Anda di halaman 1dari 41

STIKES HANG TUAH

TANJUNGPINANG
2020
PENDAHULUAN

Setiap manusia selalu dihadapkan pada masalah


(konflik) yang menuntut untuk mengambil keputusan
terutama terkait asuhan keperawatan
Konflik didalam managemen merupakan salah satu
faktor yang dapat menghambat produktifitas kerja di
suatu organisasi
Perbedaan pandangan atau ide antara seorang perawat
dengan perawat lain, antara perawat dengan tim
kesehatan lain, dan antara perawat dengan
klien/keluarga klien, dapat menghambat dalam
pemberian pelayanan/asuhan keperawatan kepada klien
PENDAHULUAN,…
Perasaan senang atau tidak senang terhadap
seseorang, seringkali juga dapat menimbulkan
konflik didalam pekerjaan.
Dapat menurunkan motivasi kerja bagi perawat
yang tidak disenangi.
Perawat harus mampu menyelesaikan konflik
dalam upaya meminimalkan stres interpersonal
PENGERTIAN KONFLIK

Konflik adalah perbedaan pandangan atau ide antara


seseorang dengan orang lain (Gillies, 1989)
Sebagai masalah internal & eksternal yang terjadi
sebagai akibat dari perbedaan pendapat, nilai-nilai atau
keyakinan dari dua orang atau lebih (Marquis &
Huston)
CARA PANDANG

Dalam memahami konflik, berbagai cara pandang yang


umum dimiliki oleh pribadi atau kelompok :

Cara pandang tradisional  dimana konflik menjadi


sesuatu yang harus dihindari
Cara pandang Hub. Antar Manusia  dimana konflik
merupakan hasil alamiah dari hubungan dalam kelompok dan
tidak dapat dihindarkan
Cara pandang Intraksionis konflik bukan hanya
kekuatan yang positif tetapi merupakan keharusan bagi satu
kelompok untuk berkinerja dengan efektif.
PENYEBAB & SUMBER KONFLIK

 Beberapa kebutuhan dasar manusia akan dapat


terpenuhi  rasa frustasi atau ketidakpuasan
 Tingginya tingkat ketergantungan dalam pelayanan
Keperawatan.
 Persepsi tidak sama
 Peran tidak sesuai/tidak jelas
PADA UMUMNYA ADA TUJUH SUMBER KONFLIK DALAM
HUBUNGAN ANTAR PRIBADI DAN KELOMPOK :

1. Perhatian pada diri sendiri


2. Tujuan yang bertentangan
3. Kesukaran membagi sumber daya yang ada
4. Kekuasaan yang terbatas
5. Perbedaan ideology dalam satu kelompok
6. Bermacam-macam norma dan aturan
7. Hubungan antar manusianya
SUMBER UTAMA KONFLIK ORGANISASI

1. Kepentingan pribadi atau kelompok


2. Kehilangan status pribadi atau kelompok
3. Kehilangan wewenang
4. Kehilangan sumber-sumber
5. Tidak mendapatkan hak
6. Ancaman terhadapnilai-nilai
7. Ancaman terhadap norma-norma
KATEGORI KONFLIK

a. Konflik Intrapersonal : Konflik terjadi pada diri individu itu


sendiri. Keadaan ini merupakan masalah internal untuk
mencari nilai dan keinginan dari konflik yang terjadi.

b. Konflik Interpersonal : Konflik terjadi antara dua orang atau


lebih sebagai bagian dari hubungannya dengan orang lain
dalam penyelesaian tugas dan perannya.

c. Konflik Intergroup (antar kelompok): Konflik terjadi antara


dua atau lebih dari kelompok orang dalam satu bagian atau
organisasi.
DAMPAK TERJADINYA KONFLIK

Negatif (-) :
Menimbulkan perilaku konflik
Menolak kerjasama
Kompetisi tak sehat
Menguasai/mendominasi
Merusak kesatuan

↓ PRODUKTIFITAS KERJA
KONFLIK Positif (+) : MENINGKATKAN MOTIVASI

KONFLIK DAPAT ( + ), JIKA TAK DIABAIKAN


BERPERAN/BERFUNGSI UNTUK PERUBAHAN-PERUBAHAN.
PROSES PENYELESAIANYA TEPAT
KONFLIK DAPAT ( -), JIKA

Mengganggu :
Energi SDM
Sumber-sumber yang ada
Waktu
Tidak dikontrol menimbulkan kekacauan
Proses penyelesaianya kurang tepat
DAMPAK KONFLIK DAPAT DIBEDAKAN

Konflik Fungsional, konflik yang dapat


memberi dampak peningkatan kreatifitas dan
produktifitas kelompok

Konflik Disfungsional, konflik yang memberi


dampak menghambat kinerja kelompok dan
menurunkan kreatifitas dan produktifitas
kelompok
PROSES ATAU MEKANISME KONFLIK
Tahap I : Potensial Opposition yang memiliki tiga komponen :

 Komunikasi  Komunikasi yang tersumbat merupakan


potensi konflik yang utama

 Struktur  Semakin besar kelompok dan kompleks


organisasi, semakin besar terjadi konflik

 Variabel personal  Sistem nilai dan kepribadian anggota


kelompok menentukan besarnya kemungkinan konflik.
Mis. Pribadi yang otoriter, mau menang sendiri, sulit menghargai orang
lain  mudah memicu konflik.
PROSES ATAU MEKANISME KONFLIK… (LANJ.)

Tahap II : Cognition and Personalization

Perceived Conflict. Merupakan kewaspadaan satu atau lebih pihak


tentang adanya keadaan yang memberikan kesempatan
timbulnya konflik

Felt Conflict. Keterlibatan emosional dalam konflik yang


menimbulkan kegelisahan, ketegangan, frustasi, atau tindakan
kekerasan
PROSES ATAU MEKANISME KONFLIK… (LANJ.)

Tahap III : Behavior (Perilaku)  menimbulkan konflik


terbuka

Pecahnya pertengkaran mulut atau tingkah laku  rasa


bermusuhan akan disampaikan secara verbal atau melalui
perilaku.

Personal yang terlibat bereaksi terhadap konflik, mulai menarik


diri atau menghindar dari konflik atau upaya penyelesaian
konflik.
PROSES ATAU MEKANISME KONFLIK… (LANJ.)

Tahap IV : Aftermath, hasil akhir konflik


Umumnya dapat menghasilkan kinerja kelompok tetap
terkendali atau sebaliknya kinerja kelompok menurun.
TIPE KONFLIK
Konflik langsung
Konflik yang terjadi secara langsung dan disebabkan oleh
perbedaan pandangan antara satu orang dengan orang lain
atau terjadinya gangguan hubungan interpersonal 
Biasanya lebih mudah diselesaikan melalui intervensi
interpersonal.

Konflik tidak langsung.


Biasanya terjadi karena perbedaan pandangan antara individu
dengan organisasi, misalnya penetapan protap yang tidak
sesuai, sehingga dapat menimbulkan kekesalan para staf, dan
seringkali diexpresikan secara tidak langsung, misalnya
sering tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan, menyerang
melalui orang lain,
ANALISA KONFLIK

1. Anggota kelompok/peran didalam situasi


kelompok
A. Penyerang  menyenangi sikap agresif
B. Korban  merupakan kelompok penderita atau
yang menampung kehinaan
C. Penghasut  Suka memprakarsai dan mengamati
konflik antara 2 kelompok
ANALISA KONFLIK… (LANJ.)
2. Persoalan pokok yang mendasari konflik
Dapat memisahkan persoalan utama dan persoalan
simptomatis.
3.Jenis konflik
4.Tingkatan/ tahap konflik
5.Tingkah laku penyebab konflik
6.Beratnya pergulatan/ Peliknya Konflik  Kepelikan
konflik dinilai melalui : frekwensi dan lamanya pertemuan 2
pihak, tingkat emosional dari pertukaran dan pikiran terbuka
atau tertutup dari 2 pihak
7. Akibat yang mungkin timbul
PROSES PENYELESAIAN KONFLIK
1. Pengkajian
Analisa situasi konflik
 Analisa dan memastikan isu yg berkembang
 Menyusun tujuan
2. Identifikasi
 Permasalahan
 Sumber/penyebab konflik
 Personal yang terlibat
 Tahap konflik
 Tipe konflik
 Klarifikasi dan validasi
 Persamaan pandangan
3. Intervensi
Penyelesaian konflik
PENYELESAIAN KONFLIK

1. Selalu menilai tiga hal yaitu Situasi, Sikap (attitude)


dan Perilaku (behaviour)menilai kerjasama dan
sikapelompok yang bertikai
2. Memperhatikan besar, rendah dan tingginya
intensitas konflik yang tergantung pada tahap
konfliklesaian konflik membutuhkan waktu yang
relatif
3. Penyelesaian konflik membutuhkan ketenangan hati,
tidak menggunakan emosi tetapi dengan kesabaran
dan mau selalu memikirkan YANG TERBAIK
UNTUK SEMUANYA.
PENYELESAIAN KONFLIK DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI

1. Kompetisi atau Persaingan (Competition)


Kompetisi dilakukan apabila :
 Dibutuhkan keputusan dan tindakan cepat
 Terjadi pada isu penting yang membutuhkan
tindakan yang tidak popular
 Menyangkut isu yang vital bagi organisasi dan kita
ada pada pihak yang benar
 Dilakukan pada individu yang mengambil
keuntungan dari perilaku non kompetitif
KOMPETISI ATAU PERSAINGAN
(COMPETITION),…

Proses ini menghasilkan satu pihak dirugikan, disebut “Win-


Lose “.
Penyelesaian ini menekankan bahwa hanya ada satu pihak yang
menang tanpa mempertimbangkan yang kalah.
Dampak buruk adalah pihak yang kalah dapat menunjukkan
kemarahan, kekecewaan, dendam, frustasi yang berdampak pada
hubungan dan produktifitas menurun.
Dampak positifnya bagi kelompok munculnya keinginan untuk
memperbaiki mkondisi di masa yang akan datang.
PENYELESAIAN KONFLIK DAPAT DIBEDAKAN
MENJADI,... (LANJ.)

2. Kompromi atau Negosiasi (Compromise)


Kompromi dilakukan apabila :
 Tujuan adalah sangat penting tetapi tidak bermanfaat untuk
diusahakan atau terdapat potensi destruktif bila tetap
dipertahankan
 Pihak lawan dengan kekuatan yang sama memiliki kemauan
yang besar untuk mencapai tujuan
 Untuk mencapai kesepakatan untuk isu yang kompleks
 Untuk mencapai solusi dibawah tekanan waktu
 Sebagai cadangan bila kerjasama dan persaingan gagal
KOMPROMI ATAU NEGOSIASI
(COMPROMISE),…

Metoda ini membutuhkan sikap asertif dan kooperatif yang


sedang, karena penyelesaian konflik dengan negosiasi atau
tawar–menawar.
Proses ini menghasilkan sama-sama merugi kedua belah pihak
yang berselisih. Dapat disebut “Lose-Lose”
Cara terakhir biasanya dengan menggunakan aturan-aturan yang
ada untuk memecahkan persoalan.
PENYELESAIAN KONFLIK DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI,... (LANJ.)
3. Menghindari (Avoidance)
Penghindaran biasa dipilih bila :
 Ketidak sepakatan membahayakan kedua belah pihak
 Biaya penyelesaian lebih besar disbanding hasil yang didapat
 Memerlukan orang ketiga
 Jika masalah dapat terselesaikan dengan sendirinya
 Dibutuhkan waktu untuk cooling down sehingga ide-ide muncul
yang dapat menguntungkan kedua belah pihak
 Masalah lebih bersifat simptomatik dari pada lainnya.
3. MENGHINDARI (AVOIDANCE),…

Metode ini tidak asertif dan tidak kooperatif, karena membiarkan


konflik terjadi mengabaikan perselisihan dan tidak terbuka/terus terang
dan memilih tidak menyelesaikan konflik.
PENYELESAIAN KONFLIK DAPAT DIBEDAKAN
MENJADI,... (LANJ.)

4. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi ini dilakukan bila :
 Kita merasa salah dan memberi kesempatan untuk perbaikan
posisi agar kita dapat belajar dan mendengar
 Isunya lebih penting bagi pihak lain dari pada untuk kita.
Diperlukan agar kerjasama tetap terjaga
 Mengurangi kerugian
 Harmoni dan stabilitas menjadi sangat penting
 Untuk memberikan kesempatan pada bawahan berkembang,
belajar dari kesalahan
AKOMODASI (ACCOMODATION),…

Pada strategi ini seseorang berusaha mengakomodir


permasalahan dan memberi kesempatan orang lain
untuk menang.
Masalah utama dengan strategi ini sebenarnya tidak
terselesaikan. Istilah yang sering digunakan adalah
“Cooperative”
PENYELESAIAN KONFLIK DAPAT DIBEDAKAN
MENJADI,... (LANJ.)
5. Smoothing
Penyelesaian konflik dengan mengurangi komponen
emosional dalam konflik
Smoothing ini dilakukan bila :
 Konflik yang ringan, tetapi untuk konflik yang
besar misalnya persaingan pelayanan/hasil
produksi dan tidak dapat dipergunakan.
PENYELESAIAN KONFLIK DAPAT DIBEDAKAN
MENJADI,... (LANJ.)
6. Kolaborasi atau Kerjasama (Collaboration)
Kolaborasi dilakukan apabila :
 Bertujuan untuk menemukan solusi integrative apabila kedua
pihak terlalu penting dikompromikan
 Tujuan kita adalah untuk belajar
 Ditujukan untuk menggabungkan cara pandang individu-
individu dengan perspektif yang berbeda
 Bertujuan untuk mencapai komitmen dengan jalan
menggabungkan kepentingan-kepentingan menjadi satu
consensus
 Bekerja dengan perasaan bahwa hal konflik akan
berpengaruh terhadap hubungan baik.
KOLABORASI ATAU KERJASAMA
(COLLABORATION),…
Metoda ini membutuhkan sikap asertif dan kooperatif yang
tinggi, dan masing–masing pihak mempunyai komitmet untuk
menyelesaikan masalah
Melalui strategi ini kedua orang/bagian yang terlibat menentukan
tujuan bersama danbekerjasama untuk mencapai tujuan dimaksud
Strategi ini popular dengan “Win-win Solution”
KARAKTERISRIK SESEORANG YANG MENGGUNAKAN
METODA KOLABORASI DALAM PENYELESAIAN
KONFLIK
 Memandang konflik sebagai suatu yang alamiah terjadi
dalam melakukan hubungan unterpersonal dan perlu
dilakukan penyelesaian yang tepat.
 Percaya orang lain dan bersikap terbukti
 Meyakini bahwa kelompok yang terlibat dalam konflik,
masing–masing mempunyai peran yang sama dalam
penyelesaian konflik.
 Menyelesaikan konflik dengan membuat kepuasan pada
masing–masing pihak yang terlibat.
 Tidak mengorbankan satu orang untuk kepentingan
kelompok.
PERAN MANAJER DALAM MENGATASI KONFLIK

1. Mengabaikan Konflik
Konflik dapat diabaikan bila persoalan pokok/persoalan
dasarnya kecil, konflik tidak mempengaruhi perawatan
pasien atau proses kerja, dan bila kedua pihak mampu
mengatasi konflik.

2. Turun Tangan
Manajer harus turun tangan bila konflik mempengaruhi
pasien atau proses dan mekanisme kerja atau konflik
melibatkan/mempengaruhi banyak orang.
HASIL INTERVENSI

1. Keputusan yang bersifat perintah


2. Memisahkan kedua pihak
3. Teguran tertulis atau pengskorsan
4. Solusi kompromi
5. Penerimaan kedua pihak
6. Solusi yang terintegrasi
KESIMPULAN

Dimana seseorang mempunyai perbedaan minat, motivasi,


kemampuan dan perilaku yang harus bekerja sama dalam situasi
yang kompleks seringkali menyebabkan konflik.

Jika penyelesaian konflik dapat dilihat metoda yang tepat, maka


situasi kerja akan dapat menyenangkan kembali

Dibutuhkan peningkatan kesadaran diri, sensifitas dan asertif


serta kooperatif dapat meningkatkan kemampuan seseorang
dalam menyelesaikan konflik.
DISKUSI
PENJELASAN ISSUE:
Pada saat terjadi pandemi covid-19 akhir th. 2019 terjadi
perubahan di semua sektor kehidupan manusia karena dampak
covid-19, terutama pada bidang kesehatan dan pendidikan. Bidang
kesehatan dibentuk tim gugus tugas untuk penanganan covid-19
yang terdiri dari berbagai elemen profesi dan peran serta
masyarakat.
Pada tatanan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas
dibentuk tim gugus tugas penanganan covid-19 untuk memberikan
perawatan/pengobatan, pencegahan penularan dan peningkatan
kesehatan pada masyarakat di rumah sakit/puskesmas.
Pada tatanan pendidikan diterapkan belajar di rumah dan
pemanfaatan IT (kuliah daring)
LANJUTAN……….

 Dikeluarkannya kebijakan tersebut tentunya akan berdampak terhadap kinerja


perawat di tatanan pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas.
 Begitu juga dengan peserta didik (mahasiswa) dan dosen dalam proses
pembelajaran
DISKUSI
•Bentuk Group Diskusi (2 Klp) dan Presentasikan hasil group
diskusi. (Bidang Kesehatan dan Pendidikan)
•Berdasarkan konflik kebijakan tersebut diatas didiskusikan hal-hal
sebagai berikut:
– Apa pencetusnya? Apa yang menjadi masalah dilapangan,
identifikasikan apa saja yang menjadi sumber masalahnya.
–Bagaimana kondisi lingkungan strategisnya?
–Bagaimana dampak atas adanya konflik. Apa dampak positif dan
negatifnya? Pihak-pihak mana saja yang terkena dampak?
–Bagaimana cara mengatasinya.
–Apa peranan masing masing institusi yang terlibat langsung.
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai