Anda di halaman 1dari 10

NURSING

HOSPITALITY
1. Kristina Anita Meilani 1914201145
2. Luh Nyoman Yayuk R.D. 1914201146
3. Luh Putu Budiastuti 1914201147
PENDAHULUAN

Latar belakang

Pelayanan kesehatan pada abad sekarang ini sangat menuntut berbagai hal untuk dilakukan
oleh para pelaku pelayanan kesehatan tersebut. Semuanya ditujukan untuk meningkatkan
kualitas layanan. Kualitas layanan di rumah sakit menjadi topik yang banyak dibicarakan
akhir-akhir ini. Hal ini tidak terlepas dari semakin banyaknya jumlah klinik dan rumah sakit
yang ada dan semakin banyaknya masyarakat menggunakan fasilitas rumah sakit untuk
memperoleh layanan kesehatan. Rumah sakit yang pada awalnya lebih banyak merupakan
suatu unit pelayanan publik yang bersifat sosial, oleh berbagai perubahan pada industri
kesehatan ‘terpaksa’ mengembangkan strategi bersaing layaknya usaha komersial. Kualitas
layanan dan kepuasan pelanggan menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan layanan di
rumah sakit. Disisi lain, dalam bentuk pelayanan yang berkembang sekarang ini, mutu
pelayanan menjadi semakin rumit dan cukup sulit diukur, karena hasil yang terlihat merupakan
resultante dari berbagai faktor yang berpengaruh. Oleh sebab itu, tercapainya mutu pelayanan
kesehatan yang baik memerlukan upaya yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak, dalam hal
ini kerjasama dari setiap unit yang terkait mengambil peran yang sangat penting. Kualitas
pelayanan yang baik tidak cukup hanya dicapai, tetapi juga dipelihara dan dipertahankan
(quality assurance) mengingat adanya pergeseran kebutuhan, harapan dan keinginan
pelanggan dan berbagai pihak yang berkepentingan.
Kepuasan pasien merupakan nilai subyektif terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan dan diterima oleh pasien. Meskipun nilai subyektif ini sangat
dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, pendidikan, keadaan emosional dan
lingkungan pasien, kepuasan pasien tetap akan didasari oleh kebenaran dan
kenyataan obyektif yang dialami oleh pasien pada saat menerima pelayanan
di rumah sakit. Apabila hal ini tidak diperhatikan oleh perawat sebagai
pemberi jasa layanan kesehatan di rumah sakit, maka yang terjadi adalah
ketidakpuasan yang dialami oleh pasien. Dengan adanya ketidakpuasan,
maka akan sangat berdampak bagi image masyarakat tentang pelayanan
kesehatan di rumah sakit tersebut. Maka dari itu, pada kesempatan ini
kelompok kami akan membahas bagaimana hospitality yang diberikan suatu
pelayanan kesehatan dan komponen didalamnya.
Rumusan masalah

Dari latar belakang tersebut, adapun rumusan masalah


sebagai berikut :
1. Apa itu hospitality nursing ?
2. Apa saja prinsip – prinsip hospitality nursing ?
3. Apa pentingnya quality assurance untuk hospitality
nursing?
4. Apa pentingnya customer dalam hospitality nursing ?
5. Bagaimana kepuasaan klien terhadap hospitality
nursing?
6. Bagaimana contoh aplikasi hospitality nursing ?
Tujuan
■ Untuk mengetahui pengertian hospitality nursing

■ Untuk mengetahui prinsip – prinsip hospitality


nursing

■ Untuk mengetahui pentingnya quality assurance


untuk hospitality nursing

■ Untuk mengetahui pentingnya customer dalam


hospitality nursing

■ Untuk mengetahui kepuasaan klien terhadap


hospitality nursing

■ Untuk mengetahui contoh aplikasi hospitality


nursing
Pengertian hospitality nursing

Hospitality merupakan suatu proses hubungan antara


seorang tamu dan orang yang melayani tamunya. Pada
praktiknya yaitu bagaimana melayani/menjamu tamu,
pelanggan, pengunjung, orang asing tersebut dengan
ramah tamah, sopan, serta pikiran dan hati yang
terbuka.

Keramahtamahan merupakan hal yang sangat utama


dalam pelayanan kesehatan. Dalam bahasa asing,
keramahtamahan itu adalah ’hospitality’, suatu istilah
yang erat kaitannya dengan rumah sakit (hospital).
Adalah suatu impian dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang ramah dari pelaku
kesehatan. Dalam teori komunikasi dan perilaku
disebutkan bahwa ada tiga hal penting yang harus
ditunjukkan oleh pelaku kesehatan mulai dari dokter,
perawat, dan berbagai profesi kesehatan lainnya ketika
berkomunikasi dengan pasien, yaitu perhatian
(attention), empati (empathy) dan kepedulian (care).
Prinsip – prinsip hospitality nursing

1. Jasa dan Pengelolaannya

2. Dimensi Kualitas Jasa

- Responsiveness (Kecepatan)

- Assurance (Jaminan/kepastian)

- Tangibles

- Empathy (Empati)

- Reability (Keandalan)

3. Mengukur kualitas jasa 


Kepentingan dalam Hospitality in Nursing

- Pentingnya Quality Insurance untuk hospitality nursing


(Aspek klinis, efisiensi dan efektivitas, keselamatan pasien,
kepuasan pasien)

- Pentingnya Costumer dalam hospitality nursing

- Kepuasan klien dalam hospitality nursing


Contoh aplikasi hospitality nursing
Fasilitas Rumah sakit UCLA dirancang untuk melayani anak-anak yang paling kritis dengan perawatan yang canggih dan
penuh kasih sayang di lingkungan yang ramah dan bersahabat bagi anak-anak dan keluarga mereka. Pada tahun 1998, Yayasan
Anak Mattel, sebuah cabang filantropi dari Mattel, Inc., menjanjikan 25 juta dolar untuk pembangunan rumah sakit. Pada
tahun 2017, Mattel, Inc. memberikan hadiah 50 juta dolar kepada The UCLA Foundation untuk memberi manfaat bagi
kesehatan anak-anak. Dengan dukungan Mattel, Rumah Sakit Anak-anak UCLA Mattel akan memperluas layanan pediatrik
secara lokal, memperluas kehadiran globalnya untuk meningkatkan dan memperbaiki kesehatan anak-anak di seluruh dunia,
dan mempromosikan pembagian global praktik dan penelitian terbaik UCLA Health.
Dokter anak rumah sakit ini menawarkan perawatan pasien berkelas dunia dengan menggunakan model perawatan yang
berpusat pada keluarga. Pendekatan multidisiplin terhadap perencanaan, pengiriman dan evaluasi pasien anak-anak ini
menghasilkan alokasi sumber daya, komunikasi kolaboratif, kepuasan pasien dan keluarga yang lebih baik dan hasil yang
lebih baik.
Memahami bahwa "anak-anak bukanlah orang dewasa kecil," kami sangat memperhatikan kebutuhan sosial dan emosional
anak-anak yang dirawat di rumah sakit dan keluarga mereka. Spesialis dari program Chase Child Life yang disetujui UCLA
membantu mengurangi rasa takut dan cemas yang terkait dengan rawat inap. Mereka mengkomunikasikan informasi yang
akurat dan sesuai dengan usia, mengidentifikasi potensi stres dan mengajarkan strategi penanganan kepada pasien dan anggota
keluarga. Intervensi terapeutik, seperti seni, musik dan tari / gerakan membantu mengurangi kecemasan dan mendukung
perkembangan fisik pada pasien muda.
Salah satu fasilitas unggulan yang ditawarkan rumah sakit ini yaitu Dance Movement Therapy (DMT) adalah penggunaan
tarian dan gerakan berbasis bukti dalam terapi untuk mempromosikan integrasi fisik, emosional, kognitif, sosial dan spiritual
individu dan sistem individu. Sebagai pendekatan terapi kesenian, DMT memiliki potensi untuk berkontribusi dalam aktivasi,
stabilisasi, dan pemulihan dalam konteks pencegahan, intervensi akut, dan rehabilitasi. Dalam penelitian dan praktik klinis,
ada ketertarikan yang meningkat terhadap terapi gerakan tari sebagai peningkatan yang signifikan terhadap perawatan standar.
Kesimpulan Saran

Hospitality (keramahtamahan) adalah suatu proses • Bagi Rumah Sakit


hubungan antara seorang tamu dan orang yang melayani Hendaknya pihak rumah sakit memberikan pelatihan kepada
tamunya; merupakan suatu impian dari masyarakat untuk perawat untuk mengembangkan diri terutama menigkuti pelatihan-
mendapatkan pelayanan yang ramah dari pelaku kesehatan. pelatihan yang berkaitan dengan hospitality in nursing service
Hal penting dalam hospitality in nursing: sehingga bisa mengetahui bagaimana cara “senyum” dan
- Quality assurance (QA) memahami maknanya.
Dimensi Kualitas yang memberikan kepuasan kepada pasien
adalah: • Bagi Perawat
1. Responsiveness, atau kecepatan Tersenyumlah dalam setiap derap langkah dan sentuhan tanganmu
2. Assurance atau jaminan dan kepastian kepada setiap pasienmu karena senyum yang Anda berikan
3. Tangibles ternyata memberi kesan yang tak pernah berakhir.
4. Empathy
Salah solusi untuk meningkatkan kepuasan pasien adalah • Bagi Masyarakat
dengan cara “memulai dengan senyum; senyuman yang Hendaknya masyarakat terus menerus memberi kritik saran dan
tukus yang datangnya dari dalam hati” bila perlu mengeksposekan semuanya baik melalui surat kabar
maupun media elektronik lainnya agar perawat sendiri tau akan
tindak tanduknya dan dengan demikian perawat bisa memperbaiki
diri. Semuanya hanya satu tujuannya, yaitu agar perawat bisa
membenah diri dan pada akhirnya bisa memberikan pelayanan
yang lebih professional kepada masyarakat secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai