PENDAHULUAN
dan benar (berdasarkan ilmu dan hukum yang berlaku). Hukum yang mengatur praktik
keperawatan telah tersedia dengan lengkap, baik dalam bentuk undang-undang
merupakan hak sekaligus kewajiban profesi untuk mencapai visi Indonesia sehat tahun
2010.
tidak harus dilakukan di rumah sakit, klinik, ataupun di gedung puskesmas tetapi dapat
juga dilaksanakan dimasyarakat maupun dirumah pasien. Pelayanan keperawatan
A. PENGERTIAN
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), Sehingga
home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang
telah melalui sejarah yang panjang.
1. DI LUAR NEGERI
Di Amerika, Home Care (HC) yang terorganisasikan dimulai sejak sekitar tahun
1880- an, dimana saat itu banyak sekali penderita penyakit infeksi dengan angka
kematian yang tinggi. Meskipun pada saat itu telah banyak didirikan rumah sakit
professional, sehingga pada tahun 1900 terdapat 12.000 perawat terlatih di seluruh
USA (Visiting Nurses / VN ; memberikan asuhan keperawatan dirumah pada
keluarga miskin, Public Health Nurses, melakukan upaya promosi dan prevensi
untuk melindungi kesehatan masyarakat, serta Perawat Praktik Mandiri yang
Sejak tahun 1990-an institusi yang memberikan layanan Home Care terus
meningkat sekitar 10% perthun dari semula layanan hanya diberikan oleh
organisasi perawat pengunjung rumah (VNA = Visiting Nurse Association) dan
2001)
Di UK, Home Care berkembang secara professional selama pertengahan abad
19, dengan mulai berkembangnya District Nursing, yang pada awalnya dimulai
oleh para Biarawati yang merawat orang miskin yang sakit dirumah. Kemudian
merek mulai melatih wanita dari kalangan menengah ke bawah untuk merawat
orang miskin yang sakit, dibawah pengawasan Biarawati tersebut (Walliamson,
1996 dalam Lawwton, Cantrell & Harris, 2000). Kondisi ini terus berkembang
sehingga pada tahun 1992 ditetapkan peran District Nurse (DN) adalah :
b. merawat orang sakaratul maut dirumah agar meninggal dengan nyaman dan
damai
Selain District Nurse (DN), di UK juga muncul perawat Health Visitor (HV) yang
berperan sebagai District Nurse (DN) ditambah dengan peran lain ialah :
2. DI DALAM NEGERI
Di Indonesia, layanan Home Care (HC) sebenarnya bukan merupakan hal yang
baru, karena merawat pasien di rumah baik yang dilakukan oleh anggota
keluarga yang dilatih dan atau oleh tenaga keperawatan melalui kunjungan
rumah secara perorangan, adalah merupakan hal biasa sejak dahulu kala.
Sebagai contoh dapat dikemukakandalam perawatan maternitas, dimana RS
Budi Kemulyaan di Jakarta yang merupakan RS pendidikan Bidan tertua di
Indonesia, sejak berdirinya sampai sekitar tahun 1975 telah melakukan program
Home Care (HC) yang disebut dengan Partus Luar. Dalam layanan Partus
Luar, bidan dan siswa bidan RS Budi Kemulyaan melakukan pertolongan
persalinan normal dirumah pasien, kemudian diikuti dengan perawatan nifas
dan neonatal oleh siswa bidan senior (kandidat) sampai tali pusat bayi puput
(lepas). Baik bidan maupun siswa bidan yang melaksanakan tugas Partus Luar
Akhir-akhir ini Home Care (HC) mendapat perhatian karena berbagai alasan, antara
lain yaitu :
a. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap
yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien,
transportasi dan konsumsi keluarga
d. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat
orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu
kehadiran perawat untuk menggantikannya
2. Bagi Perawat
Berbagai alasan tersebut membuat program layanan Home Care (HC) mulai
diminati baik oleh pihak klien dan keluarganya, oleh perawat maupun pihak rumah
sakit.
Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan Home Care (HC),
antara lain:
1. Institusi Pemerintah
Di Indonesia pelayanan Home Care (HC) yang telah lama berlangsung dilakukan
adalah dalam bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu, bayi,
balita maupun lansia) yang akan dilaksanakan oleh tenaga keperawatan
2. Institusi Sosial
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dengan sukarela dan
3. Institusi Swasta
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dalam bentuk praktik
mandiri baik perorangan maupun kelompok yang menyelenggarakan
pelayanan HC dengan menerima imbalan jasa baik secara langsung dari klien
maupun pembayaran melalui pihak ke tiga (asuransi). Sebagaimana layaknya
layanan kesehatan swasta, tentu tidak berorientasi not for profit service
Merupakan perawatan lanjutan pada klien yang telah dirawat dirumah sakit,
bagaimana cara menyusui yang baik, cara merawat tali pusat bayi,
memandikan bayi, merawat luka perineum ibu, senam post partum, dll)
b. Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada klien yang
alasan ; lebih nyaman, tidak merepotkan, menghemat waktu & biaya serta
lebih mempercepat tali kekeluargaan (Suharyati, 1998)
1. Populasi layanan
Populasi layanan Home Care (HC) di Amerika didominasi oleh wanita (66,8%).
