IDENTITAS
Nama : Ny.S
Umur : 34 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD SMP
Alamat : Desa Mentoso,Jenu,Tuban
Status Pernikahan : Kawin
Diagnosis Medis : TB Paru
PENGKAJIAN
Tgl : 28 April 2010
Jam : 08.00 WIB
A. RIWAYAT KESEHATAN
1. Alasan Utama Datang Ke RS.
Px mengatakan batuk berdahak selama 3 bulan, sesak nafas.
2. Keluhan Utama .
Px mengatakan sesak.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang.
Px mengatakan sesak nafas, batuk disertai sputum, keluar keringat
dingin pada malam hari, nafsu makan menurun dan panas,
1
kemudian pasien masuk ke rs di IRD pada tanggal 27-04-2010 dan di
tempatkan di ruangan dahlia dengan tangan sebelah kiri di pasang infus d
5 drip amiono 2 tetes.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu .
Px mengatakan 3 bulan batuk disertai sesak dan pernah menjalani
pengobatan di puskesmas jenu kemudian di bawah ke rsud dr. Koesma
dan sebelumnya sudah pernah menderita penyakit seperti yang di
deritanya saat ini.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Px mengatakan tidak ada keluaraga px yang menderita penyakit seperti
yang di deritanya seperti sekarang.
2
minim habis 4 gelas/hari ± 800 liter dan mendapat terapi
infus D5 drip amino 21 tetes.
b. Aktifitas kerja dan Latihan
- Rumah : Px mengatakan pernah menjadi TKW dan pulang kerumah
sebagai IRT, biasanya px di rumah melakukan aktivitas
seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah
sebelum akhirnya masuk rumah sakit.
- RS :
ADL 0 1 2 3 4 Keterangan
Makan/Minum √ 0 : mandiri
Toileting √ 1 : dengan alat Bantu
Berpakaian √ 2 : dibantu orang lain
Mobilisasi Dari Tempat √ 3 : dibantu orang lain dengan
Tidur alat
Berpindah √ 4 : tergantung total
Ambulasi √
c. Pola Istirahat
- Rumah : Px tidur ± 7-8 jam/hari dari jam 21.00-05.00 WIB dan
sebelum tidur px mempunyai kebiasaan menonton TV dan
minum susu.
- RS : Px tidur ± 5-6 jam/hari dari jam 23.00-05.00 WIB, terbangun
jika px merasa haus dan mendengar suara keluarga px lain.
d. Pola Eliminasi
- Rumah : - Px mengatakan BAB 2x sehari, dan BAK 3-4x sehari.
- RS : - Px mengatakan BAB 1x sehari, BAK 3x sehari.
e. Pola kebersihan diri
- Rumah : Px mandi gosok gigi 2x/hari dan kramas 3 hari sekali.
- RS : Px hanya disibin 1x/hari pagi mengganti pakaian 2 hari
sekali, belum kramas dan gosok gigi.
f. Pola Seksualitas
- Rumah : Px biasanya melakukan hubungan seksual 2x dalam
seminggu dan tidak pernah mengalami gangguan seksual.
3
- RS : Px tidak pernah melakukan hubungan seksual, karena keadaan
yang tidak memungkinkan.
g. Pola Nilai Keyakinan
Px dan keluarga mengatakan menganut agama islam dan mempunyai
keyakinan bahwa penyakitnya adalah cobaan dari tuhan.
h. Manajemen Koping
- Rumah : Px biasanya menyelesaikan masalah dengan anak &
istrinya dengan musyawarah
- RS : masalah diselesaikan oleh keluarga.
i. Kognitif Perceptual
- Rumah : Px menganggap sembuh atau tidak nya penyakit sudah ada
yang mengatur
- RS : Px cemas terhadap penyakitnya yang tidak sembuh-sembuh.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Umum
KU : Px tampak lemah, gelisah, tegang.
Kesadaran : Compos metis. GCS : 4-5-6
BB : 42 kg TB : 165 cm
TD : 110/60 mmhg. N : 110 x/mnt RR : 32 x/mnt t : 38,4o C
2. Kepala
Inspeksi : pertumbuhan rambut merata, bentuk kepala simetris, rambut tidak
beruban, kulit kepala kotor.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah kepala.
3. Mata
Inspeksi : kedua mata tampak simetris, konjungtiva merah muda, anemis(-),
pupil dapat merangsang cahaya, sklera putih jernih, kulit di sekitar mata
kehitaman.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah mata, bulu mata bersih dan tidak
mudah rontok.
4
4. Hidung
Inspeksi : kebersihan (+), tidak ada selaput lendir, terpasang O2 kanul sebanyak
2 liter/menit, tampak simetris, mukosa hidung kemerahan, tidak ada tanda
peradangan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
5. Telinga
Inspeksi : tidak terdapat serumen, kedua telinga tampak simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
6. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, lidah tidak kotor, ada gigi yang
berlubang, tidak ada pembesaran tonsil.
7. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tulang leher tampak
simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada leher, tidak ada keluhan nyeri telan.
8. Thorax
Paru – Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, terdapat penariakan interkosta saat inspirasi,
jumlah 32x/menit.
Palpasi : saat vocal fremitus teraba sama pada semua lapang paru,
Tidak ada nyeri tekan, + +
Tidak ada nyeri tekan + +
Perkusi : terdapat suara sonor
+ +
+ +
5
+
Jantung
Inspeksi : teraba pulsas(denyutan) pada daerah iktus cordis pada ICS 4 dan 5.
Palpasi : terasa getaran apke jantung dengan menggunakan 4 telapak jari.
Perkusi : batas jantung : kanan ICS II LS (dextra), jantung kiri atas intra
klavikula sternum II LS (sinistra), jantung kanan bawah ICS IV (sinistra), jantung
kiri bawah ICS V midklavikula sinistra.
Auskultasi : terdengar suara lup dup
9. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, dinding perut lebih datar.
Auskultasi : terdengar peristaltik usus 15x/menit.
Perkusi : terdengar suara timpany.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor baik.
10. Integumen
Inspeksi : kulit tampak kotor, tidak ada lesi, tidak sianosis, ikteres.
Palpasi : turgor kulit baik, teraba panas.
11. Muskuloskeletal : tidak terdapat fraktur di bagian tubuh manapun 5 5
5 5
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Pada pemeriksaan mikroskopis dahak ditemukan BTA +.
2. Pemeriksaan Radiologi
- Ditemukan tanda-tanda lendir di bagian atas paru ( infiltrat ).
- Corakan vaskuler meningkat disekitar bronchus.
- Kadang-kadang ditemukan rongga pada alveolus paru ( cavitas ).
3. Terapi Medik
6
Obat Dosis harian Dosis 2x/minggu Dosis 3x/minggu
(mg/kgbb/hari) (mg/kgbb/hari) (mg/kgbb/hari)
INH 5-15 (maks 300 mg) 15-40 (maks. 900 mg) 15-40 (maks. 900 mg)
Rifampisin 10-20 (maks. 600 mg) 10-20 (maks. 600 mg) 15-20 (maks. 600 mg)
Pirazinamid 15-40 (maks. 2 g) 50-70 (maks. 4 g) 15-30 (maks. 3 g)
Etambutol 15-25 (maks. 2,5 g) 50 (maks. 2,5 g) 15-25 (maks. 2,5 g)
Streptomisin 15-40 (maks. 1 g) 25-40 (maks. 1,5 g) 25-40 (maks. 1,5 g)
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. S
Umur : 34 th
No RM : 533267
7
wheezing
2 Ds : Pasien mengatakan Infeksi saluran nafas Hipertermi
badan terasa panas
Do : pasien tampak lemah,
kulit teraba panas, mukosa
kering. Filtrasi sel radang
TTV:
TD : 110/60 mmHg Gangguan termoregulasi
RR : 32x/menit
S : 38,4oC
N : 120x/menit
Panas
8
Ancaman kematian
Ansietas
Cemas
Mual/muntah
Anoreksia
Intake in adekuat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny.S
Umur : 34 th
9
No RM : 533267
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan sputum yang ditandai
dengan:
- Pasien mengatakan sesak.
- Terdengar suara tambahan wheezing.
- Pasien tampak lemas.
- Terdapat penarikan intercosta.
- Pasien terpasang kanul O2
- TTV : - TD = 110/60 mmHg
- RR = 32x/menit
- S = 38o C
- N = 120x/menit
2. Hipertermi b/d eksotoksin kuman pada saluran nafas dan paru yang ditandai
dengan:
- pasien mengatakan badan terasa panas
- pasien tampak lemas,
- kulit teraba panas
- mukosa kering
- TTV : - TD = 110/60 mmHg
- RR = 32x/menit
- S = 38,4o C
- N = 120x/menit
3. Defisit nutrisi b/d intake in adekuat yang ditandai dengan:
- pasien mengatakan nafsu makan menurun
- Pasien tampak lemah
- Bibir tampak kering
- Pasien habis ½ porsi makan
- TTV : - TD = 110/60 mmHg
- RR = 32x/menit
- S = 38,4o C
- N = 120x/menit
10
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. S
Umur : 34 th
No RM : 533267
Diagnosa
No Luaran
Keperawata Intervensi Keperawatan
. Keperawatan
n
1. Bersihan Bersihan jalan Manajemen Jalan Napas
jalan nafas napas 1. Obseravsi
tidak efektif meningkat -monitor posisi selang endotrakeal
b/d (ETT), terutama setelah mengubah
penumpukan posisi
sputum - monitor kulit area stoma
trakeostomi (mis. Kemerahan,
drainase, perdarahan)
2. Terapeutik
- lakukan pengisapan lendir
kurang dari 15 detik
- berikan praoksigenasi 100% selama
30 detik (3-6 kali ventilasi) sebelum
dan sesudah penghisapan
- ganti fiksasi ETT setiap 24 jam
- ubah posisi ETT secara bergantian
(kiri dan kanan) setiap 24 jam
3. Edukasi
11
- jelaskan pasien dan/atau keluarga
tujuan dan prosedur pemasangan
jalan napas buatan
4. Kolaborasi
- kolaborasi intubasi ulang jika
terbentuk mucous plug yang tidak
dapat dilakukan penghisapan
2. Hipertermi Termoregulasi Manajemen Hipertermia
b/d membaik 1. Observasi
eksotoksin -monitor suhu tubuh
kuman pada -monitor kadar eletrolit
saluran nafas 2. Terapeutik
dan paru -longgarkan atau lepaskan pakaian
-basahi dan kipasi permukaan tubuh
-lakukan pendinginan eksternal
(mis.selimut, kompres dingin pada
dahi, leher, dada, abdomen dan
aksila)
3. Edukasi
- anjurkan tirah baring
4. Kolaborasi
- kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit
3. Defisit nutrisi Status nutrisi Manajemen Nutrisi
b/d intake in membaik 1. Observasi
adekuat -identifikasi status nutrisi
-identifikasi alergi dan intoleransi
makanan
-identifikasi kebutuhan kalori dan
nutrien
-monitor asupan makanan
-monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
12
2. Terapeutik
- sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
-berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
-berikan suplemen makan
3. Edukasi
- anjurkan posisi duduk
4. Kolaborasi
- kolaborasi pemberian mediasi
sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik)
- kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
13