Anda di halaman 1dari 19

KEPERAWATAN ANAK

KELOPMPOK 2
Eka Nur Latifah 70300118012
Muthmainnah 70300118014
Khusnul Amalia Isman 70300118015
Rahmat Rasyid Siagian 70300118021
Andi Widya Pratiwi70300118027
HIPERBIRILUBIN
DEFENISI
Hiperbulurubin adalah ikterus dengan konsentrasi bilirubin serum yang menjurus kearah
terjadinya kern ikterus atau ensefalopati bilirubin bila kadar bilirubin tidak dikendalikan.
Hiperbilirubin merupakan keadaan yang relative tidak berbahaya, tetapi kadar bilirubin
yang tinggi dapat menjadi toksik dan berbahaya terhadap system saraf pusat bayi, yang
menyebabkan kematian pada bayi.

Pada bayi ditemukan dua kondisi icterus, yaitu berlangsung fisiologi dan patologis.
Perbedaannya
- Fisiologi : terjadi setelah 48 jam dan tidak pernah melebihi 200 mol/L. hal tersebut
tampak lebih jelas bila ada memar, diberi ASI dan ada infeksi serta biasanya
menghilang pada hari ke 7-10, selain itu kadar bilirubin yang ditemukan tidak melebihi
15% bilirubin total
- Patologis : icterus dini yang muncul pada 24 jam pertama adalah tidak normal.
Kemungkinan yang terjadi yaitu hemolitik ataupun infeksi.
PENYEBAB

dapat disebabkan oleh bermacam-macam keadaan.


Penyebab yang tersering ditemukan disini adalah
hemolysis yang timbul akibat inkompatibilitas
golongan darah ABO atau defisiensi enzim G6PD.
Hemolisis ini dapat timbul karena adanya
perdarahan tertutup (sefal hematoma, perdarahan
subaponeoratik) atau inkompabilitas golongan darah
Rh
PATOFISIOLOGI

Bilirubin di produksi dalalm system retikuloendotelial sebagai produk akhir dari katabolisme heme
dan terbentuknya melalui reaksi oksidasi reduksi. Karena sifat hidrofobiknya, bilirubin yang tidak
terkonjugasi diangkut dalam plasma, terikat erat pada albumin. Ketika mencapai hati, bilirubin
diangkut ke dalam hepatosit, terikat dengan ligandin. Setelah dieksresikan ke dalam usus melalui
empedu, bilirubin direduksi menjadi tetrapirol tak berwarna oleh mikroba di usus besar. Bilirubin tak
terkonjugasi ini dapat diserap kembali ke dalam sirkulasi, sehingga meningkatkan bilirubin plasma
total.
Bilirubin mengalami peningkatan pada beberapa keadaan, kondisi yang sering ditemukan ialah
meningkatnya beban berlebih pada sel hepar, yang mana sering ditemukan bahwa sel hepar tersebut
belum berfungsi sempurna. Hal ini dapat ditemukan apabila terdapat peningkatan penghancuran
eritrosit, polisitemia, pendeknya umur eritrosit pada janin atau bayi, meningkatnya bilirubin dari
sumber lain atau terdapat peningkatan sirkulasi enterohepatik.

Bilirubin di produksi sebagian besar (70-80%) dari eritrosit yang telah rusak. Kemudian bilirubin
indirek (tak terkonjugasi) dibawa ke hepar dengan cara berkaitan dengan albumin. Bilirubin direk
(terkonjugasi) kemudian di eksresikan melalui traktus gastrointestinal. Bayi memiliki usus yang belum
sempurna, karena belum terdapat bakteri pemecah, sehingga pemecah bilirubin tidak berhasil dan
menjadi bilirubin indirek yang kemudian ikut masuk dalam aliran darah, sehingga bilirubin terus
bersirkulasi.
Tanda dan gejala
kulit jaundice (kuning)

letargi

skelera ikterik

hipoksia

asfiksia

sindrom gangguan pernafasan

tidak minum ASI

terjadi pembesaran hati

peningkatan konsentrasi bilirubin serum 10 mg% pada neonates


yang cukup bulan dan 12,5% pada neonates yang kurang bulan

kehilangan berat badan sampai 5% selama 24 jam yang disebabkan


oleh rendahnya intake kalori
KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat ditimbulkan penyakit Hiperilubin ini yaitu


terjadi kern ikterus yaitu kerusakan otak akibat perlengketan
bilirubin indirek pada otak.

gerakan
PadaKern ikterus Opistotonu tidak
kejang bayi tidak
leher kaku gejala klinik pada s dan menentu infeksi/
tonus otot mau permulaan tidak peritonitis (involuntary sepsis
meninggi menghisap
.
jelas antra lain movements)

pneumonia
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC

 Darah tepi

 Sharing enzim G6PD

 Biakan darah

 Biopsy hepar bila axda indikasi

 Test Coomb pada tali pusat bayi baru lahir : hasil + tes ini, Indirek
menandakan adanya antibody Rh-positif,

 anti-A. atau anti B darah ibu.

 Direk menandakan adanya sensitisasi (Rh-positif, anti A,anti B) SDM dari


neonates
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pediatric : fototerapi mengubah bilirubin didalam
kulit menjadi bentuk yang diekskresi di dalam empedu. Fototerapi
dilakukan pada saat kadar bilirub in 10-20 mg/dl. Bilirubin total
harus turun 1-2 mg/dl dalam 4-6 jam setelah dilakukan fototerapi.

Anjurkan memberi bayi susu 02 Lakukan Ajarkan ibu dari


01 dengan sering dan sejak dini, pemeriksaan
03 bayi yang
≥8x/24 jam, untuk membantu laboratorium pada mengalami ikterus
mencegah ikterus. Penambahan semua pasien dengan ringan, yang
air dikontaminasikan, hiperbilirubinemia s dikirim pulang
(pemberian air mengurangi rasa ignifikan : fraksi untuk melaporkan
haus, yang menajdi pendorong bilirubin direk dan latergi, iritabilitas,
utama selera makan bayi indirek, Hb, hitung kesulitan makan,
sehingga asupan kalori menurun retikulosit, golongan dan pengeluaran
dan menyebabkan berat badan darah, tes Coomb, tinja yang jarang.
semakin menurun pada minggu dan apusan darah
pertama) beberapa pihak perifer
menasehaykan untuk memberi
susu formula sebagai pengganti
ASI untuk mempercepat reduksi
konsentrasi bilirubin
PEMBERIAN TERAPI SINAR DAN TERAPI DAN TRANSFUSI TUKAR
PEMBERIAN TERAPI SINAR DAN TERAPI DAN TRANSFUSI TUKAR

Terapi sinar adalah terapi untuk mengatasi keadaan Transfusi tukar adalah suatu rangkaian tindakan
hiperbilirubinemia dengan menggunakan sinar mengeluarkan darah pasien dan memasukkan darah
berenergi tinggi yang mendekati kemampuan maksimal donor untuk mengurangi kadar serum bilirubin atau
untuk menyerap bilirubin. Yang biasanya sering kadar hematokrit yang tinggi atau mengurangi
digunakan dan paling efisien adalah sinar biru dengan konsentrasi toksin dalam aliran darah pasien. Pada
panjang gelombang 425-475 nm. Treapi sinar hiperbilirubinemia, transfusi tukar dilakukan untuk
dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai menghindari terjadinya kern icterus.
kadar bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas
normal. Transfusi tukar biasa berlangsung satu sampai dua
jam. Terkadang transfusi harus dilakukan lagi pada
minggu ke 2, ke 3, atau ke 4.
PENGKAJIAN
01 Identitas

02 Keluhan utama

02
03 Riwayat kesehatan sekarang

04 Riwayat kesehatan sebelumnya

05
05 Riwayat kesehatan keluarga
DIAGNOSA

02 Risiko cedera b/d terpapar


Kerusakan integritas kulit patogen
01 b/d perubahan sirkulasi

Defiist pengetahuan b/d kurang


Hipertermia b/d proses 05
03 penyakit
terpapar informasi

Risiko intoleransi aktivitas


05
04 b/d gagguan pernapasan
INTERVENSI

Kerusakan integritas kulit


Perawatan Integritas Kulit

Definisi

Mengidentifikasi dan merawat kulit untuk menjaga keutuhan, kelembaban dan mencegah perkembangan
mikroorganisme

