Anda di halaman 1dari 7

YAYASAN PENYELENGGARA PENDIDIKAN LATIHAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BALI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI (ITEKES BALI)


Ijin No. 197/KPT/I/2019 Tanggal 14 Maret 2019
Kampus I: Jalan Tukad Pakerisan No. 90, Panjer, Denpasar, Bali. Telp. 0361-221795, Fax. 0361-256937
Kampus II: Jalan Tukad Balian No. 180, Renon, Denpasar, Bali. Telp. 0361-8956208, Fax. 0361-8956210
Website: http://www.itekes-bali.ac.id

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
TAHUN AKADEMIK 2019-2020

Mata Ajar : KEPERAWATAN JIWA PROG B


Tingkat/ Semester : II/ IV
Waktu : 50 MENIT
Hari/ Tanggal : Minggu, 31 MEI 2019

Petunjuk Menjawab Soal :


1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan mengisi tanda silang pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
2. Pilihlah:
a. Jika pernyataan 1,2 dan 3 benar
b. Jika pernyataan 1 dan 3 benar
c. Jika pernyataan 2 dan 4 benar
d. Jika hanya 4 benar
e. Jika pernyataan 1,2,3 dan 4 benar atau salah

NAMA : KRISTINA ANITA MEILANI


NIM : 1914201145

Ny. P usia 40 tahun. Sudah 7 hari dirawat di RSJ STIKES Bali saat dilakukan pengkajian oleh perawat
diperoleh data sebagai berikut: Ny. P dibawa oleh keluarganya karena mengamuk di rumahnya,
membanting dan melepar barang ke halaman rumah, saat ditanya perawat klien mengatakan mendengar
suara-suara yang menyuruh klien untuk melempar barang, jiaka klien tidak mengikuti suara tersebut
klien diacam akan dibunuh oleh suara tersebut, saat diruangan klien terlihat komat-kamit sendirian,
tertawa tanpa sebab. Saat pengkajian pasien kooperatif dan mau menjawab semua pertanyaan dari
perawat. Keterangan dari keluarga klien mulai berperilaku aneh semenjak usahanya bangkrut, dari dulu
klien memang sering sakit-sakitan, waktu kecil klien sempat menderita epilepsy.
1. Diagnosa keperawatan saat ini pada kasus 2 diatas adalah:
a. Isolasi Sosial
b. Harga Diri Rendah Akut
c. GSP: Halusianasi
d. Perilaku Kekerasan
e. Waham
2. Klien dibawa ke RSJ STIKES Bali dengan diagnose
a. Isolasi sosial
b. Harga Diri Rendah akut
c. GSP: Halusianasi
d. Perilaku Kekerasan
e. Waham
3. Data objektif yang bisa dilihat pada kasus 2 diatas adalah
1. Klien mengatakan mendengar suara-suara yang menyuruh klien untuk melempar
barang.
2. Klien terlihat komat-kamit sendirian, tertawa tanpa sebab.
3. Klien mengungkapkan jika klien tidak mengikuti suara tersebut klien diacam akan
dibunuh oleh suara tersebut.
4. Saat pengkajian klien tampak kooperatif dan mau menjawab semua pertanyaan.
4. Faktor presipitasi pada kasus 2 diatas adalah
a. Saat ditanya perawat klien mengatakan mendengar suara-suara yang menyuruh klien
untuk melempar barang
b. Jika klien tidak mengikuti suara tersebut klien diacam akan dibunuh oleh suara tersebut
c. Saat diruangan klien terlihat komat-kamit sendirian, tertawa tanpa sebab. Saat pengkajian
pasien kooperatif dan mau menjawab semua pertanyaan dari perawat.
d. Keterangan dari keluarga klien mulai berperilaku aneh semenjak usahanya
bangkrut
e. Waktu kecil klien sempat menderita epilepsi

5. Data subjektif yang bisa dilihat pada kasus 2 diatas adalah


1. Klien mengatakan mendengar suara-suara yang menyuruh klien untuk melempar
barang.
2. Klien terlihat komat-kamit sendirian, tertawa tanpa sebab.
3. Klien mengungkapkan jika klien tidak mengikuti suara tersebut klien diacam
akan dibunuh oleh suara tersebut.
4. Saat pengkajian klien tampak kooperatif dan mau menjawab semua pertanyaan.

6. Adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan keyataan tetapi dipertahankan, keyakinan
ini berasal dari pemikiran klien dimana sudah kehilangan kontrol

a. Isolasi sosial b. halusinasi


c. Waham d. Perilaku kekerasan
e. Menarik diri

7. Adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh
orang lain dan bertentangan dengan realita normal

a. Isolasi sosial b. halusinasi


c. Waham d. Perilaku kekerasan
e. Menarik diri

8. Suatu kenyataan palsu dimana seorang memperluas atau memperbesar kepentingan dirinya

a. Waham kebesaran b. Waham nihilistik


c. Waham kejar d. Waham somatik
e. Waham depresif

9. Suatu kenyataan palsu dimana seorang yakin bahwa ada orang yang sedang mengganggunya

a. Waham kebesaran b. Waham nihilistik


c. Waham kejar d. Waham somatik
e. Waham depresif

10. Kepercayaan yang tidak berdasar. Menyalahkan diri sendiri akibat perbuatan-perbuatannya
yang melanggar kesusilaan atau kejahatan lain

a. Waham kebesaran b. Waham nihilistik


c. Waham kejar d. Waham somatik
e. Waham depresif
11. Suatu kepercayaan yang tidak berdasar kenyataan bahwa dirinya atau orang lain sudah
meninggal

a. Waham kebesaran b. Waham nihilistik


c. Waham kejar d. Waham somatik
e. Waham depresif
12. Suatu kepercayaan yang kecenderungan yang menyimpang dan bersifat dungu mengenai
fungsi dan keadaan tubuhnya

a. Waham kebesaran b. Waham nihilistik


c. Waham kejar d. Waham somatik
e. Waham depresif

13. Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan
atau mencederai dirinya

a. Waham kebesaran b. Waham nihilistik


c. Waham curiga d. Waham somatik
e. Waham depresif

14. Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis

a. Fase of human need b. Fase lack of self esteem


c. Fase kontrol internal dan eksternal d. Fase environment support
e. Fase comforting

15. Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan
self reality

a. Fase of human need b. Fase lack of self esteem


c. Fase kontrol internal dan eksternal d. Fase environment support
e. Fase comforting

16. Klien mencoba berpikir rasional, tetapi menghadapi keyataan bagi klien adalah suatu yang
sangat berat, karena kebutuhannya untuk diakui

a. Fase of human need a. Fase lack of self esteem


b. Fase kontrol internal dan eksternal c. Fase environment support
d. Fase comforting

17. Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien
merasa didukung

a. Fase of human need b. Fase lack of self esteem


c. Fase kontrol internal dan eksternal d. Fase environment support
e. Fase comforting

18. Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya

a. Fase of human need b. Fase lack of self esteem


c. Fase kontrol internal dan eksternal d. Fase environment support
e. Fase comforting

19. Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat

a. Fase of human need b. Fase lack of self esteem


c. Fase improving d. Fase environment support
e. Fase comforting
20. Adalah respon yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah yang menyimpang dari
norma-norma sosial dan kebudayaan suatu tempat

a. Respon maladaptif b. Respon konstruktif


c. Rentang respon individu d. Respon psikososial
e. Respon motorik

21. Adalah keadaan ketika individu atau kelompok mengalami ketidakmampuan untuk
mengadakan hubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya secara wajar

a. Isolasi sosial b. Waham


c. Harga diri rendah d. Kerusakan interaksi sosial
e. halusinasi

22. Adalah respon yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah yang menyimpang dari
norma-norma sosial dan kebudayaan suatu tempat

a. Respon maladaptif b. Respon konstruktif


c. Rentang respon individu d. Respon psikososial
e. Respon motorik

23. Suatu keadaan dimana individu gagal mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan
yang dimiliki

a. Manipulasi b. Narkisisme
c. Ketergantungan d. Maniak
e. Impulsif

24. Suatu keadaan dimana individu tidakmampuan merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar
dari pengalaman, mempunyai penilaian yang buruk dan cenderung memaksakan kehendak

a. Manipulasi b. Narkisisme
c. Ketergantungan d. Maniak
e. Impulsif

25. Suatu keadaan dimana individu memiliki harga diri yang rapuh, memiliki sikap egosentris,
pencemburu dan marah jika orang lain tidak mendukung

a. Manipulasi b. Narkisisme
c. Ketergantungan d. Maniak
e. Impulsif

26. Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu
tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam

a. Berinteraksi b. Membentuk koping individu


c. Berhubungan dengan orang lain d. Membentuk kepribadian
e. Berkomunikasi

27. Konsep diri belum ada saat dilahirkan, tetapi dipelajari dari pengalaman unik melalui eksplorasi
diri sendiri hubungan dengan orang lain melalui

a. Kontak sosial b. Kemanusiaan


c. Hubungan keluarga d. Komunikasi
e. Kekerabatan
28. Adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang pengalaman
nyata yang sukses dan dapat diterima

a. Aktualisasi diri b. Konsep diri positif


c. Harga diri rendah d. Depersonalisasi
e. Identitas kacau

29. Adalah individu yang mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri dan
menyadari hal –hal positif maupun yang negative dari dirinya

a. Aktualisasi diri b. Konsep diri positif


c. Harga diri rendah d. Depersonalisasi
e. Identitas kacau

30. Adalah individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan merasa lebih rendah dari orang
lain

a. Aktualisasi diri b. Konsep diri positif


c. Harga diri rendah d. Depersonalisasi
e. Identitas kacau

31. Adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek – aspek identitas masa kanak – kanak ke
dalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa dewasa yang harmonis

a. Aktualisasi diri b. Konsep diri positif


c. Harga diri rendah d. Depersonalisasi
e. Identitas kacau

32. Adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan
kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.

a. Aktualisasi diri b. Konsep diri positif


c. Harga diri rendah d. Depersonalisasi
e. Identitas kacau

33. Adalah persepsi individual tentang bagaimana dia harus berperilaku berdasarkan standart,
tujuan, keinginan atau nilai pribadi tertentu.

a. Ideal diri b. Gangguan harga diri


c. Gangguan ideal diri d. Peran
e. Harga diri

34. adalah ideal diri yang terlalu tinggi, sukar dicapai dan tidak realistis. Ideal diri yang samar dan
tidak jelas dan cenderung menuntut

a. Ideal diri b. Gangguan harga diri


c. Gangguan ideal diri d. Peran
e. Harga diri

35. adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku
sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri/cita-cita/harapan langsung menghasilkan
perasaan berharga.

a. Ideal diri b. Gangguan harga diri


c. Gangguan ideal diri d. Peran
e. Harga diri
36. Suatu metode pengorganisasian yang sistematis, dalam melakukan asuhan keperawatan pada
individu, kelompok dan masyarakat yang berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah
dari respon pasien terhadap penyakitnya, merupakan pengertian dari:
A Pengkajian Keperawatan B Proses Keperawatan
C Asuhan Keperawatan D Dokumentasi Keperawatan

37. Serangkaian tindakan utk menetapkan, merencakan, melakukan pelayanan keperawatan dlm
rangka membantu klien utk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin, yg
dilaksanakan scr berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis, adalah:

A Pengkajian Keperawatan B Proses Keperawatan


C Asuhan Keperawatan D Dokumentasi Keperawatan

38. Pengkajian persepsi klien adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan :

A Waham B Risiko perilaku kekerasan


C Halusinasi D Harga diri rendah

39. Setiap gangguan dalam pikiran, perasaan atau tindakan dimana diperlukan intervensi teraupetik
yang segera (Kaplan, 1997) adalah:

