Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PATOLOGI

ILMU DASAR KEPERAWATAN II (IDK II)

Dosen Pembimbing Mata Kuliah IDK II:

Dr. Muh. Anwar Hafid, S. Kep., Ns., M. Kes

Disusun Oleh:

Muslimin Mukhlis

(70300118001)

Keperawatan A

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA-GOWA 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini. Salawat dan salam dihaturkan kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW atas perjuangan beliau kita dapat menikmati
pencerahan iman dan islam dalam mengarungi samudera kehidupan ini.
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai “ PATOLOGI ”. Makalah
ini telah dibuat berdasarkan sumber-sumber yang telah dikumpulkan. Oleh karena
itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

Samata, 23 Mei 2019

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................1

KATA PENGANTAR ........................................................................................2

DAFTAR ISI .......................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................4
B. Rumusan Masalah .................................................................................5
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................5
D. Manfaat Penulisan .................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Patologi...........................................................................6
B. Patofisiologi..........................................................................................15
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................................17
B. Saran ........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbagai macam keluhan dan gejala klinis disampaikan pasien dan dapat
diamati oleh seorang perawat. Agar keluhan dan gejala klinis dapat diketahui
maka seorang perawat memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang memadai
yaitu berupa ilmu patologi keprawatan. Melalui pengusaan ilmu patologi maka
segalah bentuk proses yang terjadi dalam tubuh manusia seperti perjalanan
penyakit hingga pemahaman munculnya tanda dan gejala akan mempermudah
sudara dalam memberikan asuhan keperawatan.

Patologi berasal dari bahasa Yunani pathos ( penyakit atau kelainan) dan
logos (ilmu). Ilmu patologi dan kedokteran pada umumnya mengalami kemajuan
pesat dengan digunakannya mikroskop cahaya untuk mempelajari jaringan yang
sakit yang dimulai sekitar tahun 1800. Dengan mikroskop dapat memperlihatkan
adanya mikroorganisme di sekitar manusia, dimana hal ini memberi kontribusi
yang sangat besar terhadap asumsi sebelumnya sehingga menyangkal teori
penyakit yang timbul secara spontam melainkan bebrapa disebabkan ole
mikroorganisme patologis berupa bakteri, parasit, dab jamur.

Rudolf Virchow ( 1821 – 1902), seorang ahli patologi Jerma mengungkapkan


bahwa sel merupakan unsur terkecil yang membentuk tubuh manusia. Virchow
juga mempelajari perubahan-perubahan morfologi mikroskopis sel-sel pada
jaringan yang sakit dan dikaitkan dengan keadaan klinik penderita, karenanya era
mikroskop cahaya ini juga dikenal dengan era patologi seluler.

Patofisologi adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu penyakit yang


masuk ke dalam tubuh. Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu
unit kehidupan, kesatuan lahirlah yang terkecil menunjukkan bermacam-macam
fenomena yang berhubungan dengan hidup dan selalu berhubungan dengan

4
karakteristik mahluk hidup yaitu berproduksi, tumbuh, melakukan metabolisme
dan adaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal.

Regenerasi adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang


bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian
yang rusak. Nekrosis adalah kematian yang utama. Sel yang mengalami kamtian
secara nekrosis umumnya disebabkan oleh faktor dari luar secara langsung,
misalnya kematian sel dikarenakan kecelakaan, infeksi virus, radiasi radio aktif,
atau keracunan zat kimia. Tanpa adanya tekanan dari luar, sel tidak akan dapat
mati secara nekrosis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi patologi ?
2. Apa sejarah patologi?
3. Apa ruang lingkup patologi?
4. Apa saja pembagian patologi?
5. Apa defenisi patofisiologi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui defenisi patologi
2. Untuk mengetahui sejarah patologi
3. Untuk mengetahui ruang lingkup patologi
4. Untuk mengetahui pembagian patologi
5. Untuk mengetahui defenisi patofisiologi

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi masyarakat, diharapkan dalam penulisan makalah ini masyarakat
mampu mengetahui dan memahami tentang ilmu patologi dan
patofisiologi dan sekaligus menambah wawasan masyarakat.
2. Bagi penulis, diharapkan dalam penulisan makalah ini penulis mampu
memahami ilmu patologi dan patofiologi dalam dunia pelayanan
kesehatan sehingga mampu menerapkan atau memepraktikkannya di
masyarakat.