Observasi
- Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit pada bayi (mis. perubahan sirkulasi, perubahan status
nutrisi, penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)

Terapeutik
- Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
- Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode diare
- Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitive

Edukasi
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi pada bayi mis. pemberian ASI
- Anjurkan menghndari terpapar suhu ekstrem
INTERVENSI

Hipertermia
Manajemen hipertermi

Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi termoregulasi

Observasi
- Identifikasi penyebab hipertermi pada bayi (mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan
inkubator)
- Monitor suhu tubuh bayi
- Monitor kadar elektrolik bayi
- Monitor haluaran urin bayi
- Monitor komplikasi akibat hipertermi
Terapeutik
- Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringan berlebihan)
- Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada,
abdomen, aksila)
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolik intravena, jika perlu
INTERVENSI

Risiko cedera
Manajemen Keselamatan Lingkungan

Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola lingkungan fisik untuk meningkatkan keselamatan

Observasi
- Identifikasi kebutuhan keselamatan (mis. kondisi fisik, fungsi kognitif, dan riwayat perilaku)
- Monitor perubahan status keselamatan lingkungan
- Lakukan pengkajian fisik secara rutin terhadap bayi baru lahir, perhatikan pembuluh darah,
tali pusat dan adanya anomali
Terapeutik
- Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan (mis. fisik, biologi, dan kimia), jika memungkinkan
- Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahaya dan risiko
- Sediakan alat bantu keamanan lingkungan (mis. commodo chair dan pegangan tangan)
- Gunakan perangkat pelindung (mis. pengekangan fisik, rel samping, pintu terkunci, pagar)
Edukasi
- Ajarkan individu, keluarga, dan kelompok risiko tinggi bahaya lingkungan
- Ajarkan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan melaporkannya pada pemberi
pelayanan kesehatan
INTERVENSI

Defiist pengetahuan
Edukasi kesehatan

Definisi
Mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih serta
sehat

Observasi
Identifikasi kesiapan dan kemampuan orang tua/pengasuh menerima informasi

Terapeutik
Berikan kesempatan pada orang tua/pengasuh untuk bertanya

Edukasi
Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
INTERVENSI

Risiko intoleransi aktivitas


Manajemen Energi
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola penggunaan energy untuk mengatasi atau mencegah
kelelahan dan mengoptimalkan proses pemulihan

Observasi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor pola dan jam tidur
Terapeutik
- Sediakan lingkunagn nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan)
- Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan orang tua untuk menjaga bayi
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
INTEGRITAS ISLAM

‫س‬، ٍ َ ‫ع ْن أَن‬
َ ‫الله َر ِضـ َي َو‬
ُ َ ‫الله َصَلّـَّى أ َ ّـََّن الَن ّـَِّب ّـََّي‬
‫عن ْ ُه‬ ُ ‫عل َيْ ِه َو َسَل ّـَّ َم‬ َ ‫ ك‬:)) ‫عو ُذ ِب َك ِم َن البَ َر ِص الَل ّـَّ ُه ّـَمَّ ِإ ِِّن ّـي‬
َ -‫َان يَقُ ْو ُل‬ ُ َ ‫ أ‬،‫ون‬
ِ ُ ‫الجن‬
ُ ‫َو‬
َ ُ ‫ح ر َو‬
‫والج َذا ِم‬ ْ ‫ َو َسِيّـِّي ِء‬. ))‫اه أبُو َد ُاو َد ِب ِإ ْسنَا ٍد‬
ُ ‫األس َقا ِم‬ َ .ٍ ْ ‫ َص ِحي‬،
 
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,
“ALLOOHUMMA INNII ‘AUUDZU BIKA MINAL BAROSHI WAL JUNUUNI WAL
JUDZAAMI WA SAYYI-IL ASQOOM (artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari
penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit yang jelek lainnya).” (HR. Abu Daud, no. 1554;
Ahmad, 3: 192. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih. Syaikh Salim bin ‘Ied
Al-Hilaliy dalam Bahjah An-Nazhirin juga menyatakan bahwa sanad hadits ini sahih).
 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai