Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR BIOMEDIK II

“Sistem Perkemihan”

Disusun oleh:

Kelompok X

NAMA : 1. Khairun Nisa (0801183346)

2. Muhammad Adli (0801183489)

3. Syifa Arya Sukma (0801183426)

KELAS : 2 IKM 4

DOSEN PENGAMPU : Khairunnisa Situmorang, SST, M.Kes

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

T.A 2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, atas berkat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah dasar biomedik II dengan judul materi “Sistem
Perkemihan” ini tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak


terima kasih kepada Ibu Khairunnisa, SST, M.Kes yang telah memberikan tugas
makalah ini sehingga kami dapat lebih memahami lebih jauh mengenai materi ini

Kami sadar makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kami berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan
seluruh pembaca pada umumnya.

Medan, 21 Mei 2019

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
1.4 Manfaat 1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Urinaria 2

2.2 Susunan Sistem Perkemihan 2

2.3 Mekanisme Pembentukan Urine 5

2.4 Penyakit Akibat Sistem Perkemihan 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 8

3.2 Saran 8

DAFTAR PUSTAKA 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia, seperti makhluk hidup lainnya, berusaha untuk mempertahankan


homeostasis, yang berarti keseimbangan. Otak dan organ tubuh lainnya
bekerjasama untuk mengatur suhu tubuh, keasaman darah, ketersediaan oksigen
dan variabel lainnya. Ginjal berperan penting mempertahankan homeostasis
dengan mengatur konsentrasi banyak konstituen plasma, terutama elektrolit dan
air dengan mengeliminasi semua zat sisa metabolisme.

Sistem perkemihan merupakan bagian dari anatomi dan fisiologi tubuh


manusia, yang sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia.
Sistem perkemihan berfungsi untuk mengolah zat-zat yang tidak diperlukan dalam
tubuh dan memiliki beberapa proses. Sehingga dengan keluarnya zat yang tidak
baik bagi tubuh maka tubuh akan terhindar dari beberapa penyakit yang
menyangkut sistem perkemihan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem perkemihan ?


2. Apa sajakah susunan sistem perkemihan ?
3. Bagaimana proses mekanisme pembentukan urin ?

1.3 Tujuan

1. Untuk memahami pengertian dari Sistem Perkemihan


2. Untuk mengetahui susunan sistem perkemihan
3. Untuk memahami mekanisme pembentukan urin.

1.4 Manfaat

Dalam pembuatan makalah ini diharapkan pembaca dapat menambah


pengetahuan tentang Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan pada manusia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Urinaria

Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana


terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan
berupa urin (air kemih).

Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu


system kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan
keseimbangan internal atau Homeostatis. Fungsi lainnya adalah untuk membuang
produk-produk yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.1

2.2 Susunan Sistem Perkemihan

1. Ginjal (Ren)
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak dibagian belakang
kavum abdominalis di belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji
kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari
ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal
wanita.
Ginjal memainkan peranan penting dalam fungsi tubuh, tidak
hanya dengan menyaring darah dan mengeluarkan produk-produk sisa,
namun juga dengan menyeimbangkan tingkat-tingkat elektrolit dalam
tubuh, mengontrol tekanan darah, dan menstimulasi produksi dari sel-sel
darah merah. Ginjal mempunyai kemampuan untuk memonitor jumlah
cairan tubuh, konsentrasi dari elektrolit-elektrolit seperti sodium dan
potassium, dan keseimbangan asam-basa dari tubuh. Ginjal menyaring
produk-produk sisa dari metabolisme tubuh.
Contohnya, jika seseorang mengalami dehidrasi dari latihan
olahraga atau dari suatu penyakit, ginjal akan menahan sebanyak mungkin
1
https://donnymataputun.blogspot.com/2013/05/makalah-anatomi-fisiologi-sistem.html

2
air dan urin menjadi sangat terkonsentrasi. Ketika kecukupan air dalam
tubuh, urin adalah jauh lebih encer, dan urin menjadi bening. Sistem ini
dikontrol oleh renin, suatu hormon yang diproduksi dalam ginjal yang
merupakan sebagian daripada sistem regulasi cairan dan tekanan darah
tubuh.2

2. Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal
ke vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm.
Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak
pada rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan otot polos.
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
d. Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan
peristaltic yang mendorong urin masuk ke dalam kandung
kemih.

3. Vesika Urinaria (Kandung Kemih).


Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini
berbentuk seperti buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di
dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan
mengempis seperti balon karet.
Dinding kandung kemih terdiri dari:
a. Lapisan sebelah luar (peritoneum).
b. Tunika muskularis (lapisan berotot).
c. Tunika submukosa.
d. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).
4. Uretra

2
Syaifuddin, Fisiologi Tubuh Manusia , (Jakarta:Salemba Medika, 2011)

3
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria
yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
a. Urethra pars Prostatica
b. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra
externa)
c. Urethra pars spongiosa.
Pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm
(Lewis). Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris
dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi.

Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:

a. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari


Vesika urinaria mengandung jaringan elastis dan otot
polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap
tertutup.
b. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung
pembuluh darah dan saraf.
c. Lapisan mukosa.

5. Air kemih (urine)


Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
a. Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari
pemasukan(intake) cairan dan faktor lainnya.
b. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi
keruh.
c. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan
sebagainya.
d. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
e. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari
pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein member
reaksi asam).

4
Komposisi air kemih, terdiri dari:

a. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.


b. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea
amoniak ,Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan
sulfat.
c. Pagmen (bilirubin dan urobilin).
d. Toksin3

2. 3 Mekanisme Pembentukan Urine

1. Filtrasi
Terjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena permukaan aferent
lebih besar dari permukaan aferent maka terjadi penyerapan darah,
sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali
protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri
dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke
seluruhginjal.

2. Reabsorpsi
Terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium,
klorida, fosfat dan beberapa ion karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif
yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas.
Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan
dan sodium dan ion karbonat, bila diperlukan akan diserap kembali
kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikienal
dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada pupila renalis.

3. Augmentasi
Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai
tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion

https://www.academia.edu/22793928/MAKALAH_KELOMPOK_ANATOMI_FISIOLOGI_SIST
EM_PERKEMIHAN

5
Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urine sesungguhnya.
Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa
ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung
kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine sementara. Ketika
kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

Urin yang keluar dari kandungan kemih mempunyai komposisi


utama yang sama dengan cairan yang keluar dari duktus koligentes, tidak
ada perubahan yang berarti pada komposisi urin tersebut sejak mengalir
melalui kaliks renalis dan ureter sampai kandung kemih.4

2.4 Penyakit Akibat Sistem Perkemihan

Organ-organ dari sistem perkemihan sejatinya akan mengalami gangguan


jika tidak dijaga kesehatanya, sehingga dapat menimbulkan gangguan atau
penyakit. Berikut penyakit-penyakit yang sering ditemukan pada sistem
perkemihan/urinary

1. Glomerulonefritis adalah proses inflamasi pada glumeruli dengan etiologi,


patogenesis, perubahan-perubahan histologi pada ginjal berlainan tetapi
dengan presentasi klinis seragam.
2. Sindrom Nefrotik adalah kelainan pada sistem perkemihan/urinary yang
ditandai dengan adanya peningkatan protein dalam urine (proteinuria),
penurunan albumin dalam darah, dan adanya edema
3. Gagal Ginjal Kronik adalah suatu kedaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang irreversible, pada suatu derajat yang
memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau
transplantasi ginjal

4
http://www.anakciremai.com/2011/05/pengertian-anatomi-dan-fisiologi-manusia.html

6
4. Ca Kandung Kemih adalah tumor yang didapatkan pada buli-buli
(kandung kemih) yang akan terjadi gros hematuria tanpa rasa sakit yaitu
keluar kencing warna merah terus.
5. BPH (Benign Prostat Hiperplasia) adalah pembesaran kelenjar prostat
yang disebabkan adanya keseimbangan hormonal dalam tubuh sehingga
terjadi hiperplasi (penambahan jumlah sel) pada kelenjar prostat
6. ISK (Infeksi Saluran Kemih) adalah suatu keadaan klinis yang mana
terdapat mikroorganisme pada saluran kemih
7. Urolithiasis adalah suatu keadaan terdapatnya batu di dalam saluran
kemih, baik dalam ginjal, ureter, maupun buli-buli / kandung kemih.5

BAB III
5
https://gustinerz.com/7-penyakit-yang-sering-ditemukan-pada-sistem-urinaryperkemihan/

7
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses


penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih).

3.2 Saran

Kepada yang membaca makalah sederhana ini, harapan kami semoga


dapat  memahami betul sehingga  penyakit – penyakit yang berhubungan dengan
system perkemihan ini dapat di hindari.

DAFTAR PUSTAKA

8
Syaifuddin . 2011 . Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta :
EGC.

Wibowo , Daniel S . 2005 . Anatomi Tubuh Manusia . Jakarta : Gramedia


Widiasarana Indonesia.

https://donnymataputun.blogspot.com/2013/05/makalah-anatomi-fisiologi-
sistem.html

http://www.anakciremai.com/2011/05/pengertian-anatomi-dan-fisiologi-
manusia.html

https://www.academia.edu/22793928/MAKALAH_KELOMPOK_ANATOMI_FI
SIOLOGI_SISTEM_PERKEMIHAN

Anda mungkin juga menyukai