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Patologi

1. Pengertian Patologi
Patologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyakit yang disebabkan
oleh karena ada perubahan struktur dan fungsi sel jaringan tubuh. Patologi
mempunyai tujuan utama yaitu mengidentifikasi penyebab sebuah penyakit
sehingga akan memberikan petunjuk pada program pencegahan, pengobatan,
dan perawatan terhadap penyakitt yang diderita pasien.
Istilah patologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Pathos artinya emosi,
gairah atau menderita sedangkan logos artinya ilmu. Jadi patologi adalah ilmu
penderitaan atau ilmu penyakit. Ilmu Ptologi berkembang sejak seorang ahli
patologi yang bernama Rudolf Vircow (1821-19020 menemukan bahwa
bagian terjecil yang membentuk tubuh manusia adalah sel. Perubahan sel
yang diamati melalui mikroskop memberikan pengetahuan tentang penyakit
yang terjadi pada seseorang. Perubahan tersebut dapat menyebabkan kelainan
struktur dan gangguan fungsi tubuhbyang berwujud penyakit.
Sebagai contoh lain yaitu sel hepar yang mengalami infeksi virus
hepatitis, maka sel dan jaringan hepar akan mengalami perubahan-perubahan.
Susunan hepatoseluler menjadi kacau serta nampak mengalami edama.
Kondisi spertiitu menyebabkan fungsi hepar dalam metabolisme haemoglobin
akan mengalami gangguan yang dapat diamati pada tubuh pasien dalam
bentuk ikterus. Contoh lain yaitu sel saluran pencernaan mengalami
perubahan karena sering terpapar zat karasinogen yang terdapat dalam
makanan yang dikonsumsi pasien setiap hari. Kondisi seperti ini
menyebabkan terjadinya perubahan struktur sel di colon dan akibatnya
terbentuklah noplasma yang kuta kenal yaitu kanker.
Dengan demikian bila terjadi kelainan struktur sel, organ atau jaringan
maka akan terjadi perubahan atau gangguan fungsi sel, organ atau jaringan
tersebut. Coba perhatikan contoh lain yaitu jika terjadi kelainan struktur

6
kelenjar pankreas maka akan terjadi perubahan fungsi pankreas yang dapat
kita matai seperti penurunan produksi insulin yang dikenal sebagai penyakit
diabetes melitus. (Cut Sriyanti,2016)

2. Sejarah Patologi
Patologi Medis dibagi Menjadi Dua Cabang Utama
Bidang patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi klinik.
Perbedaannya patologi anatomi memuat kajian dengan mengkaji organ
sedangkan patologi klinik mengkaji tentang perubahan fungsi tubuh yang
dapat dideteksi melalui hasil laboratorium dan melalui cairan tubuh. Patologi
merupakan cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri-ciri dan
perkembangan penyakit melaui analisis perubahan fungsi atau keadaan
bagian tubuh. Bidang patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi
klinik. Ahli patologi anatomi membuat kajian dengan mengkaji organ
sedangkan ahli patologi klinik mengkaji perubahan pada fungsi yang nyata
pada fisilogi tubuh. Patologi anatomi dan patologi klini, yang termasuk ke
dalam patologi umum. ( Hasdinah HR & Sentot Imam S, 2014)
Patologi Umum
Juga disebut investigasi patologi, ekperimental patologi atau
teoretis; patologi, merupakan luas dan kompleks lapangan ilmiah yang
berusaha untuk memahami mekanisme cedera sel dan jaringaan, sperti
tubuh sarana untuk menanggapi dan memperbaiki cedera.

Penyebab Penyakit
Penyakit adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh yang
abnormal yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat yang
ditandai secara spesifikolah gambaran yang jelas.

Karakteristik Penyakit

7
1. Etiologi ( sebab yang berhubungan dengan host dan agent)
2. Patogenesis (mekanisme yang menghasilkan suatu tanda dan gejala
klinis maupun patologis).
3. Perubahan patologis dan klinis (mekanisme)
4. Komplikasi atau cacat ( efek daripada patogenesis). Prognosis
(perkiraan terhadap apa yang diketahui terhadap suatu perjalanan
penyakit).