Meskipun program Home Care (HC) diperuntukkan untuk semua umur, tetapi
mayoritas klien berusia 65 tahun atau lebih (Allender & Spradley, 2001).
Pengalaman Home Health Care (HHC) oleh Suharyati staf dosen keperawatan
komunitas PSIK Univ. Padjajaran Bandung di RS Al-Islam Bandung (yang dimulai sejak
1995) juga menunjukkan kondisi yang sama, dimana pada triwulan I tahun 2002 klien
wanita lebih banyak dari pria dan kelompok usia lanjut juga mendominasi layanan HHC
di RS Al-Islam Bandung (Maya H, 2002). Hal ini mungkin disebabkan karena populasi
wanita lebih banyak dan umur harapan hidup wanita lebih panjang dari pria serta para
lansia yang cenderung untuk lebih mudah terserang penyakit.
2. Jenis layanan
Mengingat HC dalam keperawatan merupakan spesialisasi dari keperawatan
komunitas (Blackie, 1998), maka jenis layanan yang diberikan meliputi layanan
keperawatan (diagnosa dan perlakuan terhadap respon manusia yang menghadapi
Di Amerika jenis kasus yang dirawat di rumah menurut Allender & Spradley 2001
adalah :
a. Penyakit jantung
e. Luka
f. Keracunan
Sedangkan jenis kasus yang dirawat di unit HHC RS Al-Islam Bandung dalam triwuln I
a. Pasca stroke
b. Pasca bedah
c. Diabetes Mellitus
d. Terminal ill
Jenis Pelayanan Keperawatan Di Rumah
1. Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak
dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa
perlu di rawat di rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk
meningkatkan kesehatannya dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di
mengajarkan lansia beradaptasi terhadap proses menua, serta tentag diet mereka.
3. Pemberi layanan
Pemberi layanan keperawatan di rumah terdiri dari dua jenis tenaga, yaitu :
a. Tenaga informal
layanan kepada klien tanpa dibayar. Diperkirakan 75% lanjut usia di Amerika
dirawat oleh jenis tenaga ini (Allender & Spradley, 2001)
b. Tenaga formal
Tenaga formal adalah perawat yang harus bekerja bersama keluarga untuk
menyelesaikan masalah kesehatan, sehingga harus memperhatikan semua
aspek kehidupan keluarga. Oleh karena itu perawat di masyarakat dituntut
untuk mampu berfikir kritis dan menguasai ketrampilan klinik dan harus
seorang RN. Dengan demikian diharapkan perawat dapat memberikan
Asosiasi perawat Amerika (1999) telah menetapkan lingkungan dan standar Home
Health Nursing yang meliputi standar asuhan keperawatan dan standar kinerja
Standard III, Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik dari klien
maupun lingkungannya
yang diharapkan
Standar praktik keperawatan di Indonesia telah selesai disusun dan disepakati oleh
pimpinan PPNI, saat ini sedang menunggu pengesahan dari Depkes RI.
untuk satu jenis layanan maupun layanan yang bervariasi. Untuk itu diperlukan
perencanaan yang berdasarkan kebutuhan pasar. Perencanaan berdasarkan
Analisa internal, melihat pada ketersediaan sumber (alam, manusia dan dana) baik
yang actual maupun potensial. Selain ketersediaan dana juga perlu dianalisa
Agar pelanggan loyal terhadap suatu institusi HC, maka HC harus memperhatikan
hal-hal berikut :
Sesuai dengan standar yang telah di tetapkan, hal ini merupakan ciri
professional
HHC setiap saat baik yang berhubungan dengan setting, kelompok populasi maupun
letak geografi.
1) medication
2) safety
3) health behavior
2. Komponen fungsional
4) activity
5) fluid volume
6) nutritional
7) self-care
8) sensory
3. Komponen fisiologis
9) cardiac
10) respiratory
11) metabolic
4. Komponen psikologis
17) cognitive
18) coping
dalamnya adalah HC, maka perawat telah dapat melakukan praktik keperawatan
professional dengan optimum, demi terwujudnya masyarakat dan Indonesia sehat
2010.
Pilihan untuk layanan Home Care (HC) keperawatan sebagai industri jasa yang
MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS - HOME NURSING
BAB I
PENDAHULUAN
Perawatan Kesehatan di rumah bukanlah merupakan sebuah konsep baru dalam
sistem pelayanan kesehatan, khususnya pada praktek keperawatan komunitas. Hal ini
sudah dikembangkan sejak tahun 1859 yang pada saat itu Willian Rathbone of
sakit terutama terutama mereka dengan status sosial ekonomi rendah, kondisi sanitasi,
kebersihan diri dan lingkungan, dan gizi buruk sehingga beresiko tinggi terhadap
berbagai jenis penyakit infeksi yang umum ditemukan di masyarakat (Smith & Maurer,
2000). Kunjungan rumah juga dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
Seiring dengan perkembangan IPTEK dan teknologi medis di era globalisasi ini,
berdampak pada sistem pelayanan kesehatan dan praktek keperawatan di Indonesia
keluarga dengan usila (usia lanjut) yang cenderung mengalami penyakit dengan
kondisi kronik , yang membutuhkan perawatan dan pengobatan jangka panjang.
Hali ini tentu sangat memberikan keuntungan bagi klien dan keluarganya, bila
mempertimbangkan aspek kenyamanan dan keamanan klien dan keluarga lebih intens
dan interaksi lebih bebas bila berada di rumah sendiri, dan pembiayaan terapi
perawatan di rumah yang relative lebih murah dibandingkan dengan perawatan di
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
yang terdiri dari kumpulan perawat komunitas, seperti perawat gerontologi, perawat
psikiatri, perawat ibu dan anak, perawat kesehatan masyarakat, dan perawat medikal
bedah.
keluarga dan tim kesehatan lainnya. Pelayanan kesehatan rumah adalah sebuah
spektrum kesehatan yang luas dari pelayanan sosial yang ditawarkan pada lingkungan
Dari beberapa definisi di atas komponen utama pada pelayanan kesehatan rumah
adala klien, keluarga, pemberi pelayanan kesehatan yang diberikan secara profesional
(multidisiplin), direncanakan, dikoordinasikan bertujuan membantu klien kembali
masarakat adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Karena berbagai
pertimbangan terpaksa perawatan dilakukan di rumah. Faktor faktor yang
o kasus kasus penyakit terminal dianggap tidak efisien lagi jika dirawat di institusi
pelayanan kesehatan, misal klien mengidap penyakit keganasan (kanker) stadium
akhir.
o Keterbatasan masyarakat untuk membiayai kasus penyakit degeneratif yang
memerlukan perawatan relatif lama, misal klien pasca stroke yang mengalami
kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi dalam jangka waktu yang cukup
lama.
o Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, dengan asumsi bahwa
perawatan klien yang lama (> 1 minggu) tinggal di rumah sakit tidak menguntungkan.
o Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian besar klien jika
dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat proses
penyembuhan.
Pelayanan kesehatan rumah bertujuan:
menguntungkan baik bagi klien dan keluarganya maupun bagi tenaga yang terlibat
dalam pelayanan home care. Bagi klien dan keluarga dapat membantu secara efisien
dalam mengurangi beben biaya rawat inap dirumah sakit yang makin mahal dan
semakin tidak terjangkau, disamping pula meningkat kemandiri keluarga dalam
perawatan klien dirumah. Sedangkan bagi para petugas yang terlibat terutama dalam
pelayanan langsung dirumah klien program ini dapat memberikan variasi lingkungan
kerja dan mampu menambah pengasilan bagi para perawat yang bekerja dirumah
sakit.
kebutuhan dan tuntutan keperawatan dan kesehatan, biaya kesehatan akan lebih
terkendali, mutu pelayanan akan lebih meningkat dan keluarga akan lebih terlibat
secara aktif.
Strategi penggelolaan home care. Untuk mengelola home care dibutuhkan
komitmen dari berbagai pihak yang terkait baik dari penggelola, rumah sakit maupun
dari para pemberi pelayanan. Karena dalam pelaksanaannyahome care tidak lepas dari
Menurut Ficks. W.J (1993) ada beberapa kendala atau hambatan dalam mencapai
sukses dalam pengelolaan HHC (Home Health Cere) yaitu dilihat dari aspek internal
dan aspek eksternal. Hubungan dari aspek internal terdiri dari product lifecycle,wage
and benefits,administrivia, dan hospital large-scale mind set. Sedangkan hambatan
eksternal menyangkut system pembayaran yang tidak ancer, meliputi : reimbusment
changes, propective payment dan case management yang tidak hati-hati. Untuk
menanggulangi hambatan faktor internal dan eksternal HHC menurut Lerman and
hambatan internal.
M = Mission
Antara agen / unit home cere dan rumah sakit harus saling bersinergi dan mempunyai
kesamaan pandangan dalam hal:
program HHc sehingga akan berdampak pada peningkatan kunjungan kerumah sakit
(klien Rawat jalan), penghematan biaya : HHC didesain untuk memaksimalkan
Agensi atau hospitalisasi Bassed Home Care harus dapat mendorong menciptakan
inovasi inovasi terbaru berkaitan dengan pemasaran dan pelayanan. Dalam konteks
ini rumah sakit harus mendukung kegiatan HHC tersebut dengan memberikan reward
yang positif dan memedai. Ada dua prinsip yang harus dipegang untuk
Dan sebaliknya jika agensi atau unit HHc memiliki proses dan system inovasi sendiri dan
tidak mengganggu system RS, maka RS sebaiknya mengadaptasi system HHC
tersebut.
A = Autonomy
Karena dalam mengembangkan program HHC mengandung unsure bisnis (profit
Administrator harus memastikan semua informasi yang dibutuhkan oleh staff dan
tersedia dengan lengkap, meliputi akunting, laporan pelayanan, dan monitor
produktiftas pelayanan.
Untuk meningkatkan efisiensi operasional HHC, maka penggelola HHC harus mampu
Program HHC harus mampu menciptakan system referral (rujukan) sebagai upaya
mengembangkan net working yang mendukung peningkatan kinjungan ke HHC.
Kunci sukses yang paling penting adalah menciptakan serive atau pelayanan yang
berorientasi pada costume / pelanggan. Oleh karena orientasi kalkulasi bisnis harus
berubah dan keuntungan (profit) = Rev-enue-biaya (cost) menjadi long term profit (
dari customer yang puas)-biaya= profil plus.
Secara umum jenis pelayanan yang dapat diberikan dalam pelayanan kesehatan rumah
1. Fase Permulaan
Perawatan merupakan kasus kasus yang perlu ditidak lanjuti dirumah, melelui seleksi
kasus dipuskesmas sesuai dengan prioritas. Kemudian menetapkan jadual kunjungan,
fase ini pula perawat dan keluarga berusaha untuk saling mengenal dan mengetahui
bagaimana keluarga menangapi suatu masalah kesehatan. Selain itu juga perawat
kesehatan anggota keluarga (family folder) dipuskesmas dan pencatatan lain (unit
pelayanan kesehatan) yang ada kaitannya dengan klien tersebut, membuat catatan
tertulis.
3. Fase terminasi
masalah kesehatan yang sedang ditangani dan masalah kesehatan yang mungkin
dialami keluarga. Tinggal nama dan alamat perawat serta nomor telpon yang bisa
kesehatan promotif dan preventif yang menjadi prioritas utama dengan tidak
mengabaikan upaya pengobatan, pencegahan kecacatan yang dilakukan dalam
mekanisme pelayanan sesuai standar yang ditetapkan. Sejak awal berdirinya pelayanan
kesehatan rumah, banyak organisasi yang telah membuat program pelayanan
Berdasarkan pada administrasi dan struktur organisasi, agen kesehatan rumah dibagi
1. Agen pemerintahan
2. Agen voluntir/sukarela
3. Agen kombinasi
4. Agen rumah sakit
5. Agen proprietary/swasta
Tiap tipe berbeda satu dengan yang lain baik dari segi administrasi maupun
struktur organisasi, namun sama dalam kaitan dengan standar yang harus dipenuhi
seperti lisensi (izin), sertifikasi dan akreditasi.
Agen pemerintahan
Baik perawat maupun profesi lain yang bekerja dibayar oleh pemerintah daerah
maupun pemerntah pusat (departemen kesehatan). Sumber pembiayaan dengan
menggunakan dana pajak, tidak mencari keuntungan. Kegiatan yang dilakukan tidak
hanya melakukan pelayanan kesehatan rumah secara umum tetapi juga terlibat dalam
pelayanan kesehatan pencegahan seperti program imunisasi, klinik anak sehat dan
pendidikan kesehatan.
Agen sukarela
Tim pelayanan kesehatan yang bekerja secara sukarela tidak memperoleh bayaran dari
klien yang dilayani. Namun kadang kadang dibantu oleh charity (donatur). Jasa yang
mereka terima tergantung dari jenis pelayanan yang diberikan mencakup program
rehabilitasi, jenis pelayanan lain yang dilaksanakan apabila mereka bekerja di agent
pemerintahan.
Agen kombinasi
Pada agen jenis ini petugas merupakan gabungan antara agen pemerintah dan agen
Agen ini berbeda dan jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan dengan agen
pelayanan kesehatan rumah lainnya. Dewan Direktur Rumah Sakit bertanggung jawab
dan mengatur pelayanan kepada klien ini. Lebih dari itu klien yang dirawat di Rumah
Sakit telah mempunyai akses ke petugas kesehatan di rumah sakit tersebut apakah
agen pemerintah, voluntir, swasta maupun kombinasi, tergantung dari struktur rumah
sakit terkai.
Kegiatan ini merupakan salah satu sumber pendapatan bagi rumah sakit, sehigga
mereka akan lebih berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan dan siap
pelayanan kesehatan rumah mereka harus memiliki lisensi, sertifikat dan akreditasi.
Pemilikan usaha ini bertanggung jawab kepada pemerintah menerima pembayaran
dari pihak ketiga dan klien sebagai individu, jika tidak menjadi peserta asuransi.
Pelayanan yang diberikan harus sesuai standar, tidak hanya mementingkan unsur
keuntungan.
Jika klien memiliki bukti bukti pelayanan di bawah standar, klien dapat mengajukan
yang berkwalitas, hal ini merupakan suatu isu emosional terutama orang orang yang
bekerja pada agen yang bersangkutan. Agar pelayanan yang mereka berikan tetap
individu dan keluarga. Manajemen dan penampilan di samping administrasi yang rapi
merupakan ukuran lain pada aspek penilaian.
Akreditasi
1. Pelayanan masyarakat
5. Evaluasi
6. Rencana yang akan datang
utama bagi perawat kesehatan rumah yang berasal dari berbagai tingkat pendidikan
dan mempunyai pengalaman praktik yang berbeda. Kedua aspek ini harus disiapkan
masyaraka.
diri adalah faktor yang tidak dipisahkan dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas pada klien. Didalam pelayanan kesehatan rumah, lulusan sarjana
keperawataan (SI) merupakan tenaga perawat tingkat minumum yang akan teribat
hanya sebagai perawat staf, sedang tenaga perawat lulusan pascaserjana (spesialis)
kesehatan rumah berkembang , maka kebutuhan akan perawat akan spesialis klinin
akan meningkat terutama dalam keperawatan tekhnologi tinggi yang dipindahkan dari
Hal penting yang perlu diingat bahwa pelayan kesehatan rumah adalah bagian
dari perawat kesehatan masyarakat, yang menitip beratkan kegiatan promosi
(mempermuda) klien melakukan perawaan diri sendiri. Menurut Orem (1995) perawata
mandiri adalah aktifitas aktifitas praktik individu yang meliputi pemeliharaan
kesehatan dan kesejatraan klien tampa mengabaikan kecactan mereka. Contoh, klien
dengan pasca strok tidak mampu melakukan kegatan sehari hari tanpa bantuan.
Walupun demekian klien dapat dilatih dan diajarkan me;akukan kegiatan dengan
modifikasi sehingga secra bertahap klien menuju ketahap pelaksanaan prinsip
mencega terjadinya penyakit dan untuk menngkatkan kesejatraan klien pada area
kesehatan rumah. Klien yang menentukan dan mengontrolpelayanan yang diberiakan
kepadanya dan rencana pelayanan yang akan diberikan harus ditetapkan bersama
sama. Perawat hanya bertindak sebagai pasilitator untuk mengembangkaan prilaku
kesehatan positif kepada individu yang mengidap penyakit tertentu, setelah kembali
ke rumah sakit / instansi kesehatan lain.
dan pemantauan semua tingkat perawatan semua teknis; kolaborasi dengan disiplin
lain dan pemberi perawatan lai; identifikasi masalah klinis dan penggunaan
pengetahuan penelitian; sepervisi personel tambahan; dan advokasi hak klien untuk
determinasi diri.
Perawat bekerja dalam lingkungan klien. Perawat adalah tamu di rumah klien. Di rumah
sakit, sering kali ada perasaan bahwa perawat dan dokter adalah pemilik rumah sakit
mengetahui layanan apa yang tersedia karena sebagian besar orang tidak membayar
langsung atas layanan.
Perawat kesehatan rumah bekerja sendiri. Perawat di ruah sakit dikelilingi oleh rekan
kerja yang lain, sedangkan perawat kesehatan rumah hanya memiliki telepon.
Perawat di rumah sakit memiliki berbagai suplai dan peralatan. Perawat kesehatan rumah
sering kali harus membuat atau mengadaptsi peralatan untk disesuaikan dengan
rumah.
Pengetahuan mengenai sumer komunitas itu penting. Sumber komunitas sering kali
dapat menimbulkan banyak perbaikan pada kualitas hidup klien. Perawat kesehatan di
rumah sebaiknya memiliki berkas sumber untuk dibagikan ke klien dan keluarga klien.
2.5. Hubungan Perawat Klien Dengan Keluarga
keluarga. Perawat tersebut memiliki kemapuan klinik yang general dan dapat bekerja
dengan klien dari seluruh kelompok usia.
2. Intervensi yang diberikan dapat berfokus pada seluruh kebutuhan kesehatan dan
meliputi tiga level pencegahan.
3. Keluarga tetap memiliki otonomi untuk mengambil keputusan terhadap kesehatan.
4. Perawat adalah tamu di rumah keluarga
Pada fase pertama, perawat mendapat data tentang keluarga yang akan di kunjungi
dari puskesmas atau ibu kader,perawat perlu membuat laporan pendahuluan untuk
kunjungan yang dilakukan. Baik perawat yang sudah berpengalaman fase ini di
perpendek jangka waktunya. Sangat penting untuk dilakukan fase ini adalah kontrak
waktu kunjungan dengan keluarga.
2. Fase inisiasi atau perkenalan
Fase ini mungkin memerlukan berapa kali kunjungan Selama fase ini, perawat dan
keluarga berusaha untuk saling mengenal dan bagaimana keluarga menanggapi suatu
masalah kesehatan.
3. Fase implementasi
Pada fase ini, kerja perawat melakukan pengkajian dan perencanaan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang dimiliki keluarga bersama-sama dengan
terhada masalah kesehatan yang sedang ditangani dan masalah kesehatan yang
mungkin dialami keluarga penting dilakukan fase terminasi. Tinggalkan nama dan
nomor telpon.
5. Fase paska kunjungan
Fase terakhir ini sering terabaikan. Difase ini hendaknya membuat dokumentasi
lengkap tentang hasil kunjunagan untuk di simpan di pelayanan kesehatan, tempat
perawat bertugas.
Kontrak adalah elemen utama dari hubungan perawat klien melipyuti ketetapan
/ peratutan maupun petunjuk : permintaan pihak III yang akan membayar jasa bagi
dapat dlakukan, jika belum maka perawat harus mencari peluang lain untuk
meyakinkan klien dan keluarga pada kunjunan rumah berikutnya.
Pada kasus manapun bukanlh jenis kontrak yang dipermasalhkan namun aspek
penting adalah keikitsertaan / keterlibatan klien dan keluarga dalam menetapkan dan
mengevaluasi proses. Penentuan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dilakukan
yang bertujuan tidak hanya untuk melakukan perawatan berkelanjutan akan tetapi
untuk mengevaluasi kemajuan kondisi klien.
besar kunjungan rumah tidak dikenal oleh klien karena perawat tidak menjelaskan
dengan baik tentang tujuan kunjungan mereka dengan klien dan keluarga. Sebagian
besar dialog gagal yang menunjukan kegagalan pembinaan hubungan antara perawat
dan klien dan keluarga.
antara dua pihak (unsur) yang berkepentingan seperti tecantum dalam mekanisme
pelayanan kesehatan di rumah. Bentuk kontrak kerja meliputi : perjanjian kerja sama
antara pihak pihak yang melakukan kerja sama tertulis (kontrak kerja) yang bentuk
perjanjiannya meliputi :
ansuransi.
d. Perjanjian kerja antara pengelola dan pelaksana pelayanan
Perawatan Langsung
Perawatan yang diberikan mengacu pada aspek fisik yang nyata yang diperoleh
melalui intraksi perawat klien. Kegiatan pelayanan secara langsung yang diberiakan
pada klien meliputi pengkajian fisik klien, mengganti balutan luka, memberikan injeksi,
memasang kateter dan atau memberi injeksi ntravena. Selain itu perawat memberiakn
pendidikan kesehatan pada klien dan anggota kluarga yang memberikan pelayanan
pihak ke III. Untuk menentukan tindakan apa saja yang telah dilakukakan leh perawat
maka berikut ini terdapat beberapa hal yang harus dicatat secara ade kuat yaitu :
Dapatkan pelayanan yang diberikan dilakukan oleh seseorang yang bukan petugas
kesehatan
Apakah instruksi yang diberikan dalam merawat klien melipuyi pengetahuan, instruksi
(perawatan) dilakukan oeh seorang perawat RN
mempertimbangkan masalah budaya, keungan dan hal yang terksit dengan privasi.
Lapotkan kedokter jika muncul tanda dan gejala yang berhubungan dengan status
Perawatan tidak langsung dilakukan ketika klien tidak mempunyai kontak langsung
dengan perawat. Perawatan cenderung pada perawatan tidak langsung lebih kearah
yang diberikan tentang bagaimana cara mengatur klien dengan masalah tertentu
melalui kerja sama dengan anggota lain dalam tim. Pertemuan tim secara berkala yang
minggu sekali. Banyak tindakan keperawatan yang dilakukan di rumah, mungkin tidak
secara langsung kelihatan oleh klien, tetapi dapat dinilai melalui kualitas pelayanan
kesehatan rumah.
Sebagai perawatan klinis, pendidik, peneliti, administrator dan konsultan dapat
menerapkan ilmu dan pengalaman mereka sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Dikatakan sebagai pendidik karena mereka mengajarkan klien dan keluarga
bagaimana cara melakukan sesuatu dan mengajarkan cara tahapan perawatan diri
sendiri secara formal mereka mengajar topik-topik pendidikan kesehatan kepada
Standar praktik merupakan salasatu prangkat yang diperlukan oleh setiap tenaga
profesinal. Standar praktik keperawatan mengidentifikasi harapan minimal bagi para
perawat profesional dalam memberikan asuhan keperawataan yang aman efektif dan
etis. Standar praktik pelayanan kesehatan rumah yang dikembangkan oleh Amerikan
Nurse Association(1986)yang memperlihatkan hubungan proses keperawatan dengan
standar praktik .
Standar I (Organisasi)
Seluruh pelayanan rumah direncanakan, diorganisir langsung oleh perawat profesional
tingkat master yanag telah dipersiapkan untuk memberi pelayanan kesehatan rumah
dan mempunyai pengalaman baik secara organisasi maupun diorganisasi kesehatan
mereka. Anggaran kebijakan perorangan dan metoda evaluasi terhadap program dan
personal ditetapkan. Penetapan cara memantau program kendali mutu untuk
bertanggung jawab untuk mengkaji klien dan kluarga pada sat kunjungan rumah
pertama kali dan kunjungan teratur brikutnya. Informasi ynga diprileh dari klien dan
keluarga di tetapkan menjadi data dasar yang terdiri dari data objektif dan subjektif.
Sebagai contoh:
me\lengkapi data dasar guna mendirikan diagnosis keperawatan yang akurat meliputi:
1. Diagnosis
2. Status kesehatan
3. Riwayat keluarga
4. Tinjauan terhadap riwayat kesehatan dan penyakit yang terkait dengan
sistenkardiopaskuler, paru -
paru,muskuloskeletal,gastrointestinal,genitourinaria,endokrin,neurologi dan
integumen
5. Kondisi sosial ekonomi,meliputi: sumber pengahasilan,besarnya
Data objektif: diperoleh dari tijaun seluruh sistem tubuh melalui pengkajian
/pemeriksaan fisik secara terampil dari kepala hingga kaki.dari data lain yang tercatan
pada format diklinik pelayanan rumah,diidentifikasi dan dikembangkan menjadi
diagnosis keperawatan.
Pada tahap pengkajian parawt pelayanan kesehatan rumah menentukan profesi lain
Standar V (Perencanaan)
Rencana keperawatan dikembangkan menjadi tujuan jangka pendek dan jangka
Implementasi rencana dilakukan dalam tiga fase : sebelum, selama dan sesudah
kunjungan rumah., bertanggung pada keperluan perawat pelayanan kesehatan rumah
bertanggung jawab membantu klien kembali ketingkat fungsi optimal dan
kesehatannya dan menjamin klien dan keluarga terlibat. Dan partisipasi dalam
pelayanan kesehatan rumah, penyuluhan, pengawasan terhadap obat-obat dan diet
melakukan penilaian terhadap status klien dan kemajuan yang dicapai sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Karena pada kunjungan rumah yang pertama perawat
telah menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang yang harus dicapai.
kerumah.hal ini dilakukan melalui koordinasi dengan sumber daya lainyang ada
dimasyarakat sesuai dengan kebutuhan klien.
Standar XI (Riset)
Perawat pelayana kesehatanrumah berpartisifasi daalam berbagai kesempatan dalam
Kode etik yang disun oleh American Nurses Assosiasion bagi perawat guna membuat
pertimbangaan etis dalam haal bertindak sebagai advokat kilen,melakukan promosi
suatu mekanisme yang di rancang dan disepakati. Untu kmencapai tujuan tersebut
perawat bertanggung jawab untuk membina hubungan saling percaya dengan
keluarga dalam meyakinkan bahwa rumah adalah tempat yang sesuai untuk
kerja sama yang efektif tidak akan terjadi pelayana yang berkesinambungan, sehingga
akan terjadi kebingungan dan salah pengertian pada klien dan keluarga. Proses
kolaborasi di mulai dari rumah sakit dengan rrencana pulang, perawat di rumah sakit
yang mengidentifikasi akan kebutuhan klien untuk pelayanan kesehatan rumah yang
kordinasikan dengan pelayanan kesehatan rumah dan secara khusus di minta untuk
memberikan pelayanan sesuai dengan permintaan dari dokter. Jika personal yang
terlibat dalam pemberian pelayanan kesehatan rumah terdiri atas bebwrapa disiplin
maka di rektur dari agen yang memberikan pelayanan kesehatan rumah tersebut harus
perubahan peran dan tumpang tindi tanggung jawab. Oleh karena itu, setiap anggota
profesi secara hati- hati menganalisis peranannya untuk menghingdari kerangcungan
adalah dokter yang merawat sebelumnya, harus menjamin pengobatan untuk klien.
Dalam pelaksanaannya, tiap anggota profesional yang bekerja di pelayanan
kesehatan rumah melakukan evaluasi ulang terhadap status kesehatan klien dan
melaporkannya kepada dokter pengelolah kemudian di modifikasi rencana
lakukan dalam menjamin kesinambungan, sebagai bukti suksesnya kerja sama antar
disiplin. Peran dan fungsi profesi antar disiplin bergantung beberapa faktor, faktor
bidang mereka.
Pada umumnya tenaga kesehatan yang terlibat pelayanan kesehatan rumah adalah
merawat klien sebelumnya. Rencana ini harus dievaluasi sedikitnya setiap 62 hari
(kurang lebih 2 bulan) atau jika kondisi klien berubah, maka waktu kunjung akan
ditinjau kembali.
Rencana keperawatan yang dibuat meliputi diagnosis, status kejiwaan, jenis pelayanan
dan peralatan yang dibutuhkan, frekuensi kunjungan, prognosis, aktivitas yang boleh
dilakukan, kebutuhan gizi, pengobatan dan perawatan, unsur unsur keselamatan
untuk melindungi klien terhadap terhadap seluruh pelaksanaan rencana program di
Ahli fisioterapi
Tenaga ahli fisioterapi yang bekerja di pelayanan kesehatan rumah adalah lulusan S1
dn S2 (Master). Sebagaimana halnya perawat, ahli fisioterapi dapat bekerja secara
(gaya) disertai latihan aktif dan pasif. Cara perawatan yang digunakan meliputi
stimulasi saraf permukaan secara elektris (TENS), panas, air, cahaya ultrasuara, drainase
postural dan latihan penguatan paru paru. Ahli fisioterapi bertanggung jawab untuk
mengajar klien dan keluarga cara cara perawatan mandiri.
Aktivitas tidak langsung dari ahli fisioterapi disepakati dengan asisten (lulusan Diploma
III) untuk melakukan tindakan latihan sesuai kondisi klien di bawah pengawasan ahli
terapi okupasi dengan tingkat pendidikan sarjana bekerja melatih klien, mengevaluasi
tingkat kemampuan otot, mengajarkan kegiatan mandiri, memodofikasi alat alat
dan Pendengaran. Ahli terapi wicara bekerja membantu anggota masyarakat yang
bermasalah yang berkaitan dengan suara, bahasa dan pendengaran. Kebanyakan klien
mendapat latihan langsung dari ahli terapi wicara yang diawali dengan evaluasi suara
dam kemampuan bahasa. Rencana spesifik yang diajarkan kepada klien dan keluarga
Pekerja sosial di pelayanan kesehatan rumah adalah tenaga yang berijazah sarjana dan
minimal memiliki satu tahun pengalaman dalam bidangnya. Tenaga ini bekerja
membantu keluarga berkaitan dengan masalah masalah sosial, emosional, dan faktor
faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan mereka. Pekerja sosial membatu
klien secara langsung atau merujuk klien ke sumber daya yang sesuai.
Masalah yang sering dialami klien, pembayaran, pengadaan alat maupun intervensi
krisis yang sesuai dengan kondisi klien setelah kembali dari rumah sakit.
merupakan bagian dari tim pelayanan kesehatan rumah. Tenaga ini diawasi langsung
oleh perawat pelayanan kesehatan rumah atau tenaga profesi lain seperti ahli terapi
wicara.
Peran pembantu kesehatan rumah adalah membantu klien untuk meningkatkan
mengacu pada rencana pelayanan yang telah ditetapkan oleh perawat atau profesi lain
secara bersama sama. Pengawasan dilakukan tiap dua minggu terutama untuk
tindakan keperawatan yang memerlukan ketrampilan khusus, pengawasan yang
dillakukan setiap 60 hari terhadap asisten ahli fisioterapi dan lain - lain.
Klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter
untuk menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat di tempat tinggal mereka
atau tidak. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak untuk
dirawat di ru mah, dilakukan pengkajian oelh manajer kasus yang merupakan staf dari
Agensi pelayanan kesehatan rumah ke tempat tinggal rumahnya. Bersama sama klien
jenis pelayanan, jenis peralatan dan sistem pembayaran serta jangka waktu pelayanan.
Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan kesehatan
rumah baik dari pelaksana yang dikontrak atau pelaksana pelayanan yang direkrut
oleh pengelola pelayanan kesehatan rumah. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan
oleh manajer kasus, setiap tindakan yang diberikan kepada pasien oleh semua kategori
tenaga pelaksana pelayanan, harus diketahui oleh manajer kasus. Secara periodik
manajer kasus melakukan pemantauan dan evaluasi tentang pelayanan yang diberikan
dan dilaksanakan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan atau belum.
diatur sesuai dengan peraturan yang ditetapkan, baik oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
Persyaratan perizinan
1. Berbadan hukum yang ditetapkan dal di badan kesehatan akte notaris tentang
yayasan di badan kesehatan.
d. Izin usaha
e. Persyaratan tata ruangan bangunan melipti ruang direktur, ruang manajemen
pelayanan, gudang sarana dan peralatan, sarana komunikasi, dan sarana transportasi
f. Izin persyaratan tenaga meliputi izin praktik profesional dan sertifikasi pelayanan
kesehatan rumah.
dijamin oleh pihak penjamin, ditetapkan atas dasar saling membantu melalui suatu
ikatan tertulis.
e. Tarif pelayanan kesehatan rumah harus mencakup seluruh unsur pelayanan secara
proporsioanal.
Jenis pelayanan yang dikenakan tarif dalam pelayanan kesehatan rumah selain
memperhatikan kebijakan yang telah disebutkan, penetapan tarif ditetapkan
berdasarkan pertimbangan antara lain kategori tindakan dari yang sederhana sampai
dengan yang kompleks/canggih. Selain itu pertimbangan klasifikasi pelayanan dari
yang biasa atau sederhana sampai dengan yang dapat dikategorikan mewah. Semua
itu dapat dijadikan pertimbangan dalam memperhitungkan tarif yang layak. Jenis
a. Jasa pelayanan kesehatan dan non kesehatan, adalah imbalan yang diterima
pelaksanaan pelayanan atas jasa yang diberikan kepada klien dalam rangka pelayanan
meliputi:
Pelayanan medik meliputi konsultasi dan tindakan medik.
b. Jasa pelayanan sarana/peralatan adalah imbalan yang diterima oleh pengelola atas
pemakaian sarana, alat kesehatan, obat dan bahan habis pakai yang digunakan
langsung terhadap klien baik dengan sistem sewa maupun membeli. Kegiatannya
meliputi sewa peralatan medik, peralatan keperawatan dan alat kesehatan lainnya;
transportasi klien, konsultasi per telepon dan sarana komunikasi lainnya; tindakan
perbaikan lingkungan dalam rangka menciptakan lingkungan terapeutik.
pelayanan terhadap klien, setelah kesepakatan antara pengelola ( melalui manajer) dan
klien beserta keluarganya, maka manajer akan melakukan kegiatan pemantauan dan
diperoleh dari klien (melalui telepon atau kunjungan rumah) maupun memantau
kepatuhan pelaksana pelayanan terhadap standar yang ditetapkan dengan
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/3585
Koenig Kathleen Blais dkk, 2006, Pratik Keperawatan Profesional, Edisi 4, EGC,
Jakarta
EGC, Jakarta
Zang, S.M & Bailey, N.C. Alih Bahasa Komalasari, R. (2004). Manual Perawatan
di rumah (Home Care Manual) Edisi Terjemahan Cetakan I. Jakarta: EGC
Setyowati Sri dkk, 2008, Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep Dan Aplikas