NIM : 1914201145
Jawaban :
Dalam masa Pemerintahan Letnan Jendral Soeharto (masa Orde Baru) yang
dijalankan sejak terbentuknya Kabinet yang disebut Kabinet Ampera mempunyai
tugas menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai prasyarat pelaksanaan
pembangunan nasional. Tugas Kabinet Ampera disebut Dwidarma Kabinet
Ampera. Program kerjanya disebut Caturkarya yang isinya adalah mencukupi
kebutuhan sandang dan pangan, melaksanakan pemilihan umum (pemilu),
melaksanakan politik luar negeri bebas aktif, dan melanjutkan perjuangan anti
imperialisme dan kolonialisme. Jenderal Soeharto melanjutkan pembangunan
yang telah dilakukan Kabinet Ampera dengan membentuk kabinet pembangunan
pada tanggal 6 juni 1968. Tugas pokok Kabinet Pembangunan disebut Pancakrida.
1) Pelita I
Pada 1 April 1969 dimulailah pelaksanaan pelita 1 yaitu pada periode 1969-1974.
Pada pelita 1 ini, orde baru menyelesaikan fase stabilitas dan rehabilitasi sehingga
dapat menciptakan keadaan yang stabil. Selama beberapa tahun, sebelum orde
baru keadaan ekonomi mengalami kemerosotan. Pada 1955-1960, laju inflasi rata-
rata 25% per tahun, dalam periode 1960-1965 harga-harga meningkat dengan laju
rata-rata 226% per tahun, dan pada 1966 laju inflasi mencapai puncaknya, yaitu
650% setahun. Kemerosotan ekonomi tersebut terjadi di segala bidang akibat
kepentingan ekonomi dikorbankan demi kepentingan politik.
Pada masa orde baru, kemerosotan ekonomi dapat dikendalikan. Pada 1976, laju
inflasi dapat ditekan menjadi 120% atau seperlima dari tahun sebelumnya. Pada
1968, inflasi dapat ditekan lagi menjadi 85%. Berdasarkan hasil-hasil yang telah
dicapai, kemudian dimulailah pelaksanaan pelita 1 pada tahun 1969. Adapun titik
berat pelita 1 adalah pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor
pertanian.
2) Pelita II
Pelita 1 berakhir pada 31 Maret 1974, yang telah meletakan dasar-dasar yang kuat
bagi pelaksanaan pelita I. MPR hasil pemilu 1971 secara aklamasi memilih dan
mengangkat kembali Jendral Soeharto sebagai Presiden RI. Selain itu, MPR hasil
pemilu 1971 berhasil pula menyusun GBHN melalui Tap MPR RI No
IV/MPRS/1973.
a) Tersedianya bahan pangan dan sandang yang cukup dan terjangkau oleh daya
beli masyarakat;
Pada 31 Maret 1979, Pelita III mulai dilaksanakan. Titik berat pembangunan pada
pelita III adalah pembangunan sektor pertanian menuju swasembada pangan yang
mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Sasaran pokok pelita III diarahkan pada
trilogi pembangunan dan delapan jalur pemerataan.
5. Membina persatuan dan kesatuan bangsa yang kukuh dan dilandasi oleh
penghayatan dan pengamalan pancasila;
7. Mengembangkan politik luar negri yang bebas aktif untuk diabdikan kepada
kepentingan nasional.
4) Pelita IV
Pelita III berakhir pada 31 Maret 1989 yang dilanjutkan dengan pelaksanaan pelita
IV yang dimulai 1 april 1989. Untuk ketiga kalinya Jenderal Soeharto terpilih dan
diangkat kembali oleh MPR hasil pemilu. Untuk melaksanakan pelita IV, Presiden
Soeharto membentuk kabinet pembangunan IV. Titik berat pelita IV adalah
pembangunan sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju
swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-
mesin sendiri, baik untuk mesin-mesin industri ringan maupun industri berat.
5) Pelita V
Pelita IV berakhir pada 31 Maret 1994 yang dilanjutkan oleh pelaksanaan pelita V
yang dimulai 1 April 1994. Pelita V ini merupakan pelita terakhir dari
keseluruhan program pembangunan jangka panjang pertama (PPJP 1).
6) Pelita VI
Pelita V berakhir pada 31 Maret 1999 yang dilanjutkan oleh pelaksanaan pelita VI
yang dimulai pada 1 April 1999. Pada akhir pelita V diharapkan akan mampu
menciptakan landasan yang kukuh untuk mengawali pelaksanaan pelita VI dan
memasuki proses tinggal landas menuju pelaksanaan program pembangunan
jangka panjang kedua (PPJP II). Titik berat pelita VI diarahkan pada
pembangunan sektor-sektor ekonomi dengan keterkaitan antara industri dan
pertanian serta bidang pembangunan lainnya dan peningkatan kualitas sumber
daya manusia.
Namun, pelaksanaan PPJP II tidak berjalan lancar akibat krisis ekonomi dan
moneter melanda Indonesia. Inflasi yang tinggi akibat krisis ekonomi
menyebabkan terjadinya gejolak sosial yang mengarah pada pertentangan
terhadap pemerintah orde baru. Kenaikan tarif BBM pada 1997 merupakan awal
gerakan pengkoreksian rakyat dan mahasiswa terhadap pemerintahan orde baru.
Sejak saat itu terjadilah gelombang demonstrasi, kerusuhan, penjarahan, dan
pembakaran di ibu kota Jakarta yang kemudian menyebar ke seluruh wilayah di
tanah air .
Jawaban :
Jawaban :
Tujuan PKMD adalah :
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
Jawaban :
Jawaban :