Batasan Kondisi Normal


Kondisi normal bila dapat diukur dinyatakan dalam ukuran
numeric, biasanya dibatasi oleh dua simpangan baku. Setiap inividu harus
bisa beradaptasi atau bila tidak mampu akan menyebabkan kematian.

Adaptasi

Merupakan proses penyesuain setiap individu terhadap lingkungan


yang buruk. Kegagalan melakukan adaptasi akan menyebabkan kamatian.
Kemampuan membentuk pertahanan tubuh yang spesifik utnuk
mikroorganisme akan kebal terhadap infeksi.

Identifikasi Sebab-Sebab Akibat

Penyakit dapat disebabkan oleh faktor generic, multifactor (generic


dan lingkungan) dan faktor lingkungan.

Perkembangan ilmu kedokteran dibagi menjadi 4 jaman atau era:

1. Jaman Emperes-Samai Tahun 1850


Jaman tentang pengetahuan kesehatan yang hanya didasarkan pada
pengalaman hyprocrates beusah memisahkan ilmu kedokteran dengan
dari ilmu yang berdasarkan mistik (tahayul) . Yang kemudian
mencetuskan sebuah teori tentang penyakit yaitu:
a) Teori Patologi: teori yang menyatakan penyakit disebabkan oleh
adanya ketidak seimbangan antara cairan-cairan dalam tubuh.

8
b) Teori patologi solinder: teori ini mengatakan bahwa bagian yang
sakit adalah bagian yang padat.
c) Teori neuro patologi: teori ini mengtakan bahwa letaknya
berdasarkan perubahan-perubahan yang diakbatkan oleh gangguan
syraf.
Namun ketiga teori tersebut belum dibuktikan keadaan yang
sesungguhnya.
2. Jaman pengetahuan dasar ilmu pengetahuan kedokteran tahunan 1850-
900
Pada masa ini di dapatkan ilmu sebagai dasar perkembangan ilmu
kedokteran. Ditandai dengan penemuan mikroskop oleh Antonie Van
Lewnhoek
3. Jaman pengetahuan klinis tahun 1900-1950
Pada waktu ini dikenal dengan ilmu kedokteran yang bergerak
dibidang pencegahan.
4. Jaman pengetahuan kesehatan masyarakat tahun 1950- sekarang
Pengetahuan membuat diagnosis dan pengobatan masyarakat secara
keseluruhan. Dasar pengetahuan melalui antropologi sosial, demografi
epidemiologi dan sebagainya. ( Hasdinah HR & Sentot Imam S, 2014
)

Sejarah lain penemuan kemajuan bidang kedokteran yang membawa


perkembangan pada patologi yaitu:

1. Antonie Van Leuwenhoek ( Penemu mikroskop)


2. Redi (penemu macam-macam cacing yang dapat menyerang usus
manusia.
3. Louis Pasteur (Membuktikan teori degeneration spontaniatidak
betul), selain itu juga panem penyakit anjing gila dan vaksinnya,
car pembuatan bir yang baik, cara peragian, menemukan ulaat
sutera, menemukan cara melemakan virus, membuktikan bahwa
udr mengandung mikroba dll.

9
4. Lord Lister ( Ahli bedah asal Inggris yang membuktikan bahwa
luka infeksi mengandung hama penyakit).
5. Robert Koch (Penemu penyakit TBC)
6. Loeffler ( Penemu basil difteria)
7. Prof. Eyckman ( Penemu penyakit beri-beri)
8. Ross (Penemu penyakit malaria)
9. Widal ( Penemu basil disentri)
10. Edward Jenner (Penemu cara vaksin cacar)

Bidang studi termasuk adaptasi selular cedera, nekrosis, peradangan,


penyembuhan luka dan neoplasia. Itu membentuk dasar patologi,
penerapan pengerahuan ini untuk mendiagnosis penyakit pada manusia
dan hewan. Istilah umum patologi juga digunakan untuk menggambarkan
praktik patologi anatomi klinis, termasuk kelainan (herediter), maupun
kelainan kongenital. ( Hasdinah HR & Sentot Imam S, 2014 )

