, pupil,
kornea, konjungtiva, sklera
- Amati dan palpasi kelopak mata/palpebra
- Lakukan test ketajaman penglihatan dengan kartu
snellen (kp)
- Ukur tekanan bola mata dengan tonometer (kp)
- Lakukan test luas lapang pandang (kp)
c. Hidung :
- Amati posisi septum nasi
- Amati lubang hidung spt kelembaban, mukosa, sekret
dan adanya polip, kalau perlu gunakan spekulum
12
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indikasi mutlak dilakukan pada setiap klien, terutama pada : 1. klien yang
baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat. 2. Secara rutin pada
klien yang sedang di rawat. 3. Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien.
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz H. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku I. Jakarta : Salemba
Medika
Indriono, Arik. 2013 Pengkajian Pemeriksaan Fisik Buku II Jakarta : Salemba Medika
http://stikesmuammadiyahpringsewu.blongspot.com/2012/09/konsep-pemeriksaan-fisik-
dan-proses.html