A Kedaruratan Psikiatri B Risiko perilaku kekerasan


C Gawat Darurat D Risiko Bunuh diri

40. Jenis – jenis gawat darurat Psikiatri adalah, kecuali:

A Perilaku gaduh gelisah B Penelantaran diri


C Waham dan Halusinasi D Gangguan stres pasca trauma

41. Bunuh diri merupakan tindakan untuk mati yang…


A Tidak disengaja B Disengaja oleh diri sendiri
C Disengaja oleh orang lain D Tidak disengaja oleh orang lain

42. Pen-skoran tingkat Bunuh diri dalam SIRS (SUICIDAL INTENTION RATING SCALE), yang
digolongkan ke Skor 4 adalah:

A Tidak ada ide bunuh diri B Mengancam bunuh diri


C Ada ide bunuh diri D Aktif mencoba bunuh diri

43. Suatu tindakan penurunan dorongan instingtual antara lain menyangkut perawatan diri, makan
dan minum, bicara, tidur, gairah seksual dan lain sebagainya :

A Bunuh diri B Isolasi Sosial


C Penelantaran diri D Depisit perawatan diri

44. Berikut ini yang bukan gejala dari Post Traumatic Syndrom Disorder
(PTSD) adalah:

A Depresi B Reexperiencing
C Kecemasan D Avoidance

45. Perkembangan gangguan skizofrenia meliputi beberapa fase antara lain :


a. Fase aktif, fase acut dan fase kronis
b. Fase prodromal, fase residual dan fase aktif
c. Fase prodromal, fase acut dan fase aktif
d. Fase prodromal, fase aktif dan fase residual
e. Fase comforting, fase condemning dan fase controling
46. Strategi keperawatan yang tepat untuk menghadapi klien skizofrenia yang mengalami waham
adalah :
a. Beri pujian atas keyakinan yang dimiliki klien
b. Dukung kenyakinan klien
c. Penuhi semua kebutuhan klien
d. Orientasikan waktu, orang dan tempat/lingkungan
e. Latih klien berhubungan secara bertahap
47. Seorang perawat sedang membimbing keluarga dari klien dengan gangguan kepribadian, dari
hal-hal berikut ini mana yang akan dianjurkan perawat kepada keluarga untuk diupayakan
a. Menghindari ekspresi masalah secara langsung di dalam keluarga
b. Mengubah perilaku klien yang bermasalah
c. Meningkatkan fungsi diri
d. Mendukung pembelaan klien
e. Semua benar
48. Klien dengan gangguan kepribadian borderline yang sangat sensitif terhadap penolakan, tidak
mampu mengatasi cemas dan frustasi, pada saat berinteraksi dengan klien, perawat akan :
a. Mengemukakan betapa marahnya klien dan mengonfrontasi perilaku tersebut
b. Melakukan tindakan dengan tenang, tidak mengonfrontasi serta tidak berargumentasi
c. Mengatakan kepada klien untuk tenang dan tidak eksplosif atau ia akan direstrain
d. Menggunakan sentuhan yang lembut dan pendekatan yang penuh perhatian untuk
menenangkan klien
e. Semua benar
49. Orang yang menggunakan zat adiktif mempunyai tujuan tertentu secara individual, sudah
merupakan kebutuhan bagi dirinya sendiri, seringkali penggunaan zat, ini merupakan cara untuk
melarikan diri atau mengatasi masalah yang dihadapinya merupakan pemakaain nafza pada fase
:
a. Ekperimental
b. Situasional
c. Rekreasional
d. Ketergantungan
e. Penyalahguna
50. Penggunaan zat yang cukup berat, telah terjadi ketergantungan fisik dan psikologis.
Ketergantungan fisik ditandai oleh adanya toleransi dan sindroma putus zat disebut sebagai
kondisi :
a. Ekperimental
b. Situasional
c. Rekreasional
d. Ketergantungan
e. Penyalahguna

Anda mungkin juga menyukai