3. Ruang Lingkup Patologi


Ilmu patologi yang merupakan dasar dari Pratik klinik terdiri dari lingkup
patologi klinis dan patologi eksperimen sebagai berikut:
 Patologi klinis lebih menekankan pada analilis penyakit dan
mempelajari lebih mendalam tentang sebab dan mekanisme penyakit
terhadap organ dan sistem tubuh manusia
 Patologi eksperimental merupakan kegiatan pengamatan berbagai
perlakuan pada suatu sistem tubuh di laboratorium. Lazimnya
menggunakan model binatang percobaan atau kultur sel. (Cut
Sriyanti,2016)

4. Pembagian Patologi
Menurut Cut Sriyanti,2016 Sebagai sebuah ilmu, maka patologi dapat
dibagi menjadi beberpa bagian yaitu sebagai berikut.
a. Patologi atonomi

10
Ilmu patologi yang mempelajari dan mendiagnosa penyakit
berdasarkan hasil pemeriksaan sel, organ atau jaringan tubuh. Sebagai
contoh dalam mendiagnosa penyakit tumor yang diderita pasien, maka
dilakukan pemeriksaan patologi anatomi terhadap sel tumor sehingga
diketahui apakah tumor tersebut jinak atau tumor tersebut ganas.

Adapun jenis pemeriksaan yang dilakukan dalam patologi dalam


patologi anatomi terdiri pemeriksaan:

1. Histopalogi

Bagian dari ilmu patologi anatomi yang mempelajari dan


mndiagnosa penyakit berdasarkan hasil pemeriksaan jaringan tubuh.
Sebagai contoh yaitu pemeriksaan jaringan dengan cara biopsi
sehingga diperoleh diagnose denitif.

Biopsi adalah prosedur medis berupa pengambilan sampel kecil


dari jaringan untuk diperiksa dibawah mikroskop . Biopsi dapat
dilakukan dari hamper diseluruh tubuh, termasuk hati, sumsung
tulang, kulit dan ginjal serta paru. Biopsy dilakukan untuk
mengidentifikasi sel-sel abnormal dan untuk membantu mendiagnosa
serta untuk mengukur tingkat keparahan penyakit melalui beberapa
jenis biopsi.

2. Sitopatologi
Bagian ilmu patologi anatomi yang mempelajari dan mediagnosa
penyakit berdasarkan hasil pemeriksaan sel tubuh yang didapat atau

11
diambil. Sebagai contoh adalah pemeriksaan sel neoplasma untuk
mengetahui tipe sel tersebut termaksud ganas atau jinak. (Cut
Sriyanti,2016)

b. Patologi klinik
Ilmu patologi yang mempelajari dan mendiagnosa penyakit
berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia tubuh sehingga bahan
pemeriksaanya berupa urine, darah dan cairan tubuh lainnya. Sebagai
contoh dalam menetukan diagnose penyakit gagal ginjal maka
pemeriksaan patologi klinik yang dilakukan menggunakan bahan urine
pasien.

Kegunaan patologi klinik adalah sebagai berikut :


 Membantu dalam menegakan diagnose penyakit
 Menetapkan diagnose penyakit
 Memberi terapi yang adekuat pada pasien
 Memonitor perjalanan penyakit
 Membuat prognosa penyakit yang diderita pasien (Cut
Sriyanti,2016)

c. Patologi forensik

Ilmu patologi yang mempelajari dan menemukan sebab kematian pada


kondisi tertentu. Sebagai contoh menentukan penyebab kematian korban
yang diduga bunuh diri. Pemeriksaan akan mempelajari apakah benar
korban bunuh diri atau dibunuh terlebih dahulu kemudian direkayasa sperti
bunuh diri. (Cut Sriyanti,2016)

d. Patologi molekuler

Pengembangan ilmu patologi yang mempelajari dan mendiagnosa


penyakit berdasarkan hasil pemeriksaan struktur kimiawi molekul. Sebagai

12
contoh dalam mendiagnosa penyaki sickle cell yaitu penyakit dimana
kondisi molekul hemoglobin dalam keadaan abnormal . (Cut
Sriyanti,2016)

Menurut Cut Sriyanti,2016, Beberapa ahli memberikan pembagian


yang lebih praktis dalam mempelajari patologi yaitu bahwa patologi dibagi
3 bagian sebagai berikut :

a. Patologi umum

Ilmu patologi yang mempelajari dan mendiagnosa penyakit


berdasarkan mekanisme dan karakteristik bentuk dari suatu penyakit.
Sebagai contoh yaitu mempelajari kelainan kongenital, radang dan tumor.

b. Patologi sistematik

Ilmu patologi yang mempelajari dan menjelaskan suatu penyakit


tertentu berdasarkan pengaruhnya terhadap organ tersebut. Sebagai contoh
penyakit kanker paru yang akan berpengaruh terhadap organ paru-paru.
Pengetahuan dan tehnik pemeriksaan penyebab penyakit terus berkembang
dengan penggunaan teknologi. Untuk mengetahui perkembangan tersebut
berikut akan diuraikan beberapa teknik pemeriksaan patologi yaitu:

c. Patologi makroskopik
Penggunaan mata telanjang dalam mempelajari suatu penyakit
sebelum digunakan mikroskop digunakan dalam patologi merupakan
teknik yang hingga saat ini masih digunakan. Kelainan- kelainan
mikroskopik dari berbagai penyakit sangat khas sehingga bila
diimplementasikan oleh ahli patologi yang berpengalaman akan diperoleh
kesimpulan berupa diagnosa yang tepat.
Salah satu pemeriksaan patologi mikroskopik yang masih digunakan
hingga saat ini sperti pemeriksaan otopsi. Pemeriksaan otopsi adalah
pemeriksaan bedah mayat berasal dari bahasa Yunani yang berarti “lihat
dengan mata kepala sendiri”. Otopsi terdiri dari dua jenis yaitu:

13
1. Otopsi Klinis, Dilakukan untuk tujuan pembelajaran dan riset
mencari penyebab medis kematian juga untuk kasus kematian
yang tidak diketahui atua tidak pasti.
2. Otopsi Forensik, Dilakukan atas permintaan penegak hukum
ketika penyebab kamtian mungkin menjadi masalah pidana.

a) Mikroskop Cahaya
Pemeriksaan patologi yang lebih tepat saat ini dilakukan
dibandingkan dengan pemeriksaan mikroskopik adalah pemeriksaan
dengan menggunakan mikroskop cahaya.Diperlukan jaringan yang
dipotong tipis sehingga cahaya mampu menembus dan bilamana
diperlukan dilakukan pengecetan untuk memperjelas perbedaan dari
bagian jaringan atau sel akan diamati.

b) Histokimiawi

14
Histokimiawi adalah ilmu yang mempelajari kondisi kimiawi
sebuah jaringan setelah mendapatkan perlakuan menggunakan reagen
khusu. Dengan teknik ini secara mikroskopik berbagai keadaan
jaringan sel terlihat.

c) Mikroskop elektron
Penggunaan mikroskop elektron saat ini membuat pemeriksaan
patologi menjadi lebih luas. Pemeriksaan dapat dilakukan hingga
organel serta menemukan adanya virus jaringanpun dapat dilakukan.

d) Teknik biokimia
Salah satu teknik patologi yang sering dilakukan adalah
pemeriksaan biokimia dengan tujuan untuk mempelajari jaringan
tubuuh dan cairan tubuh. Sebagaimana diketahui bahwa berbagai
penyakit mempunyai dampak ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
Dengan pemeriksaan biokimia akan tergambar kondisi keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh pasien sehingga terapi lebih cepat dapat
diberikan.

e) Teknik hematologi
Pemeriksaan ini ditunjukan untuk mempelajari kelainan darah
mulai dari teknik yang sederhana yaitu hitung sel dengan pemeriksaan
terkini dengan peralatan elektronik untuk memeriksa faktor koagulasi
darah.

15
f) Kultur sel
Berbagai media untuk melakukan kultur telah dikembangkan
sehingga cakupan pemeriksaan patologi semakin meluas. Pemeriksaan
kultur banyak dilakukan karena mudahnya meonitori sel pada
berbagai media.

g) Mikrobiologi medis
Pemberian antibiotik yang yepat pada pasien yang mengalami
infeksi akan mudah dilakukan dengan bantuan pemeriksaan
mikrobiologi medis. Organisme seperti jamur, bakteri, virus dan
parasit akan mudah dikenali dibawah mikroskop setelah bahan
pemeriksaan dicat secara khusu seperti pada nanah. Pemeriksaan
dilakukan untuk mengetahui sensitivitas bakteri terhadap bermacam-
macam obat sehingga dikeyahui obat mana yang paling tepat
diberikan pada pasien.

16
C. Patofisiologi
1. Definisi Patofisiologi
Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari perubahan fisiologis yang
diakibatkan oleh proses patologis. Gangguan dalam proses seluler normal
mengakibatkan terjadinya perubahan adaptif atau letal. (Dr. Jan Tambayong,
2000)
Patofisiologi membahas aspek perubahan yang terjadi pada (berbagai)
fungsi tubuh akibat adanya penyakit. Disini yang ditekankan adalah proses
berlangsungnya atau dinamika penyakit dalam kaitan perubahan
fisiologisnya. (Dr. Sayuti Tamher & Hj. Heryati, 2008)
2. Kasus Obesitas
Obesitas atau kegemukan didefinisikan sebagai kelebihan akumulasi
lemak tubuh sedikitnya 20% dari berat rata-rata untuk usia, jenis kelamin
dan tinggi badan. Prognosis umum untuk peningkatan dan mempertahankan
penurunan berat badan buruk. Namun keinginan untuk pola hidup lebih
sehat dan penurunan faktor resiko sehubungan dengan ancaman penyakit
terhadap hidup memotivasi beberapa orang mengikuti diet dan program
penurunan berat badan.

Etiologi

Obesitas dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keturunan,


pola makan, obat-obatan, psikososial ekonomi, aktivitas, pola pikir dan
konsentrasi intake makanan.

17
Patofisiologi
Makanan yang adekuat, yang disertai dengan ketidak seimbangan
antara intake dan out put yang keluar-masuk dalam tubuh akan
menyebabkan akumulasi timbunan lemak pada jaringan adiposa khususnya
jaringan subkutan. Apabila hal ini terjadi akan timbul berbagai masalah,
diantaranya Timbunan lemak pada area abdomen yang menyebabkan
tekanan pada otot-otot diagfragma meningkat sehingga mengganggu jalan
nafas, BB yang berlebihan menyebabkan aktifitas yang terganggu sehingga
mobilitas gerak terbatas dan timbul perasaan tidak nyaman, obat-obatan
golongan steroid yang memicu nafsu makan tidak terkontrol mengakibatkan
perubahan nutrisi yang berlebih, dan krisis kepercayaan diri karena
timbunan lemak pada tubuh telah mengubah bentuk badannya. (Dr.
Hasdiana & Dr. Sentot Imam Suprapto, 2014)

18
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari penjelasan di atas dapat kami simpulkan bahwa patologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang penyakit yang disebabkan oleh karena ada
perubahan struktur dan fungsi sel jaringan tubuh. Patologi mempunyai tujuan
utama yaitu mengidentifikasi penyebab sebuah penyakit sehingga akan
memberikan petunjuk pada program pencegahan, pengobatan, dan perawatan
terhadap penyakitt yang diderita pasien.
Bidang patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi klinik.
Perbedaannya patologi anatomi memuat kajian dengan mengkaji organ
sedangkan patologi klinik mengkaji tentang perubahan fungsi tubuh yang
dapat dideteksi melalui hasil laboratorium dan melalui cairan tubuh. Patologi
merupakan cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri-ciri dan
perkembangan penyakit melaui analisis perubahan fungsi atau keadaan
bagian tubuh. Bidang patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi
klinik. Ahli patologi anatomi membuat kajian dengan mengkaji organ
sedangkan ahli patologi klinik mengkaji perubahan pada fungsi yang nyata
pada fisilogi tubuh. Patologi anatomi dan patologi klini, yang termasuk ke
dalam patologi umum.

B. Saran
penulis menyadari bahwa penulisan maklah ini jauhdari kta sempurna
maka dari tu kami menyarannkan kepada pembaca unuk memerikan
kritikandan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan penyusunan
mkalah berikutny gar tidak ada lagi kesalahan dan dapat lebih baik dari
sebelumnnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Cut, Ariyanti. 2016. Modul Bahan Ajar Keperawatan Patologi: Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia.

Hasdiana & Suprapto, Sentot Imam. 2014. Patologi & Patofisiologi Penyakit.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Tamher, Sayuti & Heryati. 2008. Patologi Untuk Mahasiswa Keperawatan.


Jakarta: CV Trans Info Media.

Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

20

Anda mungkin juga menyukai