DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Disusun oleh :
M. Tarmizi taher,,,Dewi Haryanti,,,Siti Mar’puah
Proses keperawatan merupakan cara
yang sistematis yang dilakukan perawat
bersama klien dalam menentukan
kebutuhan asuhan keperawatan dengan
melakukan Pengkajian, diagnosis, rencana
tindakan (intervensi), pelaksanaan tindakan
(implementasi) serta evaluasi yang
berfokus pada klien dan berorientasi pada
tujuan dan pada setiap tahap saling
ketergantungan.
Untuk mengidentifikasi kebutuhan perawatan kesehatan klien,menghasilkan asuhan
keperawatan berkualitas, menentukan prioritas, menetapkan tujuan, dan hasil
asuhan yang diperkirakan, menetapkan dan mengkomunikasikan rencana asuhan
keperawatan yang berpusat pada klien, memberikan intervensi kepererawatan yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan klien, mengevaluasi keefektifan asuhan
keperawatan dalam mencapai hasil dan tujuan klien yang diharapkan.
Terbuka dan fleksibel (menerina informasi yang masuk,
Tahapannya bisa digunakan secara berurutan & dengan
persetujuan kedua belah pihak).
Pendekatan secara individual.
Direncanakan .
Tujuan yang jelas memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Memiliki siklus yang berhubungan antara satu dan lainnya.
Penentuan masalah akan lebih cepat diatasi.
Meliputi :
1)Pengkajian
2)Dokumentasi keperawatan
3)Intervensi keperawatan
4)Implementasi keperawatan
5)Evaluasi
1.Pengkajian
pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Dalam melakukan
pengkajian diperlukan keahlian (skill) seperti wawancara, pem. Fisik dan
observasi. Terdapat dua tipe pengumpulan data yaitu
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu
pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data tersebut tidak
ditentukan oleh perawat secara independen melainkan melaui
komunikasi & interaksi. Data yang diperoleh dari sumber lainnya,
seperti keluarga,catatan medis lain,pem diagnostik, konsultan, dan
profesi lain data ini di dasarkan pada pendapat klien. Data objektif
adalah data yang di observasi dan di ukur oleh perawat. Data ini
diperoleh melalui kepekaan senses selama melakukan pem. Fisik yang
termasuk data objektif adalah frekuensi pernafasan, tekakan darah,
edema, dan berat badan. Ada beberapa cara pengelompokan data
yaitu:
a. berdasarkan sistem tubuh c. tori keperawatan
b. Berdasarkan kebutuhan dasar d. Berdasarkan pola kesehatan
fungsional
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan
yang jelas mengenai status kesehatan/masalah
aktual/resiko dalam mengidentifikasi dan menetukan
intervensi keperawatan untuk mengurangi,
menghilangkan, atau mencegah masalah kesehatan
klien yang ada pada tanggung jawabnya.
(carpenito,1993). Tujuan penggunaan diagnosa
keperawatan :
1. menciptakan standar keperawatan
2. masalah dimana adanya respon klien terhadap status
kesehatan penyakit.
3. kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikan
masalah
4. memberikan dasar peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan ada 3 kemampuan
yang perlu di catatkan yaitu Problem Etiologi Simtom.
Dilihat dari status kesehatan klien,diagnosa dapat di bedakan
menjadi Aktual, Potensial, Resiko dan Kemungkinan.
Aktual : diagnosa keperawatan yang menggambarkan
penilaian klinik yang harus di validasi oleh perawat karena
adanya batasan karakteristik mayor. Contoh : gangguan pola
eliminasi diare berhubungan dengan invasi bakteri e-coli.
Potensial : diagnosa keperawatan yang menggambarkan
kondisi klien ke arah yang positif (kekuatan klien).
Contoh : peningkatan status kesehatan klien berhubungan
dengan intake nutrisi yang adekuat, pasien kooperatif.