“HIPOTENSI”
Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analis Kesehatan mengenai
Oleh :
DEDI GUNAWAN
TINGKAT 1 B
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN
MEDAN JURUSAN ANALIS
KESEHATA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan bimbingaan
penulis dapat menyelesaikan promosi kesehatan ini dengan sebaik-baiknya. Tidak lupa juga
penulis mengucapkan terima kasih yang kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
pembuatan laporan akhir praktikum ini.
Laporan ini berisikan tentang Penyakit Hipotensi. Harapan penulis semoga promkes
tentang hipotensi ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca.
penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat
kurang, oleh karena itu kritik, saran, dan masukkan dari pembaca kiranya dapat
menyempurnakan laporan ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. ii
BAB I........................................................................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 1
1.3 TUJUAN MAKALAH ....................................................................................................................... 1
BAB II....................................................................................................................................................... 2
2.1 PENGERTIAN HIPOTENSI .............................................................................................................. 2
2.2 FAKTOR YANG DAPAT MEMPERTAHANKAN TEKANAN DARAH ................................................. 2
2.3 TANDA DAN GEJALA HIPOTENSI ................................................................................................. 3
2.4 PENYEBAB HIPOTENSI ................................................................................................................. 3
2.5 CARA MENANGANI DAN MENCEGAH HIPOTENSI ....................................................................... 5
BAB III ..................................................................................................................................................... 8
3.1 SIMPULAN..................................................................................................................................... 8
3.2 SARAN .......................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.3 TANDA DAN GEJALA HIPOTENSI
Tidak semua yang mengalami hipotensi akan merasakan gejala. Kondisi hipotensi juga
tidak selalu memerlukan perawatan. Namun jika tekanan darah cukup rendah, kemungkinan
besar bisa menimbulkan gejala-gejala seperti berikut ini.
Jika mengalami gejala hipotensi, sebaiknya segera duduk atau berbaring, minum air putih, dan
menghentikan semua kegiatan yang sedang di lakukan. Gejala biasanya akan segera hilang
setelah beberapa saat.
1. Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari
jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah.
Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung
abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka
berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ
tubuh.
2. Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang
hebat (luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat
berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
3. Faktor usia
4. Cuaca udara yang lebih panas bisa membuat tekanan darah menurun. Orang yang
sedang rileks atau rajin berolahraga juga umumnya mempunyai tekanan darah yang
lebih rendah. Selain itu jika baru saja makan, tekanan darah juga bisa menurun karena
banyak darah yang akan mengalir menuju saluran pencernaan untuk mencerna dan
menyerap makanan.Tekanan darah pada siang dan malam hari pun berbeda. Biasanya
pada siang hari tekanan darah akan meningkat, dan malam harinya akan lebih rendah.
3
Penyebab hipotensi akibat kondisi atau penyakit tertentu
Hipotensi bisa diakibatkan oleh kondisi atau penyakit tertentu, beberapa di antaranya adalah:
Hipotensi ortostatik. Gejala hipotensi ortostatik biasanya muncul saat Anda berubah
posisi secara tiba-tiba. Seseorang dengan hipotensi ortostatik mengalami penurunan
tekanan darah sistolik sebanyak 15-30 mm Hg ketika berdiri dari posisi duduk atau
berbaring.
Hipotensi akut akibat kehilangan darah tiba-tiba (syok).
Neurally mediated hypotension. Kondisi ini biasanya terjadi saat seseorang berdiri
terlalu lama, hingga aliran darah berkumpul pada bagian bawah tubuh.
Dehidrasi. Dehidrasi terjadi akibat tubuh kekurangan cairan dan bisa disebabkan oleh
kurang minum, puasa atau diare.
Efek samping pengobatan. Ada beberapa obat yang bisa menurunkan tekanan darah,
seperti obat antidepresi, obat anti-hipertensi seperti alpha-blocker dan beta-blocker,
obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE Inhibitor) hingga obat diuretik.
Efek samping obat seperti alkohol, anxiolytic, beberapa antidepresan, diuretik, obat-
obatan untuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner, analgesik
Anemia. Anemia merupakan kondisi di mana kandungan hemoglobin di dalam darah
rendah. Salah satu gejala anemia adalah tekanan darah rendah.
Kehamilan. Tekanan darah pada wanita hamil biasanya lebih rendah karena sistem
peredaran darahnya yang berkembang dengan cepat.
Ketidakseimbangan hormon. Penyakit seperti diabetes atau penyakit Addison
menyebabkan gangguan produksi hormon. Hal ini bisa berdampak pada
keseimbangan kadar air dan mineral tubuh, serta tekanan darah.
Penyakit saraf. Penyakit saraf seperti penyakit Parkinson dapat menyebabkan
hipotensi ketika menjangkiti sistem saraf yang mengontrol fungsi tubuh otonom
seperti mengendalikan tekanan darah.
Perdarahan hebat. Hilangnya darah dalam jumlah besar dalam tubuh akan
menurunkan asupan darah ke jaringan-jaringan di tubuh, sehingga tekanan darah
tubuh akan menurun drastis. Ini merupakan kondisi mengancam nyawa yang
memerlukan penanganan medis secepatnya.
Penyakit jantung. Penyakit kronis seperti penyakit jantung menyebabkan darah tidak
bisa dipompa dengan baik oleh jantung ke seluruh tubuh. Akibatnya, tekanan darah
pun menurun.
Infeksi darah (Sepsis). Sepsis terjadi ketika infeksi yang terjadi dalam jaringan mulai
memasuki aliran darah. Akibatnya, tekanan darah akan menurun drastis. Kondisi ini
mengancam nyawa dan memerlukan penanganan medis secepatnya.
Reaksi alergi yang parah (anafilaksis). Anafilaksis adalah reaksi alergi parah yang
berpotensi mengancam nyawa. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa gatal yang sangat,
sesak napas, dan tekanan darah menurun drastis.
4
Dignosis Hipotensi
Mengukur tekanan darah merupakan cara yang tepat dan mudah untuk mendiagnosis
hipotensi. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum mengukur tekanan
darah untuk mendapatkan hasil pengukuran tekanan darah yang tepat.
Selain mengukur tekanan darah, ada beberapa cara atau tes lain untuk mendiagnosis
penyebab hipotensi akibat kondisi atau penyakit tertentu, dan sekaligus menentukan
perawatan yang tepat, yaitu:
5
Pengobatan lain melibatkan banyak minum cairan dan meningkatkan jumlah garam
dalam makanan. (Pengobatan ini harus atas rekomendasi dokter karena terlalu banyak garam
juga dapat berbahaya bagi kesehatan).Hipotensi akut yang disebabkan oleh syok adalah
kedaruratan medis.Mungkin akan diberi transfusi darah intravena, obat-obatan untuk
meningkatkan tekanan darah dan kekuatan jantung, serta obat lainnya seperti antibiotik.
Selain hal diatas juga terdapat cara-cara penganan Hipotensi sebagai berikut.
• Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari,
sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan
meningkat
• Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat
membantu mengurangi timbulnya gejala
• Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis
• Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi
yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan
memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi
penderita.
• Perbanyak garam. Bagi penderita tekanan darah rendah, hal ini bisa bermanfaat. Namun
karena kelebihan sodium bisa bisa menyebabkan gagal jantung, khususnya pada orang
dewasa, pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Jika dokter menganjurkan
menambah asupan sodium tapi Anda tidak suka banyak garam, cobalah menggunakan kecap
alami.
• Kurangi alkohol. Alkohol membuat dehidrasi dan menurunkan tekanan darah, bahkan jika
diminum dalam jumlah sedang. Sedang air mengatasi dehidrasi dan meningkatkan volume
darah.
• Ikuti pola diet sehat. Dapatkan semua nutrisi yang perlukan dengan fokus pada beragam
makanan, termasuk whole grain, buah-buahan, sayuran, ayam tanpa kulit dan ikan.
• Ubah posisi tubuh secara perlahan.bisa mengurangi pusing saat berdiri dengan cara berdiri
perlahan. Sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari, tarik nafas dalam-dalam selama
beberapa menit kemudian duduk perlahan sebelum berdiri. Untuk melawan efek gravitasi,
cobalah tidur dengan sedikit mempertinggi kepala tempat tidur. Jika mulai mengalami gejala
saat berdiri, silangkan paha dalam posisi seperti gunting dan tekan, atau letakkan salah satu
kaki di pinggir kursi dan condongkan badan ke depan sejauh mungkin. Gerakan ini
mendorong darah bergerak dari kaki ke jantung.
• Makan porsi kecil dan konsumsi makanan rendah karbohidrat. Untuk mencegah penurunan
tekanan darah drastis setelah makan, konsumsilah makanan dalam porsi kecil beberapa kali
sehari. Selain itu, batasi makanan tinggi karbohidrat seperti kentang, nasi, pasta dan roti.
• Kenakan stocking yang bisa menekan (compression stocking). Stocking elastis yang umum
digunakan untuk meredakan rasa sakit dan pembengkakan pembuluh darah vena bisa
membantu mengurangi penumpukan darah di kaki
6
2. Pencegahan Penyakit Hipotensi
1. Waktu dialisis
Dialisis dilakukan lebih perlahan, dialisis yang lebih lama seringkali dapat mengatasi episode
hipotensi pada hemodialis tetapi ini tidak disukai penderita, sehingga penderita memerlukan
edukasi.
7
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 SIMPULAN
1. Penyakit hipotensi sangat berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat melemahkan tubuhnya,
sering pingsan, dan ada kemungkinan tubuhnya sulit difungsikan dikarenakan jantung
memompa darah ke seluruh tubuh dengan sangat lemah. Ironisnya, untuk penyakit hipotensi
ini nyaris tidak ada obatnya.
2. Cara mencegah atau menangani penyakit hipotensi, selain belajar untuk melaksanakan pola
hidup sehat, kita harus senantiasa mengecek tensi darah kita agar senantiasa terkontrol.
3.2 SARAN
Untuk pembaca, semoga makalah ini dapat menjadi wahana pengetahuan yang dapat
diamalkan di kehidupan sehari-hari.
8
DAFTAR PUSTAKA
http//www.medicastore.com
Pearce, C Evelyn (2010) “ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS”, Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama